Anda di halaman 1dari 29

Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa1

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian masa dewasa

Istilah adult berasal dari kata kerja latin, seperti juga istilah adolescene-
adolescere-yang yang berarti bentuk lampau partisipal dari kata kerja adultus
yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna atau
telah menjadi dewasa.
Menurut KBBI: dewasa /dwasa/ 1 sampai umur; akil balig (bukan kanak-
kanak atau remaja lagi), 2 telahmencapai kematangan kelamin; 3 matang (pikiran,
pandangan, dsb): dewasa /dwasa/ nwaktu, masa (akhir-akhir ini).
Masa dewasa merupakan salah satu fase dalam rentang kehidupan setelah
masa remaja. Pengertian masa dewasa ini dapat dihampiri dari sisi biologis,
psikologis, dan pedagogis (moral-spiritual).
Dari sisi biologis masa dewasa dapat diartikan sebagai suatu periode dalam
kehidupan individu yang ditandai dengan pencapaian kematangan tubuh secara
optimal dan kesiapan untuk bereproduksi (berketurunan).
Dari sisi psikologis, masa ini dapat diartikan sebagai periode dalam kehidupan
individu yang ditandai dengan ciri-ciri kedewasaan atau kematangan, yaitu (1)
kestabilan emosi (emotional stability), mampu mengendalikan perasaan: tidak
lekas marah, sedih, cemas, gugup, frustasi, atau tidak mudah tersinggung; (2)
memiliki sense of reality-kesadaran realitasnya-cukup tinggi: mau menerima
kenyataan, tidak mudah melamun apabila mengalami kesulitan, dan tidak
menyalahkan orang lain dan keadaan apabila menghadapi kegagalan; (3) bersikap
toleran terhadap pendapat orang lain yang berbeda; dan (4) bersikap optimis
dalam menghadapi kehidupan.
Sementara dari sisi pedagogis, masa dewasa ini ditandai dengan (1) rasa
tanggung jawab (sense of responsibility) terhadap kesejahteraan hidup dirinya
sendiri dan orang lain; (2) berperilaku sesuai dengan norma atau nilai-nilai agama;
(3) memiliki pekerjaan yang dapat menghidupi diri dan keluarganya; dan (4)
berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat.
Dapat kita simpulkan bahwa masa dewasa adalah masa di mana seorang
individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima
kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya.
Setiap kebudayaan membuat pembedaan usia kapan seseorang mencapai
status dewasa secara resmi. Pada sebagian besar kebudayaan kuno, status ini
tercapai apabila pertumbuhan pubertas sudah selesai atau hampir selesai dan
[Pick the date]

apabila organ kelamin anak telah berkembang dan mampu berproduksi. Belum
lama ini, dalam kebudayaan Amerika seorang anak belum resmi dianggap dewasa
kalau ia belum mencapai umur 21 tahun. Sementara itu dalam kebudayaan
Indonesia, seseorang dianggap resmi mencapai status dewasa apabila sudah
menikah, meskipun usianya belum mencapai 21 tahun.
Selama masa dewasa yang lama ini, perubahan-perubahan fisik dan psikologis
terjadi pada waktu-waktu yang dapat diramalkan seperti masa kanak-kanak dan
masa remaja, yang juga mencakup periode yang cukup lama saat terjadinya
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa2

perubahan-perubahan fisik dan psikologis tertentu, masa dewasa biasanya dibagi


berdasarkan periode yang menunjuk pada perubahan-perubahan tersebut, bersama
dengan masalah-masalah penyesuaian diri dan tekanan-tekanan berdaya serta
harapan-harapan yang timbul akibat perubahan tersebut.
Sebagai seorang individu yang sudah tergolong dewasa, peran dan tanggung
jawabnya tentu makin bertambah besar. la tak lagi harus bergantung secara
ekonomis, sosiologis ataupun psikologis pada orang tuanya. Mereka justru merasa
tertantang untuk membuktikan dirinya sebagai seorang pribadi dewasa yang
mandiri. Segala urusan ataupun masalah yang dialami dalam hidupnya sedapat
mungkin akan ditangani sendiri tanpa bantuan orang lain, termasuk orang tua.
Berbagai pengalaman baik yang berhasil maupun yang gagal dalam menghadapi
suatu masalah akan dapat dijadikan pelajaran berharga guna membentuk seorang
pribadi yang matang, tangguh, dan bertanggung jawab terhadap masa depannya.

2. Tahapan-tahapan masa dewasa

A. Masa dewasa dini

Secara umum, masa dewasa dini dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira
umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai
berkurangnya kemampuan reproduktif.
H. S. Becker dalam Personal Changes in Adult Life (1964) menyatakan bahwa
masa dewasa awal merupakan suatu masa atau periode penyesuaian diri terhadap
pola-pola kehidupan yang baru dan harapan-harapan sosial baru.
Secara biologis, masa ini merupakan puncak pertumbuhan fisik yang prima,
sehingga dipandang sebagai usia yang tersehat dari populasi manusia secara
keseluruhan (healthiest people in population). Mereka memiliki daya tahan dan taraf
kesehatan yang prima sehingga dalam melakukan berbagai kegiatan tampak
inisiatif, kreatif, energik, cepat, dan proaktif. Meskipun banyak yang mengalami
sakit, tetapi jarang sampai parah.kesehatan fisik ini akan terpelihara dengan baik
apabila didukung oleh kebiasaan-kebiasaan positif, seperti: makan yang teratur dan
tidak berlebihan, tidak merokok, tidak meminum minuman keras atau mengkonsumsi
NAZA (Narkoba), tidur yang teratur, dan berolah raga.
Secara psikologis, pada usia ini tidak sedikit di antara mereka yang kurang mampu
mencapai kematangan. Hal ini disebabkan karena banyaknya masalah yang
dihadapinya dan tidak mampu mengatasinya. Masalah-masalah itu di antaranya: (1)
kesulitan mencari kerja; (2) susah mencari jodoh; (3) keinginan untuk menikah namun
belum mempunyai mata pecaharian; dan (4) kesulitan yang dialami setelah menikah,
[Pick the date]

seperti: mengurus anak, memelihara keharmonisan keluarga, dan konflik dalam


menggunakan penghasilan antara keperluan anak dengan biaya rumah tangga sehari-
hari. Dalam menghadapi masalah tersebut mereka ragu-ragu untuk minta
pertolongan dan nasehat orang lain karena enggan kalau-kalau dianggap belum
dewasa.
Menurut seorang ahli psikologi perkembangan, Santrock (1999), orang
dewasa muda termasuk masa transisi, baik transisi secara fisik (physically
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa3

trantition), transisi secara intelektual (cognitive trantition), serta transisi peran


sosial (social role trantition).

1) Ciri-ciri masa dewasa dini


Banyak di antara ciri penting dalam masa dewasa awal merupakan kelanjutan
dari ciri-ciri yang terdapat dalam masa remaja. Dengan keadaan individu dalam
masa remaja, apa yang telah dimilikinya sebagai hasil belajar dan pengalaman,
yang kemudian dilengkapi dalam masa dewasa awal. Penyesuaian-penyesuaian
yang dicapai dalam masa remaja mendasari penyesuaian diri dalam masa dewasa
dan mengantarkan individu dalam kedewasaan dalam arti yang sesungguhnya.
Sebagai kelanjutan masa remaja, masa dewasa memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.
a. Usia reproduktif
Bagi sebagian besar orang-orang dewasa muda, menjadi orang tua atau
sebagai ayah/ibu merupakan satu di antara peranannya yang sangat penting dalam
hidupnya. Berperan sebagai orang tua, nampak lebih nyata bagi wanita
dibandingkan pria, yang walaupun sekarang ini terlihat bahwa pria banyak pula
yang mengambil bagian secara aktif dalam mendidik anak-anak dibandingkan
dengan apa yang terlihat pada waktu-waktu yang dahulu. Selanjutnya bagi orang
yang cepat mempunyai anak dan mempunyai keluarga besar pada awal masa
dewasa atau bahkan pada tahun-tahun terakhir masa remaja kemungkinan seluruh
masa dewasa awal ini merupakan masa reproduksi.
b. Masa pengaturan
Masa pengaturan ini disebut juga sebagai masa yang ditujukan untuk
memantapkan letak kedudukannya atau setting down age. Sejak seseorang telah
mulai memainkan peranannya sebagai orang dewasa, seperti sebagai pemimpin
rumah tangga dan sebagai orang tua, serta menyetujui hal itu sebagai peranannya
dan hal itu menjadi suatu keharusan untuk diikuti dalam pola-pola perilaku
tertentu dalam banyak aspek kehidupannya. Dengan pemantapan kedudukannya,
seseorang berkembang pola hidupnya secara individual, yang mana dapat menjadi
ciri khas seseorang sampai akhir hayat.

c. Masa ketegangan emosi


Ketegangan-ketegangan emosi yang terjadi pada masa dewasa awal umumnya
berhubungan dengan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan hal perkawinan,
keuangan, persoalan jabatan dan sebagainya. Ketegangan emosi yang timbul itu
bertingkat-tingkat selaras dengan intensitas persoalan yang dihadapi dan sejauh
mana seseorang dapat mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapinya.
[Pick the date]

Kepuasan atau ketenangan akan dapat dicapai dalam tahun-tahun pertama awal
dewasa awal ini oleh beberapa individu, akan tetapi kebanyakan di antaranya tetap
mengalami ketegangan emosi sampai mendekati pertengahan masa dewasa awal
ini. Menurut Robert J. Havighurst dalam bukunya Human Development and
Education (1953) dalam Andi Mappiare (1983), bahwa seseorang dalam usia awal
atau pertengahan tiga puluhan dapat memecahkan persoalanpersoalan serta
cukup dapat mengendapkan ketegangan emosinya, sehingga seseorang dapat
mencapai emosi yang stabil.
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa4

