Anda di halaman 1dari 3

Benih Apomiktik

sifat apomitik yaitu terbentuknya embrio tanpa proses penyatuan sel kelamin jantan dan betina.
Organisme apomitik pada umumnya tidak memiliki variasi genetic, namun ternyata ditemukan
adanya beberapa klon lokal yang merupakan sumber keragaman genetik tanaman manggis.
Klon-klon lokal yang memiliki banyak keunggulan itu banyak tersebar di Indonesia.

Biji manggis bersifat apomitik, karena terbentuk tanpa proses fertilisasi, melainkan melalui
perkembangan jaringan nuselus. Sifat apomiksis mengakibatkan sifat genetik turunan identik
dengan induknya (Fauza et al. 2003).

Benih Ortodok
Secara fisiologis
benih terbagi dalam 2 kategori yaitu benih ortodok
yang toleran terhadap penurunan kadar air
(kurang dari 10%) dan viabilitasnya dapat dipertahankan
selama penyimpanan pada suhu rendah;
dan benih rekalsitran yang tidak tahan terhadap
pengeringan (kadar air awal benih 2050%) yang
tidak dapat disimpan pada suhu rendah, sehingga
tidak mampu disimpan lama (Bonner,et al ., 1994).
Bonner, F.T., Vozzo, J.A., Elam, W.W., & Land, S.B.
(1994). Instructor's manual; Tree seed
technology training course. United Stated
Departement of Agriculture. New Orleans.
Louisiana.

Benih ortodoks yaitu benih yang mengalami


desikasi secara alami pada pohon induknya, dengan kriteria benih masak
secara fisiologis. Kelompok benih ortodoks umumnya dijumpai pada
spesies-spesies tanaman setahun, dua tahunan, dan benih-benih tanaman
kehutanan yang dibudidayakan dengan ukuran benih yang kecil.
Benih Ortodoks mempunyai sifat dapat di simpan dalam waktu
yang relatif lama dengan kadar air rendah. Ciri-ciri benih Ortodoks adalah kulit keras,
ukurannya relatif kecil, setelah matang dan jatuh dari pohonnya tidak segera
berkecambah tetapi butuh waktu yang cukup lama untuk berkecambah (Delfy, 2009)
lensary delfy. 2009. PENGARUH PEMATAHAN DORMANSI TERHADAP
KEMAMPUAN PERKECAMBAHAN BENIH ANGSANA. Skripsi. IPB
Chin (1989) menyatakan benih rekalsitran tidak toleran terhadap suhu dingin. Pada umumnya benih
rekalsitran hanya mampu mempertahankan viabilitas benihnya sampai periode simpan 12 minggu.
Pada benih rekalsitran, faktor yang memperpendek viabilitas benih selama disimpan adalah
kerusakan akibat pengeringan, pendinginan, kontaminasi mikrobial, benih berkecambah selama di
penyimpanan dan kekurangan oksigen.
Chin. H.F. 1989. Storage of recalcitrant Seeds; Past, Present dan Future 89-92 p. In : J.W. Trunbull
(ed) Tropical Tree Seed Research. IUFRO Seed Problems. Australia

Sifat-sifat benih rekalsitran adalah a)


berukuran besar, b) memiliki kadar air benih antara 30-70%,
dengan variasi kadar air yang besar diantara individu benih
ketika terlepas dari tanaman induk (shedding), c) tidak
toleran terhadap suhu rendah dan beku (chilling and freezing
injury), d) mudah terkontaminasi mikroorganisme, e) periode
penyimpanan yang singkat, f) mudah berkecambah di
penyimpanan dan g) peka terhadap penurunan air pada saat
proses pembentukan benih dan saat terlepas dari tanaman
induk (Pammenter dan Berjak, 2008).

Pammenter, N.W., P. Berjak. 2008. From Aviceannia to


Zizania: recalcitrance in perspective. Ann. Bot. 101:
213-228.
Schmidt L. 2000. Pedoman Penanganan Benih Tanaman Hutan Tropis dam Sub
Tropis. Jakarta : Direktorat Jendral Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan
Sosial, Departemen Kehutanan.

Anda mungkin juga menyukai