Anda di halaman 1dari 51

2006

Studi Awal

Pemantauan Dampak Eksploitasi


AMDK AQUA Terhadap
Lingkungan dan Penduduk Sekitar
Pabrik
(Kasus PT Tirta Investama di Kabupaten Sukabumi)

Peneliti :
Daniel Mangoting
Indro Surono

Koalisi Rakyat untuk Hak Atas Air


KRuHA
pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
1. Pendahuluan

Aqua adalah merk Air Minum Dalam


Kemasan (AMDK) terbesar di dunia. Pangsa
pasarnya saat ini sudah meliputi Singapura,
Malaysia, Maldives, Fiji, Australia, Timur
Tengah dan Afrika. Di Indonesia mereka
menguasi 80 persen AMDK dalam kemasan
galon, sedang untuk keseluruhan market
share AMDK di Indonesia, Aqua
menguasai45% pasar (www.aqua.com)

Saat ini AQUA memiliki 14 pabrik yang tersebar di Jawa dan Sumatera. Kesemuanya ini
dari tahun ke tahun menghasilkan keuntungan yang melimpah bagi perusahaan ini. Pada tahun
2004 perusahaan ini berhasil mengantungi keuntungan bersih sampai Rp 41 miliar dan tahun
2005 meskipun menurun keuntungannya tapi masih besar jumlahnya yaitu Rp 34,5 miliar.
Harga sahamnya naik terus, puluhan kali lipat dari saat pertama diluncurkan.
Sayangnya kondisi perusahaan yang cenderung membaik ini tidak dibarengi oleh
peningkatan kualitas lingkungan dan penduduk di sekitar sumber air tempat perusahaan ini
mengambil air untuk proses produksinya. Di Desa Babakan Pari Kecamatan Cidahu, Kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat penduduk yang tinggal di sekitar sumber air Aqua mengeluh kesulitan
mendapat air bersih. Saat kemarau sebagian sumur milik penduduk mengalami kekeringan.
Dahulu menurut warga setempat, memiliki sumur dengan kedalaman 5-7 meter sudah cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tapi sejak tahun 2000, sumur harus digali lebih dalam
lagi paling tidak hingga 17 meter.
Penduduk di Polanharjo, Kabupaten Klaten juga mengalami hal yang sama, sejak Aqua
beroperasi di wilayah tersebut tahun 2002, penduduk banyak yang merasakan kekurangan air.
Semula, air selalu cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan irigasi, akan tetapi sekarang, untuk
memenuhi kebutuhan irigasi, petani harus menyewa pompa dan untuk kebutuhan sehari-hari
banyak penduduk yang harus membeli air dari tangki air dengan harga yang mahal. Hal ini
sangat ironis mengingat Kabupaten Klaten adalah wilayah kaya akan sumber daya air, di satu
kabupaten ini saja terdapat 150-an mata air.
Berdasar situasi ini, penting untuk dilakukan sebuah penelitian awal untuk mengetahui
sejauh mana dampak beroperasinya industri air minum dalam kemasan di Indonesia. Berikut
adalah gambaran dari penelitian tersebut.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
1.1. Tujuan penelitian
Studi ini bertujuan untuk:
1. Memperoleh gambaran awal mengenai dampak eksploitasi air oleh AMDK Aqua di
Sukabumi
2. Menghasilkan rekomendasi untuk program penelitian dan advokasi lanjutan.

1.2. Kerangka dan Metode Studi


Studi ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi awal mengenai operasi AMDK
AQUA dan dampak yang dirasakan oleh masyarakat. Karenanya informasi yang dikumpulkan
masih bersifat umum, seperti data dasar geografis, demografis, social ekonomi dan lingkungan.
Dan metode ilmiah yang ketat tidak dipergunakan termasuk pengujian statistik yang mungkin
ada. Karena sedari awal studi ini bukan dimaksudkan sebagai studi ilmiah.
Pendekatan umum yang dipakai dalam studi ini adalah model rapid appraisal (penilaian
cepat) mengenai aspek yang dicari kepada para pihak yang relevan dilibatkan. Hal ini juga
terkait dengan tujuan studi dan ketersediaan waktu. Metode studi yang utama dipakai adalah
observasi (pengamatan langsung) terhadap obyek-obyek yang relevan dan diskusi kelompok
terfokus (FGD) serta wawancara mendalam (indepth interview) guna menggali informasi dari
masyarakat. Beberapa kuesioner disiapkan untuk memudahkan penggalian informasi. Selain itu
juga dikumpulkan data-data sekunder (literatur) terkait isu yang ditelaah dari berbagai pihak.
Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja, mengingat PT Tirta Investama Sukabumi
merupakan pabrik yang besar dan terus meningkat produksinya. Adapun para narasumber yang
dimintai keterangan dalam studi ini cukup luas, baik dari tokoh masyarakat, pemerintah desa,
badan perwakilan desa (BPD), karyawan PT TI, petani dan masyarakat Desa Babakan Pari.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
2. Sukabumi dan Wilayah Studi
Wilayah Kabupaten Sukabumi yang terletak
sekitar 160 km dari arah Jakarta meliputi
areal seluas 420.000 hektar yang
terbentang mulai dari ketinggian 0-2.958
meter di atas permukaan laut. Pegunungan
dan dataran tinggi mendominasi hamper
seluruh kabupaten ini. Dataran rendah ada
di pesisir selatan, mulai dari Teluk Ciletuh
sampai muara sungai Cikaso dan Cimandiri.
Gunung Salak dan Gunung Gede menjadi
batas alam dengan Kabupaten Sukabumi

Dikkie_moi
http://members.virtualtourist.com/m/528dd/126875/

Profil ringkas Kabupaten Sukabumi dapat diuraikan sebagai berikut:


o Ibukota Pelabuhan Ratu
o Luas wilayah 412.799,54 Ha
o Hutan 133.210,41 Ha = 32,27 %
o Lahan kering/ladang 106.979,08 Ha = 26,40 %
o Perkebunan 75.377,20 Ha = 18,26 %
o Sawah 62.951,93 Ha = 15,25 %
o Tambak dan Kolam 1.940,16 Ha = 0,47 %
o Bangunan dan halaman 18.906,22 Ha = 4,58 %
o Lain-lain 11.434,55 Ha = 2,77 %

Secara topografis kabupaten Sukabumi daerah permukaannya bergelombang,


pegunungan di bagian utara, pebukitan di bagian tengah, bagian selatan bergelombang
melandai ke arah pantai dengan ketinggian antara 0 - 2.969 meter di atas permukaan laut. Garis
pantai dibagian selatan sepanjang 117 km. Kondisi klimatologis tercatat temperatur antara 18
s.d. 29 C, dengan kelembaban udara rata-rata 85%. Sementara curah hujan rata-rata antara
2.000-4.000 mm.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
Sedang data demografis Kabupaten Sukabumi tercatat jumlah penduduk: 2.059.920
jiwa. Jumlah rumah tangga sekitar 563.773 KK dan laju pertumbuhan penduduk diperkirakan
sebesar 1,59% (tahun 1990 s.d. 2000). Jaringan listrik, telepon dan air sudah menjangkau
seluruh wilayah kecuali 20 desa (6%) yang belum terjangkau. PDAM baru melayani 9 kecamatan
yang terdiri dari 13.285 sambungan. Di semua ibukota kecamatan sudah tersedia jaringan
telepon.

2.1. Gambaran Eksploitasi Air di Kecamatan Cidahu dan Kabupaten Sukabumi


Tahun 1980-an merupakan awal masuknya perusahaan AMDK mengeksploitasi sumber-
sumber air di kecamatan Cidahu dan kabupaten Sukabumi pada umumnya. Eksploitasi ini
dilatarbelakangi daerah kecamatan Cidahu dan sekitarnya termasuk lingkup kawasan Gunung
Salak yang merupakan daerah yang kaya akan sumber air, baik air bawah tanah maupun air
permukaan1. Keberadaan lokasi sumber-sumber air di Sukabumi tergolong strategis karena
relatif dekat dengan kawasan Jabotabek sebagai pangsa pasar yang sangat besar serta adanya
dukungan infrastruktur (jalan, telekomunikasi, dll.) yang memadai. Ketika itu, jumlah
perusahaan AMDK yang beroperasi masih bisa dihitung dengan jari. Sehingga, dampak yang
ditimbulkan perusahaan AMDK terhadap masyarakat dan lingkungan, relatif belum terasa.
Memasuki era tahun 1990-an, ekspansi perusahaan AMDK ke kawasan ini meningkat
pesat seiring dengan tertutupnya kawasan Jabotabek untuk kawasan industri. Jumlah
perusahaan AMDK yang masuk ke kawasan Gunung Salak di Sukabumi semakin banyak. Saat ini,
diperkirakan sudah ada sekitar 35 perusahaan AMDK yang beroperasi di kawasan Gunung Salak
yang termasuk wilayah kabupaten Sukabumi2. Selain perusahaan AMDK, perusahaan lain yang
ikut mengeksploitasi air adalah perusahaan makanan dan minuman (diantaranya:Yakult,
Indolakto, Indomeiji (es krim), Krating Deng, Pocari Sweat), perusahaan garmen, peternakan
(ayam, sapi, dll), dan perusahaan lainnya. Diperkirakan, jumlah perusahaan yang ikut
mengeksploitasi air di Sukabumi sudah mencapai lebih dari 53 perusahaan (semua jenis
perusahaan). Adapun areal operasinya meliputi 6 kecamatan yakni: Cidahu, Cicurug, Parakan
Salak, Parungkuda, KlapaNunggal dan Bojong Genteng3. Hingga saat ini diperkirakan jumlah
volume air yang telah dieksploitasi tidak kurang dari 10 milyar liter4.
Besarnya volume air yang dieksploitasi oleh berbagai perusahaan setidaknya dalam
kurun 26 tahun- telah membawa dampak pada ketersediaan air di kawasan ini. Dampak negatif
akibat eksploitasi air tersebut menurut informasi seorang aktivis LSM di Sukabumi- sudah
dirasakan masyarakat setempat sejak dekade 1990-an. Hal ini ditandai oleh kecenderungan
umum berupa keringnya air sumur warga pada awal musim kemarau.Berdasarkan penelusuran,
didapat informasi tentang beberapa perusahaan AMDK yang mengeksploitasi sumber air di
kawasan Gunung Salak di wilayah Sukabumi (lihat tabel 1).
1
Gunung Salak sendiri berfungsi sebagai daerah tangkapan air yang memasok air bawah tanah dan air permukaan
dalam jumlah sangat besar ke daerah-daerah yang ada di sekitar kawasan yang dilingkupinya. Kawasan Gunung
Salak wilayahnya sangat luas meliputi 6 Kecamatan di Kabupaten Bogor dan 6 Kecamatan di Kabupaten Sukabumi
2
Informasi dari Rusli Siregar, aktivis LSM TWH-Cicurug
3
Ibid
4
Ibid 2

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
Tabel 1.
Beberapa Perusahaan AMDK yang Mengeksploitasi Air di Sukabumi

No Nama Perusahaan Keterangan

1 PT. Tirta Investama Sumber air yang dieksploitasi adalah mata air Kubang
yang terletak di Kampung Kubang Jaya, Desa Babakan
Pari, Kecamatan Cidahu. Terdapat dua pabrik yang
beroperasi yaitu Aqua Mekarsari yang terletak di
Kecamatan Cicurug dan Aqua TBP di Kecamatan Cidahu

2 PT. Tang Mas (2 Tang) Salah satu sumber air yang dieksploitasi termasuk mata
air Cisalada di Desa Caringin, Kecamatan Cicurug.
Lokasi pabrik berada di Desa Bojong Pari, Kecamatan
Cidahu

3 PT. Ades Alfindo Putra Setia _


Tbk (AdeS)

4 PT. Moya Zamzami Utama Sumber air yang dieksploitasi terletak di Kampung
(AIRESS,APEX, VESI, LOTUS) Cibuntu, Desa Cimelati,Kecamatan Cicurug. Debit mata
air 475 liter/detik tetapi yang digunakan hanya 4,33
liter/detik. Kelebihan air digunakan untuk mengairi
sawah dan keperluan penduduk setempat.

