Anda di halaman 1dari 2

Dalam Dekapan keluarga Besar FLP SULSEL

Hari ini, tanggal 27 mei 2012, pukul 11.30 Wita, bertempat di LT. 3 Unhas, kami dari kumpulan
beberapa kampus mengikuti Sekolah Menulis yang diadakan oleh FLP dari unhas. Kegiatan ini telah
berlangsung 2 kali selama dua pekan. Saat ini dihadirkan seorang penulis asal Ternate bernama Pak
Yanuardi Syukur yang membawakan sebuah tema kepenulisan tentang Menulis Non Fiksi, karena
beliau memang suka menulis tulisan dalam bentuk non fiksi (nyata dan motivasi).

Beliau membawakan materi dengan sangat luwes, menambah inspirasi dan motivasi yang
membangkitkan semangat menulis. Akhir dari pemaparan materinya, beliau mengadakan doorprize buat
yang bias menjawab pertanyaannya. Ada dua hadiah buku buat dua ikhwan dan akhwat yang bisa
menjawab pertanyaannya. Tapi sayangnya, aku tidak mendapatkan hadiah doorprize karena tidak bias
menjawab tentunya.

Menjelang sholat dzuhur kami istrahat untuk sholat. Tapi berhubung karena aku berhalangan
jadi kesempatan bagiku untuk kembali mengunyah Lontara Rindu-nya Pak Gegge Mappangewa yang
baru saja Lontara 2 yang aku selesaikan. Sekitar dua puluh menit kemudian setelah semua teman-teman
FLP kembali dari sholat, makan siangpun dibagikan. Tempe dan ayam goreng pun ku makan dengan
lahap dan khusyuk. Selesai makan siang dilanjutkan dengan pemateri kedua yaitu Pak Nur Syam sebagai
Jurnalistik Graha Pena Fajar membawakan materi tentang Jurnalistik. Akhir materinya, Pak Nur Syam
dan ketua FLP, Muhammad Tajrim Iqbal, menyampaikan bahwa pada pukul 02.30 Wita, kami adan
mengadakan kunjungan media di Graha pena Fajar Makassar untuk mengadakan diskusi dengan Redaksi
Fajar sekaligus untuk melihat percetakan Koran Fajar.

Aku, Ayu, temanku yang kuliah di UIT Makassar, dan tentu saja teman-teman FLP yang lain
sangat senang karena ini adalah kesempatan untuk mengetahui lebih dalam tentang penulisan dan
percetakan langsung koran fajar dengan mendatangi langsung tempatnya. Kami, sekitar delapan orang
naik pete-pete sebutan untuk angkutan kota di Makassar- sedangkan yang lainnya naik motor. Sekitar
lima belas menit kemudian, kami sampai di depan Graha pena di jalan Urip. Kami langsung menuju lantai
4 di bagian redaksi, lay out, desain grafis, penulisan naskah, editor, dll. Samapai di lantai 4, kami masih
menunggu lagi teman-teman untuk sholat. Kesempatan ini kami tidak lewatkan untuk ber-narsis ria.
Kebetulan kami semua gifo :D

Tak terasa lima belas menit kami setor muka di kamera hape, teman-teman sudah berkumpul
untuk siap masuk ke dalam ruangan redaksi Fajar. Kami duduk melingkar di sebuah meja bundar dan Bu
Sunarti sain sebagai redactor Fajar yang mengajak kami melakukan tanya jawab. Diskusi berlangsung
lancar dan teratur. Banyak imu tentang kepenulisan terutama tentang kepenulisan di koran yang
membekas dalam pikiran kami. Nampak jelas dari pancaran dan mimik wajah FLPers bersinar dan sangat
antusias dalam menerima siraman kata-kata, mata kamisemua seakan-akan berbicara, saya harus
mengirim naskah ke koran Fajar mulai saat ini juga. Namaku harus bisa tertera di halaman koran Fajar.

Setelah sekitar empat puluh menit acara Tanya jawab, kami di izinkan untuk berkeliling bertanya-tanya
pada karyawan Fajar yang sedang berkutat dengan pekerjaannya masing-masing. Ada yang sedang
mengedit naskah, mengedit foto, mengatur lay out, mempercantik desain, menulis naskaah untuk koran
besok, mengatur penempatan iklan, menulis naskah olahraga.

Pengalaman yang sangat menginspirasi.

Daya, 21 Agustus 2012

Anda mungkin juga menyukai