Anda di halaman 1dari 6

Spesifikasi I.

Ruang Lingkup
Standard ini disusun oleh PT. CONBLOC
ASTM C I SO : Standard Specification for
Portland Cement
INTERNUSA, dengan meliputi acuan, ASTM C 979 : Standard Specification for
persyaratan mutu, penguj ian bahan dan Pigment for Integrally Colored Concrete
Conbloc & pemasangan yang diadopsi dari berbagai
Con pave standard mutu sebagai acuan untuk produk 4. Materials
Conbloc I Conpave yang diproduksi I. Aggregates
oleh PT. CON BLOC INTERNUSA Penggunaan aggregate halus ataupun
kasa r, baik material alami yang non crushed
Prociuk yang dimaksud seperti tersebut di ataupun crushed harus dapat memenuhi
atas adalah jenis produk Conbloc I Conpave unsur-unsur yang ada dalam standard
yang diproses I dibuat dengan mesin secara spesifikasi ASTM C 33.
otomatis.
II. Cement
Prociuk tersebut digunakan sebagai lapisan Penggunaan cement sebagai b inder
perkerasan fleksibel untuk trotoar I material harus memenuh i unsur
pedestrian, 1alan dengan lalu lintas r ingan pers yaratan ASTM C I SO.
dan berat.
Ill. Pigment
2. Pengertian Penggunaan pigment sebagai pewarna
Conbloc I Conpave beton har us memenuh i uns ur persyaratan
Merupakan suatu jen is produk material ASTM C 979.
bangunan untuk system perkerasan jalan
fleksibel yang terbuat dari campuran beton IV. Manufacture
dengan kekuatan tertentu, juga memiliki Untuk menghasilkan suatu akurasi
dimensi serta bentuk khusus yang penimbangan material yang tinggi, dibutuhkan
dikerjakan secara teratur. suatu alat batching yang bekerja secara
otomatis. Dalam proses pencampuran
Conbloc I Conpave dibuat dengan beton kering (Drym1x) dibutuhkan suat u alat
menggunakan semen, bahan mineral dan pencampur yang mampu bekerja dengan
pewarna I pigment. baik yaitu Planetary Pan Mixer dan dilengkapi
dengan alat pengendal i kandungan air (Water
Dimensi Content) raw materials.
Adalah ukuran dar i Conbloc I Conpave
yang meli puti panjang, lebar dan tebal. Proses pembuatan Conbloc I Conpave harus
menggunakan mesin yang mempunyai 2 unsur
Sampling kekuatan getaran (Vibrating) dan tekanan
Adalah cara pengambilan sample Conbloc I (Hydrolic Pressing) secara mekanis. Disamp ing
Conpave untuk tujuan pengujian yang dilakukan itu faktor pengisian bahan (Feeding System)
secara acak dari setiap jumlah tertentu. juga sangat mempengaruhi kualitas block yang
dihasilkan.
Flexural Strength
Adalah pengujian untuk menentukan kuat Dengan kekuatan getar. press dan system
lentur dari unit Conbloc. pengisian bahan yang sempurna akan
menghasilkan suatu properties block yang baik,
Index Abrasion dan mampu mencapai kerapatan minimal 2.3
Adalah nilai koefisien dari hasil pengujian gram/cm 3. Pembuktian dari pencapaian density
ketahanan aus permukaan. minimal harus dilakukan secara periodik setiap
15 menit sekali dengan pengambil an contoh
Compressive Strength secara acak dari block yang masih basah I fresh.
Adalah pengujian untuk menentukan kuat
tekan dari unit Conbloc. V. Typical Specification
Dimensi
3. Acuan Tebal Minimal 60 mm
BS 6717 Part I : 1986 Standard for Precast Lebar Minimal 80 mm
Concrete Block Paving Minimum Wearing Surface 70 % dari Plan Area
AS I NZS 44S6.S : 1997 Determination of
Breaking Load for Segmental Paving Unit
Toleransi Dimensi
MA 20 1986 : Specification for Segmental
Dimensi Plan (Panjang I Lebar) 2 mm
Paving Unit
Tebal 3 mm
ASTM C 33 : Standard Specifi cation for
Concrete Aggregate

