Anda di halaman 1dari 89

NANDA

DISTURBED SENSORY PERCEPTION


(SPECIFY: VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC, GUSTATORY,
TACTILE, OLFACTORY)
GANGGUAN PERSEPSI PANCAINDERA
(KHUSUS UNTUK: PENGLIHATAN, PENDENGARAN, KINESTHETIC,
PERABAAN, PENGECAPAN, PENCIUMAN)

Domain 5: perception/cognition
Daerah hasil 5: persepsi/kognisi
Class 3: sensation/perception
Kelas 3: sensasi/persepsi

Definition: change in the amount or patterning of incoming stimuli accompanied by a


diminished, exaggerated, distorted, or impaired response to such stimuli
Defenisi: perubahan dalam jumlah maupun pola rangsangan yang diterima yang disertai dengan
penyusutan, pelebihan, penyimpangan, atau gangguan tanggapan terhadap rangsangan tersebut.

Defining Characteristic
Gambaran Sifat yang Khas

Change in behavior pattern Hallucinations


Berubahnya pola perilaku Halusinasi
Change in problem-solving abilities Impaired communication
Berubahnya kemampuan dalam Komunikasi yang lemah
memecahkan masalah
Irritability
Change in sensory acuity Cepat marah
Berubahnya ketajaman pancaindera
Poor concentration
Change in usual response to stimuli Konsentrasi yang lemah
Berubahnya respon yang umum terhadap
rangsangan Restlessness
Kegelisahan
Disorientation
Gagal penyesuaian Sensory distortions
Distorsi pancaindera
Related Factors
Faktor-faktor yang berkaitan
Altered sensory integration Electrolyte imbalance
Pengintegrasian pancaindera yang Ketidakseimbanagn cairan tubuh
terganggu
Excessive environmental stimuli
Altered sensory reception Rangsang lingkungan yang berlebihan
Penerimaan terhadap pancaindera yang
terganggu Insufficient environmental stimuli
Rangsang lingkungan yang tak mencukupi
Altered sensory transmission
Penyebaran gangguan pancaindera Psychological stress
Stres psikologis
Biochemical imbalance
Ketidakseimbangan biokimiawi
Note: this diagnose will retire from the NANDA-I taxonomy in the 2012-2014 edition unless
additional work is done to bring it to a LOE of 2.1 or higher.
Catatan: diagnosa ini bisa dilihat lagi pada taksonomi NANDA-I edisi 2012-2014 kecuali beberapa
kegiatan yang baru ditambahkan yang belum ada pada LOE 2.1 atau yan lebih tinggi
NANDA-NOC Linkage
SENSORY / PERCEPTUAL ALTERATION
PANCAINDERA/ PERUBAHAN PERSEPSI
(Visual, auditory, kinesthetic, gustatory, tactile, olfactory)
(Penglihatan, pendengaran, kinestetis, pengecapan, perabaan, penciuman)

Definition: a state in which an individual experiences a change in the amount or patterning


of incoming stimuli accompanied by a diminished, exaggerated, distorted, or impaired
response to such stimuli.
Defenisi: Suatu keadaan dimana seserang mengalami suatu perubahan dalam jumlah atau pola
rangsangan yang diterima yang disertai dengan penyusutan, pelebihan, penyimpangan, atau
tanggapan yang lemah terhadap rangsangan tersebut.

Suggested Outcomes:
Hasil yang Disarankan:

Anxiety control Distorted thought process


Kontrol kecemasan Penyimpangan proses berpikir
Body image Energy conservation
Gambaran tubuh Pemeliharaan energi
Cognitive ability Hearing compensation behavior
Kemampuan kognitif Kompensasi tingkahlaku pendengaran
Cognitive orientation Vision compensation behavior
Orientasi kognitif Kompensasi tingkahlaku penglihatan

Additional Associated Outcomes:


Tambahan Hasil yang Berkaitan:

Electrolyte & Acid / base balance Rest


Kesetimbangan cairan tubuh dan asam/basa Istirahat
Endurance Risk control: hearing impairment
Daya tahan tubuh Kontrol resiko: melemahnya indera
Fluid balance pendengaran
Kesetimbangan aliran cairan tubuh Risk control: visual impairment
Neurological status Kontrol resiko: melemahnya indera
Status persarafan penglihatan
Sleep
Tidur
Anxiety Control (1402)
Kontrol Kecemasan

Domain psychosocial health (III)


Daerah hasil Kesehatan psikososial (III)
Class self control (O)
Kelas Kontrol diri (O)
Scale never demonstrated to consistently demonstrated (m)
Skala dari tidak bisa ditunjukkan hingga ditunjukkan secara konsisten (m)

Definition: personal actions to eliminate or reduce feeling of apprehension and tension


from an unidentifiable source
Defenisi: tindakan seseorang untuk menghilangkan dan mengurangi perasaan ketakutan dan
tertekan yang sumbernya tidak bisa diidentifikasi
Never Rarely Sometimes Often Consistently
demonstrated demonstrated demonstrated demonstrated demonstrated
Anxiety Control Tidak pernah Jarang Kadang-kadang Sering Selalu
Kontrol Kecemasan ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan
1 2 3 4 5
Indikator
Monitors intensity of anxiety 1 2 3 4 5
Memantau intensitas
kecemasan
Eliminates precursors of 1 2 3 4 5
anxiety
Menghilangkan pencetus
kecemasan

Decreases environmental 1 2 3 4 5
stimuli when anxious
Menurunkan rangsang
lingkungan ketika cemas
Seeks information to reduce 1 2 3 4 5
anxiety
Mencari informasi untuk
mengurangi kecemasan

Plans coping strategies for 1 2 3 4 5


stressful situations
Merencanakan strategi
koping terhadap situasi yang
menekan
Uses effective coping 1 2 3 4 5
strategies
Menggunakan strategi
koping yang efektif
Uses relaxation techniques to 1 2 3 4 5
reduces anxiety
Menggunakan teknik
relaksasi untuk mengurangi
rasa cemas
Reports decreased duration 1 2 3 4 5
of episodes
Melaporkan jangka waktu
penurunan setiap episode
Reports increased length of 1 2 3 4 5
time between episodes
Melaporkan lamanya jangka
waktu peningkatan antara
dua episode
Maintains role performance 1 2 3 4 5
Menjaga pemenuhan peran
Maintains social relationships 1 2 3 4 5
Menjaga hubungan sosial
Maintains concentration 1 2 3 4 5
Menjaga Konsentrasi
Reports absence of sensory 1 2 3 4 5
perceptual distortions
Melaporkan ketidakhadiran
penyimpangan persepsi pada
pancaindera
Reports adequate sleep 1 2 3 4 5
Melaporkan tidur yang
adekuat
Reports absence of physical 1 2 3 4 5
manifestation of anxiety
Melaporkan ketidakhadiran
manifestasi fisik akan
kecemasan
Behavioral manifestations of 1 2 3 4 5
anxiety absent
Manifestasi perilaku akan
ketidakhadiran kecemasan
Controls anxiety response 1 2 3 4 5
Mengontor respon rasa
cemas
Other (specify) 1 2 3 4 5
Lainnya (sebutkan)
Body Image
Gambaran Tubuh

Domain psychosocial health (III)


Daerah hasil kesehatan psikososial (III)
Class psychological well-being (M)
Kelas kesehatan psikologis (M)
Scale never positive to consistently positive (k)
Skala tidak positif hingga positif secara konsisten

Definition: positive perception of own appearance and body functions


Defenisi: persepsi yang positif akan penampilan pribadi dan fungsi tubuh
Sometimes
Rarely positive positive Consistently
Body image Never positive Jarang yang Kadang-kadang Often positive positive
Gambaran Tubuh Tidak positif positif positif Sering positif Selalu positif
1 2 3 4 5
Indikator
Internal picture of self 1 2 3 4 5
Gambaran internal pribadi
Congruence between body 1 2 3 4 5
reality, body ideal, and body
presentation
Sesuai antara kenyataan,
ideal, dan perilaku tubuh
Description of affected body 1 2 3 4 5
part
Deskripsi pada bagian tubuh
yang terkena dampak
Willingness to touch affected 1 2 3 4 5
body part
Kesediaan untuk disentuh
pada bagian tubuh yang
terkena dampak
Satisfaction with body 1 2 3 4 5
appearance
Puas dengan penampilan
tubuh
Satisfaction with body 1 2 3 4 5
function
Puas dengan fungsi tubuh
Adjustment to changes in 1 2 3 4 5
physical appearance
Menyesuaikan diri dengan
berubahnya penampilan
pisik
Adjustment to changes in 1 2 3 4 5
body function
Menyesuaikan diri dengan
berubahnya fungsi tubuh
Adjustment to changes in 1 2 3 4 5
health status
Menyesuaikan diri dengan
berubahnnya status
kesehatan
Willingness to use strategies 1 2 3 4 5
to enhance appearance and
function
Kesediaan untuk
menggunakan strategi untuk
meningkatkan penampilan
dan fungsi tubuh
Other (specify) 1 2 3 4 5
Lainnya (sebutkan)
Cognitive Ability
Kemampuan Kognitif

Domain physiologic health (II)


Daerah hasil kesehatan fisiologis (II)
Class neurocognitive (J)
Kelas neurokognitif (J)
Scale extremely compromised to not compromised (a)
Skala - Skala- amat sangat dicurigai sampai tidak dicurigai (a)

Definition: ability to execute complex mental processes


Defenisi: kemampuan untuk melaksanakan proses mental yan kompleks
Extremely Substantially
compromised compromised Moderately Middly Not
Cognitive Ability Amat sangat Sangat compromised compromised compromised
Kemampuan kognitif dicurigai dicurigai Dicurigai agak dicurigai Tidak dicurigai
1 2 3 4 5
Indikator
Communicates clearly and 1 2 3 4 5
appropriately for age and
ability
Komunikasi yang jelas dan
wajar sesuai dengan umur
dan kemampuan
Demonstrates control over 1 2 3 4 5
selected events and situations
Menunjukkan kendali atas
situasi dan kejadian yang
dipilih
Attentiveness 1 2 3 4 5
Penuh perhatian
Concentration 1 2 3 4 5
Konsentrasi
Demonstrates immediate 1 2 3 4 5
memory
Mengingat dengan segera
Demonstrates recent memory 1 2 3 4 5
Mengingat hal-hal yang baru
saja terjadi
Demonstrates remote 1 2 3 4 5
memory
Mengingat kejadian yang
sudah lama sekali terjadi
Processes information 1 2 3 4 5
Memproses informasi
Weighs alternatives when 1 2 3 4 5
making decisions
Mempertimbangkan jalan
lain ketika membuat
keputusan
Makes appropriate decisions 1 2 3 4 5
Membuat keputusan yang
pas
Other (specify) 1 2 3 4 5
Lainnya (sebutkan)

Cognitive Orientation
Orientasi Kognitif

Domain physiologic health (II)


Daerah hasil kesehatan fisiologis (II)
Class neurocognitive (J)
Kelas neurokognitif (J)
Scale never demonstrated to consistently demonstrated (m)
Skala dari tidak bisa ditunjukkan hingga ditunjukkan secara konsisten (m)

Definition: ability to identify person, place, and time


Defenisi: kemampuan untuk mengenal seseorang, tempat, dan waktu
Never Rarely Sometimes Often Consistently
demonstrated demonstrated demonstrated demonstrated demonstrated
Cognitive orientation Tidak pernah Jarang Kadang-kadang Sering Selalu
Orientasi Kognitif ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan
1 2 3 4 5
Indikator
Identifies self 1 2 3 4 5
Mengenal diri sendiri
Identifies significant others 1 2 3 4 5
Mengenal orang penting
lainnya
Identifies current place 1 2 3 4 5
Mengenal tempat yang
sekarang
Identifies significant others 1 2 3 4 5
Mengenal orang penting
lainnya
Identifies current place 1 2 3 4 5
Mengenal tempat yang
sekarang
Identifies correct day 1 2 3 4 5
Mengenal hari yang pas
Identifies correct month 1 2 3 4 5
Mengenal bulan yang pas
Identifies correct year 1 2 3 4 5
Mengenal tahun yang pas
Identifies correct season 1 2 3 4 5
Mengenal musim yang pas
Other (specify) 1 2 3 4 5
Lainnya (sebutkan)

Distorted Thought Control


Kontrol Berpikir yang Menyimpang

Domain psychosocial health (III)


Daerah hasil kesehatan psikososial (III)
Class self-control (O)
Kelas Pengendalian diri
Scale never demonstrated to consistently demonstrated (m)
Skala dari tidak bisa ditunjukkan hingga ditunjukkan secara konsisten (m)

Definition: self- restraint of disruption in perception, thought processes, and thought


content
Defenisi: pengendalian diri akan gangguan persepsi, proses berpikir, dan isi pikiran
Never Rarely Sometimes Often Consistently
demonstrated demonstrated demonstrated demonstrated demonstrated
Distorted Thought Control Tidak pernah Jarang Kadang-kadang Sering Selalu
Menyimpangnya Kontrol ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan
Berpikir 1 2 3 4 5
Indikator
Recognizes hallucinations or 1 2 3 4 5
delusions are occurring
Mengenal apakah sesuatu
yang sedang terjadi adalah
halusinasi atau delusi
(khayalan)
Refrains from attending to 1 2 3 4 5
hallucinations or delusions
Menahan diri dari terjadinya
halusinasi atau delusi
Refrains from responding to 1 2 3 4 5
hallucinations or delusions
Menahan diri dari
memperturutkan halusinasi
atau delusi
Verbalizes frequency of 1 2 3 4 5
hallucinations or delusions
Mengungkapkan dengan
kata-kata frekwensi dari
halusinasi atau delusi
Describes content of 1 2 3 4 5
hallucinations or delusions
Menggambarkan isi dari
halusinasi atau delusi
Reports decrease in 1 2 3 4 5
hallucinations or delusions
Melaporkan berkurangnya
halusinasi atau delusi
Asks for validations of reality 1 2 3 4 5
Meminta untuk memfalidasi
kenyataan
Maintains affect consistent 1 2 3 4 5
with mood
Menjaga pengaruh yang
konsisten sejalan dengan
suasana hati
Interacts with others 1 2 3 4 5
appropriately
Berhubungan dengan orang
lain sewajarnya
Behaviors indicate accurate 1 2 3 4 5
interpretation of environment
Perilaku yang
mengindikasikan interpretasi
yang benar terhadap
lingkungan
Exhibits logical thought flow 1 2 3 4 5
patterns
Menunjukkan berpikir logis
mengikuti pola
Exhibits reality based 1 2 3 4 5
thinking
Menunjukkan kenyataan
berdasarkan pemikiran
Exhibits appropriate thought 1 2 3 4 5
content
Menunjukkan is pikiran yang
sesuai
Exhibits ability to grasp ideas 1 2 3 4 5
of others
Kemampuan untuk menyerap
gagasan orang lain
Other (specify) 1 2 3 4 5
Lainnya (sebutkan)
Energy Conservation
Pemeliharaan Energi

Domain functional health (I)


Daerah hasil kesehatan funsional (I)
Class energy maintenance (A)
Kelas pemeliharaan energi (A)
Scale not at all to a very great extent (e)
Skala tidak semuanya hingga sangat-sangat luas

Definition: extent of active management of energy to initiate and sustain activity


Defenisi: segala bentuk kegiatan pengaturan energi untuk memulai dan menopang suatu aktivitas
To a very great
To a slight To a moderate To a great extent extent
Energy conservation Not at all extent extent Sangat luas Sangat-sangat
Pemeliharaan energi Tidak ada Sedikit luas Luas 4 luas
1 2 3 5
Indikator
Balances activity and rest 1 2 3 4 5
Seimbang antara aktivitas
dan istirahat
Naps in expected range 1 2 3 4 5
Tidur sejenak dalam jarak
waktu yang diinginkan
Recognizes energy 1 2 3 4 5
limitations
Mengenali batasan energi
Uses energy conservation 1 2 3 4 5
techniques
Menggunakan teknik
memelihara energi
Adapts lifestyle to energy 1 2 3 4 5
level
Menyesuaikan gaya hidup
sesuai dengan tingkatan
energi
Maintains adequate nutrition 1 2 3 4 5
Menjaga nutrisi yang
adekuat
Endurance level adequate for 1 2 3 4 5
activity
Tingkatan daya tahan yang
adekuat sesuai dengan
aktivitas
Other (specify) 1 2 3 4 5
Lainnya (sebutkan)

Hearing Compensation Behavior


Kompensasi Tingkah Laku Pendengaran

Domain health knowledge & behavior (IV)


Daerah hasil pengetahuan dan perilaku kesehatan (IV)
Class health behavior (Q)
Kelas perilaku kesehatan (Q)
Scale never demonstrated to consistently demonstrated (m)
Skala dari tidak bisa ditunjukkan hingga ditunjukkan secara konsisten (m)

Definition: actions to identify, monitor and compensate for hearing loss


Defenisi: kegiatan untuk mengenal, memantau dan mengganti rusaknya pendengaran
Hearing Compensation Never Rarely Sometimes Often Consistently
demonstrated demonstrated demonstrated demonstrated demonstrated
Behavior Tidak pernah Jarang Kadang-kadang Sering Selalu
Kompensasi Tingkah Laku ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan
Pendengaran 1 2 3 4 5
Indikator
Monitors symptoms of 1 2 3 4 5
hearing deterioration
Pantau gejala kerusakan
pendengaran
Positions self to advantage 1 2 3 4 5
hearing
Posisi tubuh untuk
menguntungkan
pendengaran
Reminds others to use 1 2 3 4 5
techniques that advantage
hearing
Mengingatkan yang lain
untuk menggunakan teknik
yang menguntungkan
pendengaran
Eliminates background noise 1 2 3 4 5
Menghilangkan gangguan
Uses sign language 1 2 3 4 5
Menggunakan bahasa isarat
Uses lip reading 1 2 3 4 5
Membaca gerakan bibir
Uses closed captioning for 1 2 3 4 5
television viewing
Memakai alat penutup mata
ketika menonton televisi
Obtains hearing assistive 1 2 3 4 5
devices
Memperoleh alat bantu
pendengaran
Uses hearing assistive 1 2 3 4 5
devices (e.g., light on
telephone, fire alarm,
doorbell, TDD)
Memakai alat bantu
pendengaran (misal, lampu
pada telepon, alarm
kebakarab, bel pintu, TDD)
Cares for internal hearing
assistive devices correctly
Peduli sepenuhnya dengan
alat bantu dengar internal
Uses hearing aid(s) correctly 1 2 3 4 5
Menggunakan alat bantu
dengar dengan benar
Uses support services for 1 2 3 4 5
hearing impaired
Menggunakan layananan
pendukung untuk
pendegaran yang lemah
Obtains surgical intervention 1 2 3 4 5
Memperoleh intervensi yang
berhubungan dengan
pembedahan
Other (specify) 1 2 3 4 5
Lainnya (sebutkan)
Vision Compensation Behavior
Kompensasi Tingkahlaku Penglihatan

Domain health knowledge & behavior (IV)


Daerah hasil pengetahuan dan perilaku kesehatan
Class health behavior (Q)
Kelas perilaku kesehatan (Q)
Scale never demonstrated to consistently demonstrated (m)
Skala dari tidak bisa ditunjukkan hingga ditunjukkan secara konsisten (m)

Definition: actions to compensate for visual impairment


Defenisi: kegiatan untuk mengimbangi lemahnya penglihatan
Vision compensation Never Rarely Sometimes Often Consistently
demonstrated demonstrated demonstrated demonstrated demonstrated
behavior Tidak pernah Jarang Kadang-kadang Sering Selalu
Kompensasi tingkahlaku ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan
penglihatan 1 2 3 4 5
Indikator
Monitors symptoms of vision 1 2 3 4 5
deterioration
Pantau gejala dari semakin
buruknya penglihatan
Positions self to advantage 1 2 3 4 5
vision
Posisikan diri untuk
menguntungkan penglihatan
Reminds others to use 1 2 3 4 5
techniques that advantage
vision
Ingatkan yang lain untuk
menggunakan teknik yang
menguntungkan penglihatan
Uses adequate lighting for 1 2 3 4 5
activity being performed
Gunakan pencahayaan yang
cukup untuk aktivitas yang
sedang dilakukan
Wears eyeglasses correctly 1 2 3 4 5
Memakai kacamata dengan
benar
Wears contact lens correctly 1 2 3 4 5
Memakai kontak lens dengan
bear
Cares for eyewear correctly 1 2 3 4 5
Merawat kacamata dengan
benar
Uses low vision assistive 1 2 3 4 5
devices
Menggunakan alat bantu
penglihatan yang lemah
Uses computer assistive 1 2 3 4 5
devices
Menggunakan alat bantu
komputer
Uses support services for low 1 2 3 4 5
vision
Menggunakan layanan
pendukung untuk
penglihatan yang lemah
Uses Braille 1 2 3 4 5
Menggunakan Braille
Other (specify) 1 2 3 4 5
Lainnya (sebutkan))
NIC

SENSORY/ PERCEPTUAL ALTERATIONS: OLFACTORY


GANGUAN PERSEPSI/PANCAINDERA: PENGHIDU

Definition: a state in which an individual experiences change in the amount or patterning of


oncoming stimuli accompanied by a diminished, exaggerated, distorted, or impaired response
to such stimuli.
Defenisi: Suatu keadaan dimana seserang mengalami suatu perubahan dalam jumlah atau pola
rangsangan yang diterima yang disertai dengan penyusutan, pelebihan, penyimpangan, atau
berkurangnya respon terhadap rangsangan tersebut.

