Anda di halaman 1dari 9

ENCLOSURE Volume 5 No. 1.

Maret 2006
Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman

PENGARUH ELEMEN ELEMEN PELENGKAP JALUR


PEDESTRIAN TERHADAP KENYAMANAN PEJALAN KAKI
( Studi Kasus : Penggal Jalan Pandanaran, Dimulai dari Jalan Randusari
Hingga Kawasan Tugu Muda )

Danoe Iswanto

ABSTRAKSI
Jalur pedestrian merupakan wadah atau ruang para penggunanya. Contohnya, jalur pedestrian
untuk kegiatan pejalan kaki melakukan yang dipenuhi oleh pedagang kaki lima walau
aktivitas dan untuk memberikan pelayanan bukan berarti pedagang kaki lima tersebut
kepada pejalan kaki sehingga dapat harus disingkirkan; ketinggian trotoar yang
meningkatkan kelancaran, keamanan, dan tidak sama sehingga menyulitkan pejalan kaki
kenyamanan bagi pejalan kaki. Namun yang naik turun, dan sebagainya. Padahal jalur
terkadang kebutuhan akan jalur pedestrian pedestrian memiliki fungsi utama yaitu
tersebut kurang memadai baik dari luasannya menampung segala aktivitas pejalan kaki dan
maupun kenyamanan yang dicapai pada jalur faktor elemen pendukung yang dapat
pedestrian tersebut. Terkadang manusia mempengaruhi kenyamanan pedestrian, antara
kurang merasa nyaman pada jalur pedestrian lain : keadaan fisik, sitting group, vegetasi atau
akibat kurang teduhnya pada area tersebut pohon peneduh, lampu penerangan, petunjuk
karena vegetasi yang kurang memadai atau arah dan yang lainnya.
terdapat jalur pedestrian yang dipenuhi oleh
pedagang kaki lima yang mengganggu Jalur pedestrian yang fungsional
perjalanan manusia pada jalur pedestrian memiliki faktor pendukung yang
tersebut, ketinggian trotoar yang tidak sama membentuknya, antara lain : dimensi atau
sehingga menyulitkan pejalan kaki yang naik faktor fisik ( yang meliputi panjang, lebar, dan
turun bahkan manusia merasa kurang merasa ketinggian dari area pedestrian itu sendiri ),
aman akibat jalur pedestrian yang terlampau aksesibilitas pedestrian, pelaku atau pengguna,
dekat dengan jalur kendaraan atau jalan. frekuensi aktivitas yang terjadi, hubungan
Sehingga didalam makalah seminar ini dengan lingkungan sekitarnya ( kawasan
terdapat kajian mengenai pengaruh permukiman, perkantoran, perdagangan, dan
pengaruh elemen pelengkap yang terdapat magnet kota yang mendukung terjadinya
dalam jalur pedestrian terhadap suatu interaksi sosial ). Disamping hal tersebut
kenyamanan mausia yang berada didalamnya terdapat pula faktor psikis, antara lain
dan mempergunakannya. keamanan ( sampai sejauh mana jalur
pedestrian tersebut memberikan rasa aman
bagi penggunanya, baik rasa aman dari jalan
PENDAHULUAN maupun dari pedestrian itu sendiri ),
Jalur pedestrian merupakan wadah kenyamanan ( apakah jalur pedestrian tersebut
atau ruang untuk kegiatan pejalan kaki telah memberikan kenyamanan bagi
melakukan aktivitas dan untuk memberikan penggunanya serta apakah faktor faktor yang
pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat mendukung kenyamanan telah terpenuhi
meningkatkan kelancaran, keamanan, dan seperti : suasana dan kesan, sirkulasi yang
kenyamanan bagi pejalan kaki. Serta jalur tercipta apakah telah memenuhi standart
pedestrian merupakan suatu wadah yang tidak kenyamanan, elemen pendukung yang
nyata akan tetapi dapat dirasakan manusia. lengkap).
Jalur pedestrian merupakan suatu ruang publik
dimana pada jalur tersebut juga terjadi
interaksi sosial antar masyarakat. PENGERTIAN PEDESTRIAN
Pedestrian berasal dari bahasa Yunani,
Terkadang dalam suatu perancangan dimana berasal dari kata pedos yang berarti
kota, jalur pedestrian tersebut terlupakan untuk kaki, sehingga pedestrian dapat diartikan
dirancang agar memberikan kenyamanan bagi sebagi pejalan kaki atau orang yang berjalan
21
Kajian Penataan Elemen Street Furniture
Penggal Jalan Puad Ahmad Yani - Bundaran Kalibanteng Semarang

