“KESETIMBANGAN KIMIA”
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
PROGRAM PASCASARJANA
MEDAN
2018
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK(LKPD)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
A. Standar Kompetensi
1. Menentukan kesetimbangan asam lemah
B. Kompetensi Dasar
1.1 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan.
C. Indikator
1. Merancang percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan
2. Melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan
3. Menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan
D. Tujuan Pembelajaran
Berdasarkan kompetensi dasar dan indikator maka tujuan pembelajaran:
b). Bahan
No. Nama Bahan Konsentrasi Fase Warna Jumlah
1. Aquades
2. Asam asetat 0,1 M 5 mL
3. Indikator BTB 3 tetes
4. Indikator Metil Merah 3 tetes
5. Kertas pH universal
6. Larutan Formiat
G. Teori Singkat
Kesetimbangan adalah reaksi dimana zat-zat yang ada diruas kanan dapat
bereaksi atau terurai kembali membentuk zat-zat diruas kiri. Bunyi hukum
kesetimbangan adalah bila suatu reaksi dalam keadaan setimbang maka hasil
konsentrasi zat-zat pereaksi dipangkatkan koefisiennya dibagi dengan hasil
kali konsentrasi zat-zat, pereaksi dipangkatkan koefisiennya akan mempunyai
harga yang tetap. Setiap konsentrasi akan mempunyai harga tetapan
kesetimbangan yang melibatkan turunnnya sutu zat menjadi zat yang lebih
sederhana. Derajat disosiasi adalah jumlah zat yang terurai dibagi dengan
jumlah zat mula-mula.
Untuk menyatakan hubungan antara konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada
keadaan kesetimbangan, Guldberg dan Waage pada tahuun 1866 menggunakan
suatu besaran yang disebut tetapan kesetimbangan ( K ). Misalnya, reaksi yang
terjadi berikut :
mA + nB pC + qD
Jika reaksi terjadi dalam fase gas, pada saat kesetimbangan semua gas baik
pereaksi maupun hasil pereaksi bercampur dalam suatu wadah dan
Karena tekanan berbanding lurus dengan jumlah mol, tekanan parsial suatu gas
dapat ditentukan dengan persamaan :
Suatu reaksi kesetimbangan dapat kita geser dengan cara melakukan perubahan
konsentrasi zat, perubahan volume atau tekana gas, dan perubahan suhu. Hal itu
sesuai dengan suatu gas yang dirumuskan oleh Henri Louis Chetelier (1850-
1936) yang berbunyi : “ jika terhadap suatu kesetimbangan dilakukan aksi-aksi
(perubahan-perubahan) tertentu, reaksi akan bergeser untuk menghilangkan aksi
tersebut “. Selanjutnya, asas tersebut dikenal sebagai asa Le Chateleir.
1. Perubahan konsentrasi
Setiap reaksi kesetimbangan mempunyai harga tetapan tertentu. Oleh karena itu,
jika konsentrasi salah satu zat dalam suatu reaksi kesetimbangan berubah, akan
diikuti perubahan zat yang lain sedemikian rupa sehingga tetapan kesetimbangan
tetap.
Menurut Robert Boyle (1627-1691), pada suhu tetap, tekanan gas berbanding
terbalik dengan volume gas. Maka memperbesar tekanan berarti memperkecil
volumenya. Jika volume diperbesar kesetimbangan akan bergeser menuju keruas
dengan jumlah molekul/partikel (jumlah koefisien reaksi) yang besar. Sebaliknya,
jika volume diperkecil kesetimbangan akan bergeser menuju keruas dengan
jumlah molekul/pertikel(jumlah koefisien reaksi) yang kecil.
3. Perubahan suhu
Perubahan suhu berarti perubahan kalor. Jika suhu dinaikkan, maka kita
menambah kalor sehingga reaksi bergeser ke zat yang memerlukan kalor dan
sebaliknya.
4. Derajat disosiasi
Derajat disosiasi merupakan angka perbandingan antara mol zat yang terurai dan
mol zat mula-mula. Derajat disosiasi ( dapat ditulis :
Dalam industri, reaksi harus menghasilkan zat hasil reaksi sebanyak mungkin.
Misalnya, proses Haber-Bosch pembuatan amonia :
N2 + 3 N2 2NH3
H. Kegiatan Penemuan
1. Rumusan Pertanyaan/Masalah
Sebagai rumusan masalah dari percobaan ini adalah bagaimana pengaruh
pengenceran terhadap pH, derajat ionisasi dan tetapan kesetimbangan.
2. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah maka hipotesisnya adalah Semakin besar nilai
pengenceran, maka nilai kesetimbangan kecil, begitu pula sebaliknya. Sedangkan
derajat ionisasinya tidak dipengaruhi oleh pengenceran.
3. Identifikasi Variabel
Variabel Manipulasi : Aquadest, larutan asam asetat,asam formiat
Variabel Respon : Perubahan warna oleh indikator
Variabel Kontrol : Suhu yang sama
2 CH3COOH 0,001 M
3 CH3COOH 0,0001 M
4 CH3COOH 0,00001 M
Berdasarkan kisi – kisi butir soal di atas, maka disusun butir soal berikut ini
1. Merumuskan Hipotesis.
Berikut ini adalah ciri-ciri terjadinya reaksi kesetimbangan,
kecuali
….
A. reaksi reversibel
B. terjadi dalam ruang tertutup
C. laju reaksi ke kiri sama dengan laju reaksi ke kanan
D. reaksinya tidak dapat balik
E. tidak terjadi perubahan makroskopis
2. Merumuskan Pertanyaan.
Diberikan rekasi kesetimbangan sebagai berikut.
CO(g) + 3H2(g) CH4(g) + H2O(g)
Jika pada suhu tetap volume sistem diperkecil, kesetimbangan akan
bergeser kearah . . . .
A. kanan, dan harga Kc tetap
B. kanan, dan harga Kc bertambah
C. kiri, harga Kc semakin kecil
D. kiri dan harga Kc semakin besar
E. kanan dan harga Kc semakin kecil
3. Menarik Kesimpulan.
Pada persamaan reaksi gas berikut:
2HBr(g) H2(g) + Br2(g) = 72 kJ
Kesetimbangan akan bergeser kearah kiri jika
A. suhu dinaikkan
B. ditambah gas H2
C. ditambah katalis
D. tekanan diperbesar
E. volume sistem diperkecil
4. Merancang Eksperimen.