Penyakit Menular
Penyakit Menular
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1
perubahan pola dari penyakit menular ke penyakit tidak menular lebih dikenal
dalam sebutan transisi epidemiologi.
1.2.Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
I. Definisi Penyakit
Sebelum kita mendeskripsikan suatu penyakit kita juga harus memahami
konsep penyakit itu sendiri, agar kita dapat mendeteksi penyakit tersebut dan
melakukan tindakan kesehatan sesuai prosedur pelayanan kesehatan. Perbedaan
konsep penyakit antara tenaga kesehatan dan masyarakat menyebabkan gagalnya
peningkatan pelayanan kesehatan dalam masyarakat.
Berikut beberapa pendapat tentang definisi penyakit, antara lain :
1. Menurut Kathleen Meehan Arias
Penyakit adalah suatu kesakitan pada organ tubuh yang biasanya
memiliki sedikitnya 2 sifat dari kriteria ini : agen atiologik telah
diketahui, kelompok tanda serta gejala yang dapat di identifikasi,
atau perubahan anatomi yang konsisten.
2. Menurut dr. Beate Jacob
Suatu penyimpangan dari keadaan tubuh yang normal atau
ketidakharmonisan jiwa.
3. Menurut Wahyudin Rajab, M.epid
Keadaan yang bersifak objektif dan rasa sakit yang bersifat
subyektif.
4. Menurut dr. Eko Dudiarto
Kegagalan mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi
secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul
gangguan pada fungsi atau struktur organ atau sistem tubuh.
5. Menurut Azizan Haji Baharuddin
Keadaan yang diakibatkan oleh kerusakan keseimbangan fungsi
tubuh dan bagian badan.
Jadi dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan penyakit adalah suatu
keadaan tidak normal pada suatu organisme atau minda yang menyebabkan
3
ketidakseimbangan, ketidakselesaan, disfungsi, atau tekanan/stress kepada orang
yang terkait atau berhubungan dengannya. Kadang kala istilah ini digunakan
secara umum untuk menerangkan kecederaan, kecacatan, sindrom, simptom,
keserongan tingkah laku, dan variasi biasa sesuatu struktur atau fungsi, sementara
dalam konteks lain boleh dianggap sebagai kategori yang boleh dibedakan.
1. Penyakit Menular
4
1. WaktuGenerasi (Generation Time)
Masa antara masuknya penyakit pada pejamu tertentu
sampai masa kemampuan maksimal pejamu tersebut untuk dapat
menularkan penyakit. Hal ini sangat penting dalam mempelajari
proses penularan. Perbedaan masa tunas ditentukan oleh masuknya
unsur penyebab sampai timbulnya gejala penyakit sehingga tidak
dapat ditentukan pada penyakit dengan gejala yang terselubung,
sedangkan waktu generasi untuk waktu masuknya unsur penyebab
penyakit hingga timbulnya kemampuan penyakit tersebut untuk
menularkan kepada pejamu lain walautanpagejalaklinik /
terselubung.
5
pada kelompok populasi tertentu merupakan unit Epidemiologi
tempat penularan penyakit berlangsung.
2. Melalui Media Udara Penyakit yang dapat ditularkan dan menyebar secara
langsung maupun tidak langsung melalui udara pernapasan disebut sebagai
air borne disease.
3. Melalui Media Air Penyakit dapat menular dan menyebar secara langsung
maupun tidak langsung melalui air. Penyakit-penyakit yang ditularkan
melalui air disebut sebagai water borne disease atau water related disease.
6
5. Bakteri termasuk spirochaeta maupun ricketsia
6. Virus dengan kelompok penyebab yang paling sederhana
7
menggunakan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan untuk
keperluan rumah tangga.
4. Melalui udara (air borne infections), yaitu cara penularan
penyakit melalui udara terutama pada penyakit saluran pernafasan.
