Anda di halaman 1dari 9

NAMA : EDY PUTRA WIJAYA

NIM : 125140160

Tantangan dan peluang untuk organisasi


1.Merespons Tekanan Ekonomi
Tantangan

Tantangannya yaitu ketika ekonomi amerika serikat jatuh pada tahun 2008, secara virtual
semua ekonomi besar lainnya pun turut terkena imbasnya .pemutusan hubungan kerja dan
kehilangan pekerjaan menyebar luas. Dalam waktu yang singkat manajer berada paling depan
dengan pekerja yang harus di pecat , dengan bertahan bayaran rendah. Dan bagaimana cara
seorang manajer dapat mengatur semua itu dengan baik.

Peluang

Peluang yang dimiliki berupa dapat mengelola pekerja dengan waktu baik, maupun waktu
buruk. Pada waktu baik , memahami bagaimana memberikan penghargaan, memuaskan, dan
mempertahankan pekerja menjadi prioritas. Pada waktu sulitnya, isu-isu seperti stress,
pengambilan keputusan, dan bertahan muncul ke permukaan.

2.Merespons Globalisasi
Tantangan

1. Mengawasi perpindaan pekerjaan ke Negara dengan upah yang rendah semakin sulit
bagi manajer-manajer di Negara berkembang, yang upah minimum umumnya $6 atau
lebih perjam. Dalam sebuah ekonomi global, pekerjaan cenderung mengalir ke biaya
yang lebih rendah yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan,
meskipun serikat buruh,politikus, dan pemimpin komunitas local melihat ekspor
pekerjaan berakibat buruk bagi pasar tenaga kerja dinegara asal.manajer menghadapi
tugas yang sulit untuk menyeimbangkan kepentingan organisasinya dengan tanggung
jawabnya pada komunitas tempat mereka beroperasi.
2. Beradaptasi dengan budaya yang berbeda dan norma-norma peraturan, namun
menjadi global bagi sebuah bisnis tidaklah semudah mengetik email ke luar negeri,
mengirim barang ke pelabuhan asing, atau membangun fasilitas di Negara lain.
Namun manajer perlu mengetahui bagaimana praktik budaya tenaga kerja di tiap
neraga tempat mereka melakukan bisnis.
Peluang
1. Meningkatkan penugasan di luar negeri jika anda adalah seorang manajer, anda
semakin ditugaskan ke luar negeri, atau di transfer ke divisi operasional pemberi kerja
abda atau anak perusahaan di Negara lain. Jika demikian , anda harus mengelola suatu
tenaga kerja dengan kebutuhan ,aspirasi dan sikap yang sangat berbeda dari yang
terbiasa anda hadapi di Negara asal.
2. Bekerja dengan orang dari budaya yang berbeda beda bahkan di Negara anda sendiri
anda akan bekerja dengan bos, rekan kerja, serta pekerjaan lain yang di lahirkan dan
di besarkan dalam budaya yang berbeda untuk bekerja dengan efektif dengan orang-
orang dari budaya yang berbeda-beda, anda perlu memahami bagaimana budaya,
geografis, dan agama telah membentuk mereka dan bagaimana menyesuaikan gaya
manajemen anda dengan perbedaan mereka.

3.Mengelola Keragaman Tenaga Kerja


Tantangan

Salah satu Tantangan yang paling penting untuk organisasi adalah keragaman tenaga kerja,
konsep bahwa organisasi menjadi semakin heterogen dari segi jenis
kelamin,umur,ras,etnis,orientasi seksual, dan inklusi kelompok sebaran lainnya. Jika
globalisasi fokus pada perbedaan-perbedaan di antara orang dari Negara yang berbeda-beda,
maka keberagaman tenaga kerja membahas perbedaan diantara orang orang dalam suatu
Negara.

Peluang
Peluangnya yaitu dengan mengelola keberagaman ini merupakan perhatian global.
Kebanyakan Negara-negara eropa telah mengalami pertumbuhan yang sangat dramatis
dalam imigrasi dari timus tengah. Termasuk salah Indonesia yang menghadapi keragaman
budaya dalam batas-batas Negara mereka sendiri.

