Anda di halaman 1dari 11

RESENSI BUKU

STUDI KEPEMIMPINAN ISLAM

Oleh :

Peni Dwilestari

(14320206)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2017

PENDAHULUAN
Adapun identitas dari buku adalah sebagai berikut :
Judul buku : KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN
Pengarang : Dr. Winardi, SE.
Penerbit : PT. Rineka Cipta
Tahun terbit : Cetakan pertama, Oktober 1990
Cetakan kedua, Februari 2000
Tempat penerbit : Jakarta
BAB I
PEMIMPIN DAN ANEKA MACAM ASPEKNYA
Seorang pemimpin adalah seorang yang karena kecakapan-kecakapan pribadinya dengan
atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk
mengerahkan upaya bersama ke arah pencapaian sasaran-sasaran tertentu.
Ada macam-macam jenis pemimpin : pemimpin formal, pemimpin informal, pemimpin
dalam bidang keagamaan, pemimpin dalam bidang kebudayaan, pemimpin dalam bidang
pendidikan, pemimpin dalam bidang politik yang menghadapi bidang garapan mereka masing-
masing.
BAB II
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang melekat pada diri seseorang yang
memimpin, yang tergantung dari macam-macam faktor, baik faktor intern maupun faktor ekstern.
Determinan kepemimpinan, kepemimpinan : (1) meliputi orang-orang (2) bekerja dari
sebuah posisi organisatoris (3) Timbul dalam sebuah situasi yang sfesifik.
Faktor orang, (the person factor), Memberikab sumbangsih ke arah efektifitas seorang
muslim
Faktor posisi, Menempatkan struktur atau kondisi-kondisi pada faktor orang. Orang atau
person yang bersangkutan mengenakan baju seragam organisatoris apabila faktor posisi
dikembangkan.
Situasi yang berbeda memerlukan peranan kepemimpinan yang berbeda, dan ciri-ciri
pribadi yang berbeda pula. Misalnya dalam proses pertumbuhan perusahaan-perusahaan biasanya
mereka menggunakan pemimpin yang berbeda-beda sifatnya.
Arti kepemimpinan, merupakan aktifitas memimpin pada hakikatnya meliputi suatu
hubungan. Adanya satu orang yang mempengaruhi orang-orang lain agar mereka mau bekerja ke
arah pencapaian sasaran tertentu. Ada dua macam pengaruh seorang pemimpin, pertama hasil
kerjanya sendiri dan kedua kelakuan dan tindakan-tindakan yang dilakukannya.
BAB III
MANUSIA DI DALAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Berbagai ilmu pengetahuan memperhatikan faktor manusia di dalam rumah tangga
perusahaan sebagai objek analisis mereka. Ilmu-ilmu pengetahuan tersebut merupakan
pengkhususan dari ilmu-ilmu yang mempelajari perilaku manusia secara umum. Psikologi
perusahaan misalnya dapat dianggap sebagai bagian dari psikologi umum.
Sosiologi perusahaan merupakan bagian dari sosiologi umum, mempelajari faktor
manusia di dalam lingkungan perusahaan mengharuskan kita memanfaatkan psikologi
perusahaan dan sosiologi perusahaan disamping ekonomi perusahaan.
Rumah Tangga Perusahaan
Dalam analisis kita, kita menggunakan asumsi bahwa rumah tangga perusahaan
merupakan sebuah lembaga ekonomi, tindakan ekonomi di dlaam rumah tangga perusahaan
terjadi melalui kombinasi faktor-faktor produksi elementer yakni : kemampuan kerja manusia
dan alat-alat produksi mati. Kombinasi tersebut dilakukan untuk mencapai sasaran tertentu.
Ilmu Ekonomi Perusahaan
Ilmu ekonomi perusahaan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tindakan-tindakan
ekonomis rumah tangga perusahaan.
Teori ekonomi perusahaan memenuhi 2 macam fungsi, pertama terdapat sebuah fungsi
yang menerangkan, maksudnya teori ekonomi perusahaan tersebut tidak mungkin memberikan
suatu penilaian nilai dalam arti kata etik, tujuan akhirnya mempertahankan sifat ekonomis yang
berdiri sendiri bagi ekonomi perusahaan. Teori kedua adalah teori ekonomi perusahaan juga
mempunyai suatu fungsi normatif. Tetapi, juga dalam fungsi ini teori ekonomi perusahaan tetap
bersifat bebas nilai dan ia tidak menyatakan sesuatu preferensi terhadap sasaran tertentu.
Sosiologi Perusahaan dan Psikologi Perusahaan
Ilmu sosiologi telah mengalami perkembangan yang amat pesat. Timbulnya aneka macam
problem sosiologis dan problem psikologis di dalam lingkungan perusahaan telah menyebabkan
timbulnya ilmu-ilmu yang khusus mempelajari problem-problem tersebut : yaitu sosiologi
perusahaan dan psikologi perusahaan.
Ekonomi perusahaan, sosiologi perusahaan dan psikologi perusahaan.
Antara objek ekonomi perusahaan dan sosiologi perusahaan serta psikologi perusahaan
terdapat perbedaan yang asasi.
Rumah tangga perusahaan bagi sosiologi perusahaan merupakan sebuah datum
sedangkan hubungan-hubungan manusia di dalam lingkungan perusahaan merupakan sebuah
problem baginya. Bagi ekonomi perusahaan faktor manusia dapat dianggap sebagai sebuah
datum yang sangat penting sedangkan pembentukan pendapatan bruto rumah tanga perusahaan
merupakan sebuah problem.
BAB IV
MOTIVASI MANUSIA
Istilah motivasi berhubungan dengan ide gerakan dan apabila kita menyatakannya secara
amat sederhana, maka sebuah motif merupakan sesuatu hal yang mendorong atau menggerakkan
kita untuk berperilaku dengan cara tertentu.

