1. Jelaskan singkat aktivitas kerja larutan NaOH pada pembuatan beberapa produk sebagai
berikut:
o kembang tahu: pengolahan protein kacang kedelai menggunakan alkali (khususnya
NaOH) akan menyebabkan protein dalam kacang kedelai terlarut, sehingga
mempermudah pencernaan.
o tempe kacang gude: kacang gude dikupas menggunakan metode lye-peeling dengan
merebus kacang tersebut dalam NaOH 3%.
o tepung sukun: mencegah pencoklatan enzimatis pada sukun, agar tepung tidak
berwarna gelap.
o buah zaitun: penambahan NaOH pada konsentrasi rendah, akan menggelapkan buah
zaitun sehingga lebih diterima konsumen dan dapat menghilangkan rasa pahit.
7. Susu kedelai ditingkatkan cita rasanya dengan juice strawberry ternyata pada dasar wadah
terlihat banyak endapan. Apa yang terjadi? Jelaskan bagaimana mengatasinya! (2009)
Juice strawberry bersifat asam, apabila suatu asam ditambahkan kedalam susu dengan
suhu tinggi akan menyebabkan protein pada susu akan mengendap. Cara mengatasinya
dapat dilakukan penambahan CMC yang dapat menstabilkan protein pada pH isoelektrik.
8. Jelaskan mekanisme peran leavening acid dalam leavening system pada pembuatan roti!
Leavening acid tidak selalu didalam air menghasilkan asam, namun senyawa leavening
acid harus mampu menghasilkan ion H+. Dimana daya penetral dari leavening acid tidak
sama neutralizing value nya, yaitu NaHCO3 yang dapat menetralkan 100 bagian berat dari
leavening acid. Maka dari itu dipilih tepung terigu dengan protein tinggi, agar dapat
menghasilkan H+. Leavening acid nantinya juga akan menghasilkan ion H+ supaya dapat
menghasilkan CO2. Adanya H+ akan mempermudah NaHCO3 untuk menghasilkan CO2
yang berperan dalam pengembangan roti.
9. Chemical Leavening System.
o Apa tujuan system ini pada pengolahan pangan? Bertujuan untuk memperbesar volume
pangan, dimana senyawa ini dapat melepaskan gas (umumnya CO2) dalam adonan.
o Sebutkan 2 komponen penyusunnya?
o Apa yang dimaksud neutralizing value? beri contoh (2013, 2016)! Bagian berat
NaHCO3 yang dapat menetralkan 100 bagian berat dari leavening acid.
11. Jelaskan perbedaan mekanisme delta glukonolakton dalam proses pembuatan roti dan
tahu! (2011)
Pada proses pembuatan tahu, delta glukonolakton akan mengendapkan protein susu
kedelai (bahan dasar tahu) pada titik isoelektrik. Sedangkan pada proses pembuatan tahu,
delta glukonolakton akan terhidrolisis akan menghasilkan gluconic acid yang berperan
pada leavening system yaitu menghasilkan ion H+ untuk menghasilkan gas CO2.
15. Jelaskan 2 fungsi utama kegunaan larutan NaOH panas pada soybean processing!
Dapat digunakan untuk lye-peeling dimana NaOH panas akan menghancurkan lignin
pada kulit kacang yang keras sehingga membantu pengupasan.
Dapat menghilangkan bau langu pada kedelai yang disebabkan oleh enzim
lipoksigenase.
17. Na-CMC dalam sistem emulsi pangan dapat berfungsi sebgai penstabil (stabilizer)
emulsi walaupun senyawa ini tidak termasuk true emulsifier. Jelaskan bagaimnan cara
kerja Na-CMC dalam menstabilkan emulsi pangan. (2014)
CMC pada dasarnya merupakan senyawa bukan true emulsifier yang dapat menstabilkan
karena dapat meningkatkan viskositas. CMC pada dasarnya merupakan asam lemak
dengan rantai C panjang, sehingga memiliki gugus hidrofilik dan hidrofobik. Sistem
tersebut dapat stabil akibat gugus hidrofilik berada pada permukaan sedangkan gugus
hidrofobik berada dalam bagian struktur sehingga bulir minyak satu tidak akan menyatu
dengan bulir minyak lainnya karena gugus hidrofilik bersifat sebagai penahan.
18. Glukon-Delta-Lakton (GDL) merupan salah satu leavening acid pada suatu Chemical
Leavening System (CLS)
a. Apa fungsi utama GDL sebagai leavening acid? (2014) Sebagai penghasil ion H+ yang
akan membantu proses pembesaran volume.
b. Bagaimana GDL berperan dalam CLS dalam pengembangan adonan kue atau roti?
(2014) Ketika GDL mengalami hidrolisis akan menghasilkan senyawa asam gluconic
acid yang dapat menghasilkan ion H+ yang mempermudah kerja NaHCO3 dalam
menghasilkan gas CO2 untuk memperbesar volume roti (adonan).
