Makalah Hukum Wakaf Dan Zakat Zakat Pertanian Dan Ternak
Makalah Hukum Wakaf Dan Zakat Zakat Pertanian Dan Ternak
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas segala nikmat dan
kesempatan yang diberikan, kami dapat berkumpul dan mengerjakan makalah
yang berjudul Zakat Pertanian dan Ternak dengan tepat waktu dan sebaik
mungkin.
Makalah ini disusun guna menyelesaikan tugas Hukum Wakaf dan Zakat
yang akan dikumpulkan dalam waktu dekat ini. Makalah ini juga dikerjakan untuk
memenuhi nilai tugas dan mendapatkan nilai yang sebaik mungkin seperti yang
kami harapkan.
Terima kasih ditujukan kepada bapak Zefrizal, SH., selaku dosen Hukum
Wakaf dan Zakat atas waktu yang diberikan kepada kami untuk menyelesaikan
makalah ini. Terima kasih kepada teman-teman kelompok III yang sudah
menyisihkan waktunya untuk mencari bahan sebanyak mungkin dan bersama-
sama mengerjakan makalah ini.
Kelompok 31
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
A. KESIMPULAN...........................................................................................18
B. SARAN.......................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
Kelompok 32
BAB I
PENDAHULUAN
Zakat sendiri terbagi menjadi dua, yaitu zakat fitrah dan zakat mal
(harta). Zakat mal sendiri terbagi lagi menjadi beberapa bagian, salah satunya
yang akan menjadi topik pembahasan kali ini adalah zakat pertanian dan
ternak. Ada hasil pertanian dan ternak tertentu yang wajib dizakatkan.
Kelompok 33
Namun, tentunya ada syarat-syarat tertentu yang harus diikuti, seperti apa-apa
saja jenis pertanian dan binatang ternak yang wajib dizakatkan, berapa lama
batas haul, berapa nishab yang harus dicapai dan lain-lain sebagainya. Untuk
itu, disini kami akan membahas secara komprehensif mengenai zakat
pertanian dan ternak agar tidak terjadi lagi kebingungan mengenai zakat
tersebut dikemudian hari.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sebenarnya tinjauan umum tentang zakat pertanian?
2. Bagaimana sebenarnya tinjauan umum tentang zakat ternak?
Kelompok 34
BAB II
PEMBAHASAN
1 Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas. 2010. Fiqh Ibadah:
Thaharah, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji. Cet. 2. Jakarta: Amzah, halaman 365
Kelompok 35
Wahuwal-ladzii ansyaa
jannaatin ma'ruusyaatin
QS. Al-Anaam:141
waghaira ma'ruusyaatin
wannakhla wazzar'a
mukhtalifan ukuluhu
wazzaituuna warrummaana
mutasyaabihan waghaira
mutasyaabihin kuluu min
tsamarihi idzaa atsmara
waaatuu haqqahu yauma
hashaadihi walaa tusrifuu
innahu laa yuhibbul
musrifiin(a)
"Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun, yang berjunjung
dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman
yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang
serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya).
Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu), bila
dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik
hasilnya, (dengan dikeluarkan zakatnya); dan janganlah
kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai,
orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS.6:141)
Kelompok 36
Yaa ai-yuhaal-ladziina
QS. Al-Baqarah:267
Kelompok 37
- Semua yang diairi dengan sungai dan hujan maka diambil
sepersepuluh dan yang diairi dengan disiram dengan pengairan
maka diambil seperduapuluh. [HR Muslim]
3 Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz. 2003. Tuhfatul Ikhwan bi Ajwibatin
Muhammatin Tataallaqu bi Arkanil Islam (Tanya Jawab Tentang Rukun Islam). Diterjemahkan
oleh Mudzakir Muhammad Arif. Medan: IAIN Sumatera Utara, halaman 182
4 Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas. Op. Cit., halaman
370
Kelompok 38
Hasil pertanian tidak wajib dikeluarkan zakatnya sebelum
mencapai nishab, yaitu 5 wasq (1 wasq adalah 60 sha,
sedangkan 1 sha sama dengan 2,2 kg, jadi 1 wasq kurang
lebih sama dengan 132,6 kg).
Jadi, kadar nishab hasil pertanian adalah 5 wasq 132,6 kg =
663 kg.5
Kadar tersebut ditentukan berdasarkan Hadist, yaitu:
Tidak ada zakat pada (hasil pertanian) di bawah lima
wasq. [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
d. Hasil pertanian tersebut telah sampai haul.