PERILAKU YANG DIMOTIVASI

Perilaku pada organisme-organisme hidup dapat mencapai tiga macam bentuk. Yang
pertama, yang dikenal sebagai tropisme (tropism), terdiri dari gerakan-gerakan yang mencakup
seluruh organisme apabila ia tertarik atau ditolak oleh sesuatu pengaruh di dalam lingkungan.
Sebagai contoh misalnya, dapat dikatakan bahwa sebuah organisme heliotropis adalah sebuah
organisme yang tertarik pada sinar matahari.
Bentuk perilaku kedua yakni refleks-refleks banyak menyerupai tropisme dalam arti
bahwa mereka merupakan reaksi-reaksi otomatis terhadap sitmuli, akan tetapi refleks-refleks
adalah terbatas hingga bagian tertentu dari tubuh, misalnya gerakan-gerakan lutut secara
sekonyong-konyong.
TEORI-TEORI TENTANG MOTIVASI
a Teori Home Ostasis
Istilah tersebut pertama-tama dipergunakan oleh seorang yang bernama W.B. GANNON,
dan konsep tersebut digunakannya untuk menerangkan pengendalian proses-proses
fisiologis seperti misalnya :
- Pemeliharaan panas tubuh manusia dan
- Pembekuan darah
Penggunaan konsep tersebut kini dinyatakan sebagai : Physiological Homeostasis, guna
membedakannya dengan Psychological Homeostasis yang merupakan suatu keterangan
tentang perilaku yang dimotivasi.
b Teori psikonalitik dari Freud
Menurut Freud, individu memiliki energi yang dicapainya dari proses-proses metabolis
yang kemudian disalurkan ke berbagai macam rangsangan. Semula titik berat diletakkan
pada persoalan seks tetapi hal tersebut kemudian dimodifikasi oleh para pengikutnya.
Sebuah faktor penting yang mencirikan teori psikoanalitik adalah peranan predominan
dari pemikiran di bawah sadar, yang cenderung menyebabkan si individu acuh terhadap
sifat kebenarannya serta tujuan dari perilakunya yang dimotivasi.
c Pandangan-pandangan Skinner
Pandangan-pandangan skinner dinamakan Operant Conditioning. Dengan istilah tersebut
bahwa sebuah organisme dalam proses belajar inisial menunjukkan perilaku yang agak
bersifat Random sebagai reaksi terhadap stimuli entern. Skinner telah mengekstrapolasi
penemuan-penemuannya menjadi suatu Design untuk kehidupan masyarakat.
d Teori Umum Festinger tentang Disonansi Kognitif
Istilah tersebut berhubungan dengan persepsi serta evaluasi (Kognisi) dua unit informasi
atau yang lebih bertentangan satu sama lain atau agaknya tidak bersifat harmonis.
KEBUTUHAN, KEINGINAN DAN ORIENTASI PADA TUJUAN
Kita, sebagai manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan, baik berupa kebutuhan-kebutuhan
fisik, ekonomi, politis maupun kebutuhan-kebutuhan lainnya dan secara sadar atau tidak sadar
kita dengan perilaku kita berusaha untuk memenuhinya agar supaya kita dapat hidup sesuai
dengan kehidupan yang kita inginkan atau kehidupan yang menurut orang lain yang kita percaya
karena kita alami.

