Dengan kehadirat Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya
dapat menyelesaikan Makalah dengan tema Olahraga Tinju
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Makalah
ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan Makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki Makalah ilmiah ini. Akhir kata saya ucapkan terima
kasih
Penyusun
Page ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
........................................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah
........................................................................................................................
2
C. Tujuan
........................................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Olahraga Tinju
......................................................................................................................
3
B. Sejarah Awal Tinju
......................................................................................................................
3
C. Teknik Dasar Tinju
......................................................................................................................
12
D. Tipe-tipe peTinju
......................................................................................................................
15
Page ii
........................................................................................................................
26
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
27
Page ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hampir semua cabang olah raga memiliki resiko cedera yang tinggi, namun
olahraga yang langsung kontak dengan tubuh atau menjadikan anggota tubuh
sebagai sasaran untuk meraih kemenangan merupakan olah raga yang
menyerempet pada cacat seumur hidup
BAB II
PEMBAHASAN
A. OLAHRAGA TINJU
Olahraga tinju adalah salah satu cabang olahraga kontak fisik paling
tertua di dunia. Olahraga ini dilakukan satu lawan satu dengan melakukan
serangan dengan cara memukul memakai tangan (meninju) yang diberi
sarung tangan dan melindungi diri dari pukulan yang diberikan lawan. Nilai
diberikan dengan pukulan yang bersih dan mantap ke bagian depan
pinggang ke atas yang sah dari lawan, dengan pukulan ke kepala dan ke
dada mendapatkan nilai lebih. Pemenang pertandingan ini dinyatakan
dengan jumlah pukulan sah pada lawan yang lebih tinggi. Kemenangan juga
dicapai jika lawan dipukul jatuh dan tidak dapat bangkit hingga hitungan ke
sepuluh dari wasit (Knockout, KO) atau jika lawan dinyatakan tidak dapat
melanjutkan Pertandingan
Selain dari itu pengertian dari tinju adalah terjemahan dari boxing
(bahasa Inggris) atau pugilism (bahasa Latin). Kata pugilism menandakan
segala sesuatu yang berbentuk kotak atau box dalam bahasa Inggrisnya.
Menurut beberapa catatan sejarah olahraga ini pertama kali
diperkenalkan oleh bangsa Romawi, Mesir, dan Yunani. Mulanya, para
petinju yang mengikuti pertandingan ini tidak menggunakan sarung tinju,
melainkan sarung besi sehingga banyak petinju yang meninggal di area tinju
karena terkena pukulan sarung tangan besi.
Petinju yang terkenal pada masa itu adalah Theagenes yang berasal dari
Thasos, Yunani. Dia menjadi juara olimpiade tinju yang diadakan pada
tahun 450 M. Ia telah melakukan pertandingan tinju sebanyak 1.406 kali.
Selama karir tinjunya, Theagenes telah melakukan pertandingan tinju
sebanyak 1.406 kali. Namun sayangnya karena pada saat itu para petinju
belum menggunakan sarung tinju.
Banyak petinju yang meninggal di area tinju karena terkena sarung
tangan yang terbuat dari besi. Bahkan hampir semua lawannya tewas sektika
ketika terkena pukulan Theagenes yang cukup tajam.
Barulah pada tahun 1973, peraturan tentang tinju dan pemakaian sarung
tinju yang terbuat dari bahan yang sekarang kita kenal mulai diperkenalkan.
James Ping atau James Broughton adalah petinju pertama yang
menggunakan sarung tinju yang juga seorang petinju juara dari daratan
Britania.
James Ping mulai mensosialisasikan peraturan dan sarung tinju yang lebih
aman pad tanggal 10 Agustus 1973.