Pembayaran zakat untuk tanaman tidak menggunakan
penghitungan satu tahun seperti zakat emas dan perak, tetapi
pada setiap kali panen.6
Pemilik hasil pertanian tidak diperkenankan memakan dan
memanfaatkan hasil panennya sebelum ia mengeluarkan
zakat atas hasil pertanian tersebut.7
6 Syakir Jamaluddin. 2013. Kuliah Fiqh Ibadah. Cet. 3. Yogyakarta: LPPI UMY, halaman
200
7 Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas. Op. Cit., halaman
371
8 Zakiah Daradjat. 1994. Zakat Pembersih Harta dan Jiwa. Cet. 6. Jakarta: CV Ruhama,
halaman 42
Kelompok 39
3. KADAR ZAKAT PERTANIAN YANG WAJIB DIKELUARKAN
Pada pertanian yang tadah hujan atau mata air atau yang
menggunakan penyerapan akar (atsariyan) diambil sepersepuluh
(sepuluh persen) dan yang disirami dengan penyiraman maka diambil
seperduapuluh (lima persen). [HR al-Bukhri]
Merujuk dari Hadist yang dipaparkan di atas, dapat disimpulkan
bahwa:
- Hasil pertanian dengan sistem non-irigasi (pengairan tanpa
menggunakan tenaga, alat, maupun biaya. Misalnya diairi dengan air
sungai) kadar zakatnya adalah 10%. Jadi, yang dikenakan adalah
10% dari 663 kg, yaitu 66,3 kg.
9 Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas. Op. Cit., halaman
373
Kelompok 310
Kelompok 311
B. TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT TERNAK
QS. Al-Nahl:66
Wa-inna lakum fiil an'aami
la'ibratan nusqiikum
mimmaa fii buthuunihi min
baini fartsin wadamin
labanan khaalishan saa-
ighan li-sysyaaribiin(a)
"Dan sesungguhnya, pada binatang ternak itu benar-benar
terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum,
dari apa yang berada dalam perutnya, (berupa) susu yang
bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-
orang yang meminumnya." (QS.16:66)
Adapun yang dimaksud dengan hewan ternak disini secara khusus dalam
nash hadits adalah unta, sapi (kerbau), dan domba (kambing). Itulah jenis
hewan yang wajib zakat. Selain dari jenis hewan tersebut maka tidak
wajib zakat. Mengenai zakat untuk hewan kuda, para tokoh Islam seperti
Imam Malik, Asy-Syafii, dan Ahmad bin Hanbal sepakat untuk
mengklasifikasikan kuda ke zakat niaga jika kuda tersebut
diberniagakan.10
Orang-orang yang tidak mau menjalankan zakat ternak diancam
dengan hukuman di akhirat nanti. Hal tersebut dijelaskan dalam hadist di
bawah ini:
Kelompok 312
Tiada seorang pun yang mempunyai unta, sapi, ataupun kambing
dan ia sudah berkewajiban mengeluarkan zakat, namun ia tidak
mengeluarkan zakatnya, melainkan nanti pada hari kiamat akan
didatangkan apa yang dimiliki itu dalam keadaan yang lebih besar
dan gemuk dari yang ada sewaktu di dunia. Lalu, binatang yang tidak
dikeluarkan zakatnya itu menginjak-nginjak orang tersebut dengan
kuku-kuku kakinya dan menanduk dengan tanduknya. Setiap kali yang
terakhir telah melaluinya, maka dikembalikan kepadanya yang
pertama kalinya. Keadaan demikian ini terus berlangsung sehingga
diberi keputusan di antara semua manusia. [HR. Bukhari]
11 Meria Susanti. 2012. Zakat Hewan atau Binatang Ternak dan Cara Perhitungannya,
melalui http://meriasusanti.blogspot.com/2012/03/zakat-hewan-atau-binatang-ternak-dan.html,
diakses tanggal 14 November 2014, jam 19:34 WIB
12 Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas. Op. Cit.,
halaman 352
Kelompok 313
ternak tersebut sebagai pekerja-pekerja tanah pertanian dan
ladang. [HR. Abu Ubaid]
Kelompok 314
c. Telah mencapai nishab
Tiap-tiap hewan ternak yang wajib dizakatkan punya nishab
yang berbeda-beda. Kambing mulai terkena zakat jika
jumlahnya sudah 40 ekor, sapi 30 ekor, dan unta 5 ekor.
Mengenai nishab seterusnya akan dijelaskan di subjudul
pembahasan selanjutnya.
d. Telah mencapai haul, yaitu telah dimiliki selama satu tahun
penuh. Hal ini sesuai dengan Hadist:
Tidak ada zakat pada harta sampai ia mencapai satu tahun.
[HR. Abu Dawud]
Ada beberapa ketentuan mengenai haul zakat ternak ini, antara
lain:
- Anak hewan ternak karena haul (ukuran setahun) bagi anak-
anak hewan ternak itu mengikuti hitungan haul induknya.
Anak hewan ternak ini dihitung dalam zakat walaupun
belum mencapai usia setahun apabila induknya telah
mencapai nishab.
