Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA

KECAMATAN ALOK TIMUR


DESA PARUMAAN
DUSUN PARUMAAN A
PENGURUS RUKUN TETANGGA /

SURAT PENGANTAR
NO. ...... / ................

Yang bertanda tangan di bawah ini Pengurus RT .... / RW ..... Dusun


Parumaan Desa Parumaan Kecamatan Alok Timur.
Menerangkan bahwa :

Nama : .
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
Tempat / Tgl. Lahir : ..
No. KTP / KK : ..
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : ..
Alamat : ..
Maksud / keperluan :
..
..
..
..

Nomor :. .., 2017

Mengetahui :
Pengurus RW ....... Pengurus RT ./


Contoh Surat Kematian ~ apabila seseorang telah meninggal Dunia diperlukan surat
keterangan kematian yang dikeluarkan oleh kelurahan/Desa setempat atau pejabat
setingkat Lurah/Kepala Desa untuk berbagai keperluan yang terkait, Misalnya saja urusan
pengalihan harta warisan, Dominasi sesuatu hal, Asuransi, penghapusan daftar anggota
keluarga dan lain-lain.
suatu surat keterangan kematian dibuat wajib mempunyai syarat dasar yang akan
berfungsi sebagai bukti awal seseorang telah meninggal dan berhak mendapatkan surat
tersebut. Adapun syarat dasar tersebut yaitu :

1. Surat keterangan kematian yang dikeluarkan oleh RT / RW setempat


2. Surat kematian dari rumah sakit ( bila meninggal di rumah sakit )
3. Surat pernyataan dari ahli waris ( bila meninggal di rumah sendiri )
4. Kartu Keluarga
5. Kartu Asterik Penduduk Almarhum.

apabila kelengkapan seperti di atas telah terpenuhi maka silahkan datang ke kelurahan setempat
untuk dilakukan pengurusan secepatnya, di karenakan penundaan akan menyebabkan hal
tersebut terbengkalai saat diperlukan. Pengurusan surat keterangan kematian Bisa dilanjutkan
ketingkat yang lebih tinggi yang dikenal dengan istilah Akta Kematian. Surat ini tentunya wajib
dilakukan pengurusannya ke dinas kependudukan dan pencatatan sipil dengan melampirkan surat
surat seperti di atas.

Contoh Surat Keterangan Kematian

RUKUN TETANGGA 02 RUKUN WARGA 03


DESA MERPATI KECAMATAN BUNGALO
KABUPATEN PRINGSEWU
Jl. Sawungan Kecamatan Bungalo, Kabupaten Pringsewu, Banjarmasin
===================================================================

SURAT KETERANGAN KEMATIAN


No. : 03/RT02/X/MM/2015

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Ketua RT 02 RW 03 Desa Merpati Kecamatan Bungalo
Kabupaten Pringsewu, Menerangkan bahwa :

Nama : ANDI KAMAL


Tempat/ Tgl Lahir : Banjarmasin, 14 Agustus 1975
Pekerjaan : PNS
Agama : Islam
Alamat : Jl. Samratulangi No. 33

TELAH MENINGGAL DUNIA


di :

Hari / tanggal : Jum'at / 14 Agustus 2015


Pukul : 15.45 WIB
Tempat : Jl. Samratulangi No. 33
Dimakamkan di : TPU Tanah Kusir

Demikian surat keterangan kematian ini dibuat dengan sebenar-benarnya supaya Bisa
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Desa Merpati, 15 Agutus 2015


Ketua RT 02 RW 03,

AHMAD FAUZI
Contoh Surat Keterangan Usaha ~ Biasanya suatu surat keterangan usaha diperlukan dalam rangka
memenuhi syarat kelengkapan untuk menjalankan pengajuan kredit atau pinjaman ke bank. Proses
seperti ini dimaksudkan untuk memperkuat Agunan supaya dana yang telah dikucurkan Bisa
dikembalikan oleh nasabah dengan lancar.

Hal lain yang akan dilakukan untuk memperkuat keyakinan suatu bank yaitu survery ke tempat usaha
sebagaimana yang tertulis dalam surat tersebut.

Adapun contoh surat keterangan usaha (SKU) nantinya yaitu seperti contoh di bawah ini :

PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR

KECAMATAN TEGAL BANJAR

KEPALA DESA PULAU SERIBU


Jl. Sisingamangaraja

=====================================================================

SURAT KETERANGAN USAHA


Nomor : XX/SKU-KB/2015

Kepala Desa Pulau Seribu, Kecamatan Tegal, Banjar, dengan ini menerangkan bahwa :

Nama : MAHMUD
KTP : 2770207198189991
Tempat / Tgl. Lahir : Pulau Seribu / 19-02-1972
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Alamat : Dusun 5 Desa Pulau Seribu
Kecamatan Tegal

Nama yang tersebut di atas yaitu benar penduduk yang berdomisili Dusun 5 Desa Pulau Seribu,
Kecamatan Tegal.

Berdasarkan pengamatan kami bahwa nama tersebut di atas yaitu benar mempunyai usaha WARUNG
KELONTONG di wilayah Desa Pulau Seribu.

Demikian Surat Keterangan Usaha ini dibuat, Untuk Bisa dipergunakan sebagaimana mestinya.

