Tugas Akhir Tinjauan Bangunan Bawah (Abutment) Jembatan Karang Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar
Tugas Akhir Tinjauan Bangunan Bawah (Abutment) Jembatan Karang Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar
Disusun Oleh :
FAJAR SANTOSO
NIM I8706027
TUGAS AKHIR
TINJAUAN BANGUNAN BAWAH (ABUTMENT) JEMBATAN KARANG
KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR
Disusun Oleh :
FAJAR SANTOSO
NIM I8706027
Surakarta,
Telah disetujui dan diterima oleh :
Dosen Pembimbing
TUGAS AKHIR
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya
Pada Jurusan Teknik Sipil Infrastruktur PerkotaanFakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh :
FAJAR SANTOSO
NIM I8706027
Dipertahankan dihadapan penguji
Surakarta, Februari 2010
1. Ir.JB.Sunardi Widjaja,Msi ( )
NIP.19471230 198410 1 001 Ketua
2. Wibowo.ST.DEA ( )
NIP.19681007 199502 1 001 Anggota
3. Ir.Antonius Mediyanto,MT ( )
NIP.19620118 199512 1 001 Anggota
Mengetahui, Disyahkan,
Ketua Jurusan Teknik Sipil Ketua Program DIII Sipil
Fakultas Teknik UNS Jurusan Teknik Sipil
Segala puji kami panjatkan kepada allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan
dengan baik dan lancar.
Tugas akhir ini merupakan salah satu kewajiban yang harus diselesaikan
penulis sebagai mahasiswa D3 Infrastruktur Perkotaan Jurusan Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk memperoleh gelar Ahli Madya Teknik
dengan beban Study 4 SKS. Dengan dilaksanakannya Tugas Akhir ini maka
diharapkan mahasiswa dapat memperoleh wawasan yang baru tentang segala
sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan teknik sipil.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menyadari perlunya bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat :
1. Pimpinan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ir. JB. Sunardi W,Msi, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
3. Wibowo, ST, DEA, selaku dosen pembimbing Akademik
4. Civitas akademika Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta
5. Semua pihak yang telah membantu selama penyusun mengerjakan Tugas
Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih belum sempurna dan
masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang sifatnya membanun dari semua pihak demi kesempurnaan Tugas
Akhir ini.
Kami berharap semoga Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bagi pembaca
umumnya, mahasiswa teknik dan khususnya bagi penyusun untuk menambah
pengetahuan mengenai jembatan.
Surakarta, April 2009
Penulis
VI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... I
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ II
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ III
MOTTO .............................................................................................................. IV
PERSEMBAHAN ............................................................................................... V
KATA PENGANTAR ........................................................................................ VI
DAFTAR ISI ....................................................................................................... VII
DAFTAR TABEL ............................................................................................... IX
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... X
DAFTAR NOTASI ............................................................................................. XI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3. Tujuan dan Manfaat Tugas Akhir ................................................................ 2
VII
3.6. Peraturan yang digunakan ............................................................................ 10
PENUTUP ........................................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 55
LAMPIRAN
VIII
DAFTAR TABEL
IX
DAFTAR GAMBAR
XI
bk = Tegangan dasar (kg/cm2)
b = Tegangan desak beton (kg/cm2)