www.conbloc.com
Strength Catat beban maksimum yang dibutuhkan yang ditest pada umur 28 hari adalah
Rata-rata Compressive Strength untu k masing-masing benda uji . sebagai berikut :
490 Kg/cm 2 British Standard a. Untuk kebutuhan jalan lingkungan
BS 6717 Part I 1986 Kuat Tekan untuk masing-masing benda uji minimal 1,2
Rata-rata Flexural Strength 50 Kg/cm 2 dapat dihitung dengan membagi maksimum b. Untuk kebutu han jalan indust ri minimal I,5
AS I NZS 4456.5 1997 load dibagi dengan plan area dan dikalikan
Index Ketahanan Aus Min. Jala Lingk. dengan faktor koreksi seperti tabel di Peralatan yang digunakan adalah
I .2 MA 20 I 986 bawah ini: sebagai berikut :
Index Ketahanan Aus Min.Jalan lnd ustri 1.5 a. Bor listrik (m in. I000 watt" WOLF 3814"
atau yang setara)
VI. Storage (Penempatan) dan b. Drill bracket + guide bar + guide bar bracket
ldentifikasi Prociuk c. Drill stand + paver unit clomp
60 / 65 1.00 1.06
Penempatan Conbloc I Conpave d. Drill stand shaft-
di lapangan, harus dengan mudah dapat 80 1 12 1. 18 e. Dial gauge untuk penetrasi
diidentifikasi sesuai dengan kode produksi. 100 1 18 1.24 f Chuck + ball race
ldentifikasi produk meli puti Tanggal, Bulan g. Electronics revolution counter dan transducer
dan Tahun produksi serta asal mesin IX. Flexural Strength (Kuat Lentur) h. Chuck casing dengan sambungan untuk
produksi. Flexural Strength (Kuat Lentur) yang harus di selang air
capai adalah rata-rata minimal 50 Kg/cm 2.
Pemisahan setiap tanggal produksi yang Peralatan yang digunakan harus dilengkapi Pada saat pengujian, berat total dari alat +
berbeda harus dilakukan, sehingga tidak dengan 2 buah tumpuan silinder dengan attachment tidak kurang dari 14,5 Kg
tercampu r antara satu periode dengan jarak yang dapat diatu r di atas plat baJa ( 0,25 Kg).
periode produks1 yang lai n. sebagai tumpuan.
Prosedur pengujian Ketahanan Aus dilaku kan
VII. Sampling Prosedur pengujian Kuat Lentur untuk sebagai berikut :
Pengambilan sample untuk kepentingan masing-masing benda uji adalah sebagai a. Periksa berat total bor dan pastikan
pengujian di laboratorium dilakukan secara berikut: pergeseran alat tidak terjadi hambatan
random dari setiap lot produksi. I. Siapkan benda uji yang sudah mencapai b.Tempatkan benda uji di atas plat dan dijepit
I buah sample diambil dari setiap I000 umur 28 hari. dengan clamp, selanjutnya tempatkan
buah Conbloc I Con pave. Jumlah sample 2.Tempatkan di atas 4 tumpuan silinder bearing (laher) atas benda uj i kemudian
total adalah I0 buah dengan alokasi secara simetris dengan jarak antar tumpuan lepaskan bor sehingga dud uk di atas laher
penggunaan adalah : adalah panjang benda uji dikurangi 50 mm. c. Pastikan bahwa air dapat dengan baik
Test Kuat Tekan (Compressive Strength) 3. Berikan beban maksimum dengan tanpa mengali r terhadap ben.da uji
5 buah adanya kejutan dengan penambahan d. Putarkan sesaat (3 detik) seh ingga laher
Test Kuat Lentur (Flexural Strength) 3 buah beban secara terus menerus dan seragam dapat duduk dengan baik di atas benda. uji
Test Abrasi (Abrasion Resistance) 2 bu ah sampai dengan batas maksimum patah e.Turun kan pengukur (dial gauge) sehingga
(Maksimum Breaking Load). menyentuh drill bracket, kemud ian atur ke
VIII. Compressive Strength (Kuat 4. Catat beban maksimal yang dicapai dari posisi nol
Tekan) setiap masing-masing benda uji. f Putarkan bor dan berhenti pada setiap
Compressive Strength yang harus dicapai putaran I000 kemudian catat penurunannya
adalah rata-rata minimal 490 Kg/cm 2. Kuat Lentur untuk masing-masing benda uji g. Putaran dilanjutkan sampai dengan 5000
dapat dihitung sebagai berikut : rotasi atau adanya indikasi penet rasi sudah
Pengujian KuatTekan (Compressive Strength) mencapai I,5 mm.
ditentukan dengan prosedur Hal tersebut mana yang lebih dahulu dicapai.
sebagai berikut :
Sample specimen yang akan diuji dalam Fs =3 PL I 2 BH
2
Perhitungan nilai indeks abrasi untuk masing-
kondisi jenuh, sebelumnya harus dilakukan masing benda uji dihitung sebagai berikut :
perendaman di dalam air selama 24 jam

