BAB II
PEMBAHASAN
Istilah adult berasal dari kata kerja latin, seperti juga istilah adolescene-
adolescere-yang yang berarti bentuk lampau partisipal dari kata kerja adultus
yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna atau
telah menjadi dewasa.
Menurut KBBI: dewasa /dwasa/ 1 sampai umur; akil balig (bukan kanak-
kanak atau remaja lagi), 2 telahmencapai kematangan kelamin; 3 matang (pikiran,
pandangan, dsb): dewasa /dwasa/ nwaktu, masa (akhir-akhir ini).
Masa dewasa merupakan salah satu fase dalam rentang kehidupan setelah
masa remaja. Pengertian masa dewasa ini dapat dihampiri dari sisi biologis,
psikologis, dan pedagogis (moral-spiritual).
Dari sisi biologis masa dewasa dapat diartikan sebagai suatu periode dalam
kehidupan individu yang ditandai dengan pencapaian kematangan tubuh secara
optimal dan kesiapan untuk bereproduksi (berketurunan).
Dari sisi psikologis, masa ini dapat diartikan sebagai periode dalam kehidupan
individu yang ditandai dengan ciri-ciri kedewasaan atau kematangan, yaitu (1)
kestabilan emosi (emotional stability), mampu mengendalikan perasaan: tidak
lekas marah, sedih, cemas, gugup, frustasi, atau tidak mudah tersinggung; (2)
memiliki sense of reality-kesadaran realitasnya-cukup tinggi: mau menerima
kenyataan, tidak mudah melamun apabila mengalami kesulitan, dan tidak
menyalahkan orang lain dan keadaan apabila menghadapi kegagalan; (3) bersikap
toleran terhadap pendapat orang lain yang berbeda; dan (4) bersikap optimis
dalam menghadapi kehidupan.
Sementara dari sisi pedagogis, masa dewasa ini ditandai dengan (1) rasa
tanggung jawab (sense of responsibility) terhadap kesejahteraan hidup dirinya
sendiri dan orang lain; (2) berperilaku sesuai dengan norma atau nilai-nilai agama;
(3) memiliki pekerjaan yang dapat menghidupi diri dan keluarganya; dan (4)
berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat.
Dapat kita simpulkan bahwa masa dewasa adalah masa di mana seorang
individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima
kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya.
Setiap kebudayaan membuat pembedaan usia kapan seseorang mencapai
status dewasa secara resmi. Pada sebagian besar kebudayaan kuno, status ini
tercapai apabila pertumbuhan pubertas sudah selesai atau hampir selesai dan
[Pick the date]
apabila organ kelamin anak telah berkembang dan mampu berproduksi. Belum
lama ini, dalam kebudayaan Amerika seorang anak belum resmi dianggap dewasa
kalau ia belum mencapai umur 21 tahun. Sementara itu dalam kebudayaan
Indonesia, seseorang dianggap resmi mencapai status dewasa apabila sudah
menikah, meskipun usianya belum mencapai 21 tahun.
Selama masa dewasa yang lama ini, perubahan-perubahan fisik dan psikologis
terjadi pada waktu-waktu yang dapat diramalkan seperti masa kanak-kanak dan
masa remaja, yang juga mencakup periode yang cukup lama saat terjadinya
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa2
Secara umum, masa dewasa dini dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira
umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai
berkurangnya kemampuan reproduktif.
H. S. Becker dalam Personal Changes in Adult Life (1964) menyatakan bahwa
masa dewasa awal merupakan suatu masa atau periode penyesuaian diri terhadap
pola-pola kehidupan yang baru dan harapan-harapan sosial baru.
Secara biologis, masa ini merupakan puncak pertumbuhan fisik yang prima,
sehingga dipandang sebagai usia yang tersehat dari populasi manusia secara
keseluruhan (healthiest people in population). Mereka memiliki daya tahan dan taraf
kesehatan yang prima sehingga dalam melakukan berbagai kegiatan tampak
inisiatif, kreatif, energik, cepat, dan proaktif. Meskipun banyak yang mengalami
sakit, tetapi jarang sampai parah.kesehatan fisik ini akan terpelihara dengan baik
apabila didukung oleh kebiasaan-kebiasaan positif, seperti: makan yang teratur dan
tidak berlebihan, tidak merokok, tidak meminum minuman keras atau mengkonsumsi
NAZA (Narkoba), tidur yang teratur, dan berolah raga.
Secara psikologis, pada usia ini tidak sedikit di antara mereka yang kurang mampu
mencapai kematangan. Hal ini disebabkan karena banyaknya masalah yang
dihadapinya dan tidak mampu mengatasinya. Masalah-masalah itu di antaranya: (1)
kesulitan mencari kerja; (2) susah mencari jodoh; (3) keinginan untuk menikah namun
belum mempunyai mata pecaharian; dan (4) kesulitan yang dialami setelah menikah,
[Pick the date]
Kepuasan atau ketenangan akan dapat dicapai dalam tahun-tahun pertama awal
dewasa awal ini oleh beberapa individu, akan tetapi kebanyakan di antaranya tetap
mengalami ketegangan emosi sampai mendekati pertengahan masa dewasa awal
ini. Menurut Robert J. Havighurst dalam bukunya Human Development and
Education (1953) dalam Andi Mappiare (1983), bahwa seseorang dalam usia awal
atau pertengahan tiga puluhan dapat memecahkan persoalanpersoalan serta
cukup dapat mengendapkan ketegangan emosinya, sehingga seseorang dapat
mencapai emosi yang stabil.
