Anda di halaman 1dari 7

Permodelan Untuk Materi Anisotropik Non

Homogen
( Mini Riset Fisika Matematika II )

Disusun Oleh:

Nama : 1) Briman Santonius Mendrofa


(4153240003)

2) Diego Ferdinand Sihaloho


(415324005 )

3) Erniria Novita Simatupang


(4151240006)

4) Resti Masfidar Waruwu


(4153240008)

5) Wardatul Firdausi Amelia


Faisal (4152240007)

Kelompok : VI ( Enam)

Jurusan : Fisika Non Kependidikan 2015

Mata Kuliah : Fisika Matematika II

Persamaan Differensial Parsial Page 1


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM

PROGRAM SARJANA NON KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah mini riset mata kuliah Fisika Matematika Permodelan
Untuk Materi Anisotropik Non Homogen tepat pada waktu yang telah ditentukan .

Mini riset ini merupakan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah dengan tujuan
mendalami pemahaman mahasiswa setiap materi pembelajaran yang akan dibahas pada setiap
pertemuan. Dalam makalah ini memuat analisis Permodelan Untuk Materi Anisotropik Non
Homogen.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan mini riset ini masih terdapat banyak
kekurangan kekurangan.Untuk itu, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun dan semoga makalah ini dapat menambah wawasan informasi para pembaca
terkhusus bagi penulis sendiri.

Akhir kata kami mohon maaf apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan
baik itu penulisan maupun penyusunan yang telah penulisan lakukan.

Persamaan Differensial Parsial Page 2


Medan, 03 Mei 2017

( Kelompok VI )

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG....................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................1
C. TUJUAN PENELITIAN.........................................................1
D. HIPOTESIS PENELITIAN................................................................................ 2

BAB II : LANDASAN TEORITIS


A.Komponen Elektronika................................................................................5

BAB III : METODE PENELITIAN


A. DESAIN PENELITIAN.......................................................... 11
B. SUBJEK PENELITIAN........................................................... 11
C. PERANCANGAN SISTEM....................................... 12
D. METODE ANALISIS DATA .................................................. 8

BABIV : PENUTUP
A. KESIMPULAN.................................................................. .... 14
B. SARAN-SARAN................................................................. .... 14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 16

Persamaan Differensial Parsial Page 3


BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Persamaan diferensial parsial dijumpai dalam kaitan dengan berbagai masalah fisik dan
geometris bila fungsi yang terlibat tergantung pada dua atau lebih peubah bebas. Tidak berlebihan
jika dikatakan bahwa hanya sistem fisik yang paling sederhana yang dapat dimodelkan dengan
persamaan diferensial biasa mekanika fluida dan mekanika padat, transfer panas, teori
elektromagnetik dan berbagai bidang fisika lainnya penuh dengan masalah-masalah yang harus
dimodelkan dengan persamaan differensial parsial. Yang sesungguhnya, kisaran penerapan
persamaan diferensial parsial sangatlah besar, dibandingkan dengan kisaran penerapan persamaan
diferensial biasa. Peubah-peubah bebas dapat berupa waktu dan satu atau lebih koordinat di dalam
ruang. Bab ini akan ditujukan untuk beberapa persmaan diferensial parsial paling penting yang
dijumpai di dalam penerapan rekayasa. Kita akan menurunkan persamaan itu sebagai model dari
sistem fisik dan mengupas cara-cara untuk memecahkan masalah nilai awal dan masalah nilai
batas, dengan kata lain metode untuk memperoleh solusi bagi persamaan yang berkaitan dengan
masalah fisik yang dihadapi.

1.2 Rumusan Masalah


1) Bagaimana deformasi suatu bahan materi lentur non Homogen ?

2) Bagaimana konduksi panas pada material atau media non Homogen ?

3) Bagaimana infiltrasi pada saluran irigasi ?

Persamaan Differensial Parsial Page 4


1.3 Tujuan
-) Mengetahui masalah konduksi panas transien dan non Linier pada suatu material atau medium

Non Homogen dengan metode Elemen bebas dari persamaan differensial parsial.

BAB II

LANDASAN TEORI

Definisi Persamaan Parabolik

Diketahui Persamaan Diferensial Parsial:

Jika suatu titik (x0 ,t0) memenuhi persyaratan:


B (x0 ,t0) - 4.A (x0 ,t0).C (x0 ,t0)=0
Maka persyaratan tersebut disebut Persamaan Parabolik.
Persamaan parabola biasanya merupakan persamaan yang tergantung pada waktu (tidak permanen).
Penyelesaian persamaan tersebut memerlukan kondisi awal dan batas. Kita akan membahas pada 1-D
terlebih dahulu, setelah itu akan membahas pada 2-D dan 3-D.

Persamaan Panas

Persamaan panas merupakan contoh dari Persamaan Parabolik. Penyebabnya adalah karena
contoh ini mirip dengan pergerakan difusi molekul dan pergerakan panas disetiap sisi.

Persamaan Differensial Parsial Page 5


Persamaan Differensial Parsial Page 6
Dengan mengambil limit, akan diperoleh :

Kemudian subsitusikan dengan Fourier Law of Heat Conduction:

persamaan inilah yang disebut persamaan panas.

Persamaan Diferensial/PD adalah persamaan yang di dalamnya berisi turunan


(derivative atau differential) satu atau lebih variabel. Persamaan diferensial orde 1 dengan y
sebagai variabel independent dan x sebagai variabel dependent ditulis secara matematis sebagai
berikut :

Contoh dari persamaan diferensial antara lain:

Persamaan Differensial Parsial Page 7

Anda mungkin juga menyukai