Anda di halaman 1dari 12

TERMOKIMIA

I. TUJUAN
1. Mengenal alat kalorimeter tekanan tetap dan memahami cara kerja alat
tersebut.
2. Mampu menggunakan alat tersebut untuk mengukur kalor reaksi suatu
larutan

II. DASAR TEORI


2.1 Termokimia
Termokimia yang merupakan bagian dari Termodinamika membahas
tentang perubahan energi yang menyertai suatu reaksi kimia yang
dimanifestasikan sebagai kalor reaksi.
Partikel-partikel penyusun zat selalu bergerak konstan, sehingga zat
memiliki energi kinetik. Energi kinetik rata-rata suatu objek berbanding lurus
dengan temperature absolutnya (0K). ini berarti jika suatu objek dalam keadaan
panas, atom-atom molekulnya-molekul penyusun objek tersebut bergerak
cepat, sehingga energy kinetic objek tersebut besar. Energi potensial suatu zat
muncul dari gaya tarik menarik dan tolak-menolak antara partikel-partikel
penyusun zat. Salah satu bentuk energi yang umum dijumpai adalah energi
kalor.
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat dipertukarkan antara
sistem dan lingkungan. Kalor reaksi adalah perubahan energi dalam reaksi
kimia dalam bentuk kalor. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang
dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika
suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu
juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit. Alat
untuk mengukur kalor reaksi dari suatu reaksi kimia adalah kalorimeter.
Kalorimeter yang menggunakan teknik pencampuran dua zat didalam suatu
wadah, umumnya digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Ada dua
jenis kalorimeter yaitu kalorimeter volume tetap dan kalorimeter tekanan tetap.

1
Arsa,Drs.Made,dkk,Kimia Dasar II (Jurusan Kimia FMIPA Udayana:Bukit
Jimbaran),hal82
2.2 Perubahan Energi Dalam Reaksi Kimia
Hampir dalam setiap reaksi kimia akan selalu terjadi penyerapan dan
pelepasan energi. Apabila perubahan kimia terjadi pada wadah sekat, sehingga
tidak ada kalor yang masuk maupun keluar dari sistem. Dengan demikian
energy total yang dimiliki sistem adalah tetap. Perubahan energi dalam reaksi
kimia ada dua yaitu perubahan endoterm dan perubahan eksoterm. Perubahan
endorterm adalah perubahan yang mampu mengalirkan kalor dari sistem ke
lingkungan atau melepaskan kalor ke lingkungan. Bila perubahan eksoterm
terjadi temperatur sistem meningkat, energi potensial zat-zat yang terlibat
dalam reaksi menurun. Sedangkan perubahan eksoterm adalah kalor yang akan
mengalir ke dalam sistem. Bila suatu perubahan endoterm terjadi, temperatur
sistem menurun, energi potensial zat-zat yang terlibat dalam reaksi akan
meningkat.

2.3 Kapasitas Kalor dan Kalor Jenis


Kapasitas kalor (C) adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk
menaikkan temperatur dari suatu sampel bahan sebesar 1 Co. Secara matematis
dinyatakan dengan persamaan berikut :
Q = C T
Kalor jenis (s) adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan
temperatur dari 1 gr massa bahan sebesar 1 Co. Jika kita mengetahui kalor jenis

dan jumlah suatu zat, maka perubahan temperatur zat tersebut ( ) dapat

menyatakan jumlah kalor (q) yang diserap atau dilepaskan dalam suatu reaksi
kimia.
q m.c.t
q C .t

Keterangan:
q = kalor yang dilepas atau diserap (J)

= perubahan temperatur (takhir tawal) (0C)

Hubungan antara kapasitas kalor dengan kalor jenis dirumuskan sebagai


berikut :
1
Arsa,Drs.Made,dkk,Kimia Dasar II (Jurusan Kimia FMIPA Udayana:Bukit
Jimbaran),hal82
C m.c
Keterangan:
C = kapasitas kalor (J/0C)
m = massa sampel (gr)
c = kalor jenis (J/g0C)

2.4 Kalorimeter Tekanan Tetap


Alat ini sangat sederhana terdiri dari dua cangkir styrofoam, termometer,
dan pengaduk. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur kalor reaksi
netralisasi dan kalor reaksi pengenceran. Karena pengukuran dilangsungkan di
bawah kondisi tekanan atmosfir, maka kalor reaksinya dinamakan entalpi.
Dalam pengukuran kalor reaksi dengan alat ini, tidak ada kalor yang dilepaskan
ke lingkungan, maka kita dapat menulis persamaan:
q sis qlar q kal q rks 0

Sehingga:
q rks (q lar q kal )

III. ALAT DAN BAHAN


A. Bahan :
1. CaCl2
2. HCl
3. NaOH
4. Aquades
B. Alat :
1. Gelas plastik bertutup
2. Gelas ukur
3. Gelas kimia
4. Labu ukur
5. Termometer
6. Batang pengaduk

IV. LANGKAH KERJA


Percobaan 1. Penentuan Kapasitas Kalor suatu kalorimeter

1
Arsa,Drs.Made,dkk,Kimia Dasar II (Jurusan Kimia FMIPA Udayana:Bukit
Jimbaran),hal82
1. 2 buah gelas platik bertutup, thermometer dan batang pengaduk
disediakan. Alat-alat tersebut dirangkai seperti gambar dibawah ini.

