Anda di halaman 1dari 31

KATA PENGANTAR

Dengan kehadirat Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya
dapat menyelesaikan Makalah dengan tema Olahraga Tinju
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Makalah
ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan Makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki Makalah ilmiah ini. Akhir kata saya ucapkan terima
kasih

Banjarmasin, Januari 2017

Penyusun

Page ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................
ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
........................................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah
........................................................................................................................
2
C. Tujuan
........................................................................................................................
2

BAB II PEMBAHASAN
A. Olahraga Tinju
......................................................................................................................
3
B. Sejarah Awal Tinju
......................................................................................................................
3
C. Teknik Dasar Tinju
......................................................................................................................
12
D. Tipe-tipe peTinju
......................................................................................................................
15

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
........................................................................................................................
25
B. Saran

Page ii
........................................................................................................................
26
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
27

Page ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Fenomena saat ini tinju merupakan suatu pertandingan yang bergengsi


di mata masyarakat Indonesia. Dari kontra diksi tujuan tersebut maka Islam
mengkaji tinju dari sela-sela atau sisi kemashlahatan atau kemudhorotannya.

Islam menganjurkan kepada umatnya untuk memiliki jasmani yang


kuat,dan salah satu caranya adalah dengan berolahraga, Tujuan olahraga
sebenarnya adalah perhatian terhadap jasad dengan melatih otot,
menguatakan jantung dan membuat badan memiliki kemampuan tahan
banting. Seperti yang kita ketahui bermacam-macam olahraga yang kita kenal
di Indonesia. Kita mengenal dua jenis olahraga kejam yaitu Tinju dan Gulat,
Sedangkan tujuan olahraga ini adalah melemahkan lawan dan
mengalahkannya walaupun dengan menghancurkan sebagian jasad lawan.
Namun Apakah semua hal yang dinamai olah raga di bolehkan dalam Islam.

Hampir semua cabang olah raga memiliki resiko cedera yang tinggi, namun
olahraga yang langsung kontak dengan tubuh atau menjadikan anggota tubuh
sebagai sasaran untuk meraih kemenangan merupakan olah raga yang
menyerempet pada cacat seumur hidup
BAB II
PEMBAHASAN

A. OLAHRAGA TINJU
Olahraga tinju adalah salah satu cabang olahraga kontak fisik paling
tertua di dunia. Olahraga ini dilakukan satu lawan satu dengan melakukan
serangan dengan cara memukul memakai tangan (meninju) yang diberi
sarung tangan dan melindungi diri dari pukulan yang diberikan lawan. Nilai
diberikan dengan pukulan yang bersih dan mantap ke bagian depan
pinggang ke atas yang sah dari lawan, dengan pukulan ke kepala dan ke
dada mendapatkan nilai lebih. Pemenang pertandingan ini dinyatakan
dengan jumlah pukulan sah pada lawan yang lebih tinggi. Kemenangan juga
dicapai jika lawan dipukul jatuh dan tidak dapat bangkit hingga hitungan ke
sepuluh dari wasit (Knockout, KO) atau jika lawan dinyatakan tidak dapat
melanjutkan Pertandingan
Selain dari itu pengertian dari tinju adalah terjemahan dari boxing
(bahasa Inggris) atau pugilism (bahasa Latin). Kata pugilism menandakan
segala sesuatu yang berbentuk kotak atau box dalam bahasa Inggrisnya.
Menurut beberapa catatan sejarah olahraga ini pertama kali
diperkenalkan oleh bangsa Romawi, Mesir, dan Yunani. Mulanya, para
petinju yang mengikuti pertandingan ini tidak menggunakan sarung tinju,
melainkan sarung besi sehingga banyak petinju yang meninggal di area tinju
karena terkena pukulan sarung tangan besi.
Petinju yang terkenal pada masa itu adalah Theagenes yang berasal dari
Thasos, Yunani. Dia menjadi juara olimpiade tinju yang diadakan pada
tahun 450 M. Ia telah melakukan pertandingan tinju sebanyak 1.406 kali.
Selama karir tinjunya, Theagenes telah melakukan pertandingan tinju
sebanyak 1.406 kali. Namun sayangnya karena pada saat itu para petinju
belum menggunakan sarung tinju.
Banyak petinju yang meninggal di area tinju karena terkena sarung
tangan yang terbuat dari besi. Bahkan hampir semua lawannya tewas sektika
ketika terkena pukulan Theagenes yang cukup tajam.
Barulah pada tahun 1973, peraturan tentang tinju dan pemakaian sarung
tinju yang terbuat dari bahan yang sekarang kita kenal mulai diperkenalkan.
James Ping atau James Broughton adalah petinju pertama yang
menggunakan sarung tinju yang juga seorang petinju juara dari daratan
Britania.
James Ping mulai mensosialisasikan peraturan dan sarung tinju yang lebih
aman pad tanggal 10 Agustus 1973.
Dengan kata lain Tinju adalah olahraga dan seni bela diri yang
mengadukan dua orang dengan berat yang serupa, menyerang satu sama lain
dengan menggunakan tinju mereka di dalam rangkaian pertandingan
berinterval tiga menit yang disebut "ronde"
Di setiap ronde, petinju yang lebih banyak memberikan pukulan bersih atau
serangannya dianggap lebih efektif serta dapat menghindari serangan lawan,
dinyatakan menang ronde tersebut dan memenangkan poin. Bila dapat
menjatuhkan lawannya (atau knockdown) maka satu poin akan dikurangkan
untuk petinju yang terjatuh. Petinju yang lebih banyak menang angka
setelah jumlah ronde yang ditentukan akan dinyatakan sebagai pemenang.
Namun, bila lawan yang terjatuh tidak dapat bangkit setelah 10 detik
hitungan, maka ia dianggap KO (knockout) dan dinyatakan kalah.
Kemenangan juga dapat dicapai bila salah satu petinju dianggap tidak dapat
melanjutkan pertandingan oleh wasit, ini disebut TKO (Technical Knockout)