Dengan kata lain Tinju adalah olahraga dan seni bela diri yang
mengadukan dua orang dengan berat yang serupa, menyerang satu sama lain
dengan menggunakan tinju mereka di dalam rangkaian pertandingan
berinterval tiga menit yang disebut "ronde"
Di setiap ronde, petinju yang lebih banyak memberikan pukulan bersih atau
serangannya dianggap lebih efektif serta dapat menghindari serangan lawan,
dinyatakan menang ronde tersebut dan memenangkan poin. Bila dapat
menjatuhkan lawannya (atau knockdown) maka satu poin akan dikurangkan
untuk petinju yang terjatuh. Petinju yang lebih banyak menang angka
setelah jumlah ronde yang ditentukan akan dinyatakan sebagai pemenang.
Namun, bila lawan yang terjatuh tidak dapat bangkit setelah 10 detik
hitungan, maka ia dianggap KO (knockout) dan dinyatakan kalah.
Kemenangan juga dapat dicapai bila salah satu petinju dianggap tidak dapat
melanjutkan pertandingan oleh wasit, ini disebut TKO (Technical Knockout)
b. Abad 20
1. 1900-1920
Pada awal abad kedua puluh, sebagian besar dari dunia tinju hanya
terjadi di Amerika Serikat dan Inggris. Juara diakui melalui konsesus
terpopuler lalu dinyatakan dengan surat kabar, hal ini karena belum adanya
badan organisasi untuk tinju. Petinju paling terkenal di era ini adalah juara
kelas berat Jim Jeffries dan Bob Fitzsimmons, yang menjadi petinju pertama
yang menjadi juara dalam 3 kelas: menengah (1892), kelas berat ringan
(1903), dan berat (1897). Juara terkenal lainnya termasuk kelas berat ringan
Philadelphia Jack O'Brien dan juara kelas tengah Tommy Ryan. Pada
tanggal 12 Mei 1902 petinju kelas ringan Joe Gans menjadi orang kulit
hitam pertama yang menjadi juara dunia, prestasi ini diikuti oleh sesama
kulit hitam Jack Johnson yang juga menjadi pertama dari kaumnya yang
berhasil memenangkan kejuaraan kelas berat pada tanggal 28 Desember
1908. Johnson menjadi figur yang sangat kontroversial karena sifatnya yang
lantang dan arogan terhadap kaum kulit putih dalam masa yang sangat rasis
dan diskriminatif. AS pada saat itu masih menempatkan ras kulit hitam
sebagai kaum bawahan.
Pada masa ini tinju adalah olahraga terpopuler di AS, dan juaranya adalah
selebriti paling terkenal di masanya. Pertandingan kejuaraan kerap
menghasilkan semangat tinggi dari publik. Meskipun demikian, legalitas
tinju masih dalam keadaan tidak jelas. Pada tahun 1900, negara bagian New
York mengesahkan UU Lewis yang melarang olahraga tinju.
2. 1920-1940
Pada 1920-an, tinju tetap menjadi olahraga unggulan di AS, dan
bintang terbesarnya pada masa ini adalah Jack Dempsey, yang menjadi juara
dunia kelas berat setelah mendominasi Jess Willard dengan brutal. Dempsey
juga dikenal dengan petarungannya melawan Luis Angel Firpo, serta
kehidupannya yang mewah diluar ring. Dempsey mengakhiri karirnya
dengan dua laga mengesankan melawan Gene Tunney, yang salah satunya
menjadi acara olahraga pertama yang menghasilkan 1.000.000. dollar AS.
Meskipun Tunney mendominasi kedua laga, Dempsey tetap lebih populer
dimata publik, terutama setelah kontroversi dalam pertarungan kedua
mereka. Pertarungan ini memperkenalkan aturan baru bahwa penghitungan
lawan yang jatuh tidak akan dimulai sampai lawan yang berdiri pergi ke
sudut netral.