bc = Tegangan baja cor (kg/cm2)
= Nilai banding luas tulangan tarik terhadap luas penampang beton
= Koefisien 3,14
= Sudut geser tanah (o)
1 = Faktor penyesuaian tinggi balok tegangan desak beton terhadap
jarak garis netral terhadap serat sepi desak beton
XII
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Rvd
Hrm
G1
G
Pa2
Hg
Pa1
Pp1
Pa3 Pp2
Keterangan :
Pa1 , Pa2 , Pa3 : Gaya tekan aktip tanah pada belakang abutment
Pp1 , Pp2 : Gaya tekan pasif tanah pada depan abutmment
3
4
2.2. Abutment
Gaya gaya yangbekerja pada abutment :
Gaya akibat beban mati
Gaya Horisontal akibat gesekan tumpuan bergerak (Hg)
Koefisien gesekan = 0,25 ( PPPJJR / 1987 pasal 2.6.2)
Hgesekan = koefisiengesekan . Rvd
Ptotal
RVD = ......t ......................................................... (2.1)
2
Gaya akibat muatan hidup
q
RqL = xl ....ton .................................................... (2.2)
2,75
P
RPL= xkxl .....ton ................................................ (2.3)
2,75
20
Koefisien kejut = 1 + .....ton ........................... (2.4)
50 L
5% x( RPL RqL)
traksi Rrt = .....ton ........................ (2.5)
2
K = ketetapan (0,07)
G1 = K . Rvd .................................................................. (2.6)
Gaya horisontal tanah
Ka = tg 2( 45o - ) ....................................................... (2.7)
2
Kp = tg2( 45o + ) ........................................................ (2.8)
2
Pa1 = Ka . q . h1 . b ......................................................... (2.9)
Qult
Qall = ......................................................................... (2.14)
SF
SF =
Mx ......................................................................... (2.16)
My
Syarat aman terhadap eksentrisitas
6
B Mx My B
e= ............................................... (2.17)
2 V 6
=
V 1 6.e ............................................................ (2.18)
B.L B
maks = Qall (OK)
min Qall (OK)
Batas batas penulangan pada abutment menggunakan rumus yang sama seperti
penulangan di bawah ini :
1,4
min = .................................................................. (2.21)
1,4
fy
fy
fy
m = .............................................................. (2.22)
0,85 f ' c
7
Mu
Mn = ......................................................................... (2.23)
Mn
Rn = ......................................................................... (2.24)
b.d 2
1
2.m.Rn
perlu = 1 1 ........................................... (2.25)
m fy
Luas tulangan :
As = min . b . d ................................................................... (2.26)
Tulangan bagi :
As bagi = 20 % . As pokok ................................................. (2.27)
BAB III
METODE ANALISIS DAN SPESIFIKASI PEKERJAAN
8
9
Untuk abutment ini tingginya adalah 5,00 m dari atas pondasi dan tebal
bagian bawah 2,50 m sedangkan tebal bagian atas 2,40 m dan untuk lebar adalah
menyesuaikan lebar jembatan 7,5 m. Dan pada samping kanan kiri bangunan
abutment ini dilengkapi dengan dinding penahan tanah/sayap sepanjang 25,00 m.
Pada bagian atas bangunan abutment ini juga dilengkapi dengan balok sandung
dan balok tumpuan. Balok sandung ini dimaksudkan untuk menahan adanya gaya
tekan dari balok induk/gelagar pada abutment. Sedangkan balok tumpuan ini
sebagai landasan utama balok induk/gelagar sebelum ke pasangan batu kali atau
abutment, yang keduanya itu terbentuk dari beton yang pengecorannya dilakukan
dengan cara manual.
BAB IV
TINJAUAN BANGUNAN BAWAH JEMBATAN
84,547
RVD = 42,27t
2
2. Beban hidup
Muatan hidup PL = 12 ton , qL = 2,2 t/m
Lebar jalur lalu lintas = 6 m
q 2,2
RqL = xl x6 4,8ton
2,75 2,75
P 12
RPL = xkxl x1,344 x6 35,188ton
2,75 2,75
20 20
Koefisien kejut = 1 + 1 1,344
50 L 50 8
11
12
1
RVL = (k x RPL) + ( x RqL)
2
1
= (1,344 x 4,8) + ( x 35,188)
2
= 24,0452 ton
3. Gaya akibat rem dan traksi
Diperhitungkan 5 % dari beban D tanpa koefisien kejut dengan titik tangkap 1,8 m
diatas permukaan lantai kendaraan.
