Anda di halaman 1dari 28

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Riau Andalan Pulp and Paper merupakan suatu perusahaan swasta

yang bergerak dibidang pembuatan pulp dan kertas. Perusahaan ini didirikan oleh

bapak Sukanto Tanoto yang lahir pada tahun 1949 yang bermula dari bisnis

keluarga hingga menjadi bisnis internasional. PT. Riau Andalan Pulp and Paper

merupakan anak perusahaan Raja Garuda Mas Internasional yang merupakan

pemegang saham utama pada APRIL Group (Asia Pacific Resource Internasional

Holding Ltd.) yang telah dikenal dalam dunia bisnis internasional. PT. Riau

Andalan Pulp and Paper berkedudukan di Jakarta pada tahun 1989. Pada tahun

1995 perusahaan ini mulai beroperasi di provinsi Riau tepatnya di desa Pangkalan

Kerinci kabupaten Pelalawan, dengan kapasitas hasil produksi mencapai 750.000

ton pulp pertahun. Dari segi peralatan dan teknologi didatangkan dari Eropa

terutama Finlandia dan Swedia, misalnya sund fibrator, diantaranya terdiri dari

alat-alat pemotong superbatch, pencuci dan penyaring pulp, sistem delignifikasi

oksigen, mesin pemutih dan penyaringan tahap kedua.

PT. Riau Andalan Pulp and Paper melakukan distribusi pemasaran pulp

keluar negeri sekitar 85% dan sisanya 15 % dijual pada perusahaan di dalam

negeri. Hasil produksi di ekspor ke berbagai negara seperti Amerika, China,

Korea, India, Taiwan, Japan, Australia dan Negara-negara di Eropa dan Asia

Tenggara.
PT. Riau Andalan Pulp and Paper dibangun dan dirancang untuk

mengusahakan pulp dan kertas yang berkualitas tinggi, dimana pulp diproduksi

secara kimia dengn proses sulfat (kraft). Sistem kontrol diperusaahan ini telah

masuk kedalam system ISO yang digunakan sebagai tanda untuk menentukan

kualitas dunia dari suatu produk. Beberapa bahan kimia yang digunakan dipabrik

diantaranya adalah ClO 2 , Cl 2 , NaCl.

Selain itu PT. Riau Andalan Pulp and Paper merupakan perusahan swasta

yang berkembang pesat dan mendapatkan sertifikat ISO 9002 dan ISO 14001 .

PT. Riau Andalan Pulp and Paper merupakan perusahaan yang menggunakan

teknologi produksi yang canggih yaitu superbatch administrator digester system

dan sistem produksi yang telah baik dengan sistem pengontrolan yang canggih

serta manjemen yang telah baik, baik dari segi produksinya maupun pada tingkat

cooperate.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Riau Andalan Pulp and Paper adalah salah satu perusahaan besar di

Indonesia yang bergerak dalam bidang usaha produksi pulp (bubur kertas) dan

paper (kertas). PT. Riau Andalan Pulp and Paper terdiri dari atas 4 departemen,

yaitu:

1. PT. RPE (Riau Power Energy), yang berfungsi untuk memproduksi listrik,

steam (uap), air dan udara bertekanan.

2. PT. Riau Fiber

Unit bisnis yang menyediakan bahan baku kayu.


3. PT. Riau Pulp, yang berfungsi untuk menghasilkan pulp (bubur kertas).

4. PT. RAK (Riau Andalan Kertas), yang berfungsi untuk menghasilkan paper

(kertas).

2.3. Lokasi Perusahaan

Lokasi PT. Riau Andalan Pulp and Paper terdiri dari dua tempat, lokasi

pabrik di desa Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau, 80 Km

sebelah timur dari Kota Pekanbaru dan jaraknya 5 Km dari Sungai Kampar.

Kantor pusat terletak di Jl. Jenderal Sudirman, Gedung BNI lantai 20-22, Jakarta.

2.4. Daerah Pemasaran

Pulp yang dihasilkan adalah jenis Fully Bleached Kraft Pulp dan serat

pendek (hard wood). Hasil produksi berupa pulp kering dalam bentuk lembaran-

lembaran dengan kualitas tinggi. Pada tahun 2002 pulp yang dihasilkan mencapai

2 million ton/ tahun. Hasil akhir pulp 63 % digunakan untuk kertas printer, 21 %

untuk kemasan kertas (coated paper), 8 % untuk kertas tissue dan 5 % umtuk

kertas buku. Produksi kertas dimulai sejak April tahun 1998 dan peluncuran

pertamanya dilakukan pada bulan Mei di Singapore. Tahun 2001 produksi kertas

mencapai 0,3 million ton/ tahun. Kertas yang dihasilkan PT. Riau Andalan Pulp

and Paper bermerek Dunia Mas dan Paper One. Produk kertas yang berupa

gulungan (rolls) lebarnya 480-2200 mm dengan berat 60, 70, 75, 80, 90, 100, 120

gr/ m 2. Lembaran-lembaran kertas yang berbentuk folio sesuai ukuran standar


dan costumize memiliki berat 60, 70, 80, 90, 100, dan 120 gr/ m 2. Ukuran kertas

yang dipasarkan adalah dalam size A4, A3, F4, NA4 dengan berat 70/80 gr/ m 2.

