Anda di halaman 1dari 45

DRAFT LAPORAN AKHIR

Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo


yang Berada di Propinsi Jawa Timur

BAB. 4
HASIL SURVEY TOPOGRAFI
DAN PEMERUMAN
4.1. METODE PENGUKURAN
Pengukuran topografi dilakukan di daerah genangan waduk dan
juga di daerah sekitar waduk sampai pada elevasi muka air waduk
maksimum. Terdapat 2 (dua) metode pengukuran yang
dilaksanakan yaitu pengukuran terestris untuk lokasi yang tidak
tergenang dan pemeruman atau bathimetry, untuk lokasi yang
sedang tergenang air.

4.1.1. Pengukuran Topograf

Lingkup Pengukuran Topografi/terestris meliputi:

a. Pengukuran situasi yang meliputi :


- Pemetaan daerah waduk yang tidak tergenang air
sampai dengan elevasi air maksimum dengan skala
1:500.
- Pemetaan lokasi pembuangan galian sedimen, skala
1:1.000
b. Pemasangan patok tetap dan patok bantu meliputi Patok
Beton/Benchmark (BM), dan control point (CP) di sekeliling
waduk, serta patok kayu sebagai patok untuk jalur titik
poligon.

Deskripsi patok tetap dan patok bantu yang dipasang di


sekeliling waduk adalah sebagai berikut :

- Patok BM ukuran 20x20x80 cm dipasang di kanan/kiri as


dam dan lokasi sekitar daerah genangan.

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 1
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

- Patok beton ukuran 10x10x80 cm, dipasang setiap +100 m


dari titik 0 m sampai 500 m, selanjutnya dipasang dengan
interval +500 m pada jalur poligon.

Sketsa bentuk patok beton dan patok BM dapat dilihat pada


Gambar 4-1 dan Gambar 4-2.

Pemasangan patok BM mempunyai arti penting dalam


menunjang pelaksanaan pengukuran, oleh karena itu
pemasangan BM akan dilaksanakan sebagai berikut;

- Patok beton paralon/Control Point (CP) dengan ukuran 3" -


60 cm, dipasang di antara patok beton BM. Patok CP juga
dibuat di seberang patok BM untuk dipakai sebagai
pengarah azimuth.

- Memasang patok-patok bantu serta patok lainnya yang


dengan ukuran 8 cm, panjang 60 cm. Baik patok beton
BM dan CP, paralon maupun patok kayu harus diberi tanda
(kode dan nomor urut).

Gambar 4-1. Bentuk dan Ukuran Patok BM

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 2
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Gambar 4-2. Bentuk


dan Ukuran Control Point
(CP)

c. Konsep Dasar Global Position System (GPS)

Konsep dasar penentuan posisi dengan GPS adalah reaksi


jarak, yaitu dengan pengukuran jarak secara simultan ke
beberapa satelit GPS yang koordinatnya telah diketahui.
Secara vektor, prinsip dasar penentuan posisi dengan GPS
diperlihatkan pada gambar berikut.

Pada pengamatan dengan GPS, yang dapat diukur adalah


jarak antara pengamat dengan satelit (bukan vektornya),
agar posisi pengamat dapat ditentukan maka dilakukan
pengamatan terhadap beberapa satelit sekaligus secara
simultan.

Secara garis besar metode penentuan posisi dengan GPS


dapat dikelompokkan atas metode yaitu absolute dan
diferensial. Penentuan posisi secara absolut umumnya

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 3
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

disebut point positioning adalah metode penentuan posisi


secara instan dengan menggunakan satu rece4er dan tipe
navigasi, metode mi tidak dimaksudkan untuk aplikasi-
aplikasi yang menuntut ketelitian posisi yang tinggi.
Umumnya digunakan untuk pelayanan navigasi.
Penentuan posisi secara diferensial, posisi suatu titik
ditentukan relatif terhadap titik lainnya yang telah
diketahui koordinatnya. Penentuan posisi secara
diferensial hanya dapat dilakukan minimal menggunakan
dua rece4er dan tipe pemetaan ataupun tipe geodetik.

Penentuan posisi dengan menggunakan GPS memiliki


karakteristik sebagai berikut :

Posisi yang diberikan adalah posisi 3-D, yaitu (X,Y,Z)


atau (L,B,H)
Tinggi yang diberikan oleh GPS adalah tinggi ellipsoid
Datum dan posisi yang diperoleh adalah WGS (World
Geodetic Systems) 1984 yang menggunakan ellipsoid
referensi GRS 1980
Ketelitian posisi yang diperoleh tergantung pada
metode penentuan posisi, geometri satelit, tingkat
ketelitian data dan metode pengolahan data.
Penentuan posisi dapat dilakukan dengan beberapa
metode absolute positioning dan differential
positioning.
Posisi titik dapat ditentukan terhadap pusat massa bumi
ataupun terhadap titik lainnya yang telah diketahui
koordinatnya.
Spektrum ketelitian posisi yang diberikan berkisar dari
sangat teliti (orde: mm) sampai kurang teliti (orde:
puluhan meter)

d. Pengukuran Poligon.