Ketegangan emosi seringkali diwujudkan dalam ketakutan-ketakutan atau


kekhawatiran-kekhawatiran. Ketakutan atau kekhawatiran yang timbul itu pada
umumnya tergantung pada pancapaian terhadap persoalan-persoalan yang
dihadapi pada suatu saat tertentu, dan sejauh mana sukses atau kegagalan yang
dialami dalam menghadapi persoalan tersebut.
d. Masa keterasingan sosial
Banyak orang muda yang semenjak masa kanak-kanak dan remaja terbiasa
tergantung pada persahabatan dalam kelompok mereka merasa kesepian sewaktu
tugas-tugas mereka dalam rumah tangga ataupun dalam pekerjaan, memisahkan
mereka dari kelompok mereka. Apakah kesepian yang berasal dari kelompok
keterasingan ini hanya sebentar atau tetap, akan tergantung pada cepat lambatnya
orang muda itu berhasil membina hubungan sosial baru untuk menggantikan
hubungan hari-hari sosial sekolah dan kuliah mereka.
e. Masa komitmen
Sewaktu menjadi dewasa, orang-orang muda mengalami perubahan
tanggungjawab dari seorang pelajar yang sepenuhnya tergantung pada orang tua
menjadi orang dewasa mandiri, maka mereka menentukan pola hidup baru,
memikul tanggungjawab baru dan membuat komitmen-komitmen baru. Meskipun
pola-pola hidup, tanggungjawab dan komitmen-komitmen baru ini mungkin akan
berubah juga, pola-pola ini menjadi landasan yang akan membentuk pola hidup,
tanggung jawab dan komitmen-komitmen di kemudian hari.
f. Masa ketergantungan
Meskipun telah resmi mencapai status dewasa pada usia 18 tahun, dan status
ini memberikan kebebasan untuk mandiri, banyak orang muda yang masih agak
tergantung atau bahkan sangat tergantung pada orang-orang lain selama jangka
waktu yang berbeda-beda. Ketergantungan ini mungkin pada orang tua, lembaga
pendidikan yang memberikan beasiswa sebagian atau penuh atau pemerintah
karena mereka memperoleh pinjaman untuk membiayai pendidikan mereka.
g. Masa perubahan nilai
Ada beberapa alasan yang menyebabkan perubahan nilai pada masa dewasa
awal, di antaranya adalah sebagai berikut:
Jika orang muda dewasa ingin diterima oleh anggota-anggota kelompok
orang dewasa, mereka harus menerima nilai-nilai kelompok ini, seperti
juga sewaktu kanak-kanak dan remaja mereka harus menerima nilai-nilai
kelompok teman sebaya.
Orang-orang muda itu segera menyadari bahwa kebanyakan kelompok
sosial berpedoman pada nilai-nilai konvensional dalam hal keyakinan-
keyakinan dan perilaku seperti juga halnya dalam hal penampilan.
[Pick the date]

Orang-orang muda yang menjadi bapak/ibu tidak hanya cenderung


mengubah nilai-nilai mereka lebih cepat daripada mereka yang tidak
kawin atau tidak punya anak, tetapi mereka juga bergeser kepada nilai-
nilai yang lebih konservatif dan tradisional. Biasanya, nilai-nilai orang
muda ini bergeser dari egosentris ke sosial.
h. Masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru
Di antara berbagai penyesuaian diri yang harus dilakukan orang muda
terhadap gaya hidup baru, yang paling umum adalah penyesuaian diri pada pola
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa5

peran seks atas dasar persamaan derajat yang menggantikan pembedaan pola
peran seks tradisional, serta pola-pola baru bagi kehidupan keluarga, termasuk
perceraian, keluarga berorangtua tunggal, dan berbagai pola baru di tempat
pekerjaan khususnya pada unit-unit kerja yang besar dan impersonal di bidang
bisnis dan industri.
i. Masa bermasalah
Pada masa dewasa awal ini banyak persoalan yang baru dialami. Beberapa
diantara persoalan tersebut merupakan kelanjutan atau pengrmbangan persoalan
yang dialami dalam masa remaja akhir. Segera setelah seseoran dewasa awal
menyelesaikan pendidikan sekolah mereka, maka menghadang pula persoalan
yang berhubungan dengan pekerjaan dan jabatan. Kompleknya persolan pekerjaan
ini, disebabkan oleh faktor-faktor yang berhubungan dengan intern individu itu
sendiri, faktor-faktor lingkungan sosial tremasuk orang tua, faktor kesempatan
kerja dan lapangan kerja yang tersedia. Faktor-faktor intern yang meliputi ciri-ciri
pribadi, sikap, kemampuan, dan keterampilan-keterampilan khusus tertentu
haruslah dimiliki oleh seseorang untuk dapat memasuki suatu lapangan pekerjaan
tertentu.
Persoalan yang berhubungan dengan pemilihan teman hidup merupakan satu
di antara persoalan sangat penting dalam masa dewasa awal ini. Persoalan lain
yang menonjol dirasakan dalam masa dewasa awal ini adalah berhubungan
dengan hal-hal keuangan. Persoalan ini mencakup aspek usaha mendapatkannya
dan aspek pengelolaanya dalam pembelanjaan.
j. Masa kreatif
Bentuk kreatif yang akan terlihat sesudah ia dewasa akan bergantung pada
minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan keinginan dan
kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan sebesar-besarnya. Pada masa awal
dewasa, orang muda itu tidak saja harus menemukan di mana letak minat mereka
tetapi mereka harus juga mengembangkan daya kreativitas itu.

2) Tugas-tugas perkembangan masa dewasa dini


Sebagian besar golongan dewasa muda telah menyelesaikan pendidikan
sampai taraf universitas dan kemudian mereka segera memasuki jenjang karier
dalam pekerjaannya. Kehidupan psikososial dewasa muda makin kompleks
dibandingkan dengan masa remaja karena selain bekerja, mereka akan memasuki
kehidupan pernikahan, membentuk keluarga baru, memelihara anak-anak, dan
tetap hams memperhaukan orang tua yang makin tua.
Selain itu, dewasa muda mulai membentuk kehidupan keluarga dengan pasangan
hidupnya, yang telah dibina sejak masa remaja/masa sebelumnya. Havighurst
[Pick the date]

(Turner dan Helms, 1995} mengemukakan tugas-tugas perkembangan dewasa


muda, di antaranya (a) mencari dan menemukan calon pasangan hidup, (b)
membina kehidupan rumah tangga, (c) meniti karier dalam rangka rnemantapkan
kehidupan ekonomi rumah tangga, dan (d) menjadi warga negara yang
bertanggung jawab.
a. Mencari dan Menemukan Calon Pasangan Hidup
Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki
kematangan fisiologis (seksual) sehingga mereka siap melakukan tugas
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa6

reproduksi,yaitu mampu melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya,


asalkan memenuhi persyaratan yang syah (perkawinan resmi)
b. Membina Kehidupan Rumah Tangga
Papalia, Olds, dan Feldman (1998; 2001} menyatakan bahwa golongan
dewasa muda berkisar antara 21-40 tahun. Masa ini dianggap sebagai rentang
yang cukup panjang, yaitu dua puluh tahun. Terlepas dari panjang atau pendek
rentang waktu tersebut, golongan dewasa muda yang berusia di atas 25 tahun,
umum-nya telah menyelesaikan pendidikannya minimal setingkat SLTA (SMU-
Sekolah Menengah Umum), akademi atau universitas. Selain itu, sebagian besar
dari mereka yang telah menyelesaikan pendidikan, umumnya telah memasuki
dunia pekerjaan guna meraih karier tertinggi. Dari sini, mereka mempersiapkan
dan membukukan diri bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomis, artinya
sudah tidak bergantung lagi pada orang tua. Sikap yang mandiri ini merupakan
langkah positif bagi mereka karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk
memasuki kehidupan rumah tangga yang baru. Namun, lebih dari itu, mereka juga
harus dapat membentuk, membina, dan mengembangkan kehidupan rumah tangga
dengan sebaik-baiknya agar dapat mencapai kebahagiaan hidup. Mereka harus
dapat menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan pasangan hidup masing-
masing. Mereka juga harus dapat melahirkan, membesarkan, mendidik, dan
membina anak-anak dalam keluarga. Selain itu, tetap menjalin hubungan baik
dengan kedua orang tua ataupun saudara-saudara.
c. Meniti Karier dalam Rangka Memantapkan Kehidupan Ekonomi
Rumah Tangga
Usai menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU, akademi atau
universitas, umumnya dewasa muda memasuki dunia kerja, guna menerapkan
ilmu dan keahliannya. Mereka berupaya menekuni karier sesuai dengan minat dan
bakat yang dimiliki, serta memberi jaminan masa depan keuangan yang baik. Bila
mereka merasa cocok dengan kriteria tersebut, mereka akan merasa puas dengan
pekerjaan dan tempat kerja. Sebaliknya, bila tidak atau belurn cocok antara minat/
bakat dengan jenis pekerjaan, mereka akan berhenti dan mencari jenis pekerjaan
yang sesuai dengan selera. Tetapi kadang-kadang ditemukan, meskipun tidak
cocok dengan latar belakang ilrnu, pekerjaan tersebut memberi hasil keuangan
yang layak (baik), mereka akan bertahan dengan pekerjaan itu. Sebab dengan
penghasilan yang layak (memadai), mereka akan dapat mem-bangun kehidupan
ekonomi rumah tangga yang mantap dan mapan. Masa dewasa muda adalah masa
untuk mencapai puncak prestasi. Dengan semangat yang menyala-nyala dan
penuh idealisme, mereka bekerja keras dan bersaing dengan teman sebaya (atau
kelompok yang lebih tua) untuk menunjukkan prestasi kerja. Dengan mencapai
[Pick the date]

prestasi kerja yang terbaik, mereka akan mampu memberi kehidupan yang
makmur sejahtera bagi keluarganya. melakukan tugas reproduksi, yaitu mampu
melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya, asalkan memenuhi
persyaratan yang sah (perkawinan resmi). Untuk sementara waktu, dorongan
biologis tersebut, mungkin akan ditahan terlebih dahulu. Mereka akan berupaya
mencari calon teman hidup yang cocok untuk dijadikan pasangan dalam
perkawinan ataupun untuk membentuk kehidupan rumah tangga berikutnya.
Mereka akan menentukan kriteria usia, pendidikan, pekerjaan, atau suku bangsa
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa7

tertentu, sebagai prasyarat pasangan hidupnya. Setiap orang mempunyai kriteria


yang berbeda-beda.
d. Menjadi Warga Negara yang Bertanggung Jawab
Warga negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin hidup
tenang, damai, dan bahagia di tengah-tengah masyarakat. Warga negara yang baik
adalah warga negara yang taat dan patuh pada tata aturan perundang-undangan
yang berlaku. Hal ini diwujudkan dengan cara-cara, seperti (1) mengurus dan
memiliki surat-surat kewarganegaraan (KTP, akta kelahiran, surat paspor/visa bagi
yang akan pergi ke luar negeri), (2) membayar pajak (pajak televisi, telepon,
listrik, air. pajak kendaraan bermotor, pajak penghasilan), (3) menjaga ketertiban
dan ke-amanan masyarakat dengan mengendalikan diri agar tidak tercela di mata
masyarakat, dan (4) mampu menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial di
masyarakat (ikut terlibat dalam kegiatan gotong royong, kerja bakti
membersihkan selokan, memper-baiki jalan, dan sebagainya). Tugas-tugas
perkembangan tersebut merupakan tuntutan yang harus dipenuhi seseorang, sesuai
dengan norma sosial-budaya yang berlaku di masyarakat

Pada sumber lain, dalam buku Psikologi Belajar Agama (2004), diterangkan
bahwa tugas-tugas perkembangan masa dewasa dini meliputi:
a. Mengembangkan sikap, wawasan, dan pengamalan ajaran agama.
b. Memperoleh atau memulai memasuki dunia kerja.
c. Memilih pasangan (suami/istri).
d. Mulai memasuki pernikahan.
e. Belajar hidup berkeluarga.
f. Merawat dan mendidik anak.
g. Mengelola rumah tangga.
h. Memperoleh kemampuandan kemantapan karier (posisi kerja).
i. Mengambil tanggung jawab atau peran sebagai warga masyarakat.
j. Mencari kelompok social (kolega) yang menyenangkan.

