PENDAHULUAN
belajar siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah
faktor yang berasal dari dalam diri (siswa sendiri) yang meliputi faktor jasmani
dan faktor psikologi, faktor jasmani terdiri dari pengelihatan pendengaran dll.
Sedangkan faktor psikologi adalah faktor yang meliputi intelektual siswa yang
berkaitan dengan motivasi belajar. Kedua faktor tersebut (jasmani dan psikologi)
jasmani siswa sudah memenuhi standard ketika proses penyaringan masuk SMK.
Sedangkan faktor psikologi siswa masih bergantung pada siswa dan guru sebagai
pendorong motivasi.
atau perilaku tertentu dan memberikan ketahanan untuk perilaku tersebut. Motivasi
belajar siswa berasal dari dua sumber yaitu motivasi diri dan motivasi oleh guru,
motivasi diri adalah motivasi yang timbul pada pribadi setiap siswa dalam
menekuni setiap mata pelajaran yang diampu, sedangkan motivasi gugu adalah
daya semangat dan dorongan guru untuk membuat siswa selalu bersemangat dalam
mengikti pelajaran.
Konstruksi bangunan merupakan salah satu mata pelajaran untuk SMK
mencetak siswa yang kompeten dalam bidang konstruksi bangunan gedung. Mata
pemasangan batu bata, pemasangan pondasi, pengetaman kayu dll. Namun pada
pembelajaran ini menemui respon yang kurang positif dari siswa, Timbulnya
pemikiran dalam benak siswa SMK jurusan gambar bangunan tentang tujuan
turunnya motivasi belajar siswa, dan hasilnya motivasi dari dalam diri siswa
langsung pada kualitas belajar siswa yaitu ditandai dengan nilai keterampilan
bangunan ternyata tidak mendapat respon baik terhadap siswa, pemikiran tentang
membuat siswa bosan dan cenderung tidak memperhatikan. oleh karena itu guru
penjelasan melalui jobshhet diubah menjadi metode yang lebih interaktif dan
motivasi belajar siswa. Timbulnya pemikiriran di benak siswa tentang tujuan dari
pembelajaran yang menurun. Siswa tidak bersemangat saat praktikum dan sering
oleh guru. Disisi lain siswa enggan bertanya kepada guru mengenai proses yang
benar saat melakukan praktikum, siswa bertindak sendiri dan tidak sesuai dengan
apa yang guru harapkan. Hal ini dikarenakan siswa menganggap praktikum ini
sebagai hal yang sepele dan pada akhirnya siswa tidak mendapatkan kompetensi
praktikum sebelum siswa melaksanakan praktikum hal ini bertujuan supaya siswa
rendah.
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan batasan masalah yang ada maka,tujuan dari
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi pendidik,
siswa dan juga semua pihak yang berkaitan dengan dunia pendidikan, adapun
pembelajaran yang aktif dan tidak membosankan, penelitian ini juga bertujuan
2. Siswa
dan daya serap pemahaman tentang materi ajar siswa dalam mengikuti
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
1. Pengertain Prestasi Belajar
a. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hal yang ingin dicapai oleh siswa saat
menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Menurut Kamus Besar Bahasa
Sementara itu, menurut Slameto (2010: 2), belajar adalah suatu proses
belajar adalah, hasil yang didapatkan oleh siswa berupa pengetahuan dan
keterampilan dari proses pembelajaran yang diwujudkan dalam bentuk
nilai.
berikut:
1) Metode Ceramah
Yakni metode yang menuturkan atau menyampaikan materi yang
sudah ada di dalam buku secara lisan
2) Metode Diskusi
Yakni metode bertukar informasi, ide, dan gagasan secara sistematis.
2) Metode Demonstrasi
Yakni metode dengan menunjukkan cara melakukan atau
mengerjakan sesuatu secara langsung di depan siswa.
4) Metode Simulasi
Yakni metode yang memberikan pembelajaran melalui sebuah kejadian
tiruan dari materi yang disampaikan.
5) Metode Resitasi
Yakni metode yang biasanya dilakukan di luar kelas, bisa di
perpustakaan, laboratorium dan sebagainya sehingga siswa dapat
bersosialisasi dengan lingkungannya.
c. Metode Demonstrasi
Menurut Nana Sudjana (2010: 121), metode demonstrasi adalah suatu
benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat
diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya.
Sementara itu, menurut Wianat Putra, dkk ( 2004: 424 ). Dari pendapat
diatas dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi adalah metode
siswa melakukan apa yang guru sampaikan/ instruksikan hal ini di lakukan
efektif.
b) Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak
menarik.
Menurut Syaiful Sagala (2010: 215), tujuan pengajaran menggunakan
suatu peristiwa sesuai dengan materi ajar agar siswa dengan mudah untuk
memahaminya.
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan tersebut, maka dapat
diikuti oleh siswa dan diakhiri dengan evaluasi. Ali Muhammad (2010:
demonstrasi
2) Mempertimbangkan penggunaan metode yang tepat dan efektif untuk
Pada bagian ini beberapa hasil penelitian yang relevan dengan judul yang
diangkat, diantaranya:
1. Ketuntasan hasil belajar siswa SMK Antartika 1 Sidoarjo pada siklus 1 nilai
sebesar 87%. Untuk siklus 1jumlah siswa yang tidak tuntas belajar sebanyak 5
siswa. Untuk ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 2 rata-rata mencapai
Untuk siklus 2 jumlah siswa yang tidak tuntas belajar sebanyak 1 siswa. Dari
belajar siswa.