New York State Athletic Commission mulai terlibat dalam dunia
tinju pada tahun 1930-an. Juara yang terkenal pada era itu termasuk kelas
berat dari Amerika, Joe Louis dan dari Jerman, Max Schmelling. Louis,
membalas kekalahan sebelumnya oleh Schmelling dengan KO di ronde
pertama pada tahun 1938. Laga ini dianggap sebagai peristiwa yang
signifikan dalam sejarah olahraga AS karena Louis, seorang pria kulit hitam
berhasil mengalahkan Schmelling, petinju favorit Nazi Jerman yang pada
saat itu dikuasai oleh ideologi rasisnya Adolf Hitler. Louis juga disebut
sebagai petinju dengan pukulan terhebat sepanjang masa oleh The Ring
Magazine. Juga pada tahun 1938 Henry Armstrong menjadi satu-satunya
petinju yang memegang gelar di tiga kelas yang berbeda pada waktu yang
sama (bulu, ringan, dan welter). Usahanya untuk memenangkan gelar kelas
menengah gagal pada tahun 1940.
3. 1940-1960
Perang Dunia II sedikit menghambat perjalanannya dunia tinju,
banyak juara yang dipaksa daftar ke militer. Setelah perang usai, Louis
melanjutkan karirnya, namun bintang-bintang baru muncul di kelas lain,
seperti Willie Pep juara kelas bulu, yang memenangkan lebih dari 200
pertarungan dengan defensenya yang hebat, dan juga Sugar Ray Robinson,
sering dianggap sebagai petinju terbaik sepanjang masa di kalangan
penggemar dan ahli sejarah tinju. Robinson memegang gelar kelas welter
dunia 1946-1951 dan kelas menengah 1951-1960. Dalam 123 pertandingan
pertamanya, Robinson hanya dikalahkan sekali yaitu oleh Jake Lamotta,
meskipun Robinson setelah itu membalas kekalahannya 5 kali. Lamotta
dikenal sebagai salah satu petinju paling tahan banting, ia hanya terjatuh
sekali dalam 106 pertandingan.
Sayangnya, banyak laga di tahun 1940-an dan 1950-an telah dirusak
oleh keterlibatan mafia, tetapi beberapa petinju seperti Robinson, Lamotta
dan Carmen Basilio terang-terangan menolak pengaruh mafia.
Sementara di kelas berat, Joe Louis mempertahankan gelarnya sampai dia
pensiun di tahun 1949, setelah memegang kejuaraan dalam rekor terlama
yaitu 11 tahun. Ezzard Charles dan Jersey Joe Walcott menggantikannya,
namun mereka kalah tenar dengan Rocky Marciano, yang dengan catatan
49-0 menjadi satu-satunya juara dunia kelas berat yang tidak pernah kalah.
Di antara lawan-lawannya adalah Archie Moore yang memegang gelar juara
dunia kelas berat ringan selama sepuluh tahun dan mencetak rekor sebagai
petinju dengan kemenangan KO terbanyak (131).
4. 1960-1980
Pada awal 1960an tinju kelas berat didominasi oleh Sonny "The Big
Bear" Liston yg mengalahkan hampir semua yang ia hadapi, termasuk
mantan juara Floyd Patterson yang dia kalahkan dua kali dengan KO, dua-
duanya dalam ronde pertama. Liston kesannya tidak dapat dikalahkan,
namun ini sebelum ia bertemu seorang petinju muda bernama Cassius Clay.
Dunia olahraga terguncang setelah Clay secara tidak didugakan berhasil
mengalahkan Liston, lalu dalam pertandingan keduanya Clay mengalahkan
Liston dengan KO di ronde pertama. Clay, yang merubah namanya menjadi
Muhammad Ali, adalah tokoh paling legendaris dalam sejarah tinju,
popularitasnya melampaui olahraga tinju sendiri dan ia digemari di semua
sudut dunia. Pada tahun 1968, Ali menolak untuk dikirim ke perang
Vietnam, melawan pemerintahan AS. Ia mengganggap perang dan
membunuh bertolak belakang dengan kepercayaanya. Karena perlawannya
ini gelarnya dicabut dan ia dilarang bertinju.