Seperti melalui debu diudara yang sangat banyak mengandung bibit
penyakit, seperti pada penularan penyakit Tuberculosa. Dan melaui
tetes ludah halus (Droplet infections), penularan penykit dengan
percikan ludah seperti pada pederita yang sakit batuk atau sedang
berbicara misalnya pada penyakit Diphtheri.
2. Parainfluenza
Penyakit virus pernafasan ini menjadi penting karena penularannya yang
sangat cepat seperti halnya penyakit menular lewat pernapasan lainnya. Pada
umumnya penyakit ini terjadi oleh infeksi virus parainfluenza saja gejalanya
hanya ringan atau subklinis. Terdapat empat virus yang terdapat dalam keluarga
parainfluenza, yang ditandai dengan tipe 1-4 yaitu virus mempunyai genom RNA
helai-tunggal, tidak bersegmen dengan pembungkus mengandung lipid yang
berasal dari pertunasan melalui membran sel. Bagian antigenik utama adalah
tonjolan tonjolan protein pembungkus yang menunjukkan sifat sifat
hemaglutinasi (protein HN) dan fusi sel ( protein F).
Virus parainfluenza menyebar dari saluran pernapasan oleh sekresi yang
teraerosol atau kontak tangan langsung denga sekresi. Pada umur 3th anak anak
biasanya mengalami infeksi tipe 1-3, tipe 3 bersifat endemik dan dapat
menyebabkan penyakit pada bayi sebelum umur 6 bulan, dan dapat mengganggu
8
sistem imun. Sedangkan pada tipe 1&2 lebih musiman dan terjadi pada musim
panas dan musim gugur, tipe 4 lebih sukar tumbuh. Virus parainfluenza
bereplikasi dalm epitel pernapasan tanpa bukti adanya penyebaran sistemik,
kecenderungan menimbulkan penyakit pada jalan napas lebih besar pada laring,
trakhea, bronkus, . Penghancuran sel pada jalan napas atas dapat menyebbakan
invasi bakteri dan menimbulkan trakeitis bakteri. Obstruksi tuba eustachii dapat
menyebabkan invasi bakteri sekunder ruang telinga tengah dan otitis media akut.
3. Demam Berdarah
Cara penularannya melalui virus yang terdapat pada nyamuk Aighes
Aygepti yang menghisap darah organ.
4. Penyakit Kelamin
Cara penularannya melalui hubungan sex yang tidak sehat dan sering
berganti pasangan. Penyakit yang timbul bukan hanya menyerang alat kelamin
saja tetapi dapat menjalar ke organ lain.
5. . HIV/AIDS
Virus yang berasl dari simpanse ini dapat merusak sistem imunitas, tetapi
virus ini tidak menimbulkan kematian. Tapi jika virus HIV mengenai penyakit
lain seperti menyerang organ vital bias menimbulkan kematian. Apabila sistem
imun pada tubuh telah rusak resiko berbagai virus akan masuk ke tubuhpun sangat
besar dan tubuh akan rentan terhadap penyakit.
6. TBC
Tuberculosis (TBC, MTB, TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh
bakteri mycobacterium tuberculosis. Yang menyerang pada organ paru paru,
dan juga dapat menyerang pada organ lain. Bakteri yang sekeluarga dengan
bakteri mycobacterium tuberculosis ini juga dapat menimbulkan infeksi dan
memunculkan gejala yang mirip.
Bakteri ini ditularkan melalui udara (airborne), yaitu ketika penderita bersin atau
batuk dan bakteri akan keluar dan terhirup oleh orang sehat. Biasanya penderita
TBC akan diisolasi dikarenakan mudahnya penyebatran penyakit TBC.
