Tujuan
Dasar Teori
Cara pertama, membuatlarutan dengan konsentrasi tertentu, yaitu dengan menimbang zat
secara tepatdengan menggunakan peralatan yang akurat.
Cara kedua,menggunakan perkiraan jumlah zat yang terlarut dan perkiraan jumlah
zatpelarut,kemudian konsentrasinya ditentukan dengan metodetitrasi.
Titrasi adalah metodeanalisis kuantitatif untuk menentukan kadar suatu larutan. Dalam
titrasi, zatyang akan ditentukan konsentrasinya dititrasi oleh larutan yang
konsentrasinyadiketahui dengantepat dan disertai penambahan indikator. Larutan yang
telahdiketahui konsentrasinya dengan tepat disebut Larutan baku/Larutan
standar,sedangkan Indikator adalah zatyangmemberikan tanda perubahan pada saat titrasi
berakhir yang dikenal denganistilah titik akhir titrasi.
Langkah Kerja
Hasil Percobaan
Kesimpulan
Jadi nilai Konsentrasi Larutan HCl dan Larutan NaOH adalah 0,52
Penentuan Kadar Asam Asetat dalam Cuka Dapur
Tujuan
Menentukan kadar asam asetat dalam cuka dapur dengan titrasi asam-basa.
Dasar Teori
Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik
yang dikenal sebagai pemeberi rasa asam dan aroma pada makanan. Asam
cuka memiliki rumus kimia yaitu CH COOH, asam asetat murni (asam asetat
3
glacial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7C.
Larutan CH COOH dalam air merupakan asam lemah, artinya hanya terdisosiasi
3
menurut reaksi:
CH3COOH H + CH3COO
+ -
Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industry yang penting.
Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilenaterftalat,
selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain.
Dalam industry makanan asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman.
Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air.
Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5 juta
ton/tahun. 1,5 juta ton/tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh
dari industry petrokimia maupun dari sumber hayati.Penentuan kadar cuka pada
makanan dapat ditentukan dengan menggunakan metode titrasi netralisasi
dengan menggunakan indicator fenolftalein (PP). Zat yang akan ditentukan
kadarnya disebut sebagai titran dan biasanya diletakan di dalam Erlenmeyer,
sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai titer dan
biasanya diletakkan didalam buret . Baik titer maupun titran biasanya berupa
larutan.Titrasi asam basa merupakan analisis kuantitatif untuk menentukan
molaritas larutan asam atau basa. Zat yang akan ditentukan molaritasnya
dititrasi oleh larutan yang molaritasnya diketahui (larutan baku atau larutan
standar) dengan tepat dan disertai penambahan indikator. Fungsi indikator di
sini untuk mengetahui titik akhir titrasi. Jika indikator yang digunakan tepat,
maka indikator tersebut akan berubah warnanya pada titik akhir titrasi.Titrasi
asam basa merupakan metode penentuan molaritas asam dengan zat penitrasi
larutan basa atau penentuan molaritas larutan basa dengan zat penitrasi larutan
asam. Titik akhir titrasi atau titik ekuivalen (pada saat indikator berubah
warna) diharapkan mendekati titik ekuivalen titrasi, yaitu kondisi pada saat
larutan asam tepat bereaksi dengan larutan basa.
Pada saat titik ekuivalen proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat
volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut.Dengan
menggunakan data volume titrasi, volume dan konsentrasi titer maka dapat
menghitung kadar titrasi.
Langkah Kerja
Hasil Percobaan
10 . p .
M= Mr
M . Mr
%= 10 . P
0,16.60
= 1,8.10
= 0,53 %
Kesimpulan