Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA OMA.L DENGAN GANGGUAN MUSKULOSKELETAL


DI WISMA ASISI KOTA SUKABUMI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Individu Keperawatan Gerontik

Disusun Oleh :

RIA NURFAJRIA, S.Kep

PROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

KOTA SUKABUMI

2016

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


1
PADA OMA L DENGAN GANGGUAN MUSKULOSKLELETAL
DI WISMA ASISI KOTA SUKABUMI

A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 11 November 2016
Oleh : Ria Nurfajria
1. Identitas Klien
Nama : Oma L
Usia : 78 Tahun
Alamat : Balai Desa No. 16 Kota Sukabumi
Pendidikan : Sekolah Rakyat
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Chinese
Agama : Budha
Status Perkawinan : Tidak Menikah
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 56 Tahun
Agama : Budha
Suku Bangsa : Chinese
Pendidikan : SMP
Alamat : Balai Desa No. 16 Kota Sukabumi
Hubungan dengan Klien : Keponakan klien
3. Riwayat Masuk Panti
Tanggal masuk panti : 19 Oktober 2016
Dikirim oleh : Ny. A
Alasan dikirim ke panti : Karena semua keponakan oma L sibuk
4. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh lemas di kedua kaki dan tangan kanan
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Oma L mengatakan lemas diseluruh tubuhnya terutama pada kedua kaki dan
tangan kanannya. Lemas dirasakan seperti tidak bertenaga sehingga aktivitas oma L
terbatas. Lemas bertambah apabila beraktivitas dan berkurang ketika beristirahat.
Aktivitas oma L sebagian dibantu oleh geron. Oma L mengatakan kesulitan untuk
bangun dari kursi dan harus ada yang membantu.

c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


Oma l mengatakan memiliki penyakit Diabetes sejak 30 tahun yang lalu.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Oma L mengatakan ibunya memiliki penyakit yang sama dengan oma L yaitu
Diabetes.
e. Genogram
2
Interpretasi:
Klien adalah anak ketujuh dari 7 bersaudara, oma L tidak menikah dan semua
saudara oma L sudah meninggal.
5. Riwayat Pekerjaan
Oma L mengatakan saat ini tidak bekerja, pekerjaan oma L saat muda adalah
sebagai pengusah konveksi.
6. Riwayat Rekreasi
Oma L mengatakan saat di rumah suka rekreasi dengan berjalan-jalan ke tempat
wisata, namun saat di panti oma L hanya menonton tv, senam, mengobrol dengan oma
yang ada di panti dan melakukan TAK dengan mahasiswa.
7. Pemeriksaan Fisik
a. Penampilan Umum
Kesadaran klien compos mentis, keaadaan oma L tampak murung, tidak bias
bangun dari tempat duduk dengan sendiri karena kedua kakinya terasa lemas, bila
berdiri harus berpegangan dan dibantu, aktivitas oma L sebagian dibantu.
b. Antropometri
Berat Badan : 45 Kg
Tinggi Lutut : 160 Cm

c. Status Gizi
BBI = (TB 100ol ) 10%BB
= (160 100) 10% 45
= 60 4,5
= 55,5 kg

Indeks Masa Tubuh

IMT = Berat Badan (Kg)

Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)


3
= 45 kg
1.60 x 1.60
= 45 kg
(1,6)2
= 17,57

Klasifikasi IMT menurut WHO 2004


No Kategori IMT Resiko Penyakit
1 Kurus < 18,5 Rendah
2 Berat badan normal 18,5-24,9 Rata-rata
3 Berat badan berlebih 25- 29,9 Meningkat
4 Obesitas- kelas 1 30-34,9 Sedang
5 Obesitas kelas 2 35-39,9 Berbahaya
6 Obesitas kelas 3 40 Sangat berbahaya
Interpretasi:
Berdasarkan hasil perhitungan IMT Oma. M didapatkan nilai 17,57 maka klien
termasuk kedalam kategori berat badan kurus dengan resiko penyakit rendah.
d. Tanda tanda Vital
Tekanan Darah : 120 / 80 mmhg
Nadi : 80 x/ menit
Respirasi : 16 x/ menit
Suhu : 36,50 C
e. Pemeriksaan Persistem
1) Sistem Pernapasan
Kebersihan hidung bersih, tidak ada secret, bentuk simetris, tidak ada
pernafasan cuping hidung, bentuk dada normal, tidak terlihat retraksi dinding
dada, suara paru vesikuler ketika diauskultasi, bunyi paru sonor.

2) Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva merah muda, tidak ada pembesaran JVP, CRT < 3 detik, akral
hangat.
3) Sistem Gastrointestinal
Mukosa bibir lembab, tidak ada perdarahan gigi dan gusi, klien terlihat sudah
tidak memiliki gigi, tidak ada keluhan nyeri menelan, bentuk abdomen simetris
kiri dan kanan, bising usus 6x/menit, terdapat nyeri tekan pada daerah
lambung.
4) Sistem Genitourinarius
Tidak terdapat distensi bladder dan tidak ada nyeri pada pelvis.
5) Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas atas dan bawah simetris, jari lengkap, tidak terdapat edema,
ekstermitas kanan atas dan kedua ekstremitas bawah lemah saat digerakan.
kekuatan 5 4 otot
3 3
6) Sistem Integumen

4
Rambut bersih, warna kulit putih , kulit wajah tampak pucat dan terlihat
kerutan, turgor kulit 3 detik, kuku bersih dan tidak bergelombang
7) Sistem Persyarafan
Saraf Olfaktorius : Klien dapat membedakan bau
Saraf Optikus : Klien masih bias melihat seperti membaca koran
Saraf Okulomotorius : Reaksi pergerakan mata dan pupil masih normal
Saraf Troklearis : Klien masih dapat melakukan pergerakan mata
kebawah dan keatas secara perlahan
Saraf Trigeminus : Klien mampu mengunyah walaupun gigi ompong
Saraf Abdusens : Klien masih mampu melakukan pergerakan mata
secara lateral
Saraf Facialis : Ekspresi wajah klien dapat mencerminkan sesuai
dengan keadaan hatinya
Saraf Vestibulokoklearis : Klien mampu mendengar suara tanpa bantuan alat
Saraf Glosofaringeus : Klien masih mampu menelan dengan baik
Saraf Vagus : Proses menelan dan berbicara masih baik tetapi
bicaranya dengan nada pelan
Saraf Asesorius : Klien sudah tidak mampu melakukan rotasi kepala
dan bahu
Saraf Hipoglosus : Pergerakan lidah baik

8. Pemeriksaan Psikososial dan Spiritual


a. Psikososial
Klien merupakan pasien baru, klien baru 1 bulan berada di panti, klien mampu
berkomunikasi dengan cukup baikdengan penghuni wisma, klien menunjukan sikap
yang ramah. Klien berharap memiliki banyak teman untuk diajak berbicara, klien
sesekali tampak murung.
b. Identifikasi Masalah Emosional
Pertanyaan Tahap 1
1) Apakah klien mengalami sukar tidur? (+)
2) Apakah klien sering mengalami gelisah? (+)
3) Apakah klien sering murung atau menangis sendiri? (+)
4) Apakah klien sering was-was atau khawatir? (+)
Pertanyaan Tahap 2
1) Keluhan >3 bulan atau >1 kali dalam 1 bulan? (-)
2) Ada masalah atau banyak pikiran? (+)
3) Ada gangguan atau masalah dengan keluarga lain? (+)
4) Menggunakan obat tidur atau penenang sesuai anjuran dokter? (-)
5) Cenderung mengurung diri? (-)
Interpretasi: Klien mengalami masalah emosional positif (+) yang ditandai
dengan klien sering terlihat murung. Keluhan tersebut di keluhkan dan lebih dari 1
kali dalam 1 bulan terakhir.
5
c. Spiritual
1) Masalah keagamaan dan kegiatan keagamaan
Klien mengatakan bahwa dirinya beragama Budha, klien mengatakan jarang pergi
ketempat ibadah karena penghuni wisma kebanyakan beragama katolik, namun
klien mengatakan hanya berdoa sendiri dikamar.
2) Keyakinan atau Konsep Tentang Kematian
Klien mengatakan tidak takut dengan kematian, tetapi terkadang klien merasa
takut jika harus berpisah dengan saudara, keponakan, dan cucunya.
3) Harapan Klien
Klien mengatakan ingin sehat dan sangat ingin berkumpul dengan keluarganya
seperti dahulu.
9. Pengkajian Fungsional Klien
a) KATZ Indeks
a. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK), menggunakan pakaian, pergi ke
toilet, berpindah dan mandi
b. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi diatas
c. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain
d. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi yang lain
e. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet dan satu fungsi yang lain
f. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain
g. Ketergantungan untuk semua fungsi diatas
Interpretasi :
Berdasarkan hasil pengkajian pada klien, klien termasuk kedalam kategori E
yaitu mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet dan satu fungsi yang lain.