BAB V

MANAJEMEN DAN MANAJER


1 PERENCANAAN (PLANNING)
Tugas pertama seorang manajer adalah memutuskan apa yang ingin dicapainya,
maksudnya mencapai tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang dari organisasinya.
Untuk melaksanakannya, manajer tersebut harus dapat meramalkan:
- Lingkungan ekonomi
- Lingkungan social
- Lingkungan politikal, dimana organisasinya akan beroperasi dan sumber-sumber daya
- Manusia
- Uang
- Peralatan yang akan tersedia padanya.
2 PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
Sasaran-sasaran dan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapainya, menunjukkan jumlah
orang yang diperlukan serta keterampilan-keterampilan yang diperlukan mereka, maksudnya :
posisi-posisi yang perlu diisi serta kualifikasi-kualifikasi yang perlu dimiliki orang yang
menduduki posisi demikian.
3 PENGKOORDINASIAN (COORDINATION)
Coordination sesungguhnya merupakan suatu bagian esensian darl organization, dan
bukanlah seperti dikatakan oleh Gulick sebuah fungsi (manajemen) tersendiri. Cara
mengkoordinasi paling umum adalah : menyediakan atasan bersama untuk pekerja-pekerja yang
pekerjaan mereka saling berkaitan.
4 PENEMPATAN KARYAWAN (STAFFING)
Di dalam bidang pengorganisasian, manajer yang bersangkutan menentukan posisi-posisi
dan ia memutuskan siapa saja yang akan menduduki posisi tersebut. Dalam aktivitas STAFFING
ia berupaya untuk menemukan orang yang tepat untuk masing-masing pekerjaan.
5 MEMBERIKAN ARAH/PENGARAHAN (DIRECTION)
Manajemen kadang-kadang dinyatakan orang sebagai : the management of people, not
things. Pernyataan mengandung makna bahwa sang manajer hanya perlu menggerakkan orang-
orang lain sesuai dengan keinginannya.
Hal yang sangat penting adalah : bahwa direction juga mencakup upaya untuk
mengembangkan moril baik agar bawahan bersedia memberikan segala-galanya dan bukan
sekedar bekerja asal bekerja.
6 PENGAWASAN (CONTROL)
Dalam hal melaksanakan aktivitas-aktivitas directing sang manajer menerangkan
kepada karyawannya apa yang harus dilakukan mereka dan ia membantu mereka untuk
melaksanakan tugas sebaik mungkin dalam aktivitas controlling, ia menentukan kemajuan
bagaimana telah dicapai dalam hal menuju ke arah sasaran-sasaran. Ia perlu mengetahui apa
yang sedang terjadi, sehingga ia dapat segera melakukan intervensi dan mengubah prosedur-
prosedur apabila perubahan-perubahan demikian dianggap perlu untuk mencapai sasaran-
sasaran.
7 INOVASI (INOVATION)
Inovasi senantiasa perlu dimasukkan ke dalam fungsi manajemen. Pada dasarnya, inovasi
terdiri dari tindakan-tindakan mengembangkan cara-cara baru yang lebih baik untuk
melaksanakan pekerjaan. Seseorang manajer dapat menghasilkan ide-ide baru
mengkombinasikan ide-ide lama menjadi ide-ide baru, dan mengadaptasi mereka sesuai dengan
kebutuhan atau mungkin ia dapat bertindak sebagai katalisator guna mengembangkan serta
menerapkan inovasi-inovasi.
8 REPRESENTASI (REPRESENTATION)
Akhirnya tugas seorang manajer mencakup tugas mewakili organisasinya dalam hal
menghadapi kelompok-kelompok luar.
- Badan-badan pemerintah
- Lembaga-lembaga financial
- Perubahan-perusahaan lain
- Para pemasok (para suppliers)
- Para pembeli
- Publik umum
9 DEFINISI MANAJEMEN YANG BERSIFAT OPERASIONAL
Sebuah definisi operasional tentang manajemen menghubungkan konsep manajemen
dengan sejumlah kriteria yang dapat diobservasi yang apabila dipenuhi menunjukkan terdapat
adanya suatu lingkungan manajemen.
10 AKTIVITAS YANG DIORGANISASI
Kriteria pertama yang dapat diobservasi yang berkaitan dengan manajemen adalah bahwa
ia merupakan sebuah proses aktivitas yang terorganisasi.
11 SASARAN-SASARAN
Kriterium operasional kedua untuk manajemen adalah bahwa terdapat sebuah sasaran
terhadap apa akvitas kelompok terorganiasi diarahkan. Kadang-kadang sasaran demikian
dinyatakan secara eksplisit, tetapi kadang-kadang ia dirumuskan secara umum sekali.
12 HUBUNGAN-HUBUNGAN ANTARA SUMBER-SUMBER DAYA
Kriterium operasional ketiga bagi manajemen adalah sebuah syarat utama bahwa :
aktivitas yang ditujukan ke arah sasaran dihasilkan dengan jalan menetapkan hubungan-
hubungan tertentu antara sumber sumber daya yang tersedia. Sumber-sumber daya merupakan
sebuah istilah umum yang mencakup :
- Bahan-bahan
- Suplai-suplay
- Peralatan
- Dana
- Manusia
Tantangan terbesar yang seringkali dihadapi oleh para manajer adalah : penetapan
hubungan-hubungan antara sumber-sumber daya manusia. Ia harus menghadapi hubungan-
hubungan formal, seperti yang digariskan oleh peta organisatoris dan hubungan-hubungan
informal yang muncul sewaktu manusia berupaya untuk berhubungan satu sama lain dalam
kehidupan mereka sehari-hari. Hubungan-hubungan demikian muncul dalam bentuk polayang
terus menerus berubah hal mana mencerminkan bagaimana manusia bekerja sama dan
bagaimana mereka saling mempengaruhi dalam kehidupa organisatoris mereka.
13 BEKERJA DENGAN BANTUAN PIHAK LAIN
Elemen kritikal keempat dari manajemen meliputi : upaya bekerja dengan bantuan pihak
lain untuk mencapai sasaran-sasaran oranisator.
14 KEPUTUSAN-KEPUTUSAN
Kriterium kritikal terakhir dalam definisi tentang manajemen adalah suatu keterlibatan
secara aktif dengan keputusan-keputusan yakni evaluasi serta pemilihan altenatif-alternatif dalam
suatu lingkungan kompleks yang seringkali terjalin erat dengan soal resiko serta ketidakpastian.
15 RANGKUMAN DEFINISIONAL
Lima macam operasional yang dapat digunakan terhadap manajemen adalah :
a Aktivitas yang terorganisasi
b Sasaran-sasaran
c Hubungan antara sumber-sumber daya
d Bekerja dengan bantuan pihak lain
e Keputusan-keputusan
16 KITA TIDAK DAPAT MELEPASKAN DIRI DARI KEGIATAN DUNIA
USAHA (BISNIS)
Kita amat tergantung pada organisasi-organisasi dunia usaha (Business organizations).
Bahan pangan yang kita makan, bahan sandang yang kita pakai, kendaraan bermotor kita
semuanya merupakan produk aktivitis dunia usaha. Tidak mungkin untuk memisahkan dunia
usaha dengan masyrakat dan membicarakannya secara terpisah.
17 PARA MANAJER PADA SEMUA ORGANISASI
Setiap organisasi mempunyai manajer, mungkin ada yang menamakan mereka :
- Supervisor (pengawas)
- Directors (direktur)
- Agency chiefs (pimpinan perwakilan)
- Foreman (mandur)
18 PARA MANAJER MEWAKILI PARA PEMILIK PERUSAHAAN
Para menejer mewakili kepentingan para pemilik perusahaan. Mereka bertindak atas
nama para pemilik dan mereka memperoleh kekuasaan formal dari para pemilik tersebut. Para
manajer bertanggung jawab kepada para pemilik perusahaan.
19 PARA MANAJER MEWAKILI KELOMPOK-KELOMPOK LAIN
Para manajer juga perlu mempertimbangkan kepentingan para pegawai, para pembeli,
pihak pemerintah dan masyarakat sewaktu mereka mengambil keputusan-keputusan.
Kepentingan-kepentingan kelompok tersebut harus diperhatikan oleh mereka karena apabila hal
tersebut tidak dilakukan perusahaan akan mengalami akibat-akibatnya.
20 PRINSIP MANAJEMEN
Cara lain untuk mempelajari manajemen adalah dengan jalan mempelajari prinsip-prinsip
manajemen. Prinsip-prinsip manajemen merupakan petunjuk-petunjuk untuk tindakan
manajerial. Mereka merupakan kebenaran-kebenaran umum, yang membantu pihak manajer
memutuskan apa yang harus dilakukannya dalam situasi tertentu.
BAB VI
FUNGSI-FUNGSI SEORANG MANAJER