B. Masa Dewasa Madya


Pada umumnya usia madya atau usia setengah baya dipandang sebagai masa
usia antara 40 sampai 60 tahun. Masa tersebut pada akhirnya ditandai oleh adanya
perubahan perubahan jasmani dan mental. Pada usia 60 tahun biasanya terjadi
penurunan kekuatan fisik, seiring pula diikutin oleh penurunan daya ingat.
Walaupun dewasa ini banyak yang mengalami perubahan perubahan tersebut
lebih lambat daripada masa lalu, namun garis batas tradisionalnya masih nampak.
Meningkatnya kecenderungan untuk pensiun pada usia 60an sengaja ataupun
[Pick the date]

tidak sengaja usia 60an dianggap sebagai garis batas antara usia lanjut, jadi
batasnya bukan usia 65tahun.

Oleh karena usia madya merupakan periode yang panjang dalam rentang
kehidupan manusia, biasanya usia tersebut dibagi bagi kedalam dua sub-bagian
yaitu : usia madya dini yang membentang antara usia 40 hingga 50 tahun dan usia
madya lanjut yang terbentang antara usia 50 hingga 60 tahun. Selama usia madya
lanjut, perubahan fisik dan psikologis yang pertama kali mulai selama 40 an awal
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa8

menjadi kelihatan.

Seperti halnya periode lain dalam rentang kehidupan berbeda menurut


tahap dimana perubahan fisik yang membedakan usia madya dari masa dewasa
dini pada satu batas, dan usia lanjut dibatas lainnya. Menurut pepatah kuno,
seperti halnya buah apel, matangnya pun tidak pada waktu yang sama, ada yang
pada bulan Juni dan ada pula yang pada bula Oktober. Demikian juga halnya pada
manusia.

1.Ciri-Ciri Usia Madya


Seperti halnya setiap periode dalam rentang kehidupan, usia madya pun
diasosiasikan dengan karakteristik tertentu yang membuatnya berbeda. Berikut ini
akan diuraikan sepuluh karakteristik yang amat penting.

a. Usia Madya Merupakan Periode yang Sangat Ditakuti

Ciri utama dari usia madya adalah bahwa masa tersebut merupakan periode yang
sangat menakutkan. Diakui bahwa semakin mendekati usia tua, periode usia
madya semakin terasa lebih menakutkan dilihat dari seluruh kehidupan manusia.
Pria dan wanita mempunyai banyak alasan yang kelihatannya berlaku untuk
mereka, untuk takut memasuki usia madya. Beberapa diantaranya adalah
banyaknya stereotip yang tidak menyenangkan tentang usia madya, yaitu
kepercayaan tradisional tentang kerusakan mental dan fisik yang diduga disertai
dengan berhentinya reproduksi kehidupan serta berbagai tekanan tentang
pentingnya masa muda bagi kebudayaan Amerika disbanding dengan
penghormatan untuk masa tersebut oleh berbagai kebudayaan Negara lain. Semua
ini memberi pengaruh yang kurang menguntungkan terhadap sikap orang dewasa
pada saat memasuki usia madya dalam kehidupan mereka.

b. Usia Madya Merupakan Masa Transisi

Ciri kedua dari usia madya adalah bahwa usia ini merupakan masa transisi.
Seperti halnya masa puber, yang merupakan masa transisi dari masa kanak
kanak ke masa remaja dan kemudian dewasa. Demikian pula usia madya
merupakan masa dimana pria dan wanita meninggalkan ciri ciri jasmani dan
perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan yang
akan diliputi oleh ciri ciri jasmani dan perilaku baru.
Transisi senantiasa berarti penyesuaian diri terhadap minat, nilai dan pola perilaku
[Pick the date]

yang baru. Pada usia madya, cepat atau lambat semua orang dewasa harus
melakukan penyesuaian diri terhadap berbagai perubahan jasmani dan harus
menyadari bahwa pola peerilaku pada usia mudanya harus diperbaiki secara
radikal. Penyesuaian untuk mengubah peranan bahkan lebih sulit daripada
penyesuaian untuk mengubah kondisi jasmani dan minat.
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa9

c. Usia Madya adalah Masa Stres

Ciri ketiga dari usia madya adalah bahwa usia ini merupakan masa stress.
Penyesuaian secara radikal terhadap peran dan pola hidup yang berubah,
khususnya bila disertai dengan berbagai perubahan fisik, selalu cenderung
merusak homeostatis fisik dan psikologis seseorang dan membawa stress, suatu
masa bila sejumlah penyesuaian yang pokok harus dilakukan di rumah, bisnis dan
aspek sosial kehidupan mereka.
Marmor telah membagi sumber sumber umum dari stress selama usia madya
yang mengarah kepada ketidakseimbangan kedalam empat kategori utama.

Kategori stress pada usia madya :


Stres somatic, yang disebabkan oleh keadaan jasmani yang menunjukkan
usia tua.
Stress budaya, yang berasal dari penempatan nilai yang tinggi pada
kemudian, keperkasaan dan kesuksesan oleh kelompok budaya tertentu.
Stress ekonomi, yang diakibatkan oleh beban keuangan dari mendidik
anak dan memnerikan status symbol bagi seluruh anggota keluarga.
Stress psikologis, yang mungkin diakibatkan oleh kematian suami atau
istri, kepergian anak dari rumah, kebosanan terhadap perkawinan, atau
rasa hilangnya masa muda dan mendekati ambang kematian.
Terbukti bahwa terdapat perbedaan seks dalam usia tersebut dimana pria dan
wanita mengalami stress usia madya. Misalnya, kebanyakan wanita
mengalami gangguan dalam nomeostatis selama usia 40-an, bila secara normal
mereka memasuki menopause dan anak anak mereka telah meninggalkan
rumah, sehingga memaksa mereka melakukan penyesuaian kembali yang
radikal dalam pola seluruh hidup mereka. Sebaliknya bagi pria situasi seperti
datang kemudian umumnya pada usia 50-an ketika masa pensiun mendekat
dengan perubahan peran.
d. Usia Madya adalah Usia yang Berbahaya
Ciri keempat dari usia madya adalah bahwa umumnya usia ini dianggap atau
dipandang sebagai usia yang berbahaya dalam rentang kehidupan.
Cara biasa menginterprestasi usia berbahaya ini berasal dari kalangan pria yang
ingin melakukan pelampiasan untuk kekerasan yang berakhir sebelum memasuki
usia lanjut.
[Pick the date]

Seperti yang dikemukakan Acher :

Terhadap apa saja yang ada disekelilingnya, kelihatannya bahwa orang berusia
madya berusaha mencari percontohan kegiatan dan pengalaman baru. Periode ini
dapat didramatisir dengan lolosnya episodic ke dalam hubungan ekstra marital,
atau dengan bentuk alkoholisme. Bagi beberapa orang krisis usia madya dapat
berakhir dengan kesusahan yang permanen dan semakin pendeknya usia mereka.
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa10

Usia madya dapat menjadi dan merupakan berbahaya dalam beberapa hal
lain juga. Saat ini merupakan suatu masa dimana seseorang mengalami kesusahan
fisik sebagai akibat dari terlalu banyak bekerja, rasa cemas yang berlebihan,
ataupun kurangnya memperhatikan kehidupan. Timbullnya penyakit jiwa datang
dengan cepat dikalangan pria dan wanita, dan gangguan ini berpuncak pada suisid
(bunuhdiri) khususnya dikalangan pria.

e. Usia Madya adalah Usia Canggung

Ciri kelima dari usia madya dikenal dengan istilah usia serba canggung
(awkward age). Sama seperti remaja, bukan anak anak dan bukan juga dewasa,
demikian juga pria dan wanita berusia madya bukan muda lagi tapi bukan juga
tua. Franzblau mengatakan bahwa Orang yang berusia madya seolah olah
berdiri diantara Generasi Pemberontak yang lebih muda dan Generasi Warga
Senior. Mereka secara terus menerus menjadi sorotan dan menderita karena hal
hal yang tidak menyenangkan dan memalukan yang disebabkan oleh kedua
generasi tersebut.

f. Usia Madya adalah Masa Berprestasi

Ciri keenam dari usia madya adalah bahwa usia tersebut adalah masa berprestasi.
Menurut Erikson, usia madya merupakan masa krisis dimana baik generasivitas
(ganerativity) kecenderungan untuk menghasilkan maupun stagnasi
kecenderungan untuk tetap berhenti akan dominan. Menurut Erikson, selama usia
madya, orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti dan
tidak mengerjakan sesuatu apapun lagi. Apalagi orang berusia madya mempunyai
kemauan yang kuat untuk berhasil, mereka akan mencapai puncaknya pada usia
ini dan memungut hasil dari masa masa persiapan dan kerja keras yang
dilakukan sebelumnya.

g. Usia Madya merupakan Masa Evaluasi

Ciri ketujuh dari usia madya adalah bahwa usia ini terutama adalah sebagai masa
evaluasi diri. Karena usia madya pada umumnya merupakan saat pria dan wanita
mencapai puncak prestasinya, maka logislah apabila masa ini juga merupakan saat
mengevaluasi prestasi tersebut berdasarkan aspirasi mereka semula dan harapan
harapan orang lain, khususnya anggota keluarga dan teman. Archer menyatakan :
Pada usia 20-an kita mengikat diri pada pekerjaan atau perkawinan. Selama akhir
[Pick the date]

30-an dan awal 40-an adalah umum bagi pria untuk melihat kembali keterikatan
keterikatan masa awal tersebut.

h. Usia Madya Dievaluasi dengan Standar Ganda

Ciri kedelapan dari usia madya adalah bahwa masa itu dievaluasi dengan standar
ganda, satu standar bagi pria dan satu lagi bagi wanita. Walaupun
perkembangannnya cenderung mengarah kepersamaan peran antara pria dan
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa11

wanita baik di rumah, perusahaan, perindistrian, profesi maupun dalam kehidupan


sosial, namun masih terdapat standar ganda terhadap usia. Meskipun standar
ganda ini mempengaruhi banyak aspek terhadap kehidupan pria dan wanita usia
madya tetapi, ada dua aspek yang perlu diperhatikan. Pertama, aspek yang
berkaitan dengan peubahan jasmani. Dan kedua, dimana standar ganda dapat
terlihat nyata terdapat pada cara mereka (pria dan wanita)menyatakan sikap
terhadap usia tua.

i. Usia Madya merupakan Masa Sepi

Ciri kesembilan dari usia madya adalah bahwa masa ini dialami sebagai masa sepi
(empty nest), masa ketika anak anak tidak lama lagi tinggal bersama orangtua.
Kecuali dalam beberapa kasus dimana pria dan wanita menikah, lebih lambat
dibandingkan dengan usia rata rata, atau menunda kelahiran anak hingga mereka
lebih mapan dalam karier, atau mempunyai keluarga besar sepanjang masa, usia
madya merupakan masa sepi dalam kehidupan perkawinan.