5 PT. Tirtamas Megah Sukabumi _


(Total)

6 PT. Cisalada Jaya Tirtatama Sumber air yang dieksploitasi adalah mata air Ciloa
yang terletak di Kampung Pasir Reungit, Desa Jaya
Bakti, Kecamatan Cidahu. Mata air ini memiliki debit 80
liter/detik

Sumber: Wawancara dengan penduduk dan studi literatur di perpustakaan kampus IPB Darmaga (Laporan
Praktek Lapang Mahasiswa)

2.2. Gambaran Eksploitasi Sumber Air di Lokasi Studi


2.2.1. Profil Desa Babakan Pari
Babakan Pari adalah Desa dengan bentang wilayah bergelombang (terdiri dari bukit dan
lembah), terletak di kaki Gunung Salak, di wilayah Sukabumi bagian utara. Luas Desa Babakan

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
Pari sebesar 212.535 ha; terdiri dari: sawah tadah hujan 51.500 ha, sawah pengairan sederhana
48.000 ha, tanah kering (tegalan/ladang) 87 ha dan pemukiman 21.635 ha. Dari segi iklim, desa
dengan ketinggian 600 m dpl ini mempunyai curah hujan 44,7 mm dan jumlah bulan hujan
sebesar 3 bulan. Jenis tanah bertekstur pasiran dengan warna hitam5.

Gambar 1.
Kantor Desa Babakan Pari (foto: SDM)

Desa Babakan Pari terdiri dari 13 Kampung, yaitu: Kampung Pasir Dalem, Kampung
Kebon Cau, Kampung Pojok, Kampung Kubang Jaya, Kampung Dermaga, Kampung Sawah,
Kampung Pasir, Kampng Dukuh, Kampung Papisangan, Kampung Kuta, Kampung Tangkil,
Kampung Babakan Pari Tengah, dan Kampung Babakan Pari Tonggoh. Secara geografis, batas-
batas desa dibatasi oleh jalan (jalan raya Cidahu) dan sungai-sunga (Cicatih, Citugu dan
Cibaregbeg). Secara administratif, desa yang termasuk wilayah kecamatan Cidahu ini
berbatasan langsung dengan desa-desa yaitu: desa Mekarsari, desa Caringin, desa Nyangkoek,
desa Lebaksari (kecamatan Cicurug), desa Babakan Jaya (kecamatan Parungkuda), dan desa
Tangkil (kecamatan Cidahu). Dari segi pemerintahan, desa ini terdiri dari 6 RW, 22 RT, dan 3
dusun (dusun I,II, III). Saat ini desa ini dipimpin oleh seorang kepala desa yakni Bapak Dedi
Suryadi yang baru saja menjabat sejak tahun 2005 lalu. Dari segi kependudukan, penduduk desa
Babakan Pari berjumlah 5.517 jiwa (terdiri dari laki-laki 2.923 orang dan perempuan 2.594
orang), dengan jumlah Kepala Keluarga 1.141 KK. Komposisi mata pencaharian warga terdiri
dari: buruh/swasta (1.607 orang), petani (1.022 orang), peternak (985 orang), buruh tani (206
orang),pedagang (75 orang), pegawai negeri (19 orang) dan pengrajin (12 orang)6.
Desa Babakan Pari termasuk wilayah yang kaya sumber air. Beberapa titik mata air yang
terdapat di desa ini dapat dilihat pada tabel 2.

5
Data Potensi Desa (Monografi), Babakan Pari 2004
6
Data Potensi Desa (Monografi), Babakan Pari 2004

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
Tabel 2
Mata Air di Desa Babakan Pari

No Mata Air Lokasi

1 Kubang Kampung Kubang Jaya

2 Cisalada Kampung Kuta7

3 Ciburial Kampung Pasir Dalem

4 Pisangan Kampung Pojok

5 Cai Lebak Kampung Sawah

6 Cai Gede Kampung Kuta

7 Kebon Kawung Kampung Papisangan

Sumber: Wawancara dengan Penduduk Desa Babakan Pari

Sebagian besar dari sumber-sumber air di atas sudah dikuasai dan dieksploitasi oleh
berbagai perusahaan AMDK. Mata air Kubang dieksploitasi oleh perusahaan AMDK AQUA
(PT.Tirta Investama Group). Air dari mata air Kubang dipasok ke dua pabrik AQUA yang ada di
Sukabumi yaitu AQUA-TBP (Tirta Babakan Pari) di Desa Babakan Pari, Kecamatan Cidahu dan
AQUA Mekarsari di Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug.
Selain AQUA, perusahaan lain yang ikut mengeksploitasi sumber air di Desa Babakan
Pari yaitu ALTO (PT Tri Banyan Tirta), AGRA, 2 Tang (PT Tang Mas) dan Krating Deng (PMA dari
Thailand). ALTO mengeksploitasi air bawah tanah (sumur artesis) yang lokasinya berdekatan
dengan sumber air Kubang yang dieksploitasi AQUA. Perusahaan AMDK AGRA mengeksploitasi
mata air Pisangan di Kampung Pojok. Mata air Cisalada dikuasai oleh PT EGA yang dimiliki Ibu
Sinta8. Mata air ini kemudian dikontrakkan oleh PT EGA kepada perusahaan AMDK 2 Tang (PT
Tang Mas). Adapun lokasi pabrik 2 Tang terletak di desa Bojong Pari, kecamatan Cidahu9.

7
Ada pula warga yang menyatakan bahwa lokasi mata air Cisalada tidak masuk Kp. Kuta (desa Bababakan Pari)
melainkan masuk desa Caringin, kecamatan Cicurug karena letaknya di seberang sungai Cibaregbeg. Lokasi sumber
air yang telah dipagari tersebut, sempat diobservasi oleh penulis.
8
Berdasarkan obeservasi penulis, didapat informasi bahwa lokasi mata air Cisalada terdapat di desa Caringin
(bukan Desa Babakan Pari). Perlu diklarifikasi lagi siapa pemilik mata air Cisalada ini, apakah (PT) EGA atau Ibu Sinta
atau siapa?
9
Ada pula warga yang mengatakan bahwa pabrik 2 Tang berlokasi di Kampung Cibaregbeg, Desa Bangbayang.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
Tabel 3
Sumber Air untuk Rumah Tangga di Desa Babakan Pari

No Jenis Jumlah (unit) Pemanfaat (KK) Keterangan

1 Mata Air 6

2 Sumur Gali 555 555

3 Air Pipa (PDAM) 75 75 Semua dalam keadaan rusak

4 Sungai 1

Sumber : Data Potensi Desa, Desa Babakan Pari, 2004

Mata air Ciburial pada awalnya (mulai sekitar tahun 1982) dieksploitasi oleh PT Pranida
Mulia Utama (PMU) yang merupakan milik dari pendiri AQUA, yakni bapak Tirto Utomo. PT.
PMU merupakan perusahaan pemasok air baku (raw water) ke pabrik AQUA pertama yang
berlokasi di Pondok Ungu, Bekasi. Akan tetapi karena debitnya kurang besar, eksploitasi sumber
ini dihentikan. Eksploitasi AQUA kemudian sejak tahun 1992 dipindahkan dari mata air Ciburial
ke mata air Kubang hingga saat ini. Mata air Ciburial saat ini dieksploitasi oleh pabrik
minumanberenergi KRATING DENG. Sedangkan mata air Cai Gede (Kp. Kuta), walaupun belum
berproduksi, lokasinya sudah dibeli oleh pihak luar10.

Berdasarkan data potensi desa Babakan Pari tahun 2004, diperoleh gambaran peta
sumber daya air yang meliputi pemanfaatan air untuk rumah tangga (tabel 3) dan prasarana air
bersih (tabel 4).
Tabel 4.
Prasarana Air Bersih Umum di Desa Babakan Pari

No Jenis Prasarana Jumlah (unit)


1 Sumur pompa 1
2 Hidran umum 1
3 MCK 7
4 PDAM 1
5 Mata Air 6 (digunakan oleh 215 KK)
Sumber: Data Potensi Desa, Desa Babakan Pari, 2004

10
Mata air ini sudah ditembok oleh pemiliknya yakni Pak Nugroho. Selain itu, ijin dari Pemda untuk pembangunan
di lokasi ini sudah keluar. Akan tetapi, ada kejadian bernuansa mistis yang terjadi ketika hendak dilakukan
pembangunan. Air yang ada di mata air ini mendadak menghilang (kering). Akibatnya rencana pembangunan gagal.
Bahkan saat ini mata air berikut lahan seluas 1,5 hektar yang telah dibeli tersebut hendak dijual lagi oleh
pemiliknya.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
3. Aqua Group dan Jejaknya di Sukabumi

www.aqua.com

AQUA lahir atas ide almarhum Tirto Utomo (1930-1994). Diawali dengan menggagas lahirnya
industri air minum dalam kemasan (AMDK) diIndonesia melalui PT Golden Mississippi pada
tanggal 23 Pebruari 1973. Kegiatan perusahaan dimulai pada bulan Agustus 1973, ditandai
dengan pembangunan pabrik di kawasan Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.Percobaan produksi
dilaksanakan pada bulan Agustus1974 dan produk komersil dimulai sejak tanggal 1 Oktober
1974 dengan kapasitas produksi 6 juta liter setahun.

