PENDAHULUAN
Dalam upaya memperluas daerah sebaran ataupun sebagai bagian dari mekanisme
migrasinya,tumbuhan melakukan adaptasi tertentupada bagian alat
perkembangbiakannya untuk memanfaatkan kesempatan pengangkuta yang tersedia
baginya. Secara alami hanya sekali bagian tumbuhan yang dapat dipencarkan dan
mampu untuk tumbuh pada lokasi dimana dia dipencarkan. Bagian ini yang dikenal
dengan sebutan diaspora. Diaspora terutama bisa berupa spora,biji, ataupun buah. Namun
pada beberapa kasus, bisa saja seluruh bagian tumbuhan tersebut ataupun kelompok
tumbuhan tersebut menjadi diaspora. Hal ini terutama berlangsung pada tumbuhan yang
prkembangbiakanya terjadi secara vegetatif.
1
Beberapa jenis tumbuhan mengembangkan lebih dari satu macam diaspora. Semakin
banyak diaspora yang dihasilkan , semakin bervariasi diasporanya, maka akan semakin
besar peluang bagi tumbuhan tersebut untuk dapat dipencarkan . Imperata silindrica
merupakan contoh yang baik untuk kasus ini. Adaptasi-adaptasi yang dilakukan
tumbuhan terhadap faktor pemencaran misalnya seperti kedudukan bunga (ada yang
cauliflory dan flageliiflory) kedudukan buah (ada yang caulicarpi dan flagellicarpi) serta
kedudukan biji (ada yang caulispermy dan flagellispermy)
2
Stolon atau Geragih
Batang yang menjalar di atas tanah, Tunas tumbuh di sepanjang batang.
Contoh : pada rumput teki, pegagan, rumput gajah, strawberi.
Umbi Batang
Bagian batang yang digunakan untuk menyimpan makanan umbi, ini mempunyai banyak
tunas, bila keadaan lingkungan cocok, mata tunas akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Contoh : kentang.
Umbi Lapis
Merupakan batang dengan ruas-ruas yang sangat pendek dan sangat rapat. Pada setiap
ruas terdapat lapisan sisik yang merupakan modifikasi dari daun.
Contoh : bawang merah, bakung, tulip, leli.
Akar Rimpang atau Akar Tinggal (Rizom)
Merupakan batang yang menjalar di bawah permukaan tanah.
Contoh : beberapa jenis rumput, kunyit, lengkuas, jahe, dahlia.
b. Pemencaran melalui Mekanisme Letupan
Mekanisme pemencaran melalui letupan biasanya tumbuh denngan intensif sehingga
menjadi keuntungan besar dalam migrasi tumbuhan. Maka, tumbuhan yang dapat
menembakan benihnya ke luar, sekaligus dapat melontarkan benih itu ke dalam angin
yang sedang bertiup atau kepada hewan yang sedang lewat yang akan membawa benih
tadi sampai sejauh beberapa mil. Mekanisme pemencaran letupan umumnya dilakukan
oleh tumbuhan polong-polongan, seperti turi. Tanaman lainnya misalnya jarak (Ricinus
communis), bunga kembung, dan karet (Hevea brasiliensis) juga melakukan pemencaran
dengan cara ini. Melalui mekanisme pemencaran ini, buah akan pecah melontarkan buah
ataupun sporanya.
c. Pemencaran melalui Mekanisme Gerak Higroskopis
Mekanisme pemencaran ini juga berupa letupan, namun terjadinya jika dalam
kondisi basah. Contoh tumbuhan yang melakukan pemencaran seperti ini adalah pacar
air dan kapsul spora pada lumut.
3
a. Pemencaran dengan Bantuan Angin (Anemokori)
Anemokori (Anemos berarti angin dan chorein berarti penyebaran) akan berlangsung
efektif jika alat kembang biak yang dipencarkan mengalami modifikasi yang mendukung
gerak pemencaran. Berdasarkan modifikasi alat kembang biak tersebut, pemencaran
secara anemokori dilakukan dengan cara berikut.
Bergulung
Anemochori Diaspora berjambul
gulung
(Kamechori) Diaspora bersayap
Pelontar
(anemochori
a. Buah bersayap ballistic)
Buah ini yang terutama juga terdapat pada pohon-pohon dan semak-semak, merupakan
buah yang mengalami modifikasi sedemikian rupa, sehingga menyebabkan pada waktu
lepas oleh angin , setidak-tidaknya keluar dari pengaruh lingkungan dekatinduknya,atau
untuk menggelinding pergiseperti halnya pada buah-buah yang menggelembung. Sering
kali penerbangannya bersifat terpuntir-puntir, dan jarak yang dicapai tidak begitu jauh.
