Laporan Praktikum Termokimia
Laporan Praktikum Termokimia
I. TUJUAN
1. Mengenal alat kalorimeter tekanan tetap dan memahami cara kerja alat
tersebut.
2. Mampu menggunakan alat tersebut untuk mengukur kalor reaksi suatu
larutan
1
Arsa,Drs.Made,dkk,Kimia Dasar II (Jurusan Kimia FMIPA Udayana:Bukit
Jimbaran),hal82
2.2 Perubahan Energi Dalam Reaksi Kimia
Hampir dalam setiap reaksi kimia akan selalu terjadi penyerapan dan
pelepasan energi. Apabila perubahan kimia terjadi pada wadah sekat, sehingga
tidak ada kalor yang masuk maupun keluar dari sistem. Dengan demikian
energy total yang dimiliki sistem adalah tetap. Perubahan energi dalam reaksi
kimia ada dua yaitu perubahan endoterm dan perubahan eksoterm. Perubahan
endorterm adalah perubahan yang mampu mengalirkan kalor dari sistem ke
lingkungan atau melepaskan kalor ke lingkungan. Bila perubahan eksoterm
terjadi temperatur sistem meningkat, energi potensial zat-zat yang terlibat
dalam reaksi menurun. Sedangkan perubahan eksoterm adalah kalor yang akan
mengalir ke dalam sistem. Bila suatu perubahan endoterm terjadi, temperatur
sistem menurun, energi potensial zat-zat yang terlibat dalam reaksi akan
meningkat.
dan jumlah suatu zat, maka perubahan temperatur zat tersebut ( ) dapat
menyatakan jumlah kalor (q) yang diserap atau dilepaskan dalam suatu reaksi
kimia.
q m.c.t
q C .t
Keterangan:
q = kalor yang dilepas atau diserap (J)
Sehingga:
q rks (q lar q kal )
1
Arsa,Drs.Made,dkk,Kimia Dasar II (Jurusan Kimia FMIPA Udayana:Bukit
Jimbaran),hal82
1. 2 buah gelas platik bertutup, thermometer dan batang pengaduk
disediakan. Alat-alat tersebut dirangkai seperti gambar dibawah ini.
3. Jika temperatur kedua larutan telah sama, maka kedua larutan dimasukkan
ke dalam kalorimeter. Temperatur maksimal yang dicapai kedua larutan
dicatat.
V. DATA PENGAMATAN
Percobaan 1
Percobaan 2
1
Arsa,Drs.Made,dkk,Kimia Dasar II (Jurusan Kimia FMIPA Udayana:Bukit
Jimbaran),hal82
No. Uraian Temperatur
Pengamatan (0C)
1 Aquades 27
Larutan CaCl2* 40
Larutan CaCl2** 40
Larutan CaCl2 + 50 mL aquades 35
VI. PERHITUNGAN
a. Percobaan 1. Penentuan kapasitas kalor suatu kalorimeter
Diketahui :
c = 4,184 J/g0C
d= 1 g/mL
V HCl 1 M= 50 mL = 0,05 L
V NaOH 1 M= 50 mL = 0,05 L
qreaksi = -56,2 kJ/mol
= takhir tawal = 380C -300C = 80C
Ditanya : Ckal =....?
Jawab :
V1 .M 1 V 2 .M 2 V3 .M 3
0,05 L.1M 0,05 L.1M 0,1.M 3
M 3 1M
n M .V
n 1M .0,1 0,1mol
q reaksi 56,2kj / molx 0,1mol
5,62kj / mol 5620 J
q laru tan m.c.t 1
q laru tan 100 gx 4,184 J / g 0 Cx8 0 C
qlaru tan 3347,2 J 3,3472kJ
q reaksi ( qlar q kal )
5,62 (3,3472 q kal )
q kal 2,2728kJ
q kal 2,2728
C kal1 0,2841kJ / 0 C
t 8
VI. PEMBAHASAN
1
Arsa,Drs.Made,dkk,Kimia Dasar II (Jurusan Kimia FMIPA Udayana:Bukit
Jimbaran),hal82
Apabila suhu awal dari masing-masing larutan serta suhu maksimal
campuran larutan tersebut telah diketahui, maka dilakukan pengukuran kapasitas
kalorimeter (C). Berdasarkan percobaan 1, kapasitas kalorimeter diperoleh
sebesar 0,2841kJ / 0 C .