SUGGESTED NURSING INTERVENTIONS FOR PROBLEM


RESOLUTION:
INTERVENSI KEPERAWATAN YANG DISARANKAN UNTUK PEMECAHAN MASALAH:

Cerebral perfusion promotion


Promosi Perfusi Otak
Delusion management
Manajemen Delusi
Dementia management
Manajemen Dementia
Feeding
Memberi Makan
Nutrition management
Manajemen Nutrisi
Reality Orientation
Orientasi Realita
Weight management
Manajemen Berat

ADDITIONAL OPTIONAL INTERVENTIONS:


TAMBAHAN PILIHAN INTERVENSI:

Developmental enhancement Neurologic monitoring


Peningkatan Perkembangan Monitoring neurologis
Fluid management Self- esteem enhancement
Manajemen Cairan Peningkatan Harga Diri
Fluid monitoring Sleep enhancement
Monitoring cairan Peningkatan Tidur
Hallucination management Surveillance: safety
Manajemen halusinasi Pengawasan: Keamanan
Medication management
Manajemen medikasi

SENSORY/ PERCEPTUAL ALTERATIONS: TACTILE


GANGUAN PERSEPSI/PANCAINDERA: PERABA

Definition: a state in which an individual experiences a change in the amount or patterning


of oncoming stimuli accompanied by a diminished, exaggerated, distorted, or impaired
response to such stimuli.
Defenisi: Suatu keadaan dimana seserang mengalami suatu perubahan dalam jumlah atau pola
rangsangan yang diterima yang disertai dengan penyusutan, pelebihan, penyimpangan, atau
berkurangnya respon terhadap rangsangan tersebut.

SUGGESTED NURSING INTERVENTIONS FOR PROBLEM


RESOLUTION:
INTERVENSI KEPERAWATAN YANG DISARANKAN UNTUK PEMECAHAN MASALAH:
Activity Therapy
Terapi Kegiatan
Cerebral Perfusion Promotion
Promosi Otak
Delusion Management
Manajemen Delusi
Dementia Management
Manajemen Demensia
Environmental Management
Manajemen Lingkungan
Environmental Management: Attachment Process
Manajemen Lingkungan: Proses Pelengkap
Exercise Therapy: Ambulation
Terapi Latihan: Berjalan
Exercise Therapy: Balance
Terapi Latihan: Keseimbangan
Feeding
Memberi Makan
Peripheral Sensation Management
Manajemen Sensasi Perifer
Positioning
Pemposisian
Pressure Management
Manajemen Penekanan
Reality Orientation
Orientasi Kenyataan
Sleep Enhancement
Peningkatan Tidur
Surveillance: Safety
Pengawasan: Keamanan
Touch
Sentuhan

ADDITIONAL OPTIONAL INTERVENTIONS:


TAMBAHAN PILIHAN INTERVENSI:
Cerebral Edema Management
Manajemen Udem Otak
Developmental Management
Manajemen Perkembangan
Fluid Management
Manajemen Cairan
Fluid Monitoring
Monitoring Cairan
Medication Management
Manajemen Medikasi
Neurologic Monitoring
Monitoring neurologis
Nutrition Management
Manajemen Nutrisi
Self Esteem Enhancement
Peningkatan Harga Diri
SENSORY/ PERCEPTUAL ALTERATIONS: VISUAL
GANGUAN PERSEPSI/PANCAINDERA: PENGLIHAT

Definition: a state in which an individual experiences a change in the amount or patterning


of oncoming stimuli accompanied by a diminished, exaggerated, distorted, or impaired
response to such stimuli.
Defenisi: Suatu keadaan dimana seserang mengalami suatu perubahan dalam jumlah atau pola
rangsangan yang diterima yang disertai dengan penyusutan, pelebihan, penyimpangan, atau
berkurangnya respon terhadap rangsangan tersebut.

SUGGESTED NURSING INTERVENTIONS FOR PROBLEM


RESOLUTION:
INTERVENSI KEPERAWATAN YANG DISARANKAN UNTUK PEMECAHAN MASALAH:
Activity Therapy
Terapi Kegiatan
Cerebral Perfusion Promotion
Promosi Perfusi Otak
Cognitive Restructuring
Pembentukan Kognisi
Cognitive Stimulation
Stimulasi Kognisi
Communication Enhancement: Visual Deficit
Peningkatan Komunikasi: Defisit Penglihatan
Delusion Management
Manajemen Delusi
Dementia Management
Manajemen Demensia
Emotional Support
Dukungan Emosi
Environmental Management
Manajemen Lingkungan
Exercise Therapy: Balance
Terapi Latihan: Keseimbangan
Fall Prevention
Pencegahan Jatuh
Feeding
Memberi Makan
Hallucination management
Manajemen Halusinasi
Reality Orientation
Orientasi Kenyataan
Sleep Enhancement
Peningkatan Tidur
Surveillance: Safety
Pengawasan: Keamanan

ADDITIONAL OPTIONAL INTERVENTIONS:


TAMBAHAN PILIHAN INTERVENSI:
Cerebral Edema Management
Manajemen Udem Otak
Developmental Management
Manajemen Perkembangan
Exercise Therapy: Ambulation
Terapi Latihan: Berjalan
Eye Care
Perawatan Mata
Fluid Management
Manajemen Cairan
Fluid Monitoring
Monitoring Cairan
Intracranial Pressure Monitoring
Monitoring Tekanan Intrakranial
Medication Management
Manajemen Medikasi
Neurologic Monitoring
Monitoring Neurologis
Nutrition Management
Manajemen Nutrisi
Positioning
Pemposisian
Self Esteem Enhancement
Peningkatan Harga Diri
SENSORY/ PERCEPTUAL ALTERATIONS: AUDITORY
GANGUAN PERSEPSI/PANCAINDERA: PENDENGAR

Definition: a state in which an individual experiences a change in the amount or patterning


of oncoming stimuli accompanied by a diminished, exaggerated, distorted, or impaired
response to such stimuli.
Defenisi: Suatu keadaan dimana seserang mengalami suatu perubahan dalam jumlah atau pola
rangsangan yang diterima yang disertai dengan penyusutan, pelebihan, penyimpangan, atau
berkurangnya respon terhadap rangsangan tersebut.

SUGGESTED NURSING INTERVENTIONS FOR PROBLEM


RESOLUTION:
INTERVENSI KEPERAWATAN YANG DISARANKAN UNTUK PEMECAHAN MASALAH:
Activity Therapy
Terapi Kegiatan
Cerebral Perfusion Promotion
Promosi Perfusi Otak
Cognitive Restructuring
Pembentukan Kognisi
Cognitive Stimulation
Stimulasi Kognisi
Communication Enhancement: Hearing Deficit
Peningkatan Komunikasi: Defisit Pendengaran
Communication Enhancement: Speech Deficit
Peninkatan Komunikasi: Defisit Bicara
Delusion Management
Manajemen Delusi
Dementia Management
Manajemen Dementia
Support
Dukungan
Environmental Management
Manajemen Lingkungan
Exercise Therapy: Balance
Terapi Latihan: Keseimbangan
Fall Prevention
Pencegahan Jatuh
Hallucination Management
Manajemen Halusinasi
Reality Orientation
Orientasi Kenyataan
Sleep Enhancement
Peningkatan Tidur
Surveillance: Safety
Pengawasan Keamanan

ADDITIONAL OPTIONAL INTERVENTIONS:


TAMBAHAN PILIHAN INTERVENSI:
Developmental Enhancement
Peningkatan Pengembangan
Ear care
Perawatan Telinga
Exercise Therapy: Ambulation
Terapi Latihan: Berjalan
Feeding
Memberi Makan
Fluid Management
Manajemen Cairan
Fluid Monitoring
Monitoring Cairan
Intracranial Pressure Monitoring
Monitoring Tekanan Intrakranial
Medication Management
Manajemen Medikasi
Neurologic Monitoring
Monitoring Neurologis
Nutrition Management
Manajemen Nutrisi
Positioning
Pemposisian
Self Esteem Enhancement
Peningkatan Harga Diri
SENSORY/ PERCEPTUAL ALTERATIONS: GUSTATORY
GANGUAN PERSEPSI/PANCAINDERA: PENGECAP

Definition: a state in which an individual experiences a change in the amount or patterning


of oncoming stimuli accompanied by a diminished, exaggerated, distorted, or impaired
response to such stimuli.
Defenisi: Suatu keadaan dimana seserang mengalami suatu perubahan dalam jumlah atau pola
rangsangan yang diterima yang disertai dengan penyusutan, pelebihan, penyimpangan, atau
berkurangnya respon terhadap rangsangan tersebut.

SUGGESTED NURSING INTERVENTIONS FOR PROBLEM


RESOLUTION:
INTERVENSI KEPERAWATAN YANG DISARANKAN UNTUK PEMECAHAN MASALAH:
Cerebral Perfusion Promotion
Promosi Perfusi Otak
Delusion Management
Manajemen Delusi
Dementia Management
Manajemen Demensia
Electrolyte Monitoring
Monitoring Elektrolit
Environmental Management
Manajemen Lingkungan
Feeding
Memberi Makan
Fluid Management
Manajemen Cairan
Fluid Monitoring
Monitoring Cairan
Nutrition Management
Manajemen Nutrisi
Reality Orientation
Orientasi Kenyataan
Sleep Enhancement
Peningkatan Tidur
Surveillance: Safety
Pengawasan: Keamanan
ADDITIONAL OPTIONAL INTERVENTIONS:
TAMBAHAN PILIHAN INTERVENSI:
Developmental Enhancement
Peningkatan Perkembangan
Exercise Therapy: Muscle Control
Terapi Latihan: Kontrol Otot
Medication Management
Manajemen Medikasi
Neurologic Monitoring
Monitoring Neurologis
Self Esteem Enhancement
Peningkatan Harga Diri
Swallowing Therapy
Terapi Menelan
Weight Gain Assistance
Bantuan Menaikkan Berat Badan
SENSORY/ PERCEPTUAL ALTERATIONS: KINESTHETIC
GANGUAN PERSEPSI/PANCAINDERA: KINESTETIS/SENSASI OTOT

Definition: a state in which an individual experiences a change in the amount or patterning


of oncoming stimuli accompanied by a diminished, exaggerated, distorted, or impaired
response to such stimuli.
Defenisi: Suatu keadaan dimana seserang mengalami suatu perubahan dalam jumlah atau pola
rangsangan yang diterima yang disertai dengan penyusutan, pelebihan, penyimpangan, atau
berkurangnya respon terhadap rangsangan tersebut.

SUGGESTED NURSING INTERVENTIONS FOR PROBLEM


RESOLUTION:
INTERVENSI KEPERAWATAN YANG DISARANKAN UNTUK PEMECAHAN MASALAH:
Activity Therapy
Terapi Kegiatan
Body Mechanism Promotion
Promosi Mekanik Tubuh
Cerebral Perfusion Promotion
Promosi Perfusi Otak
Delusion Management
Manajemen Delusi
Dementia Management
Manajemen Demensia
Environmental Management
Manajemen Lingkungan
Exercise Promotion
Promosi Latihan
Exercise Therapy: Ambulation
Terapi Latihan: Berjalan
Exercise Therapy: Balance
Terapi Latihan: Keseimbangan
Exercise Therapy: Muscle Control
Terapi Latihan: Kontrol Otot
Positioning
Pemposisian
Reality Orientation
Orientasi Kenyataan
Sleep Enhancement
Peningkatan Tidur
Surveillance: Safety
Pengawasan: Keamanan

ADDITIONAL OPTIONAL INTERVENTIONS:


TAMBAHAN PILIHAN INTERVENSI:
Cognitive Restructuring
Pembangunan Kognisi
Cognitive Stimulation
Dorongan Kognisi
Developmental Enhancement
Peningkatan Pengembangan
Exercise Promotion: Stretching
Promosi Latihan: Peregangan
Feeding
Memberi Makan
Fluid Management
Manajemen Cairan
Fluid Monitoring
Monitoring Cairan
Medication Management
Manajemen Medikasi
Neurologic Monitoring
Monitoring Neurologis
Nutrition Management
Manajemen Nutrisi
Self Esteem Enhancement
Peningkatan Harga Diri
ACTIVITY THERAPY
TERAPI KEGIATAN

DEFINITION: prescription of and assistance with specific physical, cognitive,


social, and spiritual activities to increase the range, frequency, or duration of an
individuals (or groups) activity
DEFENISI: petunjuk dan bantuan dengan kegiatan-kegiatan fisik tertentu, kognitif, sosial
dan spiritual untuk meningkatkan cakupan, frekuensi, atau jangka waktu kegiatan pada
seseorang (atau kelompok)

ACTIVITIES:
Collaborate with occupational, physical, and/ or recreational therapist in planning and
monitoring an activity program, as appropriate
Bekerjasama dengan tenaga kesehatan, dokter, dan/atau ahli terapis dalam
merencanakan dan memantau kegiatan program sebaimana mestinya
Determine patients commitment to increasing frequency and/or range of activity
Tentukan komitmen pasien untuk meningkatkan frekuensi dan/atau jangkauan kegiatan
Assist to explore the personal meaning of usual activity (e.g., work) and/or favorite leisure
activities
Bantu untuk menemukan makna diri melalui aktivitas yang biasa (misalnya bekerja)
dan/atau aktivitas liburan yang disukai
Assists to choose activities consistent with physical, psychological, and social capabilities
Bantu memilih kegiatan yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi, dan sosial
Assist to focus on what patient can do, rather than on deficits
Bantu untuk memfokuskan pada apa yang dapat dilakukan pasien bukan pada kelemahan
pasien
Assist to identify and obtain resources required for the desired activity
Bantu mengidentifikasi dan memperoleh sumber daya yang diperlukan untuk kegiatan
yang dikehendaki
Assist to obtain transportation to activities, as appropriate
Bantu untuk mendapatkan transportasi untuk kegiatan sebagaimana mestinya
Assist patient to identify preferences for activity
Bantu pasien dalam mengidentifikasi pilihan-pilihan dalam beraktivitas
Assist patient identify meaningful activities
Bantu pasien mengidentifiksi mana kegiatan yang bermanfaat
Assist patient to schedule specific periods for diversion activity into daily routine
Bantu pasien untuk menjadwalkan waktu khusus untuk mengalihkan aktivitas menjadi
kegiatan rutin harian
Assist patient/family to identify deficits in activity level
Bantu pasien/keluarga untuk menemukan kekurangan-kekurangan dalam jenjang
kegiatan
Instruct patient/ family regarding the role of physical, social, spiritual, and cognitive activity
in maintaining function and health
Instruksikan pasien/keluarga untuk menghormati aturan dalam aktivitas fisik, sosial,
spiritual, dan kognitif demi menjaga keberfungsian dan kesehatan
Instruct patient/family how to perform desired or prescribed activity
Instruksikan pasien / keluarga untuk melakukan aktivitas yang dikehendaki atau
diresepkan
Assist patient/family to adapt environment to accommodate desired activity
Bantu pasien / keluarga untuk mengadaptasi lingkungan demi menyesuaikan kegiatan
yang dikehendaki
Provide activities to increase attention span in consultation with OT
Sediakan kegiatan-kegiatan yang meningkatkan jangka waktu perhatian dalam
berkonsultasi dengan OT
Facilitate activity substitution when patient has limitation in time, energy, or movement
Fasilitasi kegiatan pengganti ketika pasien memiliki keterbatasan waktu, tenaga, atau
gerakan
Refer to community centers or activity program
Rujuk ke pusat-pusat kesehatan atau yang memprogramkan kegiatan
Assist with regular physical activities (e.g., ambulation, transfers, turning, and personal care),
as needed
Bantu dengan kegiatan fisik yang biasa (misalnya, berjalan, berpindah, berbalik, dan
perawatan pribadi), sesuai kebutuha
Provide gross motor activities for hyperactive patient
Berikan aktivitas motorik yang kasar untuk pasien yang hyperactive
Make environment safe for continuous large muscle movement, as indicated
Buat lingkungan aman untuk meneruskan gerakan otot besar, sebagaimana yang
ditunjukkan
Provide motor activity to relieve muscle tension
Sediakan kegiatan motorik untuk membebaskan ketegangan otot
Provide noncompetitive, structured, and active group games
Sediakan permainan yang nonkempetitif, terstruktur, dan bekelompok
Promote engagement in recreational and diversional activities aimed at reducing anxiety;
group singing; volleyball; table tennis, walking; swimming; simple, concrete task; simple
games; routine tasks; housekeeping chores; grooming; puzzles and cards
Terlibat dalam mempromosikan kegiatan yang mengalihkan perhatian dan menghibur
dengan tujuan untuk mengurangi kegelisahan; grup bernyanyi; bola voli, tenis meja,
berjalan-jalan; berenang; tugas yang jelas, sederhana; permainan sederhana; tugas
rutin; merawat rumah sehari-hari; berdandan; puzzle dan kartu
Provide positive reinforcement for participation in activities
Berikan penguatan positif agar berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan
Assist patient to develop self-motivation and reinforcement
Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi pribadi dan penguatan
Monitor emotional, physical, social, and spiritual response to activity
Pantau respon emosi, fisik, sosial, dan spiritual terhadap kegiatan
Assist patient/family to monitor own progress toward goal achievement
Bantu pasien/keluarga untuk memantau kemajuan dalam pencapaian tujuan

CEREBRAL PERFUSION PROMOTION


PROMOSI PERFUSI OTAK

DEFINITION: promotion of adequate perfusion and limitation of


complications for a patient experiencing or at risk for inadequate cerebral
perfusion
DEFENISI: memajukan perfusi yang memadai dan pembatasan komplikasi pad pasien yang
mengalami atau berisiko mengalami perfusi otak yang tidak memadai

