Etbis 3
Etbis 3
Kata Pengantar............................................................................................................. 2
Daftar Isi....................................................................................................................... 3
Pendahuluan................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang..................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 4
C. Tujuan............................................................................................................. 4
Isi................................................................................................................................ 5
A. Pengertian Aktuaris................................................................................................. 5
B. Aktuaris di Bank..................................................................................................... 6
C.Aktuaris di Perusahaan Manajemen Investasi...........................................................11
D. Aktuaris di Perusahaan
Auditor..12
Penutup..................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan....................................................................................................... 13
Daftar Pustaka............................................................................................................ 14
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Seorang ahli aktuaria atau aktuaris sudahlah sangat umum atau sewajarnya bekerja
pada perusahaan asuransi baik perusahaan asuransi jiwa dan asuransi umum. Tapi
ruang lingkup dari seorang aktuaris tidaklah hanya sebatas pada perusahaan
asuransi saja. Ada juga seorang aktuaris yang memilih untuk bekerja di bank
sebagai manager risiko atau pun bisa juga sebagai komite pemantau risiko. Tidak
hanya di bank, aktuaris juga dapat bekerja pada perusahaan investasi sebagai
aktuaris bidang investasi dan bahakn di perusahaan jasa auditor..
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Aktuaris?
2. Bagaimana tugas dan fungsi aktuaris di bank?
3. Bagaimana tugas dan fungsi aktuaris pada perusahaan management investasi?
4. Bagaimana tugas dan fungsi aktuaris pada perusahaan jasa auditor?
C. Tujuan
1. Memberikan pemahaman mengenai Aktuaris
2. Menjelaskan fungsi dan tugas aktuaris di bank
3. Memberikan penjelasan mengenai fungsi dan tugas aktuaris pada perusahaan
management investasi
4. Memberikan penjelasan mengenai fungsi dan tugas aktuaris pada perusahaan
jasa auditor
Isi
A. Pengertian Aktuaris
Aktuaris adalah seorang ahli yang dapat mengaplikasikan ilmu keuangan dan
teori statistik untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bisnis aktual. Persoalan
ini umumnya menyangkut analisis kejadian masa depan yang berdampak pada
segi finansial, khususnya yang berhubungan dengan besar pembayaran pada
masa depan dan kapan pembayaran dilakukan pada waktu yang tidak pasti
Ruang lingkup kerja seorang aktuaris adalah:
Asuransi Jiwa
Asuransi umum
Dana Pensiun
Investasi
Bank
Dan semua jasa keuangan yang membutuhkan ahli risiko.
Profesi aktuaris memang banyak yang berasal dari jurusan statistic dan
matematika, namun tidak wajib. Karena banyak juga mereka yang berasal dari
latar belakang bukan matematika bisa menjadi aktuaris. Jadi dari mana dia
asalnya tidak dipermasalahkan, asalkan calon aktuaris mempunya pemahaman
dasar tentang konsep statistika dan matematika mengikuti ujian dan lulus ujian
mata ujian yang telah diberikan oleh Persatuan Aktuaris Indonesia.Gelar FSAI
(Fellow Society of Actuaries of Indonesia) akan diberikan ketika calon aktuaris
menyelesaikan 10 mata ujian yang diujikan. Rincian mata ujian yang
diselenggarakan adalah sebagai berikut :
1. A10 - Matematika Keuangan
2. A20 - Probabilita dan Statistika
3. A30 - Ekonomi
4. A40 - Akuntansi
5. A50 - Metoda Statistika
6. A60 - Matematika Aktuaria
7. A70 - Pemodelan dan Teori Risiko
8. F10 - Investasi dan Manajemen Aset
9. F20 - Manajemen Aktuaria
10. F31-34 - Aspek Aktuaria Dalam Asuransi Jiwa, Dana Pensiun, Asuransi
umum atau Asuransi kesehatan (salah satu)
B. Aktuaris di Bank
1. Manager Risiko
Manager risiko bertugas untuk melakukan manajemen risiko pada
perbankan. Manajemen risiko adalah serangkaian upaya untuk mengelola dan
meminimalisirkan risiko yang terjadi, baik yang berasal dari eksternal maupun
internal. Dalam dunia perbankan, manajemen risiko memiliki peran penting.
Orang orang yang berada pada divisi ini bertugas untuk menganalisis
ketersediaan modal dan risiko pemberian fasilitas kredit pada nasabah.
Posisi ini tentu tidak diduduki oleh sembarang orang. Dibutuhkan SDM-
SDM berpengalaman untuk melakukan pekerjaan ini dengan baik. Dibutuhkan
seseorang yang ahli dalam menganalisis risiko salah satunya adalah aktuaris.
Risiko Kredit adalah Risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain
dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Risiko kredit pada umumnya
terdapat pada seluruh aktivitas Bank yang kinerjanya bergantung pada
kinerja pihak lawan (counterparty), penerbit (issuer), atau kinerja peminjam
dana. Risiko Pasar adalah Risiko pada posisi neraca dan rekening
administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan dari kondisi pasar,
termasuk Risiko perubahan harga option. Risiko Pasar meliputi antara lain
Risiko suku bunga, Risiko nilai tukar, Risiko ekuitas, dan Risiko komoditas.