B. SEJARAH AWAL TINJU


Pertandingan tinju digambarkan pada ukiran relief Sumeria (di Irak)
dari 3000 SM, sedangkan ukiran dari Mesir kuno 3000 SN menggambarkan
petinju dan juga penonton. Penggambaran lain dapat dilihat di Assyria,
Babilonia (Sekarang Irak) dan seni Het. Bukti awal tinju semacam sarung
tangan dapat ditemukan di Minoan Crete (c. 1500-900 SM), dan Sardinia.
Juga dipertimbangkan patung tinju pertama berasal dari pegunungan
Prama (c. 2.000-1.000 SM).
a. Sebelum abad 20
1. Broughtons Rules (1743)
Catatan mengenai tinju kuno banyak yang hilang setelah
jatuhnya Kekaisaran Romawi. Namun, ada catatan rinci ditemukan di
berbagai kota dan provinsi di Italia antara abad ke 12 dan 17. Ketika
pemakaian pedang menjadi kurang umum, ada minat baru masyarakat
dengan tinju. Olahraga ini kembali menjadi populer di Inggris selama
awal abad 16 kadang-kadang disebut sebagai prizefighting.
Tinju pada awalnya tidak memiliki aturan tertulis. Tidak ada kelas
berat ataupun wasit. Aturan tinju resmi yang pertama, disebut
Broughtons Rules (Aturan Broughton) diperkenalkan oleh juara Jack
Broughton pada 1743 demi keselamatan para petinju, setelah
banyaknya petarung yang tewas ketika bertanding. Berdasarkan aturan
ini jika seorang petinju jatuh (knockdown) dan tidak bisa melanjutkan
setelah hitungan 30 detik, laga usai. Memukul seorang petinju yang
jatuh dan memukul bawah pinggang dilarang. Broughton juga
memperkenalkan penggunaan sarung tangan.

2. London Prize Ring rules (1838)


Pada 1838, London Prize Ring Rules diperkenalkan.
Kemudian direvisi pada tahun1853, mereka ditetapkan sebagai
berikut:
a. Perkelahian dilaksanakan dalam arena berbentuk pesegi yang
dikelilingi oleh tali.

b. Jika seorang terjatuh, ia harus bangkit dalam waktu 30 detik.

c. Menggigit, menyundul dan memukul di bawah sabuk dinyatakan


pelanggaran..
3. Marquess of Queensberry rules (1867)
John Graham Chambers memperkenalkan Marquess of Queensberry
Rules pada tahun 1867 yang digunakan sampai sekarang. Hal-hal yang
diperkenalkan adalah ronde, waktu berjatuh dikurangkan dari 30 detik
menjadi 10 detik, diperkenalkannya kelas berat, dll

b. Abad 20
1. 1900-1920
Pada awal abad kedua puluh, sebagian besar dari dunia tinju hanya
terjadi di Amerika Serikat dan Inggris. Juara diakui melalui konsesus
terpopuler lalu dinyatakan dengan surat kabar, hal ini karena belum adanya
badan organisasi untuk tinju. Petinju paling terkenal di era ini adalah juara
kelas berat Jim Jeffries dan Bob Fitzsimmons, yang menjadi petinju pertama
yang menjadi juara dalam 3 kelas: menengah (1892), kelas berat ringan
(1903), dan berat (1897). Juara terkenal lainnya termasuk kelas berat ringan
Philadelphia Jack O'Brien dan juara kelas tengah Tommy Ryan. Pada
tanggal 12 Mei 1902 petinju kelas ringan Joe Gans menjadi orang kulit
hitam pertama yang menjadi juara dunia, prestasi ini diikuti oleh sesama
kulit hitam Jack Johnson yang juga menjadi pertama dari kaumnya yang
berhasil memenangkan kejuaraan kelas berat pada tanggal 28 Desember
1908. Johnson menjadi figur yang sangat kontroversial karena sifatnya yang
lantang dan arogan terhadap kaum kulit putih dalam masa yang sangat rasis
dan diskriminatif. AS pada saat itu masih menempatkan ras kulit hitam
sebagai kaum bawahan.
Pada masa ini tinju adalah olahraga terpopuler di AS, dan juaranya adalah
selebriti paling terkenal di masanya. Pertandingan kejuaraan kerap
menghasilkan semangat tinggi dari publik. Meskipun demikian, legalitas
tinju masih dalam keadaan tidak jelas. Pada tahun 1900, negara bagian New
York mengesahkan UU Lewis yang melarang olahraga tinju.

2. 1920-1940
Pada 1920-an, tinju tetap menjadi olahraga unggulan di AS, dan
bintang terbesarnya pada masa ini adalah Jack Dempsey, yang menjadi juara
dunia kelas berat setelah mendominasi Jess Willard dengan brutal. Dempsey
juga dikenal dengan petarungannya melawan Luis Angel Firpo, serta
kehidupannya yang mewah diluar ring. Dempsey mengakhiri karirnya
dengan dua laga mengesankan melawan Gene Tunney, yang salah satunya
menjadi acara olahraga pertama yang menghasilkan 1.000.000. dollar AS.
Meskipun Tunney mendominasi kedua laga, Dempsey tetap lebih populer
dimata publik, terutama setelah kontroversi dalam pertarungan kedua
mereka. Pertarungan ini memperkenalkan aturan baru bahwa penghitungan
lawan yang jatuh tidak akan dimulai sampai lawan yang berdiri pergi ke
sudut netral.
New York State Athletic Commission mulai terlibat dalam dunia
tinju pada tahun 1930-an. Juara yang terkenal pada era itu termasuk kelas
berat dari Amerika, Joe Louis dan dari Jerman, Max Schmelling. Louis,
membalas kekalahan sebelumnya oleh Schmelling dengan KO di ronde
pertama pada tahun 1938. Laga ini dianggap sebagai peristiwa yang
signifikan dalam sejarah olahraga AS karena Louis, seorang pria kulit hitam
berhasil mengalahkan Schmelling, petinju favorit Nazi Jerman yang pada
saat itu dikuasai oleh ideologi rasisnya Adolf Hitler. Louis juga disebut
sebagai petinju dengan pukulan terhebat sepanjang masa oleh The Ring
Magazine. Juga pada tahun 1938 Henry Armstrong menjadi satu-satunya
petinju yang memegang gelar di tiga kelas yang berbeda pada waktu yang
sama (bulu, ringan, dan welter). Usahanya untuk memenangkan gelar kelas
menengah gagal pada tahun 1940.

3. 1940-1960
Perang Dunia II sedikit menghambat perjalanannya dunia tinju,
banyak juara yang dipaksa daftar ke militer. Setelah perang usai, Louis
melanjutkan karirnya, namun bintang-bintang baru muncul di kelas lain,
seperti Willie Pep juara kelas bulu, yang memenangkan lebih dari 200
pertarungan dengan defensenya yang hebat, dan juga Sugar Ray Robinson,
sering dianggap sebagai petinju terbaik sepanjang masa di kalangan
penggemar dan ahli sejarah tinju. Robinson memegang gelar kelas welter
dunia 1946-1951 dan kelas menengah 1951-1960. Dalam 123 pertandingan
pertamanya, Robinson hanya dikalahkan sekali yaitu oleh Jake Lamotta,
meskipun Robinson setelah itu membalas kekalahannya 5 kali. Lamotta
dikenal sebagai salah satu petinju paling tahan banting, ia hanya terjatuh
sekali dalam 106 pertandingan.
Sayangnya, banyak laga di tahun 1940-an dan 1950-an telah dirusak
oleh keterlibatan mafia, tetapi beberapa petinju seperti Robinson, Lamotta
dan Carmen Basilio terang-terangan menolak pengaruh mafia.
Sementara di kelas berat, Joe Louis mempertahankan gelarnya sampai dia
pensiun di tahun 1949, setelah memegang kejuaraan dalam rekor terlama
yaitu 11 tahun. Ezzard Charles dan Jersey Joe Walcott menggantikannya,
namun mereka kalah tenar dengan Rocky Marciano, yang dengan catatan
49-0 menjadi satu-satunya juara dunia kelas berat yang tidak pernah kalah.
Di antara lawan-lawannya adalah Archie Moore yang memegang gelar juara
dunia kelas berat ringan selama sepuluh tahun dan mencetak rekor sebagai
petinju dengan kemenangan KO terbanyak (131).

