Anda di halaman 1dari 6

Ika Agustin Putri Haryanti dan Khairun Nisa | Terapi Konservatif dan Terapi Pengganti Ginjal sebagai Penatalaksanaan

pada
Gagal Ginjal Kronik

Terapi Konservatif dan Terapi Pengganti Ginjal sebagai Penatalaksanaan pada


Gagal Ginjal Kronik

Ika Agustin Putri Haryanti, Khairun Nisa


Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Berdasarkan estimasi WHO (World Health Organization), secara global lebih dari 500 juta orang mengalami penyakit gagal
ginjal kronik. Sekitar 1,5 juta orang harus menjalani hidup bergantung pada cuci darah. Pengobatan gagal ginjal kronik
dapat dilakukan dengan terapi konservatif untuk menghambat progesifitas penyakit dengan cara pengaturan asupan
protein, kalium, kalori, cairan, elektrolit dan mineral. Ketika tindakan konservatif tidak lagi efektif dalam mempertahankan
kehidupan pada penyakit ginjal stadium akhir atau gagal ginjal maka dilakukan terapi pengganti ginjal. Terapi pengganti
ginjal yang terdapat di pelayanan renal unit adalah hemodialisis, CAPD (Continous Ambolatory Peritoneal Disease) dan
transplantasi ginjal.

Kata kunci: gagal ginjal kronik, terapi konservatif, terapi pengganti ginjal.

Conservative Therapy and Renal Replacement Therapy as Treatment for


Chronic Renal Failure
Abstract
Based on WHO (World Health Organization) estimation, globally more than 500 million people suffer chronic renal failure.
Around 1,5 million people living their life depending on dialysis. the treatment for crhonic renal failure with conservative
therapy to slow the progress of the disease by doing controlling the protein, calium, calorie, fluid, electrolit and mineral
intake.when the conservative treatment no longer efective in maintaining the patient's life on end-stage renal disease or
renal failure, then renal replacement therapy is the only way. the renal replacement therapy which is available in renal unit
services are hemodialisis, CAPD (Continous Ambulatory Peritoneal Disease), and kidney transplant. [Majority. 2015;4(7):1-5]

Keywords: chronic renal failure, conservative therapy, renal replacement therapy.

Korespondensi: Ika Agustin Putri Haryanti, e-mail ika.agustin17@yahoo.co.id | Khairun Nisa, e-mail
nisaberawi0226@gmail.com

Pendahuluan Dialisis sebagai terapi pengganti ginjal


Berdasarkan estimasi World Health telah menyelamatkan nyawa jutaan individu
Organization (WHO), secara global lebih dari pada pasien End Stage Renal Disease (ESRD).
500 juta orang mengalami penyakit gagal ginjal Kemajuan dalam memahami penyakit gagal
kronik. Sekitar 1.5 juta orang harus menjalani ginjal dan komplikasinya telah mengakibatkan
cuci darah dalam hidupnya. Di Indonesia, perkembangan intervensi terhadap penyakit
berdasarkan Pusat Data dan Informasi gagal ginjal kronik sehingga dapat
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia, memperlambat progesifitas dan memperbaiki
jumlah pasien gagal ginjal kronik diperkirakan komplikasi penyakit. Dengan dialisis telah
sekitar 50 orang per satu juta penduduk, 60% memperpanjang masa hidup dan memperbaiki
nya adalah usia dewasa dan usia lanjut.1 kualitas hidup pasien.3
Pengobatan gagal ginjal kronik dibagi Menurut National Kidney and Urologic
dalam dua tahap yaitu penanganan konservatif Disease Information Clearinghouse tahun 2006
dan terapi penggantian ginjal. Penanganan hemodialisis merupakan terapi yang paling
gagal ginjal secara konservatif terdiri dari sering digunakan pada penderita gagal ginjal
tindakan untuk menghambat berkembangnya kronis.4 Berdasarkan data PERNEFRI
gagal ginjal, menstabilkan keadaan pasien, dan (Perhimpunan Nefrologi Indonesia) tahun
mengobati setiap faktor yang reversible. 2012, jenis fasilitas layanan yang diberikan oleh
Sedangkan penanganan dengan pengganti renal unit adalah hemodialisis (78%),
ginjal dapat dilakukan dialisis intermiten atau Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis
transplantasi ginjal yang merupakan cara paling (3%), transplantasi (16%) dan Continuous Renal
efektif untuk penanganan gagal ginjal.2 Replacement Therapy (3%). Jumlah pasien baru
yang menjalani hemodialis di tahun 2007