Produk pertama AQUA adalah botol kaca 950 ml dengan harga Rp 75,- yang kemudian
disusul dengan kemasan AQUA 5 galon, pada waktu itu juga masih terbuat dari kaca. Produk ini
diposisikan sebagai pure artesia water11 . Tahun 1974 hingga tahun 1978 merupakan masa-
masa sulit karena masih rendahnya tingkat permintaan masyarakat terhadap produk AQUA.
Dengan berbagai upaya dan kerja keras, AQUA mulai dikenal masyarakat, sehingga penjualan
dapat ditingkatkan dan akhirnya titik impas berhasil dicapai pada tahun 1978. Saat itu

11
Mata air yang dieksploitasi ketika itu adalah mata air Ciburial yang terletak di Kampung Pasir Dalem, Desa
Babakan Pari.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
merupakan titik awal perkembangan pesat produk AQUA yang selanjutnya terus berkembang
hingga sekarang.
Semula produk AQUA ditujukan untuk masyarakat golongan menengah atas, baik
perkantoran maupun rumah tangga dan restoran. Namun, saat berbagai jenis kemasan baru :
1500ml, 500ml, 220ml, dari kemasan plastik mulai diproduksi sejak 1981, maka produk AQUA
dapat terjangkau oleh masyarakat luas, karena mudahnya transportasi dan harga terjangkau.
Pada tahun 1982, terjadi perubahan sumber bahan baku dari air sumur menjadi mata air
pegunungan (mountain spring water). Mata air pegunungan mengandung komposisi mineral
alami yang sangat kaya, seperti kalsium, magnesium, potassium, zat besi, dan sodium.
Karenanya, AQUA, selalu mencari sumber mata air terbaik di seluruh Indonesia. Proses
penemuan sumber air dilakukan dengan melibatkan penelitian dan pengujian beberapa bidang
ilmu, antara lain; geologi, fisika dan mikrobiologi selama minimal 2 tahun. Citra AQUA
meningkat dengan adanya perubahan ini.
Hingga saat ini AQUA Group memiliki 10 sumber mata air di: (1) Berastagi, Sumut, (2)
Lampung (Jabung dan Umbul Cancau), (3) Mekarsari, Sukabumi (Kubang), (4) Subang
(Cipondoh),(5) Wonosobo (Mangli), (6) Klaten (Sigedang), (7) Pandaan, Jatim, (8) Kebon Candi
(Jatim), (9) Mambal, Bali dan (10) Manado (Airmadidi).

Gambar 2
Lokasi Sumber Air AQUA di Seluruh Indonesia (sumber: www.aqua.com)

Pada tahun 1983, pendistribusian produk AQUA mulai meluas di pasaran. Untuk memenuhi
kebutuhan pasar yang terus meningkat itu, lisensi untuk memproduksi AQUA diberikan kepada
PT Tirta Jayamas Unggul di Pandaan, Jawa Timur pada tahun 1984 dan PT Tirta Dewata Semesta
di Mambal, Bali pada tahun 1987. Hal yang sama juga diterapkan di berbagai daerah di

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
Indonesia. Pemberian lisensi ini disertai dengan kewajiban penerapan standar produksi dan
pengendalian mutu. Upaya ekspor dirintis sejak medio 1987 dan terus berjalan baik hingga kini
mencakup Singapura, Malaysia, Maldives, Fiji, Australia, Timur Tengah dan Afrika.
Di luar negeri, tepatnya Filipina, dijalin pula kerja sama untuk memproduksi AQUA, yang
telah berproduksi sejak awal 1998. Sedangkan di Brunei Darussalam, pada tahun 1991
dilakukan kerja sama dengan membentuk IBIC Sdn. Bhd untuk memproduksi air minum dalam
kemasan (AMDK) dengan merek SEHAT. Nama dipilih karena tidak adanya sumber mata air
pegunungan yang memenuhi standar produksi AQUA, sehingga bahan bakunya diambil dari
sumur bor. Karenaitu nama AQUA tidak digunakan.
Pada tahun 1995, diterapkan teknologi canggih yaitu in-line system di pabrik AQUA
Mekarsari-Sukabumi. Penerapan ini merupakan yang pertama di Indonesia dan juga di Asia.
Dengan teknologi ini, proses produksi air terjadi pada saat yang bersamaan dengan proses
pembuatan kemasan PET. Air hasil proses langsung diisikan ke dalam botol kemasan baru
sehingga kemasan tetap higienis. Pada tanggal 4 September 1998, AQUA Group resmi bermitra
dengan perusahaan air trans-nasional DANONE dari Perancis. Pada tahun 2000, diluncurkan
botol dengan label baru (co-branding label) yaitu AQUA-DANONE. Saat ini produk AQUA terdiri
dari beraneka kemasan dan ukuran, baik kemasan sekali pakai (disposable) maupun kemasan
ulang-alik (returnable). Adapun kemasan yang ada sekarang adalah:

Kemasan sekali pakai terdiri atas:


- Botol PET (Poly Ethelene Terephthalate) : 1500 ml, 625 ml, 600 ml, 330 ml
- Gelas plastik PP (Poly Propelene) : 240 ml

Kemasan sekali pakai terdiri atas:


- Botol Kaca: 375 ml
- Botol PC (Poly Carbonate): 5 Galon (19 lt)

Semula AQUA memproduksi botol-botol plastiknya memakai bahan PVC (Poly Vinyl
Chloride) yang kurang ramah lingkungan karena menimbulkan hujan asam bilamana dibakar.
Pada tahun 1988 AQUA mengganti mesin produksi dan bahan bakunya dengan PET. Di Eropa
pada saat itu masih memakai PVC. AQUA lah yang pertama-tama merubah botol bulat disain
Eropa menjadi persegi dan bergaris agar mudah dipegang. Botol PET ciptaan AQUA ini sekarang
menjadi standar dunia. Demikian pula dengan gelas plastik 240 ml yang semula berukuran 220
ml, diciptakan oleh Research & Development AQUA dan sekarang menjadi teramat popular di
Indonesia.
Pada saat perusahaan go-public pada tanggal 1 Maret 1990 makan nama P.T. Golden
Mississippi dirubah menjadi P.T. Aqua Golden Mississippi. Pada tahun 1990, dilakukan ekspansi
ke wilayah Sumatera Utara dengan dibukanya PT Tirta Sibayakindo di Brastagi. Pada tahun ini
pula, PT AQUA Golden Mississippi tercatat di bursa saham. Perusahaan mulai menjual sebagian
saham perusahaan kepada publik. Pada tahun 1991, AQUA Group masuk ke Brunai Darrussalam
dengan membangun pabrik di sana untuk memproduksi AMDK dengan merk SEHAT. Pada
tahun 1992, dicanangkan program AQUA peduli. Program ini bertujuan untuk mengolah

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
kembali botol kemasan AQUA bekas menjadi serpihan untuk bahan tali, mainan dan bahan
lainnya.
Pada tahun 1994 dan 1995, AQUA adalah AMDK pertama yang berhasil memperoleh
Sertifikat ISO 9002 untuk pabrik Bekasi, Citeureup dan Mekarsari. Menyusul kemudian pabrik
Pandaan, pabrik Mambal, pabrik Subang, dan pabrik Berastagi. Semua pabrik AQUA sedang
diproses untuk mendapatkan sertifikasiISO 9002. Sertifikasi lain yang telah diperoleh yaitu
untuk Good Manufacturing Pratices atau Cara Produksi yang baik dari NSF (National Sanitation
Foundation). Pabrik yang telah memperoleh sertifikasi ini adalah pabrik Bekasi, Citeureup,
Mekarsari dan Pandaan. Kedua setifikasi ini diberikan kepada perusahaan AMDK di Indonesia.
Pada awal 1999, AQUA berhasil memperoleh sertifikat SMK3 (Sertifikat Mutu Kesehatan dan
keselamatan kerja) dan pada bulan Oktober 19999, 5 pabrik AQUA di Bekasi, Bogor, Sukabumi,
Pandaan dan Bali memperoleh sertifikat HACPP (Hazard Abalysis Critical Control Point) dari
SGS,Holland. HACCP adalah suatu metoda untuk mengontrol proses produksi yang bisa
mengakibatkan menurunnya kualitas produksi.

Gambar 3. Lokasi pabrik Aqua di seluruh Indonesia (www.aqua.com)

Pada tanggal 17 Juli 1987, Tirto Utomo mengakuisisi PT. Varia Industri Trita yang
memproduksi AMDK merek VIT dan merupakan merek kedua dari grup AQUA. Saat ini total
kapasitas produksi VIT 287 juta liter setahun. Pada tanggal 16 Juni 1994, dibentuk P.T. TIRTA
INVESTAMA sebagai induk yang mengayomi unit-unit produksi AQUA yang tersebar
diseluruIndonesia dan sekarang menjadi lebih dikenal sebagai AQUA Group, dengan total
jumlah karyawan lebih dari 7,400 orang. Hingga tahun 2005, perusahaan yang disebut sebagai

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
AQUA Group ini terdiri dari empat (anak) perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia dan
satu perusahaan di luar negeri, yaitu:
PT Tirta Investama. Lokasinya terdapat di: Sukabumi, Wonosobo, Klaten, Pandaan,
Manado, Lampung, Cicadas-Citeureup, Mambal-Bali dan Babakan Pari-Sukabumi.
PT AQUA Golden Mississippi. Lokasinya terdapat di: Bekasi, Citeureup, dan Mekarsari-
Sukabumi.
PT Ibic Sendirian Berhad yang berlokasi di Brunei Darrussalam.
PT Tirta Sibayakindo yang berlokasi di Medan, Sumatera Utara.

Hasil survei dari Zenith International dari Inggris sebuah badan riset internasional yang
telah melakukan survei selama hampir sembilan bulan untuk IBWA, mengesahkan bahwa
merek AMDK AQUA dari Indonesia adalah merek AMDK terbesar di wilayah Asia, Timur Tengah
dan Pasifik dengan total penjualan sebesar 1,040 juta liter ditahun 1998 dan sekitar 1,190 juta
liter ditahun 1999 dan dengan demikian diakui sebgai AMDK nomor dua di dunia setelah merek
EVIAN. Sebuah prestasi besar bagi sebuah perusahaan negara berkembang yang baru berkiprah
selama 25 tahun di industri ini dan yang mengalami badai politik dan ekonomi yang berat. Di
bawah bendera DANONE-AQUA, kini AQUA memiliki lebih dari 1.000.000 titik distribusi yang
dapat diakses oleh penggunanya di seluruh Indonesia. Total kapasitas produksi dari seluruh
pabrik AQUA pada saat ini adalah 1,665 milyar liter per tahun.