5% x( RPL RqL ) 5% x(4,8 35,188)
Rrt = 0,9997 1 ton
2 2
4. Gaya gesek pada tumpuan bergerak
Gg = koefisien gesek . RVD
Harga koefisien gerak diambil 0,25 dari PPPGJR pasal 2.6.2
= 0,25 . 42,27 = 10,5675 ton
5. Gaya gempa
E1 = K . Rvd = 0,07 . 42,27 = 2,9589 ton
13
0,5 m
0,6 m A1 1,5 m
1,2 m 2
4,5 m 0,5 m 3
B C
1,7 m D
5m
4
2,5 m E
F H 1m
2m 0,2 m
G 5 6 I
7 0,8 m
3m 1m 3m
7m
Xc =
Mx 46,789 3,52m
Ac 13,275
Yc =
My 33,277 2,506m
Ac 13,275
At 1
108,576 87,938
=21,295
Sumber : hasil hitungan titik berat tanah di belakang abutment
Jarak dari titik O terhadap pusat geometri adalah :
Xt1 =
Mx 108,576 5,133m
At 21,15
1
15
Yt1 =
My 87,938 4,157m
At 21,15
1
Xt2 =
Mx 4,8 1,455m
At 3,3
2
Yt2 =
My 4,76 1,442m
At 3,3
2
16
Gaya gaya yang bekerja pada abutment dapat dilihat pada gambar berikut :
q = 2,2 tm
8,5 m
P1
2m
P2
Pp
d. Tekanan tanah
Data tanah diperoleh dari Bina Marga Surakarta yang diambilkan dari proyek
HLRIP II ( Klaten Kartasura ).Data tanah tersebut dianggap mewakili keadaan
tanah dilokasi tinjauan jembatan ini.
Tanah dibelakang abutment
Suut geser dalam = 34,99 0
Kohesi C = 3,1
Berat isi tanah = 1,7008 t/m3
Kedalaman tanah h = 8,5 m
Hitungan koefisiensi tekanan tanah
34,99
Ka = tg 2( 45o - ) = tg2( 45o - ) = 0,27 t
2 2
17
34,99
Kp = tg2( 45o + ) = tg2( 45o + ) = 3,7 t
2 2
1. Tekanan tanah aktif (Pa)
Pa1 = Ka . q . h1 . b = 0,27 . 2,2 . 8,5 .7,5 = 37,8675 t
Pa2 = . Ka . 1 . h2 . b = . 0,27 . 1,7088 . 8,52 .7,5 = 125,004 t
2. Tekanan tanah pasif (Pp)
Pp = . Kp . 1 . h22 . b = . 3,7 . 1,7088 . 22 .7,5 = 94,8384 t
= 1,7088 t/m3
= 34,99o
2m
= 1,7088 t/m3
= 34,99o
Gambar 4.3. Keadaan Lapisan Tanah Pondasi
H 278,871
Pp 94,838 0,666 63,162
Tb 50 3,8 190
V Mx My
654,446 2988,964 599,344
Sumber : Hasil hitungan gaya gaya eksternal saat normal
Stabilitas terhadap geser dasar pondasi
V = gaya vertical = 654,446 ton
H = gaya horizontal (diambil tekanan tanah aktip) = 278,871 ton
2 2
V . tan 3 c.B 654,446 x tan 3 .35 3,1x7
SF = 1,090 1....OK !
H 278,871
SF =
Mx 2988,964 4,987 1....OK !
My 599,344
Stabilitas terhadap eksentrisitas (e)
B Mx My B 7 2988,964 599,344 7
e= 0,15 1,167
2 V 6 2 654,466 6
=
V 1 6.e 654,466 1 6.0,15
B.L B 78 7
maks = 11,686 + 0,128 =11,814 t/m2 Qall = 63,1223 t/m2
min = 11,686 - 0,128 = 11,558 t/m2
2). Saat beban bangunan atas belum bekerja
Tabel 4.5. gaya gaya eksternal saat beban bangunan atas belum bekerja
Lengan Momen Mx = V . x
My = H . y
Momen
Gaya V (ton) H (ton) Momen
X (m) Y (m) penahan
guling (tm)
(tm)
Wc 248.906 3,313 824,625
Wt1 280,990 5,558 1561,74
Wt2 42,292 1,455 61,534
Pa1 37,8675 4,25 160,936
Pa2 125,004 2,833 354,136
H 162,871
Pp 94,838 0,666 63,162
Tb 50 3,8 190
V Mx My
572,188 2447,899 515,072
Sumber : Hasil hitungan gaya gaya eksternal saat beban bangunan atas belum bekerja
Stabilitas terhadap geser dasar pondasi
V = gaya vertical = 572,188 ton
21
SF =
Mx 2447,899 4,752 1....OK !
