CHF Ec HHD
CHF Ec HHD
Disusun Oleh:
RIMA AYU LESTARI
1108114616
Pembimbing :
dr. Haryadi, SpJP-FIHA
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
kelainan pada struktur atau fungsi jantung yang mengarah pada kegagalan jantung
Secara klinis, CHF merupakan suatu sindroma dimana pasien memiliki gejala
yang khas, yaitu sesak nafas, kaki bengkak, kelelahan dan peningkatan tekanan
Laporan Kasus
vena jugularis.1,2 Gejala tersebut sebagian besar dapat terjadi karena gangguan
berkembang.3 CHF memiliki prevalensi bahwa lebih dari 5,8 juta orang di
Amerika dan lebih dari 23 juta orang di dunia mengalami CHF.4 Setengah dari
penyakit katup dan kongenital dan hipertensi yang tidak terkontrol. 6 Penelitian di
CHF pada tahun 2011 sebesar 66,5%.7 Angka hipertensi sebagai penyebab
Penelitian dari Roger VL tentang epidemiologi CHF pada tahun 2011, didapatkan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 CHF
2.1.1 Definisi
CHF adalah suatu sindroma klinik yang disebabkan oleh kelainan pada
struktur dan fungsi jantung dalam memompakan darah ke seluruh tubuh tapi tidak
adekuat.1,2 CHF bukan merupakan suatu penyakit tapi suatu sindroma, sehingga
2.1.2 Etiologi
Laporan Kasus
CHF karena penyakit arteri koroner sebesar 41%, sedangkan di Indonesia belum
ada data yang pasti tentang penyebab terjadinya CHF. Namun dari penelitian di
a. Kelainan mekanik
- Peningkatan beban tekanan sentral (stenosis aorta), perifer
(hipertensi sistemik)
- Peningkatan beban volume (regurgitasi katup, peningkatan pre-load)
- Obstruksi pada pengisian ventrikel (stenosis mitral atau trikuspid)
- Tamponade perikardium
- Pembatasan miokardium
- Aneurisma ventrikel
- Disinergi ventrikel
b. Kelainan miokardium
- Primer (kardiomiopati, miokarditis, kelainan metabolik, toksisitas
alkohol)
- Kelainan dinamik sekunder (PJK, kelainan metabolik, peradangan,
2.1.3 Klasifikasi
B : Ada kelainan struktural dari jantung 2 : Sedikit limitasi aktivitas fisik, hilang
tapi tanpa tanda dan gejala dari CHF saat istirahat. Aktifitas fisik yang biasa
menimbulkan gejala CHF
C : Ada kelainan struktural dari jantung 3 : Terjadi limitasi aktivitas fisik. Saat
dengan gejala dari CHF istirahat, tidak ada keluhan. Aktivitas
fisik yang lebih ringan dari aktifitas
fisik biasa menimbulkan gejala CHF
D : Gejala yang berat dari CHF dan
4 : Setiap aktivitas fisik yang dilakukan
perlu intervensi spesialisasi
menimbulkan gejala CHF, bahkan saat
istirahat juga menimbulkan keluhan.
2.1.4 Patofisiologi
Disfungsi sistolik
ventrikel berkurang, adanya penurunan curah jantung dan volume akhir sistolik
meningkat Akibat dari peningkatan volume akhir sistolik, darah dari vena
peningkatan tekanan dan volume akhir diastolik lebih tinggi dari normal.