Setelah 3 tahun tidak aktif, Ali kembali ke dunia tinju. Pada tahun
1971 dia melawan Joe Frazier dalam laga yang sering disebut "Fight of The
Century" meskipun Ali kalah angka, ia membalas kekalahannya dua kali
setelah itu. Pertarugan tersebut sering dianggap sebagai awal dari "era
emas" tinju kelas berat. Salah satu tokoh yang paling disegani di era tersebut
adalah petinju George Foreman. Pada tahun 1974, Ali melawan Foreman di
Zaire (Sekarang Congo) Foreman, yang lebih muda dan memiliki power
yang hebat sangat diunggulkan. Apalagi setelah ia berhasil menaklukan dua
petinju yang pernah mengalahkan Ali: Joe Frazier dan Ken Norton.
Keduanya dengan KO di ronde kedua. Namun, Ali kembali mengejutkan
dunia ketika ia menang TKO di ronde 8.
Sementara di kelas bawah, Carlos Monzon dari Argentina menguasai
kelas tengah dengan 14 pertahanaan gelar. Sebuah rekor yang baru
dipecahkan pada tahun 2001 oleh Bernard Hopkins. Juga di kelas ringan,
seorang petinju asal Panama, Roberto Duran mendominasi dengan relatif
mudah. Sesuai dengan julukannya: Manos de Piedra (Tangan Batu) Duran
menaklukan 11 dari 12 pertinju yang mencoba merebut gelarnya.
5. 1980-2000
Pada awal 1980-an Larry Holmes mendominasi kelas berat setelah
mengalahkan Muhammad Ali. Kemampuannya yang jelas jauh diatas
petinju lain membuat persaingan dalam tinju kelas berat membosankan.
Sehingga perhatian publik berpindah ke kelas-kelas tengah, ini lah era yang
disebut "Four Kings" dimana dunia tinju fokus terhadap 4 petinju yang
melawan satu sama lain dalam pertarungan-pertarungan paling legendaris di
sejarah tinju. Mereka adalah Roberto Duran, Thomas Hearns, Marvin
Hagler, dan Sugar Ray Leonard.
Pada tahun 1980 Roberto Durn, dikenal sebagai juara kelas ringan
terbaik sepanjang masa, naik ke kelas welter dan merebut gelar dari
juaranya, Sugar Ray Leonard. Namun, dalam pertandingan kedua mereka,
Duran secara tiba-tiba berhenti bertarung dan menghentikan laga, ia tidak
pernah menjelaskan mengapa dan alasannya untuk berhenti masih menjadi
subjek diskusi para penggemar tinju sampai sekarang. Sementara, Leonard
melanjutkan kesuksesannya dengan mengalahkan Thomas Hearns pada
tahun 1981.
Pada tanggal 15 April 1985, juara kelas tengah Marvin Hagler
melawan Thomas Hearns dalam pertandingan yang penuh aksi dan sering
dianggap sebagai 3 ronde paling berkesan dalam sejarah tinju. Kedua
petinju dimulai dari detik pertama menyerang satu sama lain dengan agresi
non stop, sampai akhirnya Hagler menang TKO. Pada tahun 1987, Leonard
berhasil merebut gelar kelas tengah dari Hagler dalam salah satu keputusan
juri paling kontroversial. Hagler pensiun tidak lama setelah itu,
melambangkan kemuakannya terhadap keputusan tersebut.
Setelah akhirnya masa Four Kings, seorang petinju kelas berat
muncul sebagai bintang baru. Dijuluki "Iron Mike" Tyson menjadi juara
dunia kelas berat termuda pada usia 20, ia juga bisa dibilang sebagai
pertinju terpopuler sejak Ali. Tyson dikenal karena auranya yang ganas dan
menyeramkan, mencerminkan juara-juara sebelumnya seperti Jack Dempsey
dan Sonny Liston.