Majority | Volume 4 | Nomor 7 | Juni 2015| 49


Ika Agustin Putri Haryanti dan Khairun Nisa | Terapi Konservatif dan Terapi Pengganti Ginjal sebagai Penatalaksanaan pada
Gagal Ginjal Kronik

adalah 49977 pasien, di tahun 2008 ada 5392 Tabel 2. Klasifikasi penyakit gagal ginjal kronik7
pasien, di tahun 2009 ada 8193 pasien, di
tahun 2010 ada 9649 pasien, di tahun 2011 ada Derajat LFG Penjelasan
1535 pasien dan di tahun 2012 ada 19621. Dari (ml/mnt/1.7
data tersebut terlihat bahwa dari tahun ke 32m2)
tahun terjadi peningkatan jumlah pasien baru 1 90 LFG normal atau
meningkat
yang menjalani hemodialisis.5
2 60-89 LFG turun ringan

Isi 3A 45-59 LFG turun sedang


Gagal ginjal kronik didefinisikan sebagai 3B 30-44
nilai Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) yang berada 4 15-29 LFG turun berat
5 < 15 Gagal ginjal
dibawah batas normal selama lebih dari 3
bulan.6 Gagal ginjal kronik merupakan
perkembangan gagal ginjal yang progresif dan Penatalaksanaan gagal ginjal kronik
lambat biasanya berlangsung beberapa tahun. dapat dilakukan dua tahap yaitu dengan terapi
Pada keadaan ini ginjal kehilangan konservatif dan terapi pengganti ginjal. Tujuan
kemampuannya untuk mempertahankan dari terapi konservatif adalah mencegah
volume dan komposisi cairan tubuh dalam memburuknya faal ginjal secara progresif,
keadaan asupan makanan normal.2 meringankan keluhan-keluhan akibat
Penyebab penyakit gagal ginjal kronik akumulasi toksin azotemia, memperbaiki
menurut PERNEFRI pada tahun 2012 dijelaskan metabolisme secara optimal, dan memelihara
dalam tabel 1. keseimbangan cairan elektrolit. Beberapa
tindakan konservatif yang dapat dilakukan
Tabel 1. penyebab penyakit gagal ginjal kronik. 5 dengan pengaturan diet pada pasien gagal
ginjal kronis.8
Penyebab Insiden Diet rendah protein menguntungkan
Penyakit ginjal hipertensi 35% untuk mencegah atau mengurangi toksin
Nefropati diabetika 26% azotemia, tetapi untuk jangka lama dapat
Glomerulopati primer 12% merugikan terutama gangguan keseimbangan
Nefropati obstruksi 8% negatif nitrogen.8 Pembatasan asupan protein
Pielonefritis kronik 7% dalam makanan pasien gagal ginjal kronik
Nefropati asam urat 2% dapat mengurangi gejala anoreksia, mual, dan
Nefropati lupus/SLE 1% muntah. Pembatasan ini juga telah terbukti
Ginjal polikistik 1%
menormalkan kembali dan memperlambat
Tidak diketahui 2%
Lain lain 6%
terjadinya gagal ginjal. Asupan rendah protein
mengurangi beban ekskresi ginjal sehingga
menurunkan hiperfiltrasi glomerulus, tekanan
Kriteria penyakit ginjal kronik: 1) intraglomerulus, dan cedera sekunder pada
Kerusakan ginjal (renal damage) yang terjadi nefron intak.2 Beberapa penelitian telah
lebih dari 3 bulan berupa kelainan struktural menunjukkan bahwa pasien penyakit ginjal
maupun fungsional dengan atau tanpa kronis akan secara spontan membatasi asupan
penurunan LFG yang bermanifestasi dengan protein mereka. Jumlah protein yang
adanya Kelainan patologis dan erdapat tanda diperbolehkan kurang dari 0,6 g protein/Kg
kelainan pada ginjal, kelainan tersebut dapat /hari dengan LFG kurang dari 10 ml / menit.9
berupa komposisi darah, urin atau kelainan Hiperkalemia merupakan masalah yang
pada tes pencitraan (imaging tests). 2) LFG penting pada gagal ginjal kronik. Hiperkalemia
kurang dari 60 ml/menit/1,73m2 selama 3 merupakan komplikasi interdialitik yaitu
bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal.2 komplikasi yang terjadi selama periode antar
Klasifikasi penyakit gagal ginjal kronik hemodialisis. Keadaan hiperkalemia
sebagai berikut: mempunyai resiko untuk terjadinya kelainan
jantung yaitu aritmia yang dapat memicu
terjadinya cardiac arrest yang merupakan
penyebab kematian mendadak.8 Hiperkalemia
berat dapat didefinisikan sebagai kadar kalium

