Laporan Praktikum Percobaan Pengukura P
Laporan Praktikum Percobaan Pengukura P
Laporan Praktikum Percobaan Pengukura P
Diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester Praktikum Fisika Dasar 2
yang diberikan Dosen Pengampu
Disusun Oleh :
NIM : 14/366738/PA/16249
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1)Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai beberapa
benda yang jatuh dari suatu ketinggian tertentu, tekanan udara suatu
daerah yang memiiliki nilai yang bervariasi tergantung ketinggian suatu
permukaan hingga nilai titik didih air yang memiliki nilai yang tidak sama
dengan nilai titik didih air pada tekanan atmosfer standar (1 Atm). Suatu
benda yang dilepaskan dari ketinggian tertentu di atas permukaan tanah,
pasti akan jatuh ke tanah. Benda tersebut akan jatuh dengan percepatan
yang disebabkan oleh adanya gaya gravitasi bumi atau gaya tarik bumi.
Gaya tarik bumi ini menyebabkan suatu benda jatuh dari ketinggian
tertentu dengan percepatan yang disebut sebagai percepatan gravitasi
bumi. Percepatan gravitasi ini dipengaruhi oleh jarak suatu benda dari pusat
bumi dan struktur susunan bumi di tempat tersebut. Gaya gravitasi
merupakan gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang
mempunyai massa di alam semesta.Semakin besar massa/berat benda
tersebut, semakin besar pula gaya gravitasi yang ditimbulkannya. Hal ini
berarti gaya gravitasi merupakan gaya tarik menarik antar partikel yang
dipengaruhi oleh massa/berat benda dan juga jarak antar benda/partikel.
1.2)Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum percepatan gravitasi adalah sebagai berikut :
A. Menerapkan dan menginterpretasikan grafik
B. Menentukan nilai percepatan gravitasi dari ketiga metode
percobaan tersebut
C. Membandingkan tingkat keakuratan nilai percepatan gravitasi dari
ketiga metode tersebut.
BAB 2
DASAR TEORI
Gravitasi adalah gejala adanya interaksi antara dua benda
bermassa, yaitu berupa gaya tarik-menarik. Ilmuwan pertama kali yang
memahami gaya gravitasi adalah Sir Isaac Newton, yaitu pada abad 16
Masehi. Newton mengemukakan, bahwa ternyata ada suatu gaya pada
suatu jarak tertentu yang memungkinkan dua benda atau lebih saling
berinteraksi. Gaya yang menarik kita selalu menuju ke bawah itu
disebut gaya gravitasi. Gaya gravitasi terdapat pada semua benda.
Semakin besar massa benda tersebut, semakin besar pula gaya
gravitasi yang ditimbulkannya. Bumi kita merupakan bola yang sangat
besar, sehingga bumi memiliki gaya gravitasi yang besar pula yang
dapat menarik segala benda yang berada di dekatnya. Oleh karena
itulah, walaupun kita berada di bagian bawah bola bumi, kita tidak akan
jatuh karena ada gaya gravitasi bumi yang arahnya menuju pusat bumi.
D engan :
F12=F 12=F = gaya tarik-menarik antara kedua benda (N)
m1 = massa benda 1 (kg)
m2 = massa benda 2 (kg)
r = jarak antara kedua pusat benda (m)
G = tetapan gravitasi universal (6,67 x 1011 Nm2/kg2)
Gambar 2.1 : Diagram gravitasi antara dua benda yang terpisah sejauh
r
Gaya restorasi atau gaya pemulih dari pegas di samping mengarah ke atas,
sehingga :
Dengan :
k = elastisitas pegas (N/m)
L = pertambahan panjang pegas (m)
maka :
4 2 L
T =2
L
g atau g = T
2 (11)
(12)
Dengan penyelesaian
= 0 cos (t +)
(13)
2
4 L
g= T2
(14)
t
T=
sebagai detik per getaran dengan rumus n . Artinya, nilai periode
dapat dihitung dengan menghitung waktu pegas (t) dalam melakukan osilasi
sebanyak n.
BAB 3
METODE EKSPERIMEN
3.1. Alat dan Bahan
1. 5 massa beban dengan ukuran masing-masing yaitu 500 gram, 600 gram, 700
gram, 800 gram dan 900 gram.