~I__a=_lf_R-
dengan suhu 20C ( YC ).
Keterangan :
Bersihkan permukaan plat baja tekan dari Fs = Flexural Strength (Kg/cm 2) .

material asing dan tempatkan pocking P = Beban Maksimal Patah (Kgf)


triplek tebal 5 mm di atas dan di bawahnya L = JarakTumpuan Silinder (Cm) Keterangan : .
benda uji. Gunakan triplek baru pada setiap B = Lebar Benda Uji (Cm) la = lndeks abrasi (perhitITngan dimana ball
pergantian benda uji. H =Tebal Benda Uj i (Cm) race telah mencapai 5000 putaran atau
penetrasi sudah mencapai I,5 mm,
Tempatkan benda uji di antara pocking t riplek, X. Abrasion Resistance (Ketahanan Aus) mana yang lebi h dahu lu)
selanjutnya berikan tekanan dengan suatu Index Keausan dari masing-masing benda uj i R = Rotasi (putaran) ball race, dalam ribuan
peningkatan yang terus menerus sampai P = Penetrasi, dalam mm indeks abrasi
dengan maksimal ke ru ntuhan terjadi. minimal diambil dari nilai terkecil dari
2 buah benda uji .
XI. Verifikasi 5. Persyaratan dan Tata Rekomendasi Materials Standard untuk
Dalam hal pengendalian mutu internal, Cara Pemasangan Conbloc I lapisan sub struktur pada perkerasan
maka produsen block dapat melakukan test Conpave dengan Conbloc I Conpave adalah sebagai
internal secara reguler dan mendata semua Sebelum Conbloc I Conpave mulai dipasang, berikut:
hasil test dari setiap produk untuk digunakan harus diperhatikan syarat-syarat yang harus
sebagai bahan referensi mutu jika suatu saat d1penuhi sebagai berikut :
diperlukan atau dim inta oleh pelanggan .
Independent test dapat dil akukan berdasarkan a: Lapisan Subgrade 37,5 mm
permohonan dari Owner I Direksi pada Subgrode atau lapisan t anah dasar harus Persen tase 26,5 mm
instansi laboratorium independent yang diratakan atau d1potong sedem ikian 19,0 mm
lolos
ditunjuk dengan tetap mengacu kepada rupa, sehingga mempunyai profi l dengan 13,2 mm