ACTIVITIES:
Consult with physician to determine hemodynamic parameters, and maintain
hemodynamic parameters within this range
Berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan parameter aliran darah, dan memelihara
parameter dalam kisarannya
Induce hypertension with volume expansion or inotropic or vasoconstrictive agents, as
ordered, to maintain hemodynamic parameters and maintain/optimize cerebral perfusion
pressure (CPP)
Menyeterum hipertensi dengan volume ekspansi atau inotropic atau agen
vasoconstrictive, sesuai dengan yang diperintahkan, untuk menjaga parameter aliran
darah dan menjaga/mengoptimalkan tekanan perfusi otak (CPP)
Administer and titrate vasoactive drugs, as ordered, to maintain hemodynamic parameters
Kelola dan tetapkan kadar obat-obatan vasoaktif, untuk menjaga parameter aliran darah
Administer agents to expand intravascular volume, as appropriate (e.g., colloid, blood
products, and crystalloid)
Kelola alat-alat untuk memperluas volume dalam pembuluh sebagaimana mestinya
(misalnya, kolid, produk darah, dan kristaloid)
Administer volume expanders to maintain hemodynamic parameters, as ordered
Kelola peningkatan volume untuk menjaga parameter alirah darah sebagaimana yang
diperintahkan
Monitor prothrombin (PT) and partial thromboplastin (PTT) times, if using hetastarch as a
volume expander
Pantau waktu prothombin (PT) dan partial thromboplastin (PTT), jika menggunakan
hetastrach untuk meperluas volume
Administer rheologic agents (e.g., low dose mannitol or low molecular weight dextrans
(LMDs), as ordered
Kelola agen reologic (misal, dosis manitol yang rendah atau LMDs) sesuai dengan yang
diperintahkan
Keep hematocrit level around 33% for hypervolemic hemodilution therapy
Jaga level hematocrit dikisaran 33% untuk terapi hypervolemic hemodilution
Phlebotomize patient, as appropriate, to maintain hematocrit level in desired range
Darah pasien, sewajarnya, untuk menjaga level hematocrit dalam batasan yang
diinginkan
Maintain serum glucose within normal range
Jaga kadar gula darah dalam batas normal
Consult with physician to determine optimal head of bed (HOB) placement ( (e.g., 0, 15,
or 30 degrees) and monitor patients response to head positioning
Konsultasi dengan dokter untuk menentukan penempatan posisi kepala yang optimal
(HOB) (yaitu, 0, 15, atau 30 derajat) dan pantau respon pasien terhadap posisi kepala
Avoid neck flexion or extreme hip/knee flexion
Hindakan flexi kepala atau flexi pinggul/lutut yang ekstrim
Keep p CO2 level at 25 mm Hg or greater
Jaga tekanan CO2 pada angka 25 mmHg atau lebih besar
Administer calcium channel blockers, as ordered
Kelola penghambat saluran calsium seperti yang dipesankan
Administer vasopressin, as ordered
Kelola vasopressin sesuai dengan yang dipesankan
Administer and monitor effect of osmotic and loop active diuretics and corticosteroids
Kelola dan pantau pengaruh dari osmotic dan loop-active diuretics dan kortikosteroid
Administer pain medication, as appropriate
Kelola pengobatan nyeri semestinya
Administer anticoagulant medication, as ordered
Kelola pengobatan anti penggumpalan sesuai perintah
Administer antiplatelet medications, as ordered
Kelola pengobatan antiplatelet sesuai perintah
Administer thrombolytic medications, as ordered
Kelola pengobatan thrombolytic sesuai perintah
Monitor patients prothrombin time (PT) and partial thromboplastin time (PTT) to keep
1.5 to 2 times normal, as appropriate
Pantau PT dan PTT pasien untuk tetap 1,5 hingga 2 kali normal dalam batasan yang
wajar
Monitor for anticoagulant therapy side effects
Pantau efek samping dari terapi antikoagulant
Monitor for signs of bleeding (e.g., test stool and NG drainage for blood)
Pantau tanda-tanda perdarahan (misal, uji kotoran dan drainase NG untuk darah)
Monitor neurological status
Pantau status persarafan
Calculate and monitor cerebral perfusion pressure (CPP)
Hitung dan pantau CPP
Monitor patients ICP and neurological response to care activities
Pantau ICP paseien dan respon saraf untuk perawatan
Monitor mean arterial pressure (MAP)
Pantau MAP
Monitor CVP
Pantau CVP
Monitor PAWP and PAP
Pantau PAWP dan PAP
Monitor respiratory status (e.g., rate, rhythm, and depth of respirations;pO2, pCO2, pH,
and bicarbonate levels)
Pantau status pernafasan (misal, kecepatan, irama, dan kedalaman pernafasan; tekanan
O2, tekanan CO2, pH, dan tingkat bicarbonat)
Auscultate lung sounds for crackles or adventitious sounds
Auskultasi bunyi paru dari bunyi gemericik atau serasi
Monitor for signs of fluid overload (e.g., rhonchi, jugular venous distention (JVD), edema,
and increase in pulmonary secretions)
Pantau tanda-tanda kelebihan cairan (misal, ronchi, JVD, edema, peningkatan sekresi
paru)
Monitor determinants of tissue oxygen delivery (e.g., PaCO2, SaO2, and hemoglobin
levels and cardiac output), if available
Pantau faktor penentu pemenuhan oksigen jaringan (misal, PaCO2, SaO2, dan tingkatan
hemoglobin dan keluaran jantung), jika tersedia
Monitor lab values for changes in oxygenation or acid-base balance, as appropriate
Pantau hasil labor terhadap berubahnya oksigenasi atau kesetimbanagn asam-basa
sebagaimana semestinya
Monitor intake and output
Pantau masukan dan keluaran
COGNITIVE RESTRUCTURING
PEMBENTUKAN KOGNISI

DEFINITION: challenging a patient to alter distorted thought patterns and


view self and the world more realistically
DEFENISI: menantang pasien untuk mengubah pola pikir yang menyimpang serta melihat
diri dan dunia lebih realistis

ACTIVITIES:
Help the patient accept the fact that the self statements mediate emotional arousal
Bantu pasien untuk menerima kenyataan bahwa statemen diri berada di tengah-tengah
timbulnya emosi
Help patient understand that the inability to attain desirable behaviors frequently result
from irrational self statements
Bantu pasien memahami akan ketidakmapuannya untuk menggapai perilaku yang
diinginkan sering disebabkan oleh statemen diri yang tidak masuk akal
Point out styles of dysfunction thinking (e.g., polarized thinking, overgeneralization,
magnification, and personalization)
Tunjukkan bentuk-bentuk kelainan fungsi berpikir (misal, pikiran yang bertentangan,
terlalu banyak menggeneralisasi, penguatan, dan personalisasi)
Assist patient in labeling the painful emotion (e.g., anger, anxiety, and hopelessness) that
he/she is feeling
Bantu pasien mengenali emosi yang menyakitkan (misal, marah, cemas, putusasa) yang
ia rasakan
Assist patient in identifying the perceived stressors (e.g., situation, events, and interactions
with other people) that contributed to stress
Bantu pasien mengenal pemicu yang diterima (misal, situasi, kejadian, dan interaksi
dengan orang lain) yang membuat stress
Assist patient to identify own faulty interpretations about the perceived stressors
Bantu pasien untuk mengenal interpretasi pribadi yang salah mengeni faktor pemicu yang
diterima
Assist patient to replace faulty interpretations with more reality based interpretations of
stressful situations, events, and interactions
Bantu pasien untuk mengganti interpretasi yang salah dengan yang lebih realistis
berdasarkan situasi yang membuat stres, kejadian, dan interaksi

COGNITIVE STIMULATION
STIMULASI KOGNISI
DEFINITON: promotion of awareness and comprehension of surroundings by
utilization of planned stimuli
DEFENISI: memajukan kesadaran dan pemahaman akan kondisi di sekeliling dengan
menggunakan ransangan yang direncanakan

ACTIVITIES:
Consult with family to establish patients pre injury cognitive baseline
Berkonsultasi dengan keluarga untuk membentuk dasar pemahaman pasien sebelum
terluka
Inform patient of recent nonthreatening news event
Informasikan pasien akan hal-hal terbaru di luar yang mengancam
Offer environmental stimulation through contact with varied personnel
Tawarkan stimulus lingkungan melalui kontak dengan berbagai personel
Present change gradually
Hadirkan perubahan secara bertahap
Provide a calendar
Sediakan kalender
Stimulate memory by repeating patients last expressed thought
Merangsang memori dengan cara pasien mengungkapkan kembali pikirannya yang
terakhir
Orient to time, place, and person
Kenalkan pada waktu, tempat, dan orang
Talk to patient
Berbicara dengan pasien
Provide planned sensory stimulation
Memberikan rangsangan sensorik yang direncanakan
Use TV, radio, or music as part of planned stimuli program
Gunakan TV, radio, atau musik sebagai bagian dari rencana program rangsangan
Allow for rest periods
Berikan waktu-waktu istirahat
Place familiar objects and photographs in patients environment
Letakkan benda-benda dan foto-foto yang familiar di sekitar pasien
Use repetition to present new material
Gunakan pengulangan untuk menjelaskan materi yang baru
Vary methods of presentation of material
Variasikan metode penjelasan materi
Use memory aids: checklist, schedule, and reminder notices
Gunakan alat bantu ingatan: daftar, jadwal, dan catatan pengingat
Reinforce or repeat information
Perkuat atau ulangi lagi suatu informasi
Present information in small, concrete portions
Jelaskan informasi dalam bentuk yang sederhana, konkrit
Ask patient to repeat information
Suruh pasien mengulang lagi sebuah informasi
Use touch therapeutically
Gunakan sentuhan terapeutik
Provide verbal and written instructions
Sediakan intsruksi verbal dan tertulis
COMMUNICATION ENHANCEMENT:
HEARING DEFICIT
PENINGKATAN KOMUNIKASI: DEFISIT
PENDENGARAN

DEFINITION: assistance in accepting and learning alternate methods for


living with diminished hearing
DEFINISI: memberi bantuan dalam menerima dan mempelajari metode
alternatif/pengganti untuk hidup dengan pendengaran yang rusak

ACTIVITIES:
Facilitate appointment for hearing examination, as appropriate
Janjikan untuk mempermudah pemeriksaan pendengaran sebagaimana mestinya
Facilitate use of hearing aids, as appropriate
Memfasilitasi penggunaan alat bantu sewajarnya
Teach patient that sounds will be experienced differently with the use of hearing aid
Beritahu pasien bahwa suara akan terdengar berbeda dengan memakai alat bantu
Keep hearing aid clean
Jaga kebersihan alat bantu
Check hearing aid batteries routinely
Periksa secara rutin baterai alat bantu
Give on simple direction at a time
Berikan pengarahan yang sederhana pada suatu waktu
Listen attentively
Mendengar dengan penuh perhatian
Refrain from shouting at patient with communication disorders
Menahan diri dari berteriak pada pasien yang mengalami gangguan komunikasi
Use simple word and short sentence, as appropriate
Gunakan kata yang sederhana dan kalimat yang pendek sewajarnya
Increase voice volume, as appropriate
Meningkatkan volume suara sewajarnya
Do not cover your mouth, smoke, talk with a full mouth, or chew gum when speaking
Tidak menutup mulut, merokok, berbicara dengan mulut penuh, atau mengunyah permen
karet ketika bicara
Obtain patients attention through touch
Dapatkan perhatian pasien melalui sentuhan
Use paper, pencil, or computer communication, when necessary
Gunakan kertas, pensil, komputer, bila perlu
Facilitate location of resources for hearing aids
Memfasilitasi lokasi penggunaan alat bantu
Facilitate location of telephone for the haring impaired, as appropriate
Memfasilitasi letak telepon bagi gangguan pendengaran sebagaimana mestinya

COMMUNICATION ENHANCEMENT:
SPEECH DEFICIT
PENINGKATAN KOMUNIKASI: DEFISIT BICARA

DEFINITION: assistance in accepting and learning alternate methods for


living with impaired speech
DEFENISI: membantu dalam menerima dan mempelajari metode alternatif untuk hidup
dengan gangguan bicara

ACTIVITIES:
Solicit familys assistance in understanding patients speech, as appropriate
Minta bantuan keluarga dalam memahahi pembicaraan pasien sebagaimana mestinya
Allow patient to hear spoken language frequently, as appropriate
Izinkan pasien untuk mendengar bahasa yang sering diucapkan sebagaimana mestinya
Provide verbal prompts/reminders
Sediakan pengingat/bisikan verbal
Give one simple direction at a time, as appropriate
Beri petunjuk yang sederhana pada suatu waktu sebagaimana mestinya
Refrain from shouting at patient with communication disorders
Menahan diri dari berteriak pada pasien dengan gangguan komunikasi
Refrain from dropping your voice at the end of a sentence
Menahan diri dari merendahkan suaramu di akhir kalimat
Stand in front of patient when speaking
Berdiri di depan pasien ketika bicara
Use picture board, if appropriate
Gunakan papan gambar, jika sesuai
Use hand gestures, as appropriate
Gunakan gerakan tangan sebagaimana mestinya
Perform prescriptive speech language therapies during informal interactions with patient
Sesuaikan pembicaraan bahasa terapis selama interaksi dengan pasien
Teach esophageal speech, as appropriate
Bicara dengan esopageal sebagaimana mestinya
Instruct patient and family on use of speech aids (e.g., tracheal esophageal prosthesis
and artificial larynx)
Instruksikan pasien dan keluarga untuk menggunakan alat bantu bicara (misal, tracheal
esophageal prosthesis dan larynx buatan)
Encourage patient to repeat words
Dorong pasien untuk mengulangi kata-kata
Provide positive reinforcement and praise, as appropriate
Berikan umpan balik yang positif dan pujian sebagaimana mestinya
Carry on one way conversations, as appropriate
Menggunakan sebuah metode percakapan sebagaimana mestinya
Reinforce need for follow up with speech pathologist after discharge
Beri umpan balik untuk menindaklanjuti bicara patologis setelah selesai
Use interpreter, as necessary
Gunakan penterjemah seperlunya

COMMUNICATION ENHANCEMENT: VISUAL


DEFICIT
PENINKATAN KOMUNIKASI: DEFISIT MELIHAT

DEFINITION: assistance in accepting and learning alternate methods for


living with diminished vision
DEFENISI: membantu dalam menerima dan mempelajari metode alternatif untuk hidup
dengan gangguan penglihatan

ACTIVITIES:
Identify yourself when you enter the patients space
Kenali diri sendiri ketika memasuki ruang pasien
Note patients reaction to diminished vision (e.g., depression, withdrawal, and denial)
Catat reaksi pasien terhadap rusaknya penglihatan (misal, depresi, menarik diri, dan
menolak kenyataan)
Accept patients reaction to diminished vision
Menerima reaksi pasien terhadap rusaknya penglihatan
Assist patient in setting new goals to learn how to see with other senses
Bantu pasien dalam menetapkan tujuan yang baru untuk belajar bagaimana melihat
dengan indera yang lain
Build on patient remaining vision, as appropriate
Andalkan penglihatan pasien yang tersisa sebagaimana mestinya
Walk one or two steps ahead of the patient, with patients elbow on your elbow
Berjalan satu dua langkah di depan pasien, dengan siku pasien berada di sikumu
Describe environment to patient
Gambarkan lingkungan kepada pasien
Do not move items in patients room without informing patient
Jangan memindahkan benda-benda di kamar pasien tanpa memberitahu pasien
Read mail, newspaper, and other pertinent information to patient
Bacakan surat, koran, dan informasi lainnya pada pasien
Identify items on food tray in relation to numbers on a clock
Identifikasi makanan yang ada dalam baki dalam kaitannya dengan angka-angka pada jam
Fold paper money in different ways for easy identification
Lipat uang kertas dalam berbagai cara untuk memudahkan identifikasi
Inform patient where to locate radio or talking books
Beritahu pasien di mana tempat meletakkan radio atau buku percakapan
Provide a magnifying glass or prism eyeglass, as appropriate, for reading
Sediakan kaca pembesar atau kacamata prisma sewajarnya untuk membaca
Provide Braille reading material, as appropriate
Sediakan bahan bacaan Braille, sebagaimana perlunya
Initiate occupational therapy referral, as appropriate
Memprakarsai untuk menyerahkan ke ahli terapi sebagaimana mestinya
Refer patient with visual problems to appropriate agency
Rujuk pasien dengan masalah penglihatan ke agen yang sesuai

DELUSION MANAGEMENT
MANAJEMEN DELUSI

DEFINITION: promoting the comfort, safety, and reality orientation of a


patient experiencing false, fixes beliefs that have little or no basis in reality
DEFENISI: memajukan kenyamanan, keamanan, dan orientasi yang realistis pada
pengalaman pasien yang salah, memperbaiki kepercayaan yang sedikit atau tidak
berdasarkan realita

ACTIVITIES:
Establish a trusting, interpersonal relationship with patient
Membangun kepercayan, hubungan yang interpersonal dengan pasien
Provide patient with opportunities to discuss delusions with caregivers
Memberikan kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan khayalan dengan perawat
Avoid arguing about false beliefs; state doubt matter of factly
Hindari perdebatan tentang kepercayaan yang salah; perihal yang meragukan dalam sebuah
kenyataan
Avoid reinforcing delusional ideas
Hindari memperkuat pikiran-pikiran khayalan
Focus discussion on the underlying feelings, rather than the contentment of the delusion (it
appears as if you may be feeling frightened.)
Fokuskan diskusi pada perasaan yang dialami ketimbang pada isi khayalan (hal ini
kemungkinan membuatmu terlihat merasa takut)
Provide comfort and reassurance
Berikan kenyamanan dan hiburan
Encourage patient to validate delusional beliefs with trusted others (e.g., reality testing)
Dorong pasien untuk memfalidasi kepercayaan khayalan dengan kepercayan orang lain
(misal, tes kenyataan)
Encourage patient to verbalize delusion to caregivers before acting on them
Dorong pasien untuk mengungkapkan khayalan dalam bentuk verbal pada perawat sebelum
bertindak pada mereka
Assist patient to identify situations where it is socially unacceptable to discuss delusion
Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi dimana ia tidak bisa diterima secara sosial untuk
membicarakan khayalannya
Provide recreational, diversional activities that require attention or skill
Sediakan hiburan, aktivitas pengalihan yang menuntut perhatian dan kemampuan
Monitor self care ability
Pantau kemampuan merawat diri
Assist with self care, as needed
Bantu merawat diri jika dibutuhkan
Monitor physical status of patient
Pantau status fisik pasien
Provide for adequate rest and nutrition
Berikan istirahat dan nutrisi yang memadai
Monitor delusions for presence of content that is self- harmful or violent
Pantau dari hadirnya delusi yang membahayakan diri atau melukai
Protect the patient and others from delusionally based behaviors that might be harmful
Jaga pasien dan yang lainnya dari delusi berdasarkan perilaku yang mungkin
membahayakan
Maintain a safe environment
Menjaga lingkungan yang aman
Provide appropriate level of surveillance/supervision to monitor patient
Menyediakan level yang sesuai pada pengawasan untuk memantau pasien
Reassure the patient of safety
Menentramkan hati pasien dengan keamanan
Provide for the safety and comfort of patient and other when patient is unable to control
behavior (e.g., limit setting, area restriction, physical restrain, or seclusion)
Berikan keamanan dan kenyamanan pada pasien dan yang lain ketika pasien tidak mampu
mengontrol diri (misal ,pengaturan batasan, daerah terlarang, daya tahan fisik, dan nafsu)
Decrease excessive environmental stimuli, as needed
Menurunkan rangsangan lingkungan yang berlebihan jika dibutuhkan
Assist patient to avoid or eliminate stressors that precipitate delusions
Bantu pasien untuk menghindarkan atau menghilangkan stressor yang memicu terjadinya
delusi
Maintain a consistent daily routine
Menjaga kekonsistenan kegiatan rutin harian
Assign consistent caregivers on a daily basis
Menugaskan perawat yang konsisten setiap hari
Administer antipsychotic and antianxiety medications on a routine and as needed basis
Mengelola pengobatan antipsychotic dan antianxiety sebagai sesuatu yang rutin dan
kebutuhan yang mendasar
Provide medication teaching to patient/significant others
Mengajarkan pengobatan kepada pasien/orang lain yang berkaitan
Monitor patient for medication side effects and desired therapeutic effect
Pantau efek samping pengobatan dan pengaruh terapi yang dinginkan
Educate family and significant others about ways to deal with patient who is experiencing
delusion
Mendidik keluarga dan pihak yang lain bagaimana cara menangani pasien yang mengalami
delusi
Provide illness teaching to patient/significant others, if delusions are illness based (e.g.,
delirium, schizophrenia, or depression)
Memberikan pengajaran tentang penyakit pada pasien/yang lainnya, bahwa delusi adalah
dasar dari sebuah penyakit (misal, menggigau, schizoprenia, atau depresi)