Majority | Volume 4 | Nomor 7 | Juni 2015| 50


Ika Agustin Putri Haryanti dan Khairun Nisa | Terapi Konservatif dan Terapi Pengganti Ginjal sebagai Penatalaksanaan pada
Gagal Ginjal Kronik

lebih dari 6,5 mEq/L (6,5 mmol/L)atau kurang perawatan medis untuk End Stage Renal
dari 6,5 mEq/L dengan perubahan Disease (ESRD).14
elektrokardiografi khas pada hiperkalemia Salah satu langkah penting sebelum
(gambaran tinggi dan meruncing pada memulai hemodialisis yaitu mempersiapkan
gelombang T atau terjadinya T elevasi).10 access vascular beberapa minggu atau
Terapi diet rendah kalium dengan tidak beberapa bulan sebelum hemodialisis. access
mengkonsumsi obat-obatan atau makanan vascular memudahkan dalam perpindahan
yang mengandung kalium tinggi. Jumlah yang darah dari mesin ke tubuh pasien. Hemodialisis
diperbolehkan dalam diet adalah 40 hingga 80 umumnya dilakukan dua kali seminggu selama
mEq/hari. Makanan yang mengandung kalium 4-5 jam per sesi pada kebanyakan pasien
seperti sup, pisang, dan jus buah murni. ESRD.14
Pemberian kalium yang berlebihan akan Menurut data Perhimpunan Nefrologi
menyebabkan hiperkalemia yang berbahaya.2 Indonesia (PERNEFRI) tahun 2012 terjadi
Kebutuhan jumlah kalori untuk gagal peningkatan jumlah pasien baru yang
ginjal kronik harus adekuat dengan tujuan menjalani hemodialisis dari tahun ke tahun.
utama yaitu mempertahankan keseimbangan Tindakan terapi dialisis tidak boleh terlambat
positif nitrogen, memelihara status nutrisi dan untuk mencegah gejala toksik azotemia dan
memelihara status gizi.8 Diet Asupan Energi malnutrisi. Tetapi terapi dialisis tidak boleh
yang direkomendasikan untuk penderita gagal terlalu cepat pada pasien gagal ginjal kronik
ginjal kronis dengan LFG <25ml/menit dan yang belum mencapai tahap akhir dalam
tidak menjalani dialisis adalah 35 kkal/kg/hari perburukan fungsi ginjal.11
untuk usia kurang dari 60 tahun dan 30-35 Akhir-akhir ini sudah populer CAPD di
kkal/kg/hari untuk usia lebih dari 60 tahun.3 pusat ginjal dan luar negeri. CAPD dapat
Asupan cairan pada gagal ginjal kronik digunakan sebagai terapi alternatif dialisis
membutuhkan regulasi yang hati-hati dalam untuk penderita ESRD dengan 3-4 kali
gagal ginjal lanjut. Asupan yang terlalu bebas pertukaran cairan per hari.14 Pertukaran cairan
dapat menyebabkan kelebihan beban sirkulasi, terakhir dilakukan pada jam tidur sehingga
edem, dan intoksikasi cairan. Kekurangan cairan peritoneal dibiarkan semalam.2 Terapi
cairan juga dapat menyebabkan dehidrasi, dialisis tidak boleh terlalu cepat pada pasien
hipotensi, dan memburuknya fungsi ginjal. dialisis peritoneal. Indikasi dialisis peritoneal
Aturan umum untuk asupan cairan adalah yaitu pasien anak-anak dan orang tua (umur
keluaran urine dalam 24 jam ditambah 500 ml lebih dari 65 tahun), pasien-pasien yang telah
yang mencerminkan kehilangan cairan yang menderita penyakit sistem kardiovaskular,
tidak disadari. Pada pasien dialysis cairan yang pasien-pasien yang cenderung akan mengalami
mencukupi untuk memungkinkan penambahan perdarahan bila dilakukan hemodialisis,
berat badan 0,9 hingga 1,3 kg2. Sedangkan kesulitan pembuatan AV shunting, pasien
Kebutuhan jumlah mineral dan elektrolit dengan stroke, pasien GGT (gagal ginjal
bersifat individual tergantung dari LFG dan terminal) dengan residual urin masih cukup
penyakit ginjal dasar.8 dan pasien nefropati diabetik disertai co-
Terapi pengganti ginjal dilakukan pada morbidity dan co-mortality .8
penyakit ginjal kronik stadium 5 yaitu pada LFG Transplantasi ginjal merupakan cara
kurang dari 15 ml/menit. Terapi tersebut pengobatan yang lebih disukai untuk pasien
dapat berupa hemodialisis, Continuous gagal ginjal stadium akhir. Namun kebutuhan
Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) dan transplantasi ginjal jauh melebihi jumlah
transplantasi ginjal.11 ketersediaan ginjal yang ada dan biasanya
Hemodialisis adalah suatu cara untuk ginjal yang cocok dengan pasien adalah yang
mengeluarkan produk sisa metabolisme memiliki kaitan keluarga dengan pasien.
melalui membran semipermeabel atau yang Sehingga hal ini membatasi transplantasi ginjal
disebut dialyzer.12 Sisa-sisa metabolisme atau sebagai pengobatan yang dipilih oleh pasien.2
racun tertentu dari peredaran darah manusia Kebanyakan ginjal diperoleh dari donor hidup
itu dapat berupa air, natrium, kalium, karena ginjal yang berasal dari kadaver tidak
hidrogen, urea, kreatinin, asam urat, dan zat- sepenuhnya diterima karena adanya masalah
zat lain.13 Hemodialisis telah menjadi rutinitas sosial dan masalah budaya. Karena kurangnya
donor hidup sehingga pasien yang ingin