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 4
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Maksud pengukuran poligon adalah untuk menentukan


koordinat titik-titik poligon yang digunakan sebagai
rangka pemetaan.

- Sudut diukur dengan 2 (dua) seri (B; LB; B; LB) dengan


ketelitian kurang dari 15
- Jarak diukur mimimal 2 kali (ke muka dan ke belakang)
dan diukur dengan menggunakan Electric Distance
Meter (EDM)
- Jalur poligon dibuat dalam kring tertutup dan obyek
pengukuran berada di dalam kring tersebut.
- Pengukuran poligon diikatkan pada titik tetap geodetis
(dalam hal ini titik triangulasi) dan titik tersebut harus
masih dalam keadaan baik serta telah mendapat
persetujuan pemberi pekerjaan.
- Untuk pengontrolan sudut hasil pengukuran poligon
dilakukan penentuan azimut suatu sisi dengan
pengamatan matahari pada setiap jarak 5 km.

Azimuth matahari digunakan untuk menentukan azimuth


awal hitungan poligon dan mengontrol hasil sudut.

- Penentuan Azimuth/Arah
- Pada sisi yang dibentuk oleh dua titik yang telah
diketahui koordinatnya, maka azimuth ditentukan
dengan :

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 5
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

XB XA
AB YB YA
Arcus tangen

Di mana:
(XA, YA) koordinat A
(XB, YB) koordinat B

AB
azimuth dari titik A ke titik B

- Apabila kondisi pengarah BM yang ada (pasangan BM)


tidak didapatkan, maka dilakukan pengamatan
matahari, yang dilakukan dengan cara mengamati
posisi matahari pada jam/waktu tertentu, kemudian
posisi matahari ini diorientasikan terhadap sisi poligon
yang akan dicari azimuthnya.

AB
= M + S

Di mana :
S = sudut antara matahari dan titik B
M = azimuth matahari
AB = azimuth AB

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 6
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Sin Sin Sinh


Cos Cosh
M = Arcus Cosinus
Di mana:
M = Azimuth matahari
= Deklinasi matahari pada saat pengamatan
= Posisi lintang tempat pengamatan
h = tinggi matahari hasil ukuran pada saat
pengamatan

e. Pengukuran Waterpass.

Maksud pengukuran waterpass adalah untuk menetukan


ketinggian titik-titik (pilar-pilar dan patok-patok) terhadap
bidang referensi tertentu yang akan digunakan sebagai
jaring sipat datar pemetaan.

- Pengukuran waterpass dilakukan pergi-pulang pada


setiap seksi. Panjang seksi-seksi pengukuran waterpass
ini antara 1 sampai 2 km. Toleransi ukurannya adalah
8D, dimana D adalah jarak dalam km.
- Pengukuran waterpass diikatkan pada titik tetap
ketinggian geodetis yang ada didekat daerah
pengukuran atau titik referensi lain yang ditetapkan
oleh Pengguna Jasa/Direksi Pekerjaan.
- Pembacaan rambu dengan tiga benang (benang atas,
tengah dan bawah). Sebagai kontrol 2BT = BA + BB.

f. Pengukuran Detail Survey

Pengukuran detail survei adalah pengukuran detail/rinci


pada lokasi yang dapat mewakili topografi daerah yang
diukur untuk daerah datar dengan kerapatan detail rata-
rata pada gambar situasi 2.5 cm x 2.5 cm dengan
menyesuaikan skala yang ditentukan. Pengukuran rinci ini

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 7
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

dilakukan dengan mengikuti ketentuan yang biasa dipakai


yakni US Army Standard.

Pengukuran detail ini juga harus lengkap artinya


pengukuran ini akan dilengkapi gambar/sket bangunan
yang ditemui di lapangan dan gambar/sket bangunan
tersebut harus lengkap baik ukuran/dimensi maupun
ketinggian bangunan. Ukuran dan ketinggian bangunan
tersebut diukur dengan menggunakan pita ukur.

4.1.2. Pengukuran Bathimetri/Pemeruman

Pemeruman dilakukan untuk mendapatkan peta topografi


dasar waduk menggunakan GPS dan Echosounder. Alat ini
dilengkapi dengan suatu autolog dan curvimetri untuk
pencatat jarak secara otomatis, serta transducer untuk
mengetahui kedalaman dasar waduk.

Echosounding akan beroperasi dengan baik pada kecepatan


dalam air konstan, akan tetapi karena kecepatan suara
dalam air berubah-ubah akibat suhu dan tekanan air, untuk
itu apabila melakukan pengukuran pemeruman
(echosounding) pada kedalaman yang cukup dalam perlu
dilakukan penyesuaian yaitu dengan barcheck method.

