Anda di halaman 1dari 17

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nya pembuatan makalah ini dapat di selesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Dalam makalah ini, kami membahas mengenai BentukDemokrasi

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai


bentuk bentukdemokrasi yang ada di dunia, dengan harapan bahwa mahasiswa
dapat mengetahui dan mengaplikasikanilmunyadenganbaik. Sehingga para
mahasiswa Indonesia dapat memahami dan menyikapi masalah secara bijak.
Dalam proses penyusunan makalah ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan,
arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu kami mengucapkan terima kepada yang
terhormat kepada Bapak Drs. Ngadiyono,SKp.Ns,M.HKes sebagai dosen
pembimbing mata kuliah Kewarganegaraan Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Semarang.

Kami menyadari bahwa sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan
dan kekurangan. Maka dari itu, kami juga mengaharapkan kritik dan saran dari
para pembaca sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam
penyusunan makalah selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Semarang, 21 September 2015

Penulis
2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua negara mengakui bahwa demokrasi sebagai alat ukur dari keabsahan
politik. Kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintahan menjadi
basis tegaknya sistem politik demokrasi. Demokrasi meletakkan rakyat pada
posisi penting, hal ini karena masih memegang teguh rakyat selaku pemegang
kedaulatan. Negara yang tidak memegang demokrasi disebut negara otoriter.
Negara otoriter pun masih mengaku dirinya sebagai negara demokrasi. Ini
menunjukkan bahwa demokrasi itu penting dalam kehidupan bernegara dan
pemerintahan.
Prinsip demokrasi adalah meletakkan kekuasaan di tangan rakyat. Tolak
ukur keberhasilan sistem demokrasi ialah semakin tinggi partisipasi masyarakat
semakin tinggi pula kadar demokrasinya. Dalam sistem demokrasi partisipasi
politik rakyat merupakan sebuah pilar yang membangun keberhasilan sistem
tersebut. Bentuk-bentuk partisipasi rakyat seperti ikut serta dalam pemilihan
umum, pengawasan terhadap pejabat negara, maupun penentuan dalam
kebijakan publik.Di kebanyakan negara demokrasi pemilihan umum merupakan
unsur demokrasi dan dianggap lambang sekaligus tolak ukur dari implementasi
demokrasi.
Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi
ketiga kekuasaan politik negara yaitu eksekutif, yudikatif dan legislatif untuk
diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling independen dan berada
dalam posisi yang sejajar antara satu sama lain. Kesejajaran dan independensi
ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa
saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and
balances. Ketiga jenis lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga
pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan danmelaksanakan
3

kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang


menyelenggarakan kekuasaan yudikatif dan lembaga-lembaga perwakilan
rakyat yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan legislatif. Salah satu
bentuk demokrasi adalah pemilihan umum. Melalui sistem ini, rakyat
mempunyai hak yang sebebas-bebasnya untuk menentukan sendiri pilihannya,
baik itu dalam pemilihan umum presiden maupun pemilu legislatif yang
nantinya akan memimpin dan menempati lembaga-lembaga perwakilan suatu
Negara.

A. Rumusan Masalah
Atas dasar penentuan latar belakang dan identifikasi masalah diatas,
maka kami dapat mengambil perumusan masalah sebagai berikut:
1) Apakah pengertian dari Demokrasi?
2) Bagaimanakah sejarah tentang Demokrasi?
3) Bagaimanakah bentuk bentuk Demokrasi?
4) Bagaimanakah prinsip prinsip Demokrasi?
5) Apa kelebihan dan kekurangan budaya demokrasi?
6) Bagaimana ciri ciri pemerintahan demokratis ?

B. Tujuan Penulisan
Berdasarkan masalah yang disusun oleh penulis, maka tujuan dalam
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui pengertian Demokrasi.
2) Mengetahui sejarah Demokrasi.
3) Mengetahui bentuk bentuk demokrasi.
4) Mengetahui prinsip prinsip demokrasi.
5) Mengetahui kelebihan dan kekurangan demokrasi.
6) Mengetahui ciri ciri pemerintahan demokratis.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi
4

Demokrasi adalah berasal dari Bahasa Yunani (dmokrata)


"kekuasaan rakyat", yang terbentuk dari (dmos) "rakyat" dan
(kratos) "kekuatan" atau "kekuasaan" pada abad ke-5 SM untuk menyebut sistem
politiknegara-kota Yunani, salah satunya Athena; kata ini merupakan antonim dari
(aristocratie) "kekuasaan elit".

Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli

a. Abraham Lincoln: Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang


diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
b. Hans Kelsen: Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk
rakyat. Yang melaksanakan kekuasaan Negara ialah wakil-wakil rakyat
yang terpilih. Dimana rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak dan
kepentingannya akan diperhatikan di dalam melaksanakan kekuasaan
Negara.
c. Merriem: Demokrasi dapat didefinisikan sebagai pemerintahan oleh
rakyat; khususnya, oleh mayoritas; pemerintahan di mana kekuasaan
tertinggi tetap pada rakyat dan dilakukan oleh mereka baik langsung atau
tidak langsung melalui sebuah sistem perwakilan yang biasanya dilakukan
dengan cara mengadakan pemilu bebas yang diadakan secara periodik;
rakyat umum khususnya untuk mengangkat sumber otoritas politik;
tiadanya distingsi kelas atau privelese berdasarkan keturunan atau
kesewenang-wenangan.
d. C.F. Strong: Demokrasi adalah Suatu sistem pemerintahan di mana
mayoritas anggota dewan dari masyarakat ikut serta dalam politik atas
dasar sistem perwakilan yang menjamin pemerintah akhirnya
mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya pada mayoritas tersebut.

Pengertian budaya demokrasi dapat dilihat dari tiga sudut, yaitu:

Budaya demokrasi formal, yaitu suatu sistem pemerintahan yang


hanya dilihat dari ada atau tidaknya lembaga demokrasi seperti
perwakilan rakyat.
5

Budaya demokrasi wajah (permukaan), yaitu demokrasi yang


hanya tampak dari luar, sedangkan didalamnya tidak ada sama
sekali unsur demokrasi.
Demokrasi substantif, yaitu demokrasi yang memberikan
kesempatan (hak suara) untuk menentukan kebijakan kepada
seluruh golongan masyarakat tanpa memandang kedudukan atau
apapun dengan tujuan menjalankan agenda kerakyatan.

B. Sejarah Demokrasi
a. Zaman Kuno

Demokrasi Athena tidak hanya bersifat langsung dalam artian keputusan


dibuat oleh majelis, tetapi juga sangat langsung dalam artian rakyat, melalui
majelis, boule, dan pengadilan, mengendalikan seluruh proses politik dan
sebagian besar warga negara terus terlibat dalam urusan publik.

b. Abad Pertengahan

Selama Abad Pertengahan, muncul berbagai sistem yang memiliki


pemilihan umum atau pertemuan meski hanya melibatkan sebagian kecil
penduduk. Sistem-sistem tersebut meliputi:

pemilihan Gopala oleh kasta atas di Bengal, Anak Benua India,

Persemakmuran Polandia-Lituania (10% dari populasi total),

Althing di Islandia,

Lgting di Kepulauan Faeroe,

beberapa negara-kota Italia abad pertengahan seperti Venesia,


6

sistem tuatha di Irlandia abad pertengahan awal, Veche di Republik


Novgorod dan Pskov di Rusia abad pertengahan,

Things di Skandinavia,

The States di Tirol dan Swiss,

kota pedagang otonomi Sakai di Jepang abad ke-16, dan

masyarakat Igbo di Volta-Nigeria.

c. Era modern

Abad ke-18 dan 19

Di garis depan Amerika Serikat, demokrasi menjadi gaya hidup dengan


munculnya kesetaraan sosial, ekonomi, dan politik. Akan tetapi, perbudakan
adalah institusi sosial dan ekonomi, terutama di 11 negara bagian di Amerika
Serikat Selatan. Sejumlah organisasi didirikan untuk mendukung perpindahan
warga kulit hitam dari Amerika Serikat ke tempat yang menjamin kebebasan dan
kesetaraan yang lebih besar.

Abad ke-20 dan 21

Pada tahun 1920-an, demokrasi tumbuh subur tetapi terhambat Depresi


Besar. Amerika Latin dan Asia langsung berubah ke sistem kekuasaan mutlak atau
kediktatoran. Fasisme dan kediktatoran terbentuk di Jerman Nazi, Italia, Spanyol,
dan Portugal, serta rezim-rezim non-demokratis di Baltik, Balkan, Brasil, Kuba,
Cina, dan Jepang. Pada tahun 1960, banyak negara yang menggunakan sistem
demokrasi, meski sebagian besar penduduk dunia tinggal di negara yang
melaksanakan pemilihan umum terkontrol dan bentuk-bentuk pembohongan
lainnya (terutama di negara komunis dan bekas koloninya).Gelombang
demokratisasi yang muncul setelah itu membawa keuntungan demokrasi liberal
7