Disfungsi diastolik
Laporan Kasus
ventrikel semasa diastol lebih tinggi dari normal. Ini sebagai mekanisme
isi sekuncup lebih besar pada kontraksi berikutnya, yang dapat membantu
2.1.5 Diagnosis
Laporan Kasus
dan kelelahan.11
Anamnesis11
adanya infark miokard karena penyakit arteri koroner terjadi pada 75%
Pemeriksaan fisik11
ketiga (S3) dan jika pasien CHF dengan LVH juga dapat terdengar bunyi
Pemeriksaan Penunjang11
Laporan Kasus
- Semua pasien dengan CHF rata-rata memiliki nilai elektrolit yang normal
- Tidak ada kriteria spesifik untuk CHF pada EKG
- Pada rontgen foto thorax dapat membantu dalam diagnosis CHF dengan
ditemukan kardiomegali
Boston. Berikut kedua kriteria untuk CHF pada tabel 2.2 di bawah ini :4
Framingham Boston
Kriteria Mayor : Kategori I : Riwayat
- Paroksismal nokturnal dispnea atau -Dispnea saat istirahat (4)
ortopnea -Ortopnea (4)
- Peningkatan JVP -Paroksismal nokturnal dispnea (3)
- Ronki basah -Sesak saat naik tangga (2)
- Edema pulmonary akut -Sesak saar memanjat (1)
- Bunyi S3 Gallop
- Peningkatan tekanan vena Kategori II : Pemeriksaan Fisik
- Refluks hepatojugular -Denyut jantung yang abnormal (1-2)
-Peningkatan JVP (1-2)
Kriteria Minor -Suara paru crackles (1-2)
- Edema tungkai -Wheezing (3)
- Batuk malam hari -Bunyi S3 (3)
- Dispnea on effort
- Hepatomegali Kategori 3 : Radiologi
- Efusi pleura -Edema alveolus paru (4)
- Kapasitas vital berkurang 1/3 dari -Edema intersisial paru (3)
maksimum -Efusi pleura bilateral (3)
- Takikardi -CRT >50% (3)
-Retribusi aliran di zona atas (2)
Kriteria mayor atau minor :
Kehilangan berat badan >4,5 kg dalam Nilai 8-12 : pasti CHF
5 hari pengobatan Nilai 5-7 : mungkin CHF
Nilai <5 : bukan CHF
Diagnosis ditegakkan jika 2 kriteria
mayor atau 1 kriteria mayor dan 2
Laporan Kasus
kriteria minor
2.1.6 Penatalaksanaan
adekuat yang terjadi akibat berbagai penyakit jantung. Untuk memberikan terapi
yang tepat pada CHF, perlu diketahui penyebab dari terjadinya CHF.13
menurunkan beban awal dari jantung melalui retribusi darah dari sentral ke
Laporan Kasus
akhir yang meningkat, kerja jantung semakin bertambah dan curah jantung
vaskuler yaitu dengan cara dilatasi langsung otot polos pembuluh darah
BAB III
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. Y
Umur : 55 tahun
3.2 Anamnesis
Laporan Kasus
dirasakan sekitar 10-20 menit, >5x sehari, nyerinya seperti ditusuk-tusuk, bengkak
2 hari SMRS merasakan sesak nafas bahkan saat istirahat, sesak menjadi
hebat saat malam hari, mual (+), muntah (+), lalu dibawa ke Puskesmas. TD saat
di Puskesmas 210/80. Batuk (-) Demam (-). BAB dan BAK normal. Dikasih
minum obat dibawah lidah dan disuruh pulang untuk istirahat. Jika beliau tidur,
1 hari SMRS sesak semakin hebat dan nyeri dada disebelah kiri, beliau
Riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu dan tidak terkontrol. Beliau
minum obat jika gejalanya timbul, seperti pusing. Obat yang diminum adalah
Riwayat DM sejak 10 tahun lalu, namun tidak terkontrol, sering buang air
DM (-)
TD : 150/90 mmHg
Nadi : 68x/menit
Suhu : 35,20C
K. Gizi : Baik
TB : 150 cm
BB : 46
Thorax Paru
Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris kanan dan kiri, tidak ada
Thorax Jantung
Abdomen
Perkusi : timpani
Palpasi : Defans muscular (-), nyeri tekan (-), tidak ada pembesaran
CTR >50%
Apeks tertanam
Pelebaran aorta
Kesan : Kardiomegali
Laporan Kasus
EKG
Frekuensi : 68x/menit
Axis : Normal
T inverted di V3-V6
Laporan Kasus
ECG
LVH concentric
EF 85%
Kesan :HFpEF
3.5 Kesimpulan
tidak berkurang saat istirahat, sesak menjadi hebat saat malam hari, mual (+),
muntah (+), lalu dibawa ke Puskesmas. TD saat itu 210/80. Dikasih minum obat
Laporan Kasus
dibawah lidah, kemudian disuruh pulang. 1 hari SMRS sesak semakin hebat dan
nyeri dada disebelah kiri, beliau dibawa ke Puskesmas yang berbeda, lalu
dirasakan sekitar 10-20 menit, >5x sehari, nyerinya seperti ditusuk-tusuk, bengkak
hilang timbul, tidak ada pengobatan. Riwayat hipertensi dan DM sejak 10 tahun
makanan yang bersantan dan makanan yang manis-manis. Riwayat merokok dan
Pemeriksaan fisik tekanan darah saat masuk IGD 160/80, setelah dibangsal
150/90, kolesterol meningkat dengan HDL yang menurun. Pada rontgen thorax
dengan LV concentric.