b) Modifikasi dari Barthel Indeks


Menurut ADL klien dengan menggunakan skoring

No Kriteria Dengan Mandiri Nilai Keterangan


Bantuan Klien

1. Makan 5 10 10 Frekuensi : 3 kali


sehari
Jumlah : 1 porsi
habis
Jenis : nasi, lauk
pauk dan sayur
2. Minum 5 10 10 Frekuensi : Sering
Jumlah : 4 gelas
sehari
Jenis : Air putih

3. Berpindah tempat 5 10 15 5 Dibantu

6
4. Kebersihan diri (cuci muka, 0 5 0 Dibantu
menyisir rambut, gosok gigi)

5. Mobilisasi toilet (Mencuci 5 10 5 Dengan bantuan


pakaian, menyikat tubuh,
menyiram)

6. Mandi 5 15 5 Frekuensi : 2 kali


sehari dengan
bantuan

7. Jalan di permukaan datar 0 5 0

8. Naik turun tangga 5 10 5

9. Menggunakan pakaian 5 10 5 Klien dibantu

10. Kontrol BAK 5 10 10 Frekuensi 4-


7x/hari

11. Kontrol BAB 5 10 10 Frekuensi 1x/hari

12. Olahraga/ latihan 5 10 5 1x/minggu

13. Rekreasi dan pemanfaatan 5 10 5 1x/hari nonton tv


waktu luang

Total Skor 75

Keterangan :
1. Skor 130 : Mandiri
2. Skor 65 - 125 : Ketergantungan sebagian
3. Skor 60 : Ketergantungan total
Interpretasi :
Berdasarkan hasil pengkajian Barthel Indeks diatas, didapatkan skor 75 maka klien
termasuk kedalam lansia yang mengalami ketergantungan sebagian.
10. Pengkajian Status Mental Gerontik
a. Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short Portable Mental
Status Questioner (SPMSQ)

BENAR SALAH NO. PERTANYAAN


01 Tanggal berapa hari ini? (Tanggal 11 November)
7
02 Hari apa sekarang ini? (Jumat)
03 Apa nama tempat ini? (wisma assisi)
04 Dimana alamat anda? (balai desa)
05 Berapa umur anda? (lupa)
06 Kapan anda lahir? (lupa)
07 Siapa presiden indonesia sekarang? (Jokowi)
08 Siapa presiden sebelumnya ? (SBY)
09 Siapa nama ibu anda? (lupa)
10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari
setiap angka baru, semua secara menurun
7 3

Keterangan:
Salah 0-3 Fungsi intelektual utuh
Salah 4-5 Fungsi intelektual ringan
Salah 6-8 Fungsi intelektual sedang
Salah 9-10 Fungsi intelektual berat

Interpretasi:
Berdasarkan hasil pengkajian dengan menggunakan SPMSQ diatas, maka
diketahui bahwa klien memiliki fungsi intelektual utuh dengan skor yang salah 3.

b. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan Mini Mental Status
Exam (MMSE)

N ASPEK NILAI NILAI


KRITERIA
O KOGNITIF MAKS KLIEN
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :
Tahun
Musim penghujan
Tanggal
Hari
Bulan
Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang berada ?
Negara Indonesia
Provinsi
Kota Sukabumi
Panti wisma asisi
Nama kamar
2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh pemeriksa) 1 detik
untuk mengatakan masing-masing obyek.
Obyek pulpen
8
Obyek kertas
Obyek bunga

3 Perhatian dan 5 3 Minta klien untuk memulai dari angka 100


kalkulasi kemudian dikurangi 3 sampai 5 kali/tingkat
97
94
91
88
85
4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada
no.2 tadi. Bila benar poin untuk masing masing
obyek 1
5 Bahasa 9 2 Tunjukan pada klien suatu benda dan tanyakan
pada klien masing-masing namanya
penggaris
buku

0 Minta klien untuk mengulang kata berikut :


tidak ada jika, dan atau tetapi. Bila benar nilai
satu poin

3 Minta klien untuk mengikuti perintah berikut


yang terdiri dari 3 langkah:
ambil boneka yang ada di depan oma
simpan di dada
kembalikan lagi ke pemeriksa

1 Perintah pada klien untuk satu hal :


buka mulut Oma

1 Perintahkan pada klien untuk menulis satu


kalimat
1 Menyalin gambar

JUMLAH 27

Keterangan:
>23 : Aspek kognitif dan fungsi mental baik
18-22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
9
<17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Interpretasi:
Berdasarkan hasil pemeriksaan MMSE diatas, maka Oma L termasuk kedalam
kategori kerusakan aspek fungsi mental baik dengan skor 27.