kaki, sedangkan jalan merupakan media diatas perdagangan tersebut. Namun disadari pula
bumi yang memudahkan manusia dalam tujuan bahwa moda ini memiliki keterbatasan juga,
berjalan, Maka pedestrian dalam hal ini karena kurang dapat untuk melakukan
memiliki arti pergerakan atau perpindahan perjalanan jarak jauh, peka terhadap gangguan
orang atau manusia dari satu tempat sebagai alam, serta hambatan yang diakibatkan oleh
titik tolak ke tempat lain sebagai tujuan dengan lalu lintas kendaraan.
menggunakan moda jalan kaki. Atau secara
harfiah, pedestrian berarti person walking in Jalur pedestrian ini juga merupakan
the street , yang berarti orang yang berjalan di elemen penting dalam perancangan kota,
jalan. karena tidak lagi berorientasi pada keindahan
semata, akan tetapi juga pada masalah
Namun jalur pedestrian dalam konteks kenyamanan dengan didukung oleh kegiatan
perkotaan biasanya dimaksudkan sebagai pedagang eceran yang dapat memperkuat
ruang khusus untuk pejalan kaki yang kehidupan ruang kota yang ada. Sistem jalur
berfungsi sebagai sarana pencapaian yang pedestrian yang baik akan mengurangi
dapat melindungi pejalan kaki dari bahaya keterikatan terhadap kendaraan di kawasan
yang datang dari kendaraan bermotor. Di pusat kota, meningkatkan penggunaan pejalan
Indonesia lebih dikenal sebagai trotoar, yang kaki, mempertinggi kualitas lingkungan
berarti jalur jalan kecil selebar 1,5 sampai 2 melalui sistem perancangan yang manusiawi,
meter atau lebih memanjang sepanjang jalan menciptakan kegiatan pedagang kaki lima
umum. yang lebih banyak dan akhirnya akan
membantu kualitas udara di kawasan tersebut.

Berikut merupakan beberapa tinjauan Jalur pedestrian selalu memiliki


dan pengertian dasar mengenai pedestrian, fasilitas-fasilitas didalamnya. Fasilitas jalur
yaitu : pedestrian dapat dibedakan berdasarkan pada
Menurut John Fruin ( 1979 ) letak dan jenis kegiatan yang dilayani, yaitu
Berjalan kaki merupakan alat untuk pergerakan fasilitas jalur pedestrian yang terlindung dan
internal kota, satu satunya alat untuk fasilitas jalur pedestrian yang terbuka.
memenuhi kebutuhan interaksi tatap muka
yang ada didalam aktivitas komersial dan Fasilitas Jalur Pedestrian yang terlindung,
kultural di lingkungan kehidupan kota. dibedakan menjadi dua yaitu :
Berjalan kaki merupakan alat penghubung 1. Fasilitas jalur pedestrian yang
antara moda moda angkutan yang lain. terlindung di dalam bangunan,
Menurut Amos Rapoport ( 1977 ) misalnya :
Dilihat dari kecepatannya moda jalan kaki - Fasilitas jalur pedestrian arah
memiliki kelebihan yakni kecepatan rendah vertikal, yaitu fasilitas jalur
sehingga menguntungkan karena dapat pedestrian yang menghubungkan
mengamati lingkungan sekitar dan mengamati lantai bawah dan lantai diatasnya
objek secara detail serta mudah menyadari dalam bangunan atau gedung
lingkungan sekitarnya bertingkat, seperti tangga, ramps,
Menurut Giovany Gideon ( 1977 ) dan sebagainya
Berjalan kaki merupakan sarana transportasi - Fasilitas jalur pedestrian arah
yang menghubungkan an-tara fungsi kawasan horizontal, seperti koridor, hall,
satu dengan yang lain terutama kawasan dan sebagainya.
perdagangan, kawasan budaya, dan kawasan
permukiman, dengan berjalan kaki menjadikan 2. Fasilitas Jalur Pedestrian yang
suatu kota menjadi lebih manusiawi. terlindung di luar bangunan, misalnya:
- Arcade, yaitu merupakan selasar
Dengan demikian jalur pedestrian yang terbentuk oleh sederetan
merupakan sebuah sarana untuk melakukan kolom-kolom yang menyangga
kegiatan, terutama untuk melakukan aktivitas atap yang berbentuk lengkungan-
di kawasan perdagangan dimana pejalan kaki lengkungan busur dapat
memerlukan ruang yang cukup untuk dapat merupakan bagian luar dari
melihat-lihat, sebelum menentukan untuk bangunan atau berdiri sendiri.
memasuki salah satu pertokoan di kawasan