DIKELUARKAN DI : PULAU SERIBU


di TANGGAL : 20 Agustus 2014
------------------------------------------
Kepala Desa Pulau Seribu
Kecamatan Tegal, Banjar

AMIR HAMZAH

Baca juga : surat permohonan tempat usaha

suatu surat keterangan usaha dikeluarkan oleh aparat yang berwenang, misalnya Kepala Desa atau
Kelurahan setempat yang sebelumnya didahului dengan menyiapkan beberapa syarat kelengkapan,
Antara lain :

Syarat Pembuatan Surat Keterangan Usaha (SKU)

Surat pengantar RT / RW
Foto copy Kartu Keluarga (KK)
Foto copy KTP yang masih berlaku
Surat pernyataan / surat permohonan
Lampirkan KTP Asli
Arsip Suratku Blog - Pengurusan Surat Masuk
Surat masuk adalah semua surat dinas yang diterima. Untuk memudahkan pengawasan dan
pengendalian, penerimaan surat masuk sebaiknya dipusatkan di kesekretariatan atau di bagian
lain yang menyelenggarakan fungsi kesekretariatan. Penanganan surat masuk dilaksanakan
melalui tahapan berikut
a. Penerimaan
Surat masuk yang diterima dalam sampul tertutup dikelompokkan berdasarkan tingkat keamanan
(SR, R, dan B) dan tingkat kecepatan penyampaiannya (kilat, sangat segera, segera, dan biasa).
Selanjutnya, surat ditangani sesuai dengan tingkat keamanan dan tingkat kecepatan
penyampaiannya.
b. Pencatatan
1) Surat masuk yang diterima dicatat pada buku agenda menurut tingkat keamanan.
2) Pencatatan surat dinas yang mempunyai tingkat keamanan SR dan R dilakukan oleh pimpinan
kesekretariatan atau pejabat tertentu yang mendapatkan kewenangan dari pimpinan instansi.
3) Pencatatan surat dinas yang mempunyai tingkat keamanan B dilakukan oleh pejabat yang
ditunjuk oleh pimpinan kesekretariatan.
4) Pencatatan surat dilaksanakan dengan prioritas sesuai dengan tingkat kecepatan penyampaian.
5) Pencatatan dilakukan pula pada lembar disposisi dan surat mengenai nomor agenda dan
tanggal penerimaan.
6) Pencatatan surat masuk dimulai dari Nomor 1 pada bulan Januari dan berakhir pada nomor
terakhir dalam satu tahun, yaitu nomor terakhir pada tanggal 31 Desember.
7) Pencatatan surat selalu dilakukan pada setiap terjadi pemindahan dan penyimpanan.
c. Penilaian
1) Kegiatan penilaian surat masuk mulai dilaksanakan pada tahap pencatatan.
2) Pada tahap penilaian, surat dinilai apakah akan disampaikan pimpinan atau dapat disampaikan
langsung kepada pejabat yang menangani. Di tiap instansi sudah diatur surat yang harus melalui
pimpinan dan surat yang dapat langsung disampaikan kepada pejabat tertentu.
3) Selain penilaian penyampaian surat, dilakukan pula penilaian penanganan surat, apakah surat
masuk itu akan diproses biasa atau melalui proses pemberkasan naskah.
4) Surat masuk yang beralamat pribadi (nama orang) dinilai termasuk surat yang harus
disampaikan langsung kepada yang bersangkutan dalam keadaan sampul tertutup.
5) Penilaian dilakukan dengan berpedoman kepada tingkat keamanan dan tingkat kecepatan
penyampaian surat.
d. Pengolahan
1) Pada tahap pengolahan, pimpinan/pejabat memutuskan tindakan yang akan diambil
sehubungan dengan surat masuk tersebut.
2) Dari hasil pengolahan dapat diputuskan tindakan lanjutnya, yaitu langsung disimpan atau
dibuat naskah dinas baru.
3) Pengolahan surat masuk dapat menggunakan proses pemberkasan naskah atau proses
administrasi biasa sesuai dengan kebutuhan.
e. Penyimpanan
1) Surat dinas harus disimpan sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan kembali jika
diperlukan.
2) Surat masuk yang melalui proses pemberkasan naskah disimpan dalam berkas naskah dinas
menurut bidang permasalahan.
3) Surat masuk yang diproses tidak melalui proses pemberkasan, naskah dinas disimpan dalam
himpunan sesuai dengan kebutuhan.
Beberapa cara menghimpun surat adalah sebagai berikut.
a) Seri adalah himpunan satu jenis surat dinas yang berdasarkan format surat atau jenis naskah
dinas, misalnya keputusan, petunjuk pelaksanaan, dan surat edaran, disusun secara kronologis.
Himpunan menurut seri selain dibatasi oleh kemampuan map juga dibatasi oleh tahun naskah
dinas.
b) Rubrik adalah himpunan dari satu macam masalah/hal/pokok persoalan yang disusun secara
kronologis, misalnya cuti, kunjungan dinas, kerja lapangan. Himpunan menurut rubrik dibatasi
dengan tahun atau dibatasi sampai dengan masalah selesai.
c) Dosir adalah himpunan satu macam kegiatan atau persoalan yang disusun secara kronologis
dari awal sampai akhir. Misalnya, fail/berkas pegawai adalah himpunan naskah dinas mulai dari
lamaran sampai dengan pemberhentian.
4) Penyimpanan surat atau himpunan dilakukan sebagai berikut.
a) Lateral adalah penyimpanan surat/himpunan yang diletakkan sedemikian rupa sehingga yang
terlihat hanya bagian sisi samping, misalnya penyimpanan dalam ordner dan kotak arsip;
b) Vertikal adalah penyimpanan surat/himpunan yang diletakkan sedemikian rupa sehingga yang
terlihat hanya
bagian muka, misalnya penyimpanan surat map pada lemari berkas;
c) Horizontal adalah penyimpanan surat/himpunan yang diletakkan sedemikian rupa sehingga
muka surat/himpunan terlihat di sebelah atas, misalnya penyimpanan peta atau gambar
konstruksi.
5) Surat yang masih aktif, tetap berada di unit pengolah. Setelah surat menjadi arsip inaktif,
penyimpanannya harus sudah dialihkan ke unit kearsipan sesuai dengan ketentuan kearsipan
yang berlaku.
f. Sarana Penanganan Surat Masuk
1) Buku agenda adalah sarana utama pengendalian dan pengawasan surat masuk. Semua surat
masuk pertama kali dicatat pada buku agenda, yang disusun dalam kolom catatan sebagai
berikut:
a) tanggal;
b) nomor agenda;
c) nomor dan tanggal surat masuk
d) lampiran;
e) alamat pengirim;
f) hal/isi surat;
g) keterangan.
Sesuai dengan kebutuhan, kolom catatan dapat ditambah, misalnya dengan petunjuk pada nomor
yang lalu dan petunjuk pada nomor berikutnya.
2) Pengurusan surat masuk yang tidak melalui proses pemberkasan naskah dinas selain buku
agenda, dapat digunakan sarana lain yang diatur sesuai dengan kebutuhan instansi masing-
masing.
3) Sarana pengurusan surat masuk melalui proses pemberkasan naskah, selain dengan buku
agenda, juga digunakan sarana lain.