Risiko ini dapat berasal baik dari posisi trading book maupun
posisi banking book. Risiko Operasional adalah Risiko akibat ketidakcukupan
dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan
sistem, dan/atau adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional
Bank. Sumber risiko ini antara lain oleh sumber daya manusia, proses,
sistem, dan kejadian eksternal.
Disiplin ilmu risk management dan profesi risk manager menjadi semakin
popular setelah krisis moneter tahun 1998 dan krisis finansial tahun 2008.
Bahkan, saat ini Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
mewajibkan seluruh pejabat bank untuk memiliki sertifikat manajemen risiko
secara bertingkat sesuai dengan tingkat jabatan dan kewenangan.
2. Komite Pemantau Manajemen Risiko
Setiap perusahaan menghadapi ketidakpastian dan risiko yang menjadi
kendala bagi mereka dalam usaha mencapai visi dan misi mereka. Pemimpin
perusahaan, yaitu Direksi pada one-tier board system, atau Direksi dan Dewan
Komisaris pada two-tier board system, memiliki tanggung jawab dalam mejamin
penerapan manajemen risiko yang efektif pada perusahaan. Dalam menjalankan
tugas tersebut, pemimpin perusahaan dapat membentuk komite-komite
pembantu, misalnya Komite Audit, Komite Renumerasi dan Nominasi, dan
Komite Pemantau Risiko. Dalam artikel ini, penulis akan mengulas mengenai
Komite Pemantau Risiko sebagai salah satu organ pendukung perusahaan
dalam mengelola risiko. Di Indonesia, keberadaan Komite Pemantau Risiko telah
bersifat mandatory pada industri perbankan.
Di Indonesia, keberadaan Komite Pemantau Risiko hanya diwajibkan pada
industri perbankan karena tingginya risiko yang melekat pada aktivitas bisnis
perbankan. Industri perbankan juga memiliki keunikan tersendiri, ditunjukkan dari
tingginya rasio hutang terhadap modal pada industri tersebut (dapat mencapai
9:1). Selain itu, aktivitas industri perbankan juga memiliki pengaruh yang besar
pada masyarakat, karena sebagian besar dana yang dihimpun dan disalurkan
oleh bank adalah dari dan untuk masyarakat. Oleh sebab itu, Komite Pemantau
Risiko dibutuhkan untuk mendukung manajemen risiko dan stabilitas perbankan.
Peran dan fungsi Komite Pemantau Risiko adalah sangat vital dalam rangka
menunjang efektivitas pelaksanaan fungsi Dewan Komisaris dam melakukan
pengawasan dan pemberian arahan kepada Direksi, hal ini disebabkan dengan
semakin kompleknya kegiatan usaha perbankan dan iklim persaingan usaha
yang semakin ketat, setiap bank dituntut untuk terus menunjukan kinerja nya
yang baik, namum tetap harus memegang prinsip kehati hatian dan mampu
mengidentifikasi semua potensi risiko yang mungkin dapat mengganggu
kelangsungan usaha bank. Dewan Komisaris dan Komite Pemantau Risiko jika
bersinergi ibarat suatu tim yang bekerja sama saling melengkapi di satu sisi
biasanya para Komisaris adalah pihak pihak yang berkecimpung dalam high
level di berbagai bidang (biasanya mantan direksi bank, pengamat, akademisi
bahkan politisi ) sedangkan anggota Komite Pemantau Risiko sebaiknya adalah
pihak yang berpengalaman me running kegiatan operasional (termasuk
perkreditan dan IT) sehingga anggota Komite Pemantau Risiko mengetahui
secara detail teknis dalam menjalankan perusahaan dan memberikan hasil
analisa kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Direksi.
C. Aktuaris di Perusahaan Management Investasi
Di sini, aktuaris dapat berperan atau bekerja sebagai aktuaris auditor atau
asisten dari auditor. Aktuaris auditor bertanggung jawab dalam memberikan data
risiko yang berfokus pada jasa auditor internal yang disampaikan secara akurat,
berkualitas, professional, mempunyai nilai tambah. Jasa tersebut di dalam
batasan risiko aktuaria secara keseluruhan, yang didalamnya termasuk
Corporate Pricing dan Valuation Standards, SOX dan AuG-43. Posisi sebagai
aktuaris auditor dapat menberikan peluang untuk membangun jiwa kompetensi
seperti ketajaman atau keakuratan dalam berbisnis dan hubungan manajemen.
http://intipkampus.blogspot.co.id/2015/03/mengenal-profesi-aktuaris-dan-prospek.html
https://belajarbank.wordpress.com/2016/01/14/pilihan-profesi-di-industri-perbankan/
http://crmsindonesia.org/knowledge/crms-articles/fungsi-dan-peran-komite-pemantau-
risiko-serta-kontribusinya-dalam-penerapan-
http://careernews.id/jobs/view/1580-Kenali-Profesi-Risk-Management-Officer
https://arsasi.wordpress.com/2014/01/03/jenis-risiko-bank/
http://ridwanayub.blogspot.co.id/2010/10/kedudukan-fungsi-dan-peran-komite.html
http://onemarimo.blogspot.co.id/2014/04/peranan-dan-fungsi-manajer-investasi.html
http://www.actuaries.org/IACA/Colloquia/Toronto/Vol_1/Parsons.pdf