22
ENCLOSURE Volume 5 No. 1. Maret 2006
Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman

- Gallery, yaitu lorong yang lebar, - keseimbangan interaksi antara pejalan


umumnya terdapat pada lantai kaki dan kendaraan
teratas. - faktor keamanan, ruang yang cukup
- Covered Walk atau selasar, yaitu bagi pejalan kaki
merupakan fasilitas pedestrian - fasilitas yang menawarkan kesenangan
yang pada umumnya terdapat di sepanjang area pedestrian
rumah sakit atau asrama yang - dan tersedianya fasilitas publik yang
menghubungkan bagian bangunan menyatu dan menjadi elemen
yang satu dengan bangunan yang penunjang.
lainnya.
- Shopping mall, merupakan
fasilitas pedestrian yang sangat KATEGORI DAN FASILITAS PEJALAN
luas yang terletak di dalam KAKI
bangunan dimana orang berlalu- Menurut Rubenstein ( 1987 ), terdapat
lalang sambil berbelanja langsung beberapa kategori pejalan kaki :
di tempat itu. Menurut sarana perjalanannya :
- Pejalan kaki penuh, merupakan
Fasilitas jalur pedestrian yang tidak mereka yang menggunakan moda jalan
terlindung / terbuka, yang terdiri dari : kaki sebagai moda utama, jalan kaki
1. Trotoir / sidewalk, yaitu fasilitas jalur digunakan sepenuhnya dari tempat
pedestrian dengan lantai perkerasan asal sampai ke tempat tujuan.
yang terletak di kanan-kiri fasilitas - Pejalan kaki pemakai kendaraan
jalan kendaraan bermotor. umum, merupakan pejalan kaki yang
2. Foot path / jalan setapak, yaitu menggunakan moda jalan kaki sebagai
fasilitas jalur pedestrian seperti gang- moda antara. Biasanya dilakukan dari
gang di lingkungan permukiman tempat asal ke tempat kendaraan
kampung. umum, atau pada jalur perpindahan
3. Plaza, yaitu tempat terbuka dengan rute kendaraan umum, atau tempat
lantai perkerasan, berfungsi sebagai pemberhentian kendaraan umum ke
pengikat massa bangunan, dapat pula tempat tujuan akhir.
sebagai pengikat-pengikat kegiatan. - Pejalan kaki pemakai kendaraan
4. Pedestrian mall, yaitu jalur pedestrian umum dan kendaraan pribadi,
yang cukup luas, disamping digunakan merupakan mereka yang menggunakan
untuk sirkulasi pejalan kaki juga dapat moda jalan kaki sebagai moda antara,
dimanfaatkan untuk kontak dari tempat parkir kendaraan pribadi
komunikasi atau interaksi sosial. ke tempat kendaraan umum, dan dari
5. Zebra cross, yaitu fasilitas jalur tempat parkir kendaraan umum ke
pedestrian sebagai fasilitas untuk tempat tujuan akhir perjalanan.
menyeberang jalan kendaraan - Pejalan kaki pemakai kendaraan
bermotor. pribadi penuh, merupakan mereka
yang menggunakan moda jalan kaki
Permasalahan yang utama dalam sebagai moda antara dari tempat
perancangan kota adalah menjaga 23arker kendaraan pribadi ke tempat
keseimbangan antara penggunaan jalur tujuan bepergian yang hanya ditempuh
pedestrian dan fasilitas kendaraan bermotor. dengan berjalan kaki.
Sebagai contoh : The Uptown Pedestrian yang
didesain oleh City of Charlotte, North Menurut kepentingan perjalanannya :
Carolina, membagi permasalahan area - Perjalanan terminal, merupakan
pedestrian dalam 3 kelompok : function and perjalanan yang dilakukan antara asal
needs, psychological comfort, physical dengan area transportasi, misalnya :
comfort. (Charlotte, 1978 ). Hal ini juga tempat parkir, halte bus dan
diutarakan oleh Hamid Shirvani ( 1985 ) , sebagainya.
menurutnya dalam merencanakan sebuah jalur - Perjalanan fungsional, merupakan
pedestrian menurut perlu mempertimbangkan perjalanan untuk mencapai tujuan
adanya :

