Oleh :
Kelompok 2
K3 VI D
A. Analisis Jabatan
1. Pengertian analisis jabatan
Analisa jabatan adalah suatu kegiatan untuk mencatat, mempelajari
dan menyimpulkan keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang
berhubungan dengan masing-masing JABATAN secara sistematis dan
teratur, yaitu :
a. Apa yang dilakukan pekerja pada jabatan tersebut
b. Apa wewenang dan tanggung jawabnya
c. Mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan
d. Bagaimana cara melakukannya
e. Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam melaksanakan
pekerjaannya . Besarnya upah dan lamanya jam bekerja
f. Pendidikan, pengalaman dan latihan yang dibutuhkan
g. Keterampilan, sikap dan kemampuan yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan tersebut
h. Dan lain-lain
2. Spesifikasi jabatan
Spesifikasi jabatan adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi
oleh orang yang menduduki suatu jabatan, agar ia dapat melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik. Spesifikasi jabatan
ini dapat disusun secara bersama-sama dengan Uraian Jabatan, tetapi dapat
juga di susun secara terpisah.
Beberapa hal yang pada umumnya dimasukkan dalam Spesifikasi
Jabatan adalah:
a. Persyaratan pendidikan, latihan dan pengalaman kerja
b. Persyaratan pengetahuan dan keterampilan
c. Persyaratan fisik dan mental
d. Persyaratan umur dan jenis kelamin
2. Metode Kuantitatif
a) Metode Perbandingan Faktor (Factor Comparison
Method)
Metode ini sudah digolongkan ke dalam metode
kuanitatif, karena sudah berusaha untuk memberikan nilai
kuantitatif pada masing-masing jabatan (bukan hanya
peringkat ataupun kelas / tingkatan).
Langkah-langkah penentuan nilai relative
1. Mengidentifikasi dan mendefinisikan faktor-faktor (dan
sub faktornya, kalau ada ) dari setiap jabatan yang akan
di nilai.
Contoh:
FAKTOR SUB FAKTOR
1. Keterampilan 2. Pendidikan
3. Inisiatif
(skill)
4. Pengalaman
2. Usaha 5. Usaha fisik
6. Usaha mental
3. Tanggung Jawab 7. T.J atas pekerja
8. T.J atas uang
(T.J)
8. T.J atas peralatan
9. T.J atas bahan
4. Kondisi Kerja 10. Lingkungan Kerja
11. Resiko Kerja
B. KETERAMPILAN
B.1. Keterainpilan Fisik
B.2. Keterampilan Mental
B.3. Keterampilan Bahasa
B.4. Keterampilan Analisis
B.5. Keterampilan Tangan (dexterity)
B.6. Keterampilan Sosiaf (bergaul)
B.7. Keterampilan untuk mengambil keputusan
C. USAHA
C.1. Usaha Fisik
C.2. Usaha Mental
D. TANGGUNG JAWAB
D.1. Tanggung jawab atas Ruang
D.2. Tanggungjawab atas Peralatan
D.3. Tanggungjawab atas bahan
D.4. Tanggungjawab atas Keamanan/Keselamatan
Kerja
D.5. Tanggungjawab atas Rahasia Perusahaan
E. KONDISI KERJA
E.1. lingkungan kerja
E.2. Resiko Mengalami Kecelakaan Kerja
Macam-macam Recruitmen
1. Rekrutmen Internal
Penarikan tenaga kerja yang berasal dari sumber internal
dilakukan dengan cara memberdayakan pegawai yang sudah ada.
Misalnya melalui rotasi, transfer, promosi, demosi, mutasi, kerja
lembur, atau memberi tugas baru sebagai tambahan di luar tugas
lama yang tetap menjadi kewajibannya. Di samping itu, bisa juga
dilakukan dengan mengubah status kepegawaiannya dari tenaga
paruh waktu atau honorer menjadi tenaga kontrak atau bahkan
menjadi pegawai tetap, atau dengan memberdayakan kembali
pegawai yang sudah dipensiun.