DEMENTIA MANAGEMENT
MANAJEMEN DEMENTIA

DEFINITION: provision of a modified environment for the patient who is


experiencing a chronic confusional state
DEFENISI: menentukan modifikasi lingkungan bagi pasien yang mengalami suatu keadaan
yang membingungkan secara kronis

ACTIVITIES:
Include family members in planning, providing, and evaluating care, to the extent desired
Ikutsertakan anggota keluarga dalam merencanakan, menentukan, dan mengevaluasi
perawatan, hingga batas-batas yang dikehendaki
Identify usual patterns of behavior for such activities as sleep, medication use, elimination,
food intake, and self care
Identifikasi pola perilaku yang biasa pada kegiatan-kegiatan seperti tidur, penggunaan obat-
obatan, eliminasi, masukan makanan, dan perawatan pribadi
Determine physical, social, and psychological history of patient, usual habits, and routines
Menentukan sejarah fisik, sosial, dan psikologis pasien, kebiasaan-kebiasaan, an rutinitas
Determine type and extent of cognitive deficit(s), using standardized assessment tool
Menentukan jenis dan luas defisit kognitif, menggunakan alat penilaian yang distandardisasi
Monitor cognitive functioning, using a standardized assessment tool
Memantau fungsi kognitif, menggunakan alat penilaian yang distandardisasi
Determine behavioral expectations appropriate for patients cognitive status
Menetukan perilaku yang diharapkan sesuai dengan status kognitif pasien
Provide a low stimulation environment (e.g., quiet, shooting music, nonvivid and simple,
familiar patterns in dcor, performance expectations that do not exceed cognitive processing
ability, and dining in small groups)
Menyediakan rangsangan lingkungan yang rendah (misal, tenang, mematikan musik, tidak
norak dan sederhana, pola yang akrab pada dekorasi, penampilan yang diharapkan yang
tidak melampaui kemampuan kognitif memprosesnya, dan makan malam dalam kelompok
kecil)
Provide adequate but nonglare lighting
Menyediakan pencahayaan yang cukup tapi tidak menyilaukan
Identify and remove potential dangers in environment for patient
Mengenal dan menghilangkan bahaya-bahaya yang potensial pada lingkungan pasien
Place identification bracelet on patient
Menentukan tempat memasang gelang pada pasien
Provide a consistent physical environment and daily routine
Menyediakan lingkungan fisik yang konsisten dan rutin setiap hari
Prepare for interaction with eye contact and touch, as appropriate
Mempersiapkan diri untuk berinteraksi melalui kontak mata dan sentuhan, sewajarnya
Introduce self when initiating contact
Memperkenalkan diri ketika memulai kontak
Address the patient distinctly by name when initiating interaction, and speak slowly
Menunjuk pasien dengan jelas dengan nama panggilan ketika memulai interaksi, dan
berbicara dengan pelan
Give one simple direction at a time
Memberikan arahan yang sederhana pada suatu waktu
Speak in a clear, low, warm, respectful tone of voice
Berbicara dengan jelas, pelan, hangat, dan nada suara yang menghargai
Use distraction, rather than confrontation, to manage behavior
Menggunakan selingan ketimbang konfrontasi untuk memenej perilaku
Provide unconditional positive regards
Memberikan penghargaan positif yang tak bersarat
Avoid touch and proximity, if this causes stress or anxiety
Menghindari sentuhan dan kedekatan, jika hal ini menyebabkan stres dan kecemasan
Provide caregivers that are familiar to the patient (e.g., avoid frequent rotations of staff
assignment)
Menugaskan perawat yang akrab dengan pasien (misal, hindarkan pergiliran tugas staf yang
sering)
Avoid unfamiliar situations, when possible (e.g., room changes and appointments without
familiar people)
Menghindari situasi yang tidak bisa, bila memungkinkan (misal, pergantian kamar dan
menunjuk orang asing)
Provide rest periods to prevent fatigue and reduce stress
Menyediakan waktu-waktu istirahat untuk menghindari kelelahan dan mengurangi stres
Monitor nutrition and weight
Memantau nutrisi dan berat badan
Provide space for safe pacing and wandering
Menyediakan tempat yang aman untuk melangkah dan berjalan-jalan
Avoid frustrating patient by quizzing with orientation questions that cannot be answered
Menghindarkan frustasi pada pasien dengan pertanyaan-pertanyaan ingatan yang tidak bisa
dijawab oleh pasien
Provide cues such as current events, seasons, location, and names to assist orientation
Memberikan isyarat-isyarat seperti kejadian-kejadian terkini, musim-musim, lokasi, dan
nama-nama untuk membantu mengingat
Seat patient at small table in groups of three to five for meals, as appropriate
Mendudukan pasien pada sebuah meja kecil yang terdiri dari tiga hingga lima orang untuk
makan sebagaimana mestinya
Allow to eat alone, if appropriate
Membolehkan untuk makan sendirian jika perlu
Provide finger foods to maintain nutrition for patient who will not sit and eat
Memberi makan dengan jari untuk menjaga gizi pasien yang tidak duduk dan makan
Provide patient a general orientation to the season of the year by using appropriate cues (e.g.,
holiday decorations, seasonal decorations and activities, and access to contained, out of
doors area)
Memberi pasien orientasi yang umum pada sebuah peristiwa dalam sebuah tahun dengan
menggunakan tanda-tanda yang sesuai (misal, dekorasi liburan, dekorasi dan kegiatan
musiman, dan akses untuk masuk, pintu keluar)
Decrease noise levels by avoiding paging systems and call light that ring or buzz
Menurunkan tingkat kebisingan dengan menghindarkan sistem pemberian nomor pada
halaman buku dan lampu telepon yang berdering atau berdengung
Select television or radio activities based on cognitive processing abilities and interest
Memilih kegiatan televisi atau radio berdasarkan atas kemampuan pemprosesan kognitif dan
minat
Select one to one and group activities geared to the patients cognitive abilities and
interests
Pilih kegiatan satu lawan satu dan kelompok dicocokkan pada kempuan kognitif dan minat
pasien
Label familiar photos with names of the individuals in photos
Menandai foto yang familiar dengan nama-nama orang di dalam foto
Select artwork for patient rooms featuring landscapes, scenery, or other familiar images
Memilih karya seni untuk kamar pasien yang meliputi pemandangan, ataupun gambar
familiar lainnya
Ask family members and friends to see the patient one or two at a time, if needed, to reduce
stimulation
Meminta anggota keluarga dan teman-teman untuk menjenguk pasien satu dua kali pada
suatu waktu, jika dibutuhkan, untuk mengurangi rangsangan
Discuss with family members and friends how best to interact with the patient
Berdiskusi dengan anggota keluarga dan teman-teman bagaimana baiknya berhubungan
dengan pasien
Assist family to understand it may be impossible for patient to learn new material
Membantu keluarga untuk memahami bahwa mungkin mustahil bagi pasien untuk
mempelajari sesuatu yang baru
Limit number of choices patient has to make, so not to cause anxiety
Membatasi jumlah pilihan pada pasien yang telah dibuat, supaya tidak menimbulkan
kecemasan
Provide boundaries, such as red or yellow tape on the floor, when low stimulus units are not
available
Menyediakan pembatas-pembatas seperti garis merah dan kuning di atas lantai, ketika unit
rangsang yang rendah tidak tersedia
Place patients name in large block letters in room and on clothing, as needed
Menempatkan nama pasien dalam huruf tebal yang besar di kamar dan pakaian, jika
diperlukan
Use symbols, other than written signs, to assist patient to locate room, bathroom, or other
equipment
Menggunakan simbol-simbol, selain dari tanda-tanda tertulis, untuk membantu pasien untuk
menentukan letak kamar, kamar mandi, atau benda lainnya
Avoid use of physical restraints
Menghindarkan penggunaan pengekangan fisik
Monitor carefully for physiological causes of increased confusion that may be acute and
reversible
Memantau dengan teliti penyebab-penyebab psikologis yang meningkatkan kekacauan yang
barangkali bersifat akut dan dapat balik
Remove or cover mirrors, if patient is frightened or agitated by them
Menghilangkan atau menutup cermin, jika pasien takut dan terganggu dengan hal itu

EMOTIONAL SUPPORT
DUKUNGAN EMOSI

DEFENITION: provision of reassurance, acceptance, and encouragement


during times of stress
DEFENISI: memberi rasa ketenteraman, penerimaan, dan dorongan selama waktu stres

ACTIVITIES:
Discuss with the patient the emotional experience(s)
Berdiskusi dengan pasien tentang emosi yang dirasakan
Support the use of appropriate defense mechanism
Mendorong penggunaan mekanisme pertahanan diri yang sesuai
Assist patient in recognizing feelings, such as anxiety, anger, or sadness
Bantu pasien dalam mengenali perasaan seperti cemas, marah, atau sedih
Encourage the patient to express feelings of anxiety, anger, or sadness
Dorong pasien untuk mengunkapkan perasaan cemas, marah, atau sedih
Discuss consequences of not dealing with guilt and shame
Diskusikan konsekwensi-kosekwensi jika tidak setuju dengan rasa bersalah dan rasa malu
Listen to expressions of feelings and beliefs
Perhatikan pengungkapan perasaan dan keyakinan
Facilitate the patients identification of usual response pattern in coping with fears
Sediakan identifikasi pasien terhadap pola tanggapan yang umum terhadap ketakutan
Provide support during denial, anger, bargaining, and acceptance phases of grieving
Beri dukungan selama fase penolakan, marah, tawar menawar, dan fase penerimaan
terhadap duka cita
Identify the function that anger, frustation, and rage serve for the patient
Identifikasi fungsi marah, frustasi, dan amuk diberikan ke pasien
Encourage talking or crying as means to decrease the emotional response
Dorong agar bicara atau menangis dengan maksud menurunkan respon emosi
Stay with the patient and provide assurance of safety and security during periods of anxiety
Tetap bersama pasien dan berikan jaminan keamanan dan keselamatan selama periode
kecemasan
Provide assistance in decising making
Sediakan bantuan dalam membuat keputusan
Reduce demand for cognitive functioning when patient is ill or fatigued
Kurangi tuntutan terhadap fungsi kognisi ketika pasien sakit atau lelah
Refer counseling, as appropriate
Rujuk ke konselor sebagaimana mestinya

ENVIRONMENTAL MANAGEMENT
MANAJEMEN LINGKUNGAN

DEFINITION: manipulation of the patients surroundings for therapeutic


benefit
DEFENISI: memanipulasi sekeliling pasien untuk kebaikan terapeutik

ACTIVITIES:
Create a safe environment for the patient
Ciptakan lingkungan yang aman untuk pasien
Identify the safety needs of patient, based on level of physical and cognitive function and past
history of behavior
Identifikasi kebutuhan rasa aman pasien, berdasarkan tingkatan fungsi fisik dan kognisi dan
sejarah perilaku di masa lalu
Remove environmental hazards (e.g., loose rugs and small, movable furniture)
Hilangkan bahaya lingkungan (misal, permadani yang bisa dilepas-lepas dan kecil, mebel
yang dapat dipindah-pindahkan)
Remove harmful objects from the environment
Hilangkan objek-objek yang membahayakan dari lingkungan
Safeguard with side rails/ side- rail padding, as appropriate
Lindungi dengan sisi rel/ lapisan antar rel, sebagaimana mestinya
Escort patient during off ward activities, as appropriate
Kawal pasien selama kegiatan-kegiatan di bangsal sebagaimana mestinya
Provide low height bed, as appropriate
Sediakan tempat tidur tinggi-rendah yang sesuai
Provide adaptive devices (e.g., step stools or handrails), as appropriate
Sediakan alat-alat yang adaptif (misal, bangku untuk melangkah atau pegangan tangan)
yang sesuai
Place furniture in room in an appropriate arrangement the best accommodates patient or
family disabilities
Susun perabotan di dalam kamar dalam tatakan yang sesuai yang bagus dalam
mengakomodasi ketidakmampuan pasien ataupun keluarga
Provide sufficiently long tubing to allow freedom of movement, as appropriate
Sediakan tabung yang panjang yang cukup untuk memudahkan kebebasan bergerak
sebagaimana mestinya
Place frequently used objects within reach
Tempatkan benda-benda yang sering digunakan dekat dengan jangkauan
Provide single room, as indicated
Sediakan kamar singel sebagaimana diindikasikan
Provide a clean, comfortable bed
Sediakan kasur yang bersih lagi nyaman
Provide a firm mattress
Sediakan kasur yang kuat
Place bed positioning switch within easy reach
Meletakkan posisi tombol tempat tidur dalam jangkauan yang mudah
Reduce environmental stimuli, as appropriate
Kurangi stimulus lingkungan sebagaimana mestinya
Avoid unnecessary exposure, drafts, overheating, or chilling
Hindarkan mengekspos yang tak penting, draf-draf, memanas-manasi, atau menakut-nakuti
Adjust environmental temperature to meet patients needs, if body temperature is altered
Sesuaikan suhu lingkungan sesuai kebutuhan pasien, jika suhu tubuh berubah
Control or prevent undesirable or excessive noise, when possible
Kontrol dan cegah suara bising yang tak diinginkan atau berlebihan ketika memungkinkan
Manipulate lighting for therapeutic benefit
Manipulasi pencahayaan untuk kebaikan terapeutik
Limit visitors
Batasi pengunjung
Individualize visiting restrictions to meet patients and/or familys/ significant others needs
Individualisaikan batasan berkunjung untuk memenuhi kebutuhan pasien dan/atau
keluarga/orang tertentu lainnya
Individualize daily routine to meet patients needs
Individualisasikan rutinitas harian untuk memenuhi kebutuhan pasien
Bring familiar objects from home
Bawa benda-benda yang familiar dari rumah
Maintain consistency of staff assignment over time
Pelihara konsistensi tugas staf dari waktu ke waktu
Provide immediate and continuous means to summon nurse, and let the patient and family
know they will be answered immediately
Berikan makna segera dan berkelanjutan dalam memanggil perawat, dan biarkan pasien
serta keluarga tahu bahwa mereka akan dijawab dengan segera
Allow family/ significant other to stay with patient
Ijinkan keluarga/orang tertentu lainnya untuk tetap bersama pasien
Educate patient and visitors about the changes/precautions, so they will not inadvertently
disrupt the planned environment
Didik pasien dan pengunjung mengenai perubahan/tindakan pencegahan, sehingga mereka
tidak akan dengan segaja mengganggu lingkungan yang direncanakan
Provide family/significant other with information about making home environment safe for
patient
Beri keluarga/orang penting lainnya informasi tentang menciptakan lingkungan rumah yang
aman bagi pasien
Promote fire safety, as appropriate
Tingkatkan perlindungan kebakaran sebagaimana mestinya
Control environmental pests, as appropriate
Kendalikan hama-hama lingkungan sebagaimana mestinya
Provide room deodorizers, as needed
Sediakan ruang menghilangkan bau busuk jika diperlukan
Provide care for flowers/plants
Beri perawatan terhadap bunga/tanaman

EXERCISE THERAPY: BALANCE


TERAPI LATIHAN: KESEIMBANGAN

DEFINITION: use of specific activities, postures, and movements to


maintain, enhance, or restore balance
DEFENISI: menggunakan aktifitas-aktifitas tertentu, posisi tubuh, dan gerakan untuk
memelihara, meningkatkan atau mengembalikan keseimbangan

ACTIVITIES:
Determine patients ability to participate in activities requiring balance
Tentukan kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam aktifitas yang menuntut
keseimbangan
Collaborate with physical, occupational, and recreational therapist in developing and
executing exercise program, as appropriate
Bekerja sama dengan dokter, tenaga kesehatan, dan terapis dalam mengembangkan dan
melaksanakan program latihan, yang sesuai
Consult physical therapy for type, number, and sequence of movement patterns required to
enhance balance
Konsultasi pada terapis fisik tentang jenis, jumlah, dan urutan pola grakan yang diperlukan
untuk meningkatkan keseimbangan
Evaluate sensory functions (e.g., vision, hearing, and proprioception)
Nilai fungsi panca indera (misal, penglihat, pendengar, dan propriosepsi)
Dress patient in nonrestrictive clothing
Pakaikan pasien pakaian yang tidak merepotkan
Provide safe environment for practice of exercises
Ciptakan lingkungan yang aman untuk mempraktekkan latihan
Adjust environment to facilitate concentration
Sesuaikan lingkungan untuk memfasilitasi konsentrasi
Provide assistive devices (e.g., cane, walker, pillows, or pads) to support patient in performing
exercise
Sediakan alat-alat yang membantu (misal, tongkat, alat bantu berjalan, bantal, atau
bantalan) untuk membantu pasien dalam melakukan latihan
Assist patient to formulate realistic, measurable goals
Bantu pasien untuk merumuskan tujuan yang realistis lagi terukur
Reinforce or provide instruction about how to position self and perform movements to
maintain or improve balance during exercises or activities of daily living
Mengingatkan atau memberikan instruksi tentang bagaimana memposisikan tubuh dan
melakukan gerakan untuk menjaga atau meningkatkan keseimbangan selama latihan atau
aktifitas sehari-hari
Assist patient to participate in stretching exercises while lying, sitting, or standing
Bantu pasien untuk berpartisipasi pada latihan peregangan ketika berbaring, duduk, atau
berdiri
Assist patient to move to sitting position, stabilize trunk with arms placed at side on bed/chair,
and rock trunk over supporting arms
Bantu pasien untuk berpindah ke posisi duduk, menstabilkan batang tubuh dengan
menempatkan lengan di samping tempat tidur/kursi dan mengayunkan batang tubuh untuk
membantu lengan
Assist patient to rock trunk while in a sitting position without using extremities
Bantu pasien menggerakkan batang tubuh dalam posisi duduk tanpa menggunakan alat gerak
Use a mirror to facilitate sitting and standing postural alignment, if appropriate
Gunakan cermin untuk memfasilitasi postur tubuh yang lurus ketika duduk dan berdiri jika
sesuai
Assist to stand (or sit) and rock body from side to side to stimulate balance mechanism
Bantu untuk berdiri (atau duduk) dan menggerakkan tubuh dari sisi yang satu ke sisi yang
lain untuk menstimulasi mekanisme keseimbangan
Encourage patient to maintain wide base of support, if needed
Dorong pasien untuk memelihara dasar yang luas pada dukungan jika diperlukan
Assist patient to practice standing with eyes closed for short periods at regular intervals to
stimulate proprioception
Bantu pasien untuk mempraktekkan berdiri dengan mata tertutup untuk jangka waktu yang
singkat pada interval yang teratur untuk menstimulasi propriosepsi
Monitor patients response to balance exercises
Pantau respon pasien terhadap keseimbangan latihan
Encourage patient to participate in a walking program, if appropriate
Dorong pasien untuk berpartisipasipada program berjalan, jika diperlukan
Assist patient to ambulate at regular intervals
Bantu pasien untuk berjalan pada jangka waktu yang teratur
Refer to physical and/or occupational therapy for vestibular habituation training exercises
Rujuk pasien ke dokter dan/atau ahli terapi untuk latihan pembiasaan
FALL PREVENTION
PENCEGAHAN JATUH