Secara garis besar suatu surat dapat dikatakan baik apabila memenuhi kriteria berikut ini:
a. Surat disusun dengan teknik penyusunan yang benar, yaitu:
- Penyusunan letak bagian-bagian surat (bentuk surat) tepat sesuai dengan aturan atau pedoman
yang telah ditentukan.
- Pengetikan suratbenar, jelas, bersih, dan rapi, dengan format yang menarik.
- Pemakaian kertas sesuai dengan ukuran umum.

b. Isi surat harus dinyatakan secara ringkas, jelas, dan eksplisit. Hal ini dimaksudkan agar
penerima dapat memahami isi surat dengan cepat, tepat, tidak ragu-ragu dan pengirim pun
memperoleh jawaban secara cepat sesuai yang dikehendaki.

c. Bahasa yang digunakan haruslah bahasa Indonesia yang benar atau baku, sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia, baik mengenai pemilihan kata, ejaan, bentuk kata, maupun kalimatnya. Selain
itu, bahasa surat haruslah efektif. Bahasa surat juga harus wajar, logis, hemat kata, cermat dalam
pemilihan kata, sopan, dan menarik. Nada surat harus hormat, sopan dan simpatik. Sedapat
mungkin hindari pemakaian bahasa asing yang padanannya sudah ada dalam bahasa Indonesia.
Untuk menyusun surat yang baik, penulis harus mengindahkan hal-hal berikut:
1. Menetapkan lebih dahulu maksud surat, yaitu pokok pembicaraan yang ingin disampaikan
kepada penerima surat, apakah itu berupa pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan, permintaan,
laporan atau hal lain.
2. Menetapkan urutan masalah yang akan dituliskan.
3. Merumuskan pokok pembicaraan itu satu persatu secara runtut, logis, teratur dengan
menggunakan kalimat dan ungkapan yang menarik, segar, sopan, dan mudah ditangkap
pembaca.
4. Menghindarkan sejauh mungkin penggunaan singkatan kata atau akronim, lebih-lebih yang
tidak biasa atau singkatan bentuk sendiri.
5. Memperhatikan dan menguasai bentuk surat dan penulisan bagian-bagiannya.
6. Mengikuti pedoman penulisan ejaan dan tanda baca sebagaimana digariskan oleh Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Pembentukan Istilah dalam
Bahasa Indonesia.

Syarat lain yang harus dipenuhi dalam menyusun surat yang baik ialah
a. memahami kedudukan masalah yang dikemukakan;
b. memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan masalah itu;
c. mengetahui posisi dan bidang tugasnya;

d. hal-hal yang terkait dengan ketatausahaan.

Surat merupakan bentuk tulisan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan seseorang. Surat
merupakan bentuk percakapan tertulis. Oleh karena itu, melalui surat orang bisa saling berdialog
dan berkomunikasi. Melalui surat, isi atau percakapan atau pesan yang dimaksud dapat sampai
kepada alamat yang dituju sesuai dengan sumber aslinya. Hal ini berbeda dengan komunikasi
yang terjadi secara lisan. Penyampaian pesan sebagaimana yang dimaksud ini sangat penting
dalam urusan bisnis.

Adapun yang dimaksud dengan surat resmi ialah surat yang berisi masalah kedinasan atau
bisnis tertentu. Oleh karena itu, pembuatan surat-surat resmi merupakan bagian dari pekerjaan
administratif yang penting. Contoh surat resmi ialah surat undangan, surat edaran, surat
keputusan, surat tugas, nota dinas, pengumuman, dan surat panggilan.