sejati yang besar bagi banyak negara. Spanyol, Portugal (1974), dan sejumlah
kediktatoran militer di Amerika Selatan kembali dikuasai rakyat sipil pada akhir
1970-an dan awal 1980-an (Argentina tahun 1983, Bolivia, Uruguay tahun 1984,
Brasil tahun 1985, dan Chili awal 1990-an). Peristiwa ini diikuti oleh banyak
bangsa di Asia Timur dan Selatan pada pertengahan sampai akhir 1980-an.Contoh
terbaru liberalisasi adalah Revolusi Indonesia 1998, Revolusi Bulldozer di
Yugoslavia, Revolusi Mawar di Georgia, Revolusi Oranye di Ukraina, Revolusi
Cedar di Lebanon, Revolusi Tulip di Kyrgyzstan, dan Revolusi Yasmin di Tunisia.

Menurut Freedom House, pada tahun 2007 terdapat 123 negara demokrasi
elektoral (naik dari 40 pada tahun 1972). Menurut World Forum on Democracy,
jumlah negara demokrasi elektoral mencapai 120 dari 192 negara di dunia dan
mencakup 58,2 penduduk dunia. Pada saat yang sama, negara-negara demokrasi
liberal (yang dianggap Freedom House sebagai negara yang bebas dan
menghormati hukum dan HAM) berjumlah 85 dan mencakup 38 persen penduduk
dunia. Pada tahun 2010, Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan 15 September
sebagai Hari Demokrasi Internasional.

C. Bentuk-Bentuk Demokrasi

Dilihat dari cara penyaluran kehendak rakyat


Demokrasi langsung: Demokrasi langsung ialah demokrasi dimana rakyat
secara langsung mengemukakan kehendaknya dalam suatu rapat yang
dihadiri seluruh rakyatnya. Demokrasi langsung pernah dijalankan di
negara-negara kota pada jaman yunani kuno.
Demokrasi tidak langsung(demokrasi perwakilan): Demokrasi perwakilan
yaitu Demokrasi dimana rakyat menyampaikan kehendakannya melalui
dewan perwakilan rakyat. Demokrasi perwakilan di jalankan oleh negara-
negara pada jaman modern.

Dilihat dari titik berat paham yang dianut


Demokrasi barat(demokrasi liberal): Demokrasi barat lebih
menitikberatkan pada kebebasan bergerak,berpikir dan mengeluarkan
8

pendapat.Kelebihan Demokrasi Liberal:Menjunjung tinggi persamaan


hak pada bidang politik. Sedangkan Kelemahan Demokrasi
Liberal:Adanya kesenjanagan yang lebar antara golongan ekonomi kuat
dan golongan ekonomi lemah, golongan ekonomi kuat dapat membeli
suara rakyat dan suara DPR
Demokrasi timur atau komunis: Demokrasi yang lebih menitik beratkan
pada paham kesamaan yg menghapuskan perbedaan kelas diantara sesama
rakyat. Kelebihan Demokrasi Timur : Kesenjangan ekonomi kecil,
menjunjung tinggi persamaan dalam bidabg ekonomi. Sedangkan
Kelemahan Demokrasi Timur: Persamaan hak bidang politik kurang
diperhatikan, tidak adanya kompetisi dan tidak diakuinya hak milik pribadi
menyebabkan etos kerjanya kurang baik.
Demokrasi gabungan: Demokrasi yg berprinsip mengambil kebaikan dan
membuang kelemahan dari demokrasi barat ke timur. Dalam demokrasi
gabungan hak milik pribadi diakui,namun hak milik pribadi juga berfungsi
sosial
upaya menyejahterahkan rakyat jangan sampai menghilangkan drajat dan
HAM.

Dilihat dari dasar yang dijadikan prioritas atau titik perhatian:

Demokrasi material: demokrasi yang terjadi pada negara sosialis-komunis.