standard yang sama. kem iringan sama dengan yang dibutuhkan ayakan 9,52 mm

untuk kem iringan drai nage (Water run off) 4,75 mm 30-65 Soaked CBR
2,36 mm at 95 % MDD 80 %
XII. Penerimaan dan Rejection yaitu min imal sebesar 1,5 %. Subgrode harus
l ,18mm 20-50 Max Swell 0,5 %
Pavingblock yang dikirim ke lapangan dipadatkan dengan ke padatan relatif m inimal
600 mikron -
harus diterima dalam keadaan utuh tanpa 90 % MOD (Modified max. Dry Density)
425 mikron 10-30
adanya cacat yang akan mempengaruhi hasil sebelum pekerjaan subbase dil aksanakan 300 mikron 9-27
akhir pemasangan. Pavi ngblock cacat yang sesuai dengan spesifikasi tekn is yang 150 mikron
disebabkan oleh adanya kecerobohan dalam dibutuhkan. 75 mikron 5-15
cara penanganan baik pada saat pemuatan
dan penur unan, ti dak akan diperhitungkan ke b. Lapisan Subbase
dalam vo lume penerimaan bahan, dan akan Pekerjaan lapisan subbase disesuaikan c. Kanstin (bingkai) I PenguatTepi
dipisah sebagai barang reject. dengan gambar dan spesifi kasi teknis yang Kanstin , guttec manhole atau sejenisnya
dibutuhkan. Profll lapisan permukaan dari harus sudah terpasang sebelum pemasangan
XIII. Material Pasir Alas dan subbase juga harus mempunyai kemiringan Conbloc I Conpave, demikian juga untuk
Pasir Pengisi minimal 2 %, dua arah melintang ke kiri instalasi di bawah Conbloc I Conpave
Batasan gradasi pasir dan ke kanan . Jika dalam pelaksanaan tidak seperti drainage I saluran, JUga harus sudah
Pasir A las (Sand bedding) mempu nyai spesifikasi, maka re komendasi di dilaksanakan sebelum pemasangan
bawah ini bisa digunakan sebagai pedoman Conbloc I Conpave .
pelaksanaan pekerjaan lapisan based.
d. Kelengkapan Peralatan Kerja
318" 100 Peralatan yang dibutuhkan harus sudah
Tebal lapisan base disiapkan sebelum pemasangan Conbloc I
#4 95 100 minimal (mm)
0-15 120 90 80 75
Conpave d imulai, adapun alat-alat tersebut
#8 80 100 adalah sebagai berikut :
2,3 ton 15-50 140 100 85 80
# 16 50 85 2,3 ton 50-150 160 115 90 85 Umur I . Mesin plat compactor (Stamper) dengan
rencana

5 ton 150-450 225 165 130 105 85 20 Thn luas permukaan plat antara
# 30 25 60
5 ton 450-1500 325 230 180 150 125 0,35 - 0,50 m 2 dan mempunyai gaya
# 50 10 30 20 ton 450 320 250 220 150 sentrifugal sebesar 16 sampai 20 kN
# 100 5 dengan frekwensi getaran berkisar 75
15 45 ton 575 400 325 250 180
sampai I 00 Hz.
Minimum ke padatan re latif adalah 95 % 2. A lat pemotong Con bloc I Con pave
Pasir lsi 0oint filling) Modified max. Dry Density. (cutter) .
3. Kayu yang diserut rata sebagai ji dar untuk
leveling screeding pasi r alas.
4. Benang.
318" 100 5.Alat handling berupa lori terbuat dari bes1
#4 100 (seperti lori beras) yang dibentuk
menyiku untuk memudahkan pemindahan
#8 90 100 Conbloc I Conpave.
# 16 60 90 6. Pin stick (linggis) yang bagian ujung
bawahnya dibuat runc1ng melebar sebagai
# 30 30 60
alat naating.
# 50 15 30
# 100 5 10 e. Conbloc I Conpave Installer
Team pelaksana pemborong yang akan
Batas kandungan air (Moisture Content) melaksanakan pekerjaan pemasangan
pasir alas adalah 6 % - 8 % dan max. I % Conbloc I Conpave wajib mengikuti
untuk pasir pengisi Uoint Filler). Pasir haru s penataran yang dilaksanakan o leh pabrik
terbebas dari kandungan garam yang akan yang bersangkutan dan memahami benar
menyebabkan te riadinya efek efflorescence. metode dan cara kerja pemasangan Conbloc