2. 1 Pegas
3. 1 Mistar
4. 1 Stopwatch
5. 1 Statif
6. Tali
7. 1 Bandul
8. 1 Penggaris busur
9. Pipa U
10.Pipet
11.Air secukupnya (Minimal 200 ml)
berjumlah 5 kali
e. Waktu osilasi bandul dicatat selama berosilasi hingga berjumlah 5 kali dan
dilakukan pengambilan data waktu osilasi bandul sebanyak dua kali.
f. Ketinggian bandul tersebut kemudian divariasikan sebanyak 5 kali dengan
pertambahan setiap ketinggian 10 cm.
g. Data-data yang didapatkan kemudian ditulis di dalam tabel kemudian dianalisa
di perhitungan dan grafik.
t1 t2 T
2
L t T
t 1 +t 2
t= 2 ..(1)
t
T= n ...(2)
4 2 L
g= T2 ...(3)
2 4 2
T = L ...(4) (Metode Pegas)
g
2 4 2
T = L ..(5) (Metode bandul dan
g
cairan osilasi)
L dan L = x (sumbu x)
4 2
g = m (gradien)
2
4
g= m .. (6)
| |
2
4
| g|= 2
m
.. (7)
m
g g = . .
x
m= 2
N x (8)
Nxy xy
y
xy 2
1
2
x
S y2 = N 2 [ y -
] ..(9)
N x 2
x2
x
2
m=S 2 . (10)
y N x
N
BAB 4
HASIL EKSPERIMEN DAN PEMBAHASAN
No t 1 (s) t2 (s) T2
L (cm) t (s) T (s)
1 1.69780
40 6.53 6.5 6.515 1.303 9
2 2.09380
50 7.28 7.19 7.235 1.447 9
3 2.53128
60 7.94 7.97 7.955 1.591 1
4 2.94465
70 8.62 8.54 8.58 1.716 6
5 3.30876
80 9.07 9.12 9.095 1.819 1
Tabel 4.1. Percobaan menggunakan bandul matematis
Pada praktikum percepatan gravitasi bumi, skema dan tata laksana percobaan
dari ketiga metode tersebut cukup sederhana. Praktikum ini dilakukan dengan variasi
ketinggian, variasi massa beban dan variasi panjang air yang akan digunakan untuk
menentukan nilai percepatan gravitasi berdasarkan data-data yang didapatkan dari
t1 t2
hasil eksperimen berikut. Waktu dan didapatkan dari pengukuran osilasi
bandul, pegas dan air pada pipa U . Kemudian, T didapatkan dari hasil perhitungan
waktu rerata osilasi dari ketiga metode tersebut dengan banyaknya osilasi-nya. L pada
metode bandul matematis dan cairan berosilasi serta L pada metode pegas
sebagai sumbu y. Kemudian data-data tersebut dilakukan plot ke dalam grafik untuk
dapat memvisualisasikan hasil data yang didapatkan tersebut.
untuk mencari nilai m dan m dari data-data percobaan yang telah dilakukan. Nilai
menggunakan metode ini yaitu dapat menentukan persamaan gradient garis lurus
secara cepat karena perhitungannya melibatkan titik-titik yang telah diperiksa
sebelumnya terhadap gradien garis.
bahwa jika nilai L semakin besar maka nilai T yang terukur juga akan semakin
bertambah besar pula nilainya. Praktikan dapat menyimpulkan bahwa hubungan dari
persamaan tersebut terhadap grafik yang digambarkan tersebut adalah berbanding
lurus. Kemudian, dari percobaan tersebut didapatkan nilai g dan g yaitu g g
2
= (9.70 0.16) m/ s melalui perhitungan dari data-data percobaan yang
gravitasi bumi dari metode tersebut hampir mendekati nilai dari referensi
dengan perbedaan yang tidak terlalu jauh. Setelah itu, praktikan juga
menganalisa hasil data yang diinterpretasikan dalam bentuk grafik.
No m
L t1 t2 T
2
(gram) T T
1 0.1819
500 2.5 4.25 4.28 4.265 0.4265 02
2 0.2180
600 3.5 4.78 4.56 4.67 0.467 89
3 0.2793
700 4.5 5.19 5.38 5.285 0.5285 12
4 0.2992
800 5.5 5.41 5.53 5.47 0.547 09
5 0.3433
900 6.5 5.88 5.84 5.86 0.586 96
Tabel 4.2. Percobaan menggunakan pegas
Pada praktikum percepatan gravitasi bumi, skema dan tata laksana percobaan
dari ketiga metode tersebut cukup sederhana. Praktikum ini dilakukan dengan variasi
ketinggian, variasi massa beban dan variasi panjang air yang akan digunakan untuk
menentukan nilai percepatan gravitasi berdasarkan data-data yang didapatkan dari
t1 t2
hasil eksperimen berikut. Waktu dan didapatkan dari pengukuran osilasi
bandul, pegas dan air pada pipa U . Kemudian, T didapatkan dari hasil perhitungan
waktu rerata osilasi dari ketiga metode tersebut dengan banyaknya osilasi-nya. L pada
metode bandul matematis dan cairan berosilasi serta L pada metode pegas
2
dinyatakan sebagai sumbu x dan T dari ketiga metode tersebut dinyatakan
sebagai sumbu y. Kemudian data-data tersebut dilakukan plot ke dalam grafik untuk
dapat memvisualisasikan hasil data yang didapatkan tersebut.