Demokrasi ini lebih mengedepankan kesamaan hak oleh warganya dalam
bidang sosial-ekonomi dibandingkan bidang politik.
Demokrasi formal: demokrasi yang memberikan kekuatan hukum yang
sama dalam bidang politik tanpa adanya pertimbangan perbedaan
ekonomi. Dalam demokrasi formal ini, individu dalam masyarakat diberi
kebebasan yang luas dalam bernegara. Kita kenal jenis demokrasi ini
sebagai demokrasi formal.
Demokrasi campuran: demokrasi yang menggabungkan kedua jenis
demokrasi sebelumnya. Dalam demokrasi ini, menyamakan tiap hak dan
derajat dari setiap individu atau rakyat demi terciptanya kesejahteraan
rakyat.
9

Dilihat dari prinsip ideologi:

Demokrasi rakyat (proletar). Merupakan sistem demokrasi yang tidak


mengenal kelas sosial dalam kehidupan. Tidak ada pengakuan hak milik
pribadi tanpa ada paksaan atau penindasan tetapi untuk mencapai
masyarakat yang dicita-citakan tersebut dilakukan dengan cara kekerasan
atau paksa atau dengan kata lain negara adalah alat untuk mencapai cita-
cita kepentingan kolektif, merupakan demokrasi yang berdasrkan paham
marxisme atau komunisme.
Demokrasi konstitusional. Merupakan demokrasi yang dilandaskan
kebebasan setiap orang sebagai mahluk sosial. Hobbe, mengemukakan
pemikiranya tentang negara demokrasi bahwa negara terbentuk
disebabkan oleh benturan kepentingan hidup orang yang hidup bersama
masyarakat. Ini mengakibatkan terjadinya penindasan diantara mereka.
Oleh sebab itu kumpulan orang tersebut membentuk komunitas yang
dinamakan negara atas dasar kepentingan bersama. Akan tetapi fakta yang
terjadi kemudian adalah munculnya kekuasaan berlebih atau
otoriterianisme. Hal inilah yang menjadi pemicu pemikiran baru yakni
demokrasi liberal. Setiap individu dapat berpartisipasi melalui wakil yang
dipilih melalui pemilihan sesuai ketentuan. Masyarakat harus dijamin
dalam hal kebebasan individual.

Bentuk Demokrasi Klasik

Bentuk negara demokrasi klasik lahir dari pemikiran aliran yang dikenal
berpandangan a tree partite classification of state yang membedakan bentuk
negara atas tiga bentuk ideal yang dikenal sebagai bentuk negara kalsik-
tradisional. Para penganut aliran ini adalah Plato, Aristoteles, Polybius dan
Thomas Aquino.
10

Plato dalam ajarannya menyatakan bahwa dalam bentuk demokrasi, kekuasan


berada di tangan rakyat sehingaa kepentingan umum (kepentingan rakyat) lebih
diutamakan. Secara prinsipil, rakyat diberi kebebasan dan kemerdekaan. Akan
tetapi kemudian rakyat kehilangan kendali, rakyat hanya ingin memerintah dirinya
sendiri dan tidak mau lagi diatur sehingga mengakibatkan keadaan menjadi kacau,
yang disebut Anarki. Aristoteles sendiri mendefiniskan demokrasi sebagai
penyimpangan kepentingan orang-orang sebagai wakil rakyat terhadap
kepentingan umum. Menurut Polybius, demokrasi dibentuk oleh perwalian
kekuasaan dari rakyat. Pada prinsipnya konsep demokrasi yang dikemukakan oleh
Polybius mirip dengan konsep ajaran Plato. Sedangkan Thomas Aquino
memahami demokrasi sebagai bentuk pemerintahan oleh seluruh rakyat dimana
kepentingannya ditujukan untuk diri sendiri.

Bentuk Demokrasi Modern

Ada tiga bentuk demokrasi modern yang bisa dianut oleh negara negara di
dunia pada saat ini, yaitu sebagai berikut.

Demokrasi Sistem Parlementer: Dalam sistem parlementer hubungan


antara eksekutif (pemerintah) dan badan legislatif (badan perwakilan
rakyat) sangat erat. Kekuasaan eksekutif diserahkan kepada suatu badan
yaitu kabinet/dewan menteri. Menteri menteri baik secara perorangan
maupun secara bersama sama sebagai kabinet (dewan menteri)
mempertanggung jawabkan segala kebijakan pemerintahanya kepada
parlemen. Apabila pertanggung jawaban menetri atau dewan menteri
ditolak parlemen, maka menteri yang bersangkutan atau para menteri
(kabinet) tersebut harus mengundurkan diri. Hal ini sering disebut krisis
kabinet. Apabila terjadi perselisihan antara kabinet dengan parlemen dan
kepala negara beranggapan kabinet dalam pihak yang benar maka kepala
negara akan membubarkan parlemen. Kelebihan dari sistem ini adalah
rakyat dapat menjalankan fungsi pengawasan dan berperan dalam
penyelnggaraan negara.
11

Demokrasi Sistem Pemisah Kekuasaan: Dalam sistem pemisahan


kekuasaan ini, hubungan antara badan eksekutif dengan badan legislatif
tidak ada karena terdapat pemisahan yang tegas antara kekuasaan
eksekutif (pemerintah) dan legislatif (badan perwakilan rakyat). Hal ini
sesuai dengan ajaran Trias Politika.