My 515,072
Stabilitas terhadap eksentrisitas (e)
B Mx My B 7 2447,899 515,072 7
e= 3,377 1,167
2 V 6 2 572,188 6
=
V 1 6.e 572,188 1 6.3,377
B.L B 78 7
maks = 10,217 + 2,894 =13,111 t/m2 Qall = 63,1223 t/m2
min = 10,217 - 2,894 =7,323 t/m2
3). Saat keadaan gempa
Gaya gempa pada bangunan atas, E1 = 2,9589 (diasumsikan bekerja 8,5 hari
dari dasar abutment)
Gaya gempa pada bangunan bawah E2 = 17,42 (bekerja 2,514 m dari dasar
abutment)
Tabel 4.6. Gaya gaya eksternal saat keadaan gempa
Lengan Mx = V . x My = H . y
Gaya V (ton) H (ton) Momen Momen Momen guling
X (m) Y (m) penahan (tm) (tm)
Rv 82,258 3,5 287,903
Wc 248.906 3,313 824,625
Wt1 280,990 5,558 1561,74
22
H
194,81
Pp 94,838 0,666 63,162
Tb 50 3,8 190
V Mx My
654,446 2988,964 668,287
Sumber : Hasil hitungan gaya gaya eksternal saat keadaan gempa
SF =
Mx 2988,964 4,472 1....OK !
My 668,287
Stabilitas terhadap eksentrisitas (e)
B Mx My B 7 2988,964 668,287 7
e= 0,0460 1,167
2 V 6 2 654,446 6
23
=
V 1 6.e 654,446 1 6.0,0460
B.L B 78 7
maks =11,686 + 0,039 = 11,725 t/m2 Qall = 63,1223 t/m2
min = 11,686 - 0,039 = 11,647 t/m2
g. Penulangan Abutment
1. Penulangan plat sandung
Bahan yang digunakan :
Beton fc = 25 Mpa, 1 = 0,85
Baja fy = 340 Mpa
0,85 1 f ' c 600 0,85 0,85 25 600
bln =
fy 600 fy 340 600 340
= 0,0339
max = 0,75 x bln = 0,75 x 0,0339 = 0,0254
1,4 1,4
min = 0,00412
1,4 340
fy
fy
fy 340
m = 16
0,85 f ' c 0,85 25
Gaya gaya yang bekerja pada plat sandung diperlihatkan pada gambar berikut :
0,25 0,25
q = 2,2 t/m
P1
0,6 m
Pa2 Pa1
Pa4 A
Pa3 0,9 m
P2
Mn 1,56.107
Rn = 0,423
b.d 2 1000.1922
1
2.m.Rn 1 2.16.0,423
perlu = 1 1 1 1
m fy 16
340
= 0,00126 < min = 0,00412 tulangan tunggal
Luas tulangan
As = min . b . d = 0,00412 . 1000 . 192 = 815,76 mm2
Dipakai tulangan pokok 16 250 = 1005,31 mm2 > As perlu
Tulangan bagi
As bagi = 20 % . As pokok = 20 % . 1005,31 = 201,012 mm2
Dipakai tulangan 12 500 = 307,72 mm2 > As bagi (OK)
Penulangan bagian bawah
Mu = 3,176 tm = 3,176. 107 Nmm
b = 1000 mm ; ht = 500 mm ; p = 50 mm
d = ht p = 500 50 . 16 = 442 mm
Mu 3,176.107
Mn = = = 3,970 . 107 Nmm
0,8
Mn 3,970.107
Rn = 0,203
b.d 2 1000.4422
1
2.m.Rn 1 2.16.0,203
perlu = 1 1 1 1
m fy 16
340
= 0,000599 < min = 0,00412 tulangan tunggal
Luas tulangan
As = min . b . d = 0,00412 . 1000 . 442 = 2668 mm2
Dipakai tulangan pokok 16 100 = 2010,62 mm2 > As perlu (OK)
Tulangan bagi
As bagi = 20 % . As pokok = 20 % . 2010,62 = 402,124 mm2
Dipakai tulangan 14 335 = 461,814 mm2 > As bagi (OK)
26
0,4 m
0,2 m
0,25 0,25
3m