Pemasaran ditujukan untuk domestik dan eksport, prioritas masing-masing

pemasaran adalah sebagai berikut:

1. Domestik

Pulp yang dihasilkan didistribusikan ke RAK yang merupakan anak

perusahaan RGM (Raja Garuda Mas) Group. Selain itu juga didistribusikan ke

pabrik-pabrik kertas di Indonesia.

2. Ekspor

Prioritas ekspor ditujukan ke India, Timur Tengah, Eropa, Australia, Taiwan,

Japan, Thailand, Korea dan Malaysia.

Distribusi pulp 69% ditujukan ke Asia, 22% ke kawasan Eropa dan 9%

untuk Indonesia. Sedangkan distribusi kertas 47% ditujukan ke Asia, 23% ke

kawasan Eropa, 15% untuk Timur Tengah dan sisanya 15% ke Indonesia.

2.5. Organisasi dan Manajemen

2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan bentuk kerangka manajemen sumber daya

manusia, yang menunjukkan jenjang dan tanggung jawab serta wewenang

masing-masing perusahaan dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Struktur organisasi perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper

adalah campuran yaitu berbentuk hubungan garis dan fungsional. Dalam

menjalankan struktur organisasinya ada pembagian tugas yang jelas antara


pimpinan dan pelaksana dan koordinasi dapat mudah dikerjakan karena sudah ada

pembidangan masing-masing. Struktur organisasi PT. Riau Pulp dapat dilihat

pada Gambar 2.1.

2.5.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian diuraikan

dalam lampiran 1.

2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

Tenaga kerja PT. Riau Andalan Pulp and Paper berjumlah 2100 orang dan

20.000 orang kontraktor, terdiri dari 85% dari dalam negeri dan 15% dari luar

negeri yaitu India, Finland, Canada, America dan Philipine.

Karyawan tersebut dari karyawan general dan keryawan shift. Jam kerja

untuk karyawan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Karyawan general

Senin Jumat 07.00 11.30 WIB

13.00 16.00 WIB

Sabtu 07.00 11.30 WIB

2. Karyawan shift

3 shift dengan waktu kerja 8 jam per hari

Shift I 07.00 15.00 WIB

Shift II 15.00 23.00 WIB

Shift III 23.00 07.00 WIB


Mill Management

Mill General
Manager

Research Process Production Maintenace


Finance Office Procurement Office Personel & ADM
Office Personel and Product
Development Production Maintenaca
Finance Manager Procurement Manager Manager
Operation and Manager Manager
Product Quality
Control

Technical
Manager

Sprepart and Personel ADM Personel ADM Mechanical


Financing
Material, Storages, Training Training Woodroom Maintenance
Logistics, Weigh Public Relatiuons Public Relatiuons Suoerintendent
Mill Accounting
Bridges Loss Prevention Loss Prevention Mechanical
Superintendent

Security Research, Process Fiberline


and Product Engineering
Loss Prevention Superintendent
Development Department
Customer
Services Engineering
Superintendent
Research Pilp Machine
Transport Poll
Manager Superintendent
Electrical
Maintenance

Electrical
Transportation Chemical Plant
Transport Poll Superintendent
Department Surintendent

Instrumentation
Maintenance
Chemical
Helath Care Recovery Instumentation
Superintendent Superintendent

Civil and
Shift Operation Construction
General Services
Coordinator Maintenance

Construction
Superintendent

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Pabrik Riau Pulp PT. Riau Andalan Pulp and Paper
2.5.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitasnya Lainnya

2.5.4.1 Sistem Pengupahan

Perusahaan akan membayar upah berdasarkan ranking, status jabatan,

prestasi dan kepemimpinan. Upah yang dibayar kepada para pekerja termasuk gaji

pokok, tunjangan, dan lembur.

Kenaikan gaji berdasarkan penyesuaian ekonomi tahunan dan nilai. Nilai

kenaikan upah berdasarkan prestasi karyawan dan upah karyawan akan ditinjau

setiap bulan April. Untuk tenaga kerja Indonesia akan menerima THR

sebagaimana peraturan ketenagakerjaan Indonesia, setelah 12 bulan masa kerja.

Karyawan yang telah bekerja 3 bulan atau lebih akan diberi THR sebagaimana

peraturan perusahaaan. Pembayaran tunjangan dilaksanakan 2 minggu sebelum

hari raya/ tahun baru dan tidak berlaku untuk tenaga kerja asing. Bonus ditentukan

berdasarkan prestasi karyawan dan perusahaan.