Surat, terutama surat-surat resmi, juga bisa menjadi alat bukti tertulis yang mempunyai kekuatan
hukum. Dalam suatu perusahaan, surat-surat yang diarsipkan juga dapat menjadi alat bukti
historis dan alat pengingat aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Lebih lanjut, surat
juga mencerminkan corak, keadaan mentalitas, dan nilai pejabat jawatan/kantor yang
bersangkutan. Dengan kata lain, dapat dikemukakan bahwa surat merupakan duta organisasi atau
duta perusahaan. Oleh karena itu, surat harus ditulis dan disusun dengan selalu berhati-hati dan
cermat.

Akhirnya, surat resmi yang berisi ketentuan-ketentuan tentang cara-cara melaksanakan


peraturan, misalnya surat keputusan atau instruksi, dapat dipakai sebagai pedoman kerja oleh lem
baga/pejabat yang bersangkutan. Jika ditinjau dari sifat keamanan isi surat, surat resmi dibedakan
menjadi empat jenis, yaitu surat sangat rahasia, surat rahasia, surat terbatas, dan surat biasa.

Surat sangat rahasia ialah surat yang berisi dokumen/naskah yang sangat penting yang
berhubungan dengan rahasia kemanan negara. Surat dengan kode SR atau SRHS ini tidak boleh
diterima oleh orang yang tidak berhak menerimanya. Demi keamanan surat ini dikirim dengan
sampul rangkap tiga. Sampul pertama dan kedua dialamai secara lengkap dengan kode SR atau
SRHS, sedangkan sampul ketiga (luar) dialamati seperti surat biasa. Contoh surat dengan kode
ini ialah dokumen di kalangan kemiliteran, dokumen dari Negara tetangga.

Surat rahasia ialah surat yang berisi dokumen penting yang hanya boleh diketahui oleh pejabat
yang berhak menerimanya. Surat dengan kode R atau RHS ini isinya tidak boleh diketahui oleh
pihak lain sebab hal itu akan dapat merugikan instansi, organisasi, perusahaan atau pejabat yang
berangkutan. Surat ini dikirim dengan sampul rangkap dua. Sampul pertama (dalam) dilengkapi
dengan kode R atau RHS, sedangkan sampul kedua (luar) ditulis biasa. Contoh surat ini ialah
surat rekomendasi dan laporan konduite dari seorang pejabat (DP3).

Surat terbatas ialah surat yang isinya hanya boleh diketahui oleh pejabat tertentu. Surat seperti
ini harus dipertimbangkan semasak-masaknya sebelum diberitahukan kepada pihak-pihak yang
bersangkutan. Contoh hasil rapat pimpinan terbatas, usul pengangkatan pegawai baru, dan
laporan perjalanan dinas.

Surat biasa ialah surat yang berisi masalah biasa. Surat ini bisa diketahui oleh pihak lain.
Contoh surat biasa ialah surat undangan, surat edaran, surat tugas, dan surat pemberitahuan.
Selain itu, ditinjau dari derajat penyelesaiannya, surat dibedakan menjadi surat sangat segera
(kilat), surat segera, dan surat biasa. Surat sangat segera merupakan surat yang harus
diprioritaskan pertama penyelesaiannya.
Demikianlah Artikel Pengertian dan Fungsi Surat Dinas
Sekianlah artikel Pengertian dan Fungsi Surat Dinas kali ini, mudah-mudahan bisa memberi
manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Istilah istilah dalam surat :

A/C : Account Current rekening koran


acc : according setuju
a.m. : above mentioned tersebut di atas
a.n. : atas nama
a.n.b. : atas nama beliau
a.p. : atas perintah, atas perhatian
B.L. : Bill of Loading suratmuatan kapal
c.ca : circa kira-kira atau sekitar, dipakai untuk tahun tetapi diragukan ketepatannya.
c.c. : carbon copy tembusan
of atau con f : infer bandingkan atau bandingkan dengan
c/o : care of dengan alamat (d.a.)
c.o.d. : Cash On Delivery pembayaran pada waktu penyerahan barang
c.q. : Casu quo dalam hal ini
i.c. : in case (in case) dalam hal ini
Loc. Cit : Loco citato pada tempat yang telah dikutip
Ltd : Limited perseroan terbatas
MS : Manchineship kapal motor
MS : Nota Bene catatan, perhatian
Op. Cit : Opere Citato pada karya yang telah dikutip
p.a. : per alamat
Passim : tersebar di sana sini
Pf : Pour feliceter ucapan selamat
P.O. Box : Post Office Box kotak pos
Pr : Pour remersier terima kasih
p.p (perproe) : per procuration yang diberi kuasa
P.T.O. : please tur ober lihat sebalik
P.S. : postscript catatan, nota bene
d.a. : dengan alamat
D/O : Delivery Order surat penyerahan barang (pengeluaran dari gudang)
Doz : dozen (s) dosin
d.d.o : de dato tertanggal
d.o : ditto idem, atau ibidem (ibid)
E.E. : erros ezcepted koreksi yang disetujui
E & OE : Error and Ommissien Ezcepted koreksi yang disetujui
ETA : Estimated Time of Arrivel waktu kedatangan yang diperlukan
et al : et alii dan lain-lain
E.T.D. : Estimated Time of Disembark waktu pemberangkatan yang diperkirakan et sequens
atau etsequentes dan halaman - halaman berikut
EZ : Ecominische Zaken Prys (Bld) harga resmi
ibid : Ibidem pada tempat yang sama
: Di bawah lihat pada karangan yang sama di bawah
q.q. : Qualitate Quo karena (selaku) jabatan
infra : Rekening Courant (Bld) rekening koran, atau rekening giro di Bank
Kertas Segel : kertas untuk membuat surat perjanjian dan macam - macam akta
R.C. : Salvo error and Ommissions jika terdapat kesalahan dapat diperbaiki kembali
SE R O : di atas, sudah terdapat lebih dulu pada teks yang sama
Supra : untuk perhatian
Surat dinas : Surat resmi yang digunakan oleh instansi/organisasi untuk
kepentingan administrasi instansi/organisasi
Surat intern : Surat yang ditujukan ke dal am lingkungan organisasi
Surat ekstern : Surat yang ditujukan ke luar lingkungan organisasi
ub : untuk beliau
up : eie Ommezyde (Bld) untuk perintah
zoz : untuk perhatian lihat sebelah

