Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

ORIENTASI
PROGRAM
ISPA
Oleh : Agus Rini
1. PENDAHULUAN

Puskesmas sebagai salah satu fasilitas kesehatan tingkat pertama mempunyai


tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan
sehat. Agar dapat mewujudkan fungsinya, puskesmas harus memiliki sumber daya
yang optimal termasuk diantaranya yang terpenting adalah sumber daya manusia.
Penanggung jawab dan pelaksana kegiatan haruslah paham mengenai tugas pokok
dan fungsinya agar program dan kegiatan dapat berjalan dengan optimal.
Untuk dapat mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan maka di semua
fasilitas kesehatan diperlukan sumber daya kesehatan yang bermutu dan merata. Hal
tersebut memungkinkan bahwa SDM kesehatan akan mengalami mutasi ke berbagai
tempat. Demikian pula dengan program dan kegiatan yang berlangsung di puskesmas,
agar program dan kegiatan yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan dan target yang
ditetapkan tidak menutup kemungkinan timbul program dan kegiatan baru disamping
program dan kegiatan rutin yang telah dilaksanakan di puskesmas.
Dalam rangka mendukung program-program upaya kesehatan masyarakat di
Puskesmas perlu diisi oleh tenaga-tenaga baru yang berkompeten.kegiatan orientasi
ini diperlukan bagi pelaksana yang baru ditugaskan diperlukan orientasi bagi
pelaksana yang baru ditugaskan agar dapat memahami tanggung jawab
mereka,keterkaitan dengan program yang lain,maupun berkaitan dengan keselruhan
tugas pokok dan fungsi puskesmas.Orientasi adalah suatu kegiatan dalam bentuk
pemberian pengarahan , bimbingan untuk mempersiapkan Pelaksana program ISPA
baru agar dapat bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya.

pelaksana yang baru ditempatkan atau diberi tugas pokok dan fungsi yang baru agar visi,
misi dan tujuan yang telah ditetapkan oleh puskesmas dapat tercapai.

UPTD Puskesmas Jati selaku organisasi kesehatan yang senantiasa


berkembang, mengalami beberapa penambahan tenaga maupun perubahan tugas
pokok dan fungsi dari beberapa tenaga yang ada. Selama kurun waktu 2016 awal
tahun 2017 puskesmas Jati ada perubahan karyawan-karyawati oleh karena itu ada jg
perubahan/penambahan tupoksi.diantaranya pengalihan program ISPA.
Pneumonia merupakan penyebab utama kematian balita di dunia,lebih banyak dbanding
dengan gabungan penyakit AIDS,malaria dan campak.Penyakit ini lebih banyak menyerang
pada anak khususnya di bawah usia 5 tahun dan dperkirakan 1,1 juta kematian kematian
setiap tahun di sebabkan pneumonia (WHO,2012).Pada tahun 2013 sekitar 940.000 anak
meninggal akibat Pneumonia (15% dari semua kematian balita;UNICEF 2015).

Di Indonesia, Pneumonia masih merupakan masalah besar mengingat angka kematian akibat
penyakit ini masih tinggi. Berdasarkan SDKI (Survei Demografi Kesehatan Indonesia) 2012,
Angka kematian bayi 32/ 1.000 kelahiran hidup, angka kematian balita 40 / 1.000 kelahiran
hidup, lebih dari 3 / 4 kematian balita pada tahun pertama kehidupan, terbanyak saat
neonatus. Hasil survey Sistem Registrasi Sampel (SRS ) oleh Balitbangkes tahun 2014
menyebutkan proporsi kematian Pneumonia pada balita yaitu 9,4%.

Definisi Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli).Tanda dan
gejala penyakit infeksi saluran pernapasan dapat berupa: batuk,kesukaran bernafas, sakit
tengkorak, pilek, sakit telinga dan demam.Anak dengan batuk dan kesukaran bernafas
mungkin menderita pneumonia atau infeksi saluran pernafasan yang berat lainnya.Akan
tetapi sebagian besar anak batuk yang datang ke Puskesmas / fasilitas kesehatan lainnya
hanya menderita infeksi saluran pernafasan yang ringan. Petugas kesehatan perlu mengenal
anak-anak yang sakit serius dengan gejala batuk atau kesukaran bernafas yang
membutuhkan pengobatan dengan antibiotik, yaitu pneumonia (infeksi paru) yang ditandai
dengan nafas cepat dan mungkin juga Tarikan Dinding Dada bagian bawah ke dalam
(TDDK).

2.TUJUAN

a. Tujuan Umum :

Mempersiapkan penanggung jawab dan pelaksana baru agar dapat melaksanakan


tugas dan tanggung jawab sesuai tugas pokok dan fungsinya dengan baik dalam
rangka mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan yang dilakukan oleh
puskesmas.