Majority | Volume 4 | Nomor 7 | Juni 2015| 51


Ika Agustin Putri Haryanti dan Khairun Nisa | Terapi Konservatif dan Terapi Pengganti Ginjal sebagai Penatalaksanaan pada
Gagal Ginjal Kronik

melakukan transplantasi ginjal harus 3. National Kidney Foundation. Clinical


melakukan operasi diluar negeri.14 practice guidelines for chronic kidney
Transplantasi ginjal memerlukan dana dan disease: evaluation, classification, and
peralatan yang mahal serta sumber daya stratification. National Kidney Foundation.
manusia yang memadai. Transplantasi ginjal ini Inc; 2002.
juga dapat menimbulkan komplikasi akibat 4. National Kidney and Urologic Disease
pembedahan atau reaksi penolakan tubuh.15. Information Clearinghouse (NKUDIC).
Hemodialysis treatment metode for
Ringkasan kidney failure [internet]. Institutes of
Gagal ginjal kronik merupakan kerusakan health (NIH) [disitasi tanggal 5 april 2015].
struktural dan fungsional ginjal selama lebih Tersedia dari:
dari 3 bulan dengan LFG kurang dari 60 http://www.kidney.niddk.nih.gov.
ml/menit/1,73m2. Penatalaksanaan awal gagal 5. PERNEFRI. (2012). 5 th Report Of
ginjal kronik dilakukan secara konservatif Indonesian Renal Registry; 2012.
dengan pengaturan diet protein yang berfungsi 6. Davey P. At a Glance Medicine. Jakarta:
untuk mencegah atau mengurangi azetomia, Erlangga; 2006.
diet kalium untuk mencegah terjadinya 7. NICE, acute kidney injury prevention
hiperkalemi yang membahayakan pasien, diet detecting and management of acute
kalori untuk menambah energi pasien gagal kidney injury up to the point of renal
ginjal yang sering mengalami malnutrisi dan replacement therapy [internet]. UK:
pengaturan kebutuhan cairan, mineral, dan National Institute For Health and Care
elektrolit berguna untuk mengurangi kelebihan Excellent; 2013 [disitasi tanggal24 April
beban sirkulasi dan intoksikasi cairan. Jika 2015]. Tersedia dari:
penanggulangan konservatif tidak lagi dapat http://www.nice.org.uk/guidance/cg169/r
mempertahankan fungsi ginjal maka dilakukan esources/guidance-acute-kidney-injury-
terapi pengganti ginjal yaitu hemodialisis yang pdf.
merupakan penggunan terapi pengganti ginjal 8. Sukandar E. Gagal Ginjal Kronik dan
terbanyak, CAPD dapat digunakan sebagai terminal. Dalam: Nefrologi klinik. Edisi
alternatif terapi dialis dan transplantasi ginjal 3.Bandung: Penerbit Pusat Inforamsi
pengobatan yang paling disukai untuk pasien Ilmiah Bag Ilmu Penyakit Dalam