Pelaksanaan pengukuran didasarkan pada patok-patok yang


telah ditetapkan sebelumnya seperti skesta berikut :

Gambar 4-3 Sketsa Jalur Pemeruman/Pengukuran


Echosounding

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 8
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Keterangan :

L = lebar standar tiap penampang

d = jarak tiap patok ke Dam (telah


ditentukan)

Kn= patok sebelah kanan dari arah pengukuran

Kr = patok sebelah kiri dari arah pengukuran

1, 2,..dst = patok tetap pengukuran

Pengukuran dilakukan di setiap penampang secara bolak-


balik dengan menggunakan perahu bermotor yang di
dalamnya terpasang alat Echosounding.

Pada lokasi belokan arah pengukuran dilakukan mengikuti


garis putus-putus. Faktor yang penting dalam pengukuran
sedimen di waduk adalah jarak penampang yang terukur.

Perhitungan luas penampang-melintang didasarkan pada


hasil recording (pencatatan) echosounding, dengan
menggunakan perhitungan skala, seperti gambar sketsa
berikut:

Gambar 4-4 Penampang Melintang Hasil Pengukuran

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 9
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Lebar penampang-melintang di lapangan : L (m)

Lebar penampang-melintang di pita recording : I (cm)

Dengan menggunakan skala perhitungan ditentukan tempat


kedudukan titik-titik 1,2,3,4,5 dan seterusnya.

Dengan demikian didapat pada pita recording :

- Titik 1, dengan jarak X1, kedalaman Y1


- Titik 2, dengan jarak X2, kedalaman Y2
- Titik 3, dengan jarak X3, kedalaman Y3
- Titik 4, dengan jarak X4, kedalaman Y4
- Titik 5, dengan jarak X5, kedalaman Y5

dan seterusnya.

Jarak X1, X2, X3, X4, X5 dan seterusnya, diukur secara


otomatis pada pita recording oleh autolog.

Setelah didapatkan koordinat-koordinat titik tersebut di atas,


maka dapat dibuat gambar penampang-melintangnya.

4.1.3. Perhitungan Volume Genangan

Perhitungan volume endapan sedimen di waduk dilakukan


berdasarkan pada elevasi muka air yang tetap. Jarak antara
dua penampang diambil dari panjang garis aliran sungai

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 10
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

antara dua penampang tersebut pada gambar peta, seperti


gambar sketsa berikut :

Gambar 4-5 Sketsa Jarak antara Dua Penampang Pengukuran

d1 dan d2, adalah jarak antara dua penampang. Gambar


sketsa potongan melintang penampang 1-1 dan 2-2 adalah
sebagai berikut :

Gambar 4-6 Sketsa Potongan Melintang Penampang 1-


1 dan 2-2

Luas penampang 1 1 = A1
Luas penampang 2 2 = A2
Jarak antara penampang 1-1 dengan penampang 2-2 = d1
Maka :
Volume endapan sedimen = (A1 + A2) d1 koefisien

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 11
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Di mana koefisien (faktor koreksi), adalah perbandingan


antara jarak test sounding (L) dengan jarak hasil dari pita
recording (Ls).

4.2. HASIL PENGUKURAN


4.2.1. Waduk Dawuhan
A. Pemasangan Patok Tetap dan Bantu
Bench mark (BM) dipasang di sekeliling waduk Dawuhan
atau dijalur poligon sebanyak 10 BM dan Control Point
(CP) sebanyak 10 buah. Peta penyebaran BM dan CP yang
dipasang di Waduk Dawuhan disajikan pada Error:
Reference source not found.

B. Perhitungan Waterpass dan Poligon


Hasil perhitungan waterpass dan poligon utama
pengukuran Waduk Dawuhan disajikan pada Tabel 4-1 dan
Tabel 4-2 sebagai berikut

Tabel 4-1. Perhitungan Waterpass Waduk Dawuhan

N Lokasi Jarak Koreksi Toleransi


o Waduk (m) (m) (m)
1 Dawuhan 6.419 0,018 20,269
Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 4-2. Perhitungan Poligon Waduk Dawuhan

Salah
Lokasi Penutup Toleransi Salah
No Jarak fx fy
Waduk Sudut SPS Linier
(SPS)
(m) (m) (m)
Dawuha 6.37 0o 01' o
0 01' - -
1 n 5 17,0" 18,1" 0,422 1,016 1 : 5793
C. Gambar Pengukuran

Gambar situasi di Waduk Dawuhan dibuat dengan skala


1:1.000. Dengan pertimbangan bahwa jumlah gambar yang

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 12
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

cukup banyak, maka dalam Laporan Interim ini disajikan


gambar ikhtisarnya saja, sebagaimana terlampir pada
Gambar 4-12.

D. Analisa Tampungan
Berdasarkan gambar situasi waduk dari hasil pengukuran,
kemudian dilakukan perhitungan volume tampungan
waduk pada setiap interval 0,5 m elevasi.