Surat yang baik adalah surat yang dapat menyampaikan pesan/gagasan penulis kepada penerima
surat sama seperti yang diinginkan oleh penulis surat, tidak menimbulkan salah penafsiran,
menghargai penerima surat, dan tampil dengan bentuk yang benar. Oleh sebab itu, surat yang
baik haruslah memenuhi beberapa syarat, baik syarat yang berkaitan dengan bentuk, pengetikan,
isi, maupun bahasa surat. Keempat hal tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut.

Pertama, surat harus disusun dengan teknik penyusunan surat yang benar. Penyusunan letak
bagain-bagian surat (bentuk surat) harus sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan.
Mengingat setiap lembaga memiliki model yang telah dibakukan untuk lembaga tersebut maka
penulisan model harus sesuai dengan ketentuan dari lembaga. Pemilihan model surat yang tidak
berasal dari lembaga tempat bekerja dianggap salah.

Kedua, surat harus diketik secara benar. Pengetikan surat dianggap benar apabila pengetikan
surat tersebut dilakukan secara cermat, bersih, rapi, dan menggunakan kertas yang sesuai dengan
aturan. Cermat artinya tidak terdapat kesalahan pengetikan kata-kata yang terdapat dalam surat.
Cermat juga berkaitan dengan pemilihan jenis dan ukuran huruf. Dalam surat resmi perlu dipilih
jenis huruf yang menunjukkan keresmian, misalnya arial, calibri, courier, pica, roman, dan
times. Bersih dalam arti tidak terdapat noda (biasanya tinta pita) atau dalam pengetikan manual
tidak banyak tindasan (ditip-ex). Kertas yang digunakan adalah kertas yang memang
dipersiapkan untuk surat, bukan sembarang kertas. Pemilihan warna kertas juga mendapat
perhatian.

Ketiga, isi surat harus dinyatakan secara jelas, ringkas, sopan, dan eksplisit. Jelas dalam arti isi
atau maksud surat dapat ditangkap secara jelas dan mudah. Surat resmi tidak perlu ditulis dengan
cara yang berbelit-belit dan bertele-tele. Isi surat cukup dipaparkan secara ringkas tetapi utuh.
Sopan dalam arti tidak ada hal-hal yang dapat menyakitkan hati penerima surat. Kesopanan
biasanya berhubungan dengan pemilihan kata yang digunakan dalam surat. Eksplisit dalam arti
bahwa isi surat harus dituangkan dengan kata-kata yang nyata. Secara garis besar isi surat dipilah
menjadi tiga bagian, yaitu paragraf pembuka, paragraf isi, dan paragraf penutup. Paragraf
pembuka merupakan pengantar yang mengarah pada inti surat. Dengan pengantar ini diharapkan
pembaca tidak terkejut karena penulis langsung mengarah pada isi. Paragraf isi merupakan hal
yang akan disampaikan penulis kepada pembaca. Isi surat hendaknya ditulis secara jelas, singkat,
dan utuh sehingga mudah dipahami dan tidak menimbulkan salah pengertian. Paragraf penutup
merupakan simpulan dari paragraf isi. Sebagai simpulan, paragraf penutup berisi inti hal yang
ditulis. Di samping itu, sebagai penutup paragraf ini juga mengungkapkan harapan penulis pada
penerima surat dan ucapan terima kasih.

Keempat, bahasa yang digunakan dalam surat harus baik dan benar. Penggunaan bahasa dalam
surat berhubungan dengan pemakaian ejaan, pemilihan kata, penyusunan kalimat, pengembangan
paragraf, dan pemakaian gaya berbahasa. Kesalahan penulisan surat pada umumnya berkaitan
dengan pemakaian bahasa. Kesalahan yang dimaksud meliputi kesalahan penerapan ejaan,
kesalahan pemilihan kata, dan kesalahan penyusunan kalimat.
Kepala Surat:
Dalam kepala surat yang lengkap (biasanya sudah tercetak):
1. Nama instansi atau badan
2. Alamat lengkap
3. Nomor tetepon
4. Nomor kotak pos
5. Alamat kawat, e-mail
6. Lambang instansi atau logo
7. Alamat kantor cabang

8. Jenis usaha

Tanggal surat :
Tanggal surat dinas tidak perlu didahului nama kota karena nama kota sudah tercantum pada
kepala surat.

Nomor Surat:
Kata nomor (lengkap) diikuti tanda titik dua atau jika nomor itu disingkat dengan No.,
penulisannya diikuti tanda titik, kemudian diikuti tanda titik dua. Garis miring yang digunakan
dalam nomor dan kode surat tidak didahului dan tidak diikuti spasi. Angka tahun sebaiknya
ditulis lengkap dan tidak diikuti tanda baca apapun.