DEFENITION: instituting special precautions with patient at risk for injury


from falling
DEFENISI: memulai tindakan pencegahan khusus pada pasien dengan resiko cedera
karena jatuh

ACTIVITIES:
Identify cognitive or physical deficits of the patient that may increase potential of falling in a
particular environment
Identifikasi kelemahan kognisi dan fisik pada pasien yang barangkali meningkatkan potensi
untuk jatuh pada lingkungan tertentu
Identify characteristic of environment that may increase potential for falls (e.g., slippery
floors and open stairways)
Identifikasi karakteristik lingkungan yang mungkin meningkatkan potensi untuk jatuh
(misal ,lantai licin dan jenjang yang terbuka)
Monitor gait, balance, and fatigue level with ambulation
Pantau kecepatan, keseimbangan, dan tingkat kelelahan pada berjalan
Assist unsteady individual with ambulation
Bantu individu yang tak kuat berdiri dengan berjalan
Provide assistive devices (e.g., cane and walker) to steady gait
Sediakan alat bantu (misal, tongkat dan alat bantu berjalan) untuk gaya berjalan yang kokoh
Maintain assistive devices in good working order
Pelihara alat bantu supaya berfungsi dengan baik
Lock wheels of wheelchair, bed, or gurney during transfer of patient
Kunci roda pada kursi roda, tempat tidur, atau gurney selama memindahkan pasien
Place articles within easy reach of the patient
Letakkan artikel pada tempat yang mudah dijangkau oleh pasien
Instruct patient to call for assistance with movement, as appropriate
Instruksikan pasien agar memanggil bantuan dalam bergerak jika diperlukan
Teach patient how to fall as to minimize injury
Ajarkan pasien bagaimana cara jatuh untuk meminimalkan cedera
Post signs to remind patient to call for help when getting out of bed, as appropriate
Tempatkan tanda-tanda untuk mengingatkan pasien untuk memanggil bantuan ketika keluar
dari tempat tidur jika diperlukan
Use proper technique to transfer patient to and from wheelchair, bed, toilet, and so on
Gunakan teknik yang tepat untuk memindahkan pasien dari dan ke kursi roda, tempat tidur,
toilet, dan sebagainya
Provide elevated toilet seat for easy transfer
Sediakan tempat duduk toilet yang ditinggikan untuk memudahkan perpindahan
Provide chairs of proper height, with backrests and armrests for easy transfer
Sediakan kursi yang sesuai tingginya, dengan sandaran tempat duduk dan tempat
meingistirahatkan lengan untuk memudahkan perpindahan
Provide bed mattress with firm edges for easy transfer
Sediakan kasur tempat tidur dengan bagian tepi yang kokoh untuk memudahkan transfer
Use physical restraints to limit potentially unsafe movement, as appropriate
Gunakan pengekangan fisik untuk membatasi gerakan yang tidak aman yang potensial
sebagaimana mestinya
Use side rails of appropriate length and height to prevent falls from bed, as needed
Gunakan pagar samping dengan panjang dan tinggi yang sesuai untuk mencegah jatuh dari
tempat tidur jika diperlukan
Place a mechanical bed in lowest position
Tempatkan tempat tidur mekanik pada posisi yang paling rendah
Provide a sleeping surface close to the floor, as needed
Sediakan permukaan tempat tidur yang dekat dengan lantai, jika dibutuhkan
Provide seating on bean bag chair to limit mobility, as appropriate
Sediakan kantong tempat kacang di kursi untuk membatasi gerakan sebagaimana mestinya
Place a foam wedge in seat of chair to prevent patient from arising, as appropriate
Tempatkan penjepit busa di kursi tempat duduk untuk mencegah pasien bangkit sebagaimana
mestinya
Use partially filled water matters on bed to limit mobility, as appropriate
Gunakan berbagai hal yang sebahagian diisi dengan air di tempat tidur untuk membatasi
gerakan sebagaimana mestinya
Provide the depend patient with a means summoning help (e.g., bell or call light) when
caregiver is not present
Sediakan pasien yang ketergantungan dengan bantuan panggilan yang bermakna (misal, bel
atau cahaya telepon) ketika perawat tidak berada di tempat
Answer call light immediately
Segera jawab cahaya telepon
Assist with toileting at frequent, scheduled intervals
Bantu dengan toileting yang sering, jangka waktu yang dijadwalkan
Use a bed alarm to alert caretaker that individual is getting out of bed, as appropriate
Gunakan alarm tempat tidur untuk mengingatkan perawat bahwasannya individu keluar dari
tempat tidur sebagaimana mestinya
Mark doorway thresholds and edges of steps, as needed
Tandai tempat pintu keluar masuk dan tepi-tepi langkah jika diperlukan
Remove low lying furniture (e.g., footstools and tables) that present a tripping hazard
Buang benda-benda yang tergeletak (misal, ganjalan kaki dan meja) yang mendatangkan
bahaya tersandung
Avoid clutter on floor surface
Hindari berantantakan di permukaan lantai
Provide adequate lighting for increased visibility
Sediakan pencahayaan yang memadai untuk meningkatkan kemampuan melihat
Provide nightlight at beside
Sediakan lampu malam di samping
Provide visible handrails and grab bars
Sediakan tempat pegangan tangan yang terlihat dan palang penangkap
In open doorways leading to stairways
Ketika membuka pintu biarkan ke arah tangga
Provide nonslip, nonstrip floor surfaces
Sediakan permukaan lantai yang tidak licin dan berlubang-lubang
Provide a nonslip surface in bathtub or shower
Sediakan permukaan yang tidak licin di bak mandi dan shower
Provide sturdy, nonslip step stools to facilitate easy reaches
Sediakan bangku yang kokoh, tidak licin untuk memfasilitasi jangkauan yang mudah
Provide storage areas that are within easy reach
Sediakan tempat menumpuk barang dalam jangkauan yang mudah
Provide heavy furniture that will not tip if used for support
Sediakan perabotan yang berat yang tidak akan membahayakan jika digunakan untuk
mensupport
Orient patient to physical setup of room
Orientasikan pasien untuk mensetting fisik kamar
Avoid unnecessary rearrangement of physical environment
Hindari penggunaan kembali lingkungan fisik yang tidak perlu
Ensure that patient wears shoes that fit properly, fasten securely, and have nonskid soles
Yakinkan bahwa pasien memakai sepatu yang sesuai pas dengan baik, terikat dengan baik,
dan mempunyai tapak kaki anti selip
Instruct patient to wear prescription glasses, as appropriate, when out of bed
Istruksikan pasien untuk memakai kacamata yan diresepkan, yang sesuai, ketika pergi dari
tempat tidur
Educate family members about risks factors that contribute to falls and how they can decrease
these risks
Ajarkan anggoa keluarga tentang faktor-faktor resiko yang memberi kontribusi untuk jatuh
dan bagaimana mereka bisa mengurangi risiko ini
Instruct family on importance of handrails for stairs, bath rooms, and walkways
Instruksikan keluarga akan pentingya pegangan angan di kursi, kamar mandi, dan tempat
berjalan
Assist family in identifying hazards in the home and modifying them
Bantu keluarga dalam mengidentifikasi bahaya di rumah dan memodifikasi mereka
Instruct patient to avoid ice and other slippery outdoor surfaces
Instruksikan pasien untuk menghindari es dan permukaan luar yang licin
Institute a routine physical exercise program that includes walking
Adakan program latihan fisik yang rutin yang memasukkan berjalan
Post sign to alert staff that patient is at high risk for falls
Tempatkan tanda untuk mengingatkan pegawai bahwa pasien beresiko besar untuk jatuh
Collaborate with other health care team members to minimize side effect of medications that
contribute to falling (e.g., orthostatic hypotension and unsteady gait)
Bekerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk mengurangi efek samping dari proses
pengobatan yang berkontribusi untuk jatuh (misal, orthostatic hypotension dan berjalan
dengan goyah)
Provide close supervision and/or restraining device (e.g., infant seat with seat belt) when
placing infants/ young children on elevated surfaces (e.g., table and highchair)
Sediakan alat pengawas dan/atau pengendali (misal, tempat duudk bayi yang dilengkapi
dengan ikat pinggang) ketika menempatkan bayi/kanak-kanak pada permukaan yang tinggi
(misal, meja dan kursi yang tinggi)
Remove objects that provide young child with climbing access to elevated surfaces
Hilangkan objek yang memberi peluang kepada kanak-kanak untuk memanjat permukaan
yang tinggi
Maintain crib side rails in elevated position when care giver is not present, as appropriate
Mempertahankan pagar tempat tidur kecil pada tempat yang tinggi ketika perawat tidak ada,
sebagaimana mestinya
Provide a bubble top on hospital cribs of pediatric patients who may climb over elevated
side rails, as appropriate
Sediakan bubble topdi tempat tidur rumah sakit pada pasien anak-anak yang
kemungkinan dia akan memanjat melewai pagar samping yang ditinggikan sebagaimana
mestinya
Fasten the latches securely on access panel of incubator when leaving bedside of infant in
incubator, as appropriate
Ikatkan ikat pinggang dengan aman pada panel akses dari inkubator ketika meninggalkan
sisi tempat tidur dari bayi dalam inkubator sebagaimana mestinya
HALLUCINATION MANAGEMENT
MANAJEMEN HALUSINASI

DEFINITION: promoting to safety, comfort, and reality orientation of a


patient experiencing hallucinations
DEFENISI: memajukan keamanan, kenyamanan, dan orientasi yang realistis pada pasien
yang mengalami halusinasi

ACTIVITIES:
Establish a trusting interpersonal relationship which the patient
Bangung hubungan interpersonal yang penuh kepercayaan dengan pasien
Monitor and regulate the level of activity and stimulation in the environment
Pantau dan atur tingkat kegiatan dan rangsangan pada lingkungan
Maintain a safe environment
Menjaga lingkungan yang aman
Provide a appropriate level of surveillance/supervision to monitor patient
Sediakan tingkat pengawasan yang sesuai untuk memantau pasien
Record patient behaviors that indicate hallucinations
Catat perilaku pasien yang mengindikasikan halusnasi
Maintain a consistent routine
Pelihara rutinitas yang konsisten
Assign consistent caregivers on a daily basis
Tugaskan perawat yang konsisten setiap hari
Promote clear and open communication
Upayakan komunikasi yang bersih dan terbuka
Provide patient with opportunities to discuss hallucinations
Beri peluang bagi pasien untuk mendiskusikan halusinasi
Encourage patient to express feelings appropriately
Dorong pasien untuk megungkapkan perasaan dengan tepat
Refocus patient to topic, if patients communications is inappropriate to circumstances
Fokuskan kembali pasien ke topik bahasan, jika komunikas pasien tidak lagi sesuai dengan
kenyataan
Monitor hallucinations for presence of content that is violet or self harmful
Pantau halusinasi yang menimbulkan kekerasan atau membahayakan diri sendiri
Encourage patient to develop control/responsibility over own behavior, if ability allows
Dorong pasien untuk mengembangkan kontrol/kemampuan menanggapi perilaku sendiri, jika
kemampuan mengizinkan
Encourage patient to discuss feelings and impulses, rather than acting on them
Dorong pasien untuk mendiskusikan perasaan dan suara hati dari pada bertindak pada
mereka
Encourage patient to validate hallucinations with trusted others (e.g., reality testing)
Dorong pasien untuk memfalidasi halusinasi dengan mempercayai orang lain (misal, tes
kenyataan)
Point out, if asked, that you are not experiencing in the same stimuli
Tunjukkan, jika diminta, bahwa kamu tidak berpengalaman dalam stimulus yang sama
Avoid arguing with patient about the validity of hallucinations
Hindari berdebat dengan pasien tentang kebenaran halusinasi
Focus discussion upon underlying feelings, rather than the content of the hallucinations (e.g.,
It appears as if you are feeling frightened)
Fokuskan diskusi pada perasaan yang dirasakan, ketimbang pada isi dari halusinasi itu
sendiri (misal, kamu kelihatan merasa ketakutan)
Provide antipsychotic and antianxiety medications on a routine and PRN basis
Sediakan obat antipsychotic dan antianxiety dalam kerutinan dan dasar PRN
Provide medication teaching to patient and significant others
Lengkapi pengajaran pengobatan pada pasien dan orang yang berkepentingan lainnya
Monitor patient for medication side effects and desired therapeutic effects
Monitor pasien untuk efek samping obat dan efek hasrat terapeutik
Provide for safety and comfort of patient and others when patient is unable to control
behavior (e.g., limit setting, area restriction, physical restraint, and seclusion)
Sediakan keamanan dan kenyamanan pasien dan yang lain kapan pasien tidak bisa
mengontor prilakunya( batasi duduk, area penahanan, penahanan fisik dan pengasingan )
Discontinue or decrease medications (after consulting with prescribing care giver) that may be
causing hallucinations
Berhentikan atau kurangi obat ( setelah berkonsultasi dengan penetapan caregiver ) yang
mungkin merupakan penyebab terjadinya halusinasi
Provide illness teaching to patient/significant others if hallucinations are illness based (e.g.,
delirium, schizophrenia, and depression)
Lengkapi pasien / yang berkepentingan lainnya tentang pengajaran sakitapabila
penyebabnya karena halusinasi ( keributan, schizopherenia dan depresi )
Educate family and significant others about ways to deal with patient who is experiencing
hallucinations
Berikan pendidikan kepada keluarga dan yang berkepentingan lainnya tentang cara untuk
membagi bagikan dengan pasien yang mengalami halusinasi
Monitor self care ability
Monitor kemampuan pelayanan diri
Assist with self care, as needed
Bantu dengan pelayanan diri, jika diperlukan
Monitor physical status of patient (e.g., body weight, hydration, and soles of feet in patient
who paces)
Monitor status fisik pasien (berat badan, hidrasi, dan kaki pasien ketika melangkah )
Proved for adequate rest and nutrition
Lengkapi dengan istirahat dan nutrisi adekuat
Involve patient in reality based activities that may distract from the hallucinations (e.g.,
listening to music)
Libatkan pasien dalam aktivitas dasar reality yang dapat mengalihkan perhatian halusinasi
( misal, mendengarkan music )

REALITY ORIENTATION
ORIENTASI KENYATAAN

DEFINITION: promotion of patients awareness of personal identify, time,


and environment
DEFINISI: meningkatkan kesadaran pasien tentang identitas diri, waktu dan lingkungan

ACTIVITIES:
Use an approach that is consistent (e.g., kind firmness, active friendliness, passive
friendliness, matter of fact, and no demands) when interacting with the patient and that
reflects the particular needs and capabilities of that patient
Gunakan pendekatan persetujuan (ketegasan yang baik,garis persahatan aktif dan pasif,
mengungkapkan fakta dan tidak menuntut ) bila berinteraksi dengna pasien dan merupakan
reflex yang khusus diperlukan dan kemampuan dari pasien
Inform patient of person, place, and time, as needed
Informasikan pasien tentang seseorang, tempat atau waktu, jika diperlukan
Avoid frustrating patient by quizzing with orientation questions that cannot be answered
Hindari membuat pasien frustasi dengan memberikan quiz yang orientasi pertanyaan yang
tidak bias dijaawab pasien
Label items in environment to promote recognition
Kasih label benda benda dilingkungan untuk meningkatkan kembali kognitifnya
Provide a consistent physical environment and daily routine
Lengkapi suatu lingkungan fisik yang konsisten dan rutin setiap hari
Provide access to familiar objects, when possible
Beri akses ke benda-benda familiar ketika memungkinkan
Dress patient in personal clothing
Pakaikan pasien pakaian pribadi
Avoid unfamiliar situations, when possible
Hindari situasi yang tidak familiar, bila mungkin
Prepare patient for upcoming changes in usual routine and environment before their
occurrence
Persiapkan pasien untuk perubahan yang akan dating dalam kebiasaan rutinitas dan
lingkungan sebelum mereka mengalaminy
Provide caregivers who are familiar to the patient
Lengkapi pemberi pelayanan yang familiar dengan pasien
Use environmental cues (e.g., signs, pictures, clocks, calendars, and color coding of
environment) to stimulate memory, reorient, and promote appropriate behavior
Gunakan tanda tanda lingkungan ( tanda, gambar, jam, kalender dan warna dinding )untuk
menstimulasi memori, reorientasi, dan meningkatkan prilaku yang sesuai
Provide objects that symbolize gender identify (e.g., purse or cap)
Lengkapi dengan symbol identitas gender ( dompet atau topi )
Encourage use aids that increase sensory input (e.g., eyeglasses, hearing aids, and dentures)
Anjurkan untuk menggunakan pertolongan yang dapat meningkatkan sensori input ( ex.
Kacamta, alat bantu dengar dan gigi palsu )
Remove stimuli, when possible, that create misperception in a particular patient (e.g., pictures
on the well and television)
Pindahkan stimulus, jika memungkinkan, untuk mendapatkan lagi persepsi yang hilang bagi
pasien khusus ( ex. Gambar di dinding dan televise )
Provide a low stimulation environment for patient in whom disorientation is increased by
over stimulation
Lengkapi dengan stimulus lingkungan yang rendah yang mana mengalami disorientasi
akibat stimulus yang berlebihan
Provide for adequate rest/sleep/daytime naps
Lengkapi dengan istirahat/tidur / tidur tidur ayam di siang hari yang adekuaat
Limit visitors and length of visits if patient experiences over stimulation and increased
disorientation from them
Batasi pembezuk atau bezukan yang panjang jika pada pasien yang mengalami overstimulus
dan peningkatan disorientasi dari mereka
Provide access to current news events (e.g., television, newspaper, radio, and verbal reports),
when appropriate
Lengkapi dengan akses berita yang terjadi saat ini, ( ex. Televise, Koran, radio dan laporan
lisan ), jika diperlukan
Approach patient slowly and from the front
Dekati pasien secara perlahan dan dari hadapan
Address the patient by name when initiating interaction
Alamatkan pasien dengan namanya bila memulai interaksi
Use a calm and unhurried approach when interacting with the patient
Gunakan pendekatan tenang dan tidak terburu buru bila berinteraksi dengan pasien
Speak to patient in slow, distinct manner with appropriate volume
Bicara dengan pasien secara perlahan, cara yang jelas dengan volume yang sesuai
Repeat verbalizations, as necessary
Ulang kembali percakapan jika diperlukan
Use gestures/objects to increase comprehension of verbal communications
Gunakan bahasa tubuh / objek untuk meningkatkan komunikasi verbal secara menyeluruh
Stimulate memory by repeating patients last expressed thought
Stimulus memori dengan menyuruh pasien mengulangi perbicaraan terakhir
Ask question one at a time
Tanyakan satu pertanyaan dalam satu waktu
Interrupt confabulation by changing the subject or responding to the feeling or theme, rather
than the content of the verbalization
Celahi percakapan dengan menukar subjek atau respon dari perasaan atau tema daripada
perbicaraan yang kaku
Avoid demands for abstract thinking, if patient can think only in concrete terms
Hindari menuntut untuk berpikir yang abstrak, jika pasien hanya bias berpikir dalam tempat
yang konkret
Limit need for decision making if frustrating/confusing to patient
Batasi keperluan untuk mengambil keputusan jika pasien dalam keadaan frustasi atau
kebingunga
Give one simple direction at a time
Beri satu arahan yang sederhana pada suatu waktu
Use picture cues to promote appropriate use of items
Gunakan tanda-tanda gambar untuk penggunaan benda-benda yang tepat
Provide physical prompting/posturing (e.g., moving patients hand through necessary motions
to brush teeth), as necessary for task completion
Beri isarat/postur tubuh (misal, mengerakkan tangan pasien dengan gerakan-gerakan yang
penting untuk menggosok gigi), demi penyelesaian tugas
Engage patient in concrete here and now activities (i.e., ADLs) that focus on something
outside self that is concrete and reality oriented
Libatkan pasien dalam aktifitas yang konkrit disini dan sekarang (yaitu ADLs) yang fokus
pada sesuatu di luar tubuh yang diorientasikan dengan konkrit dan nyata
Involve patient in a reality orientation group setting/class, when appropriate and available
Libatkan pasien dalam orientasi kelompok/kelas yang nyata apabila memungkinkan dan
tersedia
Monitor for changes in sensation and orientation
Pantau pada perubahan sensasi dan orientasi
SLEEP ENHANCEMENT
PENINGKATAN TIDUR