Hasil perhitungan volume Waduk Dawuhan adalah sebagai


berikut:

Tabel 4-3. Volume Tampungan Waduk Dawuhan

Sumber: Hasil Perhitungan

Berdasarkan hasil pengukuran luas dan volume tampungan


tersebut di atas, dapat diperoleh lengkung kapasitas waduk
sebagai berikut:
Gambar 4-7. Lengkung Kapasitas Waduk Dawuhan

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 13
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Sehingga volume tampungan Waduk Dawuhan pada


elevasi spillway +84,21 m adalah sebesar 3.814.011,25
m3 .

4.2.2. Waduk Pacal


A. Pemasangan Patok Tetap dan Bantu
Bench Mark (BM) dipasang di sekeliling Waduk Pacal atau
dijalur poligon sebanyak 25 buah dan Control Point (CP)
sebanyak 10 buah. Peta penyebaran BM dan CP yang
dipasang di Waduk Pacal disajikan dalam Gambar 4-13.

B. Perhitungan Waterpass dan Poligon


Hasil perhitungan waterpass dan poligon utama
pengukuran Waduk Pacal adalah sebagai berikut :

Tabel 4-4 Perhitungan Waterpass Waduk Pacal

N Lokasi Jarak Koreksi Toleransi


o Waduk (m) (m) (m)
1 Pacal 25.088 0,033 40,070
Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 4-5 Perhitungan Poligon Waduk Pacal

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 14
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Salah
Lokasi Penutup Toleransi Salah
No Jarak fx fy
Waduk Sudut SPS Linier
(SPS)
(m) (m) (m)

24.0 0o 01' 0o 01' -


1 Pacal -3,33 1 : 7291
13 22,0" 54,9" 0,765

Sumber: Hasil Perhitungan

C. Gambar Pengukuran
Gambar situasi di waduk Pacal dibuat dengan skala
1:1.000. Dengan pertimbangan jumlah gambar yang
cukup banyak, maka dalam laporan ini disajikan gambar
ikhtisarnya saja, sebagaimana terlampir dalam Error:
Reference source not found.

D. Analisa Tampungan
Berdasarkan gambar situasi Waduk Pacal dari hasil
pengukuran, kemudian dilakukan perhitungan volume
tampungan waduk pada setiap 0,5 m elevasi. Hasil
perhitungan volume Waduk Pacal disajikan pada Tabel 4-
6.

Berdasarkan hasil pengukuran luas dan volume


tampungan tersebut di atas, diperoleh lengkung kapasitas
waduk sebagai berikut :

Gambar 4-8. Lengkung Kapasitas Waduk Pacal

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 15
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Sehingga tampungan efektif Waduk Pacal pada elevasi


spillway adalah sebesar 24.913.483,423 m3.
Tabel 4-6. Hasil Perhitungan Volume Tampungan Waduk Pacal

Sumber: Hasil Perhitungan

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 16
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

4.2.3. Waduk Nglambangan


A. Pemasangan Patok Tetap dan Bantu
Bench mark (BM) dipasang di sekeliling Waduk
Nglambangan atau dijalur poligon sebanyak 7 buah dan
Control Point (CP) sebanyak 10 buah. Peta penyebaran
BM dan CP yang dipasang di waduk Nglambangan
disajikan dalam Gambar 4-15.

B. Perhitungan Waterpass dan Poligon

Hasil perhitungan waterpass dan poligon utama


pengukuran Waduk Nglambangan adalah sebagai
berikut:

Tabel 4-7 Perhitungan Waterpass Waduk Nglambangan

N Lokasi Jarak Koreksi Toleransi


o Waduk (m) (m) (m)
Nglamban
1 5.668 0,16 19,046
gan
Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 4-8 Perhitungan Poligon Waduk Nglambangan

Salah
Lokasi Penutup Toleransi Salah
No Jarak fx fy
Waduk Sudut SPS Linier
(SPS)
(m) (m) (m)

Nglamban 00 00' 00 01'


1 5.351 0,835 0,13 1 : 6341
gan 42,5" 13,5"

Sumber: Hasil Perhitungan

C. Gambar Pengukuran
Gambar situasi di Waduk Nglambangan dibuat dengan
skala 1:1.000. Dengan pertimbangan jumlah gambar
yang cukup banyak, dalam laporan interim ini disajikan

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 17
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

gambar ikhtisarnya saja, sebagaimana terlampir Gambar


4-16.

D. Analisa Tampungan
Hasil pengukuran Waduk Nglambangan menunjukkan
bahwa kondisi waduk sudah penuh terisi oleh sedimen
dan saat dilakukan pengukuran topografi telah
dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk bercocok
tanam. Kondisi tersebut di atas menunjukkan bahwa
daya tampung Waduk Nglambangan telah terisi penuh.

4.2.4. Waduk Prijetan

A. Pemasangan Patok Tetap dan Bantu

Bench mark (BM) dipasang di sekeliling Waduk Prijetan


atau dijalur poligon sebanyak 18 BM dan Control Point
(CP) sebanyak 10 buah. Peta penyebaran BM dan CP yang
dipasang di Waduk Prijetan disajikan dalam Gambar 4-17.

B. Perhitungan Waterpass dan Poligon

Hasil perhitungan waterpass dan poligon utama


pengukuran Waduk Prijetan adalah sebagai berikut :

Tabel 4-9 Perhitungan Waterpass Waduk Prijetan

N Lokasi Jarak Koreksi Toleransi


o Waduk (m) (m) (m)
1 Prijetan 11.478 0,019 27,103
Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 4-10 Perhitungan Poligon Waduk Prijetan

Salah
Lokasi Penutup Toleransi Salah
No Jarak fx fy
Waduk Sudut SPS Linier
(SPS)
(m) (m) (m)

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 18
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

10.8 0o 01' 0o 01' 1:10.49


1 Prijetan 0,577 0,857
5 34,8" 43,4" 8

Sumber: Hasil Perhitungan

C. Gambar Pengukuran
Peta situasi Waduk Prijetan dibuat pada skala 1:1.000 dan
dalam laporan ini disajikan gambar ikhtisarnya saja,
sebagaimana terlampir dalam Gambar 4-18.

D. Analisa Tampungan
Berdasarkan peta situasi Waduk Prijetan dari hasil
pengukuran, kemudian dilakukan perhitungan volume
tampungan waduk pada setiap 0,5 m elevasi. Hasil
perhitungan volume Waduk Prijetan disajikan pada Tabel
4-11.

Tabel 4-11 Hasil Perhitungan Volume Tampungan Waduk


Prijetan

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 19
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Sumber: Hasil Perhitungan

Berdasarkan hasil pengukuran luas dan volume tampungan


tersebut di atas, diperoleh lengkung kapasitas Waduk
Prijetan sebagai berikut:

Gambar 4-9 Lengkung Kapasitas Waduk Prijetan

Sumber: Hasil Perhitungan

Tampungan efektif pada elevasi spillway adalah sebesar


11.148.907,370 m3.

4.2.5. Waduk Gondang


A. Pemasangan Patok Tetap dan Bantu
Bench mark (BM) dipasang di sekeliling Waduk Gondang
atau dijalur poligon sebanyak 33 BM dan Control Point
(CP) sebanyak 10 buah. Peta penyebaran BM dan CP yang
dipasang di Waduk Gondang disajikan dalam Error:
Reference source not found.

B. Perhitungan Waterpass dan Poligon

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 20
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Hasil perhitungan waterpass dan poligon utama


pengukuran Waduk Gondang adalah sebagai berikut :

Tabel 4-12 Perhitungan Waterpass Waduk Gondang

N Lokasi Jarak Koreksi Toleransi


o Waduk (m) (m) (m)
1 Gondang 20.475 0,025 36,199
Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 4-13 Perhitungan Poligon Waduk Gondang

Salah
Lokasi Penutup Toleransi Salah
No Jarak fx fy
Waduk Sudut SPS Linier
(SPS)
(m) (m) (m)
20.6 0o 01' o
0 01' - -
1 Gondang 1 : 8291
61 58,0" 05,3" 0,619 2,414
Sumber: Hasil Perhitungan

C. Gambar Pengukuran
Gambar situasi di Waduk Gondang dibuat pada skala
1:1.000 dan dalam laporan ini disajikan gambar
ikhtisarnya saja, sebagaimana terlampir dalam Gambar 4-
20.

D. Analisa Tampungan
Berdasarkan peta situasi Waduk Gondang dari hasil
pengukuran, kemudian dilakukan perhitungan volume
tampungan waduk pada setiap 0,5 m elevasi. Hasil
perhitungan volume Waduk Gondang disajikan pada Tabel
4-14.

Dengan hasil pengukuran luas dan volume tampungan


tersebut di atas, diperoleh lengkung kapasitas Waduk
Gondang seperti pada Gambar, sehingga tampungan

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 21
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

efektif pada elevasi spillway adalah sebesar


23.095.481,700 m3.

Tabel 4-14 Hasil Perhitungan Volume Tampungan Waduk Gondang

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 22
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Sumber: Hasil Perhitungan

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 23
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Gambar 4-10 Lengkung Kapasitas Waduk Gondang

Sumber: Hasil Perhitungan

4.2.6. Volume Sedimen


Perhitungan volume sedimen di dalam waduk dilakukan
dengan cara membandingkan volume genangan pada saat
awal konstruksi/pembangunan waduk dengan volume
tampungan hasil pengukuran yang telah dilakukan dalam
studi ini. Sehubungan dengan tidak tersedianya gambar-
gambar konstruksi dari waduk-waduk tersebut, maka
perhitungan volume tampungan pada saat awal kontruksi
tidak dilakukan berdasarkan peta situasi waduk saat itu,
akan tetapi berdasarkan data sekunder volume tampungan
pada saat muka air normal.

Adapun hasil perhitungan volume sedimen dengan cara


komparasi volume tampungan waduk masing-masing adalah
sebagai berikut:

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 24
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Tabel 4-15 Perbandingan Volume Tampungan Waduk

VOL. TAMPUNGAN (m3)


NAMA HASIL
No WADUK Air Normal PENGUKUR SELISIH
AN
1 Dawuhan 5.871.430 3.814.011 2.057.418
2 Pacal 41.180.000 24.913.483 16.266.517
3 Prijetan 12.100.000 8.553.901 3.546.099
Nglambang
4 2.502.000 - 2.502.000
an
5 Gondang 25.131.000 23.095.481 2.035.518
Sumber: Hasil Perhitungan

Estimasi volume sedimen yang terjadi sejak dibangunnya


masing-masing waduk sampai dengan saat ini, dilakukan
dengan cara menghitung selisih volume tampungan waduk
pada saat awal pembangunan dengan kondisi waduk saat
ini. Adapun hasil perhitungan volume sedimen masing-
masing waduk adalah sebagai berikut :

Tabel 4-16 Perhitungan Volume Sedimen

Volume Sedimen
No. Nama Waduk (m3)
1 Dawuhan 2.057.418
2 Pacal 16.266.517
3 Prijetan 3.546.099
Nglambanga
4 n 2.502.000
5 Gondang 2.035.518
Sumber: Hasil Perhitungan

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 25
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

4.3. KONSEP PENGERUKAN SEDIMEN


4.3.1. Metode Manual
Metode pengerukan manual dimaksudkan dilakukan dengan
menggunakan excavator dan untuk memindahkan volume
sedimen ke tempat pembuangan dilakukan dengan
menggunakan dump truck. Metode ini disebut juga dengan
metode kering karena pelaksanaannya dengan kondisi
sedimen kering atau tidak membutuhkan air untuk proses
pengerukan. Keunggulan metode ini adalah tidak
mengganggu ketersediaan air waduk untuk kepentingan
irigasi maupun yang lain, namun kelemahannya adalah
memerlukan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan
dengan metode dredging.

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 26
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

4.3.2. Metode Dredging


Metode dredging dilakukan dengan menggunakan penghisap
untuk memindahkan sedimen. Metode ini disebut juga
dengan metode basah karena sedimen perlu dicampur
dengan air untuk bisa dihisap dengan alat khusus. Kelemahan
metode ini adalah dapat mengganggu ketersediaan air waduk
untuk kepentingan irigasi atau manfaat yang lain. Apalagi bila
lokasi buangan sedimen cukup jauh, maka proses
pemindahan tersebut akan berdampak pada kebersihan
lingkungan.

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 27
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

4.4. LOKASI BUANGAN SEDIMEN.


Hingga tersusunnya Laporan Interim ini Konsultan telah melakukan
survey lokasi untuk tempat buangan sedimen (disposal area) pada
masing-masing waduk, sebagaimana tercantum pada tabel berikut;

Tabel 4-17 Daftar Lokasi Rencana Disposal Area


No. Waduk Luas Volume Kepemilikan Posisi
(m2) (m3)
1. Dawuhan 138.884,18 712.647,96 Perhutani (27.939,60m2) Sebelahbarat-bawahtanggul
waduk
TanahWaduk(106.945,18m2) Sebelahtimur-bawahtanggul
waduk
2. Nglambangan 30.335,13 64.104,93 Pasar Ngabon(10.190,43m2) Pasar Ngabon, 1650mdari
waduk
TanahWaduk (10.190,43m2) Sebelahutarawaduk
3. Pacal 1.210.073,58 57.939.635,29 Perhutani Sebelahbarat waduk, blok60
dan62
4. Prijetan 151.299,03 1.857.088,48 Perhutani (51.041,06m2) Sebelahbara- bawahwaduk
Perhutani (151.299,03m2) Sebelahtimur waduk

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 28
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

4.4.1. Waduk Dawuhan


Pada rencana penanganan sedimen di Waduk Dawuhan
terdapat 2 (dua) areal rencana untuk daerah pembuangan
sedimen, antara lain :

- Areal A, tanah milik Dinas Pengairan yang terdapat pada


bagian hilir Waduk Dawuhan seluas 138.884 m2.

Analisa penanganan sebagai berikut :

Luas areal = 138.884 m2

Kapasitas volume areal A = 712.647 m3 (hasil


pengukuran)

- Areal B, disekitar/keliling tampungan Waduk Dawuhan.

Analisa penanganan sebagai berikut :

Keliling areal waduk = 6,5 km = 6500 m

Lebar (koridor) = 100 m

Luas areal = Keliling areal waduk x Lebar


(koridor)

= 6500 x 100

= 650.000 m2

Kapasitas tebal urugan =2m

Kapasitas volume areal B = Kapasitas tebal urugan x


Luas areal

= 2 x 650.000

= 1.300.000 m3
- Dari analisa ketersediaan lokasi Waduk Dawuhan
tersebut di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut :
Kapasitas volume areal A = 712.647 m3
Kapasitas volume areal B = 1.300.000 m3
Total kapasitas areal =A + B

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 29
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

= 712.647 + 1.300.000
= 2.012.647 m3
Volume sedimen waduk = 2.057.418 m3
Selisih (sedimen yg belum terbuang) = Volume
sedimen waduk - total kapasitas areal
= 2.057.418 -
2.012.647
= 44.771 m3
4.4.2. Waduk Pacal
Pada rencana penanganan sedimen di Waduk Pacal terdapat
2 areal rencana untuk daerah pembuangan sedimen, antara
lain :

- Areal A, tanah milik Dinas Perhutani pada Petak 60 seluas


600.000 m2.

Analisa penanganan sebagai berikut :

Luas areal = 600.000 m2

Kapasitas volume areal A = 27.000.963 m3 (hasil


pengukuran)

- Areal B, tanah milik Dinas Perhutani pada Petak 62 seluas


610.073 m2.

Analisa penanganan sebagai berikut :

Luas areal = 610.073 m2

Kapasitas volume areal B = 30.993.000 m3 (hasil


pengukuran)
- Dari analisa ketersediaan lokasi waduk Pacal tersebut
diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut :

Kapasitas volume areal A = 27.000.963 m3

Kapasitas volume areal B = 30.993.000 m3

Total kapasitas areal =A + B

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 30
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

= 27.000.963 + 30.993.000

= 57.993.963 m3

Volume sedimen waduk = 14.266.517 m3

Selisih (sedimen yg belum terbuang) = Total kapasitas


areal

Volume sedimen waduk =


57.993.963 - 14.266.517

= 43.727.446 m3

4.4.3. Waduk Prijetan


Pada rencana penanganan sedimen di Waduk Prijetan
terdapat beberapa areal rencana untuk daerah pembuangan
sedimen yang merupakan milik masyarakat dengan total
luas 151.299 m2.

- Analisa penanganan sebagai berikut :

Luas areal = 151.299 m2

Kapasitas volume areal = 1.857.088 m3 (hasil


pengukuran)

Volume sedimen waduk = 951.093 m3

Selisih (sedimen yg belum terbuang) = Total kapasitas


areal - Volume sedimen waduk

= 1.857.088 - 951.093

= 905.995 m3

4.4.4. Waduk Nglambangan


Pada rencana penanganan sedimen di Waduk Nglambangan
terdapat beberapa areal rencana untuk daerah pembuangan
sedimen yang merupakan milik masyarakat dengan total
luas 30.335 m2.

- Analisa penanganan sebagai berikut :

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 31
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Luas areal = 30.335 m2

Kapasitas volume areal = 64.104 m3 (hasil


pengukuran)

Volume sedimen waduk = 2.502.000 m3

Selisih (sedimen yg belum terbuang) = Total kapasitas


areal - Volume sedimen waduk

= 2.502.000 - 64.104

= 2.437.896 m3

Kondisi tampungan pada Waduk Nglambangan sudah


terpenuhi oleh sedimen, beberapa areal bahkan sudah
beralih fungsi menjadi areal persawahan, sehingga perlu
dipertimbangkan adanya suatu kajian menyeluruh pada
DAS Waduk Nglambangan.

4.4.5. Waduk Gondang

Pada rencana penanganan sedimen di waduk Gondang


belum ditemukan areal rencana untuk daerah pembuangan
sedimen.

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 32
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Gambar 4-11 . Peta Sebaran BM dan CP di Waduk Dawuhan

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 33
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Gambar 4-12 . Ikhtisar Peta Situasi Waduk Dawuhan

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 34
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Gambar 4-13. Peta Sebaran BM dan CP di Waduk Pacal

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 35
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Gambar 4-14. Ikhtisar Peta Situasi Waduk Pacal

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 36
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Gambar 4-15. Peta Sebaran BM dan CP di Waduk Nglambangan

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 37
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Gambar 4-16. Ikhtisar Peta Situasi Waduk Nglambangan

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 38
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Gambar 4-17. Peta Sebaran BM dan CP di Waduk Prijetan

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 39
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Gambar 4-18. Ikhtisar Peta Situasi Waduk Prijetan

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 40
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Gambar 4-19. Peta Sebaran BM dan CP di Waduk Gondang

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 41
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Gambar 4-20 . Ikhtisar Peta Situasi Waduk Gondang

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 42
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Daftar Isi

Bab 4. HASIL SURVEY TOPOGRAFI DAN PEMERUMAN...................................


4.1. METODE PENGUKURAN........................................................................
4.1.1. Pengukuran Topografi.....................................................................
4.1.2. Pengukuran Bathimetri/Pemeruman...............................................
4.1.3. Perhitungan Volume Genangan....................................................10
4.2. HASIL PENGUKURAN...........................................................................11
4.2.1. Waduk Dawuhan...........................................................................11
4.2.2. Waduk Pacal.................................................................................13
4.2.3. Waduk Nglambangan...................................................................16
4.2.4. Waduk Prijetan.............................................................................17
4.2.5. Waduk Gondang...........................................................................19
4.2.6. Volume Sedimen...........................................................................22
4.3. KONSEP PENGERUKAN SEDIMEN........................................................23
4.3.1. Metode Manual.............................................................................23
4.3.2. Metode Dredging..........................................................................24
4.4. LOKASI BUANGAN SEDIMEN...............................................................24
4.4.1. Waduk Dawuhan...........................................................................24
4.4.2. Waduk Pacal.................................................................................24
4.4.3. Waduk Prijetan.............................................................................24
4.4.4. Waduk Nglambangan...................................................................24
4.4.5. Waduk Gondang...........................................................................24

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 43
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Daftar Gambar

Gambar 4-1 Bentuk dan Ukuran Patok BM.....................................................


Gambar 4-2 Bentuk dan Ukuran Control Point (CP)........................................
Gambar 4-3 Sketsa Jalur Pemeruman/Pengukuran Echosounding..................
Gambar 4-4 Penampang Melintang Hasil Pengukuran....................................
Gambar 4-5 Sketsa Jarak antara Dua Penampang Pengukuran....................10
Gambar 4-6 Sketsa Potongan Melintang Penampang 1-1 dan 2-2...............10
Gambar 4-7 Lengkung Kapasitas Waduk Dawuhan......................................13
Gambar 4-8 Lengkung Kapasitas Waduk Pacal..............................................14
Gambar 4-9 Lengkung Kapasitas Waduk Prijetan..........................................19
Gambar 4-10 Lengkung Kapasitas Waduk Gondang.....................................22
Gambar 4-11 Peta Sebaran BM dan CP di Waduk Dawuhan.................Error!
Bookmark not defned.
Gambar 4-12 Ikhtisar Peta Situasi Waduk Dawuhan....................................24
Gambar 4-13 Peta Sebaran BM dan CP di Waduk Pacal................................24
Gambar 4-14 Ikhtisar Peta Situasi Waduk Pacal...........Error! Bookmark not
defned.
Gambar 4-15 Peta Sebaran BM dan CP di Waduk Nglambangan..................24
Gambar 4-16 Ikhtisar Peta Situasi Waduk Nglambangan.............................24
Gambar 4-17 Peta Sebaran BM dan CP di Waduk Prijetan............................24
Gambar 4-18 Ikhtisar Peta Situasi Waduk Prijetan.......................................24
Gambar 4-19 Peta Sebaran BM dan CP di Waduk Gondang...................Error!
Bookmark not defned.
Gambar 4-20 Ikhtisar Peta Situasi Waduk Gondang.....................................24

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 44
DRAFT LAPORAN AKHIR
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk- waduk di WS Bengawan Solo
yang Berada di Propinsi Jawa Timur

Daftar Tabel

Tabel 4-1 Perhitungan Waterpass Waduk Dawuhan.....................................11


Tabel 4-2 Perhitungan Poligon Waduk Dawuhan..........................................11
Tabel 4-3 Volume Tampungan Waduk Dawuhan..........................................12
Tabel 4-4 Perhitungan Waterpass Waduk Pacal............................................13
Tabel 4-5 Perhitungan Poligon Waduk Pacal.................................................14
Tabel 4-6 Hasil Perhitungan Volume Tampungan Waduk Pacal....................15
Tabel 4-7 Perhitungan Waterpass Waduk Nglambangan..............................16
Tabel 4-8 Perhitungan Poligon Waduk Nglambangan...................................16
Tabel 4-9 Perhitungan Waterpass Waduk Prijetan........................................17
Tabel 4-10 Perhitungan Poligon Waduk Prijetan..........................................17
Tabel 4-11 Hasil Perhitungan Volume Tampungan Waduk Prijetan..............18
Tabel 4-12 Perhitungan Waterpass Waduk Gondang...................................19
Tabel 4-13 Perhitungan Poligon Waduk Gondang........................................20
Tabel 4-14 Hasil Perhitungan Volume Tampungan Waduk Gondang...........21
Tabel 4-15 Perbandingan Volume Tampungan Waduk.................................23
Tabel 4-16 Perhitungan Volume Sedimen....................................................23
Tabel 4-17 Daftar Lokasi Rencana Disposal Area........................................24

PT. Alles Klar Prima


BAB 4 - 45

Anda mungkin juga menyukai