Contohnya seseorang memiliki 120 ekor kambing,
seharusnya zakat yang wajib dikeluarkan adalah 2 ekor
kambing, namun sebulan sebelum sempurna haulnya,
lahir 100 ekor kambing sehingga di akhir tahun (waktu
sempurnanya haul) berjumlah 220 ekor. Dalam hal ini ia
wajib mengeluarkan 3 ekor kambing walaupun yang 100
ekor belum mencapai usia setahun.
- Apabila induk-induknya belum mencapai nishab, lalu
induk-induk itu melahirkan anak-anaknya sehingga
mencapai nishab. Saat mencapai nishab itulah permulaan
haulnya.
Contohnya, seorang memiliki 30 ekor kambing lalu
kambing-kambing itu melahirkan 10 ekor, maka haul
kambing-kambing tersebut dihitung sejak genap empat
puluh ekor kambing.
- Apabila nishab berkurang ditengah-tengah tahun sebelum
sempurna haul, maka terputuslah haul.
Kelompok 315
Contohnya, seorang memiliki 40 ekor kambing dan
sebelum sempurna setahun berkurang seekor karena
mati, maka ia tidak wajib menzakati sisanya.
Kelompok 316
Nishab Zakatnya
Unta Bilangan dan Jenis Umur
(ekor) Zakatnya
1 ekor kambing atau 2 tahun lebih
59
1 ekor domba 1 tahun lebih
b. Sapi/Kerbau
Nishab kerbau disetarakan dengan nishab sapi yaitu 30 ekor.
Artinya jika seseorang telah memiliki 30 sapi/kerbau, maka ia telah
terkena wajib zakat.
Kelompok 317
Berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh
At Tarmidzi dan Abu Dawud dari Muadz bin Jabbal RA, maka
dapat dibuat tabel sebagai berikut15:
Nishab Zakatnya
Sapi/Ker
Bilangan dan Jenis Umur
bau
Zakatnya
(ekor)
30 39 1 ekor sapi/kerbau 1 tahun lebih
c. Kambing/Domba
Nishab kambing/domba adalah 40 ekor, artinya bila seseorang telah
memiliki 40 ekor kambing/domba maka ia telah terkena wajib
zakat.
Berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW, yang diriwayatkan oleh
Imam Bukhori dari Anas bin Malik, maka dapat dibuat tabel
sebagai berikut16:
15 Ibid.
16 Ibid.
Kelompok 318
Kelompok 319
Nishab Zakatnya
Kambing/Do Bilangan dan Jenis Umur
mba (ekor) Zakatnya
Kambing 2
40 120 1 ekor kambing/domba tahun, domba
1 tahun
Kambing 2
121 200 2 ekor kambing/domba tahun, domba
1 tahun
Kambing 2
201 300 3 ekor kambing/domba tahun, domba
1 tahun
Selanjutnya, setiap jumlah itu bertambah 100 ekor maka zakatnya
bertambah 1 ekor.
Kelompok 320
- Kemudian bagi binatang yang tidak disebutkan dalam hadits,
maka mayoritas ulama berpendapat bahwa zakatnya
dinisbatkan juga kepada zakat emas, yakni 2,5%.17
17 Anonim. 2011. Fiqih Zakat: Zakat Peternakan. Karya tulis yang dipublikasikan melalui
ei08.files.wordpress.com/2011/04/zakat-peternakan1.docx
18 Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas. Op. Cit.,
halaman 356-357
Kelompok 321
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kelompok 322
B. SARAN
Kelompok 323
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-buku
Aziz, S. A., bin Abdullah bin Baz., 2003. Tuhfatul Ikhwan bi Ajwibatin
Muhammatin Tataallaqu bi Arkanil Islam (Tanya Jawab Tentang Rukun
Islam). Diterjemahkan oleh Mudzakir Muhammad Arif. Medan: IAIN
Sumatera Utara
Azzam, A. A. M., dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas., 2010. Fiqh Ibadah:
Thaharah, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji. Cet. 2. Jakarta: Amzah
Daradjat, Z., 1994. Zakat Pembersih Harta dan Jiwa. Cet. 6. Jakarta: CV Ruhama
Jamaluddin, S., 2013. Kuliah Fiqh Ibadah. Cet. 3. Yogyakarta: LPPI UMY
B. Karya Tulis
Anonim. 2011. Fiqih Zakat: Zakat Peternakan. Karya tulis yang dipublikasikan
melalui ei08.files.wordpress.com/2011/04/zakat-peternakan1.docx
C. Website/Situs Internet
Kholid Syamhudi. 2013. Syarat-Syarat Wajib Zakat Mal, melalui
http://almanhaj.or.id/content/3672/slash/0/syarat-syarat-wajib-zakat-mal/,
diakses tanggal 14 November 2014, jam 20:33 WIB
Meria Susanti. 2012. Zakat Hewan atau Binatang Ternak dan Cara
Perhitungannya, melalui http://meriasusanti.blogspot.com/2012/03/zakat-
hewan-atau-binatang-ternak-dan.html, diakses tanggal 14 November 2014,
jam 19:34 WIB
Kelompok 324