Disusun oleh :
DIV KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2016
Kata Pengantar
Semarang,
11 Januari 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Membahas sejarah keperawatan lansia di Jepang
2. Membahas populasi lansia di Jepang
3. Membahas SDM untuk keperawatan lansia di Jepang
4. Membahas fasilitas perawatan lansia di Jepang
5. Membahas perbandingan teknologi keperawatan di Jepang dan di
Indonesia
C. Tujuan
1. Mengetahui alur kemajuan perkembangan SDM perawat lansia di
Jepang
2. Mengetahui perkembangan kemajuan teknologi penunjang bagi
praktik keperawatan lansia di Jepang
D. Manfaat
Dari hasil pembahasan yang ada maka diharapkan mampu memberi
manfaat bagi dunia keperawatan di Indonesia berupa cara
pengaplikasian sistem keperawatan lansia di Jepang bagi Indonesia
BAB II
ISI
Saat ini Jepang berada pada pintu menuju masyarakat dengan jumlah
Lansia yang besar (Super Aged Society). Berdasarkan sensus nasional
Jepang tahun 2003, jumlah total Lansia saat ini adalah 127.690.000 atau
19% (Japan Statistic Bureau) dari jumlah total penduduk Jepang, sebagai
tambahan jumlah total anak usia dibawah 14 tahun adalah 13%. Kondisi ini
terbalik jika dibandingkan dengan Indonesia dengan jumlah anak-anaknya
yang berada jauh diatas jumlah populasi Lansia. Usia harapan hidup yang
dicapai Lansia di Jepang untuk pria adalah 78,32 tahun dan 85,23 tahun
untuk wanita (Yoshida, 2003)
1. Silver Center
Salah satu contoh silver center yang terdapat di Kota Sendai. Silver
center merupakan salah satu progam dari WHO kota Sendai. silver
center didirikan khusus untuk penduduk lansia yang berdomisili di
kota tersebut. Anggaran fasilitas ini didapat tidak hanya berasal dari
iuran anggotanya tetapi juga bersal dari bantuan dari Pemerintah
Kota Sendai. Pembayaran dari anggota ini berasal dari asuransi yang
mereka bayarkan selama mereka masih dalam masa produktif
bekerja. Di tempat silver center ini memiliki fasilitas mulai dari
fasilitas olahraga, ruang pertemuan, ruang pertunjukan,pemandian,
sampai ruang kerjainan tangan. Dari kesemua fasilitas tersebut tentu
saja dengan memperhitungkan keterbatasan fisik dari lansia itu
sendiri.
3. Day Care
Jepang sendiri tak henti hentinya terus berinovasi, baru baru ini
Jepang meluncurkan robot perawat. Robot yang diberi nama Robear ini
adalah jenis robot prototipe terbaru yang dirancang sebagai robot perawat
yang dapat membantu beberapa pekerjaan perawat seperti membantu
mengangkat atau memindahkan pasien ke kamar. Robot ini dilengkapi
dengan sensor yang lebih rensponsif untuk menangani pasien khususnya
pasien lansia.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA