Anda di halaman 1dari 5

RESUME KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN

TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA REMAJA


DISUSUN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT TUGAS KELULUSAN MATA
KULIAH KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :
HUSNA ARDIANA
LALU WIRA HADI DWI PRAJA
MEGAWATI DWI PUTRI
NI MADE EPI PUSPA SARI

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN MATARAM
PRODI DIII KEPERAWATAN MATARAM
2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
karunia_Nya kami diberikan kesempatan berupa nikmat kesehatan sehingga bisa
menyelesaikan resume ini.
Pada resume ini, kami membahas mengenai komunikasi terapeutik pada remaja.
Seperti kita ketahui, remaja merupakan masa peralihan antara anak dan dewasa. Oleh
karena itu, diperlukan teknik berkomunikasi yang berbeda yang kita lakukan dengan
anak maupun dewasa. Oleh karena itu, resume ini membahas mengenai bagaimana
teknik komunikasi terapeutik pada remaja.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam
pembuatan resume ini dan khusunya bagi anggota kelompok yang telah mendukung
pembuatan resume ini.
Kami menyadari, resume ini jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran dari
pembaca kami harapkan agar resume kedepannya lebih baik lagi.

Mataram, April 2012

Penyusun
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA REMAJA
A. Pengertian Komunikasi
Ada beberapa definisi tentang komunikasi :
Komunikasi adalah pengiriman pesan atau tukar menukar informasi atau ide /
gagasan ( Oxford Dictionary ).
Komunikasi adalah suatu proses ketika informasi disampaikan kepada orang lain
melalui symbol, tanda, atau tingkah laku ( Haber, 1987 )
Komunikasi bisa berbentuk komunikasi verbal, komunikasi nonverbal, dan
komunikasi abstrak ( Champbell dan Glasper, 1995 ).

B. Komunikasi Terapeutik
Komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpersonal dimana perawat
klien memperoleh pengalaman belajar bersama serta memperbaiki pengalaman
emosional klien. Komunikasi terapeutik mempunyai karakteristik :
Tujuan yang spesifik.
Saling membagi pikiran, perasaan dan perilaku unutk membentuk keintiman
yang terapeutik dan berorientasi pada masa sekarang ( here and now ).
Befokus pada klien dalam memenuhi kebutuhan

C. Sikap Dalam Komunikasi


Menurut Egan (1995); menyampaikan sikap komunikasi merupakan sesuatu
apa yang harus dilakukan dalam komunikasi baik secara verbal maupun non verbal.
Sikap berhadapan
Bentuk sikap dimana seseorang langsung bertatap muka atau berhadapan
langsung dengan anak ( Komunikator siap untuk berkomunikasi).
Sikap mempertahankan kontak
Bertujuan menghargai klien dan mengatakan adanya keinginan untuk tetap
berkomunikasi dengan cara selalu memperhatikan apa yang diinformasikan atau
disampaikan dengan tidak melakukan kegiatan yang dapat mengalihkan
perhatian dengan lainnya.
Sikap membungkuk kearah pasien
Menunjukkan keinginan untuk mengatakan atau mendengar sesuatu dengan cara
membungkuk sedikit kearah klien.
Sikap terbuka
Bentuk sikap dengan memberikan posisi kaki tidak melipat,tangan menunjukkan
keterbukaan untuk berkomunikasi.
Sikap tetap relaks
Menunjukkan adanya keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi dalam
memberi respons pada klien selama komunikasi.

D. Sikap Komunikasi Terapeutik


Sikap kesejatian
Menghindari membuka diri yang terlalu dini sampai dengan anak menunjukkan
kesiapan untuk berespon positif terhadap keterbukaan, sikap kepercayaan kita
pada anak.
Sikap empati
Bentuk sikap dengan cara menempatkan diri kita pada posisi anak dan orang tua.
Sikap hormat
Bentuk sikap yang menunjukkan adanya suatu kepedulian/perhatian, rasa suka
dan menghargai klien. Ex : senyum pada saat yang tepat, melakukan jabat tangan
atau sentuhan yang lembut dengan seizin komunikan.
Sikap konkret
Bentuk sikap dengan menggunakan terminologi yang spesifik dan bukan abstrak
pada saat komunikasi dengan klien , EX : gambar, mainan, dll.

E. Berkomunikasi dengan Klien Remaja


Masa ini anak berfikir dan berperilaku antara anak dan orang dewasa, oleh
karena itu perawat harus menghindar sikap menilai atau menghakimi terhadap apa
yang dilakukan. Remaja harus diberi kesempatan untuk mengekspresikan
perasaannya dan butuh diskusi dalam menangani masalahnya. Apabila remaja
berbicara disertai emosional, maka cara terbaik untuk memberi dukungan adalah
memberi perhatian, mencoba untuk tidak menyela dan menghindari komentar yang
menimbulkan kesan mencela.

F. Komunikasi Terapeutik Pada Remaja


Pola pikir dan tingkah laku
Peralihan dari anak ke dewasa
Bila stres, diskusi tentang masalahnya dengan teman sebaya, orang dewasa.
Diluar keluarga dan terbuka terhadap perawat.
Menolak orang yang berusaha menjatuhkan harga dirinya
Beri support penuh perhatian
Jangan melakukan intrupsi
Ekspresi wajah tidak menunjukkan heran
Hindari pertanyaan yang menimbulkan rasa malu (jaga privasi)

G. Tahapan Dalam Komunikasi Dengan Remaja


1. Tahap Prainteraksi
Mengumpulkan data tentag klien dengan mempelajari status atau bertanya
kepada orang tua tentang masalah yang ada.

2. Tahap Perkenalan
Memberi salam dan senyum pada klien,
melakukan validasi ,
mencari kebenaran data yang ada,
mengobservasi,
memperkenalkan nama dengan tujuan, waktu dan
menjelaskan kerahasiaan klien.

3. Tahap Kerja
Memberi kesempatan pada klien untuk bertanya , karena akan memberitahu
tentang hal yang kurang dimengerti dalam komunikasi.
Menanyakan keluhan utama.
Saat berkomunikasi dengan klien remaja, usahakan berdiskusi atau curah
pendapat seperti teman sebaya.
Hindari beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa malu.
Jaga kerahasiaan dalam komunikasi ( masa transisi dalam bersikap dewasa ).

4. Tahap Terminasi
Menyimpulkan hasil wawancara meliputi evaluasi proses dan hasil,
memberikan reinforcement positif, tindak lanjut,kontrak, dan
mengakhiri wawancara dengan cara yang baik.

Anda mungkin juga menyukai