Nomor:3241/F8/UI.5/1994
No.:3241/F8/UI.5/1994

Lampiran:
Kata lampiran: atau lamp.: diikuti tanda titik dua. Kemudian dicantumkan jumlah yang
dilampirkan dan nama barang yang dilampirkan, tidak diikuti tanda baca apapun.

Lampiran: Satu berkas

Hal Surat:
Hal diikuti tanda titik dua, hal surat harap dituliskan secara singkat dan tidak diakhiri tanda bac
aapapun. Hal bersinonim dengan perihal, namun sebaiknya gunakan kata hal karena lebih
singkat.

Hal: Permintaan tenaga pengajar bahasa Indonesia

Alamat (dalam) Surat:


Alamat surat tidak didahului dengan kata kepada karena kata tersebut berfungsi sebagai
penghubung intra kalimat yang menyatakan arah.
Pemakaian kata sapaan(Bapak, Ibu, Saudara) yang diikuti gelar akademik secara langsung terasa
berlebihan karena, pada dasarnya, gelar akademik yang ditempatkan sebelum nama merupakan
sapaan juga. Penulisan kata jalan pada alamat tidak disingkat
Yth. Bapak Syakuro, B.A.
Yth. Ir. Mariani

Singkatan u.p. (untuk perhatian) digunakan didepan nama bagian dari suatu instansi apabila
masalah surat dipandang cukup dapat diselesaikan oleh pejabat yang tercantum setelah u.p. tanpa
diperlukan penentuan kebijaksanaan langsung pemimpin/kepala instansi yang bersangkutan.
Yth. Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
u.p. Kepala Subbagian Keuangan
Jalan Daksinapati Barat IV Rawamangun Jakarta 13220

Fungsi Surat
Fungsi surat dalam suatu organisasi antara lain:
a. Surat sebagai media komunikasi.
b. Surat sebagai barometer.
c. Surat sebagai duta penulis.
d. Surat sebagai bukti tertulis.
e. Surat sebagai salah satu otak kegiatan suatu kantor

Kelebihan Surat:
- Murah
- Daya jangkau lebih luas
- Bersifat formal dan efektif
- Bisa dijadikan bukti hitam di atas putih

Kelemahan Penyusunan Surat pada umumnya:


- Susunan surat ruwet
- Kalimat tidak lengkap atau berbelit-belit
- Penggunaan tanda baca yang tidak pada tempatnya
- Penulisan kalimat tidak sesusai EYD
- Pemakaian istilah asing yang tidak perlu atau tidak tepat
- Menciptakan istilah sendiri yang tidak lazim/tidak sesuai Pedoman Umum Pembentukan
Istilah dalam bahasa Indonesia
- Tata bahasa tidak teratur
- Pengungkapan gagasan tidak logis
- Kurang sopan atau terlalu banyak memuji dan basa-basi
- Ketikan banyak yang salah

- Penggunaan model yang tidak menentu

Kop surat merupakan bagian dari surat resmi, dan ditempatkan di bagian atas surat. Dengan
tampilan kop surat umumnya dikenal untuk membedakan antara surat formal dan non-formal.

Seseorang yang menerima surat akan menyadari dengan Genjah perbedannya, di karenakan surat
resmi memakai kop surat, sedangkan surat non-formal tak menggunakannya.

Fungsi kop surat yaitu untuk mewakili identitas Forum / perusahaan. Kop surat terdiri dari nama,
logo alamat, atau desain perusahaan, nomor telepon, dan terkadang-terkadang pola latar
belakang.

saat kita ingin membuat kop surat , kita wajib mempertimbangkan beberapa poin yang wajib
diperhatikan:

1. Kop surat wajib sepenuhnya ditulis (wajib mempunyai logo Forum, nama Forum, alamat,
nomor telepon, kotak surat, faksimili).

2. Nama institusi wajib ditulis dalam huruf kapital.

3. Keterangan selanjutnya ditulis dalam huruf kapital di awal Perkataan untuk: alamat,
faximiles, telepon, email. Contoh:

Alamat
Faximiles
Telepon
Email

4. Untuk setiap Perkataan sambung ini wajib ditulis dalam huruf kecil. contoh:

di
dan

5. tak menyingkat Perkataan. contoh:

Tlp. (bukan "Telepon")


Almt (bukan "Alamat")

6. Jangan gunakan P.O.BOX untuk menunjukkan Alamat

7. Kita wajib menambahkan titik dua (:) bila ada nomor. Menempatkan titik dua (:) setelah
Perkataan-Perkataan ini: Telepon, Mailbox, dll Contoh:

Telepon: 051xxxxx

Arsip Suratku Blog - Pengurusan Surat Keluar

Surat keluar adalah semua surat dinas yang akan dikirim kepada pejabat yang tercantum pada alamat
surat dinas dan sampul surat dinas. Penanganan surat masuk, pencatatan, pemberian nomor/cap dan
pengiriman surat keluar sebaiknya dipusatkan di sekretariat atau bagian lain yang menyelenggarakan
fungsi kesekretariatan untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian. Penanganan surat keluar
dilakukan melalui tahap sebagai berikut.

a. Pengolahan

1) Kegiatan pengolahan dimulai dari penyiapan hingga ke penandatanganan surat dinas. Penyiapan surat
keluar dilaksanakan, antara lain karena

(a) adanya kebijaksanaan pimpinan;

(b) reaksi atas suatu aksi;

(c) adanya konsep baru.

