1. Sirosis Hepatis
Gejala awal sirosis (tipe kompensata) bersifat samar dan non spesifik, mudah
lelah, lemas selera makan berkurang, perut kembung dan mual, berat badan
menurun, nyeri tumpul atau berat pada epigastrium atau kuadran atas abdomen.
c. Kepala : Normo cephalic, simetris, pusing, benjolan tidak ada. Rambut tumbuh
merata dan tidak botak, rambut berminyak Tidak rontok
d. Muka : Simetris, otot muka dan rahang kekuatan normal, sianosis tidak ada
e. Mata : Alis mata, kelopak mata normal, konjuktiva anemis (+/+), pupil isokor
sclera agak ikterus (-/ -), reflek cahaya positif. Tajam penglihatan menurun.
f. Hidung : Deformitas, mukosa, secret, bau, obstruksi tidak ada, pernafasan
cuping hidung tidak ada.
g. Mulut dan faring : Bau mulut , stomatitis (-), lidah merah merah mudah,
kelainan lidah tidak ada. Terpasang NGT, bibir tampak kering dan pucat.
h. Leher : Simetris, kaku kuduk tidak ada, pembesaran vena jugularis 5-3 cm H2O
i. Thoraks
o Paru: Gerakan simitris, retraksi supra sternal (-), retraksi intercoste (-),
perkusi resonan, rhonchi -/-, wheezing -/-, vocal fremitus dalam batas
normal.
o Jantung: Batas jantung kiri ics 2 sternal kiri dan ics 4 sternal kiri, batas
kanan ics 2 sternal kanan dan ics 5 mid axilla kanan.perkusi dullness.
Bunyi s1 dan s2 tunggal, gallop (-), mumur (-). Capillary refill 2 3 detik
j. Abdomen : Bising usus +, tidak ada benjolan, nyeri tekan tidak ada, perabaan
massa tidak ada, hepar tidak teraba, asites (+). Mengeluh perut terasa mual dan
begah., nyeri tekan daerah epigastrum
k. Inguinal-Genitalia-Anus : Nadi femoralis teraba, tidak ada hernia,
pembengkakan pembulu limfe tidak ada, tidak ada hemoroid, tidak ada keluhan
saat bak maupun bab.
l. Ekstrimitas : Akral hangat, kekuatan 5/5, gerak yang tidak disadari -/-, atropi
-/-, capillary refill 2 detik, abses tidak ada, reflek patella N/N, achiles N/N.
pembuluh darah perifer : radialis (+/+), femoralis (+/+), poplitea (+/+), tibialis
posterior (+/+), dorsalis pediss (+/+).
m. Sistem integument : Tidak tampak ikterus, permukaan kulit kering, tekstur
kasar, rambut hitam dan berminyak , tidak botak, perubahan warna kulit tidak
ada, edema tidak ada
2. Ulkus Duodenum
a. Rasa perih, panas, atau sakit pada perut, biasanya terletak tepat di bawah tulang
dada. Sakit biasanya tidak dirasakan saat bangun tidur, tetapi baru muncul
menjelang siang. Perut terasa kosong dan timbul rasa lapar.
b. Rasa nyeri umumnya mereda setelah minum susu, makan, atau mengkonsumsi
obat antasida, tetapi biasanya dirasakan kembali 2-3 jam kemudian.
c. Rasa nyeri seringkali membuat penderita terbangun pada malam hari.
d. Penderita biasanya memiliki pola tertentu dan seringkali belajar dari
pengalaman untuk mengetahui kapan kekambuhan terjadi, misalnya saat
sedang stress.
Gejala-gejala ulkus gaster, ulkus marginal, atau stress ulcer, tidak sama dengan
ulkus duodenum, antara lain berupa :
a. Makan bisa meredakan nyeri sesaat atau malah menimbulkan nyeri ketimbang
meredakannya.
b. Gejala-gejala sumbatan saluran cerna, berupa kembung, mual, atau muntah
setelah makan. Hal ini bisa terjadi karena ulkus gaster terkadang menyebabkan
pembengkakan jaringan (edema) yang mengarah pada usus halus, sehingga
makanan tidak dapat turun dengan mudah dari lambung.
Gejala utama yang sering ditimbulkan akibat sindroma ini adalah suatu sensasi
mual muntah yang hebat. Robekan ini bisa disebabkan akibat batuk-batuk yang
hebat, kejang hebat pada epilepsi, gangguan pola makan, hernia hiatal, dan
kebiasaan mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang banyak atau alkoholisme,
atau pada beberapa kasus sindroma morning sickness akibat frekuensi mual
muntah yang terlalu tinggi juga berpotensi menyebabkan robekan Mallory-
Weiss.
Tidak selamanya muntah-muntah adalah suatu bentuk robekan dari
Mallory-Weiss itu sendiri, melainkan gejala yang nyata bisa disertai dengan
muntah yang disertai dengan darah, atau warna feses yang kehitaman atau
melena sebagai akibat penguraian darah oleh asam lambung yang membentuk
hematin. Pengobatan utama biasanya dengan obat-obatan dan operasi
penghentian perdarahan, dan adalah suatu kejadian yang sangat langka sindroma
ini berkelanjutan pada tingkat kematian.
b. Pemeriksaan Radiologi
c. Pemeriksaan lainnya
EKG dan Enzym jantung (jika ada indikasi) untuk menilai iskemia
miokard akibat kehilangan darah gastrointestinal terutama pada pasein
dengan anemia signifikan, instabilitas hemodinamik, penyakit
cardivaskuler, adanya nyeri dada, dan atau usia lanjut.
Sumber:
HIPOTESIS AKHIR
Berdasarkan dari anamnesa dan pemeriksaan fisik diatas, didapatkan diagnose yang
tepat adalah Sirosis Hepatis.