NIM : F120155004
Data pemeriksaan urin dapat digunakan untuk evaluasi gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi
hati, gangguan hematologi, infeksi saluran kemih dan diabetes mellitus.
d) Protein
Protein dalam urin dapat: (i) normal, menunjukkan peningkatan permeabilitas glomerular
atau gangguan tubular ginjal, atau (ii) abnormal, disebabkan multiple mieloma dan protein
Bence-Jones
e) Glukosa
Korelasi antara urin glukosa dengan glukosa serum berguna dalam memonitor dan
penyesuaian terapi antidiabetik.
g) Sedimen
Implikasi klinik :
Cell cast : Menunjukkan acute tubular necrosis.
White cell cast : biasanya terjadi pada acute pyelonephritis atau interstitial nephritis
Red cell cast : timbul pada glomerulonefritis akut
RBC : Peningkatan nilai menunjukkan glomerulonefritis, vaskulitis, obstruksi
ginjal atau penyakit mikroemboli, atau proteinuria
WBC : peningkatan nilai menunjukkan penyakit ginjal dengan inflamasi
Bakteri : jumlah bakteri > 105/mL menunjukkan adanya infeksi saluran kemih.
Kristal : meliputi kristal kalsium oksalat, asam urat, amorf, triple fosfat. Adanya
kristal menunjukkan peningkatan asam urat dan asam amino
Kreatinin
Nilai normal : 0,6 1,3 mg/dL SI : 62-115 mol/L. Nilai normal : Pria : 1 - 2 g/24 jam
Wanita : 0,8 - 1,8 g/24 jam
Kreatinin terbentuk sebagai hasil dehidrasi kreatin otot dan merupakan produk sisa kreatin.
Kreatinin difi ltrasi oleh glomerulus ginjal dan tidak direabsorbsi oleh tubulus pada kondisi
normal. Kreatinin serum dan klirens kreatinin memberikan gambaran filtrasi glomerulus.
Implikasi klinik:
Pengukuran kreatinin yang diperoleh dari pengumpulan urin 24 jam, namun halitu sulit
dilakukan. Konsentrasi kreatinin urin dihubungkan dengan volume urin dan durasi pengumpulan
urin (dalam menit) merupakan nilai perkiraan kerja fungsi ginjal yang sebenarnya.
Data Pemeriksaan Lemak
b) HDL (High density lipoprotein) atau produk sintetis oleh hati dan saluran cerna serta
katabolisme trigliserida