2. Rekrutmen Eksternal
Penarikan tenaga kerja dari sumber eksternal dilakukan
dengan merekrut pegawai dari luar perusahaan. Misalnya melalui
penerimaan lamaran secara terbuka (opened application), bekerja
sama dengan lembaga pendidikan yang dapat merekomendasikan
lulusan terbaiknya, memasang iklan lowongan kerja, menggunakan
jasa biro atau agen tenaga kerja, memanfaatkan anggota keluarga
pegawai, rekomendasi dari serikat pekerja dan/atau dari pegawai
yang sudah ada.
b) Sikap Kerja
c) Etos Kerja
d) Mitos Kerja
1. Motivasi Kerja
Motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah
dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan.( Robbins dan
Judge : 2007).
2. Job Performance
1. Goal Theory
P=MxA
Keterangan : P = performance
M = motivation
A = ability
Frustration Regression
Satisfaction Progression
5. Teori Keadilan
Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk
menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan
organisasi dengan imbalan yang diterima. Artinya, apabila seorang
pegawai mempunyai persepsi bahwa imbalan yang diterimanya tidak
memadai, dua kemungkinan dapat terjadi, yaitu :
Seorang akan berusaha memperoleh imbalan yang lebih besar
Mengurangi intensitas usaha yang dibuat dalam melaksanakan
tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Dalam menumbuhkan suatu persepsi tertentu, seorang pegawai biasanya
menggunakan empat macam hal sebagai pembanding, hal itu antara lain :
Harapannya tentang jumlah imbalan yang dianggapnya layak
diterima berdasarkan kualifikasi pribadi, seperti pendidikan,
keterampilan, sifat pekerjaan dan pengalamannya;
Imbalan yang diterima oleh orang lain dalam organisasi yang
kualifikasi dan sifat pekerjaannnya relatif sama dengan yang
bersangkutan sendiri;
Imbalan yang diterima oleh pegawai lain di organisasi lain di
kawasan yang sama serta melakukan kegiatan sejenis;
Peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai jumlah dan
jenis imbalan yang pada nantinya akan menjadi hak dari para
pegawai yang bersangkutan.
6. Teori Harapan
Victor Vroom (1964) mengembangkan sebuah teori motivasi berdasarkan
kebutuhan infernal, tiga asumsi pokok Vroom dari teorinya adalah sebagai
berikut:
1. Setiap individu percaya bahwa bila ia berprilaku dengan cara tertentu,
ia akan memperoleh hal tertentu. Ini disebut sebuah harapan hasil
(outcome expectancy) sebagai penilaian subjektif seseorang atas
kemungkinan bahwa suatu hasil tertentu akan muncul dari tindakan
orang tersebut.
2. Setiap hasil mempunyai nilai, atau daya tarik bagi orang tertentu. Ini
disebut valensi (valence) sebagai nilai yang orang berikan kepada
suatu hasil yang diharapkan.
3. Setiap hasil berkaitan dengan suatu persepsi mengenai seberapa sulit
mencapai hasil tersebut. Ini disebut harapan usaha (effort expectancy)
sebagai kemungkinan bahwa usaha seseorang akan menghasilkan
pencapaian suatu tujuan tertentu.
Motivasi dijelaskan dengan mengkombinasikan ketiga prinsip ini. Orang
akan termotivasi bila ia percaya bahwa :
1. Suatu perilaku
tertentu akan menghasilkan hasil tertentu
3. Hasil tersebut punya nilai positif baginya
4. Hasil tersebut dapat dicapai dengan usaha yang dilakukan
seseorang
Dengan kata lain Motivasi, dalam teori harapan adalah keputusan untuk
mencurahkan usaha.
1. Definisi
a) Definisi Reward (penghargaan)
Imbalan adalah jumlah pembayaran yang diterima dan tingkat
kesesuaian antara pembayaran tersebut dengan pekerjaan yang dilakukan.