gagal ginjal namun memerlukan dana yang FK.UNPAD; 2006. hlm. 465- 524.
mahal. 9. Ikizler TA: Protein and energy:
recommended intakeand nutrient
Simpulan supplementation in chronic dialysis
Penatalaksanaan gagal ginjal kronik patients. Semin Dial. 2004; 17:471-478.
dapat dilakukan secara konsevatif dengan 10. Rahman M, Shad F, Smith MC. Acute
pengaturan diet dan terapi pengganti ginjal kidney injury: a guide to diagnosis and
dengan menggunakan hemodialisis, CAPD, dan management. American Family Physician
transplantasi ginjal. [internet]; 2012. [disitasi tanggal 24 april
2015]; 86(7):631-639. Tersedia dari:
Daftar Pustaka www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23062091
1. Setiawan Y, Faradila RT. Mengenal cuci 11. Suwitra K. Penyakit Ginjal Kronik. Dalam:
darah (hemodialisa)[internet]. 2012. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit
[disitasi tanggal 24 april 2015]; Tersedia Dalam (PAPDI). Buku Ajar Ilmu Penyakit
dari: Dalam. Edisi kelima. Jilid II. Jakarta:
http://www.lkc.or.id/2012/06/mengenal- Interna Publishing; 2009.
cuci-darah. 12. Thomas, N. Renal Nursing (2nd edition).
2. Wilson LM. Pengobatan Gagal Ginjal London United Kingdom: Elsevier Science;
Kronik. Dalam: Hartanto H, Susi N, 2002.
Wulansari P, Mahanani DA, editor. 13. Brunner dan Suddarth. Buku Ajar
Patofisiologi Konsep Klinis Proses -Proses Keperawatan Medikal Bedah (terjemahan,
Penyakit. 6 ed. Vol 2. Jakarta: EGC; 2006. volume II). Jakarta: EGC; 2001.
hlm. 965-978. 14. Prodjosudjadi W, Suhardjono A. End-Stage
Renal Disease In Indonesia: Treatment

Majority | Volume 4 | Nomor 7 | Juni 2015| 52


Ika Agustin Putri Haryanti dan Khairun Nisa | Terapi Konservatif dan Terapi Pengganti Ginjal sebagai Penatalaksanaan pada
Gagal Ginjal Kronik

development. Ethnicity & Disease 15. Vogt BA, Avner ED. Renal failure. Dalam:
[internet]; 2009 [disitasi tanggal 24 April Behrman RM, Kliegman RM, Jenson HB,
2015]; 19: 33-36. Tersedia dari : http:// penyunting. Nelson Textbook of
www.ishib.org/journal/19.../ethn-19- Pediatrics. Edisi ke 17. Philadelphia: WB
01s1-33.pdf Saunders; 2004. hlm 1770-1775.

Majority | Volume 4 | Nomor 7 | Juni 2015| 53


Ika Agustin Putri Haryanti dan Khairun Nisa | Terapi Konservatif dan Terapi Pengganti Ginjal sebagai Penatalaksanaan pada
Gagal Ginjal Kronik

Majority | Volume 4 | Nomor 7 | Juni 2015| 54

Anda mungkin juga menyukai