Perencanaan (Planing), arti sempit : melihat ke muka jadi mencakup penetapan waktu
dan penetapan termijin. dalam literatur anglo saksis orang lazim menggunakan istilah
Scheduling.
Arti luas : disamping meliputi penetapan waktu juga mencakup pengkoordinasian
metode-metode dan alat-alat di dalam mana termasuk : persiapan, pembagian kerja, penetapan
urutan tindakan, kontrol kelangsungan.
Harold Koontz/Cyril O Donnel menganggap bahwa rencana-rencana merupakan landasan
bagi manajemen.
Pengorganisasian (Organizing), berhubungan dengan mengusahakan agar sekelompok
manusia bekerjasama ke arah pencapaian sasaran tertentu.
Organizing berhubungan pula dengan penyusunan dan perincian-perincian
tugas/jabatan/hak dalam suatu kerangka (struktur organisasi formal) yang secara keseluruhan
diharapkan akan dapat mencapai sasaran dengan efisien.
Koordinasi (Coordination), adalah proses mempersatukan atau mensinkronkan semua
usaha manajemen.
Menggerakkan (Actuating), berhubungan dengan aktifitas mempengaruhi orang-orang
agar mereka suka melaksanakan usaha-usaha ke arah pencapaian sasaran tertentu.
Memimpin (Leading), adalah sebuah aktvitas yang menyangkut pihak yang memimpin
dan pihak yang dipimpin. tanpa kerjasama antara kedua belah pihak yang berkepentingan maka
sulit dapat diharapkan akan tercapainya sasaran-sasaran.
Berkomunikasi (Comunication), berkomunikasi merupakan salah satu diantara fungsi
pokok manajemen. komunikasi adalah sebuah proses dimana pihak tertentu menyampaikan
kepada pihak lain, pandangannya, keinginannya, pendiriannya, dengan harapan bahwa pihak
yang dihubungi itu dapat mengertinya dan eventual melaksanakan tindakan-tindakannya sesuai
dengannya.
1 Source (sumber) adalah pihak yang pertama kali membuat berita.
2 Message (pesan) adalah stimulus yang ditranmisi oleh sumber kepada penerima.
3 Chanel (saluran) adalah alat melalui apa sebuah berita berlangsung dari sumber tertentu ke pihak
penerima.
4 Receivers (penerima) merupakan elemen yang terpenting dalam proses komunikasi.
5 Effect, merupakan perubahan-perubahan dalam kelakuan pihak penerima yang timbul sebagai
hasil transmisi sesuatu berita.
6 Feedback, reaksi pada pihak penerima terhadap berita sumber.
Pengawasan (Controlling), proses dimana pihak manajemen melihat apakah yang telah
terjadi sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi.
BAB VII
PIHAK MANAJER SEBAGAI INISIATOR PERUBAHAN DI DALAM ORGANISASI