Pada percobaan 2 kalor reaksi suatu larutan ditentukan. Bahan yang
digunakan dalam penentuan kalor reaksi ini adalah CaCl2 dan aquades.
Kalorimeter pada pecobaan I tetap digunakan pada percobaan 2. Untuk percobaan
2 ini 5 gram serbuk CaCl2 dimasukkan ke dalam kalorimeter, kemudian
ditambahkan dengan 50 mL aquades dengan suhu 27 0C. Kemudian sambil diaduk,
temperatur maksimal larutan CaCl2 dicatat, dan suhu yang diperoleh sebesar 400C,
suhu konstan diperoleh sebesar 400C. Setelah stabil atau konstan, 50 mL aquades
ditambahkan ke dalam larutan,. Hal ini menyebabkan suhu yang semula 400C
turun menjadi 350C. Kalor reaksi untuk larutan CaCl2 diperoleh sebesar
12,7676kJ , sedangkan kalor pengenceran diperoleh sebesar 5,9566kJ .
VII. KESIMPULAN
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya kapasitas suatu
kalorimeter (C) adalah Besarnya kapasitas suatu kalorimeter (C)
bergantung pada massa (m), kalor jenis (c), kalor reaksi (q), dan
perubahan temperatur (t).
b. Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor
reaksi dari suatu reaksi kimia.
c. Adanya reaksi eksoterm pada saat pencampuran antara HCl dan NaOH
(temperatur sistem meningkat dengan kata lain terjadi kenaikan suhu).
d. Adanya reaksi endoterm pada saat pencampuran antara serbuk CaCl2
dan aquades (temperatur sistem menurun dengan kata lain terjadi
penurunan suhu).
e. Kapasitas Kalorimeter (Ckal) yang diperoleh pada Percobaan 1 adalah
0,2841kJ / 0 C .
f. Kalor reaksi (qreaksi) yang diperoleh pada Percobaan 2 sebesar
12,7676kJ , sedangkan kalor pengenceran (qpengenceran) diperoleh
sebesar 5,9566kJ .
1
Arsa,Drs.Made,dkk,Kimia Dasar II (Jurusan Kimia FMIPA Udayana:Bukit
Jimbaran),hal82
DAFTAR PUSTAKA
Tim Kimia Dasar. 2008. Penuntun Praktikum Kimia Dasar II. Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana :
Bukit Jimbaran.
1
Arsa,Drs.Made,dkk,Kimia Dasar II (Jurusan Kimia FMIPA Udayana:Bukit
Jimbaran),hal82
LAMPIRAN
Percobaan 1. Penentuan Kapasitas Kalor suatu kalorimeter
Pertanyaan : Tentukan kapasitas kalor kalorimeter dari masing-masing percobaan
dan tentukan kapasitas kalor kalorimeter rata-rata.
Jawaban :
Ckal = 0,2841kJ / 0 C
Percobaan 2. Penentuan kalor reaksi larutan
Pertanyaan : Tentukan kalor reaksi dan kalor pengenceran larutan tersebut
Jawaban :
qreaksi = 12,7676kJ
(qpengenceran) = 5,9566kJ
1
Arsa,Drs.Made,dkk,Kimia Dasar II (Jurusan Kimia FMIPA Udayana:Bukit
Jimbaran),hal82
TERMOKIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II
Oleh :
Ni Made Susita Pratiwi
10005005
1
Arsa,Drs.Made,dkk,Kimia Dasar II (Jurusan Kimia FMIPA Udayana:Bukit
Jimbaran),hal82
JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN
2011
1
Arsa,Drs.Made,dkk,Kimia Dasar II (Jurusan Kimia FMIPA Udayana:Bukit
Jimbaran),hal82