3.1. Sumber Air yang Dieksploitasi AQUA di Lokasi Studi


Sumber air yang dieksploitasi AQUA adalah sumber air Kubang yang terletak di
kampong Kubang Jaya, Desa Babakan Pari. Potensi air yang ada di mata air Kubang ini oleh
warga dinilai sangat besar. Sebagai gambaran, dahulunya daerah sekitar mata air Kubang
apabila dicangkul, makaair akan langsung menyembur keluar dari dalam tanah. Berdasarkan
informasi dari seorang warga Kampung Kubang, sebelum sumber dieksploitasi oleh AQUA,
luasan mata air yang muncul di permukaan tanah mencapai 10 meter persegi. Ada pula sesepuh
kampung Kuta yang menyatakan bahwa diameter mata air yang muncul di permukaan
mencapai lebih dari 5 m sedangkan kedalaman saluran pembuangan airnya (selokan) mencapai
setengah meter12.
Kedalaman mata air sangat besar, sehingga belum ada warga setempat yang berani
mengukurnya. Ketidakberanian ini terkait dengan keberadaan sumber air Kubang yang
berdasarkan sejarah sesepuh (kokolot) kampung- tergolong tempat yang angker. Dahulunya,
ada orang bernama Bapeng Ihan yang bermaksud menyelam ke dalam mata air untuk
mengambil ikan13. Karena tidak muncul lagi di permukaan air, beliau diduga telah meninggal.
Ada pula orang bernama H. Sarkowi (orang Bojong Pari) yang menyelam (secara gaib) ke dalam
mata air untuk mengambil ikan. Beliau menemukan bahwa di dalam sumber air banyak

12
Jika dikonversi menjadi luasan, luas mata air yang muncul kira-kira 20 m2.
13
Sumber air Kubang dipercaya banyak mengandung ikan seperti nila, gurame, tawes dan ikan mata merah.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
terdapat percabangan (berupa lubang-lubang besar yang diameternya sebesar diameter batang
pohon kelapa). Oleh pihak AQUA, mata air ini kemudian ditimbun dengan batu besar dan
karung pasir yang sangat banyak jumlahnya (mencapai puluhan truk) sehingga menjadi dangkal.
Pada awalnya, kawasan sekeliling titik mata air Kubang ini merupakan areal persawahan
yang dikelola masyarakat. Karena produktivitas sawahnya yang rendah, areal tersebut
kemudian dijual oleh warga setempat ke orang kaya yang bernama Jenderal Acep
(almarhum)14. Penjualan ini tidak sekaligus, melainkan secara bertahap. Lama kelamaan
penguasaan lahan warga oleh Pak Acep mencapai luasan 4 hektar. Oleh Jenderal Acep, kawasan
tersebut pada sekitar tahun 1990 dibangun menjadi usaha peternakan (ikan mas, mas koki,
burung, dan ternak lainnya) serta budidaya kembang (anggrek dll). Akan tetapi karena usaha
ternak Pak Acep bangkrut15, kawasan tersebut dijual kepadaPak Tirto Utomo (pemilik
perusahaan AQUA yang ketika itu bernama PT Golden Mississipi). Yang bersangkutan ketika itu
sedang mencari sumber air baru (pengganti mata air Ciburial) untuk memasok kebutuhan air ke
pabrik AQUA yang hendak dibangun di Sukabumi.
Setelah pembelian kawasan mata air tersebut, pihak AQUA terus melakukan ekspansi
pembelian lahan-lahan warga yang ada di sekitar kawasan mata air. Pembelian dilakukan
dengan prosedur yang melalui pemerintah desa16. Ekspansi pembelian tanah terkait dengan
adanya rencana AQUA membangun jaringan pipa dari kawasan mata air ke pabrik TBP (Tirta
Babakan Pari). Awalnya, banyak warga yang bertahan tidak mau menjual tanahnya. Warga yang
mulanya bertahan akhirnya terpaksa menjual lahannya ke AQUA karena tanah-tanah disekitar
lahannya telah dibeli AQUA. Selain itu, akibat penguasaan sumber air dan jalur irigasi lainnya
oleh pihak AQUA, akses air ke sawah warga yang belum menjual tanahnya, mengalami
hambatan (sawah tidak kebagian air). Selain itu, faktor pendorong lain adalah tingginya harga
pembelian tanah (Rp 30.000/m2) oleh AQUA dibandingkan harga pasaran tanah ketika itu. Saat
ini, kawasan mata air Kubang (Kampung Kubang Jaya) dan kawasan pabrik TBP (Kampung Pasir
Dalem) telah menyatu (bersambung) menjadi satu kawasan lahan yang semuanya telah dibeli
oleh pihak AQUA.
Kawasan mata air Kubang yang tadinya adalah kawasan pertanian (sawah dan kebun)
oleh pihak AQUA dirubah menjadi kawasan seperti hutan yang tidak boleh digarap oleh warga
setempat17. Kawasan tersebut kemudian ditanami pihak AQUA dengan berbagai tanaman
konservasi seperti bambu (bitung, haur koneng dll.) dan pohon buah-buahan seperti durian,
pete, rambutan, alpukat, mangga dan lain-lain. Hingga saat ini, menurut seorang warga (kp.
Sawah), luas kawasan sumber air yang telah dikuasai (baca: dibeli) oleh AQUA sekitar 6
hektar18. Luasan tersebut termasuk juga jalan-jalan di kampung Kubang dan Pasir Dalem.

14
Ada juga warga yang menjual lahannya ke Pak Abidin. Setelah itu, Pak Abidin menjual ke Jenderal Acep.
15
Kebangkrutan ini selain karena produktivitas ternak yang rendah dan juga karena dan banyak hama (sero dll)
16
Kepala Desa ketika itu dijabat oleh Bapak Haji Maman.
17
Walau demikian, ketika penulis melakukan observasi ke kawasan mata air, ada sebagian lokasi (di sekitar pagar
pembatas) yang digarap oleh warga (ditanami tanaman palawija seperti singkong, ubi jalar, kacang-kacangan
serta sayuran).
18
Ada juga warga (Kubang) yang menyebutkan luasan kawasan mata air hanya sekitar 1 hektar.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
Menurut versi narasumber lain, luasan 6 hektar tersebut diperkirakan sudah mencakup
kawasan mata air dan kawasan pabrik TBP.
Sekeliling kawasan mata air Kubang telah dipagari oleh pihak AQUA. Sebagian dipagari
dengan pagar tembok yang tinggi (titik mata air) dan sebagian lagi dengan pagar besi yang tidak
begitu tinggi. Kawasan mata air Kubang dijaga cukup ketat oleh para tenaga pengamanan
(SATPAM) yang bertugas selama 24 jam (3 shift). Ada larangan bagi penduduk setempat dan
pihak luar untuk memasuki kawasan mata air Kubang tanpa izin19. Apabila orang luar hendak
memasuki kawasan tersebut, harus membawa surat ijin yang ditandatangani oleh pimpinan
dari kantor pusat AQUA group di Jl. Pulo Lentut (Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta). Bila
seseorang masuk tanpa izin, pihak SATPAM akan segera melakukan pengusiran. Bahkan,
berdasarkan informasi dari aktivis LSM TWH (Tut Wuri Handayani), Cicurug, pihak Pemda
(Sekda) Sukabumi saja pernah tidak diijinkan memasuki kawasan sumber air. Setelah adanya
tekanan dari pihak LSM, pihak AQUA akhirnya mengijinkan Pemda (bersama LSM TWH dan
Tripple) untuk melihat secara langsung keberadaan rumah sumber AQUA di kawasan mata air
Kubang. Kunjungan waktu itu dilakukan bersama pihak dinas terkait yakni Dinas Pertambangan
dan Energi Kabupaten Sukabumi yang ketika itu bermaksud mengukur besaran stand meter
dalam rangka mengetahui jumlah/debit air yang dieksploitasi AQUA dari sumber air tersebut.

Gambar 4
Menara pengawas keamanan mata air Kubang: Umum dilarang masuk! (foto: SDM)

Menurut keterangan seorang warga setempat, air di sumber air Kubang mulai
dieksploitasi pihak AQUA sejak kira-kira 14 tahun lalu (tahun 1992). Pada awal produksi pabrik,
yang dieksploitasi AQUA adalah air permukaan, yaitu air yang keluar secara langsung dari mata
air (tidak dibor). Air tersebut kemudian disaluran dengan pipa ke pabrik (TBP). Cara ini tidak
berlangsung lama. Setelah dibangunnya pabrik Mekarsari (tahun 1994), kebutuhan air di pabrik
meningkat pesat. Karena itu, pihak AQUA lalu mengeksploitasi air bawah tanah yang lokasinya
tidak jauh dari titik keluarnya mata air. Caranya, AQUA menggali jalur air artesis dengan mesin
bor bertekanan tinggi.

19
Penulis sendiri mengalami hal ini saat hendak melihat keadaan mata air dan rumah sumber. Petugas SATPAM
tidak mengijinkan penulis dan secara halus mengarahkan supaya menjauh dari lokasi sumber air Kubang.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
Terdapat beberapa versi informasi mengenai berapa jumlah sumur artesis yang telah
digali pihak AQUA. Seorang warga setempat mengatakan ada 2 sumur yang digali. Penggalian
dilakukan pada titik yang berjarak kira-kira 100 m dari titik keluarnya mata air20 (di bagian
sebelah atas mata air). Pengeboran tersebut mengikuti arah aliran air (bawah) tanah yang
menuju ke titik keluarnya mata air tersebut. Adapun, kedalaman pengeboran dari ke-2 lubang
tersebut, tidak kurang dari 50 m. Informasi dari warga ini sejalan dengan keterangan dari
seorang aktivis LSM (TWH Cicurug) yang menyatakan bahwa berdasarkan ijin yang dikeluarkan
Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Sukabumi, jumlah sumur artesis yang diizinkan
untuk dieksploitasi AQUA hanya 2 sumur. Informasi yang berbeda diberikan oleh seorang
karyawan AQUA. Menurutnya, hingga saat ini sumber air (sumur artesis) yang digali AQUA
sudah mencapai 3 titik. Adapun kedalaman pengeborannya, untuk sumber pertama sedalam 40
m, untuk sumber ke-2 sekitar 75 m, dan untuk sumber ke-3 sekitar 75 m. Pada masing-masing
titik pengeboran tersebut, dibangun rumah sumber untuk menjaga keamanan dan kebersihan
sumber air21.

