5 Danoe Ielemen Lanskap Pandanaran PDF
5 Danoe Ielemen Lanskap Pandanaran PDF
Maret 2006
Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman
Danoe Iswanto
ABSTRAKSI
Jalur pedestrian merupakan wadah atau ruang para penggunanya. Contohnya, jalur pedestrian
untuk kegiatan pejalan kaki melakukan yang dipenuhi oleh pedagang kaki lima walau
aktivitas dan untuk memberikan pelayanan bukan berarti pedagang kaki lima tersebut
kepada pejalan kaki sehingga dapat harus disingkirkan; ketinggian trotoar yang
meningkatkan kelancaran, keamanan, dan tidak sama sehingga menyulitkan pejalan kaki
kenyamanan bagi pejalan kaki. Namun yang naik turun, dan sebagainya. Padahal jalur
terkadang kebutuhan akan jalur pedestrian pedestrian memiliki fungsi utama yaitu
tersebut kurang memadai baik dari luasannya menampung segala aktivitas pejalan kaki dan
maupun kenyamanan yang dicapai pada jalur faktor elemen pendukung yang dapat
pedestrian tersebut. Terkadang manusia mempengaruhi kenyamanan pedestrian, antara
kurang merasa nyaman pada jalur pedestrian lain : keadaan fisik, sitting group, vegetasi atau
akibat kurang teduhnya pada area tersebut pohon peneduh, lampu penerangan, petunjuk
karena vegetasi yang kurang memadai atau arah dan yang lainnya.
terdapat jalur pedestrian yang dipenuhi oleh
pedagang kaki lima yang mengganggu Jalur pedestrian yang fungsional
perjalanan manusia pada jalur pedestrian memiliki faktor pendukung yang
tersebut, ketinggian trotoar yang tidak sama membentuknya, antara lain : dimensi atau
sehingga menyulitkan pejalan kaki yang naik faktor fisik ( yang meliputi panjang, lebar, dan
turun bahkan manusia merasa kurang merasa ketinggian dari area pedestrian itu sendiri ),
aman akibat jalur pedestrian yang terlampau aksesibilitas pedestrian, pelaku atau pengguna,
dekat dengan jalur kendaraan atau jalan. frekuensi aktivitas yang terjadi, hubungan
Sehingga didalam makalah seminar ini dengan lingkungan sekitarnya ( kawasan
terdapat kajian mengenai pengaruh permukiman, perkantoran, perdagangan, dan
pengaruh elemen pelengkap yang terdapat magnet kota yang mendukung terjadinya
dalam jalur pedestrian terhadap suatu interaksi sosial ). Disamping hal tersebut
kenyamanan mausia yang berada didalamnya terdapat pula faktor psikis, antara lain
dan mempergunakannya. keamanan ( sampai sejauh mana jalur
pedestrian tersebut memberikan rasa aman
bagi penggunanya, baik rasa aman dari jalan
PENDAHULUAN maupun dari pedestrian itu sendiri ),
Jalur pedestrian merupakan wadah kenyamanan ( apakah jalur pedestrian tersebut
atau ruang untuk kegiatan pejalan kaki telah memberikan kenyamanan bagi
melakukan aktivitas dan untuk memberikan penggunanya serta apakah faktor faktor yang
pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat mendukung kenyamanan telah terpenuhi
meningkatkan kelancaran, keamanan, dan seperti : suasana dan kesan, sirkulasi yang
kenyamanan bagi pejalan kaki. Serta jalur tercipta apakah telah memenuhi standart
pedestrian merupakan suatu wadah yang tidak kenyamanan, elemen pendukung yang
nyata akan tetapi dapat dirasakan manusia. lengkap).
Jalur pedestrian merupakan suatu ruang publik
dimana pada jalur tersebut juga terjadi
interaksi sosial antar masyarakat. PENGERTIAN PEDESTRIAN
Pedestrian berasal dari bahasa Yunani,
Terkadang dalam suatu perancangan dimana berasal dari kata pedos yang berarti
kota, jalur pedestrian tersebut terlupakan untuk kaki, sehingga pedestrian dapat diartikan
dirancang agar memberikan kenyamanan bagi sebagi pejalan kaki atau orang yang berjalan
21
Kajian Penataan Elemen Street Furniture
Penggal Jalan Puad Ahmad Yani - Bundaran Kalibanteng Semarang
kaki, sedangkan jalan merupakan media diatas perdagangan tersebut. Namun disadari pula
bumi yang memudahkan manusia dalam tujuan bahwa moda ini memiliki keterbatasan juga,
berjalan, Maka pedestrian dalam hal ini karena kurang dapat untuk melakukan
memiliki arti pergerakan atau perpindahan perjalanan jarak jauh, peka terhadap gangguan
orang atau manusia dari satu tempat sebagai alam, serta hambatan yang diakibatkan oleh
titik tolak ke tempat lain sebagai tujuan dengan lalu lintas kendaraan.