2.5.4.2 Fasilitas Perusahaan

Fasilitas yang disediakan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Fasilitas kesehatan dan keamanan

2. Tunjangan kecelakaan

3. Perumahan

4. Fasilitas training dan pendidikan

5. Kantin dan restoran

6. Sekolah

7. Hotel
8. Minimarket

9. Sarana olahraga dan entertainment

2.6. Proses Produksi PT. Riau Pulp

2.6.1. Bahan yang Digunakan

2.6.1.1 Bahan Baku

Bahan baku proses pembuatan pulp Pabrik Riau Pulp adalah kayu yang

berasal dari kayu tanaman akasia yang bernama Acasia mangium dan Acasia

crasicarpa dan Pinus silvetris. Kayu yang digunakan perusahaan pada umumnya

kayu keras (hard wood), sedangkan kayu lunak (soft wood) digunakan dalam

jumlah sedikit. Bahan baku untuk proses pembuatan kertas adalah pulp, yaitu pulp

serat pendek (hardwood) dan pulp serat panjang (softwood).

2.6.1.2 Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi

ditambah ke dalam proses pembuatan (bahan yang ditambahkan ke dalam proses

pembuatan produk yang mana komponennya tidak jelas dibedakan pada produk).

Bahan tambahan yang digunakan pada pengolahan pulp adalah :

a. Cairan pemasak

Cairan pemasak untuk proses pembuatan pulp terdiri dari :

1. Lindi putih (white liquor)

2. Lindi hitam (black liquor)


b. Uap panas

Steam digunakan sebagai sumber panas pada proses pemasakan.

c. Bahan kimia pemutih

Bahan kimia pemutih yang digunakan untuk meningkatkan derajat putih pulp

adalah clorin dioxide.

2.6.1.3 Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan-bahan yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan suatu produk atau yang dikaitkan pada produk dimana

keberadaannya tidak mengurangi nilai dari produk tersebut.

Bahan penolong yang dipakai pabrik adalah :

a. Bahan pembungkus dengan menggunakan peralatan yang disebut forlder.

b. Kawat untuk mengikat pada tying machine.

c. Label untuk memberikan tanda produksi pada bal-bal yang telah

dibungkus dan diikat.

2.6.2. Uraian Proses Produksi

2.6.2.1.Fiberline

Fiberline area merupakan tempat dilakukannya pembuatan pulp.

Department Fiberline mempunyai tiga line, yaitu line 1, line 2 dan line 3.

Fiberline 1 merupakan line untuk mesin lama atau mesin yang pertama kali di

gunakan sejak awal berdirinya pabrik. Sedangkan line 2 merupakan mesin baru

yang di tambahkan karena adanya permintaan konsumen yang semakin meningkat


sehingga kemampuan line 1 yang beroperasi tidak mencukupi. Dan line 3

merupakan mesin terbaru dengan teknologi dan proses yang lebih canggih dan

berbeda dari line 1 dan 2.

Proses di Departemen fiberline dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu

digester (Pemasakan), washing dan screening (Pencucian dan penyaringan)

Oxygen delignification Plant, dan bleaching (pemutihan).

1. Digester (pemasakan)

Digester merupakan tempat pemasakan chip menjadi pulp. Tujuan pemasakan

adalah untuk memisahkan selulosa dan lignin dengan menggunakan bahan kimia.

Jenis yang digunakan adalah Super Bacth Digester berjumlah 14 buah. Proses

pemasakan terdiri atas beberapa tahap, yaitu:

a. Pengisian Chip (Chip Failling)

Chip filling adalah proses pengisiaan serpihan kayu (chip) yang dikirim chip

storaging atau chip screening dengan menggunakan belt conveyor ke chip

shilo. Dari chip silo serpihan di masukkan ke degester dengan menggunakan

screw conveyor pada waktu pengisian chip, udara yang ada didalam degester

dihilangkan (dievakuasi) melalui saringan sirkulasi dengan menggunakan

blower. Tahap ini memakan waktu 30-32 menit.

b. Impregnation

Impregnation merupakan pengisiaan warm black liquor (WBL) ke dalam

digester sebagai tahap pemanasan tahap awal. Mekanismenya adalah dengan

cara memasukkan warm black liquor (WBL) ke dalam digester , melalui

bagian dasar digester sampai seluruhnya penuh (overflow) dengan tekanan 3


bar, yang bertujuan untuk menyempurnakan penghilangan udara di dalam

rongga-rongga chip kayu dan udara di dalam digester. Adapun suhu cairan

impragnasi ini adalah 95 C -100 C. Temperatur digester pada akhir tahap ini

mencapai 140-145 C, WBL filling berlangsung sekitar 28 menit.

c. Pengisiaan Hot Black Liquor (HBL) dan Hot White Liquor (HWL)

Hot liquor filling adalah proses penambahan liquor ke dalam digester sebagai

cairan yang digunakan untuk proses pemasakan (cooking). Pada proses

pengisian hot black liquor yang tujuannya untuk menaikkan panas dari warm

black liquor pada suhu di bawah 100 C, digantikan oleh hot black liquor

dipompakan ke digester bervolume 50 m, berikutnya secara bersamaan hot

white liquor merupakan bahan kimia utama pemasakan.