Sama seperti Liston, karir Tyson dilanda dengan banyak kontroversi.
Ia dituduh melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap istrinya
Robin Givens. Sementara itu, ia kehilangan gelarnya dari James Douglas,
seorang petinju tidak dikenal dan memiliki kemampuan jelas dibawah
Tyson. Namun, yang paling parah adalah tuduhan pemerkosaannya terhadap
Desiree Washington. Pada tahun 1991 Tyson dipenjara karena pemerkosaan,
dan keluar tiga tahun kemudian. Dengan Tyson lenyap dari dunia tinju,
Evander Holyfield, Lennox Lewis dan Riddick Bowe muncul sebagai kelas
berat terbaik di era 90an.
Sementara itu, di kelas welter ringan, petinju legendaris asal
Meksiko Julio Csar Chavez mencetak rekor kemenangan berturut-turut
terpanjang yaitu 89-0 sebelum seri melawan Pernell Whitaker pada tahun
1993. Pada akhir 1990-an Chavez digantikan oleh peraih medali emas
Olimpiade asal AS, Oscar De La Hoya, yang menjadi figur populer dan
petinju tersukses secara finansial, karirnya diperkirakan menghasilkan
sekitar 600 juta dolar. De la Hoya memenangkan kejuaraan dalam enam
kelas berat, ia juga pernah mengalahkan beberapa petinju ternama seperti
Chavez, Whitaker, Fernando Vargas, Ricardo Mayorga dan Ike Quartey.
Pada akhir 1990-an Mike Tyson muncul kembali di dunia tinju,
namun ia lagi-lagi menerima kekalahan yang tak terduga ketika ia melawan
Evander Holyfield pada tahun 1996. Kontroversi datang ketika mereka
bertanding lagi pada tahun 1997, Tyson menggigit sepotong dari telinga
Holyfield, ia di diskualifikasi, lisensi tinjunya dicabut selama satu tahun dan
juga didenda 3 juta dollar AS. Setelah itu Holyfield memenangkan dua dari
tiga sabuk gelar juara, tetapi kalah pada tahun 1999 dengan juara WBC
Lennox Lewis.
6. 2000-sekarang
Di dekade terakhir ini, popularitas tinju di AS menurun. Banyak
yang menyangka ini disebabkan oleh lemahnya kelas berat zaman sekarang,
dan juga kalah tenar dengan olahraga baru yaitu Mixed Martial Arts
(MMA). Namun, ketenaran tinju justru meningkat di negara-negara diluar
AS, terutama di Eropa dan Amerika Selatan. Ini dicerminkan dengan
dominasi para pertinju asal Ukraina: Klitschko bersaudara di kelas berat.
Sejak naik daunnya tinju di Amerika Selatan, terutama Meksiko,
kelas-kelas rendah yang didominasi oleh ras latin seperti kelas bulu dan
kelas bantam mendapat perhatian publik. Petinju-petinju seperti Juan
Manuel Marquez, Marco Antonio Barrera, Erik Morales adalah beberapa
dari bintang-bintang tinju tahun 2000an. Kelas yang lebih ringan melibatkan
petinju yang lebih kecil dan cepat, karena itu juga menghasilkan banyak
pertandingan penuh aksi. Banyak pertarungan paling terkenal dari masa ini
melibatkan petinju asal latin seperti trilogi Barrera vs Morales, Marquez vs
Diaz, Castillo vs Corrales dll.
Namun figur paling terkenal di masa ini adalah Manny Pacquiao dari
Filipina. Pacquiao menakjubkan dunia tinju dengan memecahkan rekor
juara di kelas terbanyak, tepatnya 8: Kelas terbang, bantam super, bulu,
ringan yunior, ringan, welter yunior, welter, dan tengah yunior. Pacquiao
juga mengalahkan banyak petinju-petinju ternama diantara lain Marco
Antonio Barrera, Erik Morales, Juan Manuel Marquez, Shane Mosley,
Ricky Hatton, Antonio Margarito, Miguel Cotto, dan Oscar de la Hoya.
