1.5 Pemeriksaan penunjang ARDS (Sudoyo dkk (2009) dalam Nurarif dan
Kusuma (2016))
1.5.1 ABGs/Analisa gas darah, leukosit, fungsi ginjal dan hati
1.5.2 Pulmonary function test
1.5.3 Shunt measurement (Qs/Qt)
1.5.4 Alveolar-arterial gradient (A-a gradient)
1.5.5 Lactic acid level
1.5.6 Foto thoraks dan CT scan thoraks
1.6 Komplikasi ARDS
Menurut Hudak Dan Gallo (1997) dalam Renny (2016) adalah sebagai
berikut:
1.6.1 Abnormalitas obstruksi terbatas (keterbatasan aliran udara)
1.6.2 Defek difusi sedang
1.6.3 Hipoksemia selama latihan
1.6.4 Toksisitas oksigen
1.6.5 Sepsis
1.7 Penatalaksanaan ARDS
Menurut Morton (2012) dalam Nurarif dan Kusuma (2016)
mengemukakan bahwa walaupun tidak ada terapi yang spesifik untuk
menghentikan proses inflamasi, penanganan ARDS difokuskan pada 3
hal penting yaitu:
1.7.1 Mencegah lesi paru secara iatrogenik
1.7.2 Mengurangi cairan di dalam paru
1.7.3 Mempertahankan oksigenasi jaringan
1.8 Pathway
Faktor predisposisi
Adanya cairan
dalam paru
Peningkatan permeabilitas
endothelium kapiler paru
dan epitel alveoli
Atelektasis kongesti
Kelebihan volume
cairan
Penurunan oksigen
dalam paru (hipoksia) Kerja nafas menurun
Penumpukan sekret Ketidakseimbangan ventilasi paru Sesak nafas
Gangguan
Bersihan jalan nafas tidak efektif Hipoksemia pertukaran gas
(...) (.....)