nilai m dan m dari data-data percobaan yang telah dilakukan. Nilai m dan m
metode ini yaitu dapat menentukan persamaan gradien garis lurus secara cepat
karena perhitungannya melibatkan titik-titik yang telah diperiksa sebelumnya terhadap
gradien garis.
Pada praktikum kedua ini, praktikan akan menghitung nilai percepatan gravitasi
bumi (g) dan g . Berdasarkan grafik percobaan tersebut didapatkan bahwa jika nilai
L semakin besar maka nilai T yang terukur juga akan semakin bertambah besar
2
(10,0 1.50) m/ s melalui perhitungan dari data-data percobaan yang
No t 1 (s) t2 (s) T2
L (cm) t (s) T (s)
1 0.66585
22 3.97 4.19 4.08 0.816 6
2 0.68558
24 4.09 4.19 4.14 0.828 4
3 0.68062
26 4.1 4.15 4.125 0.825 5
4 0.94478
28 4.79 4.93 4.86 0.972 4
5 1.02616
30 5.25 4.88 5.065 1.013 9
Tabel 4.3. Percobaan menggunakan cairan berosilasi
t1 t2
didapatkan dari hasil eksperimen berikut. Waktu dan didapatkan dari
pengukuran osilasi bandul, pegas dan air pada pipa U . Kemudian, T didapatkan dari
hasil perhitungan waktu rerata osilasi dari ketiga metode tersebut dengan banyaknya
osilasi-nya. L pada metode bandul matematis dan cairan berosilasi serta L pada
2
metode pegas dinyatakan sebagai sumbu x dan T dari ketiga metode tersebut
Pada praktikum percepatan gravitasi bumi dengan menggunakan cairan berosilasi ini,
metode yang digunakan adalah regresi linear. Metode ini digunakan untuk mencari nilai
metode ini yaitu dapat menentukan persamaan gradien garis lurus secara cepat
karena perhitungannya melibatkan titik-titik yang telah diperiksa sebelumnya terhadap
gradien garis.
Pada praktikum ketiga ini, praktikan akan menghitung nilai percepatan gravitasi
bumi (g) dan g . Berdasarkan grafik percobaan tersebut didapatkan bahwa jika nilai
L semakin besar maka nilai T yang terukur juga akan semakin bertambah besar pula
nilainya. Praktikan dapat menyimpulkan bahwa hubungan dari persamaan tersebut
terhadap grafik yang digambarkan tersebut adalah berbanding lurus. Kemudian, dari
2
s melalui perhitungan dari data-data percobaan yang didapatkan melalui
nilai m dan m .
diamati terlihat bahwa nilai percepatan gravitasi bumi dari metode tersebut
menyimpang terlalu jauh dari nilai referensi dimana nilai tersebut memiliki
perbedaan yang lebih besar daripada kedua metode sebelumnya. Hal ini
mungkin saja dipengaruhi oleh pengamatan waktu osilasi air yang tidak
akurat dan adanya kesalahan dari praktikan dalam melakukan percobaan
tersebut sehingga membuat nilai percepatan gravitasi tersebut menyimpang
cukup jauh dari nilai referensi. Setelah itu, praktikan juga menganalisa hasil
data yang diinterpretasikan dalam bentuk grafik.
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil eksperimen dan analisa yang dilakukan praktikan didapatkan beberapa
kesimpulan yaitu sebagai berikut :
L (cm).
b. Percepatan gravitasi dari ketiga metode tersebut adalah sebagai berikut :
g1 g1 2
= (9,70 0,16 ) m/ s (Metode bandul matematis)
g2 g 2
= (10,0 1.50 ) m/ s (Metode pegas)
g3 g3 2
= (8,70 0,20 ) m/ s (Metode cairan berosilasi)
c. Berdasarkan hasil yang didapatkan dari eksperimen tersebut, metode yang memiliki
tingkat keakuratan relatif lebih tinggi daripada metode yang lain secara berurutan (dari
lebih akurat hingga tidak akurat) adalah metode bandul matematis, metode pegas, dan
metode cairan berosilasi.
