Anda di halaman 1dari 4

Portofolio Kasus Kegawatan

No. ID dan Nama Peserta : dr. Fakhri Hamdi


No. ID dan Nama Wahana : RSUD Kabupaten Bengkayang
Topik : Gizi Buruk
Tanggal (kasus) :
Nama Pasien : By. I No. RM :
Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Diantus
Tempat Presentasi :
Obyektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia
Bumil
Deskripsi : By. I usia 10 bulan datang ke IGD RSUD Kabupaten Bengkayang dibawa
ibunya dengan BAB cair. BAB cair terjadi 1 minggu SMRS, namun saat ini BAB cair sudah
berkurang, kurang lebih 2x dalam sehari. Konsistensi lembek. Demam (+) yang berlangsung
selama 7 hari SMRS. Badan lemah, minum kuat (+).
Tujuan : Penatalaksanaan Pneumonia sangat berat dengan wheezing
Bahan Bahasan : Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara Membahas: Diskusi Presentasi dan E-mail Pos
Diskusi
Data Pasien : Nama : By. I No. Registrasi : 047062
Nama Klinik : Telp : Terdaftar Sejak :
Data utama untuk bahan diskusi
1. Diagnosis/Gambaran Klinis: Gizi Buruk Tipe Marasmus Kondisi II
By. I usia 10 bulan datang ke IGD RSUD Kabupaten Bengkayang dibawa ibunya
dengan BAB cair. BAB cair terjadi 1 minggu SMRS, namun saat ini BAB cair sudah
berkurang, kurang lebih 2x dalam sehari. Konsistensi lembek. Demam (+) yang berlangsung
selama 7 hari SMRS. Badan lemah, minum kuat (+).

2. Riwayat Pengobatan:
- Pasien belum sempat diberikan obat.

3. Riwayat Keluarga: tidak ada yang mengalami keluhan seperti pasien


4. Riwayat Pekerjaan: -
5. Lain-lain: -
Daftar Pustaka:
a. Aminullah A, Dahlan A, Gatot J, dkk. Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta :
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
b. Nelson, Behrman, Kliegman, dkk. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Edisi 15. Jakarta:
EGC, 2000.
Hasil Pembelajaran:
1. Diagnosis Gizi Buruk Tipe Marasmus Kondisi II
2. Penatalaksanaan Status Epileptikus dengan Diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
Portofolio Kasus Kegawatan

RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO :


1. SUBYEKTIF:
Pasien bayi berusia 10 bulan datang ke IGD RSUD Kabupaten Bengkayang dibawa
ibunya dengan keluhan BAB cair. BAB cair terjadi 1 minggu SMRS, namun saat ini BAB
cair sudah berkurang, kurang lebih 2x dalam sehari. Konsistensi lembek. Demam (+) yang
berlangsung selama 7 hari SMRS. Badan lemah, minum kuat (+).

2. OBYEKTIF:
Dari pemeriksaan fisik, diperoleh pasien tampak sakit berat. Nadi 128x/menit, frekuensi
Portofolio Kasus Kegawatan

pernapasan 58x/menit, suhu 38.8oC, BB 5 kg. Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
kedua mata tampak cekung. Thorax : pergerakan simetris kanan=kiri. Paru: suara dasar
bronkovesikuler terdapat ronkhi pada lapang paru sebelah kiri dan tidak didapatkan adanya
wheezing di kedua lapang paru. Jantung : S1S2 tunggal regular. Abdomen datar, tidak distensi,
turgor kembali sangat lambat, tidak teraba organomegali, BU 3-4x/menit. Ekstremitas: akral
hangat, CRT < 2 detik.

3. ASSESSMENT (PENALARAN KLINIS):


Pasien, seorang anak laki-laki berusia 2,7 tahun, datang ke IGD RSUD Bengkayang
dibawa ibunya dengan keluhan kejang sejak pukul 11.00-13.00. Kejang tonik-klonik, sebelah
badan saja, dan terus menerus. Setelah kejang pasien mengantuk. Gejala juga disertai dengan
adanya BAB cair 10x sehari dan demam. Dari gejala yang dialami pasien mengarah kepada
kejang yaitu dengan status epileptikus disertai Diare Akut Dehidrasi Ringan - Sedang.
Diare akut dengan dehidrasi juga bias menyebabkan kejang. Namun harus diteliti
lebih lanjut lagi apakah ada penyebab lain mengenai terjadinya kejang pada pasien ini.
Diare akut ditandai dengan adanya berak cair lebih dari 3 kali sehari. Pada pasien ini
berak cair >dari 10x sehari dengan demam. Kejang bias disebabkan oleh kekurangan cairan
pada pasien ini karena anak berak cair >10xsehari, atau bias juga karena demam. Penyebab
lain terkait kejang ini harus diteliti lebih lanjut.

4. PLAN :
Diagnosis :
Penegakan diagnosis untuk Status epileptikus dengan diare akut dehidarasi ringan-sedang
melihat dari gejala klinis diagnosis dapat ditegakkan.

Pengobatan :
Terapi yang diberikan pada pasien di IGD:
o O2 nasal 2 liter/menit
o Pasang OGT masukkan oralit setiap BAB 50 cc/OGT
o Bolus D10% 25 cc IV
o Masukkan oralit tiap 30 menit per OGT selama 2 jam
o IVFD RL 65 % Dextrose 10 % 250 cc + RL 250 cc, 25 tetes mikro/menit
(selama 1 jam), selanjutnya 15 tetes mikro/menit
o Inj. Ceftriaxone vial 250 mg/12 jam
o Mulai pemberian E 75 55 cc tiap 2 jam per OGT
o Zinc syrup 1 x 20 mg oral/ OGT
Portofolio Kasus Kegawatan

o Inj. Paracetamol 7 ml (70 mg) tiap 8 jam IV


o Vit A sudah diberikan
o Asam folat 1 x 1 mg

Rencana:
Pemeriksaan darah rutin, GDS, elektrolit, feses
Evaluasi toleransi minum (diare dan muntah)
Evaluasi tanda dehidrasi

Edukasi:
Dilakukan kepada keluarga mengenai kondisi kedaruratan yang terjadi pada pasien,
kemungkinan terburuk akibat penyakit bagi pasien serta tindakan yang diberikan. Edukasi
pada pasien jika kondisi pasien pulih, meliputi pengetahuan mengenai penyakit yang
dialami, serta penatalaksanan lanjutan bagi pasien, serta edukasi mengenai obat-obat yang
harus dikonsumsi dengan cara yang tepat.

Konsultasi :
Dibutuhkan konsultasi lebih lanjut mengenai komplikasi yang mungkin dialami.

Rujukan :
Apabila dengan penanganan oleh dokter spesialis penyakit anak di ruang HCU tidak
menunjukkan perbaikan gejala, dipeertimbangkan untuk dirawat di RS dengan fasilitas
NICU/PICU dan obat-obatan yag memadai.

Anda mungkin juga menyukai