4. 1960-1980
Pada awal 1960an tinju kelas berat didominasi oleh Sonny "The Big
Bear" Liston yg mengalahkan hampir semua yang ia hadapi, termasuk
mantan juara Floyd Patterson yang dia kalahkan dua kali dengan KO, dua-
duanya dalam ronde pertama. Liston kesannya tidak dapat dikalahkan,
namun ini sebelum ia bertemu seorang petinju muda bernama Cassius Clay.
Dunia olahraga terguncang setelah Clay secara tidak didugakan berhasil
mengalahkan Liston, lalu dalam pertandingan keduanya Clay mengalahkan
Liston dengan KO di ronde pertama. Clay, yang merubah namanya menjadi
Muhammad Ali, adalah tokoh paling legendaris dalam sejarah tinju,
popularitasnya melampaui olahraga tinju sendiri dan ia digemari di semua
sudut dunia. Pada tahun 1968, Ali menolak untuk dikirim ke perang
Vietnam, melawan pemerintahan AS. Ia mengganggap perang dan
membunuh bertolak belakang dengan kepercayaanya. Karena perlawannya
ini gelarnya dicabut dan ia dilarang bertinju.

Setelah 3 tahun tidak aktif, Ali kembali ke dunia tinju. Pada tahun
1971 dia melawan Joe Frazier dalam laga yang sering disebut "Fight of The
Century" meskipun Ali kalah angka, ia membalas kekalahannya dua kali
setelah itu. Pertarugan tersebut sering dianggap sebagai awal dari "era
emas" tinju kelas berat. Salah satu tokoh yang paling disegani di era tersebut
adalah petinju George Foreman. Pada tahun 1974, Ali melawan Foreman di
Zaire (Sekarang Congo) Foreman, yang lebih muda dan memiliki power
yang hebat sangat diunggulkan. Apalagi setelah ia berhasil menaklukan dua
petinju yang pernah mengalahkan Ali: Joe Frazier dan Ken Norton.
Keduanya dengan KO di ronde kedua. Namun, Ali kembali mengejutkan
dunia ketika ia menang TKO di ronde 8.
Sementara di kelas bawah, Carlos Monzon dari Argentina menguasai
kelas tengah dengan 14 pertahanaan gelar. Sebuah rekor yang baru
dipecahkan pada tahun 2001 oleh Bernard Hopkins. Juga di kelas ringan,
seorang petinju asal Panama, Roberto Duran mendominasi dengan relatif
mudah. Sesuai dengan julukannya: Manos de Piedra (Tangan Batu) Duran
menaklukan 11 dari 12 pertinju yang mencoba merebut gelarnya.

5. 1980-2000
Pada awal 1980-an Larry Holmes mendominasi kelas berat setelah
mengalahkan Muhammad Ali. Kemampuannya yang jelas jauh diatas
petinju lain membuat persaingan dalam tinju kelas berat membosankan.
Sehingga perhatian publik berpindah ke kelas-kelas tengah, ini lah era yang
disebut "Four Kings" dimana dunia tinju fokus terhadap 4 petinju yang
melawan satu sama lain dalam pertarungan-pertarungan paling legendaris di
sejarah tinju. Mereka adalah Roberto Duran, Thomas Hearns, Marvin
Hagler, dan Sugar Ray Leonard.
Pada tahun 1980 Roberto Durn, dikenal sebagai juara kelas ringan
terbaik sepanjang masa, naik ke kelas welter dan merebut gelar dari
juaranya, Sugar Ray Leonard. Namun, dalam pertandingan kedua mereka,
Duran secara tiba-tiba berhenti bertarung dan menghentikan laga, ia tidak
pernah menjelaskan mengapa dan alasannya untuk berhenti masih menjadi
subjek diskusi para penggemar tinju sampai sekarang. Sementara, Leonard
melanjutkan kesuksesannya dengan mengalahkan Thomas Hearns pada
tahun 1981.
Pada tanggal 15 April 1985, juara kelas tengah Marvin Hagler
melawan Thomas Hearns dalam pertandingan yang penuh aksi dan sering
dianggap sebagai 3 ronde paling berkesan dalam sejarah tinju. Kedua
petinju dimulai dari detik pertama menyerang satu sama lain dengan agresi
non stop, sampai akhirnya Hagler menang TKO. Pada tahun 1987, Leonard
berhasil merebut gelar kelas tengah dari Hagler dalam salah satu keputusan
juri paling kontroversial. Hagler pensiun tidak lama setelah itu,
melambangkan kemuakannya terhadap keputusan tersebut.
Setelah akhirnya masa Four Kings, seorang petinju kelas berat
muncul sebagai bintang baru. Dijuluki "Iron Mike" Tyson menjadi juara
dunia kelas berat termuda pada usia 20, ia juga bisa dibilang sebagai
pertinju terpopuler sejak Ali. Tyson dikenal karena auranya yang ganas dan
menyeramkan, mencerminkan juara-juara sebelumnya seperti Jack Dempsey
dan Sonny Liston.
Sama seperti Liston, karir Tyson dilanda dengan banyak kontroversi.
Ia dituduh melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap istrinya
Robin Givens. Sementara itu, ia kehilangan gelarnya dari James Douglas,
seorang petinju tidak dikenal dan memiliki kemampuan jelas dibawah
Tyson. Namun, yang paling parah adalah tuduhan pemerkosaannya terhadap
Desiree Washington. Pada tahun 1991 Tyson dipenjara karena pemerkosaan,
dan keluar tiga tahun kemudian. Dengan Tyson lenyap dari dunia tinju,
Evander Holyfield, Lennox Lewis dan Riddick Bowe muncul sebagai kelas
berat terbaik di era 90an.
Sementara itu, di kelas welter ringan, petinju legendaris asal
Meksiko Julio Csar Chavez mencetak rekor kemenangan berturut-turut
terpanjang yaitu 89-0 sebelum seri melawan Pernell Whitaker pada tahun
1993. Pada akhir 1990-an Chavez digantikan oleh peraih medali emas
Olimpiade asal AS, Oscar De La Hoya, yang menjadi figur populer dan
petinju tersukses secara finansial, karirnya diperkirakan menghasilkan
sekitar 600 juta dolar. De la Hoya memenangkan kejuaraan dalam enam
kelas berat, ia juga pernah mengalahkan beberapa petinju ternama seperti
Chavez, Whitaker, Fernando Vargas, Ricardo Mayorga dan Ike Quartey.
Pada akhir 1990-an Mike Tyson muncul kembali di dunia tinju,
namun ia lagi-lagi menerima kekalahan yang tak terduga ketika ia melawan
Evander Holyfield pada tahun 1996. Kontroversi datang ketika mereka
bertanding lagi pada tahun 1997, Tyson menggigit sepotong dari telinga
Holyfield, ia di diskualifikasi, lisensi tinjunya dicabut selama satu tahun dan
juga didenda 3 juta dollar AS. Setelah itu Holyfield memenangkan dua dari
tiga sabuk gelar juara, tetapi kalah pada tahun 1999 dengan juara WBC
Lennox Lewis.