w,ww .conbloc .com


I Conpave, atau dengan cara membaca buku Pemadatan hendaknya dilakukan secara
pedoman pelaksanaan pemasangan Conbloc I simultan bersamaan dengan pemasangan
Conpave yang dikeluarkan oleh masing-masing Conbloc I Conpave dengan minimal akhir
pabrik. pemadatan adalah I meter di belakang akhir
pasangan.
Untuk mendapatkan hasil akhir pemasangan
yang sempurna, sebaiknya dapat menggunakan Adalah suatu hal yang mengandung resiko jika
jasa team pemasang Conbloc I Conpave yang meninggalkan pasangan Conbloc I Conpave
sudah berpengalaman m inimal 5 tahun. tanpa adanya pemadatan, karena hal tersebut
dapat m emudahkan te~adinya deformasi dan
f. Cara Pemasangan Conbloc I Conpave pergeseran garis joint akibat adanya pengar uh
I . Pasir alas seperti yang dipersyaratkan, lintasan t roli (alat handling) di lapangan.
segera digelar di atas lapisan base,
kemudian diratakan dengan jidar kayu Pemad atan biasanya dil akukan sebanyak 2
sehingga mencapai kerataan seragam dan putaran, putaran pertama ditujukan untuk
mengikuti kem ir ingan yang sudah memadatkan pasir alas dengan penurunan
dibentuk sebelumnya pada lapi san base. 5-25 mm (tergantung pasir yang dipakai).
2. Penggelaran pasir alas tidak melebihi jarak Pemadatan putaran kedua, disertai dengan
I meter di depan Conbloc I Conpave menyapu pasir pengisi celah I naat block,
t erpasang dengan tebal screeding max. dan masing-masing putaran dilakukan paling
50 mm dan min. 25 mm. Pasir tidak boleh sedikit 2 lintasan.
terganggu dengan getaran apa pun
sampai dengan pemasangan block
dilakukan.
3. Pemasangan Conbloc I Conpave harus
dimulai dari satu titik I garis (starting point)
di atas lapisan pasir alas (laying course) .
4.Tentukan kemiringan dengan
menggunakan benang yang ditarik tegang
dan diarahkan melintang sebagai
pedoman gar is A dan memanjang sebagai
garis B, kemudian buat pasangan kepala
masing-masing di ujung benang tersebut.
5. Pemasangan Conbloc I Conpave
harus segera dilakukan menyusu l setelah
penggelaran pasir alas.
Hindari te~adi nya kontak langsung antara
block dengan membuat jarak celah I naat
dengan spasi 2-3 mm untuk pengisian
joint filler.
6. Memasang Conbloc I Conpave harus maju,
kemudian si peke~ a mengambi l posisi di
atas block yang sudah terpasang.
7.Jika tidak disebutkan dalam spesifikasi
teknis, maka profil melintang permukaan
Conbloc I Conpave minimal mencapai
2 % dan maksimal 4 %, dengan toleransi
cross fall I 0 mm untuk setiap jarak 3
meter gari s lurus dan 20 mm untuk jarak
I 0 meter garis lurus. Pembedaan
maksimum kerataan pasangan antar block
tidak boleh melebih i 3 mm.
8. Pengisian joint filler segera dilakukan
menyusul pemasangan Conbloc I
Conpave dan di lanjutkan dengan
pemadatan.
9. Pemadatan dilakukan dengan menggunakan
alat plate compactor yang mempunyai
plate area 0,35 sampai 0,50 m 2 dengan
gaya sentrifugal sebesar I 6-20 kN dan
getaran dengan frekwens i 75- 100 Hz.
Spesifikasi I . Ruang Lingkup
Standard ini disusun oleh PT. CONBLOC
MA 20 : Specificatio n for Concrete
Segmental Paving Unit.
INTERNUSA dengan meliputi acuan, BS 1881 Part 122 : I 983 Methode for
Constone persyaratan mutu, metode pengu1ian bahan Determination of Water Absorption.
dan pemeliharaan Constone yang diadopsi
dari berbagai standard mutu sebagai acuan 4. Dimensi I Ukuran, Warna
untuk produk Conston e yang diproduksi oleh dan Tekstur
PT. CONBLOC INTERNUSA. Ukuran Constone adalah :