9
1.9 Cara-cara Pencegahan Penyakit Menular secara Umum
Ditempuh dengan cara usaha kesehatan (hygiene) perorangan dan usaha kesehatan
lingkungan (sanitasi).
b. Memberi vaksinasi/imunisasi
Merupakan usaha untuk pengebalan tubuh. Ada dua macam, yaitu :
Pengebalan aktif, yaitu dengan cara memasukkan vaksin ( bibit penyakit yang
telah dilemahkan), sehingga tubuh akan dipaksa membuat antibodi. Contohnya
pemberian vaksin BCG, DPT, campak, dan hepatitis.
Pengebalan pasif, yaitu memasukkan serum yang mengandung antibodi.
Contohnya pemberian ATS (Anti Tetanus Serum).
c. Pemeriksaan kesehatan berkala
Selain cara di atas, gaya hidup sehat merupakan cara yang terpenting untuk
mencegah penyakit.
Untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik agar terhindar dari penyakit
ada beberapa cara, antara lain :
Untuk terhindar dari gangguan pernapasan, hiruplah udara yang bersih dan sehat.
Caranya Tidak perlu repot mencari udara pegungungan, udara pagi pun sangat
baik bagi paru-paru Anda. Selain itu hindari pula udara tercemar, seperti asap
rokok, asap kendaraan atau debu. Bersihkan rumah dan ruangan kerja secara
teratur, termasuk perabot, kipas angin dan AC.
10
2. Banyak minum air putih
Air putih adalah yang terbaik dari minuman apapun. Biasakanlah minum air putih
8-10 gelas per hari. Kebiasaan ini akan membantu menjaga kelancaran fungsi
ginjal dan saluran kemih. Upayakan untuk minum air hangat di malam hari dan air
sejuk (bukan air es) di siang hari. Tambahkan juga sedikit perasan jeruk lemon
atau jeruk nipis. Selain baik untuk menyegarkan diri, minuman ini sekaligus
membantu mengeluarkan toksin dari dalam tubuh.
Pilihlah menu dengan gizi yang cukup, seimbang, dan bervariasi. Perbanyak
konsumsi sayuran hijau dan buah yang mengandung banyak serat dan zat gizi
yang diperlukan tubuh serat. Sebisa mungkin hindari junk food dan makanan
olahan, serta kurangi konsumsi garam dan gula. Satu lagi, jangan lupa sarapan
pagi! Karena sarapan pagi dapat menunjang aktifitas kita sepanjang hari.
Kerja keras tanpa istirahat sama sekali tidak ada untungnya bagi Anda. Biasakan
istirahat teratur 7-8 jam pada malam hari, dan jangan sering begadang atau tidur
terlalu malam. Cobalah menggunakan waktu senggang untuk berolahraga ringan
atau sekedar melemaskan otot-otot persendian. Dengan berolahraga 2 3 kali per
minggu, selama 30 45 menit, cukup membuat tubuh bugar dan stamina prima.
Otak, seperti halnya tubuh kita, dia juga butuh istirahat. Jangan terlalu memberi
beban terlalu banyak, karena otak pun memiliki memori yang terbatas. Lakukan
kegiatan di waktu senggang yang membuat otak bekerja lebih santai, misalkan
melakukan hobi yang menyenangkan, seperti melukis, membaca novel terbaru
atau hanya sekedar mendengarkan musik.
11
Manusia merupakan mikrokosmos yang harus mematuhi alam sebagai
makrokosmos jika ia ingin tetap sehat. Gunakan akal sehat, itu kuncinya, jangan
mengorbankan hidup dengan menuruti kesenangan diri lewat kebiasaan hidup
yang buruk dan beresiko. Misalkan, minum-minuman keras, merokok atau
menggunakan obat-obatan terlarang. Cobalah untuk menjalani hidup secara
harmonis, sebisa mungkin perkecil resiko terjadinya stres emosional atau psikis.
12
Penyakit kronik dapat dipakai untuk PTM karena kelangsungan PTM
biasanya bersifat kronik/menahun/lama.
