Anda di halaman 1dari 3

NAMA : WISNU GUMILANG

NIM : 141130126

ASAL : JAKARTA

FILOSOFI KOTA JAKARTA :

#Makna Gambar dalam Lambang Provinsi DKI Jakarta :


Pintu Gerbang, adalah lambang Kekhususan Jakarta sebagai pintu keluar masuk kegiatan-
kegiatan nasional dan hubungan internasional.
Tugu Nasional, adalah lambang Kemegahan, Daya Juang dan Cipta.
Padi dan Kapas, adalah lambang Kemakmuran.
Ombak Laut, adalah lambang Kota, Negeri Kepulauan.
Sloka "Jaya Raya", adalah Slogan Perjuangan Jakarta.
Perisai Segilima, adalah melambangkan Pancasila.

# Arti Warna Dalam Lambang Provinsi DKI Jakarta :


Warna Emas pada pinggir Perisai, adalah lambang Kemuliaan Pancasila.
Warna Merah pada Sloka, adalah lambang Kepahlawanan.
Warna Putih pada Pintu Gerbang, adalah lambang Kesucian.
Warna Kuning pada Padi, Hijau, Putih dan Kapas, adalah lambang Kemakmuran dan Keadilan.
Warna Biru, adalah lambang angkasa bebas dan luas.
Warna Putih, adalah lambang alam laut yang kasih.
NAMA : HIMADA ARIA PUTRA

NIM : 141130115

ASAL : SLEMAN

FILOSOFI KABUPATEN SLEMAN :

SLEMAN SEMBADA

SEMBADA diartikan sebagai berikut:

S : Sehat, Yaitu kondisi masyarakat yang sehat jasmani, rohani, sosial dan lingkungan.

E : Elok dan Edi, Elok dan Edi keduanya mengandung aspek kehidupan. Elok adalah aspek
keindahan yang alami yang hanya diciptakan oleh pencipta alam, misalnya pemandangan alam,
sedang Edi adalah aspek keindahan sebagai hasil rekayasa manusia, misalnya penciptaan
pertamanan.

M : Makmur dan Merata, Yaitu kondisi masyarakat yang terpenuhi segala kebutuhan lahir dan
batin merata seluruh wilayah, lapisan dan golongan masyarakat.

B : Bersih dan Berbudaya, Yaitu kondisi lingkungan yang terbebas dari segala bentuk
pencemaran, kondisi masyarakat yang bersih lahir dan batin, bebas dari cerca cela, tak
berprasangka buruk, menjauhi berbagai bentuk kecemburuan. Disamping itu juga berbudi luhur,
memiliki sikap budaya bangsa termasuk pengembangan Penghayatan Kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa sebagai topang moral bangsa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

A : Aman dan Adil, Yaitu kondisi masyarakat yang bebas dari rasa ketakutan dan kekhawatiran,
bebas dari gangguan dan rongrongan yang mengancam keselamatan lahir dan batin karena
terjaminnya rasa keadilan dalam tata kehidupan.

D : Damai dan Dinamis, Yaitu kondisi masyarakat jauh dari pertikaian dan silang sengketa,
mantap dalam menciptakan berbagai bentuk kerukunan, semua permasalahan diselesaikan
dengan musyawarah, namun tetap menggalakkan dinamika masyarakat secara individu maupun
kelompok, merangsang aktivitas yang kreatif dan inovatif dalam memperlancar laju
pembangunan.

A : Agamis, Yaitu kondisi masyarakat yang mengutamakan nilai-nilai agama sebagai landasan
semua akal pikiran dan pertimbangan rasa dalam melaksanakan kehendak demi terciptanya
kondisi masyarakat yang sehat, makmur dan merata, berbudaya, aman dan adil, damai dan
dinamis serta kondisi alam yang bersih elok dan edi.

Anda mungkin juga menyukai