Tiap buah, seperti pada Betula spp., atau separuh buah yang terpisah, seperti pada Acer
spp., biasanya salah satu bijinya berfungsi.
b. Biji Bersayap
Pada biji-biji bersayap ini biasanya terdapat bagian kulit yang tipis yang membentuk
sayap, yang bila biji-biji itu dibebaskan misalnya dengan pecahnya kulit buah biji yang
dihasilkan dalam jumlah yang cukup besar itu akan terbawa oleh angin dan
memungkinkan biji dipencarkan lebih jauh. Biasanya gerak pemencaran kelompok biji ini
dengan cara meluncur dan memutar. Tumbuhan yang melakukan cara ini diantaranya
adalah pinus, mahoni (Sweitenia mahagoni), angsana (Pterocarpus sp.), mapel, damar
(Agathis alba), meranti (Shorea sp) dan tanaman suku Dipterocarpaceae.
c. Buah berjambul/berjumbai
Dalam golongan ini termasuk tumbuhan taraxacum spp. Yang lazim dikenal, buah seperti
bulu yang panjang seperti Avena spp., (Genum), dan buah-buahan berambut sutra pada
rumput kapas (Eriophorum spp.). Alat-alat tambahannya menyebabkan buah-buahan itu
terlepas dari angindan melayang-layang pergi, sering untuk jarak yang cukup
jauh.Tumbuhan yang bersangkutan biasanya berupa terna dan mencakup banyak rambut.
4
d. Biji Berjambul/berjumbai
Jambul pada buah merupakan alat tambahan hasil perluasan kulit buah yang berguna
untuk melayang pada saat jatuh sehingga dapat terpencar lebih jauh. Jambul tersebut dapat
berupa rambut jambut (pappus), misalnya pada aster dan Gerbera, ataupun berupa rambut
wol, misalnya pada kapas.
e. Biji Serbuk dan Spora
Ukuran biji dan spora yang sangat kecil memungkinkan alat perkembangbiakan ini
terbawa angin sampai ke tempat yang jauh. Contoh tumbuhan yang melakukan
pemencaran ini adalah jamur dan anggrek.
f. Rumput Gulung (rumput lomba-lomba)
Istilah rumput gulung digunakan untuk menggambarkan pemencaran berupa tercabutnya
biji dalam buah atau perbungaan yang bergulung-gulung di permukaan tanah akibat tiupan
angin yang mengakibatkan biji terpencar sepanjang daerah yang dilaluinya. Rumput-
rumput yang demikian itu, atau sebagian tubuhnya yang mengandung biji, cenderung
untuk menggulung disaat angin melintasi lahan terbuka, biasanya menaburkan biji-biji
atau buahnya pada waktu yang bergulung-gulung. Pada umumnya tumbuha itu merupakan
tanaman berumur pendek yang bercabang-cabang rapat yang kaku dan memencar dari
suatu batang yang terletak di pusat dan keseluruhan mempunyai bentuk yang membulat.
Tumbuhan yang melakukan pemencaran ini adalah rumput grinting (Spinifex sp.)
yang hidup di pantai, distel Rusia (Salsola pestifer) di Amerika Utara dan Erynngium sp,
di batas utara Sahara di Mesir.
1.Pedupaan (Lontaran)
Mekanisme pemencaran jenis ini untuk menggambarkan keluarnya biji-bii dari buah yang
berlubang yang terletak pada pucuk tangkai akibat bergoyangnya buah karena bertiup
angin atau terguncang oleh sentuhan hewan yang lewat. Tangkai yang panjang dan tinggi
melengkung akibat tiupan angin dan kemudian melengkung kembali dengan serta
melontarkan sebagian isi buahnya ke luar ke arah berlawanan. Buah opium (Popover
somniferum) dan Aristolochia merupakan contoh tumbuhan yang memencarkan bijinya
melalui pedupaan.
2.Lain organ atau lain cara
Dalam kategori ini termasuk potongan-potongan tumbuhan epifit (tumbuhan yang hidup
pada tumbuhan lain) seperti misalnya lumut Spanyol ( tillandsia usneoides) yang
terhembus ke tempat-tempat baru pada poohon tempat tumbuhnya, sering dalam jumlah
5
yang melimpah. Biji-biji yang kebetulan melekat atau ikut tergulung dalam daun-daun
kering terangkut bersama daun-daun itu sampai jarak yang cukup jauh. Biji-biji atau buah-
buah yang menempel pada tangkai-tangkai berperekat (misalnya pada penangkap lalat,
lychnis spp.) yang terhembus angin setelah terlepas dan soredium lumut kerak, demikian
pada kuncup-kuncup eram misalnya yang terdapat pada rumput seperti Poa alpina,yang
mungkin berguna untuk pemencaran oleh angin.