23
Kajian Penataan Elemen Street Furniture
Penggal Jalan Puad Ahmad Yani - Bundaran Kalibanteng Semarang

tertentu, dari atau ke tempat kerja, PENGGOLONGAN JALUR


sekolah, belanja, dan lain-lain. PEDESTRIAN
- Perjalanan rekreasional, merupakan Menurut Karakteristik dan Dari Segi
perjalanan yang dilakukan dalam Fungsinya jalur pedestrian dapat
rangka mengisi waktu luang, misalnya dikelompokkan sebagai berikut:
menikmati pemandangan. Jalur Pedestrian. Merupakan sebuah jalur
pejalan kaki yang dibuat terpisah dari jalur
kendaraan umum, biasanya terletak
Menurut Unterman ( 1984 ), terdapat 4 faktor bersebelahan atau berdekatan, diberi lapis
penting yang mempengaruhi panjang atau permukaan, diberi elevasi lebih tinggi dari
jarak orang untuk berjalan kaki, yaitu : permukaan perkerasan jalan dan pada
umumnya sejajar dengan jalur lalu lintas
Waktu kendaraan. Pejalan kaki melakukan kegiatan
Berjalan kaki pada waktu-waktu tertentu berjalan kaki sebagai sarana yang akan
mempengaruhi panjang atau jarak yang menghubungkan tempat tujuan. Fungsi utama
mampu ditempuh. Misalnya : berjalan kaki dari jalur pedestrian adalah untuk memberikan
pada waktu rekreasi memiliki jarak yang pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat
relatif, sedangkan waktu berbelanja terkadang meningkatkan kelancaran, keamanan,
dapat dilakukan 2 jam dengan jarak sampai 2 kenyamanan pejalan kaki.
mil tanpa disadari sepenuhnya oleh si pejalan Jalur Penyeberangan. Merupakan jalur
kaki. pejalan kaki yang digunakan sebagai jalur
Kenyamanan menyeberang untuk mengatasi dan
Kenyamanan orang untuk berjalan kaki menghindari konflik dengan angkutan atau
dipengaruhi oleh faktor cuaca dan jenis pengguna jalan atau jalur penyeberangan
aktivitas. Iklim yang kurang baik akan bawah tanah. Untuk itu diperlukan fasilitas
mengurangi keinginan orang untuk berjalan berupa zebra cross, skyway, subway.
kaki. Plaza. Merupakan jalur pejalan kaki yang
bersifat rekreasi. Pejalan kaki dapat berhenti
Ketersediaan Kendaraan Bermotor dan beristirahat pada bangku-bangku yang
Kesinambungan penyediaan moda angkutan telah disediakan.
kendaraan bermotor baik umum maupun Pedestrian Mall. Merupakan jalur pejalan
pribadi sebagai moda penghantar sebelum atau kaki yang digunakan untuk berbagai aktivitas,
sesudah berjalan kaki sangat mempengaruhi untuk berjualan, duduk santai, dan sekaligus
jarak tempuh orang berjalan kaki. Ketersediaan berjalan-jalan sambil melihat etalase pertokoan
fasilitas kendaraan angkutan umum yang ( mall ).
memadai dalam hal penempatan Sekarang mall merupakan bentuk jalan atau
penyediaannya akan mendorong orang untuk plaza di kawasan pusat bisnis yang berorientasi
berjalan lebih jauh dibanding dengan apabila pada pola jalur pedestrian sebagai ruang
tidak tersedianya fasilitas ini secara merata, transit.
termasuk juga penyediaan fasilitas transportasi
lainnya seperti jaringan jalan yang baik,
kemudahan parkir dan lokasi penyebaran, serta PENEMPATAN JALUR PEDESTRIAN
pola penggunaan lahan campuran ( mixed use ) Suatu ruas jalan dianggap perlu dilengkapi
dan sebagainya. dengan jalur pedestrian apabila disepanjang
jalan terdapat penggunaan lahan yang memiliki
Pola Tata Guna Lahan potensi menimbulkan pejalan kaki.
Pada daerah dengan penggunaan lahan Penggunaan lahan tersebut antara lain
campuran ( mixed use ) seperti yang banyak perumahan, sekolah, pusat perdagangan,
ditemui di pusat kota, perjalanan dengan daerah industri, terminal bus dan sebagainya.
berjalan kaki dapat dilakukan dengan lebih Secara umum, jalur pedestrian dapat
cepat dibanding perjalanan dengan kendaraan direncanakan pada ruas jalan yang terdapat
bermotor karena perjalanan dengan kendaraan volume pejalan kaki lebih besar dari 300 orang
bermotor sulit untuk berhenti setiap saat. per 12 jam ( 06.00 18.00 ) dan volume lalu
lintas lebih besar dari 1000 kendaraan per 12
jam ( 06.00 18.00 ). Jalur pedestrian
sebaiknya ditempatkan pada sisi luar bahu