2) Penyiapan/penyusunan konsep surat keluar adalah sebagai berikut.

a) Penyiapan/penyusunan konsep dilakukan oleh pejabat/ pegawai yang membidanginya, seperti


sekretaris/pimpinan sekretariat atau pejabat yang ditunjuk.

b) Setiap konsep yang disiapkan harus didasarkan pada kebijaksanaan dan pengarahan pimpinan.

c) Setiap konsep yang akan diajukan kepada pimpinan terlebih dahulu harus diteliti oleh
sekretaris/pimpinan sekretariat atau pejabat yang diserahi wewenang. Sesuai dengan petunjuk
pimpinan atau menurut pertimbangannya sendiri terhadap isi surat dinas, sekretaris pimpinan
sekretariat menetapkan tingkat kecepatan penyampaian dan tingkat keamanan surat.

d) Setiap konsep surat dinas sebelum ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dibubuhi paraf
terlebih dahulu oleh para pejabat dua tingkat di bawahnya yang bertugas menyiapkan konsep surat
dinas tersebut.

e) Letak pembubuhan paraf diatur sebagai berikut.


(1) Paraf pejabat yang berada dua tingkat di bawah pejabat penanda tangan surat dinas dibubuhkan di
sebelah kiri/sebelum nama pejabat penanda tangan surat.

(2) Paraf pejabat yang berada satu tingkat di bawah pejabat penanda tangan surat dinas dibubuhkan di
sebelah kanan/setelah nama pejabat penanda tangan.

(3) Setelah surat dinas diparaf oleh pejabat yang bersangkutan dan tidak lagi mengandung
kekurangan/kesalahan yang perlu diperbaiki, proses selanjutnya adalah

(a) pengajuan kepada pejabat yang akan menandatangani surat;

(b) penandatanganan oleh pejabat yang bersangkutan;

(c) pembubuhan cap;

(d) pemberian nomor.

b. Pencatatan

Semua surat keluar dicatat dalam Buku Pencatatan Surat Keluar yang bentuk, susunan, dan tata cara
pencatatannya diatur oleh instansi masing-masing.

c. Penggandaan

1) Penggandaan adalah kegiatan memperbanyak surat dinas dengan sarana reproduksi yang tersedia
sesuai dengan banyaknya alamat yang dituju.

2) Penggandaan hanya dilakukan setelah surat keluar ditandatangni oleh pejabat yang berhak.

3) Cap dinas yang dibubuhkan pada hasil penggandaan harus asli (bukan salinan).

4) Jumlah yang digandakan sesuai dengan alamat yang dituju (alamat distribusi).

5) Penggandaan surat keluar yang tingkat kecepatan penyampaiannya kilat dan sangat segera harus
didahulukan.

6) Penggandaan surat keluar yang tingkat keamanannya sangat rahasia/rahasia harus diawasi dengan
ketat.

7) Sekretaris/pimpinan sekretariat berkewajiban menjaga agar penggandaan dilaksanakan menurut


ketentuan yang diatur oleh instansi masing-masing.

d. Pengiriman

1) Surat keluar yang akan dikirimkan dimasukkan ke dalam sampul.

2) Pada sampul surat keluar yang tingkat keamanannya biasa (B), rahasia (R), dan sangat rahasia (SR)
dicantumkan alamat lengkap, nomor surat dinas, dan cap yang sesuai dengan tingkat kecepatan
penyampaian (kilat/segera/sangat segera/biasa).

3) Surat yang tingkat keamanannya SR atau R dimasukkan ke dalam sampul, dibubuhi alamat lengkap,
nomor surat dinas, cap dinas, cap yang sesuai dengan tingkat kecepatan penyampaian dan cap tingkat
keamanan. Sampul ini dimasukkan ke dalam sampul kedua dengan tanda-tanda yang sama kecuali cap
tingkat keamanan.

4) Semua surat keluar yang dikirim dicatat dalam Buku Ekspedisi sebagai bukti pengiriman atau
dibuatkan tanda bukti pengiriman tersendiri.

5) Untuk kepentingan keamanan, sekretaris/pimpinan sekretariat mengusahakan keselamatan


pengiriman sernua surat keluar, khususnya yang tingkat keamanannya SR/R.

e. Penyimpanan
1) Semua arsip surat keluar (pertinggal) harus disimpan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam
kearsipan.

2) Naskah asli surat dinas keluar dan naskah yang diparaf harus disimpan.

3) Tata cara penyimpanan surat keluar diatur oieh instansi masing-masing.

Demikianlah Artikel Pengurusan Surat Keluar

Sekianlah artikel Pengurusan Surat Keluar kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda
semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pengurusan Surat Keluar dengan alamat link
http://arsipsuratku.blogspot.co.id/2013/11/pengurusan-surat-keluar.html

Related Post:

Syarat Penulisan Surat Yang Baik Secara garis besar suatu surat dapat dikatakan baik
apabila memenuhi kriteria berikut ini: a. Surat disusun dengan teknik penyusunan yang benar,
yaitu: - Penyusunan letak bagian-bagian surat (bentuk surat) tepat sesuai dengan aturan atau
pedoma Read More

Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah Arsip Suratku Blog - Pedoman Tata
Naskah Dinas Instansi Pemerintah ini disusun berdasarkan asas sebagai berikut. 1. Efektif dan
Efisien Penyelenggaraan tata naskah dinas perlu dilakukan secara efektif dan efisien dalam
penulisan, penggunaan ruan Read More