Dalam pemencaran tumbuhan dengan bantuan angin, terdapat pula halangan-halangan
yang sering menghalangi tumbuhan untuk tumbuh lebih efektif. Pada daerah terbuka
seperti padang, kutub ataupun pegunungan yang tinggi tidak berpohon, pemencaran ini
sangat mudah hingga dapat ditemukan proporsi yang luar biasa dari tumbuhan asli yang
dipencarkan oleh angin. Berbeda dengan daerah yang memiliki vegetasi yang lebat seperti
hutan rimba, pemencaran angin kurang efektif. Penghalang lain adalah ketika biji yang
disebarkan jatuh di daerah air, meskipun pada jalur air sekalipun. Oleh sebab itu,
tumbuhan yang pemencarannya tergantung pada biji atau buah sayap, jarang sekali
ditemukan di kepulauan di tengah-tengah samudra.
Deretan pegunungan juga terbukti merupakan penghalang dalam berbagai hal, meskipun
semakin ringan benihnya semakin mudah benih untuk terhembus melalui pegunungan.
Begitupula dengan tebing, dinding dan pagar dengan dengan kemiringan tertentu.
b. Pemencaran dengan Bantuan Air (Hidrokori)
Bentuk-bentuk kehidupan tumbuhan yang paling awal mungkin dipencarkan oleh air dan
bersifat akuatik, dan air memainkan peranan yang sangat penting dalam pemencaran
tumbuhan khususnya yang tumbuh di air atau didekatnya. Setiap jenis benih yang ringan
berkemungkinan untuk dipencarkan oleh air secara efektif sampai batas kemampuannya
untuk mengapung dan mempertahankan daya untuk berkecambah, yaitu ketika benih jenuh
akan air dan tenggelam atau menjadi busuk (gagal). Persyaratan utama dalam pemencaran
oleh air adalah daya apung yang cukup dan impermeabilitas bagi air.
Alat perkemban biakan yang sesuai untuk pemencaran dengan bantuan air ini adalah yang
mempunyai berat jenis biji lebih kecil daripada air dan memiliki pelindung bagi
embrionya sehingga selama dalam air tidak mengalami kerusakan.
Tanaman yang disebarkan dengan cara ini biasanya mempunyai struktur buah dengan 3
lapis kulit, eksokarp (lapisan terluar), licin dan berkilat dan kedap air, mesokarp (lapisan
tengah), tebal dan banyak rongga udara sehingga mengapung di air, endokarp (lapisan
dalam) yang keras dan kuat sebagai pelindung lembaga/embrio.
Contoh tumbuhan yang dipencarkan dengan bantuan air adalah kelapa (Cocos nucifera),
6
tanaman bakau (Baringtonia sp.), nyamplung (Calophyllum sp.), Vallisneria spiralis, dan
teratai (Lotus sp.). Alat perkembangbiakan yang dihanyutkan air tidak hanya berupa buah,
tetapi juga dapat berupa tunas (anak) yang terpisah dari induknya dan kemudian terapung,
misalnya eceng gondok (Eichornis crassipes).
Cara utama pemencaran oleh air :
Arus laut
Arus laut dapat menyebabkan pemencaran jarak jauh yang sangat efektif untuk jenis benih
yang mampu mengapung selama waktu yang panjang tanpa menjadi jenuh oleh air dan
juga termasuk dalam jenis tumbuhan (benih normal) yang mampu hidup di daerah pesisir
sehingga dapat tinggal menetap di bawah kondisi kadar garam tinggi (pantai berpasir,
berlumpur). Contoh jenis tumbuhan yang tumbuh di rawa-rawa bakau yaitu berupa jenis
Rhizophora dan Avicennia yang dalam penyemaianya mampu meengapung sangat luas.
Contoh lain yang sangat menonjol melalui pemenaran oleh air laut adalah rumput laut
(Angiospermae).