b. Beban hidup
Beban roda truck = 10 ton
Md1 = 1/8 . q . L2 =1/8 . 3,4188 . 32 =3,535 tm
Mll = . P . L = . 10. 3 = 7,5 tm
Mu = 1,2 . Md1 + 1,6 . Mll = 1,2 . 3,535 + 1,6 . 7,5 = 13,2052 tm
= 13,2052 . 107 Nmm
27
2. Penulangan
ht = 200 mm ; p = 50 mm ; b = 1000 mm
d = ht p = 200 50 . 20 = 442 mm
13,2052.107
Mu
Mn = = = 16,506 . 107 Nmm
0,8
Mn 16,506.107
Rn = 0,844
b.d 2 1000.442.2
1
2.m.Rn 1 2.16.0,844
perlu = 1 1 1 1
m fy 16
340
= 0,002533 < max tulangan tunggal
Luas tulangan
As = perlu . b . d = 0,002533 . 1000 . 442 = 1119,9 mm2
Dipakai tulangan pokok 20 80 = 3769,9 mm2 > As perlu (OK)
Tulangan bagi
As bagi = 20 % . As pokok = 20 % . 3769,9 = 753,98 mm2
Dipakai tulangan 14 200 = 769,69 mm2 > As bagi (OK)
0,6 A
0,9
B
0,3 C
D
0,5
0,5
Gambar 4.6. Pembebanan pada Konsol
28
Lengan Momen
Gaya Beban (ton)
Terhadap O (m) terhadap O (tm)
P1 Beban roda =10 0,25 2,5
ML =2,5
I 0,25 . 0,2 . 1 . 2,5 = 0,125 0,367 0,0469
P2 0,25 . 0,60 . 2,5 = 0,375 0,125 0,0469
P3 0,50 . 0,9 . 2,5 = 1,125 0,25 0,2813
P4 0,5 . 0,3 . 2,5 = 0,375 0,25 0,0938
P5 . 0,5 . 0,5 . 2,5 = 0,3125 0,167 0,0522
MD = 0,5211
Sumber : Hasil hitungan momen yang bekerja pada konsol
Mn 5,7812.107
Rn = 0,112
b.d 2 1000.717,52
1
2.m.Rn 1 2.16.0,112
perlu = 1 1 1 1
m fy 16
340
= 0,000333 < min = 0,00412 tulangan tunggal
min < perlu < max tulangan tunggal
Luas tulangan
As = min . b . d = 0,00412 . 1000 . 717,5 = 2914,9 mm2
Dipakai tulangan pokok 25 165 = 2945,244 mm2 > As perlu
Tulangan bagi
As bagi = 20 % . As pokok = 20 % . 2945,244 = 598,05 mm2
Dipakai tulangan 12 165 = 678,402 mm2 > As bagi (OK)
29
1 0,6
2
0,9
3
0,3
4
0,8
Pa1
5
5,2
Pa2
Pp2
C
Gambar 4.7. Pembebanan Tubuh Abutment
Tabel 4.8. Hitungan momen akibat beban mati pada tubuh abutment
Gaya Beban Vertikal (ton) Lengan (m) Momen (tm)
1 0,375 -0,625 -0,234
2 1,125 -0,75 -0,844
3 1,125 -0.25 -0,281
4 0,313 -0,667 -0,209
5 14,25 0 0
RVD 7,350 0 0
V = 24,538 M = - 1,568
Sumber : Hasil hitungan momen akibat beban mati
31
Tabel 4.9. Hitungan momen akibat beban hidup (L), takanan tanah (Pa, Pp), dan
gempa (E)
Lengan dari C
Gaya Beban V (t) Beban H (t) Momen (m)
( m)
Rrt 0,133 9,3 1,236
Gg 1,409 6 8,454
RVL 5,606 0 0
Pa1 4,445 3,75 16,668
Pa2 12,976 2,5 32,44
Pp 3,161 -0,333 -1,05
E1 0,39452 7,5 2,958
E2 2,322 1,514 3,515
Sumber : Hasil hitungan momen akibat beban hidup (L), takanan tanah (Pa, Pp), dan gempa (E)
Penulangan lentur
Mu = 92,252 tm = 92,252 .107 Nmm
Pu = 42,157 t = 42,157 . 104 N
Dimensi :
b = 1000 mm; ht = 1000 mm; p = 70 mm; = 25 mm