j. Usia Madya merupakan Masa Jenuh

Ciri kesepuluh usia madya adalah bahwa seringkali periode ini merupakan masa
yang penuh dengan kejenuhan. Banyak atau hampir seluruh pria dan wanita
mengalami kejenuhan pada akhir usia 30-an dan awal 40-an. Para pria menjadi
jenuh dengan kegiatan rutin sehari hari dan kehidupan bersama keluarga yang
hanya memberikan sedikit hiburan. Wanita yang menghabiskan waktunya untuk
memelihara rumah dan membesarkan anak anaknya, bertanya tanya apa yang
akan mereka lakukan pada usia 20 atau 30 tahun kedepan. Wanita yang tidak
menikah yang mengabdikan hidupnya untuk bekerja atau karier, menjadi bosan
dengan alasan yang sama dengan pria.
2.Tugas Perkembangan Dewasa Madya
a. Penyesuaian Diri Terhadap Perubahan Fisik
1.Perubahan dalam Penampilan
Seperti telah diketahui, sejak masa remaja dini, penampilan seseorang
memegang peranan yang sangat penting terutama dalam penilaian sosial,
sambutan sosial, dan kepemimpinan. Mereka yang berusia madya, memberontak
terhadap penilaian status tersebut, yang mereka takuti ketika penampilan mereka
menurun, terdapat kesulitan tambahan bagi pria dalam berlomba dengan orang-
orang yang lebih muda, lebih kuat, lebih enerjik. Baik bagi pria maupun wanita,
selalu terdapat ketakutan bahwa penampilan usia madya mereka akan
[Pick the date]

menghambat kemampuan untuk mempertahankan pasangan mereka (suami/istri),


ataupun mengurangi daya tarik terhadap lawan jenisnya.
Tanda-tanda menua cenderung menjadi lebih jelas dikalangan kelompok-
kelompok sosio-ekonomis daripada kelompok lainnya. Pada umumnya, pria dan
wanita dari kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi nampak lebih muda dari
usia sebenarnya, sedangkan mereka yang berasal dari kelompok sosial-ekonomi
yang lebih rendah, nampak lebih tua daripada umur sebenarnya. Hal ini mungkin
sebagian dijelaskan oleh kenyataan bahwa mereka yang dari kelompok lebih
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa12

beruntung, kurang bekerja, mengeluarkan energi lebih sedikit dan lebih banyak
makan daripada mereka yang harus mencari biaya hidup dengan kerja tangan
yang kasar. Serta kemampuan untuk membeli alat kecantikan dan pakaian yang
bagus untuk menutupi tanda-tanda ketuaan mereka.

Tanda-tanda yang Jelas pada Usia Lanjut :


- Berat badan bertambah
- Berkurangnya rambut dan beruban
- Perubahan pada kulit
- Tubuh menjadi gemuk
- Perubahan otot
- Masalah persendian
- Perubahan pada gigi
- Perubahan pada mata

2.Perubahan dalam Kemampuan Indera


Perubahan yang paling merepotkan dan nampak terdapat pada mata dan
telinga. Perubahan fungsional dan generatif pada mata berakibat mengecilnya
bundaran kecil pada anak mata, menguranginya ketajaman mata dan akhirnya
cenderung menjadi glukoma, katarak, dan tumor.
Kebanyakan orang yang berusia madya menderita presbiopi atau kesulitan
melihat sesuatau dari jarak jauh. Kemampuan mendengar juga melemah, mula-
mula kepekaan terhadap nada tinggi menjadi berkurang, kemudian diikuti dengan
menurunnya secara drastis sesuai dengan meningkatnya usia. Oleh karena
semakin kehilangan tingkat pendengarannya, maka mereka yang berusia madya
mulai berbicara dengan keras dan sering monoton. Di samping menurunnya
kemampuan mendengar, terjadi pula penurunan daya cium dan rasa.

3.Perubahan Pada Keberfungsian Fisiologis


Perubahan-perubahan pada tubuh bagian luar terjadi berbarengan dengan
perubahan-perubahan pada organ-organ dalam tubuh dan keberfungsiannya.
Perubahan ini, pada sebagian besar bagian tubuh, langsung atau tidak langsung
diakibatkan perubahan jaringan tubuh. Seperti gelang karet yang tua, dinding
saluran arteri menjadi rapuh dengan bertambahnya usia. Keadaan tersebut dapat
menimbulkan kesulitan sirkulasi. Meningkatnya tekanan darah, khususnya pada
orang gemuk dapat menyebabkan komplikasi jantung.
Fungsi kelenjar tubuh menjadi lembam. Pori-pori dan kelenjar-kelenjar
pada kulit yang membersihkan kulit dari kotoran menjadi lebih pelan, sehingga
[Pick the date]

bau badan bertambah. Berbagai kelenjar yang dihubungkan dengan proses


pencernaan berfungsi lebih lambat, sehingga mengalami masalah karena
pencernaan menjadi lebih sering bekerja.
Kesulitan makin bertambah karena banyak orang usia madya menggunakan
gigi palsu yang menambah kesulitan mengunyah. Selain itu, beberapa orang usia
madya memperbaiki kebiasaan makan mereka sesuai dengan semakin lambannya
kegiatan mereka. Keadaan ini kelihatannya menambah keterbatasan fungsi sistem
penurunan. Akibatnya, konstipasi sering terjadi pada orang dewasa madya.
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa13

4.Perubahan Pada Kesehatan


Usia madya ditandai dengan menurunnya kesegaran fisik secara umum
dan memburuknya kesehatan. Masalah kesehatan secara umum pada usia madya
mencakup kecenderungan untuk mudah lelah, telinga berdengung, sakit pada otot,
kepekaan kulit, pusing-pusing biasa, sakit pada lambung, kehilangan selera
makan, serta insomnia.Bagimana usia madya mempengaruhi kesehatan individu,
tergantung pada banyak faktor, seperti ; faktor keturunan, riwayat kesehatan masa
lampau, tekanan emosi dalam hidup, dan kemauan untuk menyesuaikan diri
dengan pola hidup untuk mengubah kondisi jasmani.

5.Perubahan Seksual
Sejauh ini, penyesuaian fisik yang paling sulit dilakukan oleh pria maupun
wanita pada usia madya terdapat pada perubahan-perubahan pada kemampuan
seksual mereka. Wanita memasuki masa menopause, atau perubahan hidup,
dimana masa menstruasi berhenti, dan mereka kehilangan kemampuan
memelihara anak. Biasanya akan terjadi menginjak usia 49 tahun. Walaupun
demikian keadaan ini sangat bervariasi pada wanita, tergantung dari faktor
keturunan, kondisi umum kesehatan, dan variasi iklim. Sedangkan pada pria
mengalami masa klimakterik pria. Klimakterik pada pria sangat berbeda dengan
menopause pada wanita. klimakterik datang kemudian, biasanya pada usia 60 atau
70 tahunan dan berjalan sangat lambat. Dengan datangnya penuaan secara umum
pada seluruh tubuh, terjadi penurunan secara bertahap pada daya seksual dan
reproduksi pria.

SINDROM MENOPAUSE

Menstruasi Berhenti
Dapat secara tiba-tiba, periode reguler dengan pengurangan arus
menstruasi secara berangsur-angsur, irregularitas bertambah
dengan jarak periode yang semakin jauh atau siklus yang lebih
pendek dengan arus yang lancar dan deras.
Sistem Reproduksi Menurun dan Berhenti
Sebagai akibatnya, maka tidak lagi memproduksi ovarium, hormon
ovarium, dan hormon progestin.
Penampilan Kewanitaan Menurun
Bila hormon-hormon ovarium berkurang, seks sekunder
kewanitaan menjadi kurang terlihat, bulu di wajah bertambah
[Pick the date]

kasar, suara menjadi lebih mendalam, lekuk tubuh menjadi rata,


payudara tidak kencang, dan bulu pada kemaluan dan aksial
menjadi lebih tipis.
Ketidaknyamanan Fisik
Yaitu rasa tegang dan linu yang tiba-tiba di sekujur tubuh,
termasuk kepala, leher, dada bagian atas, keringat yang menyertai
ketegangan tersebut diikuti dengan panas, pusing, kelelahan,
jengkel dan cepat marah, berdebar-debar, resah, dan dingin.
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa14

Berat Badan Bertambah


Seperti lemak yang dibutuhkan pada usia puber, pada orang usia
lanjut lemak menumpuk di sekitar perut dan paha, yang membuat
wanita kelihatan lebih berat daripada sebenarnya.
Penonjolan
Beberapa persendian, terutama pada jari, sering terasa sakit dengan
menurunnya fungsi sel telur. Keadaan ini menyebabkan jari
menebal atau timbul benjolan.
Perubahan Kepribadian
Mereka mengalami diri tertekan, cepat marah, serta bersifat
mengkritik diri dan mempunyai rasa penyesuaian yang luas.
Dengan memulihnya perubahan-perubahan ini biasanya akan
menghilang.

SINDROM KLIMAKTERIK PADA PRIA

Rusaknya Fungsi Organ Seksual


Setelah usia 50 tahun, terjadi penurunan aktivitas gonad., walaupun
pada usia 70 dan 80 pria masih bisa membuahi istrinya.

Nafsu Seksual Menurun


Seiring dengan menurunnya fungsi organ seksual, yang merupakan
akibat dari rusaknya fungsi gonad dan sebagian disebabkan oleh
hal-hal yang bersifat psikologis, misalnya hubungan perkawinan
atau pekerjaan yang tidak serasi, kekhawatiran masalah ekonomi
atau rumah tangga.

Penampilan kelelakian menurun


Intonasi suara menjadi lebih tinggi, rambut di kepala dan di tubuh
berkurang, tubuh menjadi lebih gemuk sedikit, terutama pada perut
dan paha.

Gelisah akan kepriaannya


Laki-laki yang penampilan dan tingkah lakunya kurang maskulin
akan lebih memperhatikan kejantanannya. Keadaan ini sering
mengarah ke impoten.
[Pick the date]

Ketidaknyamanan Fisik

Menurunnya kekuatan dan daya tahan tubuh

Perubahan kepribadian
Sehubungan dengan kehilangannya keperkasaan menyebabkan
sejumlah orang berusia madya berperilaku hampir sama dengan
orang muda yang sedang menunjukkan kejantanannya. Periode ini
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa15

dapat menjadi periode yang berbahaya bagi pria-pria, dimana ia


masih punya istri, namun terlibat juga dalam urusan cinta dengan
perempuan lain.