2. 50 mL HCl dimasukkan kedalam gelas kimia, lalu diukur temperaturnya.


Kemudian 50 mL NaOH dimasukkan kedalam gelas kimia yang lain.

Kemudian diukur temperatur larutan ini.

3. Jika temperatur kedua larutan telah sama, maka kedua larutan dimasukkan
ke dalam kalorimeter. Temperatur maksimal yang dicapai kedua larutan
dicatat.

Percobaan 2. Penentuan Kalor reaksi larutan


1. Kalorimeter pada percobaan 1 digunakan.
2. 5 gram serbuk CaCl2 dimasukkan kedalam kalorimeter.
1
Arsa,Drs.Made,dkk,Kimia Dasar II (Jurusan Kimia FMIPA Udayana:Bukit
Jimbaran),hal82
3. 50 mL air ditambahkan, namun sebelumnya temperatur dicatat.

4. Temperatur maksimal dicatat sambil dilakukan pengadukan.

5. Setelah temperatur yang stabil dari larutan CaCl 2, 50 mL air ditambahkan.


Sambil diaduk, kemudian dicatat kembali temperatur larutan tersebut.

V. DATA PENGAMATAN
Percobaan 1

No. Uraian Temperatur Pengamatan


(0C)
1 50 mL larutan HCl 1M 30
50 mL larutan NaOH 1 M 30
Campuran kedua larutan 38

Percobaan 2
1
Arsa,Drs.Made,dkk,Kimia Dasar II (Jurusan Kimia FMIPA Udayana:Bukit
Jimbaran),hal82
No. Uraian Temperatur
Pengamatan (0C)
1 Aquades 27
Larutan CaCl2* 40
Larutan CaCl2** 40
Larutan CaCl2 + 50 mL aquades 35

VI. PERHITUNGAN
a. Percobaan 1. Penentuan kapasitas kalor suatu kalorimeter
Diketahui :
c = 4,184 J/g0C
d= 1 g/mL
V HCl 1 M= 50 mL = 0,05 L
V NaOH 1 M= 50 mL = 0,05 L
qreaksi = -56,2 kJ/mol
= takhir tawal = 380C -300C = 80C
Ditanya : Ckal =....?
Jawab :
V1 .M 1 V 2 .M 2 V3 .M 3
0,05 L.1M 0,05 L.1M 0,1.M 3
M 3 1M
n M .V
n 1M .0,1 0,1mol
q reaksi 56,2kj / molx 0,1mol
5,62kj / mol 5620 J
q laru tan m.c.t 1
q laru tan 100 gx 4,184 J / g 0 Cx8 0 C
qlaru tan 3347,2 J 3,3472kJ
q reaksi ( qlar q kal )
5,62 (3,3472 q kal )
q kal 2,2728kJ
q kal 2,2728
C kal1 0,2841kJ / 0 C
t 8

b. Percobaan 2. Penentuan kalor reaksi larutan


Diketahui :
m CaCl2 = 5 gram
m air = 1 gr/mL x 50 mL = 50 gram
Total Volume air = 100 mL
Ckal = 0,752 kJ/0C
Ditanya : qreaksi dan qpengenceran = ....?
Jawab :
1
Arsa,Drs.Made,dkk,Kimia Dasar II (Jurusan Kimia FMIPA Udayana:Bukit
Jimbaran),hal82
q laru tan m.c.t 1
q laru tan 55 g .4,184 J / g 0 C (40 27) 0 C
q laru tan 2991,6 J 2,9916kJ
q kal C kal .t
q kal 0,752kJ / 0 C.( 40 27) 0 C
q kal 9,776kJ
q reaksi (qlar q kal )
q reaksi ( 2,9916 9,776)
qreaksi 12,7676kJ
q laru tan m.c.t
qlaru tan 105 gx 4,184 J / g 0 Cx (35 40) 0 C
q laru tan 2196,6 J 2,1966kJ
q kal C kal .t
q kal 0,752kJ / 0 Cx (35 40) 0 C
q kal 3,76kJ
q pengenceran ( qlar q kal )
q pengenceran ( 2,1966 3,76) kJ
q pengenceran 5,9566kJ

VI. PEMBAHASAN

Praktikum Termokimia ini bertujuan untuk mengenal alat kalorimeter


tekanan tetap dan memahami cara kerja alat tersebut, serta mampu menggunakan
alat tersebut untuk mengukur kalor reaksi suatu larutan. Praktikum termokimia ini
dibagi menjadi dua bagian, percobaan 1 yaitu Penentuan Kapasitas Kalor suatu
kalorimeter, sedangkan percobaan 2 yaitu Penentuan kalor reaksi suatu larutan.
Dalam praktikum ini menggunakan alat-alat seperti gelas plastik bertutup, gelas
ukur, gelas kimia, termometer dan batang pengaduk.
Pada percobaan 1 kapasitas kalor suatu kalorimeter ditentukan dengan
menggunakan larutan HCl dan NaOH 1M. Pada percobaan 1 larutan HCl 1M
sebanyak 50 mL dimasukkan kedalam gelas kimia dan suhu awalnya diperoleh
300C. Larutan NaOH 1 M sebanyak 50 mL dimasukkan ke dalam gelas kimia
yang lainnya, dan suhu awal untuk larutan NaOH adalah 30 0C. Apabila suhu
kedua larutan ini telah konstan, selanjutkan dimasukkan ke dalam kalorimeter
secara bersamaan. Suhu maksimal yang dicapai oleh campuran HCl dan NaOH
adalah 380C.

