1. Definisi
Desentralisasi kesehatan merupakan bentuk pembagian urusan pemerintahan
dibidang kesehatan dari pemerintah pusat ke daerah yang bertujuan untuk
mengoptimalkan pembangunan bidang kesehatan dengan cara lebih mendekatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan sistem desentralistik diharapkan
program pembangunan kesehatan lebih efektif dan efisien untuk menjawab kebutuhan
kesehatan masyarakat. Hal ini dimungkinkan karena sistem desentralistik akan
memperpendek rantai birokrasi. Selain itu, sistem desentralistik juga memberi
kewenangan bagi daerah untuk menentukan sendiri program serta pengalokasian dana
pembangunan kesehatan di daerahnya. Keterlibatan masyarakat menjadi kebutuhan
sistem ini untuk dapat lebih mengeksplorasi kebutuhan dan potensi lokal.
3. Tugas pokok, fungsi dan pelayanan dinas kesehatan kota Jayapura pada era desentralisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Jayapura Nomor 10 Tahun 2008 Tanggal 20
Agustus 2008 Tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata kerja Dinas Daerah
Kota Jayapura dan Peraturan Walikota Jayapura Nomor 29 Tahun 2008 Tanggal 20
Agustus 2008 Tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Jayapura Nomor 10 Tahun
2008 Tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata kerja Dinas Daerah Kota
Jayapura dengan tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah
berdasarkan atas otonomi dan tugas pembantuan dibidang kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Kesehatan Kota Jayapura
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan tekhnis di bidang kesehatan,
b. Penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
kesehatan,
c. Pembinaan dan Pelaksanaan Tugas di bidang kesehatan
d. Pengaturan, pengawasan dan pemberian perizinan dibidang kesehatan
e. Pelaksanaan pelayanan tekhnis ketatausahaan Dinas
f. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
4. Pembiayaan kesehatan
Pembiayaaan kesehatan di Indonesia secara garis besar berasal dari tiga sumber
yaitu pemerintah, swasta (termasuk masyarakat), dan bantuan luar negeri. Di sektor
pemerintah pembiayaan kesehatan digunakan untuk pembangunan, pengadaan fisik dan
non fisik.
Sumber pembiayaan kesehatan dari dana APBD Kota Jayapura Tahun 2010
berjumlah Rp 56.626.037.656. dari dana tersebut sebanyak Rp 38.363.825.156.- (67,74
% ) merupakan belanja pegawai (gaji dan tunjangan), sedangkan untuk belanja barang
dan jasa dan belanja modal sebesar Rp 18.262.212.500.- (32,26 %).
Sumber pembiayaan pembangunan kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Jayapura
tahun anggaran 2004-2008 dapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini.
Daftar pustaka