B Tujuan Khusus :

A. Mengkondisikan penanggung jawab dan pelaksana baru terhadap visi misi dan tata
nilai di puskesmas yang tertuang pada setiap program dan kegiatan puskesmas
B. Mengkondisikan penanggung jawab dan pelaksana baru terhadap tugas pokok dan
fungsi yang menjadi tanggung jawabnya.
LAPORAN HASIL KEGIATAN

PROGRAM ORIENTASI PROGRAM ISPA

PUSKESMAS JATI

A. NAMA KEGIATAN : Program ISPA


B. TANGGAL PELAKSANAAN : 2 Januari 2017- 12 Januari 2017
C. TEMPAT KEGIATAN : Puskesmas Jati
D. PELAKSANA KEGIATAN : Agus Rini
E. SASARAN KEGIATAN : Programer ISPA baru
F. HASIL KEGIATAN :

a. PROSES KEGIATAN
Programer ISPA baru berkoordinasi dengan Programer ISPA sebelumnya tentang cara
pengerjaaan laporan bulan ISPA dan tentang cara mekanisme pendataan penderita
pneumonia dengan cara :
1. Orientasi terhadap visi misi dan tata nilai puskesmas yang tertuang pada tiap
program dan kegiatan yang dilaksanakan di puskesmas
2. Orientasi terhadap tugas pokok dan fungsi baru yang melekat pada
penanggung jawab/pelaksana baru yang ditugaskan di puskesmas

b. PERMASALAHAN YANG DI HADAPI


- Penemuan penderita pneumonia balita rendah tidak sesuai target

c. EVALUASI HASIL KEGIATAN


Pelaksana orientasi sudah memahami tentang pneumonia ISPA serta telah
mengetahui tentag mekanisme dan cara membuat
laporan bulanan pneumonia ISPA
RENCANA TINDAK LANJUT KEGIATAN
- Memberikan buku pelaporan dan pencatatan dipoli MTBS dan pustu-pustu

d. LAMPIRAN HASIL KEGIATAN


e. FOTO KEGIATAN
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Orientasi adalah pengenalan yang terencana bagi karyawan baru kepada pekerjaan mereka,
rekan kerja serta organisasi.
Program orientasi merupakan usaha mengirimkan pesan yang jelas dan menyediakan
infirmasi yang akurat tentan budaya organisasi, pekerjaan, dan harapan
Tanggung Jawab Orientasi menuntut kerja sama antara individu dengan unit Sumber Daya
Manusia.
Tujuan Orientasi adalah mengurangi stress dan kecemasan karyawan baru, mengurangi
pergantian karyawan, menghemat waktu, membantu karyawan baru untuk mempelajari
perilaku yang sesuai, dan mengembangkan ekspektasi yang realistik.
Manfaat Orientasi adalah pengurangan kecemasan karyawan baru dan menghemat biaya
serta waktu.
Muatan Orientasi adalah masalah-masalah organisasional, perkenalan dengan staf
pelaksanaan, tunjangan karyawan dan tugas-tugas jabatan.
Program Orientasi yang efektif pada umumnya memiliki beberapa elemen, di antaranya:
prinsip, isi program orientasi, interaksi dua arah antara manajer dan karyawan baru, interaksi
antara karyawan lama dan karyawan baru.
Komponen-komponen penting dari system orientasi yang efektif meliputi mempersiapkan
karyawan baru, menyediakan mereka dengan informasi yang di perlukan, menyampaikan
orientasi secara efektif, dan mengadakan efaluasi dan tindak lanjut dari orientasi awal.
Dengan dilakukan orientasi program ISPA diharapkan pelaksana yang baru bisa
menjalankan program ISPA di Puskesmas jati dengan lebih baik lagi.
Ada beberapa jenis teknik orientasi antara lain : program orientasi dan sosialisasi, peninjauan
pekerjaan secara realistis, pembinaan budaya organisasi, pereratan hubungan antar-
karyawan, dan informasi prestasi kerja.

B. SARAN
Staf yang mengalami perubahan tugas pokok dan fungsi setelah melalui kajian uraian
tugas baik sebagai pelaksana kegiatan maupun sebagai penanggung jawab

LAPORAN ORIENTASI PROGRAM ISPA


MENGETAHUI :

Pelaksana Orientasi Pengorientasi

AGUS RINI IKE FIRDIEJANTI


NRPTT.13.4.3300693 NIP.19830223 2005 01 2 008

Mengetahui

Plt puskesmas Jati

drg.ENDAH AYU LESTARI

NIP .19790525 200903N2 002

Anda mungkin juga menyukai