Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengantar Resin
a. Pengertian Resin

Resin atau damar adalah suatu campuran yang kompleks dari sekret

tumbuh-tumbuhan dan insekta, biasanya berbentuk padat dan amorf dan

merupakan hasil terakhir dari metabolisme dan di bentuk diruang-ruang

skizogen dan skizolisigen. Banyak penyelidik percaya bahwa resin adalah hasil

oksidasi dari terpen-terpen.

b. Sifat Fisis
Secara fisis resin (damar) ini biasanya :
keras
transparan
plastis
pada pemanasan menjadi lunak atau meleleh.

Secara kimiawi resin adalah campuran yang kompleks dari asam-asam resinat,

alkoholiresinat, resinotannol, ester-ester dan resene-resene. Bebas dari zat lemas

dan mengandung sedikir oksigen. Karena mengandung zat karbon dalam kadar

tinggi, maka kalau dibakar menghasilkan hangus. Juga ada yang menganggap

bahwa resin terdiri dari zat-zat terpenoid, yang dengan jalan adisi dengan air

menjadi damar dan fitosterin.


c. Kelarutan

Sifat larut dalam air, sebagian larut dalam alkohol, larut dalam eter,

aseton, petroleum eter, kloroform, minyak terpenting dan lain-lain minyak.

Apabila resin-resin di pisahkan dan di murnikan, biasanya dibentuk zat padat bis

terbakar. Resin ini juga tidak larut dalam air,tetapi larut dalam alkohol dan lain-
lain pelarut organik yang membentuk larutan yang apabila di uapkan

meninggalkan sisa yang berupa lapisan tipis seperti vernis.

d. Jenis Resin

Pembagian resin didasarkan atas isinya diamping zat-zat resin. Atas dasar

ini dibedakan :

Damar sesungguhnya (resin),


Damar gom (gummi resina), yaitu campuran alami dari gom,minyak dan

resin sering di sebut juga damar lendir.


Oleoresin, yaitu campuran alami yang homogen dari resin di dalam minyak

menguap.
Balsamum adalah campuran dari resin dengan asam sinnamat atau benzoat

atau kedua-duanya, atau ester-ester dengan minyak menguap.

2. Pengantar Balsamum
a. Pengertian

Balsamum atau balsam antara lain suatu campuran resin yang mengandung

benzoate atau asam sinama atau kedua-duanya atau ester-esternya, Balsam medicinal

meliputi tolu balsam,styrax,dan benzoin.

b. Jenis-jenis

Balsamum Peruvianum, Balsem Peru, Peruvian Balsam, Balsam Ofperu, Peru

Balsam (USP, NF)

Adalah eksudat kental yang di peroleh dari batang tanaman Myroxlylon

pereirae (Royle) Kletzch

Kegunaan : sebagai local irritansia,antiseptika dan parasitisida juga sebagai

ekspektoransia.
Balsamum Tolutanum, Tolu Balsem, Balsem Of Tolu (USP)

Balsamum tolatanum adalah balsam yang diperoleh dari batang tanaman

Myroxylon Balsamum (linne) Harms (suku Leguminosae).

Kegunaan : sebagai antiseptika dan ekspektoransia.

Benzoe,kemenyang, Benzoinum, Benzoin (USP)

Kemenyang adalah balsemik yang diperoleh dengan penorehan batang

Sytrax benzoin Dryander dan batang Sytrax palleloneurus

Kegunaan : sebagai antiseptika, stimulansia, ekspektoransia, dan diuretika.

3. Pengertian Benzoin

Struktur Benzoin

Benzoin adalah getah (resin gum) dari pohon yang berasal dari spesies Styrax.

Jangan bingung benzoin dengan Siam benzoin (Styrax tonkinensis), yang hanya

digunakan dalam manufaktur dan bukan sebagai obat.


Styrax berasal dari bahasa Yunani kuno storax yaitu nama yang digunakan

untuk gum/getah yang berbau harum atau juga untuk pohon yang menghasilkannya.