Gambar 5.
Pembuangan limbah Aqua ke sawah (foto: SDM)

Air yang memancar keluar dari titik pengeboran lalu disalurkan dengan menggunakan
pipa jenis PVC yang berdiameter 10 inch (25,4 cm) menuju ke rumah pompa yang letaknya
dekat pabrik TBP. Setelah itu pipa mengalami percabangan yaitu satu ke pabrik TBP dan satu
lagi ke pabrik Mekarsari. Jarak pipa dari sumber air (Kubang) sampai ke pabrik (TBP)
diperkirakan sekitar 1,5 km sedangkan jarak dari sumber ke Mekarsari sekitar 2 km. Jalur pipa
yang menuju pabrik tersebut melintasi areal persawahan, pinggiran sungai Cibaregbeg,
perumahan/perkampungan penduduk (sperti kp. Kubang, kp. Pojok, kp.Pasir Dalem, kp. Lio),
jalan kereta api, kolam/empang, dan melintas sungai Citugu. Pada saat observasi lapang di
dekat pabrik TBP, terlihat bahwa pipa yang digunakan saat melintas sungai sebelum masuk ke

20
Dalam perjanjian awal dengan pihak pemerintah desa sebetulnya, jumlah titik pengeboran yang disepakati
hanya 1 titik.
21
Penulis sempat melihat 2 dari 3 rumah sumber yang ada di kawasan mata air Kubang.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
pabrik (Mekarsari) adalah pipa besi dan pipa baja anti karat (stainless steel). Besar kemungkinan
setelah dari rumah pompa, pipa yang digunakan adalah pipa besi dan baja anti karat. Kelebihan
air yang dieksploitasi AQUA di sumber air Kubang, lalu dibuang ke sungai Citugu. Setelah dari
sungai Citugu, air kemudian mengalir ke sungai Cicatih yang alirannya lewat di samping pabrik
AQUA Mekarsari (Cicurug). Sebagaimana diketahui, muara dari tempat pembuangan air sungai
Cicatih letaknya cukup jauh yaitu di laut selatan Pelabuhan Ratu. Sebagian dari air sisa
pembuangan dari sumber air Kubang, digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga
kp. Kubang Jaya. Air tersebut dinaikkan dengan bantuan pompa listrik lalu dialirkan lewat pipa
ke pemukiman warga kampung Kubang Jaya.

3.2. Keberadaan Pabrik AQUA di Lokasi Studi


Saat ini, air baku (raw water) dari sumber/mata air Kubang dipasok ke 2 (dua) pabrik22,
yaitu: (1) AQUA-TBP (Tirta Babakan Pari/PT Tirta Investama) dan (2) AQUA Mekarsari (PT. Aqua
Golden Mississippi). Pabrik AQUA-TBP secara administratif masuk ke wilayah Desa Babakan Pari
(kec Cidahu) dan desa Mekarsari (kec Cicurug). Luas kawasan TBP sekitar 3 ha dengan luas
bangunan kira-kira 1 ha. Adapun pabrik AQUA-Mekarsari termasuk ke dalam wilayah
administratif dari 4 (empat) desa di kecamatan Cicurug yaitu: desa Mekarsari (sebelah belakang
pabrik), desa Nyangkoek (sebelah depan pabrik, dekat jalan raya Sukabumi), desa Lebaksari dan
desa Cicurug (samping kiri dan kanan pabrik). Luas kawasan pabrik Mekarsari sekitar 7 hektar
dengan luas bangunan sekitar 5 ha. Pabrik TBP mulai beroperasi/produksi sejak tahun 199223.
Adapun pabrik Mekarsari (Mekarsari I dan II) mulai beroperasi sejak tahun 1994 akhir24.
Kemudian pada tahun 2000, pabrik Mekarsari diperluas dengan penambahan pabrik Mekarsari
III dan IV.
Air mentah dari sumber air (Kubang) dialirkan dengan pipa (jenis PVC) ke rumah pompa
yang terletak di dekat pabrik TBP. Di dalam rumah pompa, tekanan air dinaikkan. Dari rumah
pompa, air kembali dialirkan lewat pipa ke masing-masing rumah penampung air (ground
tank25) berkapasitas 10.000 liter air yang terdapat di dalam kawasan pabrik TBP dan Mekarsari.
Pipa dari rumah pompa yang digunakan untuk mengalirkan air ke TBP berjumlah 1 buah pipa,
sedangkan pipa yang menuju pabrik Mekarsari ada 2 buah (1 buah pipa besi dan 1 buah pipa
baja/stainless steel). Pipa yang pertama adalah pipa besi yang dialirkan ke pabrik Mekarsari I &
II (mulai beroperasi sejak 1994). Adapun pipa ke-2 adalah pipa stainless steel yang dialirkan ke
pabrik Mekarsari III, IV dan V (mulai beroperasi sejak tahun 2000).
Pabrik TBP mempunyai dua ground tank, sedangkan pabrik Mekarsari mempunyai 8
ground tank. Di ground tank, air yang masuk diberi zat khlor (klorinasi) lalu disterilkan dengan
penambahan zat ozon (ozonisasi) dan disanitasi. Setelah itu air masuk ke piller (wadah air)

22
Dulu, ada 1 pabrik AQUA lagi yang pernah beroperasi yaitu AQUA-Legos. Tapi karena produksinya rendah, pabrik
tersebut ditutup dan sekarang dijadikan gudang.
23
Kepala Desa Babakan Pari ketika itu dijabat oleh Bapak Haji Maman.
24
Kepala Desa Babakan Pari ketika itu dijabat oleh Bapak Hanafi
25
Disebut ground tank karena pipanya terdapat di bawah tanah

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
untuk diisi sesuai jenis produk yang diinginkan. Setelah dari piller, air menjalani proses
pengujian. Setelah itu dikemas sebagai produk akhir.
Produk AMDK yang diproduksi di TBP khusus hanya 1 jenis saja yaitu kemasan galon (isi
19 liter). Kapasitas produksi awal TBP mencapai 500 gallon per jam. Sedangkan jenis produk
dari pabrik Mekarsari sangat beragam yakni: kemasan plastik isi 240 ml (gelas), 330 ml (botol),
600 ml (botol), 1500 ml (botol) dan galon (19 liter). Target produksi masing-masing jenis produk
di tiap pabrik dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.
Jenis Kemasan dan Target Produksi pabrik Mekarsari per Februari 2005

No Jenis Kemasan Isi/Volume Jumlah Produk Konversi ke Volume Total


(buah/jam) (liter/tahun)26
1 Gelas plastik 240 ml 20.000 36.288.000
2 Botol 330 ml 6.000 14.968.800
3 Botol 600 ml 20.000 90.720.000
4 Botol 1500 ml 16.000 181.440.000
5 Galon 19 liter 1.600 229.824.000
Total 553.240.800
Realisasi (80%) 442.592.639
Sumber: Wawancara dengan karyawan Pabrik Aqua Mekarsari-Cicurug

Tabel 6.
Jenis Kemasan dan Target produksi pabrik TBP per Februari 2006

No Jenis Kemasan Isi/Volume Jumlah Produk Konversi ke volume


(galon/shift)27 total (liter/tahun)

1 Galon 19 liter 16.000 287.280.000


287.280.000
Sumber: Wawancara dengan karyawan Pabrik AQUA TBP, Babakan Pari

Dalam kenyataannya, target volume produksi yang dibebankan pihak manajemen di


atas, tidak bisa tercapai seluruhnya (100%) karena ada faktor manusia (tenaga kerja) dan faktor
lainnya. Rata-rata capaian kuantitas produksi adalah 80% dari jumlah produksi yang
ditargetkan, dengan kisaran 70-90%. Dengan demikian, jumlah riil air yang diproduksi adalah
sekitar 442.592.639 (Mekarsari) + 287.280.000 (TBP) = 729.872.639 liter/tahun.
Selain memproduksi AMDK, pabrik Mekarsari juga memproses air baku yang nantinya
akan dipasok ke pabrik AQUA yang ada di Bekasi (Pondok Ungu) dan Citeureup, Bogor (Cicadas).

26
Asumsi perhitungan konversi untuk waktu operasi = 24 jam/hari selama 315 hari kerja dalam setahun.
27
1 hari = 3 shift

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
Perlakuan yang diberikan untuk air baku adalah pemberian khlor (diklorinasi). Setelah
diklorinasi, air tersebut dimuat ke dalam tangki yang terpasang paten pada truk. Isi tangki ada 2
jenis yaitu isi 10.000 liter dan 15.000 liter. Jumlah shift pengangkutan air baku dalam sehari
sebanyak 2 shift. Jumlah truk tangki yang berangkat ke pabrik di Citeureup sebanyak 5
tangki/shift. Adapun jumlah truk tangki yang ke pabrik di Bekasi sebanyak 7 tangki/shift.
Jaditotalnya ada 12 truk tanki/shift28.
Apabila diasumsikan kapasitas tangki yang digunakan 10.000 liter (minimal), maka
jumlah (liter) air yang diangkut setiap hari dari pabrik Mekarsari sejumlah 240.000 liter/hari.
Jika diasumsikan dalam setahun ada 315 hari kerja maka air baku yang diangkut ke pabrik
adalah 75.600.000 liter/tahun. Dengan demikian, jumlah air yang diproduksi dalam setahun
adalah: 729.872.639 liter/tahun (produk TBP & Mekarsari) + 75.600.000 liter/tahun (air baku) =
805.472.639 liter air per tahun.
Tabel 7.
Shift waktu kerja pabrik AQUA TBP dan Mekarsari

Shift Waktu Kerja Waktu Produksi

I 22.00-06.00 8
II 06.00-14.00 8
III 14.00-22.00 7
Total 23
Sumber: Wawancara dengan karyawan Pabrik AQUA Mekarsari-Cicurug

Gambar 6.
Pabrik Tirta Babakan Pari (TBP) (foto: SDM)