24
ENCLOSURE Volume 5 No. 1. Maret 2006
Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman

jalan atau sisi luar lalu lintas ( bila tersedia Yang dimaksud dengan penyeberangan tanpa
tempat parkir). Jalur pedestrian hendaknya pelindung adalah penyeberangan yang tidak
dibuat sejajar dengan jalan, akan tetapi dapat dilengkapi dengan pulau pelindung.
tidak sejajar dengan jalan apabila topografi dan Yang dimaksud dengan penyeberangan
keadaan setempat tidak memungkinkan. Jalur dengan pelindung adalah penyeberangan yang
pedestrian sedapat mungkin ditempatkan pada dilengkapi dengan pulau pelindung dan rambu
sisi dalam saluran drainase terbuka atau diatas peringatan awal bangunan pemisah untuk lalu
saluran drainase yang telah ditutup dengan plat lintas dua arah.
beton yang memenuhi syarat.
Syarat penempatan Fasilitas Penyeberangan
Fasilitas sebuah jalur pedestrian dibutuhkan Sebidang menurut Surat Keputusan Direktorat
pada : Jenderal Perhubungan Darat, syarat
- Pada daerah-daerah perkotaan secara penempatan fasilitas penyeberangan sebidang
umum yang jumlah penduduknya adalah :
tinggi. Zebra Cross
- Pada jalan-jalan pasar dan perkotaan. - Tidak boleh ditempatkan di atas pulau
- Pada daerah-daerah yang memiliki maya ataupun pada mulut
aktivitas kontinyu yang tinggi, seperti persimpangan.
misalnya pada jalan-jalan pasar dan - Pada jalan minor harus ditempatkan 15
perkotaan. m dibelakang garis henti dan sedapat
- Pada lokasi-lokasi yang memiliki mungkin dilengkapi dengan marka
kebutuhan / permintaan yang tinggi, jalan yang mengarahkan lalu lintas
derngan periode yang pendek, seperti kendaraan.
misalnya stasiun-stasiun bus dan - Memperhatikan interaksi dari sistem
kereta api, sekolah, rumah sakit, dan prioritas, yaitu volume yang
lapangan olah raga. membelok, kecepatan dan penglihatan
- Pada lokasi yang mempunyai pengemudi.
permintaan yang tinggi untuk hari-hari - Pada jalan dengan lebar lebih dari 10
tertentu, misalnya lapangan / meter atau lebih dari 4 lajur diperlukan
gelanggang olah raga, masjid. pelindung.
- Pada daerah-daerah rekreasi.
Pelikan
Penyeberangan pelikan minimal ditempatkan
20 meter dari persimpangan.
DIMENSI & PERLETAKAN JALUR Penyeberangan tidak sebidang
PEDESTRIAN Jenis penyeberangan tidak sebidang adalah :
Trotoar - Jembatan Penyeberangan
Pada prinsipnya trotoar disediakan pada dua - Terowongan penyeberangan
sisi jalan. Untuk jalan lokal di daerah
permukiman yang memiliki DAMAJA Penyeberangan tidak sebidang dianjurkan
(Daerah Manfaat Jalan ) lebih dari 8 meter, untuk disediakan pada ruas jalan yang
sekurang-kurangnya disediakan pada satu sisi memiliki kriteria sebagai berikut :
jalan. - PV2 lebih dari 2 x 108, arus pejalan
kaki ( P ) lebih dari 1.100 orang/jam,
Penyeberangan sebidang arus kendaraan dua arah ( V ) lebih
Jenis penyeberangan sebidang adalah : dari 750 kendaraan/jam, yang diambil
Zebra cross dari arus rata-rata selama 4 jam sibuk.
- tanpa pelindung - Pada ruas jalan dengan kecepatan
- dengan pelindung rencana 70 km/jam.
Pelikan - Pada kawasan strategis, tetapi tidak
- tanpa pelindung memungkinkan para penyeberang
- dengan pelindung jalan untuk menyeberang jalan selain
pada jembatan penyeberangan.

25
Kajian Penataan Elemen Street Furniture
Penggal Jalan Puad Ahmad Yani - Bundaran Kalibanteng Semarang

Persyaratan yang diberikan berdasarkan Paving beton dibuat dengan variasi bentuk,
keselamatan dan kenyamanan bagi pejalan tekstur, warna, dan variasi bentuk yang
kaki dengan ketentuan sebagai berikut : memiliki kelebihan terlihat seperti batu bata,
- Kebebasan vertikal antara jembatan serta pemasangan dan pemeliharaannya
dan jalan raya 5.0 meter. mudah. Paving beton ini dapat digunakan di
- Tinggi maksimum anak tangga 0.15 berbagai tempat karena kekuatannya, jalan
meter. yang terpasang paving atau beton dapat
- Lebar anak tangga 0.30 meter. dilewati mobil, sepeda motor, bus dan
- Panjang jalur turun minimum 1.50 kendaraan lain. Bentuk dapat dibuat untuk pola
meter. jalur pedestrian agar tidak terlihat monoton
- Lebar landasan, tangga dan jalur dan memberikan suasana yang berbeda.
berjalan minimal 2.00 meter.
- Kelandaian maksimum 10 %. Batu
Dasar penetapan tersebut diatas adalah Batu merupakan salah satu material yang
asumsi kecepatan berjalan kaki paling tahan lama, memiliki daya tahan yang
sebagai berikut : kuat dan mudah dalam pemeliharaannya. Batu
Pada jalan datar 1.50 meter/detik granit adalah salah satu yang sering digunakan
Pada kemiringan 1.10 meter/detik pada jalur pedestrian yang membutuhkan
Pada tangga 0.20 meter/detik secara keindahan.
vertikal
Bata
Tangga digunakan pada jembatan jalan, Bahan material ini merupakan bahan yang
terowongan penyeberangan jalan dan area mudah pemeliharaannya, serta mudah pula
pedestrian, memiliki kemiringan memanjang didapat. Bata memiliki tekstur dan dapat
lebih besar dari 10 %. Ketinggian jembatan menyerap air dan panas dengan cepat tetapi
dan kedalaman terowongan penyeberangan mudah retak.
jalan harus memenuhi batasan ruang bebas
jalan, yaitu 5 meter keatas dan 1.50 meter
kebawah dihitung dari permukaan perkerasan ELEMEN PENDUKUNG JALUR
jalan. PEDESTRIAN
Lampu Penerangan
1. Lampu pejalan kaki
ELEMEN MATERIAL JALUR - Tinggi lampu 4 6 meter.
PEDESTRIAN - Jarak penempatan 10 15 meter,
Dalam perencanaan elemen-elemen tidak menimbulkan black spot.
jalur pedestrian diperlukan pendekatan secara - Mengakomodasi tempat
optimal terhadap lokasi dimana jalur menggantung / banner umbul-
pedestrian tersebut berada. Disamping umbul.
pertimbangan tersebut, yang terpenting dalam - Kriteria desain : sederhana,
perencanaan elemen jalur pedestrian adalah geometris, modern futuristic,
mengenai komposisi, warna, bentuk, ukuran fungsional, terbuat dari bahan anti
serta tekstur. vandalism, terutama bola lampu.