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa4
peran seks atas dasar persamaan derajat yang menggantikan pembedaan pola
peran seks tradisional, serta pola-pola baru bagi kehidupan keluarga, termasuk
perceraian, keluarga berorangtua tunggal, dan berbagai pola baru di tempat
pekerjaan khususnya pada unit-unit kerja yang besar dan impersonal di bidang
bisnis dan industri.
i. Masa bermasalah
Pada masa dewasa awal ini banyak persoalan yang baru dialami. Beberapa
diantara persoalan tersebut merupakan kelanjutan atau pengrmbangan persoalan
yang dialami dalam masa remaja akhir. Segera setelah seseoran dewasa awal
menyelesaikan pendidikan sekolah mereka, maka menghadang pula persoalan
yang berhubungan dengan pekerjaan dan jabatan. Kompleknya persolan pekerjaan
ini, disebabkan oleh faktor-faktor yang berhubungan dengan intern individu itu
sendiri, faktor-faktor lingkungan sosial tremasuk orang tua, faktor kesempatan
kerja dan lapangan kerja yang tersedia. Faktor-faktor intern yang meliputi ciri-ciri
pribadi, sikap, kemampuan, dan keterampilan-keterampilan khusus tertentu
haruslah dimiliki oleh seseorang untuk dapat memasuki suatu lapangan pekerjaan
tertentu.
Persoalan yang berhubungan dengan pemilihan teman hidup merupakan satu
di antara persoalan sangat penting dalam masa dewasa awal ini. Persoalan lain
yang menonjol dirasakan dalam masa dewasa awal ini adalah berhubungan
dengan hal-hal keuangan. Persoalan ini mencakup aspek usaha mendapatkannya
dan aspek pengelolaanya dalam pembelanjaan.
j. Masa kreatif
Bentuk kreatif yang akan terlihat sesudah ia dewasa akan bergantung pada
minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan keinginan dan
kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan sebesar-besarnya. Pada masa awal
dewasa, orang muda itu tidak saja harus menemukan di mana letak minat mereka
tetapi mereka harus juga mengembangkan daya kreativitas itu.
prestasi kerja yang terbaik, mereka akan mampu memberi kehidupan yang
makmur sejahtera bagi keluarganya. melakukan tugas reproduksi, yaitu mampu
melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya, asalkan memenuhi
persyaratan yang sah (perkawinan resmi). Untuk sementara waktu, dorongan
biologis tersebut, mungkin akan ditahan terlebih dahulu. Mereka akan berupaya
mencari calon teman hidup yang cocok untuk dijadikan pasangan dalam
perkawinan ataupun untuk membentuk kehidupan rumah tangga berikutnya.
Mereka akan menentukan kriteria usia, pendidikan, pekerjaan, atau suku bangsa
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa7
Pada sumber lain, dalam buku Psikologi Belajar Agama (2004), diterangkan
bahwa tugas-tugas perkembangan masa dewasa dini meliputi:
a. Mengembangkan sikap, wawasan, dan pengamalan ajaran agama.
b. Memperoleh atau memulai memasuki dunia kerja.
c. Memilih pasangan (suami/istri).
d. Mulai memasuki pernikahan.
e. Belajar hidup berkeluarga.
f. Merawat dan mendidik anak.
g. Mengelola rumah tangga.
h. Memperoleh kemampuandan kemantapan karier (posisi kerja).
i. Mengambil tanggung jawab atau peran sebagai warga masyarakat.
j. Mencari kelompok social (kolega) yang menyenangkan.
tidak sengaja usia 60an dianggap sebagai garis batas antara usia lanjut, jadi
batasnya bukan usia 65tahun.
Oleh karena usia madya merupakan periode yang panjang dalam rentang
kehidupan manusia, biasanya usia tersebut dibagi bagi kedalam dua sub-bagian
yaitu : usia madya dini yang membentang antara usia 40 hingga 50 tahun dan usia
madya lanjut yang terbentang antara usia 50 hingga 60 tahun. Selama usia madya
lanjut, perubahan fisik dan psikologis yang pertama kali mulai selama 40 an awal
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa8
menjadi kelihatan.
Ciri utama dari usia madya adalah bahwa masa tersebut merupakan periode yang
sangat menakutkan. Diakui bahwa semakin mendekati usia tua, periode usia
madya semakin terasa lebih menakutkan dilihat dari seluruh kehidupan manusia.
Pria dan wanita mempunyai banyak alasan yang kelihatannya berlaku untuk
mereka, untuk takut memasuki usia madya. Beberapa diantaranya adalah
banyaknya stereotip yang tidak menyenangkan tentang usia madya, yaitu
kepercayaan tradisional tentang kerusakan mental dan fisik yang diduga disertai
dengan berhentinya reproduksi kehidupan serta berbagai tekanan tentang
pentingnya masa muda bagi kebudayaan Amerika disbanding dengan
penghormatan untuk masa tersebut oleh berbagai kebudayaan Negara lain. Semua
ini memberi pengaruh yang kurang menguntungkan terhadap sikap orang dewasa
pada saat memasuki usia madya dalam kehidupan mereka.
Ciri kedua dari usia madya adalah bahwa usia ini merupakan masa transisi.
Seperti halnya masa puber, yang merupakan masa transisi dari masa kanak
kanak ke masa remaja dan kemudian dewasa. Demikian pula usia madya
merupakan masa dimana pria dan wanita meninggalkan ciri ciri jasmani dan
perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan yang
akan diliputi oleh ciri ciri jasmani dan perilaku baru.