menggunakan moda jalan kaki. Atau secara
harfiah, pedestrian berarti person walking in Jalur pedestrian ini juga merupakan
the street , yang berarti orang yang berjalan di elemen penting dalam perancangan kota,
jalan. karena tidak lagi berorientasi pada keindahan
semata, akan tetapi juga pada masalah
Namun jalur pedestrian dalam konteks kenyamanan dengan didukung oleh kegiatan
perkotaan biasanya dimaksudkan sebagai pedagang eceran yang dapat memperkuat
ruang khusus untuk pejalan kaki yang kehidupan ruang kota yang ada. Sistem jalur
berfungsi sebagai sarana pencapaian yang pedestrian yang baik akan mengurangi
dapat melindungi pejalan kaki dari bahaya keterikatan terhadap kendaraan di kawasan
yang datang dari kendaraan bermotor. Di pusat kota, meningkatkan penggunaan pejalan
Indonesia lebih dikenal sebagai trotoar, yang kaki, mempertinggi kualitas lingkungan
berarti jalur jalan kecil selebar 1,5 sampai 2 melalui sistem perancangan yang manusiawi,
meter atau lebih memanjang sepanjang jalan menciptakan kegiatan pedagang kaki lima
umum. yang lebih banyak dan akhirnya akan
membantu kualitas udara di kawasan tersebut.
22
ENCLOSURE Volume 5 No. 1. Maret 2006
Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman
23
Kajian Penataan Elemen Street Furniture
Penggal Jalan Puad Ahmad Yani - Bundaran Kalibanteng Semarang
24
ENCLOSURE Volume 5 No. 1. Maret 2006
Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman
jalan atau sisi luar lalu lintas ( bila tersedia Yang dimaksud dengan penyeberangan tanpa
tempat parkir). Jalur pedestrian hendaknya pelindung adalah penyeberangan yang tidak
dibuat sejajar dengan jalan, akan tetapi dapat dilengkapi dengan pulau pelindung.
tidak sejajar dengan jalan apabila topografi dan Yang dimaksud dengan penyeberangan
keadaan setempat tidak memungkinkan. Jalur dengan pelindung adalah penyeberangan yang
pedestrian sedapat mungkin ditempatkan pada dilengkapi dengan pulau pelindung dan rambu
sisi dalam saluran drainase terbuka atau diatas peringatan awal bangunan pemisah untuk lalu
saluran drainase yang telah ditutup dengan plat lintas dua arah.
beton yang memenuhi syarat.
Syarat penempatan Fasilitas Penyeberangan
Fasilitas sebuah jalur pedestrian dibutuhkan Sebidang menurut Surat Keputusan Direktorat
pada : Jenderal Perhubungan Darat, syarat
- Pada daerah-daerah perkotaan secara penempatan fasilitas penyeberangan sebidang
umum yang jumlah penduduknya adalah :
tinggi. Zebra Cross
- Pada jalan-jalan pasar dan perkotaan. - Tidak boleh ditempatkan di atas pulau
- Pada daerah-daerah yang memiliki maya ataupun pada mulut
aktivitas kontinyu yang tinggi, seperti persimpangan.
misalnya pada jalan-jalan pasar dan - Pada jalan minor harus ditempatkan 15
perkotaan. m dibelakang garis henti dan sedapat
- Pada lokasi-lokasi yang memiliki mungkin dilengkapi dengan marka
kebutuhan / permintaan yang tinggi, jalan yang mengarahkan lalu lintas
derngan periode yang pendek, seperti kendaraan.
misalnya stasiun-stasiun bus dan - Memperhatikan interaksi dari sistem
kereta api, sekolah, rumah sakit, dan prioritas, yaitu volume yang
lapangan olah raga. membelok, kecepatan dan penglihatan
- Pada lokasi yang mempunyai pengemudi.
permintaan yang tinggi untuk hari-hari - Pada jalan dengan lebar lebih dari 10
tertentu, misalnya lapangan / meter atau lebih dari 4 lajur diperlukan
gelanggang olah raga, masjid. pelindung.
- Pada daerah-daerah rekreasi.
Pelikan
Penyeberangan pelikan minimal ditempatkan
20 meter dari persimpangan.