DEFINITION: facilitation of regular sleep/wake cycles


DEFINISI: pemudahan untuk tidur teratur siklus bangun

ACTIVITIES:
Determine patients sleep/activity pattern
Tentuakn tidur pasien / pola aktivitas
Approximate patients regular sleep/wake cycle in planning care
Anggarkan tidur pasien teratur / siklus bangun dalam perencanaan pelayanan
Explain the importance of adequate sleep during pregnancy, illness, psychosocial stresses, etc.
Jelaskan pentingnya tidur yang cukup selama kehamilan, sakit, stres psikis, dan lain-lain
Determine the effects of the patients medications on sleep pattern
Tentukan efek pemberian obat terhadap pola tidur pasien
Monitor/record patients sleep pattern and number of sleep hours
Monitor / laporkan pola tidur pasien dan beberapa jam tidurnya dalam 1 hari
Monitor patients sleep patient, and note physical (e.g., sleep apnea, obstructed airway,
pain/discomfort, and urinary frequency) and/or psychological (e.g., fear or anxiety)
circumstances that interrupt sleep
Monitor pola tidur pasien dan catat keadaan fisik ( seperti tidur apnea, penyumbatan jalan
udaa, nyeri / keresahan dan frekuensi urin ) dan catat keadaan non fisik ( seperti takut dan
cemas ) yang akan mengganggu pola tidur
Monitor participation in fatigue producing activities during wakefulness to prevent
overtiredness
Monitor partisipasi terhadap keletihan, melakukan aktivitas ketika sedang sangat keletihan
Adjust environment (e.g., light, noise, temperature, mattress, and bed) to promote sleep
Sesuaikan lingkungan ( cahaya, bising, suhu, kasur dan tempat tidur )
Encourage patient to establish a bedtime routine to facilitate transition from wakefulness to
sleep
Anjurkan untuk membiasakan tidur secara rutin untuk memudahkan bertansmisi dari berjaga
ke tidur
Facilitate maintenance of patients usual bedtime routines, presleep cues/props, and familiar
objects (e.g., for children, a favorite blanket/toy, rocking, pacifier, or story; for adults, a book
to read, etc.), as appropriate
Fasilitasi pengekalan tidur dengan kebiasaan kebiasaan sebelum tidur seperti tanda
tanda sebelum tidur, objek yang familiar ( untuk anak anak sebuah mainan favorite ), music
rock, kesunyian, ketenangan, membacakan buku cerita untuk anak anak, dll, jika diperlukan
Assist to eliminate stressful situations before bedtime
Bantu untuk membuang situasi stress sebelum waktu tidur
Monitor bedtime food and beverage intake for items that facilitate or interfere with sleep
Monitor makanan dan minuman waktu tidur yang dimakan untuk memudahakn atau
mengganggu pola tidur
Instruct patient to avoid bedtime foods and beverages that interfere with sleep
Kasih pengarahan pada pasien untuk menghindari makanan dan minuman yang bias
mengganggu tidur
Assist patient to limit daytime sleep by providing activity that promotes wakefulness, as
appropriate
Bantu pasien untuk membatasi waktu tidur setiap hari dengan melakukan kegiatang yang
dapat meningkatkan waktu berjaga, jika diperlukan
Instruct patient how to perform autogenic muscle relaxation or other nonpharmacologic form
of sleep inducement
Ajari pasien bagaimana menampilkan relaksi otot autogenic / tingkatan non farmatologi dari
dorongan tidur
Initiate/implement comfort measure of massage, positioning, and affective touch
Mulai / lakukan ukuran kenyamanan dari pesan, posisi, sentuhan yang penuh kasih saying
Promote an increase in number of hours of sleep, if needed
Tingkatkan jumlah jam tidur, jika diperlukan
Provide for naps during the day, if indicated, to meet sleep requirements
Lengkapi dengan tidur tidur ayam di siang hari jika jika ada ditunjukkkan tanda tanda
untuk supaya memenuhi kebutuhan tidur
Group care activities to minimize number of awakening; allow for sleep cycles of at least 90
minutes
Kegiatan kelompok pelayanan meminimalkan waktu untuk berjaga, membenarkan untuk
siklus tidur lebih kurang 90 menit
Adjust medication administration schedule to support patients sleep/wake cycle
Sesuaikan jadwal pemberian obat untuk mendukung tidur pasien / siklus berjaga
Instruct the patient and significant others about factors (e.g., physiological, psychological, life
style, frequent work shift changes, rapid time zone changes, excessively long work hours,
and other environmental factors) that contribute to sleep pattern disturbances
Ajari pasien dan yang berkepentingan tentang factor factor ( ex. Fisiologis, psikologis,
gaya hidup, frekuensi pergantian shift kerja, penggantian area waktu yang cepat, jam kerja
yang berlebihan dan factor lingkungan lain ) yang akan mengganggu pola tidur
Encourage use of sleep medications that do not contain REM sleep suppressor(s)
Dukung untuk menggunakan obat obatan untuk tidur yang dapat menindas menghilangkan
tidur REM
Regulate environmental stimuli to maintain normal day night cycles
Kawal stimulus lingkungan untuk mengekalkan siklus siang-malam ang normal
Discuss with patient and family comfort measures, sleep promoting techniques, and life
style changes that can contribute to optimal sleep.
Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang ukuran kenyamanan, teknik peningkatan
tidur dan menentukan gaya hidup agar bias mengoptimalkan tidur

ELECTROLYTE MONITORING
MONITORING ELEKTROLIT

DEFINITION: collection and analysis of patient data to regulate electrolyte


balance
DEFENISI : pengumpulan dan penganalisisan data pasien untuk mengatur keseimbangan
elektrolit
ACTIVITIES:
Monitor the serum level of electrolytes
Mengontrol kadar elektrolit dalam darah
Monitor serum albumin and total protein levels, as indicated
Mengontrol albumin dan protein dalam darah
Monitor for associated acid base imbalances
Mengontrol ketidakseimbangan asam-basa
Identify possible causes of electrolyte imbalances
Mengidentifikasi dampak yang mungkin terjadi jika terjadi ketidakseimbangan elektrolit
Recognize and report presence of electrolyte imbalances
Mengetahui dan melaporkan ketidakseimbangan elektrolit
Monitor for fluid loss and associated loss of electrolyte, as appropriate
Kontrol kehilangan cairan dan elektrolit
Monitor for Chvostek and/or Trousseau sign
Kontrol tanda Chvostek dan/atau tanda Trousseau
Monitor for neurological manifestation of electrolyte imbalance (e.g., altered sensorium and
weakness)
Kontrol nanifestasi neurologik dari ketidakseimbangan cairan
Monitor adequacy of ventilation
Kontrol peredaran udara yang adekuat
Monitor serum and urine osmolality levels
Kontrol tingkat osmolaritas darah dan urine
Monitor EKG tracings for changes related to abnormal K, Ca, and Mg levels
Kontrol hasil cetakan EKG terhadap perubahan yang berhubungan dengan tingkat K, Ca,
Mg, yang abnormal
Note changes in peripheral sensation, such as numbness and tremors
Catat perubahan yang ada di sekeliling, seperti mati rasa dan gemetaran
Note muscle strength
Catat peregangan otot
Monitor for nausea, vomiting, and diarrhea
Kontrol mual, muntah, dan diare
Identify treatments that can alter electrolyte status, such as GI suctioning, diuretics,
antihypertensives, and calcium channel blockers
Mengidentifikai tindakan yang dapat mengubah status elektrolit, seperti penghisapan pada
gastrointestinal, diuretic, antihipertensi, dan terhambatnya saluran kalsium
Monitor for underlying medical disease that can lead to electrolyte imbalance
Kontrol penyakit yang mendasar yang berperan penting dalam ketidakseimbangan elektolit
Monitor for signs and symptoms of hypokalemia: muscular weakness, cardiac irregularities
(PVC), prolonged QT interval, flattened or depressed T wave, depressed ST segment,
presence of U wave, paresthesia, decreased reflexes, anorexia, decreased GI motility,
dizziness, confusion, increased sensitivity to digitalis, and depressed respirations
Kontrol tanda dan gejala hypokalmia : kelemahan otot, PVC, memperpanjang interval QT,
menekan gelombang T, menekan segmen ST, kehadiran gelombang U, parestesia, penurunan
refleks, anoreksia, penurunan motilitas gastrointestinal, pusing, bingung, kepekaan digitalis
dan penurunan respirasi
Monitor for signs/symptoms of hyperkalemia: irritability, restlessness, anxiety, nausea,
vomiting, abdominal cramps, weakness, flaccid paralysis, circumorial numbness and tingling,
tachycardia progressing to bradycardia; ventricular tachycardia/fibrillation, tall peaked T
waves, flattened P wave, broad slurred QRS complex, and heart block progressing to asystole
Kontrol tanda dan gejala hyperkalemia : mudah marah, gelisah, cemah, mual, muntah, kram
di daerah abdominal, lemah, kelumpuhan jaringan lunak, rasa perih dan mati rasa pada
circumorial, dari takikardia ke bradikardia, luas QRS yang menyatu, dan terhambatnya
peningkatan jantung ke asistole
Monitor for sign/symptoms of hyponatremia: disorientation, muscle twitching, nausea and
vomiting, abdominal cramps, headaches, seizures, lethargy and withdrawal, and coma
Kontrol tanda dan gejala hyponatremia : disorientasi, kejang otot, mual muntah, kram
daerah abdominal, sakit kepala, serangan jantung, lesu dan menarik diri, dan koma
Monitor for signs and symptoms of hypernatremia: extreme thirst; fever; dry; sticky mucous
membranes; altered mentation; and seizures
Kontrol tanda dan gejala hypernatremia : haus yng berlebihan, demam, kering, perlengketan
membrane mukosa, salah urat, dan serangan jantung
Monitor for signs and symptoms of hypocalcemia: irritability, muscle tetany, muscle cramps,
decreased cardiac output, prolonged ST segment and QT interval, bleeding and fractures
Kontrol tanda dan gejala hipokalsemia : mudah marah, tetanus otot, kejang otot, penurunan
output jantung, pamanjangan segmen ET dan interval QT, pendarahan, dan patah tulang
Monitor for signs and symptoms of hypercalcemia: deep bone pain excessive thirst, anorexia,
lethargy, weakened muscles, shortened QT segment, wide T wave, widened QRS complex,
and prolonged P-R interval
Kontrol tanda dan gejala hiperkalsemia : nyeri pada tulang 0 tulang bagian dalam, haus
yang berlebihan, anoreksia, lesu, lemah otot, pemendekan segmen QT, pelebaran gelombang
T, perluasan bagian QRS, dan pemanjangan interval P-R
Monitor for sign and symptoms of hypomagnesemia: respiratory muscle depression, mental
apathy, confusion, facial tics, spasticity, and cardiac dysrthymias
Kontrol tanda dan gejala hypomagnesemia : penurunan tekanan otot respirasi, bersikap
apatis, kebingungan, matinya saraf pada wajah, kejang, ketidakteraturan irama jantung
Monitor for signs and symptoms of hypermagnesemia: muscle weakness, inability to swallow,
hyporeflexia, hypotension, bradycardia, respiratory depression, lethargy, coma, and
depression
Kontrol tanda dan gejala hypermagnesemia : lemah otot, ketidakmampuan untuk menelan,
penurunan tekanan CNS, penurunan tekanan respirasi, lesu, koma, dan depresi
Monitor for signs and symptoms of hypophosphatemia: bleeding tendencies, muscular
weakness, paresthesia, hemolytic anemia, depressed white cell function, nausea, vomiting,
anorexia, and bone demineralization
Kontrol tanda dan gejala hypophosphatemia : pendarahan, lemah otot, parestesia, anemia
hemolitik, penurunan fungsi sel, mual, muntah, anoreksia, dan kekurangan mineral pada
tulang
Monitor for signs and symptoms of hyperphosphathemia: tachycardia, nausea, diarrhea,
abdominal cramps, muscle weakness, flaccid paralysis, and increased reflexes
Kontrol tanda dan gejala hyperphosphatemia : takikardia, mual, diare, kram di daerah
abdominal, lemah otak, kelumpuhan jaringan lunak, dan peningkatan refleks
Monitor for sings and symptoms of hypochloremia: hyperirritability, tetany, muscular
excitability, slow respirations, and hypotension
Kontrol tanda dan gejala hypochloremia : sangat mudah marah, tetanus pada otot yang
mudah tersangsang, dan hipotensi
Monitor for signs and symptoms of hyperchloremia: weakness; lethargy; deep, rapid
breathing; and coma
Kontrol tanda dan gejala hyperchloremia : lemah, sangat lesu, napas cepat, dan coma.
Administer prescribed supplemental electrolytes, as appropriate
Memberi asupan elektrolit tambahan, dengan tepat
Provide diet appropriate for patients electrolyte imbalance
Beri pasien dengan ketidakseimbangan elektrolit diet yang sesuai
Instruct patient and/or family on specific dietary modifications, as appropriate
Instruksikan pada pasien dan keluarga tentang modifikasi diet secara spesifik/khusus
Consult physician, if signs and symptoms of fluid and/or electrolyte imbalance persist or
worsen
Konsultasikan dengan dokter, jika tanda dan gejala dari ketidakseimbangan elektrolit tetap
terjadi atau semakin buruk
FEEDING
MEMBERI MAKAN

DEFENITION: providing nutritional intake for patient who is unable to feed


self
DEFINISI : Memberikan pemasukan nutrisi bagi pasien yang tidak bisa /langsung untuk
makan sendiri

ACTIVITIES:
Identify prescribed diet
Lihat resep/ menu yang diberikan/ dianjurkan
Set food tray and table attractively
Letakkan/tata baki makanan dan meja dengan menarik
Create pleasant environment during mealtime (e.g., put bedpans, urinals, and suctioning
equipment out of sight)
Ciptakan lingkungan/situasi yang menyenangkan selama makan ( seperti : simpan pisfot,
tempat kencing dan jauhkan dari pandangan )
Provide for adequate pain relief before meals, as appropriate
Sediakan layanan yang menyenangkan dengan memberikan pertolongan terhadap apa yang
sakit sebelum makan
Provide for oral hygiene before meals
Sediakan pencuci mulut sebelum makan
Identify presence of swallowing reflex, if necessary
Kenali kemampuan menelan, jika perlu
Sit down while feeding to convey pleasure and relaxation
Duduk ketika memberi makan agar lebih menyenangkan dan relaks
Offer opportunity to smell foods to stimulate appetite
Tawarkan/berikan kesempatan untuk membaui/mencium aroma masakan/makanan agar
merangsang nafsu makan
Ask patient preference for order of eating
Minta pasien untuk memesan makanan yang disukai
Fix foods as patient prefers
Sediakan makanan yang lebih disukai pasien
Maintain in an upright position, whit head and neck flexed slightly forward during feeding
Pertahankan/ pelihara posisi yang tegak, dengan kepala dan leher sedikit ditundukkan ke
depan saat makan
Place food in the unaffected side of the mouth, as appropriate
Letakkan/ tempatkan makanan di sisi yang tidak terlalu dekat dengan mulut, jika perlu
Follow feedings with water, if needed
Sesudah makan beri minum
Protect with a bib, as appropriate
Lindungi dengan celemek, jika perlu
Ask the patient to indicate when finished, as appropriate
Minta pasien memberi tahu bila telah selesai makan
Record intake, if appropriate
Catat apa yang dimakan
Avoid disguising drugs in food
Hindari pencampuran obat ke dalam makanan
Provide a drinking straw, as needed or desired
Sediakan sedotan, jika perlu
Provide finger foods, as appropriate
Sediakan makanan yang bisa dimakan dengan tangan
Provide foods at most appetizing temperature
Sediakan makanan dengan suhu yang paling tepat/sesuai
Avoid distracting patient during swallowing
Hindari mengganggu pasien jika pasien sedang menelan
Feed unhurriedly/slowly
Berilah makan dengan pelan-pelan
Postpone feeding, if patient is fatigued
Tunda memberi makan jika pasien dalam keadaan lelah
Encourage parents/family to feed patient
Minta/sarankan pada orang tua atau keluarga untuk memberi makan pasien
FLUID MANAGEMENT
MANAJEMEN CAIRAN
DEFENITION: promotion of fluid balance and prevention of complications
resulting from abnormal or undesired fluid levels
DEFINISI : Peningkatan keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi hasil dari tingkat
cairan yang abnormal atau tidak diinginkan.