Elemen pada suatu jalur pedestrian 2. Lampu penerangan jalan


dapat dibedakan menjadi 2, yaitu : elemen Penempatannya direncanakan
jalur pedestrian sendiri ( material dari jalur sedemikian rupa sehingga dapat
pedestrian ), dan elemen pendukung pada jalur memberikan : penerangan yang
pedestrian ( lampu penerang, vegetasi, tempat merata, keamanan dan kenyamanan
sampah, telepon umum, halte, tanda petunjuk bagi pengendara, serta arah dan
dan lainnya ). petunjuk yang jelas.
Pemilihan jenis kualitas lampu
Elemen-elemen material yang penerangan jalan, berdasarkan : nilai
umumnya digunakan pada jalur pedestrian efektifitas ( lumen/watt ) lampu
adalah paving ( beton ), bata atau batu. tinggi dan rencana panjang.
Paving atau beton

26
ENCLOSURE Volume 5 No. 1. Maret 2006
Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman

Halte bus penempatan dan tempat sampah harus


- Kriteria : Terlindung dari cuaca ( fungsional.
panas atau hujan ). - Desain dari ketinggian tempat sampah
- Penempatan pada pinggir jalan utama harus dapat dijangkau dengan tangan
yang padat lalu lintas. dalam memasukkan kotoran / sampah (
- Panjang halte minimum sama dengan tinggi 60 70 cm ).
panjang bus kota, yang memungkinkan
penumpang dapat naik atau turun dari Vegetasi dan pot bunga
pintu depan atau pintu belakang. - Kriteria :
- Dapat berfungsi sebagai peneduh (
Tanda petunjuk jalur tanaman tepi ).
- Kriteria : Penyatuan tanda petunjuk - Ditempatkan pada jalur tanaman (
dengan lampu penerangan atau traffic minimal 1.50 meter ), percabangan 2
light akan lebih mengefisiensikan dan meter diatas tanah, bentuk
memudahkan orang membaca. percabangan tidak merunduk,
- Terletak di tempat terbuka, ketinggian bermassa daun padat dan ditanam
papan reklame yang sejajar dengan secara berbaris.
kondisi jalan. - Jenis dan bentuk pohon yang
- Tanda petunjuk ini memuat informasi dipergunakan antara lain : Angsana,
tentang lokasi dan fasilitasnya. Tanjung, dan Kiara Payung.
- Tidak tertutup pepohonan.
Tanaman atau vegetasi tidak hanya
mengandung atau memiliki nilai estetis saja,
Telepon umum namun juga berfungsi untuk meningkatkan
- Kriteria : Memberikan ciri sebagai kualitas kehidupan. Berbagai fungsi tanaman
fasilitas telekomunikasi. dapat dikategorikan sebagai berikut :
- Memberikan kenyamanan dan - Kontrol Pandangan ( Visual Control )
keamanan bagi pengguna. - Pembatas fisik ( Physical barriers )
- Mudah terlihat, terlindung dari cuaca. - Pengendali iklim ( Climate control )
- Penempatan pada tepi atau tengah area - Pencegah erosi ( Erosion control )
pedestrian. - Habitat satwa ( Wildlife habitats )
- Tiap satu fasilitas telepon umum - Nilai estetis ( Aesthetic values )
berdimensi lebar 1 meter.
Berkaitan dengan jalur pedestrian pada
Tempat sampah kawasan kota, maka fungsi tanaman atau
- Kriteria : vegetasi untuk jalur-jalur pedestrian adalah
- Perletakan tempat sampah yang diatur sebagai kontrol pandangan ( visual control )
dalam jarak tertentu ( jarak serta pengendali iklim ( climate control ).
penempatan 15 20 meter ).
- Mudah dalam sistem Vegetasi sebagai control pandangan (
pengangkutannya. visual control ), dimana vegetasi tersebut
- Jenis tempat sampah yang disediakan diletakkan di sisi jalan atau jalur tengah jalan.
memiliki tipe yang berbeda-beda Sebaiknya dipilihkan pohon atau perdu yang
sesuai dengan fungsinya ( tempat padat.
sampah kering dan tempat sampah
basah ). Vegetasi sebagai pengendali iklim (
climate control ) untuk kenyamanan manusia.
Dalam merencanakan desain tempat sampah, Faktor iklim yang mempengaruhi kenyamanan
hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : manusia adalah suhu, radiasi sinar matahari,
- Mudah dalam sistem angin, kelembaban, suara dan aroma. Pada
pengangkutannya, tempat sampah jalur pedestrian, vegetasi atau tanaman sebagai
tertutup. kontrol radiasi sinar matahari dan suhu.
- Bentuk atau model tempat sampah Tanaman tersebut akan menyerap panas dari
mengacu pada kondisi / lokasi pancaran sinar matahari dan memantulkannya