DIMENSI & PERLETAKAN JALUR Penyeberangan tidak sebidang
PEDESTRIAN Jenis penyeberangan tidak sebidang adalah :
Trotoar - Jembatan Penyeberangan
Pada prinsipnya trotoar disediakan pada dua - Terowongan penyeberangan
sisi jalan. Untuk jalan lokal di daerah
permukiman yang memiliki DAMAJA Penyeberangan tidak sebidang dianjurkan
(Daerah Manfaat Jalan ) lebih dari 8 meter, untuk disediakan pada ruas jalan yang
sekurang-kurangnya disediakan pada satu sisi memiliki kriteria sebagai berikut :
jalan. - PV2 lebih dari 2 x 108, arus pejalan
kaki ( P ) lebih dari 1.100 orang/jam,
Penyeberangan sebidang arus kendaraan dua arah ( V ) lebih
Jenis penyeberangan sebidang adalah : dari 750 kendaraan/jam, yang diambil
Zebra cross dari arus rata-rata selama 4 jam sibuk.
- tanpa pelindung - Pada ruas jalan dengan kecepatan
- dengan pelindung rencana 70 km/jam.
Pelikan - Pada kawasan strategis, tetapi tidak
- tanpa pelindung memungkinkan para penyeberang
- dengan pelindung jalan untuk menyeberang jalan selain
pada jembatan penyeberangan.
25
Kajian Penataan Elemen Street Furniture
Penggal Jalan Puad Ahmad Yani - Bundaran Kalibanteng Semarang
Persyaratan yang diberikan berdasarkan Paving beton dibuat dengan variasi bentuk,
keselamatan dan kenyamanan bagi pejalan tekstur, warna, dan variasi bentuk yang
kaki dengan ketentuan sebagai berikut : memiliki kelebihan terlihat seperti batu bata,
- Kebebasan vertikal antara jembatan serta pemasangan dan pemeliharaannya
dan jalan raya 5.0 meter. mudah. Paving beton ini dapat digunakan di
- Tinggi maksimum anak tangga 0.15 berbagai tempat karena kekuatannya, jalan
meter. yang terpasang paving atau beton dapat
- Lebar anak tangga 0.30 meter. dilewati mobil, sepeda motor, bus dan
- Panjang jalur turun minimum 1.50 kendaraan lain. Bentuk dapat dibuat untuk pola
meter. jalur pedestrian agar tidak terlihat monoton
- Lebar landasan, tangga dan jalur dan memberikan suasana yang berbeda.
berjalan minimal 2.00 meter.
- Kelandaian maksimum 10 %. Batu
Dasar penetapan tersebut diatas adalah Batu merupakan salah satu material yang
asumsi kecepatan berjalan kaki paling tahan lama, memiliki daya tahan yang
sebagai berikut : kuat dan mudah dalam pemeliharaannya. Batu
Pada jalan datar 1.50 meter/detik granit adalah salah satu yang sering digunakan
Pada kemiringan 1.10 meter/detik pada jalur pedestrian yang membutuhkan
Pada tangga 0.20 meter/detik secara keindahan.
vertikal
Bata
Tangga digunakan pada jembatan jalan, Bahan material ini merupakan bahan yang
terowongan penyeberangan jalan dan area mudah pemeliharaannya, serta mudah pula
pedestrian, memiliki kemiringan memanjang didapat. Bata memiliki tekstur dan dapat
lebih besar dari 10 %. Ketinggian jembatan menyerap air dan panas dengan cepat tetapi
dan kedalaman terowongan penyeberangan mudah retak.
jalan harus memenuhi batasan ruang bebas
jalan, yaitu 5 meter keatas dan 1.50 meter
kebawah dihitung dari permukaan perkerasan ELEMEN PENDUKUNG JALUR
jalan. PEDESTRIAN
Lampu Penerangan
1. Lampu pejalan kaki
ELEMEN MATERIAL JALUR - Tinggi lampu 4 6 meter.
PEDESTRIAN - Jarak penempatan 10 15 meter,
Dalam perencanaan elemen-elemen tidak menimbulkan black spot.
jalur pedestrian diperlukan pendekatan secara - Mengakomodasi tempat
optimal terhadap lokasi dimana jalur menggantung / banner umbul-
pedestrian tersebut berada. Disamping umbul.
pertimbangan tersebut, yang terpenting dalam - Kriteria desain : sederhana,
perencanaan elemen jalur pedestrian adalah geometris, modern futuristic,
mengenai komposisi, warna, bentuk, ukuran fungsional, terbuat dari bahan anti
serta tekstur. vandalism, terutama bola lampu.