11. Pengkajian Keseimbangan

Keseimbangan Skor

Bisa (0) Tidak (1)

1 Bangun dari kursi 1

2 Duduk ke kursi 1

3 Menahan dorongan pada sternum dengan mata terbuka 1

4 Mata tertutup 1

5 Perputaran leher 1

6 Gerakan menggapai sesuatu 1

7 Membungkuk 1

Gaya Berjalan Bisa (0) Tidak (1)

8 Berjalan sesuai perintah 1

9 Kemampuan mengangkat kaki saat berjalan 1

10 Kontinuitas langkah kaki saat berjakan 1

11 Kesimetrisan langkah 1

12 Penyimpangan jalur saat berjalan 1

13 Berbalik 1

Jumlah 13

Keterangan:
11-13 : Resiko jatuh tinggi

10
6-10 : Resiko jatuh sedang
0-5 : Resiko jatuh rendah
Interpretasi:
Berdasarkan pengkajian keseimbangan diatas, maka klien termasuk dalam kategori
resiko jatuh tinggi dengan skor 13.

B. Mind Mappin

DS :
DS: Klien mengatakan lemas pada kedua kaki
Klien mengatakan lemas dikedua dan tangan kanannya.
kaki dan tangan kanan Klien mengatakan susah bila bangun dari
Lemas bertambah bila beraktivitas kursi
DO :
DO:
Klien dibantu bila bangun dari kursi
Klien tampak lemah tidak bertenaga
Kekuatan otot
Aktivitas dibantu geron 5 3
Dari hasil pengkajian Barthel 3 3
indeks klien termasuk Skor Barthel indeks 75 ketergantungan
sebagian
ketergantungan sebagian dengan
Skore keseimbangan 13 resiko jatuh tinggi
nilai 75
Dari hasil Katz indeks termasuk
kategori E yaitu mandiri kecuali
mandi, berpakaian dan ke tolilet Resiko jatuh tinggi
Oma M
Skore keseimbangan 13 resiko jatuh
88 Tahun
tinggi
Kekuatan otot
5 4
3 3
DS:
Klien mengatakan beragama Budha
Gangguan mobilitas fisik Klien mengatakan selama di Wisma tidak
pernah pergi ke tempat ibadah, karena Kurangnya
kebutuhan spiritual
semua penghuni wisma kebanyakan
beragama katolik dan jika penghuni lain
sedang pergi ke kapel klien hanya duduk
di depan lorong Wisma
DO:
Saat penghuni wisma berdoa ke kapel
klien hanya diam saja duduk di depan
lorong wisma.

11
C. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan otot
2. Kurangnya kebutuhan spiritual berhubugan dengan kelemahan fisik
3. Resiko tinggi jatuh berhubungan dengan kelemahan fisik

D. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Perencanaan
Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional

1 Gangguan Tupan: 1. Pantau kekuatan 1. Mengetahui kekuatan


mobilitas fisik Setelah dilakukan otot otot klien
b.d kelemahan intervensi 2. Ajarkan dan latih 2. ROM aktif dan pasif
otot keperawatan ROM aktif dan merupakan strategi
selama 6 hari pasif pada dalam meningkatkan
diharapkan ekstremitas atas rentang gerak otot
gangguan dan bawah secara terjaga serta
mobilitas fisik bertahap meminimalkan atrofi
teratasi. otot
Tupen: 3. Motivasi klien agar 3. Menumbuhkan rasa
Setelah dilakukan mau melakukan percaya diri dalam
intervensi ROM aktif dan melakukan latihan
keperawatan pasif dengan rentang gerak
selama 3 hari, didampingi
diharapkan 4. Memandirikan 4. Agar klien mampu
gangguan klien untuk dapat melakuakn ROM
mobilitas fisik melakukan ROM secara mandiri
teratasi dengan yang sudah
kriteria: diajarkan
- Klien mau
melakukan
ROM secara
rutin
- Tidak terjadi
kontraktur
- Kekuatan otot
meningkat

2 Kurangnya Tupan : 1. Observasi 1. Untuk mengetahui


kebutuhan Setelah dilakukan kemampuan klien kegiatan ibadah harian

12
spiritual b.d intervensi dalam melakukan klien
kelemahan fisik keperawatan kegiatan ibadah
selama 6 hari secara sehari-
kurangnya harinya
kebutuhan spiritual 2. Motivasi klien 2. Menumbuhkan rasa
teratasi untuk melakukan percaya diri dalam
Tupen : kegiatan melakukan kegiatan
Setelah dilakukan spiritualnya. spiritualnya
intervensi
keperawatan
selama 3 hari
kurangnya
kebutuhan spiritual
teratasi dengan
kriteria :
- Klien mampu
beribadah
secara mandiri

