Anda di halaman 1dari 12

MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION

MATERI PENURUNAN TITIK BEKU

Oleh:
Mulia Sri Rahmawati (15030194007)
Muhamad Dwi Ainun Rosyid (15030194011)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2017
ANALISIS TUGAS

SIFAT
KOLIGATIF
LARUTAN

PENURUNAN TITIK
BEKU

LARUTAN ELEKTROLIT LARUTAN NON


ELEKTROLIT

Tf = m. Kf .i Tf = m. Kf .i

Merupakan factor Vant Tidak perlu ditambahkan factor


Hof Vant Hof

Untuk mencari Tf harus mencari m dari


suatu senyawa

Setelah diketahi m dari senyawa tersebut kemudian dikalikan dengan


factor vant hof untuk larutan elektrolit dan tidak perlu ditambahkan
factor vant hof untuk non elektrolit
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Jombang

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/semester : XII/1

Materi Pokok : Sifat Koligatif Larutan

Sub Materi Pokok : Penurunan Titik Beku Larutan

Alokasi Waktu : 45 menit

A. Standar Kompetensi
1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan non elektrolit dan elektrolit.

B. Kompetensi Dasar
1.1 Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku
larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan.

C. Indikator
1. Menghitung konsentrasi suatu larutan (kemolalan dan fraksi mol)
2. Menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit (hukum Roulth) dan
larutan elektrolit.
3. Mengamati penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut
melalui percobaan.
4. Menghitung penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit akibat
penambahan zat terlarut berdasarkan data percobaan.

D. Tujuan
1. Peserta didik mampu menghitung konsentrasi suatu larutan (kemolalan dan fraksi
mol) dengan teliti
2. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit
(hukum Roulth) dan larutan elektrolit berdasarkan konsep dengan benar
3. Peserta didik mampu mengamati penurunan titik beku suatu zat cair akibat
penambahan zat terlarut melalui percobaan dengan teliti
4. Peserta didik mampu menghitung penurunan titik beku larutan elektrolit dan non
elektrolit akibat penambahan zat terlarut berdasarkan data percobaan dengan benar

E. Karakter siswa yang diharapkan


Jujur, rasa ingin tahu, komunikatif

F. Materi Pembelajaran
Proses pembekuan suatu zat cair terjadi bila suhu diturunkan sehingga jarak antar
partikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya tarik menarik antar
molekul yang sangat kuat. Adanya partikel-partikel dari zat terlarut akan menghasilkan
proses pergerakan molekul-molekul pelarut terhalang, akibatnya untuk mendekatkan
jarak antar molekul diperlukan suhu yang lebih rendah. Perbedaan suhu adanya partikel-
partikel zat terlarut disebut penurunan titik beku. Pada saat zat terlarut ditambahkan
kedalam larutan maka akan terjadi penurunan titik beku larutan tersebut.
Adanya zat terlarut mengakibatkan suatu pelarut semakin sulit membeku,
akibatnya titik beku larutan akan lebih rendah dibandingkan dengan titik beku pelarut
murninya. Selisih antara titik beku larutan dengan titik beku pelarut murninya disebut
Penurunan titik beku larutan. Penurunan titik beku tidak bergantung kepada jenis zat
terlarut, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi larutan. Titik beku larutan selalu lebih
rendah dari titik beku pelarut murni.

Tf = Tf pelarut - Tf larutan
dimana: Tf = penurunan titik beku
Tf pelarut = titik beku pelarut (missal air = 00C)
Tf larutan = titik beku pelarut
Adapun penurunan titik beku yang terjadi dirumuskan oleh Raolut sebagai berikut:

a 1000
Tf =Kf x x
Tf = Kf. m Atau Mr b

dimana:
Tf : penurunan titik beku
m : molalitas
a : massa zat terlarut (gram)
b : massa zat pelarut (gram)
Mr : massa molekul relative zat terlarut
Kf : tetapan penurunan titik beku molal atau konstanta krioskopi, yaitu penurunan titik
beku untuk 1 mol zat dalam 1000 gram pelarut