d. Heating dan Cooking

Setelah pengisian HBL dan HWL selesai, cairan dalam digester disirkulasikan

sehingga temperatur dalam digester merata sambil di panaskan sehingga

temperatur mencapai 160 C- 170 C dengan menggunakan MP steam. Setelah

itu dilanjutkan dengan proses pemasakan 60 menit.

e. Displacement

Tujuan dari fase displacement adalah untuk menghentikan reaksi pemasakan

dan sebagai pencucian awal. Setelah pemasakan selesai, pompa sirkulasi

dihentikan, kemudian black liquor dipompakan ke digester. Black liquor yang

digunakan adalah filtrat dari washing plant yang sudah didinginkan mencapai

suhu 85 C, black liquor tersebut dimasukkan untuk menggantikan black


liquor yang ada di dalam digester, sehingga suhu di dalam digester mencapai

100 C.

f. Discharging

Discharging merupakan proses pemompaan pulp yang sudah dimasak ke

tangki discharge. Fase ini merupakan tahap akhir dari proses yang terjadi di

digester, dan untuk mempermudah pemompaan, pulp didalam digester

dilakukan penambahan dilusi 300 m untuk pengeceran pulp sehingga siap

untuk diproses selanjutnya.

2. Washing dan Screnning (Pencucian dan Penyaringan) Oxygen

Delignification Plant

Pencucian (washing) dan penyaringan (screening) dilakukan dengan tujuan

untuk memisahkan material-material yang tidak diinginkan yang terdapat di dalam

pulp dan dapat menghilangkan sisa-sisa bahan kimia yang terjadi akibat proses

pemasakan dengan menggunakan air panas (hot water). Adapun proses pencucian

ini di lakukan system berlawanan arah (countercurrent).

Tahap pembersihan pulp antara lain :

a. Deknotting

Deknotting adalah proses awal pada area washing. Proses ini bertujuan untuk

memisahkan pulp dengan knott, yaitu dengan menggunakan knotter. Knott

adalah padatan chip yang tidak masak pada saaat pemasakan chip dalam

digester. Pulp dari discharge tank di pompakan ke dalam pemisah pulp

(knotter) dengan konsistensi 5% kemudian diencerkan sampai konsistensi


2,5%. Pengenceran ini bertujuan memudahkan proses pemisahan hasil (accept)

dan sisa (reject). Knotter terdiri dari primary knotter dan secondary knotter.

Dari primary knotter yang accept akan dikirimkan ke washer sedangkan yang

reject akan dikirimkan ke secondary knotter. Accept dari secondary knotter

akan dikirim ke intlet washer, sedangkan yang reject akan dikirim ke reject

tank yang selanjutnya dikirim ke digester untuk dimasak kembali.

b. Washing

Pencucian dilakukan untuk memisahakan serat dari kotoran-kotoran yang dapat

larut dalam air, yang terdiri dari senyawa organic (lignin) dan juga senyawa

inorganic yang merupakan sisa dari bahan kimia pemasak. Pencucian

campuran pulp dan black liquor dilakukan didalam 4 tahap dengan arah aliran

pencucian berlawanan dengan arah aliran pulp. Sebagai cairan pencuci

digunakan air panas dengan suhu 70 C agar di dapat pencucian yang efisien.

Pulp yang sudah dicuci dikirim untuk disaring kembali ke pressure screen,

sedangkan black liquor yang merupakan filtrate digunakan sebagai larutan

pengencer secara sirkulasi dalam sistem pencucian sendiri dan selebihnya

dikirim ke digester plant yang selanjutnya dikirim ke chemical black liquor

recovery.

c. Screening

Screnning adalah proses pemisahan serat (fiber) berdasarkan ukuran, dengan

menggunakan saringan. Penyaringan dilakukan terhadap pulp yang masih

berwarna coklat untuk memisahkan bahan-bahan pengotor yang dapat

mengurangi kualitas pulp dan dapat mengakibatkan pemborosan bahan-bahan


kimia pada proses-proses pemutihan. Serat yang belum terfiberasi dengan baik

akan digunakan sebagai bahan bakar, sedangkan pulp yang lolos ditampung ke

tangki penampungan pulp. Screnning yang dilakukan biasanya mempunyai

beberapa tingkatan, hal ini bertujuan untuk menyaring kembali sisa (reject)

darai screen sebelumnya. Tahapan pada screening adalah primary screening,

secondary, tertiary, dan quartenary screnning.