Sungai dan selokan
Sungai dan selokan biasa mengangkut buah, biji dan bagian-bagian lain pada tumbuh-
tumbuhan yang terkadang bergerak jauh hingga ke laut. Pemencaran dengan air hanya
terbatas pada arah aliaran air dan daratan yang bersangkutan, dikaraenakan benih yang
tumbuh tidak mampu mencakup ke area yang lebih luas (bukan tumbuhan pantai atau laut
sehingga tidak mampu bertahan jika terlalu lama mengapung di samudera). Dengan
demikian semua cara biji, buah dan tumbuhan air atau tumbuhn yang hidup di tepi-tepi
sungai dapat terlihat di antara reruntuhan yang mengapung ke arah hilir dan terdampar
sebagai tempat yang cocok untuk tumbuhan berkembang, sedangkan di muara-muara yang
dipengaruhi pasang surut benih mampu berpindah jauh hingga ke muara sungai. Contoh
tumbuhannya adalah gulma kolam (Potamogeton Spp.) yang buahnya mampu mengapung
di aatas air dalam waktu yang cukup lama (berbulan-bulan) dan teratai kuning (Nuphar
lutea) yang buahnya mampu bertahan beberapa hari sebelum akhirnya membusuk.
Sedangkan contoh biji-bijian Leucojum aestivum.
Penghanyutan oleh hujan, banjir, dan danau
Air hujan tidak hanya memercikan ke luar biji atau spora dari organ-organ yang terbuka,
tetapi jika membentuk aliran dapat membawa biji atau spora lebih jauh daripada factor yang
lain. Hampir setiap tumbuhan dapat dipencarkan secara drastic oleh banjir, seperti
penumbangan pohon dan pengangkutan semua jenis reruntuhan yang dapat mencapai jarak
cukup jauh hingga terdampar di dataran banjir berlumpur yang cocok untuk ditempati oleh
tumbuhan yang mengadakan migrasi.
7
Pada danau cara pemencaran dan jenis-jenis tumbuhan yang dipencarkan hampir sama
dengan yang terjadi di sungai-sungai, tetapi terdapat lebih banyak keterbatasan pemencaran
bagi jenis-jenis tumbuhan akuatik dan semi akuatik, dan jarak pemencaran pendek.
Umumnya tumbuhan yang tumbuh berupa tumbuhan berupa tumbuhan bergabus atau
mengandung udara sehingga dapat mengapung atau bagian vegetatif yang melayang-layang
terlepas oleh hewan atau unggas liar.
Gunung es atau gumpalan es
Es yang mengapung ke arah hilir di sungai-sungai atau hanyut ke danau memilki peranan
penting sebagai pengangkut benih yang tidak dapat mengapung. Sebagai contoh Puccinellia
phryganodes.
Selain pemencaran dapat dilakukan oleh air tidak semua hal tersebut dapat dilakukan
dikarenakan adanya penghambat jalannya pemencaran, antara lain tidak tersedianya air yang
cukup, setiap rintangan penghalang gerak air, pembekuan yang terjadi hingga dasar air,
samudera yang luas bagi benih yang tidak dapat mengapung dan hidup lama, begitupula
pengaruh iklim yang berbeda sehingga tidak sesuai untuk menetapkan tumbuhan yang
ditransportasikan.
c. Pemencaran dengan Bantuan Hewan (Zookori)
Pada pemencaran ini, alat perkembangbiakan mungkin menempel pada bagian luar tubuh
hewan (epizookori) atau dimakan kemudian dikeluarkan besama-sama feses (endozookori).
8
pemencarannya secara kiropterokoti adalah biji tidak dapat dicerna dan buah memiliki aroma
yang harum, misalnya apel dan sawo.
Mamakori
Pemencaran ini dilakukan oleh hewan menyusui seperti musang. Contoh tanaman yang
pemencarannya secara mamakori adalah kopi (Coffes sp.) dan pupulutan (Urena lobata).
Hewan rendah
Salah satu hewan rendah yang mampu memencarkan biji atau buah adalah jenis ikan air
tawar, yang sebagian besar bukan merupakan pemakan daging. Banyak diantara ikan-ikan
tersebut mrupakan pemakan tumbuhan terutama biji tumbuhan air atau tumbuhan semi
akuatik, dan beberapa jenis ikan ada yang bermigrasi lewat darat, biasanya melalui rumput
basah. Contoh tumbuhan yang dipencarkan oleh hewan tipe ini antara lain kacang rawa
(Menyanthes trifoliate) dan gulma kolam (potamogeton).