6. 2000-sekarang
Di dekade terakhir ini, popularitas tinju di AS menurun. Banyak
yang menyangka ini disebabkan oleh lemahnya kelas berat zaman sekarang,
dan juga kalah tenar dengan olahraga baru yaitu Mixed Martial Arts
(MMA). Namun, ketenaran tinju justru meningkat di negara-negara diluar
AS, terutama di Eropa dan Amerika Selatan. Ini dicerminkan dengan
dominasi para pertinju asal Ukraina: Klitschko bersaudara di kelas berat.
Sejak naik daunnya tinju di Amerika Selatan, terutama Meksiko,
kelas-kelas rendah yang didominasi oleh ras latin seperti kelas bulu dan
kelas bantam mendapat perhatian publik. Petinju-petinju seperti Juan
Manuel Marquez, Marco Antonio Barrera, Erik Morales adalah beberapa
dari bintang-bintang tinju tahun 2000an. Kelas yang lebih ringan melibatkan
petinju yang lebih kecil dan cepat, karena itu juga menghasilkan banyak
pertandingan penuh aksi. Banyak pertarungan paling terkenal dari masa ini
melibatkan petinju asal latin seperti trilogi Barrera vs Morales, Marquez vs
Diaz, Castillo vs Corrales dll.
Namun figur paling terkenal di masa ini adalah Manny Pacquiao dari
Filipina. Pacquiao menakjubkan dunia tinju dengan memecahkan rekor
juara di kelas terbanyak, tepatnya 8: Kelas terbang, bantam super, bulu,
ringan yunior, ringan, welter yunior, welter, dan tengah yunior. Pacquiao
juga mengalahkan banyak petinju-petinju ternama diantara lain Marco
Antonio Barrera, Erik Morales, Juan Manuel Marquez, Shane Mosley,
Ricky Hatton, Antonio Margarito, Miguel Cotto, dan Oscar de la Hoya.
Meskipun minatnya menurun, AS tetap menghasilkan banyak juara.
Seperti Roy Jones Jr. dengan kombinasi power dan kecepatan yang hebat,
dapat menguasai kelas tengah super dan berat ringan. Bernard Hopkins yang
setelah memecahkan rekor sebagai juara kelas tengah terlama dengan 20
pertahanan, kembali mengejutkan dunia tinju dengan menjadi juara tertua di
umur 47, setelah merebut gelar berat ringan dari Jean Pascal. Selain itu,
Floyd Mayweather Jr. setelah mengalahkan Oscar de la Hoya, menggantikan
posisinya sebagai petinju tersukses secara finansial. Mayweather yang
dikenal dengan defensenya yang hebat dan ucapannya yang sering
mengundang kontroversi, memenangkan kejuaraan di 5 kelas berat, ia juga
mengalahkan nama-nama besar seperti diantaranya de la Hoya, Jose Luis
Castillo, Diego Corrales, Shane Mosley, Juan Manuel Marquez, Miguel
Cotto dan Ricky Hatton. Pertarungan antara dua bintang terbesar tinju masa
ini, Pacquiao dan Mayweather, sangat ditunggu-tunggu oleh banyak
penggemar, namun tidak pernah terjadi karena dihalangi berbagai macam
alasan dari kedua pihak.
Pada awal 2010an, seorang petinju muda dari AS, dan peraih medali
emas olimpiade bernama Andre Ward menjadi sosok baru yang menarik di
dunia tinju. Ia mengikuti turnamen kelas tengah super yang disebut Super
Six World Boxing Classic, sebagai kontestan termuda diantara juara-juara
yang berpengalaman, tidak ada yang menyangka Ward akan sukses di
turnamen tersebut. Hebatnya, Ward berhasil memenangkan turnamen
dengan kemahiran teknisnya serta keahliannya dalam mengatur taktik.
Nama-nama besar yang ia kalahkan diantara lain adalah Mikkel Kessler,
Carl Froch, Arthur Abraham dan Chad Dawson.
C. TEKNIK DASAR TINJU

A. Sikap
Meskipun banyak petinju yang mengembangkan gaya dan cara
betarung sendiri, teknis dasar dan tradisional adalah sebagai berikut:
Sikap ini berlaku untuk petinju yang tangan kanannya lebih dominan,
atau disebut juga orthodox. Petinju berdiri dengan kaki kanan setengah-
langkah di belakang kaki kiri. Tinju kiri (lead) sekitar enam inci di
depan wajah di tingkat mata. Tinju kanan (rear) diletakan di samping
dagu dan siku diposisikan didepan tulang rusuk untuk melindungi
tubuh. Dagu diposisikan ke dada untuk menghindari pukulan ke rahang
yang sering menyebabkan knockout. Menjaga posisi tangan seperti itu
dianggap sangat penting dan tidak mudah selama pertandingan. Petinju
kidal atau southpaw seperti Manny Pacquiao dan Marvin Hagler
menggunakan cerminan dari sikap ortodox. Petinju kidal menggunakan
tangan kanan sebagai lead, dan tangan kiri sebagai rear. Sikap kidal
dapat memberikan kesulitan bagi petinju ortodoks yang tidak terbiasa
mendapat jab, hook, atau straight dari sisi yang berlawanan. Sikap
kidal, sebaliknya, lemah terhadap serangan straight right (tangan kanan
lurus)