28
Ada pula informasi yang menyatakan jumlah truk pengangkut air baku yang keluar dari pabrik AQUA mencapai
100 truk per hari.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
Dalam kegiatan produksi, dikenal adanya shift kerja dengan pembagian seperti tabel 7.
Jumlah karyawan pabrik TBP saat ini diperkirakan sekitar 200-an orang, sedangkan karyawan
pabrik Mekarsari mencapai sekitar 1500-an orang. Satus karyawan terbagi atas yaitu: karyawan
tetap (di Mekarsari jumlahnya sekitar 1300 orang, termasuk para tenaga ahli) dan karyawan
kontrak. Status karyawan kontrak mengandung beberapa kelemahan yaitu: jika di-PHK tidak
mendapat pesangon, jika tidak masuk akan dipotong gaji dan tidak mendapat tunjangan
(jamsostek, dana pensiun, dll.). Selain itu ada pula tenaga buruh harian lepas yang bekerja
untuk bongkar muat produk AQUA dan perbaikan palet dari kayu. Buruh ini tidak dibayar oleh
pihak manajemen pabrik, tetapi oleh agen yang mempunyai armada truk.
Sistem pengupahan di pabrik (TBP & Mekarsari) untuk karyawan tetap dan kontrak saat
ini mengikuti peraturan Pemda Kabupaten Sukabumi (Upah Minimum Kabupaten) yang
nominalnya saat ini berjumlah sekitar Rp 600.000,-/bulan (upah pokok). Tadinya (sejak tahun
2000) system upah di pabrik mengikuti upah minimum provinsi DKI Jakarta sebesar Rp
825.000/bulan (mengikuti domisili kantor pusat perusahaan yang berada di Jakarta). Namun,
sejak tahun 2005 sistem upah mengacu pada kebijakan Pemkab Sukabumi (berlaku untuk upah
karyawan yang baru direkrut pada tahun tersebut/tidak berlaku surut). Struktur upah karyawan
tetap dan karyawan kontrak saat ini dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8.
Struktur Upah Karyawan (tetap) AQUA

No Item Jumlah (Rp) Keterangan

1 Gaji Pokok 874.000 Berlaku untuk karyawan yang baru direkrut.Pihak


AQUA memberlakukan kenaikan gaji pokok yang
memperhitungkan masa kerja,prestasi dan posisi
karyawan yang bersangkutan
2 Uang Makan 8.000 Per hari
3 Uang Transport 169.000 Per bulan
4 Uang Kehadiran 20.000 Per hari
5 Uang Lembur 5.000-6.000 Per jam (nilai rata-rata). Selain menggunakan
sistem poin, nilainya memperhitungkan gaji pokok
karyawan yang bersangkutan
Sumber: Wawancara dengan karyawan Pabrik AQUA Mekarsari-Cicurug

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
4. Temuan Lapangan dan Analisa

Perubahan yang paling dirasakan warga akibat eksploitasi sumber air oleh AQUA adalah
menurunnya kualitas dan kuantitas sumber daya air yang ada di desa terhadap penghidupan
warga desa itu sendiri. Penurunan daya dukung air ini tampak dari munculnya masalah-masalah
krusial (penting dan mendesak) terkait pemanfaatan sumber daya air di tingkat komunitas.

4.1. Permasalahan yang dialami Warga di Lokasi Studi


Berikut diuraikan temuan lapang di beberapa Kampung yang ada di Desa Babakan Pari,
yang diobservasi serta warganya diwawancarai penulis. Informasi yang dipaparkan di bawah ini
terutama berkaitan dengan permasalahan air dan dampak yang dirasakan warga akibat
eksploitasi sumber air oleh AQUA.
4.1.1. Keadaan di Kampung Babakan Pari Tengah
Kampung Babakan Pari Tengah merupakan Kampung yang berbatasan langsung dengan
Kampung Kubang Jaya. Posisi Kampung ini terletak di sebelah atas (tonggoh) dari Kampung
Kubang Jaya yang merupakan lokasi sumber air. Sehingga kampung ini merupakan daerah
tangkapan air sumber Kubang. Di kampung ini, sejumlah warga terpaksa menggunakan air
keruh/kotor yang berasal dari sawah (air pembuangan dari selokan sawah) untuk keperluan
mandi, mencuci dan wudlhu (di mesjid)29. Keadaan ini terjadi karena ketersediaan air bersih

29
Penulis sempat mengamati fenomena warga (laki-laki & perempuan) yang terpaksa harus antri menunggu giliran
untuk masuk ke tempat pemandian umum yang terdapat di sebelah mesjid. Hal ini karena jumlah warga pengguna
(mencapai lebih dari 35 KK) telah jauh melebihi kapasitas ruang yang tersedia di pemandian umum tersebut.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
dari sumur dan pancuran yang biasa digunakan warga, sudah tidak memadai untuk memenuhi
kebutuhan mandi dan mencuci.
Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan dengan 6 orang warga
kampong ini, didapat informasi bahwa ketersediaan air dalam sumur gali milik warga saat ini
sudah sangat jauh berkurang jika dibandingkan dengan keadaan dahulu sebelum adanya
pengambilan air oleh perusahaan AMDK, terutama AQUA. Hal ini terlihat dari terus
menurunnya tinggi muka air sumur dari tahun ke tahun. Saat studi dilakukan (musim hujan),
rata-rata tinggi muka air sudah kurang dari 50 cm. Menurut warga, air setinggi ini apabila sekali
disedot oleh pompa hanya cukup untuk satu bak air. Setelah itu, air sumurnya langsung kering.
Di bagian sebelah bawah kampung ini, keadaannya lebih parah. Tinggi muka air sumur
milik warga maksimal tinggal sejengkal (sekitar 15 cm). Bahkan mulai ada sumur yang benar-
benar kering. Padahal dahulunya (sebelum ada AQUA), tinggi muka air sumur biasanya
mencapai 1-2 meter. Artinya ada penurunan muka air tidak kurang dari 1,5 meter. Akibat
turunnya tinggi muka air, warga lalu menggali atau memperdalam kembali sumurnya agar air
bisa keluar. Hingga saat ini, kedalaman sumur gali milik warga rata-rata sudah mencapai 15-17
m. Kedalaman saat penggalian awal sekitar 8-10 m. Artinya ada penambahan kedalaman
sekitar 7 m. Apabila penambahan kedalaman penggalian sumur diperhitungkan, maka
penurunan muka air menjadi 7 m ditambah 1,5 m atau sama dengan 8,5 m.
Keadaan air sumur paling parah terjadi pada musim kemarau. Sumur gali milik warga
pada musim kemarau umumnya mengalami kekeringan (tidak ada air). Akibatnya, untuk
mendapatkan air minum pun warga mengalami kesulitan. Sebagai jalan keluarnya, warga
biasanya meminta air (minum) dari pabrik AMDK ALTO atau AGRA. Untuk mendapatkan air dari
kedua pabrik ini, warga harus mengeluarkan uang Rp 1500 per galon (sebagai uang rokok untuk
karyawan pabrik).
Ada juga warga yang pernah meminta air minum ke AQUA (pabrik TBP), tetapi tidak
diberikan. Saat mengamati keadaan salah satu lokasi pancuran air bersih30 yang biasa
digunakan warga, penulis sempat mewawancarai ibu-ibu yang sedang mencuci dan mandi. Ibu-
ibu tersebut mengeluhkan debit air yang keluar dari pancuran yang sudah amat kecil. Dahulu,
debit air yang keluar dari bambu (jenis gombong/bamboo ukuran besar) yang digunakan,
jumlahnya relatif penuh (memenuhi luasan penampang gombong). Sedang saat ini -walaupun
masih musim hujan- debit air yang keluar tidak sampai setengah dari luasan penampang
bambu. Itupun jenis bambu yang digunakan bukan gombong melainkan andong (bamboo
ukuran sedang). Bahkan pada musim kemarau, air dari pancuran ini menjadi kering (tidak
mengalir). Menurut ibu-ibu tersebut, keadaan air yang kecil tersebut disebabkan karena
beroperasinya pabrik AMDK AQUA yang telah menyedot air dalam jumlah yang sangat besar.
Berdasarkan informasi dari seorang tokoh setempat, dari 3 pancuran air yang ada di kampung
ini, ketiga-tiganya dalam kondisi sangat memprihatinkan. Karena debit air yang keluar sudah
sangat kecil. Bahkan ada pancuran yang sudah kering. Padahal dahulunya debit air yang keluar
di ketiga pancuran ini relatif besar. Pada musim kemarau pun, air di ketiga pancuran tersebut

30
Merupakan sumber/mata air yang biasa disebut cai lebak oleh warga yang bermuara ke sungai Citugu

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
masih mengalir, walau debitnya sedikit berkurang. Saat ini, pada musim hujan saja, airnya
sudah mengering. Hal ini mengindikasikan bahwa secara umum telah terjadi penurunan
kuantitas debit air secara drastis dari air pancuran yang biasa digunakan warga di kampung ini.
Ketersediaan air untuk kebutuhan pertanian (sawah) di kampung ini juga cenderung
berkurang secara drastis. Saat ini, para petani di kampung ini saling berebut air karena
ketersediaan air secara umum sudah jauh berkurang. Bahkan ada beberapa sawah yang tidak
kebagian air. Karena situasi ini sudah berlangsung cukup lama, muncullah istilah sawah tadah
hujan untuk sawah-sawah yang tidak terairi sehingga hanya mengandalkan airnya dari air
hujan. Keadaan paling parah terjadi pada saat musim kemarau. Pada musim ini, lebih dari
setengah dari total luasan areal sawah petani tidak bisa ditanami padi karena jumlah air tidak
mencukupi. Walau demikian, menurut keterangan seorang warga, persoalan ini tidak berkaitan
secara langsung dengan pengambilan air oleh perusahaan AMDK AQUA. Hal ini karena air irigasi
yang digunakan di kampung ini berasal dari air pembuangan (air selokan) dari sungai Cigoong,
yang sumbernya berasal dari mata air Citaman, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu.

Gambar 7
Debit air komunitas yang kian mengecil di Dusun Babakan Pari Tengah (foto: SDM)