d. Pemencaran dengan Bantuan Manusia (Antropokori)
Manusia secara sengaja atau tidak sengaja dapat memencarkan alat perkembangbiakan
tumbuhan. Manusia merupakan penyebab perubahan vegetasi yang paling aktif, termasuk
pemencaran tumbuhan. Apalagi di jaman modern. Dengan perjalanan di dunia dalam jumlah
yang kian lama semakin besar dan dengan kecepatan dan kemudahan yang terus-menerus
meningkat, manusia selalu mengangkut benih tumbuhan baik sengaja maupun tidak
diketahui. Sebagai contoh manusia secara sengaja mendatangkan kina dari Amerika Selatan,
kopi dan kelapa sawit dari Afrika ke Indonesia. Secara tidak sengaja, manusia memakan buah
yang bijinya tidak tercerna dan dikeluarkan bersama kotoran, dapat pula biji rumput-
rumputan yang menempel pada baju/celana. Akibatnya, hanya sedikit tempat di bumi ini yang
vegetasi dan flora penyusunnyatidak menunjukan adanya bekas campur tangan manusia.
Pada waktunya tanda-tanda adanya campur tangan manusia akan semakin hilang, namun
campur tangan ini sudah semakin luas dan mengaburkan tumbuhan-tumbuhan endemic
disuatu daerah dan semakin mengaburkan daerah asal tumbuhan.
9
Gambar I.1 Macam-macam Diaspora
1. Contoh diaspora yang dipencarkan oleh angin (perhatikan adanya modifikasi yang
berupa mekanisme pelepasan biji , rambut atau bulu pada biji, lembaran berupa
sayap, buah yang melekat pada daun)
2. Contoh diaspora yang dipencarkan oleh hewan (perhatikan modifikasi yang
berupa kemampuan untuk menempel adanya daging buah dan pelindung biji
ataupun buah yang membuka)
3. Contoh diaspora yang dipencarkan oleh air (perhatikan modifikasi yang berupa
struktur buah yang memungkinkan buah untuk mengapung ,kulit buah yang tidak
tembus air,semai yang muncul dari buah yang masih melekat pada pohon induk
pada mangrove)
4. Contoh diaspora yang dipencarkan dengan kemampuan sendiri (modifikasi
biasanya dengan mengembangkan kemampuan untuk melonrakan biji ataupun
pertumbuhan rimpang yang horizontal atau merayap pada rumput teki).
5. Contoh diaspora yang dipencarkan oleh manusia (biasanya terkait dengan nilai
ekonomis yang terkandung dalam buah , biji, daun atau bagian tumbuhan lainnya).
10
BAB II
PROSEDUR KERJA
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari jumat tanggal 30 Oktober 2016 di Laboratorium
Biologi Universitas Nusa Bangsa Bogor
Masing masing kelompok membawa ragam contoh diaspora yang ditentukan pada saat
asistensi, buku gambar, alat tulis dan kaca pembesar
11
Saccharum officinarum Tebu
Citrus sp Jeruk
Imperata cylindrica Alang alang
12
BAB III
PENUTUP
13
Saccharum Tebu Autochori
officinarum Karena dapat tumbuh dengan
tunas vegetatinya
Citrus sp Jeruk Zoochori (hewannya
kelelawar)
Antropochori
Tumbuh pada ujung rantin
Imperata Alang Anemochori
cylindrica alang
14
eksocar
endocarp
seed
mesocar
15
eksocar
endoca
seed
seed endoca
eksocar mesocar
16
mesocar
eksocar
eksocar
mesocar
seed endoca
endoca
seed
17
Diaspora oleh
angin
1. Diaspora ada macam macam bentuk sesuai dengan cara pemencaranya, diaspora
mengalami adaptasi sesuai alat bantu misalnya pada :
a) Anemochori struktur biji yang dapat terbang, misalnya ringan dan kecil (biji
anggrek), bersayap (biji mahoni), dan berjambul (biji aster, gerbera, dan
kapas).
b) Hidrochori pada biji yang berat jenisnya kurang dari satu dan mempunyai
perlindungan yang baik (kulit biji ada 3 lapis), misalnya pada kelapa dan
bunga teratai.
c) Zoochori
a) Entomokori (dengan bantuan serangga, misalnya tumbuhan bunga).
18
c) Kiropterokori (dengan bantuan kelelawar, misalnya tumbuhan buah-
buahan).
19
DAFTAR PUSTAKA
http://www.terlambat.info/2012/10/pemencaran-organik-pada-hewan-dan.html
https://translate.google.com/translate?
hl=id&sl=en&u=http://www.kew.org/discover/blogs/archived-blogs/ants-constipation-
murder-and-seeds-ricinus-communis&prev=search
20
LAMPIRAN
21