Produk yang dimaksud adalah jenis produk


beton t egel dan dibuat dengan mesin
bertekanan tinggi. D igunakan sebagai
lapisan perkerasan fleksibel atau rigid untuk Warna Constone terd iri dari w arna Merah I
hardscoping, pedestrian atau driveway dan H itam I H ijau I Krem.
jalan dengan beban max. 3 ton. Tekstur permukaan dibuat anti slip yang
diproses dengan suatu tekn ik shotblast.
2. Pengertian
Constone 5. Persyaratan Mutu
Adalah merupakan suatu produk dari unsur I a. Batas to leransi dimensi :
bagian bangunan yang dibuat dari beton, yang Panjang I mm
memiliki suatu dimensi I ukuran tertentu dan Lebar I mm
permukaan yang dikerjakan secara teratur Tebal 2 mm
dan memiliki bentuk khusus. Constone b. Batas toleransi kedataran t erhadap
dibuat dengan mempergunakan semen dan panjang 0.3 %
ditambah dengan bahan-bahan mineral. c. Kuat lentur minimal rata-rata SO Kg/cm 2
dan tidak kurang dari 40 Kg/cm 2 untuk kuat
Worksize lentur individu (DIN 18.500)
Adalah ukuran dari Constone yang meliputi d. lndeks Abrasi minimal dari hasil pengujian
panjang, lebar dan tebal. keau san permukaan adalah I ,S (MA 20)
e.Total Absorption (penyerapan) air max. IS %
Shotblost (DIN 18.500).
Adalah proses surface finishing dari salah satu
produk Constone. 6. Cara Pengambilan Sam.pie
Sample diambil secara acak I ran dom dari
Coating setiap pengiriman produk yang be~um l ah 6
Adalah proses surface treatment untuk buah setiap 2SO m 2 pengiriman.
melindungi permukaan dari serangan cuaca
ataupun bahan I sifat kim ia yang dapat Penggunaan sample untuk masing-masing
merusak permukaan Constone. pengujian adalah sebagai berikut :
- Test Kuat Lentur 3 buah
Bulksomple - Test Abrasion 2 buah
Adalah cara pengambilan sample Constone - Test Penyerapan I buah
secara acak I random dari suatu pengir iman
produk yang dilakukan di lapangan. Pengujian dilakukan setelah produk berumur
28 hari. Sample harus terlindungi dari benturan
Flexural Strength atau kerusakan yang mengakibatkan te~ad i nya
Adalah pengujian untuk menentukan kuat perubahan dimensi dan lain sebagainya.
lentur I bending strength.
Sample harus diberikan kode sesuai dengan
Index Abrasion data pocking list yang terdapat dalam masing-
Adalah nilai koefisien dari has il uji test masing kemasan.
keausan permukaan.
7. Testing I Pengujian
Absorption a.Umum
Adalah suatu nilai penyerapan produk Testing (pengujian I percobaan) dilakukan
terhadap air. pada benda percobaan yang lengkap
dengan referensi I mengacu kepada po int
3. Acuan no. 3 sebelumnya.
D IN 18.500 : Betonwerkstein, b. Jumlah benda uji I keadaan dan ukuran.
AS I NZS 4456.6 : 1997 Penentuan Breaking Jumlah pengambi lan benda uji disesuaikan
Load dari Paving Segmental, dengqn point no. 6 diatas, dengan melihat