d. Oxygen Delignification

Sebelum tahap delignifikasi oksigen terlebih dahulu ada tahap pre oksigen

dimana pada tahap ini bertujuan untuk menaikkan nilai brightness dari pulp

yang akan dihasilkan. Hasil dari pre oksigen ini dimasukkan kedalam MC tank,

Setelah pre oksigen barulah masuk tahap delignifikasi oksigen. Pada proses ini

kadar ilgin di turunkan sebelum memasuki tahap bleaching. Kadar lignin pulp

setelah pemasakan di digester mempunyai harga bilangan kappa sebesar 16

dan setelah melalui proses delignifikasi oksigen bilangan kappanya menjadi

10. Kappa number adalah parameter kadar lgnin dalam pulp. Bahan kimia yang

aktif dalam reaksi delignifikasi oksigen adalah gas oksigen dan lindi putih

oksidasi (NaOH). Dalam proses ini digunakan reactor oksidasi. Pada saat

reaksi oksigen PH pulp 11 dengan waktu reaksi 60 menit. Suhu pada saat

proses ini adalah 95 - 100 C dengan konsistensi 10- 20 %. Hasil dari proses

delignifikasi oksigen ini dimasukkan ke dalam 02 blow tank. Setelah melewati

proses delignifikasi oksigen, tahap selanjutnya adalah tahap post oksigen yang

berfungsi juga untuk menaikan derajat brightness dari pulp. Hasil dari post

oksigen ini kemudian dimasukkan ke unbleach tank (brown stock).


3. Bleaching (Pemutihan)

Bleaching bertujuan untuk menghasilkan derajat putih dan membersihkan

pulp serta mengurangi lignin dari selulosa. Bleaching terdiri dari 4 tahap yaitu :

a. Tahap Dioksida Awal (DO)

Pada tahap ini pulp mempunyai konsistensi 12 % dengan temperatur 60 C dan

waktu yang diperlukan 60 menit pada pH 1,8-2,0. Bahan kimia yang dinginkan

adalah CIO 2 . Tujuan penambahan zat ini adalah untuk menghilangkan lignin.

b. Tahap Ektrasi Oksidari (E/O)

Konsistensi pulp pada tahap ini adalah 12% dengan temperatur 70 C dan

waktu yang diperlukan 90 menit pada pH 10,8. Bahan kimia yang digunakan

adalah NaOH dan O 2 . Tujuan dari penambahan zat ini adalah untuk melarutkan

lignin setelah chlorinasi dan menghilangkan lignin dengan O 2 dan larutan

NaOH panas.

c. Tahap Cholorin Dioksida 1

Pada tahap ini konsistensitas pulp 12 % dengan temperatur 70C dan waktu

yang di butuhkan 80 menit pada pH 3,5-3,8. Bahan kimia yang digunakan

adalah ClO 2 . Penambahan zat ini bertujuan untuk memutihkan pulp.

d. Tahap Cholorin Dioksida 2

Konsistensi pulp 12% dengan temperatur 70%, sedangkan waktu yang

dibutuhkan sekitar 80 menit dengan pH 4,5-5. Bahan kimia yang digunakan

adalah ClO 2 . Penambahan zat ini bertujuan unuk meningkatkan keputihan

pulp.
2.6.2.2.Chemical Recovery

Bagian chemical recovery bertanggung jawab untuk pengadaan bahan-

bahan kimia yang diperlukan untuk proses pulp dan paper, antara lain clorin

dioxide untuk pemutih pulp.

Fungsi chemical recovery adalah :

a. Memisahkan black liquor dari pulp

b. Memekatkan black liquor sebagai persiapan untuk dibakar

c. Pembakaran black liquor pekat dalam ruang bakar untuk membakar zat-zat

organik garam-garam natrium untuk mereduksi kandungan Na 2 SO 4 dari black

liquor, menjadi NO 2 S dan panasnya dimanfaatkan untuk menghasilkan steam.

d. Pengembalian garam-garam natrium dari ruang bakar dalam bentuk lelehan

yang dapat disusun kembali sebagai cairan pemasak.

e. Reaksi hasil natrium carbonat (Na 2 CO 3 ) dalam bentuk leburan menjadi

NAOH dengan menggunakan calcium hidorxida Ca(OH) 2, reaksi yang terjadi

sebagai berikut :

Ca(OH) 2 + Na 2 CO 3 CaCO 3 + 2NaOH

f. Pengembalian larutan hasil yang sudah jernih (white liquor) untuk digunakan

sebagai cairan pemasak pada siklus berikutnya.

2.6.2.3.Pulp Machine

Tujuan dari rancangan mesin pulp adalah untuk memisahkan air dari bubur

pulp serta mengubah suspensi pulp menjadi lembaran dengan kadai 10% secara
efisien tanpa merusak serat dan gramatur. Sebelum memasuki proses di dalam

pulp machine terlebih dahulu diuji untuk menentukan layak atau tidaknya pulp

diproses lebih lanjut di dalam laboratorium. Adapun yang diuji adalah brightness,

dirty count, pH, fareness (derajat giling) dan konsistensi. Kemudian dilakukan

pemotongan, pengebalan dan pengunitan untuk mempermudah pengangkutan

produk pada konsumen.