6. Penyesuaian Diri Terhadap Perubahan Mental


Ada kepercayaan tradisional bahwa apabila kukuatan fisiknya menurun,
kemampuan mentalnya pun menurun juga. Beberapa penelitian yang dilakukan,
memperlihatkan bahwa kemunduran mental tidak ada selama usia madya di
kalangan orang-orang yang memiliki kemampuan intelektual tinggi. Suatu studi
yang dilaporkan oleh Kangas dan Bradway menyimpulkan bahwa kecerdasan
dapat sedikit meningkat pada usia madya, terutama mereka yang tingkat
kecerdasannya tinggi., dibanding dengan mereka yang mempunyai kecerdasan
atau IQ yang rendah. Pria menunjukkan peningkatan nilai IQ pada saat mereka
menjadi semakin tua, sedangkan wanita menunjukkan sedikit penurunan. Karena
pria secara mental harus lebih dewasa dan siap untuk bersaing dalam kerja
daripada wanita bersaing untuk membawakan peran sebagai pengatur rumah,
penemuan-penemuan ini menunjukkan bahwa kegunaaan kemampuan mental
merupakan faktor penting dalam menentukan apakah terdapat kemunduran mental
pada usia madya.
7. Penyesuaian Diri Terhadap Minat yang Berubah
- Minat biasanya lebih ditekan daripada dikembangkan seiring dengan
bertambahnya usia
- Ada pergeseran penekanan pada minat yang sekarang ada seperti
apabila minat akan pakaian mewah bergeser ke bentuk dan warna
pakaian yang dapat memberikan penampilan terkesan lebih muda
- Membutuhkan simbol status sebagai pengakuan
- Ada pergeseran penekanan minat yang lebih bersifat menyendiri,
seperti: nonton TV, membaca, dan hobi lainnya.
- Banyak orang usia madya yang mengembangkan keinginannya untuk
memperdalam kebudayaan misalnya dengan membaca, melukis,
menghadiri ceramah-ceramah, dan konser
- Ada penurunan dalam pembedaan jenis kelamin, dimana pria semakin
berminat terhadap kegiatan yang dipandang sebagai kegiatan wanita,
seperti membaca berita ringan daripada kegiatan yang dianggap
sebagai kegiatan kaum pria seperti olah raga, nonton pertandingan
olahraga, dll
- Ada peningkatan minat akan kegiatan yang mengarah ke peningkatan
[Pick the date]

kemampuan pribadi dan agamanya, misalnya menghadiri kuliah,


ceramah-ceramah, konser, ikut kursus, aktif di kegiatan keagamaan,
memperdalam ilmu agamanya, dan mengurangi keinginannya terhadap
kegiatan yang semata-mata bersifat hiburan. Semua ini dilakukan lebih
banyak oleh mereka yang berusia lewat setengah baya dan kelompok
di atas usia tengah baya daripada mereka yang berasal dari golongan
yang lebih rendah.
8. Penyesuaian Sosial
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa16

Usia madya sering membawa perubahan minat dalam kehidupan sosial.


Sebagai pasangan yang tanggung jawab keluarganya berkurang dan status
ekonomi mereka meningkat, mereka dapat lebih banyak terlibat dengan kegiatan
sosial dibanding semasa mudanya. Banyak orang yang berusia madya terutama
kaum wanitanya, menyadari bahwa kegiatan sosial dapat menghilangkan kesepian
karena anak-anaknya sudah dewasa semua dan mulai berkeluarga.

C. MASA DEWASA USIA LANJUT


Usia lanjut disebut juga masa tua. Usia tua adalah periode penutup dalam
rentang hidup seseorang, dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode
terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh dengan
manfaat. Bila seseorang telah jauh beranjak dari periode hidupnya terdahulu, ia
sering mengingat masa lalunya, biasanya dengan penuh penyesalan, dan
cenderung ingin hidup pada masa sekarang, mencoba mengabaikan masa depan
sedapat mungkin.
Usia 60-an biasanya dipandang sebaga garis pemisah antara usia madya dan
usia lanjut. Akan tetapi orang sering menyadari bahwa usia kronologis merupakan
kriteria yang kurang baik dalam menandai permualaan usia lanjut karena terdapat
perubahan tertentu di antara individu-individu pada saat usia lanjut dimulai.
Karena kondisi kehidupan dan perawatan yang lebih baik, kebanyakan pria
dan wanita zaman sekarang tidak menunjukkan tanda-tanda penuaan mental dan
fisiknya sampai usia 65 tahun bahkan sampai awal 70-an. Karena alasan tersebut,
ada kecenderungan yang meningkat untuk menggunakan usia 65 sebagai usia
pensiun dalam berbagai urusan, sebagai tanda mulainya usia lanjut.
Tahap terahir dalam rentang kehidupan sering dibagi menjadi:

- usia lanjut dini (60-70 tahun)


- usia lanjut (70 tahun sampai akhir hidup)

1. Ciri-ciri Usia Lanjut

a. Usia Lanjut Merupakan Periode Kemunduran


Periode selama usia lanjut, ketika kemunduran fisik dan mental terjadi secara
perlahan dan bertahap dan pada waktu kompensasi terhadap penurunan ini dapat
dilakukan, dikenal sebagai senescence, yaitu masa periode menjadi tua.
Kemunduran itu sebagian berasal dari faktor fisik dan psikologis. Penyebab fisik
kemunduran ini merupakan suatu perubahan pada sel-sel tubuh bukan karena
penyakit khusus tapi karena proses menua. Kemunduran yang disebabkan oleh
[Pick the date]

faktor psikologis adalah sikap tidak senang terhadap diri sendiri orang lain,
pekerjaan, dan kehidupan pada umumnya dapat menuju ke keadaan uzur, karena
terjadi perubahan pada lapisan otak. Akibatnya orang menurun secara fisik dan
mental dan mungkin akan segera mati.
Selain itu, motivasi juga mempengaruhi kemunduran. Seseorang mempunyai
motivasi rendah untuk mempelajari hal-hal baru atau ketinggalan dalam
penampilan, atau sikap dan pola perilaku akan semakin buruk dan lebih cepat
mengalami kemunduran daripadaorang yang mempunyai motivasi kuat.
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa17

b. Perbedaan Individual Pada Efek Menua


Dewasa ini bahkan lebih banyak terjadi daripada dahulu kala bahwa menua itu
mempengaruhi orang secara berbeda-beda. Orang menjadi tua secara berbeda
karena mempunyai sifat bawaan, sosioekonomi, latar belakang pendidikan, dan
pola hidup yang berbeda pula. Bila perbedaan tersebut bertambah sesuai
bertambahnya usia, maka akan membuat orang bereaksi secara berbeda terhadap
situasi yang sama. Sebagai contoh, beberapa orang berfikir bahwa pensiun
merupakan berkah dan keberuntungan, sedangkan orang lain menganggapnya
sebagai kutukan.

c. Usia Tua Dinilai dengan Kriteria yang Berbeda

Pendapat klise yang telah dikenal masyarakat tentang usia lanjut adalah pria dan
wanita yang keadaan fisik dan mentalnya loyo, usang, sering pikun, jalannya
membungkuk, dan sulit hidup bersama dengan siapapun, karena hari-harinya yang
penuh dengan manfaat telah lewat, sehingga perlu dijauhkan dari orang-orang
yang lebih muda. Pendapat klise ini tidak menyenangkan dan tampaiknya
membuat ia sulit melihat usia lanjut sebagai segalanya melainkan lebih
merupakan hal yang negatif dalam kehidupan.

d. Sikap Sosial terhadap Usia Lanjut


Arti penting tentang sikap sosial terhadap usia lanjut yang tidak menyenangkan
mempengaruhi cara memperlakukan orang usia lanjut. Sebagai pengganti
penghormatan dan penghargaan terhadap orang usia lanjut, di beberapa negara
seperti Amerika mengakibatkan orang usia lanjut merasa bahwa mereka tidak lagi
bermanfaat bagi kelompok sosial dengan demikian maka lebih banyak
menyusahkan daripada sikap yang menyenangkan.

e. Orang Usia Lanjut Mempunyai Status Kelompok-Minoritas


Meskipun ada fakta bahwa dewasa ini orang usia lanjut bertambah jumlahnya,
tetapi status mereka dalam kelompok-minoritas, yaitu status yang dalam beberapa
hal mengecualikan mereka untuk tidak berinteraksi dengan kelompok lainnya, dan
memberinya sedikit kekuasaan atau bahkan tidak. Status kelompok-minoritas ini
terutama terjadi akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang
usia lanjut dan diperkuat oleh pendapat klise yang tidak menyenangkan tentang
mereka.
[Pick the date]

f. Menua Membutuhkan Perubahan Peran

Karena sikap sosial yang tidak menyenangkan tentang orang usia lanjut, pujian
yang mereka hasilkan dihubungkan dengan peran usia tua bukan dengan
keberhasilan mereka. Persaan tidak berguna dan tidak diperlukan lagi bagi orang
usia lanjut menumbuhkan rasa rendah diri dan kemarahan, yaitu perasaan yang
tidak menunjang proses penyesuaian sosial seseorang.
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa18

g. Penyesuaian yang Buruk Merupakan Ciri-ciri Usia Lanjut

Karena sikap sosial yang tidak menyenangkan bagi orang usia lanjut, yang
nampak dalam cara orang memperlakukan mereka maka tidak heran lagi kalau
banyak orang usia lanjut mengembangkan konsep diri yang yang tidak
menyenangkan. Hal ini cenderung ditunjukan pada bentuk perilaku yang buruk
dan tingkat kekerasan yang berbeda pula. Mereka yang pada masa lalunya sulit
dalam menyesuaikan diri cenderung untuk semakin jahat ketimbang mereka yang
dalam menyesuiakan diri pada masa lalunya mudah dan menyenangkan.

h. Keinginan menjadi Muda Kembali sangat Kuat Pada Usia Lanjut


Status kelompok-minoritas yang dikenakan pada orang berusia lanjut secara alami
telah membangkitkan keinginan mereka untuk tetap muda. Berbagai cara-cara
kuno, obat termanjur untuk semua penyakit, zat kimia, tukang sihir dan ilmu gaib
digunakan utnuk mencapai tujuan tersebut.

2. Tugas Perkembangan Usia Lanjut

Sebagian besar tugas perkembangan usia lanjut lebih pada kehidupan


pribadi ketimbang kehidupan orang lain. Orang tua diharapkan untuk
menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan, kemunduran kesehatan secara
bertahap. Hal ini sering diartikan sebagai perbaikan dan perubahan peran yang
pernah dilakukan di dalam maupun diluar rumah. Mereka juga diharapkan
mencari kegiatan-kegiatan untuk mengganti tugas-tugas terdahulu yang
menghabiskan sebagian besar waktu mereka ketika muda.
Bagi beberapa orang usia lanjut kewajiban untuk menghadiri rapat yang
menyangkut kegiatan sosial dan kewajiban warga negara sangat sulit dilakukan
karena kesehatan dan pendapatan mereka menurun, yang akhirnya mereka
terpaksa untuk mengundurkan diri dari acara kegiatan sosial.
Cepat atau lambat sebagian besar orang usia lanjut perlu mempersiapkan dan
menyesuaikan diri dengan peristiwa kematian suami atau istri. Saat anak-anak
menjadi tumbuh besar, dan mulai banya terlibat dalam kegiatan keluarga atau
pribadi, maka waktu yang dimiliki oleh orang usia lanjut bersama anak akan
semakin sedikit. Oleh karena itu mereka perlu membangun ikatan dengan anggota
dari kelompok usia mereka.
[Pick the date]

1)Penyesuaian Diri Terhadap Perubahan Fisik Bagi Usia Lanjut

a. Perubahan Penampilan
Kebanyakan tanda fisik bagi penuaan adalah perubahan pada wajah. Bahkan
walaupun wanita dapat menggunakan kosmetik yang dapat menutupi tanda-tanda
penuaan, tetapi selalu banyak aspek yang tidak dapat ditutupinya. Selain itu,
tangan juga dapat menyingkapkan usia seseorang. Sama seperti wajah, tangan
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa19

lebih banyak berubah seiring berubahnya usia. Dan perubahan pada tangan ini
sering tidak dapat disembunyikan.