Transisi senantiasa berarti penyesuaian diri terhadap minat, nilai dan pola perilaku
[Pick the date]
yang baru. Pada usia madya, cepat atau lambat semua orang dewasa harus
melakukan penyesuaian diri terhadap berbagai perubahan jasmani dan harus
menyadari bahwa pola peerilaku pada usia mudanya harus diperbaiki secara
radikal. Penyesuaian untuk mengubah peranan bahkan lebih sulit daripada
penyesuaian untuk mengubah kondisi jasmani dan minat.
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa9
Ciri ketiga dari usia madya adalah bahwa usia ini merupakan masa stress.
Penyesuaian secara radikal terhadap peran dan pola hidup yang berubah,
khususnya bila disertai dengan berbagai perubahan fisik, selalu cenderung
merusak homeostatis fisik dan psikologis seseorang dan membawa stress, suatu
masa bila sejumlah penyesuaian yang pokok harus dilakukan di rumah, bisnis dan
aspek sosial kehidupan mereka.
Marmor telah membagi sumber sumber umum dari stress selama usia madya
yang mengarah kepada ketidakseimbangan kedalam empat kategori utama.
Terhadap apa saja yang ada disekelilingnya, kelihatannya bahwa orang berusia
madya berusaha mencari percontohan kegiatan dan pengalaman baru. Periode ini
dapat didramatisir dengan lolosnya episodic ke dalam hubungan ekstra marital,
atau dengan bentuk alkoholisme. Bagi beberapa orang krisis usia madya dapat
berakhir dengan kesusahan yang permanen dan semakin pendeknya usia mereka.
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa10
Usia madya dapat menjadi dan merupakan berbahaya dalam beberapa hal
lain juga. Saat ini merupakan suatu masa dimana seseorang mengalami kesusahan
fisik sebagai akibat dari terlalu banyak bekerja, rasa cemas yang berlebihan,
ataupun kurangnya memperhatikan kehidupan. Timbullnya penyakit jiwa datang
dengan cepat dikalangan pria dan wanita, dan gangguan ini berpuncak pada suisid
(bunuhdiri) khususnya dikalangan pria.
Ciri kelima dari usia madya dikenal dengan istilah usia serba canggung
(awkward age). Sama seperti remaja, bukan anak anak dan bukan juga dewasa,
demikian juga pria dan wanita berusia madya bukan muda lagi tapi bukan juga
tua. Franzblau mengatakan bahwa Orang yang berusia madya seolah olah
berdiri diantara Generasi Pemberontak yang lebih muda dan Generasi Warga
Senior. Mereka secara terus menerus menjadi sorotan dan menderita karena hal
hal yang tidak menyenangkan dan memalukan yang disebabkan oleh kedua
generasi tersebut.
Ciri keenam dari usia madya adalah bahwa usia tersebut adalah masa berprestasi.
Menurut Erikson, usia madya merupakan masa krisis dimana baik generasivitas
(ganerativity) kecenderungan untuk menghasilkan maupun stagnasi
kecenderungan untuk tetap berhenti akan dominan. Menurut Erikson, selama usia
madya, orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti dan
tidak mengerjakan sesuatu apapun lagi. Apalagi orang berusia madya mempunyai
kemauan yang kuat untuk berhasil, mereka akan mencapai puncaknya pada usia
ini dan memungut hasil dari masa masa persiapan dan kerja keras yang
dilakukan sebelumnya.
Ciri ketujuh dari usia madya adalah bahwa usia ini terutama adalah sebagai masa
evaluasi diri. Karena usia madya pada umumnya merupakan saat pria dan wanita
mencapai puncak prestasinya, maka logislah apabila masa ini juga merupakan saat
mengevaluasi prestasi tersebut berdasarkan aspirasi mereka semula dan harapan
harapan orang lain, khususnya anggota keluarga dan teman. Archer menyatakan :
Pada usia 20-an kita mengikat diri pada pekerjaan atau perkawinan. Selama akhir
[Pick the date]
30-an dan awal 40-an adalah umum bagi pria untuk melihat kembali keterikatan
keterikatan masa awal tersebut.
Ciri kedelapan dari usia madya adalah bahwa masa itu dievaluasi dengan standar
ganda, satu standar bagi pria dan satu lagi bagi wanita. Walaupun
perkembangannnya cenderung mengarah kepersamaan peran antara pria dan
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa11
Ciri kesembilan dari usia madya adalah bahwa masa ini dialami sebagai masa sepi
(empty nest), masa ketika anak anak tidak lama lagi tinggal bersama orangtua.
Kecuali dalam beberapa kasus dimana pria dan wanita menikah, lebih lambat
dibandingkan dengan usia rata rata, atau menunda kelahiran anak hingga mereka
lebih mapan dalam karier, atau mempunyai keluarga besar sepanjang masa, usia
madya merupakan masa sepi dalam kehidupan perkawinan.
Ciri kesepuluh usia madya adalah bahwa seringkali periode ini merupakan masa
yang penuh dengan kejenuhan. Banyak atau hampir seluruh pria dan wanita
mengalami kejenuhan pada akhir usia 30-an dan awal 40-an. Para pria menjadi
jenuh dengan kegiatan rutin sehari hari dan kehidupan bersama keluarga yang
hanya memberikan sedikit hiburan. Wanita yang menghabiskan waktunya untuk
memelihara rumah dan membesarkan anak anaknya, bertanya tanya apa yang
akan mereka lakukan pada usia 20 atau 30 tahun kedepan. Wanita yang tidak
menikah yang mengabdikan hidupnya untuk bekerja atau karier, menjadi bosan
dengan alasan yang sama dengan pria.