Kekuasaan negara itu dipisahkan menjadi tiga macam , yaitu sebgai


berikut.
Kekuasaan legislatif: kekuasaan membuat undang undang.
kekuasaan Eksekutif: Kekuasaan menjalankan undang undang
Kekuasaan yudikatif: kekuasaan mengawasi jalanya undang undang

Menurut sistem pemisahan kekuasaan, lembaga eksekutif (pemerintah)


terdiri atas presiden sebagai kepala pemerintahan dibantu oleh para menteri,
menteri menteri diangkat da bertanggung jawab kepada presiden. Sistem seperti
ini disebut sistem Presidensial.
Kelebihan Sistem Pemisah Kekuasaan adalah sebagai berikut: Ada kestabilan
pemerintah, Pemerintah tidak dapat dijatuhkan oleh Badan Perwakilan Rakyat
(parlemen), Program-program pemerintah dapat terlaksana karena ada kestabilan
pemerintahan.Sementara itu, Kelemahan Sistem Pemisah Kekuasaan antara lain
lemahnya pngawasan dari rakyat dan mendorong pemusatan kekuaaan di tangan
presiden.

Demokrasi Sistem Referendum (Pengawasan Langusng oleh Rakyat):


Demokrasi dengan sistem referendum, tugas badan perwakilan rakyat
selalu diawasi oleh rakyat yaitu dalam bentuk referendum. Apa yang
dimaksud dengan referendum ? Refendum yaitu pemungutan suara
langsung oleh rakyat tanpa melalui badan legislatif.
12

Ada dua macam Referendum, yaitu sebagai berikut:


Referendum Obligatoire (referendum Wajib)
Referendum Obligatoire Adalah referendum yang menentukan berlakunya suatu
undang undang. Undang undang baru berlaku bilas mendapat persetujuan rakyat
melalui referendum.

Referendum Fakultatif (referendu Tidak wajib)


Referendum Fakultatif Adalah referendum yang menentukan apakah suatu undang
undang yang sedang berlaku dapat terus dipergunakan atau tidak atau perlu
tidaknya perubahan perubahan.

Kelebihan sistem Referendum, adalah sebagai berikut: Tidak semua rakyat


punya pengetahuan tentang undang undang yang baik, pembuatan undang undang
menjadi lebih lambat/lama. Sedangkan Kelemahan Dalam sistem Referendum ini
adalah sebagai berikut: Tidak semua rakyat mempunyai pengetahuan yang cukup
tentang UU yang baik, Pembuatan UU mejadi lambat.

D. Prinsip-Prinsip Demokrasi

Prinsip-prinsip demokrasi dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang


kemudian dikenal dengan sebutan Soko Guru Demokrasi. Menurutnya, prinsip-
prinsip demokrasi antara lain:

Kedaulatan rakyat
Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah
Kekuasaan mayoritas
Hak-hak minoritas
Jaminan hak asasi manusia
Pemilihan yang bebas dan jujur
Persamaan di depan hukum
Proses hukum yang wajar
Pembatasan pemerintah secara konstitusional
Pluralisme soosial, ekonomi, dan politik
13

Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

E. Kelebihan dan Kekurangan Budaya Demokrasi


Kelebihan:
Demokrasi memberi kesempatan untuk perubahan ditubuh pemerintahan
tanpa menggunakan kekerasan.
Adanya pemindahankekuasaan yang dapat dilakukan melalui pemilihan
umum.
Mencegah adanya monopoli kekuasaan.
Dalam demokrasi, pemerintah yang terpilih melalui pemilu akan memiliki
rasa berutang karena rakyat yang memilihnya. Oleh karenanya hal tersebut
akan menimbulkan pemicu untuk bekerja sebaik-baiknya untuk rakyat.
Masyarakat diberikan kebebasan untukberpartisipasi yang menimbulkan
rasa memiliki terhadap negara.

Kekurangan:

Masyarakat bisa salah dalam memilih dikarenakan isu-isu politik.