b. Perubahan Bagian dalam Tubuh


- Perubahan kerangka tubuh (skelton) karena mengerasnya tulang-
tulang, menumpuknya garam mineral dan modifikasi pada susunan
organ tulang bagian dalam. Akibatnya adalah tulang mudah patah dan
retak, atau terjadi osteoporosis.
- Perubahan sistem syaraf (nervous tems). Yang perlu diperhatikan
adalah pada otak. Pada usia lanjut berat otak berkurang, bilik-bilik
jantung melebar sedang pita jaringan cortical menyempit. Sistem saraf
puja berubah sejak awal periode lanjut. Perubahan itu ketahuan dari
menurunnya kecepatan belajar sesuatu yang diikuti menurunnya
kemampuan intelektual.
- Isi perut (viscera). Isi perut mengalami penurunan seperti berhentinya
pertumbuhan yang diketahui lewat limpa, hati, alat reproduksi,
jantung, paru-paru pankreas dan ginjal.
c. Perubahan pada fungsi fisiologis

- Kurang tahan terhadap terhadap temperatur yang ekstrim (terlalu panas


atau terlalu dingin)
- Kesulitan dalam pernafasan
- Penurunan jumlah waktu tidur karena insomnia
- Perubahan dalam pencernaan
- Menurunnya ketahanan dan kekuatan bekerja karena menurunnya
fungsi otot
d.Perubahan Panca Indera

Pada usia lanjut, fungsi seluruh organ penginderaan kurang mempunyai


sensitivitas dan efisiensi kerja dibanding yang dimiliki orang yang lebih muda.
Mata dan telinga merupakan dua organ yang paling banyak mengalami
kemunduran fungsinya, karena mata dan teling paling sering digunakan sehingga
lebih mudah dipengaruhi oleh bertambahnya usia.

e. Perubahan Seksual

Masa berhentinya reproduksi keturunan (klimakterik) pada pria datang


belakangan daripada masa menopause pada wanita, dan memerlukan masa yang
[Pick the date]

lebih lama. Klimakterik pada pria mempunyai dua efek umum. Pertama, terjadi
penyusutan atau penurunan ciri-ciri sekunder. Misalnya perubahan suara, titik
nada meninggi, rambut pada bagian wajah dan badan menjadi berkurang
keindahannya, dan kekerasan otot menurun. Secara umum orang usia lanjut
merasa berkurang kelaki-lakiannya, dibanding sebelumnya. Begitu juga wanita
berkurang keluwesannya setelah menopause terjadi. Kedua, klimakterik
mempengaruhi fungsi seksual. Walaupun potensi seksual telah berkurang, tetapi
tidak berarti keinginan untuk seksualnya menurun. Bahkan keinginan untuk
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa20

seksual lebih besar daripada ketahanan atau kemampuan fisiknya.

2)Perubahan Kemampuan Motorik Pada Usia Lanjut

Perubahan kemampuan motorik disebabkan oleh beberapa hal:


- Penyebab Fisik

Penyebab fisik yang mempengaruhi perubahan dalam kemampuan


motorik adalah meliputi menurunnya kekuatan dan tenag, yang
biasanya menyertai perubahan fisik yang terjadi karena bertambahnya
usia, menurunnya kekerasan otot, kekuatan pada persendia, gemetar
pada tangan, kepala dan rahang bawah

- Penyebab Psikologis

Penyebab psikologi yang mempengaruhi perubahan dalam kemampuan


motorik berasal dari kesadaran tentang merosotnya dan perasaan akan
rendah diri kalau dibandingkan dengan orang yang lebih muda, dalam
arti kekuatan, kecepatan dan keterampilan. Tekanan emosi yang
berasal dari sebab-sebab psikologis dapat mempercepat perubahan
kemempuan motorik atau menurunnya motivasi untuk mencoba
melakukan sesuatu yang masih dapat dilakukan.
3)Perubahan Kemampuan Mental Pada Usia Lanjut

Pada masa lalu, diduga bahwa kerusakan metal yang tidak dapat dihindari juga
diikuti oleh kerusakan fisik. Menurunnya kondisi fisik yang menunjang terjadinya
kerusakan mental telah ditunjukkan dengan fakta bahwa perlakuan terhadap
hormon seks pada wanita berusia lanjut dapat meningkatkan kemampuan berpikir,
mempelajari bahan baru, menghapal, mengingat, dan meningkatkan kemampuan
untuk mengeluarkan energi intelektual. Pada pihak lain beberapa kondisi
pathologis seperti tekanan darah tinggi, mengarah pada menghilangnya
kemampuan intelektual pada usia lanjut meskipun menurut Wikkie dan Eisdorfer
bahwa gangguan-gangguan seperti itu bukan dari proses ketuaan yang normal.
Langkahnya perangsang dari lingkungan juga memperngaruhi kecepatan tingkat
penurunan mental. Dalam hal mental seperti belajar aspek motorik kelanjutan dari
latihan yang dilakukan selama bertahun-tahun akan memperlambat kecepatan
tingkat penurunan mental. Mereka yang bekerja hingga mencapai akhir hidupnya
mempunyai fungsi otak yang lebih normal dan dapat melakukan tes kecerdasan
[Pick the date]

dengan lebih baik dibanding mereka yang menganggur.

4)Perubahan Minat Pada Usia Lanjut

a. Minat Pribadi
- Minat dalam Diri Sendiri
orang usia lanjut akan semakin dikuasai oleh diri sendiri, yang
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa21

berorientasi pada egonya (egocentric) dan dirinya (self-centred)


dimana mereka lebih banyak berfikir tentang dirinya daripada orang
laindan kurang memperhatikan keinginan dan kehendak orang lain.
- Minat Pada Penampilan
meskipun banyak orang usia lanjut menganggap penting tentang
penampilan mereka seperti yang mereka lakuakan dulu, namun banyak
juga yang menunjukan sikap tidak peduli terhadap penampilannya.
Mereka mungkin akan berhenti dalam merawat pakaian, bahkan
mereka tidak ambil pusing dengan perawatan diri.
- Minat Terhadap Pakaian
minat terhadap pakaian tergantung pada sejauh mana orang usia lanjut
terlibat dalam kegiatan sosial. Sebagian bergantung pada status
ekonomi, sebagian bergantung pada kesadaran untuk menerima
kenyataan bahwa mereka telah lanjut usia sehingga harus
menyesuaikan diri.
- Minat Terhadap Uang
minat terhadap uang semakin tua semakin berkurang, yang biasanya
kesadaran tentang itu semakin besar sejalan dengan bertambahnya
usia.

b. Minat Untuk Rekreasi


Pria dan wanita lanjut usia cenderung untuk tetap tertarik pada kegiatan rekreasi
yang biasa dinikmati pada masa mudanya.

- Penyebab perubahan kegiatan rekreasi

Walaupun mengembangkan minat baru untuk kegiatan rekreasi bukanlah


merupakan hal yang biasa, akan tetapi mereka senang menggunakan waktunya
untuk suatu kegiatan rekereasi yang menarik pada waktu mereka masih muda.
Beberapa perubahan dalam kegiatan rekreasi sering dilakukan karena memang
tidak dapat dielakkan. Sebagian besar perubahan minat rekreasi ini bukan
disebabkan oleh perubahan minatnya, melainkan karena alasan kondisi yang tidak
memungkinkan.

- Kegiatan rekreasi yang biasa dilakukan pada usia lanjut

Kegiatan yang biasa dilakukan oleh orang usia lanjut adalah membaca, menulis
surat, mendengarkan radio, menonton TV, berkunjung ke rumah teman atau
[Pick the date]

saudara, menjahit, menyulam, berkebun, piknik, jalan-jalan, bermain kartu, pergi


ke gedung film, serta turut serta dalam kegiatan kewarganegaraan.

c.Minat Sosial
Dalam bertambahnya usia mengakibatkan banyak orang yang merasa menderita
karena jumlah kegiatan sosial yang dilakukannya semakin berkurang. Hal ini
lazim diistilahkan sebagai lepas dari kegiatan kemasyarakatan (social
disengagement), yaitu suatu proses pengunduran diri secara timbal balik pada
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa22

masa usia lanjut dari lingkungan sosial. Social disengagement terdapat empat
elemen pelepasan beban (load shedding) yaitu meliputi keterlibatan dengan
orang lain berkurang, pengurangan variasi peranan sosial yang dimainkan,
penggunaan kemampuan mental yang semakin bertambah, dan berkurangnya
partisipasi dalam kegiatan fisik. Sosial disengagement dalam usia lanjut sering
diungkapkan dalam bentuk penyusutan sumber yang bisa dimanfaatkan untuk
melakukan knontak sosial dan menurunnya pertisipasi sosial.

- Jenis kegiatan sosial yang mulai dihentikan

Berhentinya seseorang dari kegiatan sosial bisa terjadi secara sukarela atau
terpaksa. Yang suka rela contohnya adalah mereka menganggap bahwa jenis
kegiatan tersebut sudah tidah cocok lagi dengan usia mereka dan kebutuhan
mereka, seperti minat terhadap diri sendiri meningkat dan minat terhadap orang
lain berkurang. Pengunduran diri secara terpaksa adalah apabila mereka
menginginkan dan memerlukan kontak semacam itu karena kondisi-kondisi
tertentu yang sedikit terkontrol atau bahkan tidak sama sekali, seperti meningal
dunia, atau pindah kota atau ekonominya tidak memungkinkan sehingga mereka
harus mengundurkan diri.

- Sumber kontak sosial

Ada sumber dalam masyarakat yang berbeda yang dapat dimanfaatkan oleh orang
lanjut usia untuk melakukan kontak sosial dimasa tuanya. Masalah serius tentang
hal tersebut adalah sekali kontak sosial itu dirusak, maka mereka akan jarang
dapat memperbaiki atau menukar dengan yang lain.
Sebagai akibat dari menyempitnya sumber-sumber kkontak sosial yang ada
biasanya daur kehidupan keluarganya hanya terdiri dari inti kehidupan sosial
orang usia lanjut. Semakin tua semakin besar ketergantungan mereka dalam hal
persahabatan pada anggota keluarga. Pendapat seperti ini benar khususnya bagi
pria usia lanjut karena banyak pria usia lanjut yang istrinya meninggal
sebelumnya.

- Partisipasi sosial

Dengan semakin bertambahnya usia seseorang maka partisipasi sosialnya akan


semakin berkurang dan cakupannya juga menyempit. Terdapat banyak alasan
mengapa partisipasi sosial menurun sejalan dengan bertambahnya usia.
[Pick the date]

1. Alasan kesehatan menurun yang secara umum biasa digunakan sebagai alasan
pokok.
2. Alasan yang sama pentingnya atau bahkan kadangkala dianggap lebih penting
yaitu keterlibatan dalam kegiatan sosial pada usia muda.

d. Minat untuk mati

selama masakanak-kanak dewasa dan sedikit masa dewasa dini, rasa tertarik pada
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa23

kematian adalah lebih berkisar pada seputar kehidupan sesudah mati daripada
terhadap sebab-sebab yang menjadikan seseorang mati. Apabila keinginan
terhadap kematian berubah dari ketertarikan terhadap kehidupan setelah mati yang
merupakan ciri-ciri masa muda menjadi kematian diri seseorang yang meruipakan
ciri-ciri dari orang usia lanjut, penilaian tentang itu menunjukan bahwa keinginan
tersebut ada dalam berbagai bentuk.