Proses-proses yang terjadi di pulp machine adalah ;

a. Bleach Screening

Tahap ini berfungsi untuk memisahkan partikel-partikel besar dari stok. Stok

dipompa dari bleach H I D melalui radi sreen C-2500 DD. Untuk stok yang

dapat diterima dipompakan ke noss radi clone yang berjumlah 3 unit yang

merupakan penyaringan tahap pertama yang beroperasi secara paralel. Lolos

dari ke 3 pencucian tahap pertama disaring kembali di 3 noss radioclone BM

80.000 yang juga beroperasi secara parallel. Pencucian ini dimaksudkan agar

stok yang dihasilkan lebih bersih. Setelah penyaringan pulp kemudian

dikentalkan dan dicuci di twin desker. Kemudian dari twin desker pulp jatuh ke

mixing chest dengan konsistensi 3,5% selanjutnya dipompakan ke head box.

Reject dari radi screen dikirim ke parit pembuangan. Reject dari penyaringan

tahap pertama masuk ke penyaringan tahap kedua. Reject dari pencucian tahap

2 masuk ke pencucian tahap 3 sedangkan accept dari pencucian tahap 3 masuk

ke pencucian tahap 2. Reject dari pencucian tahap 3 masuk ke pencucian tahap

4. Accept dari pencucian tahap 4 masuk kembali ke pencucian tahap 3

sedangkan reject masuk ke pencucian tahap 5. Accept dari pencucian tahap 5


kembali ke pencucian tahap 4 sedangkan reject masuk ke pencucian tahap 6.

Accept dari pencucian tahap 6 masuk kembali ke pencucian tahap 5 sedangkan

reject dari pencucian tahap 6 dikirim ke parit pembuangan.

b. Forming Section

Tujuan dari tahap ini adalah untuk membentuk suspensi pulp menjadi lembaran

pulp. Sistem yang digunakan adalah fourdriener wire yang berfungsi untuk

memisahkan air dari suspense pulp secra gravitasi. Fourdriener wire terdiri

dari headbox, wire, wire fit, 2 rectifier rolls, 2 wire guide roll, breast roll,

couch roll, 3 wet boxes dengan siphon, 4 wet section boxes tanpa siphon, 4

forming boards dan sebuah roll pengatur tegangan wire. Fourdrinier berukuran

lebar 7,15 meter dengan panjang 30 meter. Kadar air suspense pulp yang

masuk headbox 98,4 98,8 dan kadar air lembaran basah yang keluar dari

operasi pembentukan 80%.

c. Press Section

Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengeluarkan air dari lembaran pulp secara

mekanis dengan mengendapkan pulp melalui 2 nip roll. Lembaran pulp yang

dihasilkan lebih padat dan antara serat terkonsolidasi membentuk lembaran

yang lebih kuat. Pada bagian pengepresan yang pertama dan kedua

menggunakan tipe pick up section press roll. Pengepresan pertama melalui

wire drive roll dan pengepresan tahap kedua dengan grooved ss roll.

Sedangkan untuk pengepresan tanhap ketiga nip nya terdiri dari 2 rool atas dan

bawah dengan tipe roll plain press roll. Kadar air lembaran pulp yang keluar

dari press ketiga 50%.


d. Dryer Section

Tujuan dari tahap ini adalah untuk memisahkan air dari lembaran dengan cara

penguapan. Panas yang diperoleh dari uap yang dimasukkan ke steam coil

dihembuskan ke kipas sirkulasi ke flow box melalui udara. Melalui flow box

lembaran pulp dikeringkan dengan udara panas yang berasal dari atas maupun

dari bawah lembaran. Alat yang digunakan adalah falkt dryer yang terdiri dari

25 dek brow box dan 2 dek blow box pendingin. Kadar air lembaran pulp yang

keluar dari flakt dryer adalah 10%.

e. Cutter and Layboy

Dari flakt dryer lembaran pulp dimasukkan ke cutter layboy yang akan

memotong lembaran pulp menjadi ukuran 837 mm x 800 mm dengan normal

sheet 1340 mm x 1400 mm.

Fungsi dari cutter layboy adalah sebagai berikut :

1. Memotong lembaran kearah dan silang mesin

2. Lembaran diatur agar overlapping

3. Menumpuk lembaran

4. Menumpuk lembaran di bale-bale

5. Menentukana berat dan jumlah lembaran

6. Mengosongkan bale table untuk mengisi bale selanjutnya

f. Balling Line

Lembaran-lembaran pulp yang telah ditumpuk di cutter layboy dilewatkan ke

bale press melaui conveyor untuk kemudian dikempa dengan tekanan 120.000
kn yang bertujuan untuk mendapatkan bale dengan berat masing-masing bale

250 kg sehingga mudah dalam pengirimannya. Bal-bal tersebut kemudian

dibungkus dengan kawat tying macine. Selanjutnya dilakukan

penandaan/pelabelan, penumpukan sebanyak 4 bale di bale stacker dan

terakhir pengunitan wire unitizing dimana 1 unit terdiri dari 8 bale ( 2.000

kg). Produk tersebut kemudian dikirim ke pulp warehouse dan siap diikirim

kepada konsumen.