Meskipun minatnya menurun, AS tetap menghasilkan banyak juara.
Seperti Roy Jones Jr. dengan kombinasi power dan kecepatan yang hebat,
dapat menguasai kelas tengah super dan berat ringan. Bernard Hopkins yang
setelah memecahkan rekor sebagai juara kelas tengah terlama dengan 20
pertahanan, kembali mengejutkan dunia tinju dengan menjadi juara tertua di
umur 47, setelah merebut gelar berat ringan dari Jean Pascal. Selain itu,
Floyd Mayweather Jr. setelah mengalahkan Oscar de la Hoya, menggantikan
posisinya sebagai petinju tersukses secara finansial. Mayweather yang
dikenal dengan defensenya yang hebat dan ucapannya yang sering
mengundang kontroversi, memenangkan kejuaraan di 5 kelas berat, ia juga
mengalahkan nama-nama besar seperti diantaranya de la Hoya, Jose Luis
Castillo, Diego Corrales, Shane Mosley, Juan Manuel Marquez, Miguel
Cotto dan Ricky Hatton. Pertarungan antara dua bintang terbesar tinju masa
ini, Pacquiao dan Mayweather, sangat ditunggu-tunggu oleh banyak
penggemar, namun tidak pernah terjadi karena dihalangi berbagai macam
alasan dari kedua pihak.
Pada awal 2010an, seorang petinju muda dari AS, dan peraih medali
emas olimpiade bernama Andre Ward menjadi sosok baru yang menarik di
dunia tinju. Ia mengikuti turnamen kelas tengah super yang disebut Super
Six World Boxing Classic, sebagai kontestan termuda diantara juara-juara
yang berpengalaman, tidak ada yang menyangka Ward akan sukses di
turnamen tersebut. Hebatnya, Ward berhasil memenangkan turnamen
dengan kemahiran teknisnya serta keahliannya dalam mengatur taktik.
Nama-nama besar yang ia kalahkan diantara lain adalah Mikkel Kessler,
Carl Froch, Arthur Abraham dan Chad Dawson.
C. TEKNIK DASAR TINJU
A. Sikap
Meskipun banyak petinju yang mengembangkan gaya dan cara
betarung sendiri, teknis dasar dan tradisional adalah sebagai berikut:
Sikap ini berlaku untuk petinju yang tangan kanannya lebih dominan,
atau disebut juga orthodox. Petinju berdiri dengan kaki kanan setengah-
langkah di belakang kaki kiri. Tinju kiri (lead) sekitar enam inci di
depan wajah di tingkat mata. Tinju kanan (rear) diletakan di samping
dagu dan siku diposisikan didepan tulang rusuk untuk melindungi
tubuh. Dagu diposisikan ke dada untuk menghindari pukulan ke rahang
yang sering menyebabkan knockout. Menjaga posisi tangan seperti itu
dianggap sangat penting dan tidak mudah selama pertandingan. Petinju
kidal atau southpaw seperti Manny Pacquiao dan Marvin Hagler
menggunakan cerminan dari sikap ortodox. Petinju kidal menggunakan
tangan kanan sebagai lead, dan tangan kiri sebagai rear. Sikap kidal
dapat memberikan kesulitan bagi petinju ortodoks yang tidak terbiasa
mendapat jab, hook, atau straight dari sisi yang berlawanan. Sikap
kidal, sebaliknya, lemah terhadap serangan straight right (tangan kanan
lurus)
B. Pukulan
v Straight
Straight adalah pukulan lurus dalam olahraga tinju. Lazimnya,
pukulan straight dilontarkan setelah pukulan Jab, tapi tidak selalu
begitu, karena bisa dikombinasikan dengan pukulan lain, sesuai strategi
dan kondisi di ring (tinju).
