Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN KEHALUSAN SEMEN

a. Maksud
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan kehalusan semen Portland dengan menggunakan
saringan No. 100 dan saringan No. 200.
Kehalusan merupakan suatu faktor penting yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi antara
partikel semen dengan air.
b. Acuan
SNI 15-2530-1991 ; Metode pengujian kehalusan semen Portland
c. Peralatan
1. Saringan No. 100 dan No.200 sesuai dengan standart ASTM
2. Neraca analitik kapasitas maksimum 200 gram dengan ketelitian 0,1% dari berat contoh,
berikut satu set batu timbangan terdiri dari 50 gram sampai 10 mg
3. Kuas dengan ukuran tangkai bulu kuas yang sesuai dengan keperluan ini.
d. Teori
Persyaratan kehalusan semen adalah berat tertahan diatas saringan No.100 sebesar 0% dan
berat tertahan di atas saringan No. 200 maksimum 10%
Kehalusan semen (F) dihitung dengan rumus ;

A
F x100%
B

dimana B = Berat benda uji semula (misal B = 50 gram)

A = Berat benda uji tertahan pada masing-masing saringan

e. Benda Uji
Semen Portland
f. Prosedur Percobaan
1. Susun urutan saringan ; mulai saringan No.100, No.200 dan Pan (diletakkan paling bawah)
2. Timbang benda uji sebanyak 50 gram dan masukkan kedalam susunan saringan
3. Goyang saringan secara perlahan-lahan sehingga bagian benda uji yang tertahan kelihatan
bebas dari partikel-partikel halus (pekerjaan ini dilakukan 3 sampai 4 menit).
4. Menutup saringan dan melepas pan, mengetok saringan perlahan-lahan dengan tangkai tuas
supaya abu yang menempel terlepas dari saringan.
5. Membersihkan sisi bagian bawah saringan dengan kuas, mengosongkan pan dan
membersihkan dengan kain, kemudian memasang kembali.
6. Mengambil tutup saringan dengan hati-hati, mengembalikan kedalam saringan bila ada
partikel kasar yang menempel pada tutup.
7. Melanjutkan penyaringan dengan menggoyang-goyangkan saringan perlahan lahan selama
9 menit.
8. Menutup saringan, melanjutkan penyaringan lagi selama 1 menit dengan cara
menggerakkan saringan kedepan dan bekerja dengan posisi sedikit dimiringkan. Kecepatan
gerakan kira-kira 150 kali per menit, setiap 25 gerakan, memutar ssaringan kira-kira 60o.
pekerjaan ini dilakukan diatas kertas putih, bila ada partikel yang keluar dari saringan dan
atau pan serta tertampung diatas kertas, maka harus dikembalikan kedalam saringan.
Pekerjaan penyaringan dihentikan setelah benda uji tidak lebih dari 0,05 gram lewat
saringan dalam waktu penyaringan selama 1 menit.
9. Menimbang benda uji yang tertahan diatas masing-masing saringan No.100 dan No.200,
kemudian menghitung prosentase berat tertahan terhadap berat benda uji mula-mula.
10. Ulangi percobaan diatas untuk benda uji ke-2.

g. Hasil Percobaan
Berat benda uji, B = 50 gram
Pemeriksaan Berat tertahan, A Prosentase Kehalusan Persyaratan
(gr) tertahan (%) Rata-Rata (%)
Perc-1 Perc-2 F1 F2 (%)
- Tertahan saringan No.100 0 0 0 0 0 0
- Tertahan saringan No. 200 1.7 1.1 3.4 2.2 2.8 10
- Tertahan PAN 48.3 48.9 96.9 97.8 97.35

Contoh perhitungan
Percobaan-1 : - A = 1.7 gram
B = 50 gram
1,7
F x100% 3,4%
50

- A = 48.3 gram
B = 50 gram
48,3
F x100% 96,9%
50

h. Kesimpulan :
- Benda Uji Semen Tertahan rata-rata ayakan no.100 = 0 %
- Benda Uji Semen Tertahan rata-rata ayakan no.200 = 2.8 %
Benda uji semen yang digunakan memenuhi persyaratan kehalusan semen yakni 10% berat
tertahan diatas saringan No.200 dan 0% berat tertahan diatas saringan No.100. Jadi, semen
tersebut dapat dipakai untuk campuran beton.

Anda mungkin juga menyukai