D.PERKEMBANGAN KOGNITIF DEWASA


Pada umumnya orang percaya bahwa proses kognitif belajar, memori dan
intelegensi mengalami kemerosotan bersamaan dengan terus bertambahnya usia.
Bahkan kesimpulan bahwa usia terkait dengan penurunan proses kognitif ini juga
tercermin dalam masyarakat ilmiah. Akan tetapi, belakangan sejumlah hasil
penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan tentang terjadinya kemerosotan
proses kognitif bersamaan denga penurunan kemampuan fisik, sebenarnya
hanyalh satu stereotip budaya yang meresap dalam diri kita. Uraian berikut akan
mengetengahkan beberapa perubahan penting dalam proses kognitif yang terjadi
pada masa dewasa dan usia tua.

Perkembangan Pemikiran Postformal


Gisela Labouvie Vief, 1986 (dalam McConnell & philipehalk, 1992)
menyatakan bahwa pemikiran dewasa muda menunjukkan suatu perubahan yang
signifikan.Ia percaya bahwa masyarakat kita yang kompleks memiliki
pertimbangan pertimbangan yang praktis dan bahkan mengubah bentuk logika
kaum muda yang idealis. Karena itu, pemikiran orang dewasa muda menjadi lebih
konkrit dan pragmatis, sesuatu yang dikatakan oleh Labouvie Vief sebagai tanda
kedewasaan.
Sudut pandang lain mengenai perubahan kognitif pada orang dewasa
dikemukakan oleh K. Warner Schie (1977). Dalam hal ini, Schie percaya bahwa
tahap tahap perkembangan kognitif Piaget menggambarkan peningkatan
efisiensi dalam pemerolehan informasi (information processing) yang baru.Ada
keraguan bahwa orang dewasa melampaui pemikiran ilmiah yang merupakan ciri
dari pemikiran operasional formal, dalam usahanya memperoleh
pengetahuan.Meskipun demikian, orang dewasa lebih maju dari remaja dalam
penggunaan intelektualitas.
Dengan demikian, kemampuan kognitif terus berkembang selama masa
dewasa.Akan tetapi, bagaimanapun tidak semua perubahan kognitif pada masa
dewasa tersebut yang mengarah pada peningkatan potensi. Bahkan kadang
kadang beberapa kemampuan kognitif mengalami kemerosotan seiring dengan
[Pick the date]

pertambahan usia. Meskipun demikian, sejumlah ahli percaya bahwa kemunduran


keterampilan kognitif yang terjadi terutama pada masa dewasa akhir, dapat
ditingkatkan kembali melaui serangkaian pelatihan.

Perkembangan Memori

Salah satu karakteristik yang paling sering dihubungkan dengan orang


dewasa dan usia tua adalah penurunan dalam daya ingat. Sejumlah bukti
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa24

menunjukkan bahwa perubahan memori bukanlah suatu yang sudah pasti terjadi
sebagai bagian dari proses penuaan, melainkan lebih merupakan stereotip budaya.
Hal ini dibuktikan oleh hasil lintas budaya yang dilakukan oleh B.L. Levy dan E.
Langer (1994) terhadap orangtua di Cina dan Amerika. Hasil studi ini
menyimpulkan bahwa orangtua dalam kultur cina daratan, kecil kemungkinan
mengalami kemerosotan memori dibanding dengan orangtua yang hidup dalam
kultur yang mengira bahwa kemunduran memori adalah sesuatu yang mungkin
terjadi.
Lebih dari itu, ketika orang tua memperlihatkan kemunduran memori,
kemunduran tersebut pun cenderung sebatas pada keterbatasan tipe tipe memori
tertentu.Misalnya, kemunduran cenderung terjadi pada keterbatasan memori
episodic (episodic memories) memori yang berhubungan dengan pengalaman
pengalaman tertentu di sekitar hidup kita. Sementara tipe tipe memori lain,
seperti memori semantic (semantic memories) memori yang berhubungan dengan
pengetahuan dan fakta fakta umum, dan memori implisit (implicit memories)
memori bawah sadar kita, secara umum tidak mengalami kemunduran karena
pengaruh ketuaan (Fieldman, 1996).

Perkembangan Intelegensi
Suatu mitos yang bertahan hingga sekarang adalah bahwa menjadi tua
berarti mengalami kemunduran intelektual. Mitos ini diperkuat oleh sejumlah
peneliti awal yang berpendapat bahwa seiring dengan proses penuaan selama
masa dewasa terjadi kemunduran dalam intelegensi umum. Misalnya dalam studi
kros seksional, peneliti menguji orang orang dari berbagai usia pada waktu
yang sama. Ketika memberikan tes intelegensi kepada sampel yang
representative, peneliti secara konsisten menemukan bahwa orang dewasa yang
lebih tua memberikan lebih sedikit jawaban yang benar dibanding orang dewasa
yang lebih muda. Oleh karena itu, David Wechsler (1972), menyimpulkan bahwa
kemunduran kemampuan mental merupakan bagian dari proses penuaan
organisme secara umum. Hampir semua studi menunjukkan bahwa setelah
mencapai puncaknya pada usia antara 18 dan 25 tahun, kebanyakan kemampuan
manusia terus menerus mengalami kemunduran.
Studi thorndike menunjukkan bahwa kemunduran kemampuan intelektual
pada orang dewasa tidak disebabkan oleh faktor usia, melainkan oleh faktor
faktor lain. Witherington (1986), menyebutkan 3 faktor penyebab terjadinya
kemunduran kemampuan belajar orang dewasa.Pertama, ketiadaan kapasitas
dasar.Kedua, terlampau lamanya tidak melakukan aktivitas aktivitas yang
bersifat intelektual. Ketiga, faktor budaya.
[Pick the date]

E. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
Selama masa dewasa, dunia sosial dan personal dari individu menjadi
lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan masa masa sebelumnya.Pada
masa dewasa ini, individu memasuki peran kehidupan yang lebih luas.Pola dan
tingkah laku sosial orang dewasa berbeda dalam beberapa hal dari orang yang
lebih muda. Perbedaan perbedaan tersebut tidak disebabkan oleh perubahan
perubahan fisik dan kognitif yang berkaitan dengan penuaan, tetapi lebih
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa25

disebabkan oleh perubahan perubahan fisik dan kognitif yang berkaitan dengan
penuaan, tetapi lebih disebabkan oleh peristiwa peristiwa kehidupan yang
dihubungkan dengan keluarga dan pekerjaan. Selama periode ini orang
melibatkan diri secara khusus dalam karir, pernikahan dan hidup berkeluarga.
Menurut Erikson, perkembangan psikososial selama masa dewasa dan tua ini
ditandai dengan tiga gejala penting yaitu keintiman, generative dan integritas.

a. Perkembangan Keintiman

Keintiman dapat diartikan sebagai suatu kemampuan memperhatikan orang lain


dan membagi pengalaman dengan mereka. Menurut Erikson, pembentukan
hubungan intim ini merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh orang yang
memasuki masa dewasa. Dalam suatu studi ditunjukkan bahwa hubungan intim
mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan psikologis dan fisik
seseorang. Orang orang yang mempunyai tempat untuk berbagi ide, perasaan
dan masalah, merasa lebih bahagia dan lebih sehat dibandingkan dengan mereka
yang tidak memiliki tempat untuk berbagi (Traupmann & hatfield, 1981).

b. Cinta

Selama tahap perkembangan keintiman ini, nilai nilai cinta muncul. Menurut
Santrock (1995), cinta dapat diklasifikasikan menjadi empat bentuk cinta, yaitu :
altruism, persahabatan, cinta yang romatis dan bergairah dan cinta yang penuh
perasaan atau persahabatan.
Sehubungan dengan cinta yang penuh afeksi ini, Robert J. Sternberg, 1993 (dalam
Santorck, 1995) mengemukakan sebuah teori cinta yang dikenal dengan the
triangular theory of love (teori cinta triangular), yang menyatakan bahwa cinta
memiliki tiga bentuk utama, yaitu: gairah cinta lebih didasarkan atas daya tarik
fisik dan seksual pada pasangan; keintiman cinta yang lebih didasarkan pada
perasaan emosional tentang kehangatan, kedekatan dan berbagai dalam hubungan;
dan komitmen cinta yang lebih didasarkan pada penilaian kognitif kita atas
hubungan dan niat kita untuk mempertahankan hubungan, bahkan ketika
menghadapi masalah sekalipun. Lebih jauh Sternberg mengemukakan bahwa jika
dalam hubungan hanya ada gairah, tanpa disertai dengan keintiman dengan
komitmen, maka yang terjadi hanyalah nafsu.Sebaliknya, jika hubungan memiliki
keintiman dan komitmen, tetapi sedikit gairah atau bahkan tidak ada, maka
terjadilah cinta yang penuh afeksi atau kebersamaan.Akan tetapi, jika yang ada
hanya gairah dan komitmen tanpa disertai dengan keintiman, hubungan itu disebut
[Pick the date]

Sternberg sebagai fatuous love (cinta konyol). Oleh sebab itu, suatu tipe cinta
yang paling kuat, atau apa yang disebut Sternberg sebagai consummate love
(cinta yang sempurna) hanya akan terbentuka apabila dilandasi oleh ketiga
komponen cinta (gairah, keintiman dan komitmen) tersebut.

c. Pernikahan dan Keluarga

Dalam pandanga Erikson, keintiman biasanya menuntut perkembangan seksual


Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa26

yang mengarah pada perkembangan hubungan seksual dengan lawan jenis yang ia
cintai, yang dipandang sebagai teman berbagi suka dan duka. Agar memiliki arti
sosial yang menetap, maka genitalitas membutuhkan seseorang yang dicintai dan
dapat diajak melakukan hubungan seksual, serta dapat berbagi rasa dalam suatu
hubungan kepercayaan.Di hampir setiap masyarakat, hubungan seksual dan
keintiman pada masa dewasa awal ini diperoleh melaui lembaga pernikahan atau
perkawinan.

Dalam, penelitian nasiona yang dilakukan Elizabeth Douvan dan teman


temannya, dilaporkan bahwa hampir 60% pria dan wanita dari seluruh partisipan
mengaku bahwa kadang kadang mereka mengalami berbagai problem dalam
kehidupan mereka. Problem problem perkawinan ini muncul disebabkan oleh
banyak faktor, diantaranya : (1) pasangan gagal mempertemukan dan
menyesuaika kebutuhan dan harapan satu sama lain; (2) salah satu pasangan
mengalami kesulitan menerima perbedaan perbedaan nyata dalam kebiasaan
kebutuhan, pendapat, kerugian dan nilai. Problem yang paling mencolok adalah
masa keuangan dan masalah anak anak; (3) adanya perasaan cemburu dan
perasaan memiliki berlebihan, membuat masing masing merasa kurang
mendapat kebebasan; (4) pembagian tugas dan wewenang yang tidak adil; (5)
kegagalan dalam berkomunikasi, dan (6) masing masing pasangan tumbuh dan
berkembang kea rah yang berbeda, tidak sejalan mencari minat dan tujuan sendiri
sendiri (Davidoff, 1988).