C. KERANGKA PIKIR
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku pengetahuan dan
keterampilan dari yang dulunya sama sekali belum mengerti dan secara perlahan
dengan proses mulai mengerti. Prestasi belajar merupakan suatu hasil dari
nilai. Pada dasarnya semua siswa dapat menghasilkan prestasi belajar yang baik
apabila siswa memiliki dorongan motivasi diri yang kuat ditambah dengan
mettode guru dalam menyampaikan pelajaran. Oleh karena itu guru harus
rendah hal ini disebabkan karena 2 faktor yaitu motivasi belajar siswa dan metode
yang diberikan oleh guru kurang mendapat respon dari siswa. Pada masalah ini
merupakan upaya mengubah gaya belajar yang dilakukan oleh guru dengan ujuan
metode ini, motivasi dan prestasi belajar siswa dapat meningkat dari sebelumnya.
INPUT PROSES OUTPUT
Siswa Peningkatan
Penerapan motivasi dan
Guru metode prestasi
Media demonstrasi belajar siswa
Gambar 1. Skema kerangka pikir penelitian tindakan kelas
langsung mapel
Sarana dan
kepada siswa komstruksi
prasarana
D. HIPOTESIS PENELITIAN bangunan
Berdasarkan pembahasan kajian teori dan kerangka pikir tersebut dapat
METODE PENELITIAN
tepat dalam rangka memecahkan permasalahan yang ada di dalam kelas dan
oleh Kemmis dan Taggart (1988: 11). Prosedur dan langkah langkah penelitian
ini mengikuti prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan. Rancangan
Gambar 2. Model
Kemmis&Taggart (1988:11)
Berikut ini langkah-langkah rancangan penelitian yang dilakukan, yaitu:
a. Perencanaan (Planning), yakni persiapan yang harus dilakukan peneliti
perubahan yang terjadi setelah diterapkannya metode Plan Act and Observe
terjadi atau hasil yang diperoleh dari data yang terhimpun sebagai bentuk
diterapkan.
Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, kedua siklus ini berkaitan saling
melihat prestasi belajar siswa maka akan dilihat pada refleksi pada setiap
siklus. Adapun prosedur dari penelitian ini yaitu: Perencanaan, tindakan dan
sebagai berikut:
1. Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang materi
batu bata.
2. Membuat soal mengenai langkah dan teori terkait mengenai
lakukan.
Refleksi (Reflection)
pada siklus I
3. Memberikan kesimpulan pada akhir siklus 1, dan hasil dari tahap ini
yang meliputi:
1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi
batu bata.
2. Membuat skenario terhadap materi Membuat media pembelajaran
batu bata.
1. Melakukan apresepsi.
3. Menjelaskan materi praktikum pemasaangan pondasi batu kali dan
penjelasan guru.
3. Menunjuk salah satu siswa untuk memperagakan kembali kegaiatan
Refleksi (Reflection)
Konstruksi Bangunan, dengan jumlah 15 orang siswa perempuan dan 17 orang siswa
laki-laki.
D. Jenis Tindakan
1. Metode Demonstrasi
Dari metode yang diambil dalam penelitian ini, yaitu metode demonstrasi
siswa memperagakan langsung suatu hal yang kemudian diikuti oleh siswa
oleh guru.
e) Siswa yang lain mengamati dan memberikan sanggahan apabila ada satu
tersebut.
g) Evaluasi atau penilaian.
metode demonstrasi.
b) Wawancara
Wawancara dilakukan untuk memperoleh data mengenai penerapan metode
mendalam. Hasil yang diperoleh dari wawancara berupa data seperti kendala-
oleh guru. Dalam penelitian ini, tes ditujukan kepada siswa kelas X
pendapatnya sendiri.
2. Instrumen Penelitian
Berdasarkan dari teknik pengumpulan data yang telah dijelaskan tersebut maka
belajar atau prestasi belajar siswa sebagai hasil dalam proses pembelajaran
lisan yang baik, secara tatap muka ataupun melalui media tertentu. Hasil
yang diperoleh dari wawancara berupa data kualitatif seperti kendala kendala
atau sumber lain telah terkumpul. Dalam penelitian ini terdapat dua bentuk analisis
kemudian diolah, metode analisis tersebut terdiri dari tiga komponen yaitu:
a) Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pengolahan data yang diperoleh melalui
seleksi dan bertujuan untuk mengolah data mentah yang diperoleh sehingga
penarikan kesimpulan dari hasil data yang diolah. Dari penarikan kesimpulan
2. Analisis Sekunder
Analisis kuantitatif dipergunakan untuk memberikan gambaran tentang
Keterangan:
SM : Skor maksimum
55 59 % = kurang
60 75% = cukup
76 85% = baik
INSTRUMEN
Pedoman Wawancara
Untuk Guru :
Untuk Siswa :
kearsipan?
3. Apa yang siswa ketahui tentang pembelajaran demonstrasi?
4. Bagaimana penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran konstruksi
bangunan?
5. Apa opini siswa dengan adanya penerapan metode demonstrasi pada mata
TES SIKLUS 1
Nama :
Kelas :
No Absen :
1. Dalam pemasangan tembok batu bata terdapat beberapa jenis pasangan yang
kalian ketahui?
2. Pada praktikum pemasangan pondasi batu kali, langkah ketiga adalah
tersebut?
3. Dalam pembagian zona gradasi pasir terdapat 4 zona, jelaskan maksud dari
dari fisiknya?
5. Jelaskan secara singkat langkah langkah pemasangan pasangan pondasi batu
kal
Disusun Oleh:
Ahmad Ariyanto Syawaludin
NIM. 14505241005