27
Kajian Penataan Elemen Street Furniture
Penggal Jalan Puad Ahmad Yani - Bundaran Kalibanteng Semarang

sehingga dapat menurunkan suhu dan iklim mobil penumpang, jeep, microbus,
mikro. pick up, truck micro sesuai klasifikasi
Bina Marga ).
Ramp tepi jalan - HV ( Heavy Vehicle ) yaitu kendaraan
Perubahan pada permukaan jalan ke dengan lebih dari 4 roda ( meliputi bus
trotoar dan trotoar kejalan masuk menuju umum, truk 2 as, truk 3 as, dan truk
bangunan akan menimbulkan persoalan yang kombinasi sesuai dengan sistem
paling banyak bagi para cacat fisik. klasifikasi Bina Marga ).
Untuk memudahkan pergerakan diatas - MC ( Motor Cycle ) yaitu kendaraan
penyangga yang rendah, sebuah ramp tepi bermotor dengan 2 atau 3 roda (
harus dipasang. Permukaan tidak boleh licin sepeda motor ).
tetapi tidak boleh dibuat alur, karena alur ini - UM ( Un Autorized ) yaitu kendaraan
dapat terisi oleh air dan menjadikan ramp dengan roda yang digerakkan oleh
tersebut licin. hewan / orang ( antara lain becak,
sepeda, andong, gerobak ).
Pertimbangan perancangan ramp tepi
jalan bagi cacat fisik, yaitu :
- Pembuatan tepi tidak boleh FAKTOR-FAKTOR YANG
menghasilkan penyangga yang tidak MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN
perlu terhadap para cacat fisik. JALUR PEDESTRIAN DALAM
Apabila bibuat penyangga, maka tepi LINGKUNGAN KOTA
jalan yang sudah dibangun Jalur pedestrian harus memiliki rasa
sebelumnya harus dibongkar atau aman dan nyaman terhadap pejalan kaki,
diberi ramp. keamanan disini dapat berupa batasan-batasan
- Pembuatan tepi tidak boleh lebih dengan jalan yang berupa peninggian trotoar,
tinggi dari tinggi maksimum satu anak menggunakan pagar pohon, dan menggunakan
tangga atau 6 inci. Hal tersebut street furniture. Selain merasa aman, mereka
penting, terutama apabila terdapat lalu juga harus merasa nyaman dimana jalur
lintas pejalan kaki yang melaluinya pedestrian harus bersifat rekreatif karena hal
atau kendaraan yang parkir tersebut sangat menunjang kenyaman pejalan
didekatnya. kaki saat menggunakan jalur pedestrian
- Tepi yang berundak menyulitkan bagi sebagai jalur mereka.
para cacat fisik untuk menjalaninya
dan ketika gelap akan membahayakan Safety ( keamanan )
semua pejalan kaki. Penggunaan ini Salah satu penyebab banyaknya
harus dibatasi. tingkat kecelakaan yang terjadi pada pejalan
kaki di jalur pedestrian adalah akibat
Perletakan ramp tepi jalan biasanya pada pencampuran fungsi jalur pedestrian dengan
jalan masuk menuju bangunan, jalan menuju aktivitas yang lain. Elemen-elemen yang perlu
trotoar ( bagi cacat fisik ). Kemiringan dari diperhatikan dalam perencanaan keamanan
ramp tersebut maksimal 17%. pedestrian adalah :
- Desain jalan dan jalur pedestrian :
desain jalan untuk pejalan kaki harus
SIRKULASI KENDARAAN BERMOTOR nyaman dan aman serta memiliki daya
Volume lalu lintas adalah jumlah tarik agar orang merasa betah
kendaraan yang melewati atau melintasi titik melaluinya.
tertentu dalam satu kesatuan waktu. Ukuran - Kecepatan dan kepadatan : keamanan
yang biasa dipakai untuk volume adalah pejalan kaki salah satunya agar
kendaraan perhari atau kendaraan perjam. terhindar dari kecelakaan lalu lintas.
Arus lalu lintas memiliki karakteristik Pada jalan yang memiliki kecepatan
berupa komposisi kendaraan yang lewat. dan kepadatan lalu lintas yang tinggi
Berdasarkan International Highway Capacity harus memiliki barrier pada jalur
Manual ( 1993 ), sebagai berikut : pedestrian. Barrier ini dapat berupa
- LV ( Light Vehicle ) yaitu kendaraan pepohonan, pot bunga, dan adanya
bermotor per-as 2 dengan 4 roda dan jarak antara jalur pedestrian dengan
dengan jarak as 2 3 meter ( meliputi jalan raya.