4.1.2. Keadaan di Kampung Kuta


Kampung Kuta merupakan kampung yang terdapat di bagian atas (tonggoh) Desa
Babakan Pari yang berbatasan langsung dengan Kampung Babakan Pari Tengah (di sebelah
bawah/lebak). Secara geografis, keadaan kampung ini cenderung berkelok-kelok naik-turun,
terdiri dari bukit dan lembah. Lahan pertanian di kampung ini relatif masih cukup luas jika
dibandingkan dengan kampung-kampung lain yang sudah padat oleh pemukiman dan pabrik.
Menurut informasi seorang aparat desa, wilayah Kampung Kuta merupakan daerah tangkapan
air yang memasok air bawah tanah untuk beberapa sumber/mata air yang ada di desa Babakan
Pari, termasuk ke mata air Kubang yang dieksploitasi AQUA.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
Untuk kebutuhan air sehari-hari (minum, masak, mencuci), warga Kampung Kuta
umumnya memanfaatkan air dari sumur gali. Untuk menghemat tenaga, sebagian warga telah
melengkapi sumurnya dengan mesin pompa air. Sebagai gambaran, dari 32 KK warga yang ada
di RT 04/05 Kampung Kuta, 22 diantaranya mempunyai sumur gali. Menurut informasi, sumur
gali mereka sudah ada jauh sebelum adanya eksploitasi air oleh perusahaan AMDK AQUA.
Berdasarkan wawancara dengan 6 orang warga di Kampung Kuta (pemuda, tokoh
masyarakat/kasepuhan, petani dan ketua RT), didapat informasi bahwa persoalan air di
Kampung ini sudah sangat parah. Hal ini terlihat dari berkurangnya ketersediaan air dalam
sumur gali milik warga secara drastis. Pengurangan ini dapat diamati dari menurunnya tinggi
muka air sumur yang mencapai 1,5-2 m. Pada musim hujan seperti sekarang, jumlah air sumur
yang ada relatif kecil. Pada musim kemarau, sumur warga praktis menjadi kering (tidak ada
air). Padahal, di masa lalu adanya musim kemarau yang panjang (hingga 6 bulan) sekalipun,
tidak membuat air sumur menjadi kering. Sekarang, apabila dalam sebulan tidak turun hujan,
sumur praktis kering.
Adanya pengurangan air secara drastis terlihat juga dari kedalaman sumur yang digali.
Pada awalnya, rata-rata kedalaman sumur yang digali warga hanya 8 m (selang penggalian 8-10
m). Pada kedalaman itu, air yang keluar sudah sangat banyak (tinggi muka air mencapai 1,5-2
m). Saat ini, kedalaman sumur yang digali warga rata-rata sudah mencapai sekitar 15 m.
Menurut warga, apabila kedalaman sumur sudah 15 m, mereka tidak berani menggali lebih
dalam lagi. Karena ada bahaya yaitu keluarnya gas beracun saat melakukan penggalian.
Keadaan air paling parah dialami warga pada musim kemarau karena pada musim ini,
semua sumur warga menjadi kering. Sebagai alternatifnya, warga biasanya mengambil air ke
pancuran (tampian) air yang ada di kebun kirai (enau) serta di pancuran mata air Cai Gede. Air
dari pancuran yang ada di kebun kirai bukan merupakan mata air (air ciburial) melainkan air
yang berasal dari rembesan air bawah tanah31 yang keluar dengan sendirinya lewat
pinggiran/pematang lahan (gawir). Rembesan air ini lalu ditampung pada kolam, kemudian
dialirkan ke pancuran.

Gambar 8.
Sumur di kampung Kuta: semakin dalam hingga belasan meter (foto:SDM)

31
Istilah warga di sana air nyusu/serapan

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
Tetapi, sudah sekian lama pancuran air di kebun kirai tersebut tidak bisa dimanfaatkan
lagi. Berdasarkan observasi penulis, dari dua pancuran air di kebun kirai yang biasa digunakan
warga, sudah tidak berfungsi. Air yang ada dalam lubang/kolam penampungnya sudah hamper
kering. Dahulu, masih ada alternatif sumber air yang bisa dimanfaatkan warga yaitu mata air Cai
Gede. Masalahnya, beberapa waktu lalu mata air Cai Gede dan areal lahan yang mengelilinginya
sudah dibeli oleh pihak luar. Akan tetapi, karena sumber air tersebut belum dieksploitasi,
masyarakat masih bisa memanfaatkannya untuk mandi dan mencuci.
Keadaan kekurangan air baik di sumur maupun di pancuran/mata air di kampung ini,
menurut warga disebabkan karena adanya pengambilan air secara besar-besaran oleh
perusahaan AMDK AQUA. Menurut mereka, pengurangan air yang drastis ini bisa terjadi karena
jumlah air bawah tanah yang disedot pihak AQUA sangat besar. Adapun posisi lokasi mata air
yang dieksploitasi AQUA (Kampung Kubang) berada di bawah kampung Kuta. Menurut logika
mereka, apabila air di bagian bawah (mata air Kubang) disedot, otomatis air di bagian atas
(kampung Kuta) akan ikut tersedot.
Berdasarkan wawancara dengan beberapa warga, untuk mengatasi persoalan air
tersebut, sudah ada ide/rencana untuk menuntut kepada AQUA supaya warga Kuta pun bisa
diberikan bantuan fasilitas air bersih seperti di Kampung Babakan Pari Tengah (Bapak Fenty).
Akan tetapi, belum ada orang tua/tokoh yang berani memelopori rencana tersebut.
Masalah lain terkait air di Kampung Kuta adalah ketiadaan air irigasi untuk pertanian
(sawah). Kalau dahulu, warga petani kampung Kuta setidaknya bias menanam padi sekali dalam
setahun. Sekarang, lahan (bekas sawah) warga hanya bisa ditanami tanaman palawija seperti
singkong, ubi jalar dan kacang tanah akibat ketiadaan air irigasi. Penyebab utama ketiadaan air
ini adalah karena rusak/longsornya saluran air yang ada di wilayah atas kampung. Selain itu,
debit air irigasi yang mengalir dari sumber air yang ada di Desa Tangkil (tetangga Desa Babakan
Pari) semakin kecil.
Menurut beberapa warga, pengaruh negatif akibat pengambilan air oleh AQUA
terhadap ketersediaan air untuk pertanian di kampungnya dinilai ada, walaupun tidak besar
(istilah mereka: cuma 50%). Hal ini menurut mereka terlihat dari jumlah air yang mengalir
melalui selokan. Kalau dahulu, aliran air permukaan tanah yang mengalir lewat selokan menuju
ke sawah masih banyak jumlahnya. Sekarang, sudah tidak ada lagi. Diduga hal ini terkait dengan
adanya penurunan muka air di dalam tanah.

4.1.3. Keadaan di Kampung Sawah


Berdasarkan wawancara dengan dua orang warga di kampung ini, didapat informasi
bahwaketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari warga relatif
mencukupi. Untuk keperluan sehari-hari, warga menggunakan air dari sumur gali yang
kedalamannya berkisar 2- 4 m. Selain itu, sebagian warga juga memanfaatkan air pancuran dari
mata air yang mereka sebut Cai Lebak. Warga masih bebas mengambil air dari sumber air ini
karena sumber ini belum dijual ke pihak luar32. Menurut warga, air yang keluar dari mata air Cai

32
Sudah ada pihak luar yang hendak membeli mata air ini lewat pemerintah desa. Tetapi, tokoh-tokoh setempat

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
Lebak jumlahnya relatif besar sehingga bisa memenuhi kebutuhan sebagian warga untuk
minum, mandi, mencuci dan wudhu (ke mesjid).
Walau demikian, didapat informasi bahwa dari empat pancuran yang ada di mata air ini,
yang berfungsi tinggal dua pancuran. Fenomena lain yang terkesan agak aneh adalah untuk
memenuhi kebutuhan air minum, sebagian warga kampung Sawah mengambil (baca: meminta)
air (diisi dalam galon) dari pabrik AMDK ALTO. Warga yang mengambil air dari ALTO tidak perlu
membayar karena menurut warga, pihak ALTO mempunyai kebijakan untuk memberikan jatah
air minum gratis kepada warga. Akan tetapi, ada pembatasan yaitu dalam satu bulan maksimal
bisa mengambil 2-4 galon air. Pengambilan bisa dilakukan setiap hari Rabu dan Sabtu.

Gambar 9
Sawah berubah menjadi tegalan (foto: SDM)

Menurut warga yang diwawancarai, pengambilan air yang dilakukan AQUA tidak
mempunyai pengaruh negatif terhadap ketersediaan air di Kampung Sawah. Alasannya, letak
mata air Kubang yang dieksploitasi Aqua berada di sebelah bawah Kampung Sawah. Akibat
posisinya yang ada di bagian bawah, air dari mata air Kubang tidak bisa dimanfaatkan (baca:
dinaikkan ke atas) baik untuk keperluan pertanian maupun rumah tangga. langsung mengalir ke
sungai Citugu lalu ke sungai Cicatih . Untuk kebutuhan pertanian desa Babakan Pari, sumber air
berasal dari sungai Cigoong, mata air Cikarang (Kampung Pondok Kaso, Desa Babakan
Jaya/sebelah girang) dan dari air sungai yang mengalir dari Nyangkoek. Sejauh yang diketahui
warga yang diwawancara, kekurangan air akibat eksploitasi perusahaan AMDK justru terjadi di
desa tetangga (sebelah atas desa). Ada 2 perusahaan AMDK yang disebutkan membawa
dampak negatif yaitu 2 Tang dan Ades. Selain itu, wilayah lain yang mengalami kekurangan air
adalah Desa Pondok Kaso dan Desa Babakan Jaya (Kampung Babakan Jampang, Pasir Doton,

masih bersikeras untuk tidak mengijinkan pembelian mata air dengan alasan tanah tempat adanya mata air
tersebut merupakan tanah wakaf.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
Bojong Kawung, Cipanas). Hal ini karena adanya pengambilan air oleh pihak PDAM Sukabumi di
mata air Cipanas.
4.1.4. Keadaan di Kampung Kubang Jaya
Kampung ini merupakan kampung di mana terdapat kawasan mata air Kubang yang
dieksploitasi AQUA. Untuk keperluan air bersih sehari-hari (rumah tangga), warga umumnya
memanfaatkan air sumur. Hampir setiap rumah mempunyai sumur gali yang umumnya
dilengkapi pompa listrik. Sumur warga ini telah dibuat jauh sebelum masuknya AQUA ke
Kampung Kubang Jaya. Pada musim kemarau, sumur warga biasanya mengalami kekeringan.
Sehingga warga beramai-ramai mengambil air ke mata air Kubang. Setelah mata air Kubang
dikuasai AQUA, masyarakat tidak bisa memanfaatkan air dari mata air tersebut. Praktis warga
hanya bisa memanfaatkan air sumur saja.
Warga Kubang melalui RT/RW setempat kemudian menuntut kepada AQUA supaya
membantu pengadaan fasilitas air bersih untuk warga (MCK umum). Tuntutan ini direspon
AQUA dengan membuatkan sumur bor untuk warga desa yang mencakup enam wilayah RT.
Akan tetapi sarana tersebut tidak berfungsi karena setelah sumurnya dibor, airnya tidak keluar.
Setelah itu, datang lagi bantuan pembangunan fasilitas air bersih dari AQUA dan pabrik-pabrik
lainnya. Sumber airnya diambil dari mata air yang ada di Kampung Dukuh.