Faktor pertama untuk memulai proses perubahan adalah diagnosis harus mendahului
tindakan-tindakan (menurut Agryris).
Model yang paling baik diterapkan sehubungan dengan suatu upaya yang mengusahakan
adanya perencanaan yang terencana yaitu Action Research.
Alat-alat pembantu diagnistik diantaranya latar belakang, sistem yang diperlukan, sistem
yang muncul.
Metode perubahan faktor latar belakang diantaranya perubahan personalia, latihan dan
pendidikan, pendidikan dan tata susunan (layout), rencana perangsang, kultur latar belakang.
Metode perubahan sistem yang diperlukan diantaranya revisi uraian pekerjaan dan
hubungan pekerjaan, pelaporan, penugasan, tanggung jawab, modifikasi pekerjaan, skedul
pekerjaan alternatif, reformulasi sasaran pekerjaan.
Metode perubahan sistem yang muncul diantaranya konseling, konsultasi, latihan,
konfrontasi, feedback survai,perencanaan dan eksekutif dan pertemuan konfrontasi.

KESIMPULAN

Dari resensi buku yang berjudul KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN, penulis


simpulkan bahwa setiap manajer harus merupakan seorang pemimpin dan ia harus memiliki
sifat-sifat dan kemampuan kepimpinan, yang menunjang pelaksanaan kepemimpinan di dalam
organisasi yang dikelola olehnya. Tetapi perlu juga diingat bahwa tidak setiap pemimpin harus
sama dengan seorang manajemen.
Sifat-sifat kepemimpinan yang baik dapat dipelajari dan diterapkan oleh seorang
pemimpin atau manajer, tetapi, bakat dan sifat kepemimpinan yang ada dalam dirinya dengan
sendirinya amat membantu (bersifat kondusif) terhadap kegiatan pelaksanaan kepemimpinannya.

Anda mungkin juga menyukai