28
ENCLOSURE Volume 5 No. 1. Maret 2006
Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman

- Pemilihan perencanaan jalur - Keamanan : keamanan yang ditujukan


pedestrian yang berkesinambungan : bagi pejalan kaki baik dari unsur
hal ini berhubungan dengan kejahatan maupun faktor lain.
perencanaan kawasan yang mampu - Kebersihan : segala sesuatu yang
menyatukan elemen-elemen yang ada bersih akan menambah daya tarik, juga
disekitarnya menjadi satu kesatuan. akan menambah kenyamanan pejalan
- Kondisi musim : akibat sering kaki karena bebas dari kotoran sampah
berubahnya musim maka jalur dan bau-bauan yang tidak
pedestrian harusnya mampu menyenangkan. Untuk memenuhi hal
mengantisipasinya dengan tersebut kiranya perlu ditempatkan dan
memperhitungkan faktor alam yang disediakan bak sampah.
mampu mempengaruhi aktivitas- - Keindahan : kenyamanan disini
aktivitas orang yang melewatinya. mencakup masalah kepuasan batin dan
- Waktu : Jalur pedestrian digunakan panca indera sehingga rasa nyaman
untuk berjalan kaki baik siang dapat diperoleh. Sulit untuk menilai
maupum malam hari. Untuk itu perlu suatu keindahan, setiap orang memiliki
adanya pemikiran untuk mengolah persepsi yang berbeda terhadap
jalur pedestrian agar aktivitas yang sesuatu yang dikatakan indah.
berhubungan dengan waktu dapat
berjalan lancar dengan tersedianya
fasilitas yang membuat nyaman orang DAFTAR PUSTAKA
yang melaluinya.
Rustam Hakim. 2003. Komponen
Comfort ( Kenyamanan ) Perancangan Arsitektur Lansekap.
Kenyamanan merupakan segala Jakarta : Penerbit Bumi Aksara.
sesuatu yang memperlihatkan dirinya sesuai Chiara J.D. dan Lee E Koppelman. 1994.
dan harmonis dengan penggunaan suatu ruang. Standar Perencanaan Tapak. Jakarta :
Jalur pedestrian memiliki peran penting dalam Penerbit Erlangga.
pembentukan arsitektur kota. Kondisi jalur Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. 1997.
pedestrian yang mengutamakan kenyamanan, Perekayasaan Fasilitas Pejalan Kaki di
tentunya juga mempertimbangkan aspek Wilayah Kota. Jakarta.
manusiawi. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 65
Tahun 1993.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Hamid Shirvani. The Urban Design And
kenyamanan : Process. Van Nostrand Reinhold
- Sirkulasi : kenyamanan dapat Company, New York, 1985.
berkurang akibat sirkulasi yang kurang Mahasiswa S2 Angkatan 1990 / 1991
baik, misalnya kurangnya kejelasan Program Studi Perancangan Arsitektur
sirkulasi, penggunaan funsi ruang Fakultas Pascasarjana ITB Bandung.
sirkulasi yang berbeda ( misal trotoar Teori Perancangan Urban. Tahun 1991.
dijadikan tempat berjualan ), tidak
jelasnya pembagian ruang antara
sirkulasi pejalan kaki dan sirkulasi
kendaraan. Untuk hal tersebut,
hendaknya diadakan pembagian
sirkulasi antara manusia dan
kendaraan.
- Gaya alam dan iklim : radiasi matahari
dapat mengurangi kenyamanan
terutama pada daerah tropis khususnya
di siang hari. Curah hujan sering
menimbulkan gangguan terhadap
aktivitas manusia di luar. Maka
diperlukan adanya peneduh.

29

Anda mungkin juga menyukai