2.Tugas Perkembangan Dewasa Madya
a. Penyesuaian Diri Terhadap Perubahan Fisik
1.Perubahan dalam Penampilan
Seperti telah diketahui, sejak masa remaja dini, penampilan seseorang
memegang peranan yang sangat penting terutama dalam penilaian sosial,
sambutan sosial, dan kepemimpinan. Mereka yang berusia madya, memberontak
terhadap penilaian status tersebut, yang mereka takuti ketika penampilan mereka
menurun, terdapat kesulitan tambahan bagi pria dalam berlomba dengan orang-
orang yang lebih muda, lebih kuat, lebih enerjik. Baik bagi pria maupun wanita,
selalu terdapat ketakutan bahwa penampilan usia madya mereka akan
[Pick the date]
beruntung, kurang bekerja, mengeluarkan energi lebih sedikit dan lebih banyak
makan daripada mereka yang harus mencari biaya hidup dengan kerja tangan
yang kasar. Serta kemampuan untuk membeli alat kecantikan dan pakaian yang
bagus untuk menutupi tanda-tanda ketuaan mereka.
5.Perubahan Seksual
Sejauh ini, penyesuaian fisik yang paling sulit dilakukan oleh pria maupun
wanita pada usia madya terdapat pada perubahan-perubahan pada kemampuan
seksual mereka. Wanita memasuki masa menopause, atau perubahan hidup,
dimana masa menstruasi berhenti, dan mereka kehilangan kemampuan
memelihara anak. Biasanya akan terjadi menginjak usia 49 tahun. Walaupun
demikian keadaan ini sangat bervariasi pada wanita, tergantung dari faktor
keturunan, kondisi umum kesehatan, dan variasi iklim. Sedangkan pada pria
mengalami masa klimakterik pria. Klimakterik pada pria sangat berbeda dengan
menopause pada wanita. klimakterik datang kemudian, biasanya pada usia 60 atau
70 tahunan dan berjalan sangat lambat. Dengan datangnya penuaan secara umum
pada seluruh tubuh, terjadi penurunan secara bertahap pada daya seksual dan
reproduksi pria.
SINDROM MENOPAUSE
Menstruasi Berhenti
Dapat secara tiba-tiba, periode reguler dengan pengurangan arus
menstruasi secara berangsur-angsur, irregularitas bertambah
dengan jarak periode yang semakin jauh atau siklus yang lebih
pendek dengan arus yang lancar dan deras.
Sistem Reproduksi Menurun dan Berhenti
Sebagai akibatnya, maka tidak lagi memproduksi ovarium, hormon
ovarium, dan hormon progestin.
Penampilan Kewanitaan Menurun
Bila hormon-hormon ovarium berkurang, seks sekunder
kewanitaan menjadi kurang terlihat, bulu di wajah bertambah
[Pick the date]
Ketidaknyamanan Fisik
Perubahan kepribadian
Sehubungan dengan kehilangannya keperkasaan menyebabkan
sejumlah orang berusia madya berperilaku hampir sama dengan
orang muda yang sedang menunjukkan kejantanannya. Periode ini
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa15
faktor psikologis adalah sikap tidak senang terhadap diri sendiri orang lain,
pekerjaan, dan kehidupan pada umumnya dapat menuju ke keadaan uzur, karena
terjadi perubahan pada lapisan otak. Akibatnya orang menurun secara fisik dan
mental dan mungkin akan segera mati.
Selain itu, motivasi juga mempengaruhi kemunduran. Seseorang mempunyai
motivasi rendah untuk mempelajari hal-hal baru atau ketinggalan dalam
penampilan, atau sikap dan pola perilaku akan semakin buruk dan lebih cepat
mengalami kemunduran daripadaorang yang mempunyai motivasi kuat.
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa17
Pendapat klise yang telah dikenal masyarakat tentang usia lanjut adalah pria dan
wanita yang keadaan fisik dan mentalnya loyo, usang, sering pikun, jalannya
membungkuk, dan sulit hidup bersama dengan siapapun, karena hari-harinya yang
penuh dengan manfaat telah lewat, sehingga perlu dijauhkan dari orang-orang
yang lebih muda. Pendapat klise ini tidak menyenangkan dan tampaiknya
membuat ia sulit melihat usia lanjut sebagai segalanya melainkan lebih
merupakan hal yang negatif dalam kehidupan.
Karena sikap sosial yang tidak menyenangkan tentang orang usia lanjut, pujian
yang mereka hasilkan dihubungkan dengan peran usia tua bukan dengan
keberhasilan mereka. Persaan tidak berguna dan tidak diperlukan lagi bagi orang
usia lanjut menumbuhkan rasa rendah diri dan kemarahan, yaitu perasaan yang
tidak menunjang proses penyesuaian sosial seseorang.
