Anda di halaman 1dari 6

PERTEMUAN KE.

IBADAH SEBAGAI BAGIAN DARI SYARIAT

IBADAH DAN SYARIAH

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


1. Agar mahasiswa dapat menjelaskan tentang syariah
2. Agar mahasiswa dapat menerangkan ruang lingkup syariah
3. Agar mahasiswa dapat menyebutkan bagian-bagian dari syariah
4. Agar mahasiswa dapat menjelaskan maksud ibadah, syarat-syarat ibadah dan jenis-jenis
ibadah.
5. Agar mahasiswa dapat menyebutkan hal-hal yang termaksuk ibadah

B. MASALAH: SYARIAH DAN IBADAH

Kehidupan manusia di dunia merupakan anugerah dari Allah swt. Dengan segala
pemberiannya manusia dapat mengecap suatu kenikmatan yang bisa dirasakan oleh dirinya,
tetapi anugerah tersebut kadang kala manusia lupa akan zat Allah swt yang telah
memberikannya. Untuk hal tersebut manusia harus mendapatkan suatu bimbingan sehingga
didalam kehidupannya dapat berbuat sesuai dengan bimbingan Allah swt atau memanfaatkan
anugerah Allah swt. Hidup yang dibimbing syariah akan, karena dengan bimbingan syariah
melahirkan kesadaran untuk berperilaku yang sesuai dengan tuntunan Allah swt dan RasulNya
yang tergambar dalam hukum Allah yang normatif dan deskriptif ( Quraniyah dan kauniyah)

a. Pengertian dan Ruang Lingkup Syariah

Syariah islam, ialah tata cara pengaturan tentang perilaku hidup manusia untuk mencapai
keridhoan Allah swt seperti yang dirumuskan dalam Al-quran QS. Asy-Syura (42):13, dan 21,
Al-Maaidah (5):48 dan Al-Jatsiyah (45):18

45

Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada
Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada
Ibrahim, Musa dan Isa Yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah
tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya.
Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada
(agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (QS. Asy-Syura (42):13 )

Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk


mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari
Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. dan Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan
memperoleh azab yang Amat pedih. (QS. Asy-Syura (42):21 )

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan
apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap
Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah
datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang
terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi
Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah

46
berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, (Al-Maaidah (5):48)

Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama
itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak
mengetahui. (Al-Jatsiyah (45):18 )

Ruang lingkup syariah antara lain mencakup peraturan-peraturan sebagai berikut:

1. Ibadah, yaitu peraturan yang berhubungan langsung kepada Allah swt (ritual) yang terdiri
dari:
a) Rukun Islam: mengucapkan syahadatain, shalat, zakat, puasa dan haji
b) Ibadah lain yang berhubungan dengan rukun islam:
1) Badani ( bersifat fisik) bersuci meliputi wudhu, mandi, tayamum,
pengaturan menghilangkan najis, istinja, doa, salawat, umrah, tasbih,
istigfar, khitan, pengurusan mayat dan lain-lain.
2) Mall ( bersifat harta ): Qurban, wakaf, fidyah, hibbah, sedekah dan lain-
lain
2. Muamalah, yaitu pengaturan yang mengatur hubungan seseorang dengan lainnya dalam
hal tukar menukar harta (jual beli) di antaranya seperti dagang, pinjam-meminjam, sewa
menyewa, warisan, nafkah, pesanan dan lain-lain
3. Munakahat, yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan orang lain dalam
hubungan berkeluarga, di antaranya perkawinan, perceraian, pengaturan nafkah,
pergaulan suami istri, mas kawin, wasiat, berkabung atas meninggalnya suami dan lain-
lain
4. Jinayat, yaitu peraturan yang menyangkut pidana, diantaranya: qishas, pembunuhan, zina,
minuman keras, kesaksian, murtad, khianat dan lain-lain
5. Siyasah, yaitu yang menyangkut masalah-masalah kemasyarakatan (politik), ukhuwah,
musyawarah, pemerintah dan lain-lain
6. Akhlak yaitu yng mengatur sikap hidup pribadi di antaranya: syukur, sabar, tawadhu,
pemaaf, tawakal, berani, berbuat baik kepada ayah ibu dan lain-lain
7. Peraturan-peraturan lainnya seperti: makanan, minuman, sembelihan, berburu, nazar,
pemberantasan kemiskinan, pemeliharaan anak yatim, mesjid, dakwah, perang dan lain-
lain
47
b. Pengertian ibadah