5.2. Saran
a.) Kalibrasi alat wajib diperhatikan terutama untuk cairan berosilasi dan bandul
matematis
b.) Diusahakan agar praktikum bandul matematis tidak dekat dengan dinding
c.) Percobaan cairan berosilasi dilakukan dengan hati-hati agar air di dalam pipa U
tidak keluar secara tiba-tiba
DAFTAR PUSTAKA
Resnick, Halliday, Walker 2011. Fundamental of Physics extended edition :John Wiley
& Sons ; Cleveland
Staff Laboratorium Fisika Dasar. UGM. 2014 . Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar
Semester 2 ; Yogyakarta..
Serway, Jewett. 2010. Physics for Scientist and Engineers : Brooks and Cole ; Cencage
learning ; Virginia, USA.
LEMBAR PENGESAHAN
Yogyakart
a, 05 Juni 2015
Asisten Praktikum
Praktikan
PERHITUNGAN
No x y x2 y2 xy
1 40 1.697809 1600 2.882555 67.91236
2 50 2.093809 2500 4.384036 104.6905
3 60 2.531281 3600 6.407384 151.8769
4 70 2.944656 4900 8.670999 206.1259
5 80 3.308761 6400 10.9479 264.7009
300 12.57632 19000 33.29287 795.3065
2
Tabel 1.1. Tabel fungsi T terhadap L
y
2
xy
1
y2 x
Sy =
2
N 2 [ -
]
N x 2
x2
795.3065 2
300
1
33.29287
Sy2= 52 [ - 5. 19000 ]
12.57632 22.300 .12.57632 .795.3065+5
19000.
Sy2=0.000466
Sy = 0.02159
x
m = N x 2 m = Sy
Nxy xy
300
2
5.19000
5
300
m = 5.19000 m =0.02159.
5. 795.3065300.12,57632
0.031623
m = 0.040728 m = 0.000683
2
4
g = m
|
| g|=
4 2
0.0407282 |
0.000683
4 2
g=
| g| = 16.24973 cm/
0.040728
s2 2
16 cm/ s
2 2
g = 969.3305 cm/ s 969 cm/ s
2
g g = (969 16) cm/ s
2
Jika dikonversikan menjadi m/ s , maka percepatan gravitasi bumi dengan
No x Y x2 y2 xy
1 3.5 0.218089 12.25 0.047563 0.763312
2 4.5 0.279312 20.25 0.078015 1.256905
3 5.5 0.299209 30.25 0.089526 1.64565
4 6.5 0.343396 42.25 0.117921 2.232074
20 1.140006 105 0.333025 5.89794
2
Tabel 1.2. Tabel fungsi T terhadap L
y
2
xy
1
y2 x
Sy =
2
N 2 [ -
]
N x 2
x2
2
5.89794
20
1
Sy =
2
42 [0.333025- 4.105 ]
2
1.140006 2.20 .1.140006 .5 .89794+ 4
105.
Sy2=0.000143918
Sy = 0.011997
20
x
2
m= 2
N x m= 4. 105
Nxy xy 4
0.011997
20
0.011997
m= 4. 105 m= . 0.5
4.5,8979420. 1,140006
m= 0.039582 m=
0.005998295
4 2
g = m
| |
2
4
| g|= 0.005998295
0.0395822
2
4
g= | g| = 151.1461 cm/
0.039582
2 2
s 151 cm/ s
2 2
g = 997.3888 cm/ s 1000 cm/ s
2
g g = (1000 151) cm/ s
2
Jika dikonversikan menjadi m/ s , maka percepatan gravitasi bumi dengan
y
2
xy
1
y2 x
S y2 = N 2 [ -
]
N x 2
x2
71.88785 2
80
1
Sy2= 32 [2.389004- 3. 2168 ]
2.636809 22.80 .2.636809 .71 .88785+ 3.
2168.
Sy2=4.65062 x 105
Sy = 0.006819546
x
m = 2
N x m =
Nxy xy
80
2
3. 2168
3
0.006819546
80
0.011997
m = 3.2168 m = .
3. 71.8878580.2.636809
0.169842
m = 0.045373 m=
0.001158242
| 4 2
|
2
4 | g|= 0.001158242
g= m 0.0453732
4 2
g= | g| = 22.21032877 cm/
0.045373
2 2
s 22 cm/ s
2 2
g = 870.0769 cm/ s 870 cm/ s
2
g g = (870 22) cm/ s
2
Jika dikonversikan menjadi m/ s , maka percepatan gravitasi bumi dengan