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa18
Karena sikap sosial yang tidak menyenangkan bagi orang usia lanjut, yang
nampak dalam cara orang memperlakukan mereka maka tidak heran lagi kalau
banyak orang usia lanjut mengembangkan konsep diri yang yang tidak
menyenangkan. Hal ini cenderung ditunjukan pada bentuk perilaku yang buruk
dan tingkat kekerasan yang berbeda pula. Mereka yang pada masa lalunya sulit
dalam menyesuaikan diri cenderung untuk semakin jahat ketimbang mereka yang
dalam menyesuiakan diri pada masa lalunya mudah dan menyenangkan.
a. Perubahan Penampilan
Kebanyakan tanda fisik bagi penuaan adalah perubahan pada wajah. Bahkan
walaupun wanita dapat menggunakan kosmetik yang dapat menutupi tanda-tanda
penuaan, tetapi selalu banyak aspek yang tidak dapat ditutupinya. Selain itu,
tangan juga dapat menyingkapkan usia seseorang. Sama seperti wajah, tangan
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa19
lebih banyak berubah seiring berubahnya usia. Dan perubahan pada tangan ini
sering tidak dapat disembunyikan.
e. Perubahan Seksual
lebih lama. Klimakterik pada pria mempunyai dua efek umum. Pertama, terjadi
penyusutan atau penurunan ciri-ciri sekunder. Misalnya perubahan suara, titik
nada meninggi, rambut pada bagian wajah dan badan menjadi berkurang
keindahannya, dan kekerasan otot menurun. Secara umum orang usia lanjut
merasa berkurang kelaki-lakiannya, dibanding sebelumnya. Begitu juga wanita
berkurang keluwesannya setelah menopause terjadi. Kedua, klimakterik
mempengaruhi fungsi seksual. Walaupun potensi seksual telah berkurang, tetapi
tidak berarti keinginan untuk seksualnya menurun. Bahkan keinginan untuk
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa20
- Penyebab Psikologis
Pada masa lalu, diduga bahwa kerusakan metal yang tidak dapat dihindari juga
diikuti oleh kerusakan fisik. Menurunnya kondisi fisik yang menunjang terjadinya
kerusakan mental telah ditunjukkan dengan fakta bahwa perlakuan terhadap
hormon seks pada wanita berusia lanjut dapat meningkatkan kemampuan berpikir,
mempelajari bahan baru, menghapal, mengingat, dan meningkatkan kemampuan
untuk mengeluarkan energi intelektual. Pada pihak lain beberapa kondisi
pathologis seperti tekanan darah tinggi, mengarah pada menghilangnya
kemampuan intelektual pada usia lanjut meskipun menurut Wikkie dan Eisdorfer
bahwa gangguan-gangguan seperti itu bukan dari proses ketuaan yang normal.
Langkahnya perangsang dari lingkungan juga memperngaruhi kecepatan tingkat
penurunan mental. Dalam hal mental seperti belajar aspek motorik kelanjutan dari
latihan yang dilakukan selama bertahun-tahun akan memperlambat kecepatan
tingkat penurunan mental. Mereka yang bekerja hingga mencapai akhir hidupnya
mempunyai fungsi otak yang lebih normal dan dapat melakukan tes kecerdasan
[Pick the date]
a. Minat Pribadi
- Minat dalam Diri Sendiri
orang usia lanjut akan semakin dikuasai oleh diri sendiri, yang
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa21
Kegiatan yang biasa dilakukan oleh orang usia lanjut adalah membaca, menulis
surat, mendengarkan radio, menonton TV, berkunjung ke rumah teman atau
[Pick the date]
c.Minat Sosial
Dalam bertambahnya usia mengakibatkan banyak orang yang merasa menderita
karena jumlah kegiatan sosial yang dilakukannya semakin berkurang. Hal ini
lazim diistilahkan sebagai lepas dari kegiatan kemasyarakatan (social
disengagement), yaitu suatu proses pengunduran diri secara timbal balik pada
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa22
masa usia lanjut dari lingkungan sosial. Social disengagement terdapat empat
elemen pelepasan beban (load shedding) yaitu meliputi keterlibatan dengan
orang lain berkurang, pengurangan variasi peranan sosial yang dimainkan,
penggunaan kemampuan mental yang semakin bertambah, dan berkurangnya
partisipasi dalam kegiatan fisik. Sosial disengagement dalam usia lanjut sering
diungkapkan dalam bentuk penyusutan sumber yang bisa dimanfaatkan untuk
melakukan knontak sosial dan menurunnya pertisipasi sosial.
Berhentinya seseorang dari kegiatan sosial bisa terjadi secara sukarela atau
terpaksa. Yang suka rela contohnya adalah mereka menganggap bahwa jenis
kegiatan tersebut sudah tidah cocok lagi dengan usia mereka dan kebutuhan
mereka, seperti minat terhadap diri sendiri meningkat dan minat terhadap orang
lain berkurang. Pengunduran diri secara terpaksa adalah apabila mereka
menginginkan dan memerlukan kontak semacam itu karena kondisi-kondisi
tertentu yang sedikit terkontrol atau bahkan tidak sama sekali, seperti meningal
dunia, atau pindah kota atau ekonominya tidak memungkinkan sehingga mereka
harus mengundurkan diri.
Ada sumber dalam masyarakat yang berbeda yang dapat dimanfaatkan oleh orang
lanjut usia untuk melakukan kontak sosial dimasa tuanya. Masalah serius tentang
hal tersebut adalah sekali kontak sosial itu dirusak, maka mereka akan jarang
dapat memperbaiki atau menukar dengan yang lain.
Sebagai akibat dari menyempitnya sumber-sumber kkontak sosial yang ada
biasanya daur kehidupan keluarganya hanya terdiri dari inti kehidupan sosial
orang usia lanjut. Semakin tua semakin besar ketergantungan mereka dalam hal
persahabatan pada anggota keluarga. Pendapat seperti ini benar khususnya bagi
pria usia lanjut karena banyak pria usia lanjut yang istrinya meninggal
sebelumnya.