v Hook
Hok dalam bahasa Inggris berarti kait. Dan memang posisi
seperti itu yang dilakukan oleh seorang petinju dalam melontarkan
pukulan hook. Pukulan hook dapat dilontarkan kedua tangan, kanan dan
kiri. Pukulan hook dikenal sangat mematikan dalam tinju. Petinju kelas
beratMike Tyson dulu sangat ditakuti karena pukulan hooknya sering
memukul KO lawan, sedang petinju Indonesia Ellyas Pical memiliki
pukulan hook kiri yang sangat keras, dan sering memukul KO lawan
dengan senjata andalan hook kiri. Karena keandalan pukulan tersebut
Pical dijuluki sebagai Exocet. Pukulan jab, biasanya berfungsi
mengganggu konsentrasi lawan atau sekedar pukulan pembuka dalam
suatu serangan, namun tidak jarang pukulan jab bisa terlontar dengan
keras dan memukul lawan dan membuatnya KO.
v Uppercut
Uppercut adalah pukulan pendek dalam tinju, biasanya
merupakan pukulan andalan untuk mengalahkan lawan dengan KO.
Pukulan upper cut dilontarkan dari bawah, posisi tangan dan siku
petinju membentuk huruf "V" dengan sasaran utama perut, ulu hati dan
dagu lawan.Petinju Indonesia Muhammad Rachman dikenal memiliki
senjata ampuh berupa uppercut kiri maupun kanan, dan sering
memukul KO lawan dengan pukulan ini.
v Cros
Cros dalam tinju bukan merupakan pukulan standar
seperti jab, straight, hook atau upper cut, melainkan pukulan
modifikasi, merupakan gabungan antara pukulan straight dan upper cut,
dengan target rahang atau perut lawan. Istilah ini hanya dikenal
dalam tinju profesional, dan tidak dikenal dalam tinju amatir yang
hanya mengenal pukulan standar seperti tersebut di atas.
v Long hook
Long hook merupakan pukulan hook yang dilontarkan dari jarak
jauh. Dalam tinju, long hook bukan merupakan pukulan standar
seperti jab, straight, hook atau upper cut, melainkan pukulan
modifikasi, merupakan gabungan antara pukulan straight dan hook.
PetinjuMuhammad Ali dikenal yang mempopulerkan pukulan long
hook ini. Di Indonesia, pukulan ini dikenal sebagai pukulan Swing.
Dalam istilah tinju internasional, istilah pukulan swing ini tidak dikenal,
dan lebih dikenal sebagai long hook.
Pukulan long hook ini hanya dikenal dalam tinju profesional,
dan tidak dikenal dalam istilah dalam tinju amatir yang hanya mengenal
istilah pukulan standar seperti tersebut di atas. ukulan "Swing" adalah
istilah yang hanya populer di Indonesia, sebetulnya istilah yang diakui
secara internasional adalah Long hook yang dipopulerkan
oleh Muhammad Ali. Pada saat pertandingan Muhammad Ali disiarkan
oleh TVRI, penyiar dan komentator TVRI menyebut pukulan Long
hook ini sebagai Swing, karena gaya melontarkan pukulan seperti
mengayunkan tangan dari jarak jauh. Dibarengi dengan gerakan kaki
yang lincah, serta pukulam long hook alias swing, gerakan pukulan ini
memang benar-benar khas Muhammad Ali, dan sampai sekarang tidak
ada yang sanggup menirunya.
v Rabbit punch
Rabbit punch adalah salah satu pukulan yang sangat terlarang
dan sangat berbahaya bagi lawan dalam bertinju. Rabbit punch
dilancarkan dari arah atas ke arah bawah, terutama saat lawan sedang
dalam posisi merunduk. Sengaja atau tidak, pukulan ini dilarang karena
mengincar ubun-ubun atau tengkuk lawan yang sangat berbahaya dan
mematikan. Rabbit punch adalah salah satu pukulan yang sangat
terlarang dan sangat berbahaya bagi lawan dalam bertinju. Rabbit punch
dilancarkan dari arah atas ke arah bawah, terutama saat lawan sedang
dalam posisi merunduk. Sengaja atau tidak, pukulan ini dilarang karena
mengincar ubun-ubun atau tengkuk lawan yang sangat berbahaya dan
mematikan.