Tetapan titik beku molal (Kf)


Pelarut Titik beku (oC) Kf (oC)

Air 0 1,86

Benzena 5,4 5,1

Fenol 39 7,3

Naftalena 80 7

Asam asetat 16,5 3,82

Kamfer 180 40

Nitrobenzena 5,6 6,9

G. Metode Pembelajaran
Informasi, tanya jawab, penugasan

H. Kegiatan Pembelajaran

Alokasi Aspek Life Skill yang


No Kegiatan Belajar
Waktu di kembangkan
Pendahuluan
- Guru mengucapkan salam kepada siswa. 10 menit - Komunikatif
- Guru memulai pelajaran dengan berdoa. - Keaktifan
- Mengecek presensi siswa dan kesiapan belajar - Rasa ingin tahu
siswa.

Fase 1

- Menyampaikan indikator pembelajaran dan


tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
- Apersepsi: Guru mengingatkan siswa tentang
kenaikan titik didih.
- Memotivasi siswa dengan memperlihatkan
berbagai macam peristiwa kimia seperti es.

Kegiatan Inti
30 menit - Komunikatif
Fase 2 : - Jujur
- Keaktifan
- Guru menjelaskan tentang satuan konsentrasi
yang digunakan untuk menentukan perubahan
penurunan titik beku larutan
- Guru menjelaskan tentang cara menerapkan
formula dalam menentukan penurunan titik
beku suatu larutan.

Fase 3 :

- Guru menunjukkan cara menyelesaikan soal


yang berhubungan dengan penurunan titik
beku suatu larutan.

Fase 4:

- Guru membagikan LKS kepada setiap siswa


yang berisi soal-soal latihan dan tugas tentang
penurunan titik beku suatu larutan.
- Guru meminta setiap siswa untuk bekerja
sesuai dengan petunjuk yang ada pada LKS.

Fase 5:

- Guru memberikan pelatihan lanjutan dengan


melalui tugas rumah tentang penurunan titik
beku suatu larutan.

Penutup
- Siswa menyimpulkan materi pembelajaran 5 menit - Komunikatif
penurunan titik beku yang sudah dipelajari - Keaktifan
- Guru menyampaikan materi pembelajaran
yang akan dipelajari dalam pertemuan
selanjutnya tentang tekanan osmosis
- Guru mengucapkan salam penutup

I. Sumber Pembelajaran
Purba, Michael.2007.Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga.
Salirawati,Das,dkk.2007.Belajar Kimia Secara Menarik untuk SMA/MA Kelas
XII.Jakarta: PT GramediaWidiasarana Indonesia.
Rufaida,AnisDyah,dkk.Kimia untuk SMA kelas XII.Klaten:IntanPariwara

J. Media danAlat
- Papan tulis
- Spidol
- Penghapus
- Laptop
- Buku
- LCD
- Powerpoint

K. Penilaian
- Aspek Kognitif
a. Metode penilaian: tes tertulis
b. Bentuk instrument penilaian: Essay
c. Soal
1. Apa yang dimaksud dengan penurunan titik beku?
2. Hitung titik didih air dalam radiator mobil yang berisi cairan dengan
perbandingan 88 gram etilen glikol (Mr = 62) dan 160 gram air.

Kunci jawaban:

1. Penurunan titik beku merupakan salah satu sifat koligatif larutan yang
dipengaruhi oleh jumlah partikel di dalam larutan. Penurunan titik beku adalah
perbedaan antara titik beku zat terlarut dengan titik beku larutan.
2. Tf = 1,86 (88/62) (1000/160)
= 16
Jadi titik bekunya = 16C

- Aspek Afektif
Aspek sikap yang dinilai antara lain kehadiran, keaktifan, dan mengapresiasi pendapat
teman yang lain.
L. Pedoman Pengambilan Nilai
1. Penilaian kognitif bentuknya soal essay

Nomor soal Skor


No Nama
1 2 3 4 5
1
2
3
4
5

skor total
Skor x 100
5

2. Penilaian Afektif
Jenis penilaiannya yaitu penilaian sikap yang meliputi kehadiran, keaktifan, dan
mengapresiasi pendapat teman yang lain.