(Prof. Dr. FX. Suwarto, M.S.) Penghargaan (reward) adalah sebuah bentuk
apresiasi kepada suatu prestasi tertentu yang diberikan, baik oleh dan dari
perorangan ataupun suatu lembaga yang biasanya diberikan dalam bentuk
material atau ucapan. Dalam organisasi ada istilah insentif, yang
merupakan suatu penghargaan dalam bentuk material atau non material
yang diberikan oleh pihak pimpinan organisasi perusahaan kepada
karyawan agar mereka bekerja dengan menjadikan modal motivasi yang
tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan atau
organisasi.
Imbalan intrinsic adalah imbalan yang merupakan bagian dari
pekerjaan itu sendiri, imbalan tersebut mencakup rasa penyelesaian,
prestasi, otonomi dan pertumbuhan, maksudnya kemampuan untuk
memulai atau menyelesaikan suatu proyek pekerjaan merupakan hal yang
penting bagi sejumlah individu. (Prof. Dr. FX. Suwarto, M.S.)
Imbalan ekstrinsik adalah imbalan yang berasal dari pekerjaan.
Imbalan tersebut mencakup: uang, status, promosi dan rasa hormat.
Imbalan uang (Financial reward: Fringe Benefits) adalah imbalan
ekstrinsik yang utama, dan secara umum diakui bahwa uang adalah
pendorong utama, namun jika karyawan tidak melihat adanya hubungan
antara prestasi dengan kenaikan yang pantas, uang tidak akan menjadi
motivator yang kuat sehingga perlu diciptakan system penilaian prestasi
yang jelas.
Tunjangan utama dari kebanyakan organisasi adalah program
pensiun, biaya opname, dan sebagainya.
Status adalah imbalan antar pribadi (Interpersonal reward) yaitu
dengan menugaskan individu pada pekerjaan yang berwibawa.
Rasa hormat/pengakuan adalah penggunaan manajerial atas
pengakuan atau penghargaan melibatkan pengetahuan manajer tentang
pelaksanaan pekerjaan yang baik
Promosi adalah perpindahan seorang karyawan dari satu tempat/
jabatan ke tempat/jabatan lain yang lebih tinggi.
b) Definisi Hukuman (Punishment)
Hukuman (punishment) adalah sebuah cara untuk mengarahkan
sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku secara
umum. Dalam hal ini, hukuman diberikan ketika sebuah tingkah laku yang
tidak diharapkan ditampilkan oleh orang yang bersangkutan atau orang
yang bersangkutan tidak memberikan respon atau tidak menampilkan
sebuah tingkah laku yang diharapkan.
E.L. Thorndike (Reward and punishment in animal learning,
Contemporary psychological monograph, 1883, 8, no. 9) mengemukakan
bahwa hukuman memaksakan dampaknya atas perilaku dengan
melemahkan hubungan antara stimulus dan tanggapan selanjutnya ia
meninjau ulang tentang pernyataanya tersebut. Ia membantah bahwa
bilamana hukuman nampak melemakan tanggapan, hal itu merupakan
dampak tidak langsung.
Dalam menjalankan organisasi diperlukan sebuah aturan dan
hukum yang berfungsi sebagai alat pengendali agar kinerja pada organisasi
tersebut dapat berjalan dengan baik. Jika aturan dan hukum dalam suatu
organisasi tidak berjalan baik maka akan terjadi konflik kepentingan baik
antar individu maupun antar organisasi.
Pada beberapa kondisi tertentu, penggunaan hukuman dapat lebih
efektif untuk merubah perilaku pegawai, yaitu dengan
mempertimbangkan: Waktu, Intensitas, Jadwal, Klarifikasi, dan
Impersonalitas (tidak bersifat pribadi).