1
Arsa,Drs.Made,dkk,Kimia Dasar II (Jurusan Kimia FMIPA Udayana:Bukit
Jimbaran),hal82
Apabila suhu awal dari masing-masing larutan serta suhu maksimal
campuran larutan tersebut telah diketahui, maka dilakukan pengukuran kapasitas
kalorimeter (C). Berdasarkan percobaan 1, kapasitas kalorimeter diperoleh
sebesar 0,2841kJ / 0 C .
Pada percobaan 2 kalor reaksi suatu larutan ditentukan. Bahan yang
digunakan dalam penentuan kalor reaksi ini adalah CaCl2 dan aquades.
Kalorimeter pada pecobaan I tetap digunakan pada percobaan 2. Untuk percobaan
2 ini 5 gram serbuk CaCl2 dimasukkan ke dalam kalorimeter, kemudian
ditambahkan dengan 50 mL aquades dengan suhu 27 0C. Kemudian sambil diaduk,
temperatur maksimal larutan CaCl2 dicatat, dan suhu yang diperoleh sebesar 400C,
suhu konstan diperoleh sebesar 400C. Setelah stabil atau konstan, 50 mL aquades
ditambahkan ke dalam larutan,. Hal ini menyebabkan suhu yang semula 400C
turun menjadi 350C. Kalor reaksi untuk larutan CaCl2 diperoleh sebesar
12,7676kJ , sedangkan kalor pengenceran diperoleh sebesar 5,9566kJ .

VII. KESIMPULAN
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya kapasitas suatu
kalorimeter (C) adalah Besarnya kapasitas suatu kalorimeter (C)
bergantung pada massa (m), kalor jenis (c), kalor reaksi (q), dan
perubahan temperatur (t).
b. Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor
reaksi dari suatu reaksi kimia.
c. Adanya reaksi eksoterm pada saat pencampuran antara HCl dan NaOH
(temperatur sistem meningkat dengan kata lain terjadi kenaikan suhu).
d. Adanya reaksi endoterm pada saat pencampuran antara serbuk CaCl2
dan aquades (temperatur sistem menurun dengan kata lain terjadi
penurunan suhu).
e. Kapasitas Kalorimeter (Ckal) yang diperoleh pada Percobaan 1 adalah
0,2841kJ / 0 C .
f. Kalor reaksi (qreaksi) yang diperoleh pada Percobaan 2 sebesar
12,7676kJ , sedangkan kalor pengenceran (qpengenceran) diperoleh
sebesar 5,9566kJ .

1
Arsa,Drs.Made,dkk,Kimia Dasar II (Jurusan Kimia FMIPA Udayana:Bukit
Jimbaran),hal82
DAFTAR PUSTAKA

Tim Kimia Dasar. 2008. Penuntun Praktikum Kimia Dasar II. Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana :
Bukit Jimbaran.

Arsa,Drs.Made,dkk. 2005.Kimia Dasar II. Jurusan Kimia FMIPA Udayana: Bukit


Jimbaran.

Purba,Michael.1999.Kimia 2000 SMU Kelas 2 2A.Erlangga:Jakarta

1
Arsa,Drs.Made,dkk,Kimia Dasar II (Jurusan Kimia FMIPA Udayana:Bukit
Jimbaran),hal82
LAMPIRAN
Percobaan 1. Penentuan Kapasitas Kalor suatu kalorimeter
Pertanyaan : Tentukan kapasitas kalor kalorimeter dari masing-masing percobaan
dan tentukan kapasitas kalor kalorimeter rata-rata.
Jawaban :
Ckal = 0,2841kJ / 0 C
Percobaan 2. Penentuan kalor reaksi larutan
Pertanyaan : Tentukan kalor reaksi dan kalor pengenceran larutan tersebut
Jawaban :
qreaksi = 12,7676kJ
(qpengenceran) = 5,9566kJ

1
Arsa,Drs.Made,dkk,Kimia Dasar II (Jurusan Kimia FMIPA Udayana:Bukit
Jimbaran),hal82
TERMOKIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II

Oleh :
Ni Made Susita Pratiwi
10005005

1
Arsa,Drs.Made,dkk,Kimia Dasar II (Jurusan Kimia FMIPA Udayana:Bukit
Jimbaran),hal82
JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

BUKIT JIMBARAN

2011

1
Arsa,Drs.Made,dkk,Kimia Dasar II (Jurusan Kimia FMIPA Udayana:Bukit
Jimbaran),hal82

Anda mungkin juga menyukai