B. Pukulan

Teknik pukulan dalam tinju :


v Jab
Jab adalah pukulan pembuka dalam olahraga tinju. Pukulan jab
berupa pukulan lurus ke depan, bisa mengarah ke muka atau badan
lawan. Biasanya, pukulan jab dilontarkan dengan tangan kiri (jika
petinju tersebut bergaya ortodoks atau dengan tangan kanan jika petinju
tersebut bergaya kidal. Tapi itu bukan sesuatu yang pasti, ada kalanya
petinju ortodoks melontarkan jab dengan tangan kanan, dan sebaliknya,
tergantung posisi saat melontarkan pukulan. Pukulan jab, biasanya
berfungsi mengganggu konsentrasi lawan atau sekedar pukulan
pembuka dalam suatu serangan, namun tidak jarang pukulan jab bisa
terlontar dengan keras dan memukul lawan dan membuatnya KO.

v Straight
Straight adalah pukulan lurus dalam olahraga tinju. Lazimnya,
pukulan straight dilontarkan setelah pukulan Jab, tapi tidak selalu
begitu, karena bisa dikombinasikan dengan pukulan lain, sesuai strategi
dan kondisi di ring (tinju).
v Hook
Hok dalam bahasa Inggris berarti kait. Dan memang posisi
seperti itu yang dilakukan oleh seorang petinju dalam melontarkan
pukulan hook. Pukulan hook dapat dilontarkan kedua tangan, kanan dan
kiri. Pukulan hook dikenal sangat mematikan dalam tinju. Petinju kelas
beratMike Tyson dulu sangat ditakuti karena pukulan hooknya sering
memukul KO lawan, sedang petinju Indonesia Ellyas Pical memiliki
pukulan hook kiri yang sangat keras, dan sering memukul KO lawan
dengan senjata andalan hook kiri. Karena keandalan pukulan tersebut
Pical dijuluki sebagai Exocet. Pukulan jab, biasanya berfungsi
mengganggu konsentrasi lawan atau sekedar pukulan pembuka dalam
suatu serangan, namun tidak jarang pukulan jab bisa terlontar dengan
keras dan memukul lawan dan membuatnya KO.
v Uppercut
Uppercut adalah pukulan pendek dalam tinju, biasanya
merupakan pukulan andalan untuk mengalahkan lawan dengan KO.
Pukulan upper cut dilontarkan dari bawah, posisi tangan dan siku
petinju membentuk huruf "V" dengan sasaran utama perut, ulu hati dan
dagu lawan.Petinju Indonesia Muhammad Rachman dikenal memiliki
senjata ampuh berupa uppercut kiri maupun kanan, dan sering
memukul KO lawan dengan pukulan ini.
v Cros
Cros dalam tinju bukan merupakan pukulan standar
seperti jab, straight, hook atau upper cut, melainkan pukulan
modifikasi, merupakan gabungan antara pukulan straight dan upper cut,
dengan target rahang atau perut lawan. Istilah ini hanya dikenal
dalam tinju profesional, dan tidak dikenal dalam tinju amatir yang
hanya mengenal pukulan standar seperti tersebut di atas.

v Long hook
Long hook merupakan pukulan hook yang dilontarkan dari jarak
jauh. Dalam tinju, long hook bukan merupakan pukulan standar
seperti jab, straight, hook atau upper cut, melainkan pukulan
modifikasi, merupakan gabungan antara pukulan straight dan hook.
PetinjuMuhammad Ali dikenal yang mempopulerkan pukulan long
hook ini. Di Indonesia, pukulan ini dikenal sebagai pukulan Swing.
Dalam istilah tinju internasional, istilah pukulan swing ini tidak dikenal,
dan lebih dikenal sebagai long hook.
Pukulan long hook ini hanya dikenal dalam tinju profesional,
dan tidak dikenal dalam istilah dalam tinju amatir yang hanya mengenal
istilah pukulan standar seperti tersebut di atas. ukulan "Swing" adalah
istilah yang hanya populer di Indonesia, sebetulnya istilah yang diakui
secara internasional adalah Long hook yang dipopulerkan
oleh Muhammad Ali. Pada saat pertandingan Muhammad Ali disiarkan
oleh TVRI, penyiar dan komentator TVRI menyebut pukulan Long
hook ini sebagai Swing, karena gaya melontarkan pukulan seperti
mengayunkan tangan dari jarak jauh. Dibarengi dengan gerakan kaki
yang lincah, serta pukulam long hook alias swing, gerakan pukulan ini
memang benar-benar khas Muhammad Ali, dan sampai sekarang tidak
ada yang sanggup menirunya.

v Rabbit punch
Rabbit punch adalah salah satu pukulan yang sangat terlarang
dan sangat berbahaya bagi lawan dalam bertinju. Rabbit punch
dilancarkan dari arah atas ke arah bawah, terutama saat lawan sedang
dalam posisi merunduk. Sengaja atau tidak, pukulan ini dilarang karena
mengincar ubun-ubun atau tengkuk lawan yang sangat berbahaya dan
mematikan. Rabbit punch adalah salah satu pukulan yang sangat
terlarang dan sangat berbahaya bagi lawan dalam bertinju. Rabbit punch
dilancarkan dari arah atas ke arah bawah, terutama saat lawan sedang
dalam posisi merunduk. Sengaja atau tidak, pukulan ini dilarang karena
mengincar ubun-ubun atau tengkuk lawan yang sangat berbahaya dan
mematikan.
Target utama pukulan ini adalah bagian kepala lawan, tapi bisa juga
perut, tergantung situasi dan posisi sang petinju.
Untuk petinju ortodoks (tinju), pukulan straight dilontarkan dengan
pukulan kanan(karena tangan kanan lebih keras dari tangan kiri), dan
sebaliknya untuk petinju kidal.

D. TIPE-TIPE PETINJU
"Style" sering didefinisikan sebagai pendekatan strategis tempur
seorang petinju. Meskipun seorang petinju sukses sebaiknya dapat
adaptasi terhadap berbagai macam cara bertempur musuh, tetap
biasanya ada satu style yang ia paling suka. Tipe dan gaya seorang
petinju bertarung sesuai dengan fisik serta mental invindu dan tidak
ada dua petinju dengan gaya bertarung yang sama persis.
1. Boxer/Out-fighter
"boxer" atau outfighter berusaha untuk menjaga jarak antara
dirinya dan lawannya, berkelahi dengan mengandalkan pukulan yang
lebih cepat dan berjangkauan panjang, seperti jab. Karena bergantung
pada pukulan lemah, outfighter cenderung menang angka ketimbang
dengan KO. Seorang out-fighter perlu jangkauan, kecepatan tangan, dan
kelincahan kaki.