19. Jelaskan perbedaan mekanisme kerja antara hidrokoloid dengan lesitin dalam
menstabilkan system pangan (2015)
Lesitin merupakan salah satu contoh dari CMC dimana mekanisme kerjanya adalah dapat
meningkatkan viskositas. CMC pada dasarnya merupakan asam lemak dengan rantai C
panjang, sehingga memiliki gugus hidrofilik dan hidrofobik. Sistem tersebut dapat stabil
akibat gugus hidrofilik berada pada permukaan sedangkan gugus hidrofobik berada dalam
bagian struktur sehingga bulir minyak satu tidak akan menyatu dengan bulir minyak
lainnya karena gugus hidrofilik bersifat sebagai penahan.
20. Bagaimana mekanisme kerja STPP pada pembuatan snack yang memerlukan tekstur
renyah (2015) Penambahan STPP bersifat sebagai agensia pembentuk ikatan silang (cross
linking / ikatan 3 dimensi) dari molekul-molekul yang BM besar. Biasanya penambahan
STPP ditambahkan pada produk serealia sehingga meningkatkan kerenyahan dari produk
akhir.
21. a) pada pembuatan cookies, apa fungsi leavening acid pada chemical leavening
system. Beri satu contoh leavening acid (2015)
Dapat menhasilkan ion H+ yang nantinya akan digunakan untuk menghasilkan CO2 agar
dapat membentuk karakteristik produk yang berongga. Contoh: Delta-Glukonolactone.
b) apa kaitan leavening acid dengan sodium bikarbonat pada pembuatan cookies (2015)
Leavening acids akan menghasilkan ion H+ yang akan membantu kerja NaHCO3 dalam
melepaskan gas CO2 untuk membuat rongga pada adonan untuk menciptakan tekstur
tertentu pada cookies.
DOSEN: Dr. RIFDA NAUFALIN, SP., MSi
3. Suatu industry pangan akan menambahkan antimikroba pada produk dibawah ini.
Antimikroba alami dan sintesis apa yang akan dipilih pada masing-masing produk?
Berikan alasannya !(2013,2012,2011)
a. produk susu: memiliki lisozim, laktoferin, laktoperoksidase yang berfungsi sebagai
antimikroba alami.
b. produk rempah: pada berbagai macam rempah memiliki antimikroba alami didalamnya.
Contoh cinnamic aldehyde pada cinnamon, eugenol pada hampir seluruh rempah, tymol
pada thyme dan oregano.
c. daging kuring: garam natrium dan kalium pada nitrat dan nitrit, asap dari kayu keras.
d. produk bakery: propionate dalam bentuk garam natrium atau kalsium.
4. Apa bedanya antimikroba alami dan sintetik? Apa kelemahan dan keunggulan antimikroba
sintetik dan alami(2015, 2012)
Antimikroba alami: senyawa antimikroba yang sudah ada pada bahan makanan atau pada
tanaman lain, kemudian diekstaksi dan ditambahkan pada makanan.
Kelebihan:
Lebih aman untuk kesehatan meskipun digunakan terus menerus.
Mudah didapatkan
Murah
Kekurangan:
Kurang stabil dan mudah mengalami kerusakan selama proses pengolahan.
Ada beberapa jenis pengawet alami yang memiliki flavor dan citarasa yang khas
sehingga mempengaruhi flavor dan citarasa bahan pangan.
Konsentrasi pengawet yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan mikroba
relative tinggi.
8. Jelaskan alasan utama industry pangan lebih memilih pengawet alami sebagai pengawet
yang akan dipakai! (2013)
Karena pengawet alami lebih aman untuk kesehatan meskipun digunakan terus menerus,
mudah didapatkan karena berasal dari bahan pangan juga, murah dan dapat memberikan
kontribusi sensoris terhadap produk pangan.
9. Apa pertimbangan industry dalam memilih antimikroba untuk produk produk pangan yang
dihasilkan? Jelaskan!(2015)
a. Senyawa a.m.o tersebut harus meningkatkan daya simpan, sehingga dapat
mempertahankan keseharan, citarasa selama penyimpanan, dan distribusi produk
pangan.
b. Dapat menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk dan pathogen.
c. Tidak menurunkan kualitas gizi, warna, citarasa dan produk.
d. Tidak menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah.
e. Memberi nilai ekonomis.
f. Digunakan apabila cara pengawetan lain tidak mencukupi atau tersedia.
g. Aman dalam jumlah yang diperlukan.
h. Tidak mengalami dekomposisi menjadi senyawa toksik.
i. Mudah dalam pemakaiannya (mudah untuk dicampurkan)
Ikan dan unggas Kurkumin (kunyit), alisin Asap dari kayu keras,
(bawang putih), gingerol penambahan garam
(jahe) (NaCl)
KIMIA PANGAN II
Dosen: Prof. Dr. Rifda Naufalin, SP., Msi.