2. Penghargaan (Reward) dan
Hukuman (Punishment) dalam Organisasi
Dalam berorganisai misalnya, pemberlakuan metode Reward And
Punishment merupakan hal yang penting untuk membentuk pribadi dari warga
organisasi tersebut. Jika Punishment menghasilkan efek jera, maka Reward
akan menghasilkan efek sebaliknya yaitu ketauladanan, untuk membuat
Reward dan Punishment dapat berjalan denga baik diperlukan nya konsistensi
yang dapat menjamin bahwa reward yang diberikan haruslah bersifat konkrit
(bermanfaat), dan Punishment yang diberikan bersifat keras dan tidak pandang
bulu.
Secara teori, penerapan reward dan punishment secara konsekuen dapat
membawa pengaruh positif, antara lain:
Mekanisme dan sistem kerja di Suatu Organisai menjadi lebih baik, karena
adanya tolak ukur kinerja yang jelas.
Kinerja individu dalam suatu Organisasi semakin meningkat, karena
adanya sistem pengawasan yang obyektif dan tepat sasaran.
Adaya kepastian indikator kinerja yang menjadi ukuran kuantitatif maupun
kualitatif tingkat pencapaian kinerja para individu organisasi.
Ada tiga fungsi atau tujuan penting dari hukuman yang berperan besar
bagi pembentukan tingkah laku yang diharapkan:
Membatasi perilaku. Hukuman menghalangi terjadinya
pengulangan tingkah laku yang tidak diharapkan.
Bersifat mendidik.
Memperkuat motivasi untuk menghindarkan diri dari tingkah laku
yang tidak diharapkan
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. FX. Suwarto, M.S. . 2011.Perilaku Keorganisasian : Universitas Atma
Jaya Yogyakarta
Prof. Dr. Sondang P. Siagian, M.P.A.2002 .Kiat Meningkatkan Produktivitas
Kerja .Jakarta :Rineka Cipta
http://hairulamry.page.tl/%3Cscript-type-g-hidden-g-%3E-Proses-Pelaksanaan-
Rekruitmen,-Seleksi,-Dan-Penempatan-Karyawan%3C-s-script%3E.htm
https://irrineayu.wordpress.com/2015/03/22/rekrutmen-karyawan-definisi-tujuan-
proses-dan-kendala-rekrutmen/
http://rinaldi-pakuli-pata-rekrutmen-ppe-oi.blogspot.co.id/2013/03/program-
rekrutmen-seleksi-dan-penempatan.html
http://percikcahaya.blogspot.co.id/2011/05/metode-dan-teknik-rekrutmen.html
http://imadeyudierawan.blogspot.co.id/2010/08/metode-rekruitmen.html
https://shelmi.wordpress.com/2008/10/25/proses-seleksi/
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/metode-prosedur-seleksi-penerimaan-
karyawan.html
http://www.praswck.com/teori-kebutuhan-abraham-maslow
https://budishia.wordpress.com/2009/12/29/teori-kebutuhan-menurut-maslow/
http://kulpulan-materi.blogspot.co.id/2012/12/teori-teori-lain-dalam-
meningkatkan.html
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:R4Mdx-
O4ruAJ:www.slideshare.net/YuRiCocengtempe/teori-penetapan-tujuan-goal-
setting/
http://culiscyiang.blogspot.co.id/2012/06/teknik-goal-setting.html
http://fourthing.wordpress.com/2012/11/11/reward-and-punishment/
http://elqorni.wordpress.com/2009/03/21/teori-motivasi-dalam-manajemen-sdm/
http://aiyyprabowo.blogspot.com/2011/12/teori-motivasi-david-c-mcclelland.html
http://kuliahkomunikasi.blogspot.com/2008/11/teori-motivasi-mcclelland-teori-
dua.html
http://rajapresentasi.com/2009/03/teori-hirarki-motivasi-dari-abraham-maslow/
http://catatankuliahdigital.blogspot.com/2009/09/teori-teori-motivasi.html
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/10/tugas-kuliah-teori-x-douglas-
mcgregor.html