- Partisipasi sosial
1. Alasan kesehatan menurun yang secara umum biasa digunakan sebagai alasan
pokok.
2. Alasan yang sama pentingnya atau bahkan kadangkala dianggap lebih penting
yaitu keterlibatan dalam kegiatan sosial pada usia muda.
selama masakanak-kanak dewasa dan sedikit masa dewasa dini, rasa tertarik pada
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa23
kematian adalah lebih berkisar pada seputar kehidupan sesudah mati daripada
terhadap sebab-sebab yang menjadikan seseorang mati. Apabila keinginan
terhadap kematian berubah dari ketertarikan terhadap kehidupan setelah mati yang
merupakan ciri-ciri masa muda menjadi kematian diri seseorang yang meruipakan
ciri-ciri dari orang usia lanjut, penilaian tentang itu menunjukan bahwa keinginan
tersebut ada dalam berbagai bentuk.
Perkembangan Memori
menunjukkan bahwa perubahan memori bukanlah suatu yang sudah pasti terjadi
sebagai bagian dari proses penuaan, melainkan lebih merupakan stereotip budaya.
Hal ini dibuktikan oleh hasil lintas budaya yang dilakukan oleh B.L. Levy dan E.
Langer (1994) terhadap orangtua di Cina dan Amerika. Hasil studi ini
menyimpulkan bahwa orangtua dalam kultur cina daratan, kecil kemungkinan
mengalami kemerosotan memori dibanding dengan orangtua yang hidup dalam
kultur yang mengira bahwa kemunduran memori adalah sesuatu yang mungkin
terjadi.
Lebih dari itu, ketika orang tua memperlihatkan kemunduran memori,
kemunduran tersebut pun cenderung sebatas pada keterbatasan tipe tipe memori
tertentu.Misalnya, kemunduran cenderung terjadi pada keterbatasan memori
episodic (episodic memories) memori yang berhubungan dengan pengalaman
pengalaman tertentu di sekitar hidup kita. Sementara tipe tipe memori lain,
seperti memori semantic (semantic memories) memori yang berhubungan dengan
pengetahuan dan fakta fakta umum, dan memori implisit (implicit memories)
memori bawah sadar kita, secara umum tidak mengalami kemunduran karena
pengaruh ketuaan (Fieldman, 1996).
Perkembangan Intelegensi
Suatu mitos yang bertahan hingga sekarang adalah bahwa menjadi tua
berarti mengalami kemunduran intelektual. Mitos ini diperkuat oleh sejumlah
peneliti awal yang berpendapat bahwa seiring dengan proses penuaan selama
masa dewasa terjadi kemunduran dalam intelegensi umum. Misalnya dalam studi
kros seksional, peneliti menguji orang orang dari berbagai usia pada waktu
yang sama. Ketika memberikan tes intelegensi kepada sampel yang
representative, peneliti secara konsisten menemukan bahwa orang dewasa yang
lebih tua memberikan lebih sedikit jawaban yang benar dibanding orang dewasa
yang lebih muda. Oleh karena itu, David Wechsler (1972), menyimpulkan bahwa
kemunduran kemampuan mental merupakan bagian dari proses penuaan
organisme secara umum. Hampir semua studi menunjukkan bahwa setelah
mencapai puncaknya pada usia antara 18 dan 25 tahun, kebanyakan kemampuan
manusia terus menerus mengalami kemunduran.
Studi thorndike menunjukkan bahwa kemunduran kemampuan intelektual
pada orang dewasa tidak disebabkan oleh faktor usia, melainkan oleh faktor
faktor lain. Witherington (1986), menyebutkan 3 faktor penyebab terjadinya
kemunduran kemampuan belajar orang dewasa.Pertama, ketiadaan kapasitas
dasar.Kedua, terlampau lamanya tidak melakukan aktivitas aktivitas yang
bersifat intelektual. Ketiga, faktor budaya.
[Pick the date]
E. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
Selama masa dewasa, dunia sosial dan personal dari individu menjadi
lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan masa masa sebelumnya.Pada
masa dewasa ini, individu memasuki peran kehidupan yang lebih luas.Pola dan
tingkah laku sosial orang dewasa berbeda dalam beberapa hal dari orang yang
lebih muda. Perbedaan perbedaan tersebut tidak disebabkan oleh perubahan
perubahan fisik dan kognitif yang berkaitan dengan penuaan, tetapi lebih
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa25
disebabkan oleh perubahan perubahan fisik dan kognitif yang berkaitan dengan
penuaan, tetapi lebih disebabkan oleh peristiwa peristiwa kehidupan yang
dihubungkan dengan keluarga dan pekerjaan. Selama periode ini orang
melibatkan diri secara khusus dalam karir, pernikahan dan hidup berkeluarga.
Menurut Erikson, perkembangan psikososial selama masa dewasa dan tua ini
ditandai dengan tiga gejala penting yaitu keintiman, generative dan integritas.
a. Perkembangan Keintiman
b. Cinta
Selama tahap perkembangan keintiman ini, nilai nilai cinta muncul. Menurut
Santrock (1995), cinta dapat diklasifikasikan menjadi empat bentuk cinta, yaitu :
altruism, persahabatan, cinta yang romatis dan bergairah dan cinta yang penuh
perasaan atau persahabatan.
