Anda di halaman 1dari 2

Beo Nias, Burung Endemik Sumatera Utara

Kategori: Flora Fauna | Area: Sumatera Utara

Pulau Sumatera memiliki flora fauna yang sangat khas, salah satunya yaitu burung Beo Nias. Dari
segala jenis burung, Burung Beo merupakan salah satu yang paling unik. Bagaimana tidak?
Spesies ini mampu berbicara dengan cara mengulang perkataan manusia yang didengarnya. Di
Indonesia sendiri, salah satu provinsi yang dianugerahi kekayaan endemik Beo adalah Pulau
Nias, Provinsi Sumatera Utara. Pulau Nias sangat beruntung karena memiliki salah satu jenis
burung pintar ini. Bahkan, Beo dari Nias ini tidak hanya mampu menirukan ucapan Anda,
melainkan juga suara suara lain yang didengarnya. Karena kecemerlangannya, burung ini
menjadi identitas Sumatera Utara. Maka dari itu tidak heran jika burung Beo Nias termasuk jenis
Beo paling dicari di Indonesia.

Beo Nias ini dilindungi oleh negara berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No.
421/Kpts/Um/8/1970. Ia mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan jenis
burung beo lainnya. Bagi orang awam yang tidak mengerti tentang burung beo, mungkin melihat
burung Beo Nias ini tidak ada bedanya dengan burung beo lainnya, namun bagi Anda penggemar
mereka tentu akan mudah membedakannya karena tubuh burung Beo Nias terlihat lebih besar
dan lebih gagah.

Beberapa ciri dari burung Beo Nias yaitu pada bagian kepala
memiliki bulu yang pendek. Di sepanjang cuping telinga menyatu di belakang kepala yang
berbentuk gelambir (seperti jengger ayam) yang ada di telinga dan berwarna kuning mencolok.

Di bagian sisi kepala dari burung Beo Nias terdapat juga sepasang pial yang berwarna kuning. Iris
matanya berwarna coklat gelap. Paruhnya besar serta runcing dan memiliki warna kuning oranye.
Pada bagian tubuhnya, tertutup bulu yang berwarna hitam pekat, namun di ujung sayap bulunya
berwarna putih. Pada bagian kedua kakinya berwarna kuning dan memiliki jari kaki yang
berjumlah empat. Tiga jari menghadap ke depan dan jari lainnya menghadap ke belakang.
Burung Beo Nias memiliki nama latin Gracula religiosa robusta atau Gracula robusta, hidup secara
berkelompok atau berpasangan ini hanya bisa ditemui di Pulau Nias dan sekitarnya, seperti Pulau
Babi, Pulau Simo, Pulau Tuangku dan Pulau Bangkaru. Biasanya burung Beo Nias membuat sarang
mereka di batang pohon tinggi yang berdiri tegak dengan melubanginya. Bersama kelompoknya,
Burung Beo Nias ini sangat suka tinggal di alam terbuka.

Makanan yang sangat disukai oleh jenis Beo Nias ini adalah berupa
buah-buahan, biji-bijian, dan juga serangga. Dalam berkembangbiak ia memiliki musim bertelur,
yaitu antara bulan Desember hingga bulan Mei. Biasanya pohon-pohon yang sudah lapuk atau
batang pohon tinggi yang masih berdiri tegak, menjadi tempat yang nyaman dipilih oleh para
betina yang hendak bertelur ini. Biasanya betina burung beo yang mulai punah populasinya akan
menelurkan 2 hingga 3 butir telur, dan mereka akan mengerami telur yang biasanya berwarna
biru muda dengan bercak coklat dan ungu muda dengan ukuran telur yang rata-rata 26-37 mm ini
selama kurang lebih tiga minggu lamanya.

Namun sayang karena keunikannya, burung Beo Nias yang cantik ini terancam populasinya di
dunia. Banyaknya pemburu yang menginginkan burung ini berdampak pada berkurangnya jumlah
dari burung yang didaftar sebagai Least Concern dalam IUCN Redlist dan CITES Apendiks II ini.

Anda mungkin juga menyukai