Fokus pemerintah akan berkurang ketika menjelang pemilu masa
berikutnya.
Massa dapat mempengaruhi orang.

F. Ciri-Ciri Pemerintahan Demokratis

Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima


dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia. Ciri-ciri suatu pemerintahan
demokrasi adalah sebagai berikut:

Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan


politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).

Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak


asasi rakyat (warga negara).

Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
14

Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen


sebagai alat penegakan hukum

Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.

Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi


dan mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.

Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di


lembaga perwakilan rakyat.

Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan


(memilih) pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga
perwakilan rakyat.

Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama,


golongan, dan sebagainya).
15

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Demokrasi adalah berasal dari Bahasa Yunani (dmokrata)


"kekuasaan rakyat", yang terbentuk dari (dmos) "rakyat" dan
(kratos) "kekuatan" atau "kekuasaan". Dari keseluruhan pendapat para ahli,
demokrasi adalah kekuasaan / pemerintahan oleh rakyat. Ada 3 ( tiga ) sudut
pandang tentang pengertian demokrasi yaitu budaya demokrasi formal, budaya
demokrasi wajah ( permukaan ), dan demokrasi subtansif. Sejarah demokrasi
terbagi menjadi tiga yaitu zaman kuno, abad pertengahan, dan era modern.

Pada zaman kuno bersifat langsung yaitu keputusan dibuat oleh majelis,
tetapi juga sangat langsung dalam artian rakyat, melalui majelis, boule, dan
pengadilan, mengendalikan seluruh proses politik dan sebagian besar warga
negara terus terlibat dalam urusan publik.Pada abad pertengahan muncul berbagai
system sistem yang memiliki pemilihan umum seperti pemilihan Gopala,
Althing, dsb.Kemudian pada era modern yaitu abad ke 18 dan abad ke 19,
muncul sejumlah organisasi yang didirikan untuk mendukung perpindahahan
warga kulit hitam dan Amerika Serikat ketempat yang menjamin kebebasan dan
kesetaraan yang lebih besar. Karena pada saat itu terjadi perbudakan terhadap
warga kulit hitam.

Bentuk - bentuk demokrasi dilihat dari cara penyaluran kehendak rakyat


terdiri dari demokrasi langsung dan tidak langsung. Dilihat dari titik berat paham
yang dianut terdiri dari demokrasi barat( demokrasi liberal ), demokrasi timur atau
komunis, dan demokrasi gabungan. Dilihat dari dasar yang dijadikan prioritas atau
titik perhatian yaitu demokrasi material, yang terjadi pada Negara sosial
komunis, demokrasi formal, dan demokrasi campuran. Dilihat dari prinsip
ideology terdiri dari demokrasi rakyat ( proletar ) dan demokrasi konstitusional.
16

Demokrasi memiliki prinsip diantaranya kedaulatan rakyat, pemerintahan


berdasarkan persetujuan dari yang diperintah, kekuasaan mayoritas, hak hak
minoritas, jaminan hak asasi manusia, pemilihan yang bebas dan jujur, persamaan
di depan hukum, proses hukum yang wajar, pembatasan pemerintah secara
konstitusional, pluralism sosial, ekonomi, dan politik. Serta nilai nilai toleransi,
pragmatism, kerjasama, dan mufakat.

B. Saran
Setiap Negara memiliki bentuk demokrasi yang berbeda beda,meski memiliki
bentuk demokrasi yang berbeda setiap Negara pasti memiliki demokrasi.
Apabila suatu Negara tidak memiliki demokrasi maka Negara tersebut akan
hancur dan banyak menimbulkan permasalahan dalam Negara itu sendiri. Oleh
karena itu demokrasi sangat penting dimiliki oleh suatu Negara, bagi
masyarakat menyalurkan aspirasi kepada pemerintah.

DAFTAR PUSTAKA

Erwin, Muhamad. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan Republik


Indonesia. Bandung: PT Refika Aditama.
17

Tarsono. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan (PKN). Semarang:


Poltekkes Kemenkes Semarang.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Demokrasi
http://pkn-dragbike329yahoo.blogspot.co.id/
http://www.apapengertianahli.com/2014/10/demokrasi-formal-material-
dan-demokrasi.html/
http://www.febrian.web.id/2014/03/bentuk-bentuk-demokrasi.html
http://lima59mbilan.blogspot.co.id/2013/11/makalah-demokrasi-
pancasila_7795.html#pages/2
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41626/4/Chapter%20I.pd
http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t8635.pdf

Anda mungkin juga menyukai