Sedangkan benzoin berasal dari bahasa Arab, yaitu ben yang berarti harum dan

zoa berarti getah jadi benzoin adalah getah yang berbau harum (
Resin ini diekstrak dengan membuat sayatan yang dalam pada batang pohon.

Resin ini juga mengandung aldehida benzoat, asam cinnamic, coniferyl benzoat, benzil

benzoat, vanilin dan benzoat.

4. Sumber Benzoin

Di pasar internasional, kemenyan dikenal dengan nama Benzoin resin.

Komoditas ini berupa getah kering dari beberapa pohon genus Styrax. Di antaranya,

yang paling banyak diperdagangkan adalah getah pohon Styrax Tonkinensis (Siam

Benzoin), Styrax Benzoin dan Styrax Sumatrana (Sumatera Benzoin).


Untuk Indonesia terdapat 7 jenis Styrax yang menghasilkan getah kemenyan,

tetapi hanya dua jenis yang diusahakan di Sumatera Utara, yakni Styrax benzoin Dryand

dan Styrax parllelonorous Perkin.

Sifat fisika kimia


Ciri khas kemenyan toba (Sytrax sumatrana) adalah kandungan atau kadar asam

sinamatanya cukup tinggi. Jelas bahwa jenis dapat menghasilkan getah kualitas pertama

dengan ciri-ciri memiliki aroma yang lebih wangi, berwarna putih dan tidak lengket.

Sedangkan ciri khas kemenyan durame (Sytarx benzoin) bahwa jenis ini dapat

mengasilkan getah kemenyan seperti tahir yang memiliki kulitas getah lebih rendah

dengan ciri-ciri berwarna hitam kecoklatan dan agak lengket (Jayusman et all, 1999).

5. Pemanenan dan Pengolahan Benzoin


Kemenyan adalah sejenis getah yang dihasilkan oleh pohon kemenyan (Styrax

spp).
pohon induk kemenyan adalah : bergetah banyak dan berkualitas baik; bebas hama

dan penyakit; berbatang lurus dan silindris; bertajuk normal dan bagus; serta

bercabang sedikit dan berbatang bebas cabang relative tinggi.

Pengolahannya melalui pemanasan, pencampuran, dan pencetakan. Perbandingan

campurannya disesuaikan dengan permintaan konsumen/ pembeli.

6. Fungsi dan Manfaat

Resin benzoin efektif dalam mengobati berbagai penyakit seperti asma, bronkitis,

eksim, dingin, radang tenggorokan, batuk, menggigil, arthritis, psoriasis, stres, kaligata,

nyeri otot, ulkus mulut, gangguan saraf, kemacetan bronkial, rematik, pecah-pecah kulit,

iritasi kulit, kolik dan otot kaku. Minyak yang diekstrak dari bahan resin ini juga terbukti

menenangkan pikiran dan tubuh bila diencerkan dalam air mandi. Hal ini juga

mengatakan untuk mengobati depresi dan fluktuasi suasana hati. Benzoin resin juga

digunakan untuk meningkatkan sirkulasi darah dan elastisitas kulit. Beberapa masalah

kulit lain seperti iritasi kulit, kemerahan dan gatal juga diobati dengan bantuan resin dan

minyak benzoin.
Berbagai sifat terapeutik dari resin benzoin adalah ekspektoran, deodoran,

karminatif, obat penenang, antioksidan, astringent, ramah, anti-inflamasi, diuretik, anti-

depresan, vulnerary, antiseptik dan obat penahan darah.


Dalam kombinasi dengan herbal lainnya (aloe, storax, dan balsam tolu), benzoin

digunakan sebagai pelindung kulit. Kombinasi ini dikenal sebagai tingtur senyawa

benzoin
Dengan inhalasi, benzoin digunakan untuk mengobati suara serak (laryngitis),

sesak napas, dan kondisi pernapasan lainnya.Dalam kedokteran gigi, benzoin digunakan

untuk gusi bengkak dan luka herpes di mulut.