4.meningkatkan layanan pelanggan


Tantangan

Banyak organisasi yang gagal karena pekerjaannya gagal menyenangkan pelanggan .


manajeman perlu menciptakan sebuah budaya responsif pelanggan. Perilaku organisasi dapat
memberikan panduan yang memadai dalam membantu manajer menciptakan buadaya
tersebut yaitu pekerja ramah dan tulus, mudah dihubungi , berpengalaman, cepat dalam
merespons kebutuhan pelanggan , serta bersedia melakukan apa yang perlu untuk
menyenangkan pelanggan.

Peluang

Perilaku organisasi dapat membantu manajer meningkatkan kesuksesan interaksi ini dengan
menunjukan bagaimana sikap dan perilaku pekerja memengaruhi kepuasan pelanggan.
5. meningkatkan keterampilan bermasyarakat
Tantangan

Tantangannya yaitu menyajikan konsep dan teori yang relavan dan dapat membantu
menjelaskan dan memprediksi perilaku orang di tempat kerja.

Peluang

Peluang yang di dapati yaitu pandangan mengenai keterampilan orang spesifik yang anda
dapat gunakan dalam pekerjaan/ misalnya anda akan belajar cara mendesain pekerjaan-
pekerjaan yang memotivasi , teknik-teknik meningkatkan kemampuan mendengar, dan
bagaimana menciptakan tim yang lebih efektif.

6. Bekerja dalam Organisasi Jaringan


Tantangan

Tantangannya yaitu manajer dalam organisasi jaringan berbeda. Memotivasi dan memimpin
orang dan membuat keputusan kolaboratif online membutuhkan teknik-teknik-teknik yang
berbeda dibandingkan saat individu hadir secara fisik di suatu lokasi tunggal. Dengan
semakin banyak pekerja melakukan tugasnya melalui hubungan jaringan dengan orang lain,
manajer harus mengembangkan keterampilan baru.

Peluang

Organisasi jaringan memungkinkan orang-orang untuk berkomunikasi dan bekerja sama


meskipun terpisah jarak jauh. Kontraktor indenpenden dapat bertelekomunikasi memalui
computer ke tempat kerja di seluruh dunia dan mengubah pemberi kerja sesuai dengan
permintaan atas perubahan layanan mereka.programer perangkat lunak dan lain sebagainya.

7. Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja saat Bekerja


Tantangan

Satu Tantangan terbesar untuk memelihara kesejahteraan pekerja adalah realitas baru yang
banyak pekerja tidak akan pernah dapat hindari dari tempat kerja virtual. Teknologi
komunikasi memungkinkan banyak pekerja teknis dan professional melakukan pekerjaan dari
rumah.
Peluang

Yaitu hasil tanggung jawab mereka yang meningkatkan didalam dan diluar tempat kerja,
pekerja menginginkan lebih banyak waktu cuti. Kajian terkini menyatakan pekerja
mengiginkan pekerjaan yang memberikan mereka fleksibilitas dalam jadwal pekerjaan
mereka sehinggamereka dapat mengelola konflik kerja hidup dengan lebih baik.

8.Bekerja Dalam orang Bersaing


Tantangan

Tantangannya yaitu meskipun pembelajaran organisasi positif tidak meningkari nilai


negative( seperti umpan balik yang kritis), hal ini benar-benar menantang peneliti untuk
melihat perilaku organisasi melalui sebuah lensa baru dan mendorong organisasi untuk
mengeksloitasi kekuatan pekerja dibandingkan fokus pada kelemahannya.

Peluang

Sebuah area pertumbuhan nyata dalam riset perilaku organisasi adalah pembelajaran
organisasi positif, yang mempelajari bagaimana organisasi mengembangkan kekuatan
manusia mendorong vitalitas dan kegembiraan, serta menampilkan potensi. Peneliti dalam
bidang ini mengatakan terlalu banyak riset perilaku organisasi dan praktik manajemen yang
ditargetkan untuk mengidentifikasi apa yang salah dengan organisasi dan pekerjanya.
Akibatkanya mereka mencoba untuk mempelajari apa yang baik tentang mereka. Beberapa
variable indenpenden kunci dalam riset perilaku organisasi positif adalah keterlibatan,
harapan,optimism, dan kegembiraan dalam wajah ketegangan.