Sehubungan dengan cinta yang penuh afeksi ini, Robert J. Sternberg, 1993 (dalam
Santorck, 1995) mengemukakan sebuah teori cinta yang dikenal dengan the
triangular theory of love (teori cinta triangular), yang menyatakan bahwa cinta
memiliki tiga bentuk utama, yaitu: gairah cinta lebih didasarkan atas daya tarik
fisik dan seksual pada pasangan; keintiman cinta yang lebih didasarkan pada
perasaan emosional tentang kehangatan, kedekatan dan berbagai dalam hubungan;
dan komitmen cinta yang lebih didasarkan pada penilaian kognitif kita atas
hubungan dan niat kita untuk mempertahankan hubungan, bahkan ketika
menghadapi masalah sekalipun. Lebih jauh Sternberg mengemukakan bahwa jika
dalam hubungan hanya ada gairah, tanpa disertai dengan keintiman dengan
komitmen, maka yang terjadi hanyalah nafsu.Sebaliknya, jika hubungan memiliki
keintiman dan komitmen, tetapi sedikit gairah atau bahkan tidak ada, maka
terjadilah cinta yang penuh afeksi atau kebersamaan.Akan tetapi, jika yang ada
hanya gairah dan komitmen tanpa disertai dengan keintiman, hubungan itu disebut
[Pick the date]
Sternberg sebagai fatuous love (cinta konyol). Oleh sebab itu, suatu tipe cinta
yang paling kuat, atau apa yang disebut Sternberg sebagai consummate love
(cinta yang sempurna) hanya akan terbentuka apabila dilandasi oleh ketiga
komponen cinta (gairah, keintiman dan komitmen) tersebut.
yang mengarah pada perkembangan hubungan seksual dengan lawan jenis yang ia
cintai, yang dipandang sebagai teman berbagi suka dan duka. Agar memiliki arti
sosial yang menetap, maka genitalitas membutuhkan seseorang yang dicintai dan
dapat diajak melakukan hubungan seksual, serta dapat berbagi rasa dalam suatu
hubungan kepercayaan.Di hampir setiap masyarakat, hubungan seksual dan
keintiman pada masa dewasa awal ini diperoleh melaui lembaga pernikahan atau
perkawinan.
Myres menjelaskan bahwa ikatan cinta akan lebih menyenangkan dan langgeng
apabila didasarkan pada persamaan minat dan nilai, saling berbagi perasaan dan
dukungan materi, serta keterbukaan diri secara intim. Kelanggengan sebuah ikatan
perkawinan biasanya juga lebih terjamin apabila masing masing pasangan
menikah setelah berumur di atas 20 tahun dan berpendidikan baik (Myres, 1996).
Studi Robert R. Bell (1979)menunjukkan bahwa wanita yang menikah mengalami
frustasi, tidak puas dan tidak bahagia yang lebih besar dibandingkan dengan pria.
Hal ini terutama dialami oleh wanita menikah yang tinggal di rumah atau yang
tidak bekerja, karena mereka mempunyai pilihan yang lebih terbatas untuk
kepuasaan pribadi.Rubin (1984) melaporkan bahwa keluhan umum yang
disampaikan wanita dalam suatu pernikahan adalah bahwa suami mereka tidak
peduli pada kondisi emosionalnya dan tidak mengekspresikan perasaan dan
pikiran mereka sendiri.
Fakta yang diperoleh dari penelitian Bernard (1973) menunjukkan bahwa anak
[Pick the date]
bukanlah salah satu sumber kepuasan yang utama bagi wanita, sebab ada hal hal
lain dari anak itu yang membuat mereka merasa tidak bahagia. Bahkan mungkin
sebaliknya, ketidakhadiran seorang anak justru mendorong hubungan yang yang
semakin intim dan perasaan kasih sayang yang semakin puas antara suami dan
istri.
Memperhatikan daftar panjang tentang berbagai kesulitan atau problem yang
umum terjadi dalam perkawinan, dapat dipahami bahwa perkawinan yang bahagia
dan langgeng membutuhkan dua orang yang dengan sepenuh hati, mempunyai
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa27
cukup keterampilan dalam menghadapi dan masalah konflik peran dan setiap
problem yang timbul.Di samping itu, kemampuan kedua pasangan tersebut untuk
mengkomunikasikan pikiran dan perasaannnya secara efektif serta kemampuan
mengatasi stress secara konstruktif juga mempunyai kaitan yang erat dengan
perkawinan yang stabil.Mereka yang mempunyai ikatan perkawinan yang kuat
biasanya selalu berusaha keras agar komunikasi dan interaksi di antara mereka
senantiasa efektif. Banyaknya kesamaan di antara kedua pasangan, akan membuat
perkawinan semakin kuat.
4. Perkembangan Generativitas
Apa yang disebut Erikson dengan generativity pada masa setengah baya ini ialah
suatu rasa kekhawatiran mengenai bimbingan dan persiapan bagi generasi yang
akan datang. Jadi pada tahap ini, nilai pemeliharaan berkembang.Pemeliharaan
terungkap dalam kepedulian seseorang pada orang orang lain, dalam keinginan
memberikan perhatian pada mereka yang membutuhkannya serta berbagi dan
membagi pengetahuan serta pengalaman dengan mereka.Nilai pemeliharaan ini
tercapai lewat kegiatan membesarkan anak dan mengajar, memberi contoh dan
mengontrol.