Dalam manufaktur, benzoin digunakan dalam pembuatan obat farmasi. Dengan

cara kerja bahwa benzoin mungkin bertindak sebagai pelindung kulit dan juga membantu

memecahkan kemacetan dada dengan penipisan lendir dan membuatnya lebih mudah

untuk batuk (ekspektoran).


Tingtur benzoin, yakni larutan kemenyan dalam alkohol, digunakan sebagai

desinfektan dan anestesi lokal untuk mengobati luka-luka kecil. Uap tingtur benzoin yang

diteteskan dalam air panas dan dihirup, digunakan untuk menyembuhkan pilek, bronkitis

dan juga asma.

7. Cara Mendapatkan
Ada beberapa cara untuk mendapatkan Benzoin yang terdapat pada beberapa

tanaman yaitu :
a. Dengan cara memisahkan minyak mnguapnya dengan penyulingan misalnya

Colophonium dari terpenting, resin copaive dari Balsamum copaive


b. Dengan memanasi bagian tanaman yang mengandung resin copaive dari Balsamum

copaive
c. Dengan mengumpulkan hasil eksudat dari tanaman, seperti oleoresin, yang kemudian

diuapkan, dengan cara ini diperoleh maktis, sanguis draconis.


d. Kondensasi benzoin
Kondensasi Benzoin adalah reaksi antara dua aldehida yang memungkinkan

persiapan dari - hydroxyketones. Metode pertama hanya cocok untuk konversi

aldehida aromatik. Mekanismenya antara lain :


Penambahan ion sianida untuk membuat efek cyanohydrin dari afinitas karbonil

normal, dan karbon aldehida elektrofilik menjadi nukleofilik setelah deprotonasi :

Garam thiazolium juga dapat digunakan sebagai katalis dalam reaksi ini
Sebuah dasar yang kuat dapat digunakan untuk deprotonasi pada karbonil C - atom :

Ekivalen kedua aldehida bereaksi dengan Karbanion; penghapusan katalis

meregenerasi senyawa karbonil pada akhir reaksi :

Benzoin
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
a. Benzoin mengacu pada Benzoin Resin, sekresi harum dari kulit genus pohon disebut

sebagai Styrax.
b. Benzoin yang dibudidayakan di Indonesia terdapat dua jenis, yaitu benzoin jenis

durame (Styrax benzoin) dan benzoin jenis toba (Styrax sumatrana) yang terdapat di

Sumatera Utara.
c. Budidaya tanaman kemenyan diawali dengan pengambilan benih kemenyan dari

pohon induknya. Kriteria pohon induk kemenyan adalah : bergetah banyak dan

berkualitas baik; bebas hama dan penyakit; berbatang lurus dan silindris; bertajuk

normal dan baik; serta bercabang sedikit dan berbatang bebas cabang relatif tinggi.
d. Manfaat dari benzoin meliputi ekspektoran, deodoran, karminatif, obat penenang,

antioksidan, astringent, ramah, anti-inflamasi, diuretik, anti-depresan, vulnerary,

antiseptik dan obat penahan darah, mengobati suara serak (laryngitis), sesak napas,

dan kondisi pernapasan lainnya, serta sebgai parfum.

2. Saran
Saran yang dapat diberikan pada pembaca adalah dapat memberikan masukan akan

kurangnya makalah ini dan dapat memberikan informasi terkait tentang benzoin terutama
tanaman selain kemenyan yang merupakan penghasil benzoin, sedangkan saran yang

dapat diberikan untuk penulis adalah dapat memahami dan melengkapai makalah tentang

benzoin agar informasi yang disampaikan dapat tercapai dengan baik pada pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Jayusman, R.A Pasaribu dan W. Sipayung, 1999. Pedoman Teknis Budidaya Kemenyan

(Styrax spp.). Publikasi Konifera No. 2 -1999. Balai Penelitian Kehutanan

Pematang Siantar. 26 Halaman.

Jayusman, 2014. Mengenal Pohon Kemenyan (Styrax spp.) Jenis dengan Spektrum

Pemanfaatan Luas yang Belum Dioptimalkan. Jakarta, Badan Penelitian dan

Pengembangan Kehutanan.

Anda mungkin juga menyukai