Contoh-contoh out-fighter adalah Muhammad Ali, Larry Holmes,


Lennox Lewis, Sugar Ray Leonard, Oscar De La Hoya, dan Roy Jones
Jr.
2. In-Fighter
In-fighter/pressure fighter mencoba untuk tetap dekat dengan
lawan, selalu berusaha untuk tidak lebih dari selangkah diantara lawan.
Seorang in-fighter membutuhkan rahang yang kuat karena gaya
bertarung tersebut harus menerima pukulan yang lebih banyak sebelum
mereka memposisikan pas didepan muka lawan dimana mereka paling
efektif. In-fighter umumnya bertubuh pendek dan memiliki jangkauan
tangan kurang dari lawan mereka dan dengan demikian lebih efektif
pada jarak pendek dimana lawan tidak mampu memanfaatkan
jangkauan tangannya. Inti dari gaya ini adalah agresi non-stop dan
petempuran jarak dekat

Contoh-contoh: Mike Tyson, Harry Greb, Jake Lamotta, Rocky


Marciano, Joe Frazier, Jose Luis Castillo, Ricky Hatton dan Julio Cesar
Chavez.
3. Brawler
Brawler adalah petarung yang tidak mengandalkan strategi
tertentu dan memilik kemampuan teknik yang kurang. Brawler hanya
mengandalkan power dan daya tahannya. Gaya bertarung ini bisa
dibilang paling menarik untuk ditonton karena kekasaraannya dan
keliarannya menghasilkan pertandingan yang penuh aksi dan sering
berakhir dengan KO.

Contoh-contoh: Arturo Gatti, Micky Ward, George Foreman, Jack


Dempsey, Antonio Margarito, Ricardo Mayorga, Michael Katsidis dan
Erik Morales.
4. Counterpuncher
Counterpuncher adalah petinju yang mengandalkan kesalahan
lawan mereka. Mereka menggunakan pertahanan mereka (defense)
dengan baik untuk menghindari atau memblokir serangan dan
kemudian segera menyerang lawan dengan pukulan balasan
(counterpunch). Untuk menjadi sukses menggunakan gaya ini harus
memiliki refleks yang baik, taktik, akurasi pukulan, dan tangan yang
cepat
Contoh: Floyd Mayweather Jr., James Toney, Pernell Whitaker, Willie
Pep, Bernard Hopkins, Juan Manuel Marquez, Jersey Joe Walcott,
Wilfredo Benitez, dan Nicolino Locche.
5. Boxer-Puncher
Boxer-puncher sering dianggap sebagai gaya yang paling
lengkap dan seimbang. Seorang boxer-puncher dapat bertarung dengan
jarak jauh maupun dekat. Mereka mempunyai kemahiraan yang
seimbang dalam teknik dan power. Mereka dapat mengandalkan strategi
untuk menang angka maupun bertarung secara kasar untuk mendapat
KO.
Contoh: Sugar Ray Robinson, Manny Pacquiao, Marvin Hagler,
Thomas Hearns, Joe Louis, Roberto Duran, Alexis Arguello, dan Carlos
Monzon.
E. ATURAN DALAM OLAHRAGA TINJU
Pada masah kejayaan romawi Peraturan tinju Yunani Kuno yang
diterima sejarawan saat ini diketahui berdasarkan referensi dan gambar-
gambar bersejarah. Sedikitnya sumber dan bahan referensi yang tersisa
mengakibatkan peraturan-peraturan tersebut hanya bisa diduga.
1. Tidak boleh merangkul atau bergulat
2. Pukulan apapun menggunakan tangan diizinkan namun tidak boleh
mencungkil menggunakan jari
3. Ring tinju tidak digunakan
4. Tidak ada ronde atau batasan waktu
5. Kemenangan diputuskan ketika salah seorang petinju menyerah atau
tak mampu melanjutkan pertandingan
6. Tidak ada klasifikasi berat; lawan dipilih secara acak
7. Para petinju boleh memilih untuk saling memukul tanpa boleh
bertahan jika pertandingan berjalan terlalu lama
Dengan adanya dasar peraturan yang telah ada sejak zaman dahulu
maka secarah bertahap telah di lakukan beberapa perubahan mengenai
peraturan tinju sampai dengan sekarang ini

Sebuah pertandingan tinju biasanya terdiri dari beberapa putaran


ditentukan tiga menit, total sampai 12 putaran (sebelumnya 15).
Semenit biasanya menghabiskan antara masing-masing putaran dengan
para pejuang di sudut mereka ditugaskan menerima saran dan perhatian
dari pelatih dan staf.
Pertarungan dikendalikan oleh wasit yang bekerja di dalam cincin
itu untuk menilai dan mengontrol perilaku para pejuang, aturan pada
kemampuan mereka untuk melawan aman, jumlah pejuang mengetuk-
down, dan peraturan tentang pelanggaran Sampai dengan tiga hakim
biasanya hadir di ringside untuk skor pertarungan dan menetapkan poin
untuk para petinju, berdasarkan pukulan yang menghubungkan,
pertahanan, knockdowns, dan lainnya, lebih subjektif, tindakan. Karena
gaya terbuka tinju menilai, banyak perkelahian hasil kontroversial, di
mana salah satu (atau keduanya) pejuang percaya mereka telah
"dirampok" atau tidak adil menolak kemenangan.
Setiap pejuang memiliki sudut ditugaskan dari cincin, di mana
pelatih nya, serta satu atau lebih "detik" dapat diberikan pada pesawat
tempur di awal pertempuran dan di antara putaran. Setiap petinju masuk
ke dalam cincin dari sudut mereka ditugaskan pada awal setiap putaran
dan harus berhenti berjuang dan kembali ke sudut mereka pada akhir
putaran isyarat dari masing-masing.
Sebuah pertarungan di mana jumlah yang telah ditetapkan lolos
ronde ditentukan oleh hakim, dan dikatakan "pergi ke" jarak. Petinju
dengan nilai yang lebih tinggi pada akhir melawan diatur pemenangnya.
Dengan tiga hakim, bulat dan keputusan split yang mungkin, seperti
juga menarik.
Seorang petinju dapat memenangkan pertarungan sebelum
keputusan dicapai melalui suatu sistem gugur; buti tersebut dikatakan
telah berakhir "di dalam" jarak jauh. Jika pejuang adalah knocked down
selama perkelahian itu, ditentukan oleh apakah menyentuh petinju
lantai kanvas cincin dengan bagian tubuh mereka selain dari kaki
sebagai akibat dari pukulan lawan dan tidak tergelincir, sebagaimana
ditentukan oleh wasit, wasit mulai menghitung sampai kedatangan
tempur ke kaki nya dan dapat dilanjutkan. Jika wasit menghitung
sampai sepuluh, maka petinju terlanda diperintah "knocked out"
(apakah sadar atau tidak) dan petinju lainnya adalah pemenang
diperintah oleh knockout (KO). A KO "teknis" (TKO) mungkin juga,
dan diperintah oleh wasit, dokter berkelahi, atau sudut pejuang jika
pejuang tidak dapat dengan aman terus berjuang, berdasarkan luka atau
yang dinilai mampu secara efektif membela diri.
Banyak yurisdiksi dan lembaga sanksi juga memiliki aturan
"tiga-AAA", di mana tiga knockdowns dalam hasil putaran diberikan
dalam sebuah TKO. Sebuah berdiri "delapan" aturan menghitung juga
mungkin berlaku. Wasit ini memberikan hak untuk masuk dan
mengelola hitungan delapan sampai seorang pejuang yang dia mungkin
merasa dalam bahaya, bahkan jika tidak ada pemukulan sampai roboh
telah terjadi. Setelah menghitung wasit akan mengamati pesawat
tempur, dan memutuskan apakah dia fit untuk melanjutkan. Untuk
tujuan penilaian, berdiri delapan perhitungan yang diperlakukan sebagai
sebuah pemukulan sampai roboh.