UTS Tahun: 2016
BTP adalah Bahan Tambahan Pangan (food additives) merupakan bahan yang tidak lazim
dikonsumsi sebagai makanan tapi ditambahkan pada pengolahan pangan untuk meningkatkan
mutu produk. (1)
Food Grade yaitu senyawa antimikroba/pengawet yang aman dipakai untuk produk
pangan.(2)
GRAS adalah Generally Recognized as Safe, penggolongan zat pengawet yang umumnya
bersifat alami dan tidak berefek racun sama sekali. (3)
ADI yaitu Acceptable Daily Intake, merupakan penggolongan zat pengawet yang selalu
ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) guna melindungi kesehatan
konsumen.(4)
Antimikroba alami dapat diperoleh dari tanaman (5) contohnya: cinnamic aldehyde (kayu
manis), eugenol (cengkeh), kurkumin (kunyit) (6) hewan; (7) contohnya lisozim pada susu,
albumin pada telur, laktoperoksidase pada susu; (8) mikroba (9a) contohnya tetrasiklin,
natamisin, tylosin (9b).
Pengawet sintetis untuk mengawetkan keju yaitu natrium benzoate (10) asam propionate (11),
natrium nitrat (12)
Pengawet sintetis untuk mengawetkan kentang potong beku yaitu natrium bisulfit (13),
natrium metabisulfit (14), kalium bisulfit (15).
Cara penambahan antimikroba sebagai pengawet pada produk pangan yaitu penambahan
langsung pada produk/adonan (16), penyemprotan (17), pengasapan (18), penaburan bubuk
kering dan dioleskan (19), sebagai formulasi komponen makanan (20).
Jawablah :
1. Anda bertugas memberikan pertimbangan penambahan bahan antimikroba pada produk
daging kalengan di industri.
a. Faktor-faktor apa saja persyaratan menambahkan antimikroba pada daging kaleng.
Memberi nilai ekonomis.
Digunakan apabila cara pengawetan lain tidak mencukupi atau tersedia.
Aman dalam jumlah yang diperlukan.
Tidak mengalami dekomposisi menjadi senyawa toksik.
Mudah dalam pemakaiannya (mudah untuk dicampurkan)
b. Pengawet apa yang efektif pada produk tersebut?
Natrium nitrat, natrium nitrit, kalium nitrat, kalium nitrit.
c. Pengawet apa yang tidak diperkenankan pada pengawetan daging dan berikan
alasannya!
Natrium benzoate, metil p-hidroxybenzoate, propil p-hidroxybenzoate, kalium
benzoate.
d. Pada pengawetan daging ada istilah perigo factor, jelaskan.
Apabila senyawa nitrit telah dipanaskan bersamaan dengan makanan maka akan
memiliki efek penghambatan terhadap mikroorganisme sepuluh kali lebih tinggi
dibandingkan dengan nitrit tanpa pemanasan. Hal ini dikarenakan terbentuknya suatu
faktor X yang bersifat antimikroba.
e. Antimikroba alami berupa asap juga dapat digunakan pada daging. Jelaskan prinsip
pengawetan pangan dengan asap, dan apa bedanya wood smoke dengan liquid smoke.
Karena pada asap terdapat zat antimikroba yaitu formaldehid, fenol, kresol yang
bersifat bakteriostatik dan bakteriosidal bergantung pada suhu asap, waktu pengasapan
dan Aw. Asap Kayu menggunakan asap yang berasal dari pembakaran kayu keras,
sedangkan liquid smoke cukup digunakan 25% + 75% air kemudian digunakan untuk
merendam ikan dan daging selama 15 menit. Pengawetan dengan merendam ikan dan
daging pada asap cair (liquid smoke) ini bisa bertahan selama 25 hari.
2. Antimikroba pada produk pangan ada 2 macam, yaitu alami dan sintetis. Jelaskan
kelebihan dan kekurangannya. Berikan contoh produk pangan yang diawetkan dengan
antimikroba alami dan antimikroba sintetis.
Antimikroba alami
Contoh: pengasapan pada daging, penggaraman pada ikan, penambahan kunyit dan
bawang putih sebagai bumbu pada produk pangan.
Kelebihan:
Lebih aman untuk kesehatan meskipun digunakan terus menerus.
Mudah didapatkan
Murah
Kekurangan:
Kurang stabil dan mudah mengalami kerusakan selama proses pengolahan.
Ada beberapa jenis pengawet alami yang memiliki flavor dan citarasa yang khas
sehingga mempengaruhi flavor dan citarasa bahan pangan.
Konsentrasi pengawet yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan mikroba
relative tinggi.
Antimikroba sintetis
Contoh: penambahan senyawa natrium bisulfit pada pengawetan udang beku, natrium
nitrat dan nitrit untuk keju.
Kelebihan:
Lebih cepat dan ampun dalam menghambat ataupun mematikan mikroba.
Lebih praktis digunakan pada bahan pangan.
Lebih stabil karena tidak mudah mengalami kerusakan selama proses pengolahan.
Kekurangan:
Memiliki dampak negative bagi tubuh apabila dikonsumsi secara terus menerus dan
dalam waktu yang lama.