Alumunium Dan Paduannya PDF
Alumunium Dan Paduannya PDF
Aluminium adalah salah satu logam ringan (light metal) dan mempunyai sifat-sifat fisis
dan mekanis yang baik, misal kekuatan tarik cukup tinggi, ringan, tahan korosi,
formability yang baik dan sebagai penghantar panas/listrik yang baik sehingga banyak
digunakan di bidang teknik misal bahan pada struktur pesawat. Aluminium menempati
urutan ke-3 dari unsurunsur dalam kerak bumf (crustal abundance) setelah oksigen
dan silikon.
Ekstraksi Aluminium
Di alam, aluminium berada dalam bentuk senyawa dengan unsur lain misal silikon dan
oksigen. Bauksit merupakan oksida aluminium hidrat (Al203 xH20) dengan bahan ikutan
seperti besi, silika dan titania. Proses ekstraksi yang banyak dipakai adalah Proses
Bayer dan Proses Hall-He'roult.
I. Proses Bayer
Proses ini ditemukan oleh Karl Josef Bayer dari Austria pada tahun 1888 dengan
melarutkan larutan mineral bauksit ke dalam NaOH pada suhu 240 C sesuai
dengan reaksi berikut :
Al203 xH20 + 2NaOH --> 2NaAIO2 + (x+1)H20
Alumina (Al203 ) akan larut sedangkan residu yang berupa oksida atau silika
dipisahkan dengan cars filtrasi. Pada tahap ke-2 kondisi harus diatur supaya reaksi
di atas bergeser ke kiri dengan cara pendinginan sehingga menjadi :
2NaAlO2 + 2H20 > 2NaOH + Al203 .3H20
Senyawa trihydrate A1203 .3H20 kemudian diberi perlakuan calcination
(pembakaran) dalam kiln putar melalui 2 tahap :
1. Pada suhu 400-600 C, air kristal akan hilang sehingga menghasilkan alumina
(A1203) dalam bentuk - A1203 aktif
2. Pemanasan pada suhu 1200 C menyebabkan terjadinya reaksi : - A1203 -
A1203
II. Proses Hall- He 'roult
Karena alumina (A1203) mempunyai titik leleh yang tinggi (2040C) dan
konduktivitas listrik yang rendah maka produksi aluminium dilakukan dengan cars
melarutkan Al203 ke dalam cryolite (Na3AIF6) cair sekitar 80-90 % ditambah bahan
additive seperti AIF3 dan CaF2 sebanyak 2-8 %. Sel elektrolit Hall-He'roult yang
digunakan untuk ekstraksi Al seperti pada gambar 2.1. di bawah.
Gambar 2.1. Sel elektrolit Hall-He'roult
Bagian utama dari sel ini adalah anoda karbon yang diumpankan, larutan elektrolit
yang terdiri dari cryolite + alumina, alumina cair ruang berlapis karbon untuk
menahan Al cair dan elektrolit dan sistem penampung gas untuk mencegah
keluarnya gas tersebut ke lingkungan. Elektrolit akan menghasilkan ion-ion seperti
Na+, , dan ion kompleks seperti 1 . Anion flouroaluminate pada
katoda akan menghasilkan Al dan ion sedangkan pada anoda terjadi disosiasi
oxoflouroaluminate yang menghasilkan oksigen dan CO2 sehingga reaksi
keseluruhan dapat ditulis :
2Al203 + 3C > 4A1+ 3CO2
Sel elektrolisis di atas biasanya beroperasi pada suhu 9500C dengan arus sebesar
250 kA.
Jarak anoda-katoda sebesar 4-5 cm dengan penurunan tegangan sebesar 4,5
volt.
Pada awal penuaan, atom-atom Cu akan berkelompok dan membentuk piringan tipis
yang dinamakan Guinier-Preston (GP) zone dengan susunan atom yang coherent
terhadap matriks aluminium. GP zone menyebabkan kenaikan kekuatan dan
kekerasan logam paduan dan selanjutnya berubah menjadi " (GP2 zone). Seiring
dengan berjalannya waktu, atom-atom Cu berdifusi dan membentuk fasa ' yang semi
coherent dalam bentuk partikel-partikel halus yang tersebar merata dalam matriks
aluminium. Penurunan kekuatan tank dan kekerasan terjadi jika ' berubah menjadi
(CuAl2) karena ukuran fasa menjadi lebih besar dan tidak coherent dengan matriks
aluminium. Tahap ini dinamakan over ageing.