3 Resiko jatuh Tupan : 1. Kaji ulang adanya 1. Untuk mengetahui


tinggi b.d Setelah dilakukan factor-faktor resiko seberapa besar
menurunnya intervensi jatuh pada klien resiko jatuh pada
kelemahan fisik keperawatan klien
selama 2 minggu 2. Tulis dan laporkan 2. Untuk
resiko tinggi adanya fakltor- mempersiapkan
cedera tidak faktor resiko dan menjaga agar
terjadi. factor-faktor
Tupen : tersebut tidak
Setelah dilakukan terjadi
3. Lakukan modifikasi
intervensi 3. Meminimalkan
lingkungan agar
keperawatan factor-faktor
lebih aman
selama 3 hari resti resiko jatuh pada
(memasang
cedera tidak terjadi klien dengan
pinggiran tempat
dengan kriteria : mengamankan
- Klien mampu tidur)
lingkungan klien
mengidentifikasi
bahaya 4. Ajarkan klien
lingkungan tentang upaya 4. Agar klien dapat
- Klien mampu menjaga dirinya
pencegahan cedera
mengidentifikasi dari factor jatuh
preventif atas

13
bahaya tersebut

E. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Tanggal 1 Desember 2016

Dx Diagnosa Waktu Implementasi Evaluasi Paraf

1 Gangguan Jam 09.00 1. Memantau kekuatan Jam 13.00 WIB Ria


mobilitas fisik WIB otot klien
R/ 5 4 S:
b.d
kelemahan 3 3
- Klien mengatakan
2. Mengajarkan dan
otot masih merasa lemas
melatih Rom aktif
pada kedua kaki dan
dan pasif
R/ klien mengikuti tangan kanannya
latihan yang - Klien mengatakan
diberikan perawat setelah dilakukan
3. Memotivasi klien
penkes klien mengerti
agar mau melakuakan
dan bias melakukan
Rom aktif dan pasif
gerakan ROM aktif
dengan didampingi
dan pasif dengan
R/ klien bersedia
dibantu
untuk melakukan
Rom aktif dan pasif O:
4. Memandirikan klien
untuk dapat - Klien melakukan
melakuakn Rom yang latihan ROM aktif
sudah diajarkan dan pasif
R/ Klien mampu
melakukan Rom aktif - Klien antusias
dan pasif secara melakukan ROM
mandiri - Aktivitas klien masih
terbatas

A:

Masalah belum teratasi

P:

Intervensi 1,2,3,4
dilanjutkan

14
2 Kurangnya Jam 10.00 1. mengobservasi Jam 15.45 WIB Ria
kebutuhan WIB kemampuan klien
S:
spiritual b.d dalam melakukan
kelemahan kegiatan ibadah - klien mengatakan akan
fisik secara sehari- berdoa di kamarnya
harinya
R/ klien jarang O:
mengikuti ibadah - Klien tampak belum
dengan penghuni melakukan kegiatan
panti lainnya spiritualnya
2. Motivasi klien
untuk melakukan A:
kegiatan
Masalah belum teratasi
spiritualnya.
R/ klien tampak P:
tidak pernah
melakukan intervensi 1,2 dilanjutkan
kegiatan
spiritualnya

3 Resiko jatuh Jam 10.30 1. mengkaji ulang Jam 13.00 WIB Ria
tinggi b.d WIB adanya factor-
S:
kelemahan faktor resiko jatuh
fisik pada klien Klien mengatakan masih
R/ klien lemas pada kedua kaki dan
mengatakan lemas tangan kanannya
pada kedua kaki
O:
dan tangan
kanannya - Klien hjarus dibantu bila
2. menulis dan akan bangun dari kursi
melaporkan
adanya fakltor- - ADL klien dibantu
faktor resiko - Kekuatan otot
R/ klien harus
5 4
dibantu bila akan
3 3
bangun dari kuri ,
skor Barthel
indeks 75 yaitu A:
ketergantungan
sebagian, skore masalah teratasi sebagian
kesimbangan 13
15
yaitu resiko jatuh P :
tinggi
3. Melakukan intervensi 1,2,3,4
modifikasi dilanjutkan
lingkungan agar
lebih aman
R/ mendekatkan
kursi ke tempat
tidur klien
4. Mengajarkan klien
tentang upaya
pencegahan cedera
R/ mengajarkan
klien bila akan
bangun dari
tempat tidur duduk
terlebih dahulu,
lalu mencari
pegangan seperti
kursi atau tongkat,
dan berjalan
dengan
berpegangan.

16

Anda mungkin juga menyukai