Format Surat Format Surat Yang dimaksud dengan format surat dinas adalah tata
letak atau posisi bagian-bagian surat dinas. Yang termasuk didalamnya adalah penempatan
tanggal, nomor, salam pembuka, salam penutup, tembusan, dan lain-lain. Jenis-jenis form
Read More
Mengenal Fungsi, Kelebihan dan Kelemahan Penulisan Surat Fungsi Surat Fungsi
surat dalam suatu organisasi antara lain: a. Surat sebagai media komunikasi. b. Surat sebagai
barometer. c. Surat sebagai duta penulis. d. Surat sebagai bukti tertulis. e. Surat sebagai salah
satu otak kegiatan suatu Read More

Belajar Membuat/Menulis Surat Yang Baik Surat yang baik adalah surat yang dapat
menyampaikan pesan/gagasan penulis kepada penerima surat sama seperti yang diinginkan
oleh penulis surat, tidak menimbulkan salah penafsiran, menghargai penerima surat, dan tampil
dengan bentuk yang benar. O Read More

No comments:
Newer Post Older Post Home

Search
To Search,

Download Aplikasi Surat

Download Aplikasi Surat ANRI

Popular Posts

Syarat Penulisan Surat Yang Baik

Secara garis besar suatu surat dapat dikatakan baik apabila memenuhi kriteria berikut ini: a.
Surat disusun dengan teknik penyusunan ya...

Istilah istilah dalam surat

Istilah istilah dalam surat : A/C : Account Current rekening koran acc : according setuju a.m. :
above mentioned tersebut ...

Mengenal Fungsi, Kelebihan dan Kelemahan Penulisan Surat

Fungsi Surat Fungsi surat dalam suatu organisasi antara lain: a. Surat sebagai media komunikasi.
b. Surat sebagai barometer. c. S...

Contoh Surat Keterangan Domisili Tempat Tinggal dari RT

Contoh Surat Keterangan Domisili Tempat Tinggal dari RT ~ untuk warga pendatang yang belum
mempunyai KTP setempat sebaiknya mempunyai sura...

Aplikasi Pengelolaan Arsip Pemerintah Desa/Kelurahan

Arsip Suratku Blog - Aplikasi Pengelolaan Arsip Pemerintah Desa/Kelurahan merupakan


aplikasi yang dibangun berbasis desktop dengan bah...

Surat Undangan

Surat Undangan Kata undangan dibentuk dari bentuk dasar undang dan akhiran an . Kata
undangan bermakna (1) panggilan supaya datang...

Pengurusan Surat Keluar

Arsip Suratku Blog - Pengurusan Surat Keluar Surat keluar adalah semua surat dinas yang akan
dikirim kepada pejabat yang tercantum ...

Category

contoh surat izin (4)


contoh surat kerja (14)
contoh surat kuasa (1)
contoh surat penawaran (1)
contoh surat permohonan (3)
contoh surat tugas (2)
Daftar Riwayat Hidup / CV (1)
Download Aplikasi Surat (1)
Pengertian Surat (7)
Software (1)
Surat Dinas (2)
surat keterangan (11)
Surat Kontrak (1)
Surat Kuasa (3)
Surat Lainnya (7)
Surat Lamaran (15)
Surat Lamaran Kerja (2)
Surat Penawaran (1)
Surat Perjanjian (7)
Surat Permohonan (5)
Surat Pernyataan (8)
Surat Rekomendasi (1)
surat resmi (4)
Surat-Dinas (3)
Tips membuat Surat (13)
Uncategorized (1)

2017 Kumpulan Arsip Surat powered by Blogger.com. All Right Reser

gar komunikasi melalui surat dinilai efektif, maka isi atau maksud surat harus terang dan jelas,
serta tidak menimbulkan salah arti pada pihak penerima.

Pada umumnya, dibutuhkan perangko dan amplop sebagai alat ganti bayar jasa pengiriman.
Semakin jauh tujuan pengiriman surat maka nilai yang tercantum di perangko harus semakin
besar juga.

Tujuan Menulis Surat


Tujuan menulis surat secara garis besar diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Menyampaikan informasi kepada pembaca surat;
b. Mendapatkan tanggapan dari pembaca surat tentang isi surat;
c. Ingin mendapatkan tanggapan dan menyampaikan informasi kepada pembaca surat.

Korespondensi dan Koresponden


Korespondensi Korespondensi searti dengan surat-menyurat. Korespondensi adalah suatu
kegiatan atau hubungan yang dilakukan secara terus-menerus antara dua pihak yang dilakukan
dengan saling berkiriman surat.
Korespondensi dalam suatu kantor, instansi, atau organisasi dibagi menjadi dua, yakni:
1. Korespondensi Ekstern, yaitu hubungan surat-menyurat yang dilakukan oleh kantor atau
bagian-bagiannya dengan pihak luar.
2. Korespondensi Intern, yaitu hubungan surat-menyurat yang dilakukan oleh orang-orang dalam
suatu kantor, termasuk hubungan antara kantor pusat dengan kantor cabang.

Koresponden
Koresponden adalah orang yang berhak atau mempunyai wewenang baik atas nama perorangan
maupun kantor atau organisasi.
Demikianlah Artikel Dasar Surat Menyurat

Anda mungkin juga menyukai