Secara umum, ibadah adalah mencakup semua perilaku dalam semua aspek kehidupan
yang sesuai dengan ketentuan Allah swt yang dilakukan dengan ikhlas untuk mengharap ridho
Allah swt. Ibadah yang dalam pengertian inilah yang dimaksud tujuan hidup manusia.
Sebagaimana firman Allah swt dalam Al-quran Qs.Adz-dzariyat(51):56

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
(Qs.Adz-dzariyat(51):56 )

Dalam pengertian khusus, ibadah adalah perilaku manusia yang dilakukan atas perintah
Allah swt dan dicontohkan oleh Rasulullah saw, atau disebut ritual, seperti shalat, zakat,puasa
dan lain-lain. bahwa semua perbuatan iu secara psychologis merupakan kondisioning yang
bersifat kejiwaan maupun lahir yang dapat dilandasi atau memberi corak kepada semua perilaku
lainnya. Bahkan akan dapat mengindari dari perbuatan jahat dan munkar, baik terhadap diri
sendiri, masyarakat, maupun lingkungannya, Sebagaimana firman Allah swt dalam Al-quran
QS. Al-Ankabut(29):45 dan QS. Al-Baqarah(2):183.

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan
Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat
yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.( QS. Al-Ankabut(29):45 )

48
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (. Al-Baqarah(2):183 )

c. Syarat-syarat ibadah dalam islam

Tidak ada suatu bentuk ibadah yang disyariatkan kecuali berdasarkan Al-Quran dan
As-Sunnah. Agar dapat diterima, ibadah disyaratkan harus benar. Ibadah tidak bisa dikatakan
benar kecuali dengan adanya 2 syarat, yaitu:

1. Ikhlas karena Allah semata, syarat ini merupakan konsekuensi dari syahadat tauhid,
karena ia mengharuskan ikhlas beribadah hanya kepada Allah SWT, menjalankan
dengan sepenuh hati bukan untuk dipuji orang lain.
2. Ittiba sesuai dengan tuntutan rasulullah SAW, ini merupakan tuntutan dari syahadat
rasul, karena menuntut wajib taat kepada Rasul, mengikuti syariat, dan meninggalkan
bidah atau ibadah yang diada-adakan.

d. Jenis-jenis ibadah

Dilihat dari segi pelaksanaannya, ibadah di bagi menjadi empat, yaitu:

1. Ibadah rohaniyah, yaitu ibadah yang dilakukan oleh rohani, seperti niat berbuat baik
dan zikir sir .
2. Ibadah jasmaniyah dan rohaniyah, yaitu ibadah perpaduan antara rohani dan jasmani,
seperti shalat.
3. Ibadah rohaniyah dan maliyah, yaitu ibadah yang dilakukan oleh perpaduan rohani dan
harta, misalnya zakat dan sadakah
4. Ibadah jasmaniyah, rohaniyah dan maliyah, yaitu ibadah yang dilakukan dari perpaduan
antara jasmani,rohani, dan harta sekaligus, contohnya ibadah haji dan umrah,

Perbedaan antara ibadah khusus dan umum terletak pada sebagaimana dinyatakan oleh
kaidah yang berbunyi sebagai berikut:

Bahwa ibadah dalam arti khusus semuanya dilarang kecuali yang diperintahkan dan
dicontohkan, sedangkan ibadah dalm arti umum semuanya diperintahkan kecuali yang dilarang.

49
C. EVALUASI
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan syariah!
2. Apa sajakah ruang lingkup syariah itu?
3. Apa yang dimaksud dengan ibadah?
4. Sebutkan hal-hal yang termasuk dalam ibadah!
5. Jelaskan hubungan antara syariah dan ibadah!
6. Mengapa manusia membutuhkan bimbingan syariah?
7. Ibadah tidak bisa dikatakan benar kecuali dengan 2 syarat,. Sebutkan dan Jelaskan!
8. Sebutkan dan jelaskan serta berikan contoh jenis-jenis ibadah dari segi
pelaksanaannya!

50

Anda mungkin juga menyukai