Daniel Levinson, 1978 (dalam Santrock, 1995) memandang paruh kehidupan ini
sebagai sebuah krisis, yang meyakini bahwa usia tengah baya berada di masa lalu
dan masa depan, yang berusaha mengatasi kesenjangan yang mengancam
kontinuitas kehidupannya. Dari usia sekitar 20 hingga 33 tahun, individu
mengalami masa transisi, dimana ia harus menghadapi persoalan dalam
menentukan tujuan yang lebih serius. Selama usia 30-an, focus perhatian individu
lebih diarahkan pada keluarga dan perkembangan karir. Pada tahun tahun
berikutnya selama periode pertengahan dewasa ini, individu memasuki apa yang
disebut Levinson dengan fase BOOM Becoming Ones Own Man (fase menjadi
[Pick the date]
diri sendiri). Pada usia 40, individu telah mencapai kestabilan dalam karir, telah
berhasil mengatasi dan menguasai kelemahan kelemahan sebelumnya untuk
belajar menjadi orang dewasa, dan sekarang harus menatap ke depan kehidupan
yang akan dijalaninya sebagai orang dewasa usia setengah baya.
Menurut hasil penelitian Bernice Neugarden, orang dewasa yang berusia antara
40, 50 dan awal 60 tahun adalah orang orang yang mulai suka melakukan
instropeksi dan banyak merenungkan tentang apa yang sebetulnya sedang terjadi
di dalam dirinya. Banyak diantara mereka yang berpikir untuk berbuat sesuatu
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa28
dalam sisa waktu hidupnya.Orang dewasa yang berusia 40 tahun ke atas secara
mental juga mulai mempersiapkan diri untuk sewaktu waktu menghadapi
persoalan yang bakal terjadi. Pria lebih sering memikirkan kesehatan tubuhnya,
serangan jantung dan kematian. Wanita, di samping juga memikirkan hal hal
tersebut, ketakutan menjadi janda merupakan persoalan yang banyak membebani
pikirannya (Davidoff, 1988).
KESIMPULAN
kedewasaan dalam arti yang sesungguhnya. Karena Masa Dewasa dini merupakan
masa transisi dari remaja akhir, sehingga masih ada beberapa sifat remaja yang
masih muncul. Tugas perkembangan masa dewasa dini atau awal, yakni mencari
dan menemukan calon pasangan hidup, membina kehidupan rumah tangga, meniti
karir, menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
Masa Dewasa Madya berkisar dari usia 40 sampai 60 tahun, Masa
tersebut pada akhirnya ditandai oleh adanya perubahan perubahan jasmani dan
mental. Pria dan wanita mempunyai banyak alasan yang kelihatannya berlaku
Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa29
untuk mereka, untuk takut memasuki usia madya. Beberapa diantaranya adalah
banyaknya stereotip yang tidak menyenangkan tentang usia madya, yaitu
kepercayaan tradisional tentang kerusakan mental dan fisik yang diduga disertai
dengan berhentinya reproduksi kehidupan serta berbagai tekanan tentang
pentingnya masa muda bagi kebudayaan Amerika disbanding dengan
penghormatan untuk masa tersebut oleh berbagai kebudayaan Negara lain.
Transisi senantiasa berarti penyesuaian diri terhadap minat, nilai dan pola
perilaku yang baru. Pada usia madya, cepat atau lambat semua orang dewasa
harus melakukan penyesuaian diri terhadap berbagai perubahan jasmani dan harus
menyadari bahwa pola peerilaku pada usia mudanya harus diperbaiki secara
radikal. Pada masa ini dialami sebagai masa sepi (empty nest), masa ketika anak
anak tidak lama lagi tinggal bersama orangtua. Lalu masa menjadi jenuh dengan
kegiatan rutin sehari hari dan kehidupan bersama keluarga yang hanya
memberikan sedikit hiburan. Pada usia ini, seseorang mulai mengalami perubahan
dalam penampilan, perubahan dalam kemampuan indera, Perubahan dalam
keberfungsian fisiologis, perubahan kesehatan, perubahan seksual yang sangat
menonjol yakin menopause pada wanita dan klimakterik pada pria, penyesuaian
diri terhadap perubahan mental dan minat yang berubah, serta penyesuaian sosial.
Periode selama masa dewasa usia lanjut, ketika kemunduran fisik dan
mental terjadi secara perlahan dan bertahap dan pada waktu kompensasi terhadap
penurunan ini dapat dilakukan, dikenal sebagai senescence, yaitu masa periode
menjadi tua. Kemunduran itu sebagian berasal dari faktor fisik dan psikologis.
Penyebab fisik kemunduran ini merupakan suatu perubahan pada sel-sel tubuh
bukan karena penyakit khusus tapi karena proses menua. Menurunnya kesehatan
fisik serta energi akan muncul di tahapan ini.
Kemampuan kognitif terus berkembang selama masa dewasa.Akan tetapi,
bagaimanapun tidak semua perubahan kognitif pada masa dewasa tersebut yang
mengarah pada peningkatan potensi. Bahkan kadang kadang beberapa
kemampuan kognitif mengalami kemerosotan seiring dengan pertambahan usia.
Selama masa dewasa, dunia sosial dan personal dari individu menjadi lebih luas
dan kompleks dibandingkan dengan masa masa sebelumnya.Pada masa dewasa
ini, individu memasuki peran kehidupan yang lebih luas.Pola dan tingkah laku
sosial orang dewasa berbeda dalam beberapa hal dari orang yang lebih muda.
[Pick the date]