- CHF
- Hiperkolesterolemia
3.7 Penatalaksanaan
3.7.2 Farmakologis
- Infus RL 12 tpm
- Ramipril 1x2,5 mg
- ISDN 3x5mg
3.8 Follow up
Hari/ S O A P
Tanggal
Selasa/ 31-3-15 Sesak Napas (+) TD :160/90mmHg CHF e.c HHD 02 4 L/ menit
Nyeri dada (+) HR : 80x/menit IV RL 12 tpm
Bengkak di RR : 24x/ menit Ramipril 1x2,5 mg
kedua tungkai S : 36,50C ISDN 3x5mg
KU : Baik Inj. Lasix 1x1 amp
Inj. Ranitidin 2x 1 amp
Hari/ S O A P
Tanggal
berkurang RR : 22x/menit Ramipril 1x5 mg
S : 35,20C ISDN 3x5mg
KU : Baik Inj. Ranitidin 2x 1 amp
BAB IV
PEMBAHASAN
tidak berkurang saat istirahat, sesak menjadi hebat saat malam hari. 1 hari SMRS
sesak semakin hebat dan nyeri dada disebelah kiri. 3 bulan SMRS nyeri dada di
sebelah kiri menjalar ke punggung, nyeri dirasakan sekitar 10-20 menit, >5x
keluhan yang sama. Tidak pernah olahraga. Riwayat konsumsi makanan yang
Pemeriksaan fisik tekanan darah saat masuk IGD 160/80, setelah dibangsal
150/90, kolesterol meningkat dengan HDL yang menurun. Pada rontgen thorax
Diagnosis pada pasien adalah CHF dengan penyebabnya adalah HHD. Diagnosis
yaitu paroksismal nokturnal dispnea dan peningkatan JVP serta terdapat 2 kriteria
minor yaitu edema tungkai dan dispnea on effort. Pada pemeriksaan penunjang
foto thorax didapatkan kardiomegali dan pada ekg terdapat gambaran LVH.
Pasien juga datang dengan NYHA III-IV, dimana pasien mengeluhkan sesak
bahkan saat istirahat. Etiologi pada pasien ini difikirkan karena adanya hipertensi
HHD adalah faktor resiko utama terjadinya mortalitas dan morbiditas dari
penyakit kardiovaskuler. Pasien dengan tekanan darah yang tinggi yang terus
menerus, misalnya karena tidak terkontrol, mempunyai kelainan pada struktur dan
fungsi jantung, yaitu LVH, disfungsi sistolik dan diastolik serta menyebabkan
dan otot jantung mengalami penebalan yang mengurangi efektivitas relaksasi otot
Laporan Kasus
jantung dengan denyut jantung. Ini membuat jantung sulit untuk memompakan
DAFTAR PUSTAKA
http://www.cdc.gov/dhdsp/data_statistics/fact_sheets/fs_heart_failure.htm
(Accesed 4 April 2015).
6. Braunwald E. Heart failure. American College of Cardiology Foundation.
2013;1(1).
7. Wardy M, Hasan H. Prevalensi penyakit jantung hipertensi pada pasien
gagal jantung kongestif di RSUD H. Adam Malik. E-Journal FK USU.
2013;1(1)
8. Heart and stroke association. Heart failure. 2013. Available from :
http://www.heartandstroke.com/site/c.ikIQLcMWJtE/b.3484065/k.C530/H
eart_disease__Heart_failure.htm#heartfailure (Accesed 4 April 2015)
9. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit..
alih bahasa Pendit BU, et. al. editor edisi bahasa Indonesia, Hartanto H. Ed
6. Vol 1. Jakarta. EGC; 2004.
10. Irmalita. Gagal jantung kongestif. Dalam: Rilantono LI, Baraas F, Karo
SK, Roebiono PS, editors. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta: Balai Penerbit
Fakulras Kedokteran Universitas Indonesia, 2002.
11. Dosh SA. Diagnosis of heart failure in adults. American Family Physician.
2004
12. Burnside JW. Adams diagnostik fisik. Ed 17th. Jakarta. 1995
13. Joewono B. Ilmu penyakit jantung. Airlangga university press. Surabaya.
2003
14. Lip GY. Felmedem DC, SawHee FL, Beevers DG. Hypertension heart
disease. European Heart Journal. 2000
15. WebMd. Hypertension / high blood pressure. Available from :
http://www.webmd/hypertension-high-blood-pressure/guide/hypertension-
heart-disease (Accesed 5 April 2015)