2.6.3. Electric Motor

Electric motor adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi

mekanik (gerak putar). Secara umum kostruksi electric motor terdiri dari 2 bagian

utama yaitu stator dan rotor. Stator adalah bagian yang diam sedangkan rotor

adalah bagian yang berputar. Adapun gambar electric motor dapat dilihat pada

Gambar 2.2 berikut.

Gambar 2.2. Kontruksi Electric Motor

Tegangan yang digunakan electric motor adalah tegangan searah dan

tegangan bolak-balik. Motor yang digunakan tegangan searah disebut motor DC

dan motor yang menggunakan tegangan bolak-balik adalah AC.


2.6.3.1. Motor DC

Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan

penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan

yang luas. Tiga komponen utama dalam motor DC adalah:

1. Kutub Medan

Interaksi 2 kutub magnet akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor

DC memiliki kutub medan yang stationer dan dynamo yang menggerakkan

bearing pada ruang diantara kutub medan.

2. Dynamo

Bila arus masuk menuju dynamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet.

Dynamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk

menggerakkan beban.

3. Commutator

Kegunaannya adalah untuk membalikkan arah arus listrik dalam dynamo.

Commucator juga membantu dalam transmisi arus antar dynamo dan sumber

daya.

Berikut ini adalah gambar salah satu Motor DC yang diperlukan penyalaan

torque yang tinggi.


Gambar 2.3. Motor DC

2.6.3.2. Motor AC

Motor menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya secara

teratur pada rentang waktu tertentu. Keuntungan motor DC terhadap motor AC

adalah kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian

ini, motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekuensi variabel untuk

meningkatkan kendali kecepatan sekaligus meurunkan dayanya. Motor induksi

AC merupakan motor paling populer di industri karena kehandalannya dan lebih

mudah perawatannya. Motor induksi AC dapat dilihat pada Gambar 2.4 berikut.

Gambar 2.4. Motor Induksi AC

Motor induksi memiliki rotor dan stator. Motor induksi mempunyai 2 jenis

rotor, yaitu squirrel cage rotor dan wound rotor. Sedangkan untuk stator motor

induksi terbuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa gulungan 3

fase.

2.6.4. Mesin, Peralatan dan Utilitas

Mesin yang dimaksud dalam hal ini adalah semua yang mendukung proses

produksi yang membutuhkan penggerak. Sedangkan peralatan adalah semua


pendukung proses produksi yang tidak membutuhkan penggerak. Pada Tabel

beriikut ini dijelaskan jenis mesin, peralatan, dan utilitas yang digunakan pada

proses produksi. Selain mesin dan peralatan, terdapat juga utilitas pendukung

proses produksi dalam perusahaan ini.