9.Meningkatkan Perilaku Etis


Tantangan

Ekspektasi produktivitas yang meningkat, dan kompetisi yang ketat, tidak mengejutkan
banyak pekerja merasa tekanan untuk melakukan jalan pintas, melanggar peraturan, dan
terlibat dalam praktik praktik lain yang dipertanyakan.

Peluang

peluang yang dimiliki yaitu mereka diharuskan untuk mengindentifikasi tindakan mana yang
benar dan mana yang salah, dan memberikan evaluasi kinerja yang tinggi untuk seorang
pekerja yang mereka sukai.
10.Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif
Tantangan

Suatu ekonomi global karena budaya yang berbeda-beda dalam perspektifnya mengenai isu-
isu etis tertentu. Misalnya perlakuan yang adil atas pekerja dalam sebuah ekonomi yang
memburuk beragam antarbudaya. Persepsi keberagamaan agama,etnis dan jenis kelamin
berbeda-beda di seluruh Negara.

Peluang

Manajer saat ini harus menciptakan iklim yang sehat secara etis untuk pekerja lainnya,
mereka dapat bekerja secara produktivitas dengan ambiguitas minimal mengenai perilaku
yang benar atau salah. Perusahaan mempromosikan sebuah misi etis yang kuat, mendorong
pekerja untuk berprilaku dengan integritas dan memberikan kepemimpinan kuat yang dapat
memperngaruhi keputusan pekerja untuk berprilaku etis.
Karakteristik Biografis

UMUR

Usia Muda

Produktivitas : Mungkin dari segi fisik di usia mudah tergolong lebih


memiliki stamina yang lebih di bandingkan yang sudah usia tua. Namun
tergantung profesi pekerjaannya , misalnya sebagai desainer , di bagian
ini lebih mengandalkan ide ide kreatif di bandingkan kekuatan fisik.
Tingkat Absensi : usia yang mudah lebih cenderung absensi di
bandingkan usia tua, karena tingkat kemalasan di usia mudah masih
sangat tinggi sejauh ini. Karena setiap perusahaan memiliki jatah cuti
selama 12 hari dalam setahun.
Turn Over : usia mudah cenderung lebih sering pindah tempat kerja
karena masih ingin mendapatkan pengalaman yang lebih banyak, dari
pada di satu titik itu saja.
Kepuasan kerja : usia mudah cenderung memiliki tingkat kepuasan kerja
yang rendah, karena dari segi gaji bulanan rata masih UMR, jadi mereka
akan terus mencari pekerjaan yang sesuai keinginan dengan gaji yang
memuaskan.

Usia Tua
Produktivitas : semakin tua usia seseorang, maka akan menurun tingkat
kinerjanya, namun dari segi pengalaman usia yang lebih dari 30 tahun
akan banyak sekali tawaran pekerjaan di level lebih tinggil, di
bandingkan usia yang lebih mudah.
Tingkat Absensi : usia tua cenderung memiliki tanggung jawab yang
besar dalam perusahaan, maka dari itu sehari jika absensi maka kerjaan
akan semakin menumpuk.
Turn Over: semakin tua usia maka akan semakin kecil kemungkinan
berhenti dari pekerjaan, karena akan mendapatkan uang pensiun dari
perusahaan .
Kepuasan Kerja : tingkat kepuasan kerja di atas usia 30, maka biasanya
sudah mendapatkan jabatan yang bagus dan segi gaji pokok yang
tergolong sudah di atas UMR.
JENIS KELAMIN
pria
Produktivitas : pria lebih tegas dalam hal mengambil keputusan di
bandingkan wanita.
Tingkat Absensi : pria lebih jarang absensi dari pekerjaannya karena
tidak ada hal yang lebih penting dari tugas dan tanggung jawab yang di
terimanya.
Turn Over : pria lebih sering berpindah tempat kerja, karena seorang pria
lebih utamakan pengalaman terlebih dahulu. Apa lagi fresh graduate.
Kepuasan Kerja : tingkat kepuasan kerja pada pria pasti di bawah rata-
rata, karena biasanya pria ingin coba hal-hal baru, misalnya merubah
status karyawan menjadi wirausahaan.