Secara umum, petinju dilarang memukul di bawah sabuk,


memegang, tersandung, mendorong, menggigit, meludah atau gulat.
celana pendek yang petinju dibangkitkan sehingga lawan tidak
diperbolehkan untuk memukul ke daerah pangkal paha.
Mereka juga dilarang menendang, kepala-menyeruduk, atau
memukul dengan bagian dari lengan lain dari buku-buku jari dari
kepalan tangan tertutup (termasuk memukul dengan siku, bahu atau
lengan, serta dengan sarung tangan terbuka, pergelangan tangan, bagian
dalam , belakang atau samping tangan). Mereka juga dilarang dari
memukul belakang, belakang leher atau kepala (disebut "kelinci-
punch") atau ginjal.
Mereka dilarang memegang tali untuk dukungan ketika
meninju, memegang lawan sementara meninju, atau merunduk di
bawah ikat pinggang lawan mereka (turun di bawah pinggang lawan,
tidak peduli jarak antara). Jika meraih "" - sebuah langkah defensif di
mana petinju wraps lawan-lawannya atau lengan dan memegang untuk
menciptakan jeda - rusak oleh wasit, pesawat tempur masing-masing
harus mengambil langkah penuh kembali sebelum meninju lagi
(alternatif, wasit mungkin langsung para pejuang untuk "punch" dari
permainan kata-kata tersebut). Ketika petinju adalah dirobohkan,
petinju lain harus segera menghentikan pertempuran dan pindah ke
sudut ring netral terjauh sampai wasit telah baik memerintah gugur atau
disebut untuk memerangi untuk melanjutkan.
Pelanggaran aturan ini dapat memutuskan "pelanggaran" oleh
wasit, yang mungkin mengeluarkan peringatan, mengurangi poin, atau
mendiskualifikasi seorang petinju bersalah, menyebabkan kerugian
otomatis, tergantung pada keseriusan dan intensionalitas dari busuk.
Sebuah pelanggaran yang disengaja yang menyebabkan cedera yang
mencegah perlawanan dari terus biasanya menyebabkan petinju yang
melakukan itu akan didiskualifikasi. Sebuah pesawat tempur yang
menderita suatu kebetulan-pukulan rendah dapat diberikan sampai lima
menit untuk pulih, setelah itu mereka dapat memerintah tersingkir jika
mereka tidak mampu untuk melanjutkan. Terkadang pelanggaran yang
menyebabkan cedera mengakhiri pertarungan yang dapat menyebabkan
hasil yang "" tidak ada kontes, atau menyebabkan perjuangan untuk
pergi ke keputusan jika cukup putaran (biasanya empat atau lebih, atau
setidaknya tiga dalam empat putaran berperang) yang telah lulus .
Sebuah pertandingan tinju biasanya terdiri dari beberapa putaran
ditentukan tiga menit, total sampai 12 putaran (sebelumnya 15).
Semenit biasanya menghabiskan antara masing-masing putaran dengan
para pejuang di sudut mereka ditugaskan menerima saran dan perhatian
dari pelatih dan staf.
Pertarungan dikendalikan oleh wasit yang bekerja di dalam
cincin itu untuk menilai dan mengontrol perilaku para pejuang, aturan
pada kemampuan mereka untuk melawan aman, jumlah pejuang
mengetuk-down, dan peraturan tentang pelanggaran Sampai dengan tiga
hakim biasanya hadir di ringside untuk skor pertarungan dan
menetapkan poin untuk para petinju, berdasarkan pukulan yang
menghubungkan, pertahanan, knockdowns, dan lainnya, lebih subjektif,
tindakan. Karena gaya terbuka tinju menilai, banyak perkelahian hasil
kontroversial, di mana salah satu (atau keduanya) pejuang percaya
mereka telah "dirampok" atau tidak adil menolak kemenangan. Setiap
pejuang memiliki sudut ditugaskan dari cincin, di mana pelatih nya,
serta satu atau lebih "detik" dapat diberikan pada pesawat tempur di
awal pertempuran dan di antara putaran. Setiap petinju masuk ke dalam
cincin dari sudut mereka ditugaskan pada awal setiap putaran dan harus
berhenti berjuang dan kembali ke sudut mereka pada akhir putaran
isyarat dari masing-masing.
Sebuah pertarungan di mana jumlah yang telah ditetapkan lolos
ronde ditentukan oleh hakim, dan dikatakan "pergi ke" jarak. Petinju
dengan nilai yang lebih tinggi pada akhir melawan diatur pemenangnya.
Dengan tiga hakim, bulat dan keputusan split yang mungkin, seperti
juga menarik.Seorang petinju dapat memenangkan pertarungan sebelum
keputusan dicapai melalui suatu sistem gugur; buti tersebut dikatakan
telah berakhir "di dalam" jarak jauh.
Jika pejuang adalah knocked down selama perkelahian itu,
ditentukan oleh apakah menyentuh petinju lantai kanvas cincin dengan
bagian tubuh mereka selain dari kaki sebagai akibat dari pukulan lawan
dan tidak tergelincir, sebagaimana ditentukan oleh wasit, wasit mulai
menghitung sampai kedatangan tempur ke kaki nya dan dapat
dilanjutkan. Jika wasit menghitung sampai sepuluh, maka petinju
terlanda diperintah "knocked out" (apakah sadar atau tidak) dan petinju
lainnya adalah pemenang diperintah oleh knockout (KO). A KO
"teknis" (TKO) mungkin juga, dan diperintah oleh wasit, dokter
berkelahi, atau sudut pejuang jika pejuang tidak dapat dengan aman
terus berjuang, berdasarkan luka atau yang dinilai mampu secara efektif
membela diri. Banyak yurisdiksi dan lembaga sanksi juga memiliki
aturan "tiga-AAA", di mana tiga knockdowns dalam hasil putaran
diberikan dalam sebuah TKO. Sebuah berdiri "delapan" aturan
menghitung juga mungkin berlaku.
Wasit ini memberikan hak untuk masuk dan mengelola hitungan
delapan sampai seorang pejuang yang dia mungkin merasa dalam
bahaya, bahkan jika tidak ada pemukulan sampai roboh telah terjadi.
Setelah menghitung wasit akan mengamati pesawat tempur, dan
memutuskan apakah dia fit untuk melanjutkan. Untuk tujuan penilaian,
berdiri delapan perhitungan yang diperlakukan sebagai sebuah
pemukulan sampai roboh.
Secara umum, petinju dilarang memukul di bawah sabuk,
memegang, tersandung, mendorong, menggigit, meludah atau gulat.
celana pendek yang petinju dibangkitkan sehingga lawan tidak
diperbolehkan untuk memukul ke daerah pangkal paha. Mereka juga
dilarang menendang, kepala-menyeruduk, atau memukul dengan bagian
dari lengan lain dari buku-buku jari dari kepalan tangan tertutup
(termasuk memukul dengan siku, bahu atau lengan, serta dengan sarung
tangan terbuka, pergelangan tangan, bagian dalam , belakang atau
samping tangan). Mereka juga dilarang dari memukul belakang,
belakang leher atau kepala (disebut "kelinci-punch") atau ginjal.
Mereka dilarang memegang tali untuk dukungan ketika
meninju, memegang lawan sementara meninju, atau merunduk di
bawah ikat pinggang lawan mereka (turun di bawah pinggang lawan,
tidak peduli jarak antara). Jika meraih "" - sebuah langkah defensif di
mana petinju wraps lawan-lawannya atau lengan dan memegang untuk
menciptakan jeda - rusak oleh wasit, pesawat tempur masing-masing
harus mengambil langkah penuh kembali sebelum meninju lagi
(alternatif, wasit mungkin langsung para pejuang untuk "punch" dari
permainan kata-kata tersebut). Ketika petinju adalah dirobohkan,
petinju lain harus segera menghentikan pertempuran dan pindah ke
sudut ring netral terjauh sampai wasit telah baik memerintah gugur atau
disebut untuk memerangi untuk melanjutkan.
Pelanggaran aturan ini dapat memutuskan "pelanggaran" oleh
wasit, yang mungkin mengeluarkan peringatan, mengurangi poin, atau
mendiskualifikasi seorang petinju bersalah, menyebabkan kerugian
otomatis, tergantung pada keseriusan dan intensionalitas dari busuk.
Sebuah pelanggaran yang disengaja yang menyebabkan cedera yang
mencegah perlawanan dari terus biasanya menyebabkan petinju yang
melakukan itu akan didiskualifikasi.
Sebuah pesawat tempur yang menderita suatu kebetulan-
pukulan rendah dapat diberikan sampai lima menit untuk pulih, setelah
itu mereka dapat memerintah tersingkir jika mereka tidak mampu untuk
melanjutkan. Terkadang pelanggaran yang menyebabkan cedera
mengakhiri pertarungan yang dapat menyebabkan hasil yang "" tidak
ada kontes, atau menyebabkan perjuangan untuk pergi ke keputusan
jika cukup putaran (biasanya empat atau lebih, atau setidaknya tiga
dalam empat putaran berperang) yang telah lulus .
BAB III
KESIMPULAN