d = ht p . = 1000 70 -1/2 . 25 = 917,5 mm
Mu 92,252.107
e = = 2188,296 mm
Pu 42,157.104
fc =25 Mpa 1 = 0,85
600 600
a = 1 . .d 0,85. .917,5 497,792mm
600 fy 600 340
32
Pu 42,157.104
Pnperlu = = 543961,29 N
0,775
Pnada (1057,808 . 104 ) > Pnperlu ( 54,3961 . 104 ) Keruntuhan tarik
Pnperlu .(e h / 2 a / 2)
As =
fy.(d d ' )
10 497,792
54,3961.104. 2188,296
= 2 2 = 3297,81766 mm2
340(917,5 70)
Dipakai tulangan pokok 25 125 = 3926,96 mm2 > 3297,81766 mm2
42,157.104 25
= 1 1000 917,5 787606,5759 N
14 1000 1000 6
Av. fy.d
S=
Vs min
Dipakai tulangan diameter 20 mm
Av = 2. . . 202 = 628,32 mm2
628,32.340.340.917,5
S= = 639,144 mm
306666,667
Dipakai sengkang 20 100 mm
Av. fy.d 628,32.340.917,5
Vsada = 352712,5
S 100
Vsada > Vsperlu........Aman
352712,5 > 305833,33 (OK)
4.5. Penulangan Dasar Abutment
Dimensi rencana dan pembebanan pada dasar abutment dapat dilihat pada gambar
4.8
0,5 m
0,6 m A1 1,5 m
1,2 m 2
4,5 m 0,5 m 3
B C
1,7 m D
5m
4
2,5 m E
F H 1m
2m 0,2 m
G 5 6 I
7 0,8 m
3m 1m 3m
7m
Hitungan momen akibat beban pada dasar abutment disajikan dalam tabel 4.11
Tabel 4.11. Momen pada dasar abutment
Lengan
Segmen Beban (t) terhadap MDL (m) MLL (tm)
A (m)
1 0,25 . 0,6 . 2,5 = 0,375 0,125 0,047
2 0,5 . 1,2 . 2,5 =1,5 0,25 0,375
3 . 0,5 . 0,5 . 2,5 = 0,3125 0,167 0,052
4 . 0,2 . 3 . 2,5 = 0,75 1 0,75
5 3 . 0,8 . 2,5 = 6 1,5 9
a 0,4 . 2,75 . 1,7088 = 1,8796 1,625 3,054
b 1,7 . 2,5 . 1,7088 = 7,262 1,25 9,078
c . 0,5 . 0,5 . 1,7088 = 0,214 0,33 0,071
d 5,2 . 3 . 1,7088 = 26,657 1,5 39,986
e . 0,2 . 3 . 1,7088 =0,513 1 0,513
f 0,2 . 2,5 . 1 . 2,5 =1,25 1,5 1,875
q 2,2 .3 =6,6 1,5 9,9
P =12 3 36
= 65,313 64,801 45,9
d = ht p = 900 - 80 30 = 805 mm
fc = 25 MPa; fy = 340 MPa didapat :
Mu 151,201.107
Mn = 189,001.107
0,8
Mn 189,001.107
Rn = 2,9165
b.d 2 1000.8052
35
fy 340
m = 16
0,8. f ' c 0,85.25
1
2.m.Rn 1 2.16.2,9165
perlu = 1 1 1 1 0,0092
m fy 16
340
min < perlu < max
0,00412 < 0,0092 < 0,0254 tulangan tunggal
Luas tulangan
As = perlu . b . d = 0,0092 . 1000 . 805 = 7406 mm2
Dipakai tulangan pokok 30 90 = 7775,4 mm2 > As perlu
= 7775,4 mm2 > 7406
Tulangan bagi
As bagi = 20 % . As pokok = 20 % . 7775,4 = 1555,08 mm2
Dipakai tulangan 16 125 = 1608,5 mm2 > As bagi (OK)
= 1608,5 mm2 > 1555,08 mm2 (OK)
Kontrol tulangan geser
Vd1 = beban 1+ 2 + 3 + ..........+ f + l = 46,4948 t
Vll = beban p+ q = 18,6 t
Vu = 1,2 . Vd1 + 1,6 . Vll = 1,2 . 46,4948 + 1,6 . 18,6 = 86,1 t = 86,1 . 104 N
1 1
Vc = f ' c .b.d 25 .1000.805 670833,33N
6 6
. Vc = 0,6 .670833,33 = 402500 N