Wanita

Produktivitas : dalam hal jabatan seperti manajer biasanya wanita susah


mendapatkan level tersebut, karena di anggap kurang tegas dalam hal
mengambil keputusan besar maupun kecil. Namun jika diberi kesempatan
pada wanita, wanita dalam hal skill tidak kalah dengan pria.
Tingkat Absensi : tingkat absensi pada wanita cenderung lebih sering, apa
lagi saat cuti melahirkan.
Turn Over : wanita jarang berpindah tempat kerja, apa lagi susah terbiasa
dengan kerjaannya di suatu perusahaan, biasanya wanita lebih memilih
tetap bertahan dari pada mencari yang lain.
Kepuasan kerja : wanita cenderung lebih mudah puas dengan apa yang
sudah di dapati sekarang, beda dengan pria.
STATUS PERKAWINAN

Sudah Menikah
Produktivitas : Menikah pada usia rata-rata umur 25 sampai 30
merupakan hal yang bagus , karena masih memiliki lingkungan
pergaulan yang luas, dan mudah mendapatkan pasangan hidup, dan
biasanya yang sudah menikah akan lebih serius dalam hal pekerjaannya.
Tingkat Absensi : pada pasangan yang sudah menikah biasanya tingkat
absensi yang sangat kurang, karena mengejar target-target yang belum
tercapai bersama.
Turn Over : biasanya yang sudah menikah , akan berpikir dua kali jika
ingin pindah-pindah pekerjaan. Apalagi pada pria, karena berpindah
pindah pekerjaan tidak menjamin lebih bagus dari pekerjaan yang
sebelumnya.
Kepuasan Kerja : tingkat kepuasan kerja pada pasangan yang sudah
menikah biasanya sangat rendah, karena keinginan memperbaiki
keuangan keluarga yang lebih baik. Biasanya akan menjalankan bisnis
sampingan , seperti membuka online shop dan lain sebagainya.

Belum Menikah
Produktivitas : pria maupun wanita yang belum menikah biasanya
memiliki karir yang tinggi, karena tidak memikirkan hal hal yang
berkaitan dengan keluarga, hanya karir yang di kejar.
Tingkat absensi : tingkat absensi cenderung rendah, karena malas bukan
tujuan utamanya.
Turn Over : pada pria maupun wanita yang belum menikah biasanya
cenderung berpindah tempat kerja , dan mencari pengalaman yang lebih
banyak untuk mengangkat karirnya lebih tinggi.
Kepuasan kerja : tingkat kepuasan sangat rendah, karena pada pria dan
wanita yang belum menikah pasti menargetkan memiliki sesuatu yang di
inginkan seperti, rumah,mobil,dan keperluan pribadi lainnya.
MASA KERJA

Baru

Produktivitas : biasanya orang yang baru bekerja pasti memiliki power


semangat yang tinggi, demi mencapai tujuan yang di inginkan.
Tingkat absensi : jarang absensi karena lebih mengejar tujuannya dari
pada bermalas-malasan.
Turn Over : akan sering berpindah tempat kerja apa lagi kontrak dengan
perusahaan sudah habis.
Tingkat kepuasan : akan mencari hal hal baru yang lebih baik dalam hal
karir maupun keuangan.

Lama

Produktivitas : orang yang sudah lama kerja dalam suatu perusahaan


biasanya memiliki pengalaman yang sudah banyak, apalagi dalam tingkat
level manajer atau setaranya.
Tingkat absensi : cenderung jarang absensi karena tanggung jawab yang
besar apa lagi sudah dalam level manajer.
Turn Over : sudah tidak memikirkan akan berpindah pekerjaan,karena
sudah terbiasa dengan rutinitas sehari-harinya dan gaji pokok serta akan
mendapatkan uang pensiun bagi yang sudah usia 60 ke atas.
Tingkat kepuasan : tentu sangat puas dengan apa yang sudah didapati apa
lagi sudah lama bekerja dalam perusahaan dengan karir yang bagus.

Anda mungkin juga menyukai