Suatu kenyataan yang tidak bias dibantah, bahwa tinju adalah suatu cabang
olah raga yang banyak ditonton oleh seluruh lapisan masyrakat, mulai dari
masyarakat awam sampai para pejabat pemerintah pusat, baik tinju amatir maupun
professional.
Melihat risiko akibat pukulan tinju sedemikian hebatnya, maka di
kalangan kedokteran, ada yang pro dan ada pula yang kontra terhadap tinju. Dan
pihak yang kontra menyarrankan agar tinju dinyatakan terlarang. Bahkan ada
Negara yang melarang pertandingan tinju di negerinya, seperti inggris kabarnya.
Dan pernah pula terjadi unjuk rasa di Inggris untuk menentang adu tinju itu.

Tujuan bertinju tidak sampai kepada kesihatan badan, dan telah berubah
dari hakikat tujuan olahraga Maka hukum islam telah tegas bahwa segala sesuatu
yang menyakiti badan dan menyebabkan bahaya adalah haram hukumnya, baik
yang berkedok olahraga ataupun yang lainnya, termasuk tinju di dalamnya. Maka
dari pembahasan diatas dapat sangat jelas hukum untuk olahraga tinju itu
hukumnya tidak diperbolehkan atau haram.
BAB IV
PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi


pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judulmakalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini
dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi


Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. 2002

Dahlan, Abdul Aziz. Ensiklopedi Hukum Islam. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van
Hoeve, 2004

Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 6. Jakarta: PT. Delta Pemungkas. 1997

Hudin, Misba. TJ. (online) avaible: http://misbahudin54.wordpress.com/.


diaskses pada tanggal 8 april 2010

Micky Jo. Tinju, Olah Raga Beresiko Tinggi. (online) avaible: Micky
Jo.wordpress.com. diaskses pada tanggal 8 april 2010

Nasib, Muhammad. Kemudahan dari Allah, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1
(Surah Al-Fatihah An-Nisaa). Jakarta: Gema Insani, 1999

Pratikto, Herry. Bertindju. Jakarta: P.N. Balai Pustaka. 1966

Wardi Muslich, Ahmad. Hukum Pidana Menurut Al-Quran. Jakarta Timur: Diadit
Media. 2007

Zuhdi, Masjfuk. Masail Fiqhiyah. Jakarta: Toko Gunung Agung. 1997

Anonimus. Hukum Tinju, Adu Sapi/Banteng Dan Gulat Bebas. (online):


avaible: almanhaj.or.id. diaskses pada tanggal 8 april 2010

Aonimus. Tinju Menurut Perspektif Islam. (online) avaible: wordpress.com.


diaskses pada tanggal 8 april 2010

Anonimus. Olahraga Terlarang !. (online) avaible:

http://belajarislam.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=104:olahraga&catid=36:fiqih&Item
id=61. diaskses pada tanggal 8 april 2010.

Anonimus. TJ. (online) avaible: Bocahrawalo.blogspot.com. diaskses pada


tanggal 8 april 2010

Anonimus. TJ. (online) avaible: Wikipedia.com. diaskses pada tanggal 8 april


2010

Sumber : http://www.kumpulansejarah.com/2013/02/sejarah-olahraga-tinju.html

Anda mungkin juga menyukai