Disusun Oleh:
Kelompok 6
PRODI S1 FARMASI
STIKes BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2016
I. Tanggal Praktikum : 26 Oktober 2016
sampel agar/jelly
IV. Prinsip
V. Dasar Teori
bahan makanan. Pemanis sintetik merupakan zat yang dapat menimbulkan rasa
manis sementara kalori yang dihasilkan lebih rendah dari gula. Pada umumnya
pemanis sintetik mempunyai struktur kimia yang berbeda dari polihidrat gula
alam.
setara dengan kurang lebih 30 gram sukrosa. Namun sayangnya dalam konsentrasi
sedang sampai tinggi bersifat meninggalkan aftertaste pahit atau rasa logam.
Untuk menghilangkan rasa ini sakarin dapat dicampurkan dengan siklamat dalam
perbandingan 1:10 untuk siklamat. Sakarin adalah pemanis buatan yang memiliki
Sifat fisik sakarin yang cukup dikenal adalah tidak stabil pada pemanasan.
Sakarin yang digunakan dalam industri makanan adalah sakarin sebagai garam
natrium. Hal ini disebabkan sakarin dalam bentuk aslinya yaitu asam, bersifat
tidak larut dalam air. Sakarin juga tidak mengalami proses penguraian gula dan
pati yang menghasilkan asam; sehingga sakarin tidak menyebabkan erosi enamel
gigi.
Sakarin ditemukan secara tidak sengaja oleh Fahbelrg dan Remsen tahun
1087. Ketika pertama kali ditemukan sebagai pengawet, tetapi sejak tahun 1900
bahan pemanis lain seperti siklamat atau aspartam. Hal ini dimaksudkan untuk
menutupi rasa tidak enak dari sakarin dan memperkuat rasa manisnya. Sebagai
campuran yang paling baik sebagai pemanis menyerupai gula dalam minuman
(Cahyadi, 2008).
ekor tikus yang diberi sakarin, 5% diantaranya menderita kanker pada kantung
bahwa sakarin dapat menimbulkan kanker kandung kemih pada tikus. FAO telah
menetapkan batas maksimum penggunaan sakarin untuk mencegah terjadinya
Pipet Kloroform
Timbangan FeCl3
Klem Indikatror PP
Buret NaOH
Statif Aquadest
pipet tetes Asam Oksalat
c. Titrasi Sampel
60 mg /63,04
N NaOH =
11.1
N NaOH = 0.0857 N
b. Titrasi Sampel
0.00857
N sampel =
10
= 0.000857 N
gram sampel = BE x N x V
= 0.001569 gram
Berat Sampel
% Kadar Sampel = x 100%
Berat awal
0.001569 g
= x 100%
1g
= 0,1569 %
IX. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu bertujuan untuk menganalisis kadar sakarin
yang terdapat dalam sampel. Sampel yang digunakan dalam praktikum kali ini
yaitu agar-agar atau jelly (Donald jelly). Jelly adalah bahan pangan setengah
produk yang dibuat dengan tidak kurang dari 45 % bagian sari buah dan 55 %
berat gula. Campuran ini dikentalkan sampai mencapai kadar zat terlarut tidak
kurang dari 65 %, zat warna dan cita rasa dapat ditambhakan untuk melengkapi
kekurangan yang ada dalam buah itu sendiri. Zat pokok yang diperlukan pada
pembuatan jelly adalah pektin, gula, dan asam.
C OH + H2O
C OH
OH
O
C
C O-
O
O
H2In, tidak berwarna Fenolftalein
Hln- , tidak berwarna
O-
+
C O + H3 O
C O-
ln2- , merah
Titrasi sampel ini dilakukan triplo. Larutan sampel yang digunakan dalam
praktikum ini tidak berwarna sehingga tidak mengganggu pengamatan pada
perubahan warna saat terjadi titik akhir titrasi maka tidak perlu dilakukan
penyerapan zat warna ataupun pengeruh dengan menggunakan carbo adsorben.
Hasil dari perlakuan ini didapatkan volume NaOH yang dibutuhkan untuk
mencapai akhir titrasi (perubahan warna) yaitu 0,1 ml; 0,1 ml; dan 0,1 ml
sehingga didapatkan normalitas sampel sebesar 0,000857 N.
X. Kesimpulan
Hilma. 2014. Kadar Air dan Kadar Abu. Purwakarta: Universitas Jenderal
Soedirman.