1. Departemen Fiberline

Tabel 2.1. Spesifikasi Mesin, Peralatan, dan Utilitas PT. Riau Pulp pada Departemen Fiberline
Spesifikasi
No Nama Mesin/Peralatan Fungsi
Lebar Panjang Kapasitas Kecepatan Cos
Mengeluarkan chip dari chip pile dan
200-800
1 Screw reclaimer 1 dan 2 6,3 - 25,4 m/s
m 3 sob/h mengirimnya ke conveyor under storage
Chip conveyor under storage 1
2 1200 mm 298 mm 1000 m 3 /h 2 m/s 0,85 Menerima chip dari reclaimer
dan 2
398,6 Menerima chip dari chip conveyor under
3 Chip conveyor 1200 mm 1200 m 3 /h 2,3 m/s 0,85
mm storage dan membawanya ke chip to digester
462,9 Membawa chip ke chip conveyor to digester
4 Chip conveyor to digester 1200 mm 1200 m 3 /h 2,3 m/s 0,85
mm silo
Menerima kulit kayu darii belt conveyor to
5 Chip conveyor 1200 mm 58,5 mm 1200 m 3 /h 2,8 m/s 0,85 bark boiler dan membawanya ke reversible
bark conveyor
6 Digester 412E001014 0,85 Mendistribusikan chip ke silo
Hot black liquors accumulator I 35350
7 Menampung hot balck liquor
dan II 412T004 dan 412T005 mm
Hot black liquors accumulator 27850
8 Menyimpan hot white liquor
412T006 mm
Air evacuation fan, KSHP-031-
3-RD0W-D0655 Pos 8000 Mengeluarkan udara dari dalam digester
9
412K001 412K003 dan n- m 3 / h selama pengisian chip
412K019
Sumber : Data PT.RAPP Pabrik Pulp Electrical Fiberline
Tabel 2.1. Spesifikasi Mesin, Peralatan, dan Utilitas PT. Riau Pulp pada Departemen Fiberline (Lanjutan)
Spesifikasi
No Nama Mesin/Peralatan Fungsi
Lebar Panjang Kapasitas Kecepatan Cos
Menyimpan black liquor dari washing plant
Displacement liquor tank Pos yang akan digunakan sebagai displacement
10 20000 mm
412T001 liquor ke dalam digester sebagaimana juga
sebagai dilution liquor
Menyimpan warna black liquor untuk
Impregnation liquor tank Pos
11 20000 mm digunakan sebagai impregnation dalam
412T002
digester
Menyimpan weak black liquor untuk
Weak black liquor tank Pos
12 20000 mm dipompa ke evaporation melalui liquor
412T003
screen
Menyimpan white liquor sebelum hot white
13 White liquor tank Pos 412T014 20000 mm
liquor accumulator
Contaminated condensate tank Mengumpulkan kondesat yang
14 4200 mm
Pos 412T009 terkontaminasi dari gas condenser
Steam condensate tank Pos Mengumpulkan steam condensate dari heat
15 5600 mm
412T010 exchargers
16 Discharge tank Pos 412T007 39500 mm Menampung pulp hasil pemasakan
Untuk sirkulasi asam yang digunakan untuk
17 Acid tank Pos 412T010 20000\ mm
membersihkan heat exchargers
18 Hot water tank Pos 412T008 20000 mm Tempat penampungan air hangat
Air evacuation cycle Pos
19 412E022 412E024 dan 2250 mm Mengeluarkan udara selama pemasakan chip
412E035
Sumber : Data PT.RAPP Pabrik Pulp Electrical Fiberline
Tabel 2.2. Spesifikasi Mesin, Peralatan, dan Utilitas PT. Riau Pulp pada Departemen Fiberline (Lanjutan)
Spesifikasi
No Nama Mesin/Peralatan Fungsi
Lebar Panjang Kapasitas Kecepatan Cos
20 Relief cyclone Oos 412E021 5380 mm Menyalurkan steam
21 Warm water tank Pos 412T012 1000 mm Tempat penyimpanan air hangat
Extractive stand pipe Pos Menyalurkan zat ektraktif keluar dari
22 19000 mm
412T018 digester
23 Palm oil tank Pos 412T012 4200 mm Menyimpan minyak palm
Sumber : Data PT.RAPP Pabrik Pulp Electrical Fiberline

Tabel 2.2. Spesifikasi Mesin, Peralatan, dan Utilitas PT. Riau Pulp pada Departemen Fiberline pada Tahap Pencucian,
Penyaringan dan Delegnifikasi O 2
Spesifikasi
No Nama Mesin/Peralatan Pressure Screen Power Fungsi
Tipe Cos
drop plate requirement
Primary knotter (radiscreen K- radiscreen
1 10 kPa 10,1 mm 42 Kw 0,85 Mengangkut rejected pulp
1600D) K-1600D
Radiscreen Mencuci kembali rejected pulp yang berasal
2 Secondary knitters 10 kPa 22,7 mm 15 Kw 0,85
630 dari primary knotters
Sumber : Data PT.RAPP Pabrik Pulp Electrical Fiberline
2. Pulp Machine

Tabel 2.3. Spesifikasi Mesin, Peralatan, dan Utilitas PT. Riau Andalan Pulp and Paper pada Departemen Pulp Machine
Spesifikasi
No Nama Mesin/Peralatan Fungsi
Kecepatan Temperatur Panjang Diameter
Menerima pulp yang telah bercampur
1 Head box
dengan air, membawanya ke pengiris
17,470
2 Fourdrinier wirepart Membentuk pulp menjadi lembaran
m
3 Breast roll 950 mm Sebagai landasan wire
4 Deckle boards 2,5 m Mencegah jatuhnya lembaran pulp
Membantu pengaliran pulp dari head box
5 Forming boards 880 m
dan mencegah pengeringan dini
Menampung air dari lembaran pulp yang
6 Wet suction boxes with siphon 104 mm
basah
Flat suction boxes with side Menampung air dari lembaran pulp yang
7 104 mm
outlet basah
7350 Membawa dan membentangkan bulu
8 Suction pick up roll
mm kempa
9 Felt suction tubes and showers Membersihkan dan membuang air cucian
10 Turning roll towers 250 m/min
11 Steam and condensate system
12 Heat recovery system
Sumber : Data PT.RAPP Pabrik Pulp Electrical Fiberline
Tabel 2.3. Spesifikasi Mesin, Peralatan, dan Utilitas PT. Riau Pulp pada Departemen Pulp Machine (Lanjutan)
Spesifikasi
No Nama Mesin/Peralatan Fungsi
Kecepatan Temperatur Panjang Diameter
13 Threading arrangement 250 m/min 200 C
Memotong lembaran pulp sesuai dengan
14 Cutter and layboy
pesanan pelanggan
15 Bale press Mengempa bal-bal pulp
Sumber : Data PT.RAPP Pabrik Pulp Electrical Fiberline

Anda mungkin juga menyukai