ACTIVITIES:
Weight daily and monitor trends
Timbang berat badan harian dan pantau gejala yang terjadi.
Count or weight diapers, as appropriate
Hitung jumlah popok yang terpakai.
Maintain accurate intake and output record
Memelihara keakuratan laporan jumlah cairan yang masuk dan keluar.
Insert urinary catheter, if appropriate
Pasang keteter urin, jika dibutuhkan.
Monitor hydration status (e.g., moist mucous membranes, adequacy of pulses, and orthostatic
blood pressure), as appropriate
Pantau status hidrasi (Contoh : basahnya membran mukosa, nadi yang teratur, dan darah orthostatic.
Monitor laboratory results relevant to fluid retention (e.g., increased specify gravity, increased
BUN, decreased hematocrit, and increased urine osmolality levels)
Pantau hasil laboratorium yang relevan dengan penumpukan cairan (Contoh : peningkatan spesifik
gravity, peningkatan BUM, berkurangnya hematokrit, dan peningkatan level tekanan osmotik urin.
Monitor hemodynamic status, including CVP, MAP,PAP, and PCWP, if available
Pantau status hemodinamik, termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP, jika didapatkan.
Monitor vital signs, as appropriate
Pantau tanda-tanda vital, jika diperlukan.
Monitor for indications of fluid overload/retention (e.g., crackles, elevated CVP or pulmonary
capillary wedge pressure, edema, neck vein distention, and ascites), as appropriate
Pantau indikasi cairan berlebih/tersimpan (Contoh : crackles, menaikkan CVP atau menekan kapiler
paru-paru, edema, ketidaktegangan urat leher, dan ascites), jika diperlukan.
Monitor patients weight change before and after dialysis, if appropriate
Pantau perubahan berat badan pasien sebelum dan sesudah dialysis, jika diperlukan.
Assess location and extent of edema, if present
Perkirakan lokasi dan luas edema, bola terjadi.
Monitor food/fluid ingested and calculate daily caloric intake, as appropriate
Pantau pencernaan makanan/cairan dan hitung pemasukan kalori tiap hari.
Administer IV therapy, as prescribed
Melakukan terapi IV, sesuai resep.
Monitor nutrition status
Pantau status nutrisi
Give fluids, as appropriate
Berikan cairan, jika diperlukan
Administer prescribed diuretics, as appropriate
Memberi resep diuretics, jika diperlukan
Administer IV fluids at room temperature
Memberikan cairan IV pada suhu ruangan
Promote oral intake (e.g., provide a drinking straw, offer fluids between meals, and change ice
water routinely), as appropriate
Meningkatkan intake oral (Contoh : menyediakan sedotan minuman, member cairan diantara
makanan dan mengganti air es secara rutin)
Instruct patient on nothing by mouth (NPO) status, as appropriate
Latih pasien tentang status Nothing by Mouth (NPO), jika diperlukan
Administer prescribed nasogatric replacement based on output, as appropriate
Memberi resep pengganti nasogastric untuk hasil, jika diperlukan
Distribute the fluid intake over 24 hr, as appropriate
Menyalurkan cairan yang masuk selama 24 jam, jika diperlukan
Encourage significant other to assist patient with feedings, as appropriate
Menganjurkan hal-hal penting lainnya untuk membantu pasien dalam pemberian makanan
Offer snacks (e.g., frequent drinks and fresh fruits/fruit juice), as appropriate
Memberi makanan ringan (Contoh : sering diberi minum, buah segar/ jus buah), jika diperlukan
Restrict free water intake in the presence of dilutional hyponatremia with serum Na level
below 130 mEq per liter
Membatasi intake air bebas dalam kehadiran dari dilutional hyponatremia dengan level serum Na di
bawah 130 mEq per liter
Monitor patients response to prescribed electrolyte therapy
Pantau respon pasien untuk memberikan resep terapi elektrolit
Consult physician, if signs and symptoms of fluid volume excess persist or worsen
Berkonsultasi dengan dokter, jika tanda dan gejala kelebihan volume cairan tetap berlangsung atau
menjadi lebih buruk
Arrange availability of blood products for transfusion, if necessary
Mengatur ketersediaan darah untuk transfusi, jika diperlukan
Prepare for administration of blood products (e.g., check blood with patient identification and
prepare infusion setup), as appropriate
Persiapkan pemberian darah (Contoh : cek darah dengan mengidentifikasi pasien dan menyiapkan
peralatan infus, jika diperlukan
Administer blood products (e.g., platelets and fresh frozen plasma), as appropriate
Mengatur produk darah (Contoh : platelets dan plasma fresh frozen), jika diperlukan

FLUID MONITORING
MONITORING CAIRAN
DEFENITION: collection and analysis of patient data to regulate fluid
balance
DEFINISI: Pengumpulan dan analisis data pasien untuk mengatur keseimbangan cairan

ACTIVITIES:
Determine history of amount and type of fluid intake and elimination habits
Tentukan sejarah jumlah dan tipe intake cairan dan kebiasaan eliminasi
Determine possible risk factors for fluid imbalance (e.g., hyperthermia, diuretic therapy, renal
pathologies, cardiac failure, diaphoresis, liver dysfunction, strenuous exercise, heat exposure,
infection, postoperative state, polyuria, vomiting, and diarrhea)
Tentukan factor resiko yang mungkin pada ketidakseimbangan cairan (contoh: hipertermia,
terapi diuretic, patologi ginjal, kegagalan jantung, diaphoresis, disfungsi hati, latihan
sternosus, pengeluaran panas, infeksi, keadaan postoperasi, poliuria, muntah dan diare)
Monitor weight
Pantau berat badan
Monitor intake and output
Pantau intake dan output
Monitor serum and urine electrolyte values, as appropriate
Pantau nilai elektrolit urin dan serum, jika diperlukan
Monitor serum albumin and total protein levels
Pantau kadar serum albumin dan protein total
Monitor serum and urine osmolality levels
Pantau kadar osmolalitas serum dan urin
Monitor BP, heart rate, and respiratory status
Pantau BP, rentang jantung dan status pernapasan
Monitor orthostatic blood pressure and change in cardiac rhythm, as appropriate
Pantau tekanan darah ortostatik dan perubahan irama jantung, jika diperlukan
Monitor invasive hemodynamic parameters, as appropriate
Pantau parameter hemodinamik invasive, jika dip
Keep an accurate record of intake and output
Simpan rekaman intake dan output yang akurat
Monitor mucous membranes, skin turgor, and thirst
Pantau membrane mukosa, turgor kulit dan kehausan
Monitor color, quantity, and specific gravity of urine
Pantau warna, jumlah dan berat jenis urin
Monitor for distended neck veins, crackles in the lungs, peripheral edema, and weight gain
Pantau vena leher yang mengendur, gemericik di paru-paru, udema perifer dan peningkatan
berat
Monitor venous access device, as appropriate
Pantau alat akses vena, jika diperlukan
Monitor for signs and symptoms of ascites
Pantau tanda-tanda dan gejala ascites
Note presence or absence of vertigo on rising
Catat ada/tidaknya vertigo pada perkembangan
Administer fluids, as appropriate
Berikan cairan, jika diperlukan
Restrict and allocate fluid intake, as appropriate
Batasi dan tentukan intake cairan, jika diperlukan
Maintain prescribed intravenous flow rate
Pertahankan rentang aliran intravena sesuai resep
Administer pharmacological agents to increase urinary output, as appropriate
Berikan bahan farmakologi untuk meningkatkan output perkemihan, jika diperlukan
Administer dialysis, as appropriate, noting patient response
Berikan dialysis, jika sesuai, catat respon pasien
NUTRITION MANAGEMENT
MANAJEMEN NUTRISI

DEFENITION: assisting with or providing balanced dietary intake of foods


and fluids
DEFINISI : Membantu atau memberikan masukan makanan yang seimbang melalui
makanan dan cairan.

ACTIVITIES:
Inquire whether patient has any food allergies
Tanyakan apakah pasien mempunyai alergi terhadap makanan.
Ascertain patients food preferences
Tentukan makanan kesukaan pasien.
Determine in collaboration with dietitian number of calories and type of nutrients needed to
meet nutrition requirements
Menentukan kerjasama dengan penata diet denagn tepat jumlah kalori dan tipe nutrisi yang
dibutuhkan untuk mengenal persyaratan nutrisi.
Encourage calorie intake appropriate for body tipe and life-style
Mendorong pemasukan kalori yang tepat untuk tipe tubuh dan gaya hidup.
Encourage increased iron food intake, as appropriate
Mendorong kenaikan pemasukan zat besi makanan, dengan tepat.
Encourage increased intake of protein, iron, and vitamin C, as appropriate
Mendorong kenaikan pemasukan protein, zat besi, vitamin C, dengan tepat.
Offer snacks (e.g., frequent drinks and fresh fruits/fruit juice), as appropriate
Memberikan snacks(sering minum dan buah segar/jus buah) dengan tepat.
Give light, pureed, and bland foods, as appropriate
Memberikan penerangan yang bersih dan makanan lunak dengan tepat.
Provide a sugar substitute, as appropriate
Memberikan pengganti gula yang tepat.
Ensure that diet includes foods high in fiber content to prevent constipation
Memastikan diet itu mencakup makanan dengan kandungan serat yang tinggi untuk
mencegah sembelit.
Offer herbs and spices as an alternative to salt
Memberikan jamu-jamu dan rempah-rempah sebagai alternative untuk garam.
Provide patient with high-protein, high-calorie, nutritious finger foods and drinks that can be
readily consumed, as appropriate
Memberikan pasien dengan protein tinggi, kalori tinggi, nutrisi makanan cemilan dan
minuman itu bisa dengan mudah mengonsumsi denagn tepat.
Provide food selection
Memberikan pilihan makanan.
Adjust diet to patients life-style, as appropriate
Mengatur diet ke gaya hidup pasien dengan tepat.
Teach patient how to keep a food diary, as needed
Ajarkan pasien bagaimana menafkahkan buku harian makanan, sesuai dengan kebutuhan.
Monitor recorded intake for nutritional content and calories
Mengontrol catatan pemasukan untuk kandungan nutrisi dan kalori.
Weight patient at appropriate intervals
Menimbang pasien pada interval yang tepat.
Encourage patient to wear properly-fitted dentures and/or acquire dental care
Mendorong pasien untuk berpakaian yang pantas-pemasangan gigi palsu dan atau
memperoleh perawatan dental.
Provide appropriate information about nutritional needs and how to meet them
Memberikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaiman mengenalnya.
Encourage safe food and preservation techniques
Mendorong pengelolaan makanan yang aman dan teknik pemeliharan.
Determine patients ability to meet nutritional needs
Menentukan kemampuan pasien untuk mengenal kebutuhannya.
Assist patient in receiving help from appropriate community nutritional program, as needed
Membantu pasien dalam menerima bantuan dari program nutrisi komunitas yang tepat,
sesuai dengan kebutuhan.
BODY MECHANICS PROMOTION
PROMOSI MEKANIK TUBUH

DEFENITION: facilitating the use of posture and movement in daily activities to prevent
fatigue and musculoskeletal strain or injury

ACTIVITIES:
Determine patients commitment to learning and using correct posture
Collaborate with physical therapy in developing body mechanics promotion plan, as indicated
Determine patients understanding of body mechanics and exercises (e.g., return
demonstration of correct techniques while performing activities/exercises)
Instruct patient on structure and function of spine and optimal posture for moving and using
the body
Instruct patient about need for correct posture to prevent fatigue, strain, or injury
Instruct patient how to use posture and body mechanics to prevent injury while performing
any physical activities
Determine patients awareness of own muscoloskeletal abnormalities and the potential effects
of posture and muscle tissue
Instruct to use a firm mattress/chair or pillow, if appropriate
Instruct to avoid sleeping prone
Assist to demonstrate appropriate sleeping positions
Assist to avoid sitting in the same position for prolonged periods
Demonstrate how to shift weight from one foot to another while standing
Instruct patient to move feet first and then body when turning to walk from a standing
position
Assist patient/family to identify appropriate posture exercises
Assist patient to select warm-up activities before beginning exercise or work not done
routinely
Assist patient to perform flexion exercises to facilitate back mobility, as indicated
Instruct patient/family regarding frequency and number of repetitions for each exercise
Monitor improvement in patients posture/body mechanics
Provide information about possible positional causes of muscle or joint paint

EXERCISE PROMOTION
PROMOSI LATIHAN

DEFENITION: facilitation of regular physical exercise to maintain or advance


to a higher level of fitness and health
DEFENISI :pemfasilitasan latihan fisik yang teraturuntuk mempertahankan atau
peninkatan pada level kebugaran yang lebih tinggi dan kesehatan.

ACTIVITIES:
Appraise patients health beliefs about physical exercise
Nilai kebiasaan kesehatan pasien terhadap latihan fisik
Encourage verbalization of felings about exercise or need for exercise
Menganjurkan verbalisasi perasaan terhadap latihan fisik atau perlu untuk latihan
Assist in identifying a positive role model for maintaining the exercise program
Bantu dalam mengidentifikasi contoh aturan positif untuk mempertahankan program latihan
Include patients family/caregivers in planning and maintaining the exercise program
Sertakan kelurga pasien/pelayan kesehatan dal merncanakan dan mempertahankan program
latihan
Inform patient about health benefits and physiological effects of exercise
Beritahukan pasien kuntungan kesehatan dan efek psikologi dari latihan
Instruct patiet about appropriate type of exercise for level of healt, in collaboration with
physician and/or exercise physiologist
Latih pasien tentang latihan yang perlu sesuai level kesehatan,berkolabirasi dengan dokter
dan atau pelatih psikologi
Instruct patient about desired frequency, duration, and intensity of the exercise program
Latih pasien tentang frekuensi yang diinginkan,durasi,dan intensitas dari program latihan
Assist patient to prepare and maintain a progress graph/chart to motivate adherence with the
exercise program
Bantu pasien menyiapkan dan mempertahankan grafik peningkatan untuk memotivasi
ketetapan dengan program latihan
Instruct patient about conditions warranting cessation of or alteration in the exercise program
Latih pasien tentang penghentian jaminan kondisi dari atau perubahan dalam program
latihan
Instruct patient or proper warm-up and cool-down exercises
Latih pasien dalam mempersiapkan warm-up dan cool-down latihan
Instruct patient in techniques to avoid injury while exercising
Latih pasien teknik menghindari kecelakaan sewaktu latihan
Instruct patient in proper breathing techniques to maximize oxygen uptake during physical
exercise
Latih pasien dalm persiapan teknis bernapas untuk memaksimalkan pengambilan oksigen
selama latihan
Assist patient to develop an appropriate exercise program to meet needs
Bantu pasien mengembangkansebuah program latihan yang perlu untuk kebutuhan
Assist patient to set short-term and long-term goals for the exercise program
Bantu pasien untuk mengatur hasil jangka panjang atau pendek dari latihan
Assist patient to schedule regular petiods for the exercise program into weekly routine
Bantu pasien mengatur jadwal latihan rutin perminggu
Provide reibforcement schedule to enhance patients motivation (e.g., weekly weigh-in)
Sediakan jadwal bantuan untuk meningkatkan motivasi pasien
Monitor patients reponse to exercise program
Pantau respon pasien terhadap latihan
Provide postive feedback for patients efforts
Sediakan umpan balik untuk usaha pasien
EXERCISE THERAPY: AMBULATION
TERAPI LATIHAN: BERJALAN

DEFENITION: promotion and assistance with walking to maintain or restore


autonomic and voluntary body functions during treatment and recovery from
illness or injury
DEFENISI :peningkatan dan pembantuan untuk mempertahankan atau pemulihan otonomi
dan kesadarn fungsi tubuh selama pengobatan dan [enyembuhan dari sakit atau luka.

ACTIVITIES:
Dress patient in nonrestrictive clothing
Dress pasien dengan pakaian yang non restriktif
Assist patient to use footwear that facilitates walking and prevents injury
Bantu pasien untuk memakai alas kaki yang memfasilitasi berjalan dan mencegah luka
Provide low-height bed, as appropriate
Sediakan kasur yang rendah,seperlinya
Place bed-positioning switch within easy reach
Posisikan kasur dalam posisi yang memudahkan
Encourage to sit in bed, on side of bed (dangle), or in chair, as tolerated
Anjurkan untuk duduk di kasur,di sisi kasur,atau di kursi,tertahan
Assist patient to sit on side of bed to facilitate postural adjustments
Bantu pasien duduk di kasur untuk memfasilitasi sesuai postur tubuh
Consult physical therapist about ambulation plan, as needed
Konsultasi pada penerapi fisik tentang rencana ambulasi,seperlunya
Instruct in availability of assistive devices, if appropriate
Latih dalam penggunaan alat bantu,jika dibutuhkan
Instruct patient how to position self throughout the transfer process
Latih pasien cara memposisikan tubuh sepanjang proses transfer
Use a gait belt to assist with transfer and ambulation, as needed
Gunakan gait belt untuk membantu transfer dan ambulasi,jika diperlukan
Assist patient to transfer, as needed
Bantu pasien untuk mentransfer,seperlunya
Provide cueing card(s) at head of bed to facilitate learning to transfer
Sediakan kartu petunjuk di ujung kasur untuk mempermudah mempelajari transfer
Apply/provide assistive device (cane, walker, or wheelchair) for ambulation, if the patient is
unsteady
Berikan alat bantuan untuk ambulasi,jika pasien telah siap
Assist patient with initial ambulation and as needed
Bantu pasien dengan awal ambulasi dan seperlunya
Instruct patient/caregiver about safe transfer and ambulation techniques
Latih pasien tentang transfer aman dan teknik ambulasi
Monitor patients use of crutches or other walking aids
Pantau penggunaan tongkat atau lat bantu jalan lainnya
Assist patient to stand and ambulate specified distance and with specified number of staff
Bantu pasien berdiri dan lama ambulasi dan rincian jumlah staf
Assist patient to establish realistic increments in distance for ambulation
Bantu pasien menetapkan peningkatan real selama ambulasi
Encourage independent ambulation within safe limits
Anjurkan ambulasi mandiri dalam darurat
Encourage patient to be up ad lib, if appropriate
Anjurka pasien untuk up ad lib ,jika diperlukan
EXERCISE THERAPY: MUSCLE CONTROL
TERAPI LATIHAN: KONTROL OTOT

DEFENITION: Use of specific activity or exercise protocols to


enhance or restore controlled body movement
DEFENISI : gunakan spesifik aktifitas atau protokol latihan atau mengontrol pergerakan
tubuh

ACTIVITIES:
Determine patients readiness to engage in activity or exercise protocol
Menetukan pikiran pasien dalam usaha protokol latihan
Collaborate with physical, occupational, and recreational therapist in developing and
executing exercise program, as appropriate
Kolaborasi denganfisik, pekerja dan terapi dalam mengembangkan dan memutuskan
program latihan, jika diperlukan
Consult physical therapy to determine optimal position for patient during exercise and number
of repetitions for each movement pattern
Konsultasi dengan physical terapi untuk menentukan posisi yang optimal untuk pasien
selama latihan dan angka repetisi pergerakan
Evaluate sensory functions (e.g., vision, hearing, and proprioception)
Memperbaiki fungsi sensorik (mis. penglihatan, pendengaran dan kepemilikan)
Explain rationale for type of exercise and protocol to patient/family
Menjelaskan rasional dari cara latihan dan protokol untuk pasien/keluarga
Provide patient privacy for exercising, if desired
Menyediakan privasi pasien untuk latihan
Adjust lighting, room temperature, and noise level to enhance patients ability to concentrate
on the exercise activity
Mengatur pencahayaan, suhu ruangan, dan tingkat penciuman untuk meningkatkan
kemampuan pasien dalam berkonsentrasi dalam aktifitas latihan
Sequence daily care activities to enhance effects of specific exercise therapy
Perawatan aktifitas sehari-hari untuk peningkatan dampak dari latihan terapi
Initiate pain control measures before beginning exercise/activity
Mengontrol tekanan nyeri sebelum memulai latiha/aktifitas
Dress patient in nonrestrictive clothing
Mengenakan pakaian pasien dengan pakaian nonresrictive
Assist to maintain trunk and/or proximal joint stability during motor activity
Memelihara kestabilan sendi selama latihan gerak
Apply splints to achieve stability of proximal joints involved with fine motor skills, as
prescribed
Memasang splint untuk kestabilan tubuh
Reevaluate need for assistive devices at regular intervals in collaboration with PT, OT, or RT
Mengevaluasi kebutuhan bantuan pelayanan dengan interval reguler dalam berkolaborasi
dengan PT, OT, atau RT
Assist patient to sitting/standing position for exercise protocol, as appropriate
Membantu posisi duduk atau berdiri dlam protokol latihan, jika diperlukan
Reinforce instructions provided to patient about the proper way to perform exercise to
minimize injury and maximize effectiveness
Menginstruksikan kepada pasien cara persiapan latihan meminimalisasi kecelakaan latihan
Determine accuracy of body image
Menetukan kebenaran dari citra tubuh
Reorient patient to body awareness
Menetukan kesadaran tubuh pasien
Reorient patient to movement functions of the body
Menetukan pergerakan fungsi tubuh pasien
Coach patient to visually scan affected side of body when performing ADIs or exercise, if
indicated
Membantu pasien untuk melihat bagian tubuh ketika latihan ADLs, sebagai indikasi
Provide step-by-step cuing for each motor activity during exercise or ADIs
Membantu tahap demi tahap pergerakan selama latihan
Instruct patient to recite each movements as it is being performed
Menginstruksikan recite untuk pergerakan
Use visual aids to facilitate learning how to perform ADIs or exercise movements, as
appropriate
Mengajarkan aktifitas ADLs atau latihan pergerakan, jika diperlukan
Provide restful environment for patient after periods of exercise
Menyediakan latihan untuk beristirahat setelah latihan
Assist patient to develop exercise protocol for strength, endurance, and flexibility
Membantu pasien mengembangkan protokol latihan untuk usaha, kesabaran dan fleksibilitas
Assist patient to formulate realistic, measurable goals
Membantu pasien untuk memformulasi kenyataan, sebagai tujuan
Use motor activities that require attention to and use of both sides of the body
Gunakan aktivitas motorik yang menuntut perhatian penggunaan ke dua sisi tubuh
Incorporate ADIs into exercise protocol, if appropriate
Membantu ADLs sampai latihan protokol, jika diperlukan
Encourage patient to practice exercises independently, as indicated
Menganjurakan pasien untuk latihan kemandirian sebagai inidikasi
Assist patient with/encourage patient to use warm-up and cool-down activities before and
after exercise protocol
Membantu pasien dalam pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah latihan
Use tactile (and/or tapping) stimuli to minimize muscle spasm
Mencegah terjadinya kejang otot