3 . . Vc = 3 . 0,6 . 670833,33 = 1207499,994 N
. Vc < Vu < 3 . . Vc Perlu tulangan geser
d 805
Smax = = = 402,5 mm
2 2
Digunakan tulangan geser 25 200 mm
Av. fy.d 981,25.240.817,5
Vsada =
S 248
= 776295,362 N > Vsperlu
= 776295,362 N > 764166,66 N (OK)
37
BAB V
RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE
Pembangunan jembatan Karang, Kec. Karangpandan
Kabupaten Karanganyar
2m
I
II
0,5 m 3m 1m 3m 0,5 m
37
38
1
Volume galian I = ( (3 3,5) 2 7) 2 = 91 m3
2
1
Volume galian II = ( (4 4,5) 2 7) 2 = 119 m3
2
Volume total galian = 91 + 119 = 210 m3
5,9 m
3
5 4
2 1 2m
2m
0,5 m 3m 1m 3m 0,5 m
0,5 2 8 2 = 8 m3
1
Volume timbunan 1 =
2
1 1,2 8 2
1
Volume timbunan 2 = = 17,6 m3
2
Volume timbunan 3 = (5,9 x 3 x 8) x 2 = 283,2 m3
1 1,2 8 2
1
Volume timbunan 4 = = 17,6 m3
2
39
0,5 2 8 2 = 8 m3
1
Volume timbunan 5 =
2
Untuk timbunan 6dengan bantuan sket gambar berikut :
6b 5,9 m
6a
1,5 m 0,5 m
1
Volume timbunan 6a = ( 1,5 5,9 7,5) 2 = 66,375 m3
2
Volume timbunan 6b = (0,5 5,9 7,5) 2 = 44,25 m3
Volume total timbunan 6 = 66,375 + 44,25 = 110,625 m3
Volume total timbunan = 8 + 17,6 + 283,2 + 17,6 + 8 + 110,625
= 445,025 m3
1m 1m
0,05 0,05
Tulangan pokok 20 80 mm
Jumlah plat injak = 2 buah ( p = 7 m; I = 1,5 m; tebal = 0,25 m )
Jumlah tulangan = 7,4 / 0,08 = 92,5 ~ 93 buah
Panjang keseluruhan = 2,17 m
Berat jenis tulangan 20 mm = 2,465 kg/m
Berat tulangan = 2 x 93 x 2,17 x 2,465 = 994,9233 kg
0,65 m 0,125 m
1m
0,08 m
41
0,15 m
7,9m
0,15 m
0,08 m
7,75 m 7,75 m
0,08 m 0,08 m
42
7,4 m
1,4 m 1,4 m
0,08 m
7,4
7,4 m
7,4 m
7,4 m
1,15 m
1,15 m 0,08 m
7,4 m
Tulangan pokok 30 90 mm
3,83 m 3,83 m
0,16 m 0,16 m
0,7 m 0,7 m
6,9 m
1m 1m
1,4 m 1,4 m
0,16 m 0,16 m
1,3 m
7,4 m
1,9 m 1,9 m
0,01 m
7,4 m
7,4 m
0,9 m 0,9 m
0,01 m
7,4 m
1,11 m 1,11 m
0,01 m
7,4 m
1,32 m 1,32 m
0,01 m
7,4 m
7,4 m
1,53 m 1,53 m
0,01 m
7,4 m
7,4 m
1,74 m 1,74 m
0,01 m
7,4 m
1,06 m 1,06 m
0,01 m
7,4 m
1,23 m 1,23 m
0,01 m
7,4 m
7,4 m
7,4 m
1,56 m 1,56 m
0,01 m
7,4 m
0,5 m
0,6 m A1 1,5 m
1,2 m 2
4,5 m 0,5 m 3
1,7 m
5m
4
2,5 m
1m
2m 0,2 m
5 6
7 0,8 m
3m 1m 3m
7m
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari uraian hasil perhitungan pada perencanaan jembatan beton bertulang ini telah
ditentukan berbagai dimensi untuk konstruksi jembatan antara lain :
52
53
6.2. Saran
1. Faktor keamanan dan kenyamanan sangat penting dalam perencanaan
jembatan.
2. Perencanaan anggaran dan waktu pelaksanaan harus direncanakan dengan
baik agar dalam pelaksanaan tepat waktu dan efisien biaya.
DAFTAR PUSTAKA
55