Namun ada pula PTM yang kelangsungannya mendadak/akut,
misalnya ; Keracunan.
d) Penyakit Degeneratif
Disebut juga sebagai penyakit degeneratif karena kejadiannyaberkaitan
dengan proses degenerasi/ketuaan sehingga PTM banyak ditemukan pada
usia lanjut
13
3. Bersifat Krinik (berlarut larut)
4. Banyak menghadapi kesulitan diagnosis
5. Mempunyai variasi yang luas
6. Memerlukan biaya yang tinggi dalam pencegahan dan penanggulangannya
7. Faktor penyebab bermacam macam (Multicausal), atau bahkan tidak jelas.
2) Diabetus Melitus
Penyakit ini juga merupakan salah satu macam penyakit tidak menular
adalah penyakit yang berkaitan dengan kadar gula dalam darah yang
tinggi, Sebagai gambaran yang nyata dari seorang penderita diabetes
yang tidak terawat, adalah orang tersebut mengeluarkan sejumlah besar
urine yang mengandung kadar gula tinggi.
3) Penyakit Jantung
Macam-macam penyakit tidak menular lainnya adalah penyakit jantung.
Kebanyakan orang yang karena perasaanya sendiri mengira bahwa dia
menderita penyakit jantung adalah berjantung sehat. Jika orang tersebut
diperiksa, mungkin dapat ditemukan jantungnya berdenyut terlalu cepat,
terlalu lambat atau kurang teratur.
14
2.4 Pencegahan Penyakit Tidak Menular
4 Tingkat Pencegahan PenyakitTidak Menular
1. Pencegahan primordial dimaksudkan untuk memberikan kondisi pada
masyarakat yang memungkinkan penyakit tidak mendapat dukungan dasar
dari kebiasaan, gaya hidup dan faktor resiko lainnya. Upaya ini sangat
komplek, tidak hanya merupakan upaya dari kesehatan tapi multimitra.
2. Pencegahan tingkat pertama, meliputi :
Promosi kesmas, misal : kampanye kesadaran masyarakat, promosi
kesehatan, pendidikan kesmas.
Pencegahan khusus, misal : pencegahan ketrpaparan, pemberian
kemoprevntif
Sebagian besar penyakit tidak menular dapat dicegah bila kita menghindari 4
faktor risiko (perilaku) yang utama yaitu:
15
3. Konsumsi alkohol.
4. Diet yang tidak sehat.
3. FaktorResiko
3.1 PengertianFaktorResiko
Perluya faktor risiko diketahui dalam terjadinya penyakit dapat berguna dalam hal
hal berikut :
16
b. Penyebab : kejelasan / beratnya faktor risiko dapat mengangkatnya menjadi
penyebab, setelah menghapuskan pengaruh dari faktor pengganggu (confounding
factor)
c. Diagnosis : membantu proses diagnosis
d. Prevensi : jika satu faktor risiko juga sebagai penyebab, penghilangan dapat
digunakan untuk pencegahan penyakit meskipun mekanisme penyakit sudah
diketahui atau tidak.
17
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Perbedaan penyakit menular dan tidak menular memerlukan pendekatan
epidemiologi tersendiri, mulai dari penentuan sebagai masalah kesehatan
masyarakat sampai pada upaya pencegahan dan penanggulangan nya. Penyakit
menular umumnya diagnosis nya mudah, rantai penularan nya jelas, banyak di
temui di negara berkembang agak mudah mencari penyebabnya sedangkan
penyakit tidak menular banyak di temui di negara industri tidak ada rantai
penularan, diagnosis nya sulit dan dan membutuhkan biaya yang relatif mahal.
3.2.Kritik dan Saran
Sebagai penulis kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan
pembuatan makalah ini, sebagai penulis kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca demi sempurnanya makalah ini.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
TUGAS EPIDEMIOLOGI
Penyakit Menular Dan Tidak Menular
Oleh :Kelompok 1
Anggota :
20
21