POSITIONING
PEMPOSISIAN

DEFENITION: moving the patient or a body part to provide comfort,


reduce the risk of skin breakdown
DEFINISI: memindahkan pasien atau bagian tubuh ke posisi yang nyaman, mengurangi
resiko kerusakan kulit, meningkatkan penyatuan kulit dan atau penyembuhan

ACTIVITIES:
Place on an appropriate therapeutic mattress/bed
Menempatkan pasien di tempat tidur yang nyaman, yang bersifat terapeutik
Provide a firm mattress
Menyediakan tempat tidur yang kuat/kokoh
Place in the designated therapeutic position
Menempatkan pada posisi yang terapeutik
Position in proper body alignment
Memposisikan tubuh pasien dengan tepat
Immobilize or support the affected body part, as appropriate
Menghentikan atau mendukung pengaruh bagian tubuh
Elevate the affected body part, as appropriate
Meningkatkan pengaruh bagian-bagian tubuh
Avoid placing the amputation stump in the flexion position
Mencegah terjadinya amputasi pada posisi flexi
Position to alleviate dyspnea (e.g., semi-Fowler position), as appropriate
Memposisikan pasien untuk mengurangi dyspnea
Provide support to edematous areas (e.g., pillow under arms and scrotal support), as
appropriate
Memberikan tindakan keperawatan untuk mengurangi edema seperti memberi alas di bawah
lengan
Position to facilitate ventilation/perfusion matching (good lung down), as appropriate
Memposisikan pasien agar pertukaran gas menjadi lancar
Encourage active range-of-motion exercise
Memberi dorongan pada pasien untuk melakukan latihan secara aktif
Provide appropriate support for the neck
Memberikan bantuan pada leher yang mengalami trauma
Apply a foot board to the bed
Menggunakan papan kaki pada kasur
Turn using the log roll technique
Kembali menggunakan teknik
Position to promote urinary drainage, as appropriate
Memposisikan saluran urin dengan tepat
Position to avoid placing tension on the wound, as appropriate
Memposisikan pasien untuk mencegah nyeri pada luka
Prop with a backrest, as appropriate
Menyangga punggung dengan menggunakan penopang punggung dengan tepat
Elevate effect limb 20 degrees or greater, above the level of the heart, to improve venous
return, as appropriate
Meningkatkan efek anggota badan pada tingkat 20 atau lebih di atas tingkat jantung untuk
memperbaiki aliran pembuluh balik
Instruct the patient how to use good posture and good body mechanics while performing any
activity
Memberikan arahan pada pasien tentang bagaimana menggunakan postur tubuh yang baik
ketika melakukan kegiatan
Monitor traction devices for proper setup
Mengontrol penggunaan alat penarik yang tepat
Maintain position and integrity of traction
Mempertahankan posisi dan integritas daya tarik
Elevate head of the bed, as appropriate
Meninggikan tempat tidur pada posisi kepala
Turn as indicated by skin condition
Membalikkan tubuh pasien dengan memperhatikan kondisi kulit
Turn the immobilized patient at least every 2 hr, according to a specific schedule
Mengistirahatkan pasien setidaknya setiap 2 jam sesuai jadwal
Use appropriate devices to support limbs (e.g., hand roll and trochanter roll)
Menggunakan alat yang tepat untuk menopang tungkai/lengan
Place frequently-used objects within reach
Menempatkan pasien pada tempat yang mudah dicapai
Place bed-positioning switch within easy reach
Penempatan tempat tidur-tombol yang mudah dijangkau
Place the call light within reach
Tempatkan lampu tanda panggilan yang mudah dijangkau

WEIGHT MANAGEMENT
MANAJEMEN BERAT BADAN

DEFINITION: facilitating maintenance of optimal body weight and percent


body fat
DEFENISI: membantu memelihara penambahan berat tubuh dengan optimal

ACTIVITIES:
Discuss with the patient the relationship between food intake, exercise, weight gain, and
weight loss
Bicarakan dengan pasien hubungan antara intake makanan, latihan, penambahan berat
badan, dan kekurangan berat badan
Discuss with patient the medical conditions that may affect weight
Bicarakan dengan pasien kondisi medis yang dapat mempengaruhi berat badan
Discuss with patient the habits and customs and cultural and heredity factors that influence
weight
Bicarakan dengan pasien factor kebiasaan, adat, budaya, dan keturunanyang mempengeruhi
berat badan
Discuss risk associated with being over and underweight
Memberitahu resiko kelebihan dan kekurangan berat badan
Determine patient motivation for changing eating habits
Memberi motivasi pada pasien untuk merubah kebiasaan makan
Determine patients ideal body weight
Menentukan ideal berat tubuh pasien
Determine patients ideal percent body fat
Menetukan ideal kegemukan pasien
Develop with the patient a method to keep a daily record of intake
Kembangkan bersama pasien sebuah metode untuk membuat laporan intake harian
Encourage patient to write down realistic weekly goals for food intake and exercise and to
display them in a location where they can be reviewed daily
Anjurkan pasien menulis tujuan mingguan untuk intake makanan dan latihan dan
menempatkannya pada lokasi yang dapat dilihat setiap hari
Encourage patient to chart weekly weights, as appropriate
Sarankan pasien membuat grafik berat badan mingguan, jiak diperlukan
Inform patient about whether support groups are available for assistance
Memberitahu pasien apakah kelompok pendukung dapat menolong
Assist in developing well-balanced meal plans consistent with level of energy expenditure
Membantu mengembangkan rencana penyeimbangan makanan secara konsisten sesuai
tingkat pengeluaran energi

ENVIRONMENTAL MANAGEMENT:
ATTACHMENT PROCESS
MANAJEMEN LINGKUNGAN: PROSES PELENGKAP

DEFENITION: manipulation of the patents surroundings to facilitate the


development of the parent-infant relationship
DEFENISI: pemanipulasian sekeliling pasien untuk mengembangkan hubungan orangtua
dengan bayi

ACTIVITIES:
Create a homelike environment
Ciptakanlah lingkungan bagaikan rumah sendiri
Provide a clean, comfortable bed
Sediakan kasur yang bersih lagi nyaman
Create environment that fosters privacy
Ciptakanlah lingkungan yang menjaga privacy
Place in private room, if possible
Tempatkan pada kamar pribadi, jika memungkinkan
Provide primary nurse
Tugaskan perawat yang terbaik
Limit number of people in delivery room
Batasi jumlah orang yang memasuki kamar
Maintain consistency of staff assignment over time
Jaga kekonsistenan penugasan pegawai tiap saat
Individualize daily routine to meet patients needs
Bedakan rutinitas harian untuk memenuhi kebutuhan pasien
Provide accessible nutrition or snack center
Sediakan pusat nutrisi atau makanan yang dapat dijangkau
Place infant bassinet at head of mothers bed
Tempatkan baskom bayi di didepan tempat tidur ibu
Maintain warm body temperature of newborn
Pelihara temperatur panas tubuh bayi yang baru lahir
Provide sufficiently long tubing to allow freedom of movement, as appropriate
Sediakan selang panjang yang sesuai untuk memudahkan pergerakan sebagaimana mestinya
Provide rocking chair
Sediakan kursi goyang
Provide comfortable chair for father/significant other
Sediakan kursi yang nyaman untuk bapak/orang penting lainnya
Maintain low level of stimuli in patient and family environment
Pelihara tingkat rangsang yang rendah pada lingkungan pasien dan keluarga
Decrease number of people in the environment
Kurangi jumlah orang di lingkungan
Protect family from interruptions by visitors
Jaga keluarga dari gangguan pengunjung
Explain options and then let family choose hospital environment and visitation plan that best
meets their needs
Jelaskan pilihan-pilihan dan biarkan keluarga yang menentukan rancangan lingkungan dan
kunjungan yang terbaik bagi kebutuhan mereka
Allow for family visitation, as desired
Izinkan kunjungan keluarga seperti yang diinginkan
Permit father/significant other to sleep in room with mother
Izinkan bapak/orang penting lainnya untuk tidur di kamar bersama ibu
Limit visiting hours to promote rest for mother
Batasi jam berkunjung untuk kepentingan istirahat ibu
Reduce interruptions by phone calls
Kurangi gangguan oleh panggilan telepon
Reduce interruptions by hospital personnel
Kurangi gangguan oleh pegawai rumah sakit
Develop policies that permit presence of significant others as much as desired
Kembangkan kebijakan yang menizinkan kehadiran dari orang-orang yang berkepentingan
sebanyak yang diinginkan
PERIPHERAL SENSATION MANAGEMENT
MANAJEMEN SENSASI PERIFER

DEFENITION: prevention or minimization of injury or discomfort in the


patient with altered sensation
DEFENISI: mencegah atau meminimalkan cedera atau rasa ketidaknyamanan pada pasien
dengan sensasi yang berubah.

ACTIVITIES:
Monitor sharp/dull and/or hot/cold discrimination
Pantau pebedaan tajam/tumpul atau panas/dingin.
Monitor for paresthesia: numbness, tingling, hyperesthesia, and hypoesthesia
Pantau paresthesia : kekakuan (mati rasa), kegelian, hyperesthesia, dan hypoesthesia.
Encourage patient to use the unaffected body part to determine temperature of food, liquids,
bathwater, and so on
Anjurkan pasien untuk menggunakan bagian tubuh yang tidak terpengaruh untuk menentukan suhu
makanan, cairan, air mandi, dan lainnya.
Encourage patient to use the unaffected body part to identify location and texture of objects
Anjurkan pasien untuk menggunakan bagian tubuh yang tidak terpengaruh untuk menentukan lokasi
dan tekstur benda.
Instruct patient or family to monitor position of body parts while bathing, sitting, lying, or
changing position
Latih pasien atau keluarga untuk memantau posisi bagian tubuh pada saat mandi, duduk, tidur, atau
merubah posisi.
Instruct patient or family to examine skin daily for alteration in skin integrity
Latih pasien atau keluarga untuk memeriksa kulit harian untuk perubahan pada integritas kulit.
Monitor fit of bracing devices, prosthesis, shoes, and clothing
Pantau kesesuaian dari alat penguat, bagian tubuh palsu, sepatu, dan pakaian.
Instruct patient or family to use thermometer to test water temperature
Latih pasien atau keluarga untuk menggunakan termometer untuk mengukur suhu air.
Encourage use of thermal insulated mitts when handling cooking utensils
Anjurkan penggunaan sarung tangan anti panas ketika memegang alat-alat masak.
Encourage use of gloves or other protective clothing over affected body part when body part
is in contact with objects that because of their thermal, textural, or other inherent
characteristics may be potentially hazardous
Anjurkan penggunaan sarung tangan atau pakaian pelindung lainnya pada tubuh yang terpengaruh
ketika bagian tubuh tersebut bersentuhan dengan objek yang karena suhu, tekstur, dan cirri yang
menjadi sifatnya berpotensi membahayakan.
Avoid or carefully monitor use of heat or cold, such as heating pads, hot water bottles, and ice
packs
Hindarkan atau pantau dengan hati-hati penggunaan barang yang panas/dingin, seperti bantal
panas, botol air panas, dan kantong es.
Encourage patient to wear well-fitting, low-heeled, soft shoes
Anjurkan pasien untuk mengenakan pakaian yang pas, sepatu bertumit rendah, dan sepatu yang
lembut.
Place cradle over affected body parts to keep bed clothes off affected areas
Letakkan penyangga pada bagian tubuh yang terpengaruh untuk menjaga alas tidur terhindar dari
area yang terpengaruh.
Check shoes, pockets, and clothing for wrinkles or foreign objects
Periksa sepatu, saku, dan pakaian dari benda yang berkerut dan asing.
Instruct patient to use timed intervals, rather than presence of discomfort, as a signal to alter
position
Latih pasien untuk menggunakan rentang waktu, kehadiran daripada ketidaknyamanan sebagai
sebuah tanda posisi yang berubah.
Use pressure-relieving devices, as appropriate
Gunakan alat pengurang tekanan, jika sesuai.
Protect body parts from extreme temperature changes
Lindungi bagian tubuh dari perubahan suhu yang ekstrim.
Immobilize the head, neck, and back, as appropriate
Kurangi pergerakan kepala, leher, dan punggung, jika diperlukan.
Monitor ability to void or defecate
Pantau kemampuan BAK dan BAB.
Establish a means of voiding, as appropriate
Tetapkan BAK rata-rata, jika diperlukan.
Establish a means of bowel evacuation, as appropriate
Tetapkan BAB ratap-rata, jika diperlukan.
Administer analgesics, as necessary
Berikan analgetik, jika diperlukan.
Monitor for thrombophlebitis and deep vein thrombosis
Pantau thrombophlebitis dan thrombosis vena dalam.
Discuss or identify causes of abnormal sensation changes
Diskusikan atau identifikasi penyebab sensasi yang abnormal atau perubahan sensasi.
Instruct patient to visually monitor of body parts, if proprioception is impaired
Latih pasien untuk memantau posisi bagian tubuh, jika transmisi stimulus sensorik terganggu.

PRESSURE MANAGEMENT
MANAJEMEN TEKANAN

DEFENITION: Minimizing pressure to body parts


DEFENISI : Mengurangi tekanan pada bagian-bagian tubuh

ACTIVITIES:
Dress patient in nonrestrictive clothing
Memakaikan pasien dengan pakaian yang tidak membatasi
Bivalve and spread a cast to relieve pressure
Bagi dua dan perluas sebuah pemalut gips menekan relief
Pad rough cast edges and traction connections, as appropriate
Tempatkan bantal pada tepi pembalut gips dan pertautan traksi
Place on an appropriate therapeutic mattress/bed
Menempatkan kasur atau matrass pada posisi yang membantu
Place on a polyurethane foam pad, as appropriate
Meletakkan bantal gabus poliuretan yang sesuai
Refrain from applying pressure to the affected body part
Menahan diri melakukan tekanan pada bagian tubuh yang sakit
Administer back rub/neck rub, as appropriate
Memberikan penopang punggung/leher, jika perlu
Elevate injured extremity
Meninggikan ektremitas yang terluka
Turn the immobilized patient at least every 2 hr, according to a specific schedule
Memutar posisi diam pasien setiap dua jam sekali, berdasarkan jadwal khusus
Facilitate small shifts of body eight
Membantu mengecilkan berat tubuh
Monitor skin for areas of redness and breakdown
Memantau area kulit yang kemerahan atau rusak
Monitor patients mobility and activity
Memantau pergerakan dan aktifitas pasien
Use an established risk assessment tool to monitor patients risk factors (e.g., Braden scale)
Menggunakan alat penegakan pengkajian resiko untuk memonitor faktor-faktor resiko pasien
(misalnya skala Braden )
Use appropriate devices to keep heels and bony prominences off the bed
Menggunakan peralatan yang tepat untuk memelihara tumit dan tulang-tulang utama pada
tempat tidur
Make bed with toe pleats
Membuat tempat tidur yang sesuai dengan lipatan jari kaki
Apply heel protectors, as appropriate
Menggunakan pelindung tumit yang sesuai
Monitor the patients nutritional status
Memantau status nutrisi pasien
Monitor for sources of pressure and friction
Memantau sumber tekanan dan geseran

SURVEILLANCE: SAFETY
PENGAWASAN : KEAMANAN

DEFENITION: purposeful and ongoing collection and analysis of information


about the patient and the environment for use in promoting and maintaining
patient safety
DEFINISI: pengumpulan dan analisis informasi yang memiliki tujuan tertentu dan
berkesinambungan tentang pasien dan lingkungan untuk meningkatkan dan mempertahankan
keamanan pasien

ACTIVITIES:
Monitor patient for alterations in physical or cognitive function that might lead to unsafe
behavior
Pantau perubahan fungsi fisik atau kognitif pasien yang menyebabkan perilaku yang
membahayakan
Monitor environment for potential safety hazards
Pantau lingkungan yang berpotensi membahayakan keamanan
Determine degree of surveillance required by patient, based on level of functioning and the
hazards present in environment
Tentukan derajat pengawasan yang dibutuhkan pasien, berdasarkan tingkat, fungsi dan
kehadiran bahaya dalam lingkungan
Provide appropriate level of supervision/surveillance to monitor patient and to allow for
therapeutic actions, as needed
Sediakan tingkat pengawasan yang sesuai untuk memantau pasien dan memberikan tindakan
terapeutik, jika dibutuhkan
Place patient in least restrictive environment that allows for necessary level of observation
Tempatkan pasien pada lingkungan yang paling terbatas yang menyedikan level yang
dibutuhkan untuk observasi
Initiate and maintain precaution status for patient at high risk for dangers specific to the care
setting
Mulai dan pertahankan status pencegahan pada resiko tinggi dari bahaya yang dikhususkan
untuk pengaturan perawatan
Communicate information about patients risks to other nursing staff
Komunikasikan informasi tentang resiko pasien pada perawat lainnya

TOUCH
SENTUHAN

DEFENITION: Providing comfort and communication through purposeful


tactile contact
DEFINISI: Menciptakan kenyamanan dan komunikasi dengan tujuan tertentu

ACTIVITIES:
Observe cultural taboos about touch
Amati kebiasaan-kebiasaan yang dianggap tabu mengenai sentuhan
Give a reassuring hug, as appropriate
Berikan pelukan untuk menenangkan, jika sesuai
Put arm around patients shoulders, as appropriate
Letakkan tangan di sekitar pundak pasien, jika sesuai
Hold patients hand to provide emotional support
Pegang tangan pasien untuk memberikan dukungan emosional
Apply gentle pressure at wrist, hand, or shoulder of seriously ill patient
Pegang dengan erat pada pergelangan tangan, lengan, atau bahu pada pasien dengan
penyakit serius
Rub back in synchrony with patients breathing, as appropriate
Gosok punggung sesuai dengan pernafasan pasien, jika diperlukan
Stroke body part in slow, rhythmical fashion, as appropriate
Stroke anggota tubuh dalam keadaan lambat, model berirama, jika sesuai
Massage around painful area, as appropriate
Lakukan pengurutan di sekitar area yang sakit, jika diperlukan
Elicit from parents common actions used to sooth and calm their child
Memperoleh informasi tentang tindakan-tindakan yang biasa dilakukan oleh orangtua untuk
memujuk dan menenangkan anak mereka
Hold infant or child firmly and snugly
Menggendong bayi atau anak dengan kuat dan erat
Encourage parents to touch newborn or ill child
Anjurkan orangtua untuk menyentuh anaknya yang baru lahir atau anak yang sedang sakit
Surround premature infant with blanket rolls (nesting)
Tutupi bayi prematur dengan selimut
Swaddle infant snugly an a blanket to keep arms and legs close the body
Membedung bayi secara ketat dengan kain bedung untuk menjaga lengan dan kaki hingga
seluruh tubuh tetap tertutup
Place infant on mothers body immediately after birth
Letakkan bayi di tubuh ibunya dengan segera setelah bayi lahir
Encourage mother to hold, touch, and examine the infant while umbilical cord is being
severed
Anjurkan ibu menggendong, menyentuh, dan selalu memeriksa bayinya ketika tali pusat
belum terputus
Encourage parents to hold infant
Anjurkan orangtua untuk menggendong bayinya
Encourage parents to massage infant
Anjurkan orangtua memberikan pijatan kepada bayinya
Demonstrate quieting techniques for infants
Mengajarkan teknik menenangkan bayi
Provide appropriate pacifier for nonnutritional sucking in newborns
Menyediakan dot agar tidak terjadi kekurangan nutrisi pada anak baru lahir
Provide oral stimulation exercises before tube feedings in premature infants
Lakukan latihan stimulasi oral sebelum saluran makanan di pasang pada bayi prematur

Anda mungkin juga menyukai