www .conbloc .com


secara visual dan melakukan pengukuran senant iasa ber sih, maka dalam pembuatan
dimensi secara te lit i dan akurat. design harus diperhatikan hal yang
c. Uji Ketahan an menyebabkan te~adinya komulasi kotoran
Uji Fl exural Strength di laku kan dengan akibat t idak baiknya sistem droinase .
mengacu kepada metode pengujian
menur ut AS I NZS 4456.5 : I 997. Benda Hal lain yang menyebabkan noda permanen
uji seku rang-kurangnya b e~ u m l ah 3 buah adal ah kot oran pasta cement yang diakibatkan
dengan m emiliki tebal (H ), lebar (B), jarak oleh installer yang t idak segera membersihkan
dua buah tu mpuan (L) dan nilai t ekanan kotoran sesegera mungkin pada saat proses
pat ah (Breaking Load) (P). pemasangan berlangsung.

Nilai Fs diperoleh dengan menggunakan Tekn ik pembersihan yang direko mendasi


rumus : apab il a te~ ad i noda (staining) adalah
sebagai beri kut :

Fs = 3 PL I 2BH 2
Efflorescence Evaporas1 Ca(OH)2 Pencuci an d e~an larutan
Calsium Hyd roxine Hydroc hlo ric cid (Hcl)
keatas ~ermukaan konsentrate 30 %
Block ( ernut1han) I : 15 air bilas dengan air
Uji Ket ahanan Abrasion dilakukan dengan sebanyak-banyaknya

mengacu kepada m etode pengujian Tanah Te~adi kontarni nasi Pencucian dengan dete~en
kotoran tanah akibat I : 5 liter air panas
menur ut MA 20. Benda uji sekurang- tidak berfungsinya
kurangnya be~ u m lah 2 buah. D ar i hasil sistem drainase

pengujian dipero leh suatu nilai penetrasi Biturmin, o li, Bocoran dari Dengan Emulsruing Agent
minyak. dan kendaraan bermotor (Degreasing So ution)
(P) dan jumlah putaran (R) dalam ribuan. lemak akibat roda ban dan
areal I tempat masak

Nilai lndeks Abrasi diperoleh dengan Mo rtar slurry I Adanr kontaminasi Pencucian de~an larutan
Cutti ng slurry ak1ba kotoran pada Hydrochloric cid (Hcl)
menggunakan rumus : saat pe masangan I : 15 air bi las dengan air
dan ~emotongan sebanyak- banyaknya
bloc dengan
diamond sow
la = /R
p

Uji penyerapan air dilakukan dengan


mengacu kepada met ode pengujian
menurut BS 1881 Part 122 : 1983.

8. Surface Coating
Surface coating yang dimaksud adalah
suatu system perlindungan per mukaan
produk dengan penggunaan suatu bahan
tert entu yang berfungsi unt uk melindungi
permukaan produk dari faktor alam, baik
cuaca at aupun pengaruh ultravio let dan factor
staining (noda) yang diakibat kan t umpahan
oli I minyak, sehingga dengan proses
coating tersebut produk akan lebih mudah
dibersihkan.

9. Cara Pemeliharaan I
Pembersihan
Constone yang diproduks i PT. CONBLOC
INTERNUSA adalah bukan merupakan
suatu produk yang anti noda, walau dengan
adanya proses surface coating sekalipun.
Pemeliharaan produk dari kotoran secara
baik adalah merupakan suatu saran yang
sangat t epat agar surface appearance produk
Constone dapat bertahan lebih lama.

Untuk menjaga agar produk Constone

Anda mungkin juga menyukai