Target utama pukulan ini adalah bagian kepala lawan, tapi bisa juga
perut, tergantung situasi dan posisi sang petinju.
Untuk petinju ortodoks (tinju), pukulan straight dilontarkan dengan
pukulan kanan(karena tangan kanan lebih keras dari tangan kiri), dan
sebaliknya untuk petinju kidal.
D. TIPE-TIPE PETINJU
"Style" sering didefinisikan sebagai pendekatan strategis tempur
seorang petinju. Meskipun seorang petinju sukses sebaiknya dapat
adaptasi terhadap berbagai macam cara bertempur musuh, tetap
biasanya ada satu style yang ia paling suka. Tipe dan gaya seorang
petinju bertarung sesuai dengan fisik serta mental invindu dan tidak
ada dua petinju dengan gaya bertarung yang sama persis.
1. Boxer/Out-fighter
"boxer" atau outfighter berusaha untuk menjaga jarak antara
dirinya dan lawannya, berkelahi dengan mengandalkan pukulan yang
lebih cepat dan berjangkauan panjang, seperti jab. Karena bergantung
pada pukulan lemah, outfighter cenderung menang angka ketimbang
dengan KO. Seorang out-fighter perlu jangkauan, kecepatan tangan, dan
kelincahan kaki.
Suatu kenyataan yang tidak bias dibantah, bahwa tinju adalah suatu cabang
olah raga yang banyak ditonton oleh seluruh lapisan masyrakat, mulai dari
masyarakat awam sampai para pejabat pemerintah pusat, baik tinju amatir maupun
professional.
Melihat risiko akibat pukulan tinju sedemikian hebatnya, maka di
kalangan kedokteran, ada yang pro dan ada pula yang kontra terhadap tinju. Dan
pihak yang kontra menyarrankan agar tinju dinyatakan terlarang. Bahkan ada
Negara yang melarang pertandingan tinju di negerinya, seperti inggris kabarnya.
Dan pernah pula terjadi unjuk rasa di Inggris untuk menentang adu tinju itu.
Tujuan bertinju tidak sampai kepada kesihatan badan, dan telah berubah
dari hakikat tujuan olahraga Maka hukum islam telah tegas bahwa segala sesuatu
yang menyakiti badan dan menyebabkan bahaya adalah haram hukumnya, baik
yang berkedok olahraga ataupun yang lainnya, termasuk tinju di dalamnya. Maka
dari pembahasan diatas dapat sangat jelas hukum untuk olahraga tinju itu
hukumnya tidak diperbolehkan atau haram.
BAB IV
PENUTUP
Dahlan, Abdul Aziz. Ensiklopedi Hukum Islam. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van
Hoeve, 2004
Micky Jo. Tinju, Olah Raga Beresiko Tinggi. (online) avaible: Micky
Jo.wordpress.com. diaskses pada tanggal 8 april 2010
Nasib, Muhammad. Kemudahan dari Allah, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1
(Surah Al-Fatihah An-Nisaa). Jakarta: Gema Insani, 1999
Wardi Muslich, Ahmad. Hukum Pidana Menurut Al-Quran. Jakarta Timur: Diadit
Media. 2007
http://belajarislam.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=104:olahraga&catid=36:fiqih&Item
id=61. diaskses pada tanggal 8 april 2010.
Sumber : http://www.kumpulansejarah.com/2013/02/sejarah-olahraga-tinju.html