Myres menjelaskan bahwa ikatan cinta akan lebih menyenangkan dan langgeng
apabila didasarkan pada persamaan minat dan nilai, saling berbagi perasaan dan
dukungan materi, serta keterbukaan diri secara intim. Kelanggengan sebuah ikatan
perkawinan biasanya juga lebih terjamin apabila masing masing pasangan
menikah setelah berumur di atas 20 tahun dan berpendidikan baik (Myres, 1996).
Studi Robert R. Bell (1979)menunjukkan bahwa wanita yang menikah mengalami
frustasi, tidak puas dan tidak bahagia yang lebih besar dibandingkan dengan pria.
Hal ini terutama dialami oleh wanita menikah yang tinggal di rumah atau yang
tidak bekerja, karena mereka mempunyai pilihan yang lebih terbatas untuk
kepuasaan pribadi.Rubin (1984) melaporkan bahwa keluhan umum yang
disampaikan wanita dalam suatu pernikahan adalah bahwa suami mereka tidak
peduli pada kondisi emosionalnya dan tidak mengekspresikan perasaan dan
pikiran mereka sendiri.

Fakta yang diperoleh dari penelitian Bernard (1973) menunjukkan bahwa anak
[Pick the date]

bukanlah salah satu sumber kepuasan yang utama bagi wanita, sebab ada hal hal
lain dari anak itu yang membuat mereka merasa tidak bahagia. Bahkan mungkin
sebaliknya, ketidakhadiran seorang anak justru mendorong hubungan yang yang
semakin intim dan perasaan kasih sayang yang semakin puas antara suami dan
istri.
Memperhatikan daftar panjang tentang berbagai kesulitan atau problem yang
umum terjadi dalam perkawinan, dapat dipahami bahwa perkawinan yang bahagia
dan langgeng membutuhkan dua orang yang dengan sepenuh hati, mempunyai
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa27

cukup keterampilan dalam menghadapi dan masalah konflik peran dan setiap
problem yang timbul.Di samping itu, kemampuan kedua pasangan tersebut untuk
mengkomunikasikan pikiran dan perasaannnya secara efektif serta kemampuan
mengatasi stress secara konstruktif juga mempunyai kaitan yang erat dengan
perkawinan yang stabil.Mereka yang mempunyai ikatan perkawinan yang kuat
biasanya selalu berusaha keras agar komunikasi dan interaksi di antara mereka
senantiasa efektif. Banyaknya kesamaan di antara kedua pasangan, akan membuat
perkawinan semakin kuat.

4. Perkembangan Generativitas

Generativitas (generativity), adalah tahap perkembangan psikososial ketujuh yang


dialami individu selama pertengahan masa dewasa. Ciri utama tahap generativitas
adalah perhatian terhadap apa yang dihasilkan (keturunan, produk produk, ide
ide, dsb) serta pembentukkan dan penetapan garis garis pedoman untuk generasi
mendatang. Transmisi nilai nilai sosial ini diperlukan untuk memperkaya aspek
psikoseksual dan aspek psikososial kepribadian. Apabila generativitas lemah atau
tidak diungkapkan, maka kepribadia akan mundur, mengalami pemiskinan dan
stagnasi.

Apa yang disebut Erikson dengan generativity pada masa setengah baya ini ialah
suatu rasa kekhawatiran mengenai bimbingan dan persiapan bagi generasi yang
akan datang. Jadi pada tahap ini, nilai pemeliharaan berkembang.Pemeliharaan
terungkap dalam kepedulian seseorang pada orang orang lain, dalam keinginan
memberikan perhatian pada mereka yang membutuhkannya serta berbagi dan
membagi pengetahuan serta pengalaman dengan mereka.Nilai pemeliharaan ini
tercapai lewat kegiatan membesarkan anak dan mengajar, memberi contoh dan
mengontrol.

Daniel Levinson, 1978 (dalam Santrock, 1995) memandang paruh kehidupan ini
sebagai sebuah krisis, yang meyakini bahwa usia tengah baya berada di masa lalu
dan masa depan, yang berusaha mengatasi kesenjangan yang mengancam
kontinuitas kehidupannya. Dari usia sekitar 20 hingga 33 tahun, individu
mengalami masa transisi, dimana ia harus menghadapi persoalan dalam
menentukan tujuan yang lebih serius. Selama usia 30-an, focus perhatian individu
lebih diarahkan pada keluarga dan perkembangan karir. Pada tahun tahun
berikutnya selama periode pertengahan dewasa ini, individu memasuki apa yang
disebut Levinson dengan fase BOOM Becoming Ones Own Man (fase menjadi
[Pick the date]

diri sendiri). Pada usia 40, individu telah mencapai kestabilan dalam karir, telah
berhasil mengatasi dan menguasai kelemahan kelemahan sebelumnya untuk
belajar menjadi orang dewasa, dan sekarang harus menatap ke depan kehidupan
yang akan dijalaninya sebagai orang dewasa usia setengah baya.
Menurut hasil penelitian Bernice Neugarden, orang dewasa yang berusia antara
40, 50 dan awal 60 tahun adalah orang orang yang mulai suka melakukan
instropeksi dan banyak merenungkan tentang apa yang sebetulnya sedang terjadi
di dalam dirinya. Banyak diantara mereka yang berpikir untuk berbuat sesuatu
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa28

dalam sisa waktu hidupnya.Orang dewasa yang berusia 40 tahun ke atas secara
mental juga mulai mempersiapkan diri untuk sewaktu waktu menghadapi
persoalan yang bakal terjadi. Pria lebih sering memikirkan kesehatan tubuhnya,
serangan jantung dan kematian. Wanita, di samping juga memikirkan hal hal
tersebut, ketakutan menjadi janda merupakan persoalan yang banyak membebani
pikirannya (Davidoff, 1988).

KESIMPULAN

Masa Dewasa atu kematangan yaitu kestabilan emosi, mampu


mengendalikan perasaan, kesadaran realitas yang tinggi, bersikap toleran terhadap
orang lain, optimis, memiliki rasa tanggung jawab terhadap kesejahteraan hidup
dirinya sendiri dan orang lain (keluarganya apabila ia sudah berumah tangga),
berperilaku sesuai norma atau nilai-nilai, berpartisipasi aktif dalam kehidupan
bermastarakat.
Selama masa dewasa yang lama ini, perubahan-perubahan fisik dan
psikologis terjadi pada waktu-waktu yang dapat diramalkan seperti masa kanak-
kanak dan masa remaja, yang juga mencakup periode yang cukup lama saat
terjadinya perubahan-perubahan fisik dan psikologis tertentu, masa dewasa
biasanya dibagi berdasarkan periode yang menunjuk pada perubahan-perubahan
tersebut, bersama dengan masalah-masalah penyesuaian diri dan tekanan-tekanan
berdaya serta harapan-harapan yang timbul akibat perubahan tersebut.
Masa dewasa awal merupakan suatu masa atau periode penyesuaian diri
terhadap pola-pola kehidupan yang baru dan harapan-harapan sosial baru. Secara
biologis, masa ini merupakan puncak pertumbuhan fisik yang prima, sehingga
dipandang sebagai usia yang tersehat dari populasi manusia secara keseluruhan
(healthiest people in population). Mereka memiliki daya tahan dan taraf kesehatan
yang prima sehingga dalam melakukan berbagai kegiatan tampak inisiatif, kreatif,
energik, cepat, dan proaktif. Menurut seorang ahli psikologi perkembangan,
Santrock (1999), orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik transisi secara
fisik (physically trantition), transisi secara intelektual (cognitive trantition), serta
transisi peran sosial (social role trantition). Banyak di antara ciri penting dalam
masa dewasa awal merupakan kelanjutan dari ciri-ciri yang terdapat dalam masa
remaja. Dengan keadaan individu dalam masa remaja, apa yang telah dimilikinya
sebagai hasil belajar dan pengalaman, yang kemudian dilengkapi dalam masa
dewasa awal. Penyesuaian-penyesuaian yang dicapai dalam masa remaja
mendasari penyesuaian diri dalam masa dewasa dan mengantarkan individu dalam
[Pick the date]

kedewasaan dalam arti yang sesungguhnya. Karena Masa Dewasa dini merupakan
masa transisi dari remaja akhir, sehingga masih ada beberapa sifat remaja yang
masih muncul. Tugas perkembangan masa dewasa dini atau awal, yakni mencari
dan menemukan calon pasangan hidup, membina kehidupan rumah tangga, meniti
karir, menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
Masa Dewasa Madya berkisar dari usia 40 sampai 60 tahun, Masa
tersebut pada akhirnya ditandai oleh adanya perubahan perubahan jasmani dan
mental. Pria dan wanita mempunyai banyak alasan yang kelihatannya berlaku
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa29

untuk mereka, untuk takut memasuki usia madya. Beberapa diantaranya adalah
banyaknya stereotip yang tidak menyenangkan tentang usia madya, yaitu
kepercayaan tradisional tentang kerusakan mental dan fisik yang diduga disertai
dengan berhentinya reproduksi kehidupan serta berbagai tekanan tentang
pentingnya masa muda bagi kebudayaan Amerika disbanding dengan
penghormatan untuk masa tersebut oleh berbagai kebudayaan Negara lain.
Transisi senantiasa berarti penyesuaian diri terhadap minat, nilai dan pola
perilaku yang baru. Pada usia madya, cepat atau lambat semua orang dewasa
harus melakukan penyesuaian diri terhadap berbagai perubahan jasmani dan harus
menyadari bahwa pola peerilaku pada usia mudanya harus diperbaiki secara
radikal. Pada masa ini dialami sebagai masa sepi (empty nest), masa ketika anak
anak tidak lama lagi tinggal bersama orangtua. Lalu masa menjadi jenuh dengan
kegiatan rutin sehari hari dan kehidupan bersama keluarga yang hanya
memberikan sedikit hiburan. Pada usia ini, seseorang mulai mengalami perubahan
dalam penampilan, perubahan dalam kemampuan indera, Perubahan dalam
keberfungsian fisiologis, perubahan kesehatan, perubahan seksual yang sangat
menonjol yakin menopause pada wanita dan klimakterik pada pria, penyesuaian
diri terhadap perubahan mental dan minat yang berubah, serta penyesuaian sosial.
Periode selama masa dewasa usia lanjut, ketika kemunduran fisik dan
mental terjadi secara perlahan dan bertahap dan pada waktu kompensasi terhadap
penurunan ini dapat dilakukan, dikenal sebagai senescence, yaitu masa periode
menjadi tua. Kemunduran itu sebagian berasal dari faktor fisik dan psikologis.
Penyebab fisik kemunduran ini merupakan suatu perubahan pada sel-sel tubuh
bukan karena penyakit khusus tapi karena proses menua. Menurunnya kesehatan
fisik serta energi akan muncul di tahapan ini.
Kemampuan kognitif terus berkembang selama masa dewasa.Akan tetapi,
bagaimanapun tidak semua perubahan kognitif pada masa dewasa tersebut yang
mengarah pada peningkatan potensi. Bahkan kadang kadang beberapa
kemampuan kognitif mengalami kemerosotan seiring dengan pertambahan usia.
Selama masa dewasa, dunia sosial dan personal dari individu menjadi lebih luas
dan kompleks dibandingkan dengan masa masa sebelumnya.Pada masa dewasa
ini, individu memasuki peran kehidupan yang lebih luas.Pola dan tingkah laku
sosial orang dewasa berbeda dalam beberapa hal dari orang yang lebih muda.
[Pick the date]

Anda mungkin juga menyukai