26
ENCLOSURE Volume 5 No. 1. Maret 2006
Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman
27
Kajian Penataan Elemen Street Furniture
Penggal Jalan Puad Ahmad Yani - Bundaran Kalibanteng Semarang
sehingga dapat menurunkan suhu dan iklim mobil penumpang, jeep, microbus,
mikro. pick up, truck micro sesuai klasifikasi
Bina Marga ).
Ramp tepi jalan - HV ( Heavy Vehicle ) yaitu kendaraan
Perubahan pada permukaan jalan ke dengan lebih dari 4 roda ( meliputi bus
trotoar dan trotoar kejalan masuk menuju umum, truk 2 as, truk 3 as, dan truk
bangunan akan menimbulkan persoalan yang kombinasi sesuai dengan sistem
paling banyak bagi para cacat fisik. klasifikasi Bina Marga ).
Untuk memudahkan pergerakan diatas - MC ( Motor Cycle ) yaitu kendaraan
penyangga yang rendah, sebuah ramp tepi bermotor dengan 2 atau 3 roda (
harus dipasang. Permukaan tidak boleh licin sepeda motor ).
tetapi tidak boleh dibuat alur, karena alur ini - UM ( Un Autorized ) yaitu kendaraan
dapat terisi oleh air dan menjadikan ramp dengan roda yang digerakkan oleh
tersebut licin. hewan / orang ( antara lain becak,
sepeda, andong, gerobak ).
Pertimbangan perancangan ramp tepi
jalan bagi cacat fisik, yaitu :
- Pembuatan tepi tidak boleh FAKTOR-FAKTOR YANG
menghasilkan penyangga yang tidak MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN
perlu terhadap para cacat fisik. JALUR PEDESTRIAN DALAM
Apabila bibuat penyangga, maka tepi LINGKUNGAN KOTA
jalan yang sudah dibangun Jalur pedestrian harus memiliki rasa
sebelumnya harus dibongkar atau aman dan nyaman terhadap pejalan kaki,
diberi ramp. keamanan disini dapat berupa batasan-batasan
- Pembuatan tepi tidak boleh lebih dengan jalan yang berupa peninggian trotoar,
tinggi dari tinggi maksimum satu anak menggunakan pagar pohon, dan menggunakan
tangga atau 6 inci. Hal tersebut street furniture. Selain merasa aman, mereka
penting, terutama apabila terdapat lalu juga harus merasa nyaman dimana jalur
lintas pejalan kaki yang melaluinya pedestrian harus bersifat rekreatif karena hal
atau kendaraan yang parkir tersebut sangat menunjang kenyaman pejalan
didekatnya. kaki saat menggunakan jalur pedestrian
- Tepi yang berundak menyulitkan bagi sebagai jalur mereka.
para cacat fisik untuk menjalaninya
dan ketika gelap akan membahayakan Safety ( keamanan )
semua pejalan kaki. Penggunaan ini Salah satu penyebab banyaknya
harus dibatasi. tingkat kecelakaan yang terjadi pada pejalan
kaki di jalur pedestrian adalah akibat
Perletakan ramp tepi jalan biasanya pada pencampuran fungsi jalur pedestrian dengan
jalan masuk menuju bangunan, jalan menuju aktivitas yang lain. Elemen-elemen yang perlu
trotoar ( bagi cacat fisik ). Kemiringan dari diperhatikan dalam perencanaan keamanan
ramp tersebut maksimal 17%. pedestrian adalah :
- Desain jalan dan jalur pedestrian :
desain jalan untuk pejalan kaki harus
SIRKULASI KENDARAAN BERMOTOR nyaman dan aman serta memiliki daya
Volume lalu lintas adalah jumlah tarik agar orang merasa betah
kendaraan yang melewati atau melintasi titik melaluinya.
tertentu dalam satu kesatuan waktu. Ukuran - Kecepatan dan kepadatan : keamanan
yang biasa dipakai untuk volume adalah pejalan kaki salah satunya agar
kendaraan perhari atau kendaraan perjam. terhindar dari kecelakaan lalu lintas.
Arus lalu lintas memiliki karakteristik Pada jalan yang memiliki kecepatan
berupa komposisi kendaraan yang lewat. dan kepadatan lalu lintas yang tinggi
Berdasarkan International Highway Capacity harus memiliki barrier pada jalur
Manual ( 1993 ), sebagai berikut : pedestrian. Barrier ini dapat berupa
- LV ( Light Vehicle ) yaitu kendaraan pepohonan, pot bunga, dan adanya
bermotor per-as 2 dengan 4 roda dan jarak antara jalur pedestrian dengan
dengan jarak as 2 3 meter ( meliputi jalan raya.
28
ENCLOSURE Volume 5 No. 1. Maret 2006
Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman
29