No Indikator 5 4 3 2 1 Skor
1 Kehadiran
2 Keaktifan
3 Apresiasi

Note:
5 = Sangat baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang
1 = Sangat kurang
skor total
Skor x 100
15

LEMBAR KERJA SISWA


SIFAT KOLIGATIF LARUTAN PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN

Nama: No. Absen : Nilai :


Kelas : Hari/Tanggal :
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Glukosa (Mr = 180) sebanyak 36 gram dilarutkan kedalam air 500 gram air. Jika tetapan
penurunan titik beku molal air (Kf) adalah 1,86 C/molal, tentukan penurunan titik beku
larutan!
Jawab:








2. Kedalam 10 kg air dilarutkan garam dapur (NaCl) sebanyak 500 gram.


Tentukan :
a) penurunan titik beku larutan
b) titik beku larutan (Kf = 1,86; Mr NaCl = 58,5)
Jawab:








3. Tentukan titik didih dan titik beku larutan glukosa (C6H12O6) 18 gram dalam 10 gram
air. (Kf air = 1,86 C/m)
Jawab:








4. Jika 50 gram zat anti beku etilen glikol (C 4H4(OH)2) dilarutkan kedalaam 100 gram air,
berapakah titik beku larutan jika Tf air 0oC? (Mr C4H4(OH)2 =62; Kf air = 1,86 oC
kg/mol)

Jawab:








5. Diketahui Mr Urea (CO(NH2)2) = 60 g/mol, Kf air = 1,86 0C/m, dan tekanan uap pelarut
air pada suhu 25 0C sebesar 23,75 mmHg, dan tekanan uap larutan urea pada 25 0C
sebesar 22,56 mmHg. Tentukan titik beku larutan urea tersebut.

Jawab:









Kunci Penyelesaian

1. Rumus penurunan titik beku Tf

dengan data-data sebagaiberikut:


a = 36 gram (massa zat terlarut)
Mr = 180 (Mr zat terlarut)
p = 500 gram (massa pelarut)
Kf air = 1,86 C/molal
Tf =...........

Sehingga

2. Data soal:
Larutan elektrolit (NaCl n = 2, = 1).
a = 500 gram
p = 10000 gram
Mr = 58,5
Tf =.....
Titik beku larutan =....

Penurunan titik beku larutan elektrolit. Gunakan rumus berikut:

Diperoleh:
a) penurunan titik beku larutan
b) Titik beku larutan
Titik beku larutan = Titik beku pelarut Tf
= 0C 3,18C
= 3,18C

3. Tf = m x Kf
= (18 gram/180) x (1.000/10 gram) x 1,86 C/m
= 0,1 gram x 100 gram x 1,86 C/m
= 10 gram x 1,86 C
= 18,6 C
Titik beku larutan = 0 C 18,6 C = 18,6 C

4. Mol C4H4(OH)2 = massa/Mr = 50/62 = 0,806 mol

Kemolalan, m = n/kgpelarut = 0,806 / 0,1 = 8,06 mol/kg

Penurunan titik beku larutan,

Tf = m .Kf = 1,86 . 8,06 = 15oC

Titik beku larutan, Tf= 0oC 15oC = 15oC

5. xp = P = 22,56 mmHg = 0,95


P0 = 23,75 mmHg

Misalkan mol total larutan = 1 mol sehingga jumlah mol pelarut (air) = fraksi mol air =
0,95.
Jumlah mol urea = mol total mol air = 1 mol 0,95mol = 0,05 mol.
Massa air = mol air x Mr = 0,95 mol x 18 g/mol = 17,1 gram.

Tf = Kf x mol urea x 1000/p


Tf = 1,860C/m x 0,05 mol x 1000/17,1 kg = 5,44 0C
Tf = 0 0C 5,44 0C = 5,44 0C
Jadi titik beku larutan urea adalah 5,44 0C

Anda mungkin juga menyukai