Gambar 10
Air bersih sumbangan Aqua di Kp kubang: tidak semua warga menikmati (foto: SDM)

Awalnya, instalasi air tersebut sempat berfungsi/dinikmati warga. Tapi tidak lama
kemudian, karena tidak ada pemeliharaan oleh warga, jaringan pipa mengalami kerusakan. Lagi
pula, saat pembangunan jaringan pipa, kontrol terhadap kualitas pekerjaan tukang sangat

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
lemah. Pembenaman pipa tidak dalam sehingga pipa mengalami kerusakan akibat terinjak
ternak (kerbau) dan juga dirusak oleh oknum warga yang tidak kebagian air. Selain itu, ada
kasus di mana warga yang tinggal di dekat lokasi mata air (Kampung Dukuh), merasa tidak
kebagian air dari instalasi tersebut. Akibatnya terjadi konflik/perebutan air antar kampung yang
berbuntut pada dirusaknya jaringan pipa oleh beberapa oknum warga yang tidak puas/tidak
kebagian air.
Belum lama ini warga kampung Kubang Jaya (tiga RT) kembali menuntut AQUA agar
diberi bantuan berupa instalasi air bersih yang terdiri tangki penampung air, pipa paralon, keran
dan mesin pompa air berdaya besar. Tuntutan ini dikabulkan oleh pihak AQUA. Air dinaikkan
lewat pipa dari sumber air Kubang yang terletak di bawah kampung dengan menggunakan
tenaga pompa listrik lalu ditampung di tangki (tower). Untuk mengambil air, warga tinggal
membuka keran air yang telah terpasang lalu menampungnya di ember. Sebagian warga yang
mampu secara finansial, membeli paralon lalu mengalirkan lagi air dari tangki tersebut ke
rumahnya. Pengaliran ini secara berantai (sambung menyambung) sehingga air tidak banyak
terbuang. Untuk keperluan pembayaran listrik (pompa) dan perawatan instalasi, warga
dipungut biaya sebesar Rp 7000/KK/bulan.
Sekitar tahun 1993 lalu jauh sebelum adanya bantuan fasilitas air bersih dari AQUA-
ada proyek pembangunan instalasi air bersih dari pemerintah yang dikelola PDAM Sukabumi33.
Konon nilai proyeknya sekitar 75 juta. Sumber air untuk instalasi PDAM ini berasal dari luar
Desa Babakan Pari, yaitu mata air Cikaracak. Awalnya setelah pipa terpasang, air sempat
dinikmati warga selama 3 bulan. Untuk bisa menikmati air, warga harus membayar uang
pendaftaran Rp. 350.000 dan iuran bulanan 30.000/bulan ke PDAM. Tapi akibat adanya
pembangunan perumahan oleh developer air tidak bisa sampai/naik ke kampung. Diduga,
pembangunan perumahan itu menyebabkan kerusakan pada jaringan pipa. Sehingga, setelah
tiga bulan pemakaian, instalasi PDAM tersebut tidak bisa berfungsi lagi. Aparat desa sempat
melaporkan kerusakan tersebut ke pihak PDAM, tapi hingga saat ini tidak diperbaiki. Terkait air
untuk pertanian (sawah), menurut warga mereka selalu kekurangan. Hal ini terutama
disebabkan karena kondisi geografis kampung Kubang yang merupakan kampung paling ujung
yang dilewati air dari selokan irigasi (susukan). Selain itu, kondisi fisik saluran air tidak
memungkinkan pemanfaatan air dari saluran irigasi secara optimal karena air irigasi yang
berasal dari sungai tidak bisa mengalir ke sawah warga. Dahulu menurut warga, air untuk
pertanian tergolong cukup.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap lima orang warga Kubang, didapat
informasi yang berbeda terkait dampak eksploitasi AQUA terhadap sumber air Kubang. Ada
warga (golongan tua) yang mengatakan bahwa pengambilan air AQUA tidak berdampak negatif
terhadap ketersediaan air untuk keperluan sehari-hari. Mereka menyatakan situasi dahulu
sama saja dengan sekarang. Alasannya, sebelum ada eksploitasi AQUA pun, tiap musim
kemarau, sumur selalu kering. Bahkan ada yang mengatakan, situasi sekarang lebih baik.

33
Berdasarkan data potensi desa tahun 2005, jumlah warga yang memanfaatkan fasilitas air PDAM ini sebanyak 75
KK (75 unit).

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
Menurut mereka, dengan adanya sumbangan instalasi air bersih dari AQUA, mereka lebih
dipermudah dalam mengambil air (tidak perlu membuang tenaga seperti dulu ketika harus jalan
ke mata air Kubang untuk mengambil air). Saat ini mereka merasa tidak lagi kekurangan air.
Ada pula warga (golongan muda) yang menyatakan bahwa pengambilan air oleh AQUA
telah menyebabkan berkurangnya ketersediaan air dalam sumur warga. Hal ini terlihat dari
turunnya muka air tanah pada sumur sehingga sumur harus terus digali/diperdalam dari tahun
ke tahun. Pada awalnya, kedalaman sumur yang digali sekitar 7-10 m. Saat ini, kedalaman
sumur bertambah menjadi sekitar 12-15 m. Indikasi lain terlihat dari bulan di mana sumur
warga menjadi kering.Sebelum adanya eksploitasi sumber oleh AQUA, sumur warga baru kering
setelah musim kemarau berjalan selama 5 bulan. Setelah eksploitasi AQUA, sumur warga sudah
kering setelah musim kemarau baru berjalan 1 bulan.
4.1.5. Keadaan di Kampung Pojok34
Kampung Pojok berbatasan langsung dengan kampung Kubang Jaya. Berdasarkan
wawancara dengan salah satu warga setempat didapat informasi bahwa warga di kampung ini
juga mengalami kekurangan air bersih. Kekurangan ini menurut mereka disebabkan karena
adanya eksploitasi mata air Kubang oleh pihak AQUA. Pengaruh negatif yang dialami warga
relatif sama dengan kampung-kampung lain yaitu berkurangnya ketersediaan air yang ada di
dalam sumur. Selain itu, debit air yang melewati saluran/selokan air di kampung juga,
jumlahnya sudah sangat jauh berkurang. Hal ini dilihat sendiri oleh penulis pada saat observasi
melewati kampong ini. Air yang mengalir lewat selokan-selokan warga jumlahnya sudah sangat
kecil. Akibatnya, debit air yang mengalir ke pancuran air untuk umum juga mengecil, serta
kolam-kolam ikan milik warga juga mengalami kekurangan air.

4.2. ANALISA
4.2.1. Dampak Keberadaan AQUA terhadap Masyarakat
Berdasarkan temuan-temuan di lapangan35 sebagaimana dipaparkan di atas dapat
disimpulkan bahwa keberadaan perusahaan AMDK AQUA (dan beberapa perusahaan lainnya
yang beroperasi di desa Babakan Pari), telah membawa banyak perubahan dalam berbagai
aspek kehidupan masyarakat desa. Beberapa aspek yang akan diuraikan di bawah ini yaitu
aspek lingkungan, sosial-ekonomi dan politik.
1. Aspek Lingkungan
Dari aspek lingkungan, perubahan yang paling dirasakan warga akibat eksploitasi
sumber air oleh AQUA adalah menurunnya kualitas dan kuantitas sumber daya air yang ada di

34
Karena sempitnya waktu wawancara, informasi yang didapat di kampung ini masih sangat sedikit.
35
Metode yang dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan sejumlah warga baik perempuan maupun laki-
laki di beberapa kampung yang dikunjungi yaitu: Kampung Babakan Pari Tengah, Kampung Kuta, Kampung Kubang
Jaya, Kampung Sawah, dan Kampung Pojok.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
desa terhadap penghidupan warga desa itu sendiri. Penurunan daya dukung air ini tampak dari
munculnya masalah-masalah krusial (penting dan mendesak) terkait pemanfaatan sumber daya
air di tingkat komunitas. Terdapat dua masalah utama yang dialami warga Desa Babakan Pari
sebagaimana diuraikan di bawah ini.
a. Kurangnya ketersediaan air bersih untuk konsumsi rumah tangga sehari-hari
Air untuk konsumsi rumah tangga termasuk: air untuk minum, memasak, mencuci,
mandi, wudhu dan lain-lain. Adanya masalah ini terlihat dari berkurangnya secara drastis
jumlah air yang ada di dalam sumur, di pancuran36 dan air permukaan37. Hampir semua
kampung yang ada di Desa Babakan Pari mengalami masalah kekurangan air rumah tangga.
Selain terjadi di kampong kampong yang diteliti (Kuta, Babakan Pari Tengah, Kubang Jaya dan
Kampung Pojok), kekurangan air juga terjadi di kampung-kampung lainnya yang tidak berada di
sekitar sumber air seperti Kampung Babakan Pari Tonggoh, Papisangan, Dukuh, Pasir, Tangkil
dan Dermaga38. Mendesaknya persoalan kekurangan air ini dapat dilihat dari adanya laporan
dari perwakilan warga RW 05 dan RW 06 (Kampung Babakan Pari, Kampung Kuta dan Kampung
Pojok) tentang adanya masalah tersebut kepada pihak pemerintah desa39.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa munculnya persoalan tersebut terkait erat
dengan adanya pengambilan air secara besar-besaran oleh perusahaan AMDK AQUA terhadap
sumber/mata air Kubang. Sebelum beroperasinya AQUA, ketersediaan air oleh warga dinilai
cukup melimpah. Sumur dulunya selalu penuh terisi air, walaupun musim kemarau telah
berjalan 5 bulan. Air yang berasal dari rembesan/resapan air di tebing-tebing cukup banyak
jumlahnya sehingga bias ditampung dan dimanfaatkan oleh warga. Bahkan, setiap cekungan
(legok) dahulunya selalu penuh terisi air. Sekarang, setelah pengambilan sumber air Kubang
oleh AQUA berjalan sekitar 14 tahun, situasi ketersediaan air untuk rumah tangga dinilai
semakin memburuk. Air sumur sudah kering pada awal musim kemarau. Debit air pancuran
(mata air/air rembesan di bawah tanah) semakin mengecil dari tahun ke tahun. Cekungan-
cekungan yang biasanya mengandung banyak air, sekarang menjadi kering. Contohnya kasus
keringnya pancuran air di kebun kirai (Kampung Kuta) dan kasus mengecilnya debit air
pancuran (Kampung Babakan Pari Tengah).
Berdasarkan wawancara dengan sejumlah warga, didapat kecenderungan opini yang
menyatakan bahwa pengambilan air oleh AQUA telah berdampak negatif terhadap pemenuhan
kebutuhan air rumah tangga mereka. Bentuk dampak negatif yang umum terjadi/paling
dirasakan warga adalah turunnya muka air sumur. Sebagaimana diketahui, jumlah warga
pengguna sumur gali se-desa Babakan Pari sebanyak 555 KK40 atau hampir 50 persen41 dari
total KK (1141 KK) yang ada di Desa Babakan Pari. Sumur gali warga umumnya sudah ada jauh

36
Sumbernya bisa berasal dari mata air atau dari rembesan/resapan air bawah tanah yang keluar secara spontan di
tebing-tebing/pematang lahan
37
Misalnya air yang mengalir lewat saluran/selokan air, sungai, danau/setu dan sebagainya.
38
Informasi ini sesuai keterangan seorang tokoh warga yang diwawancarai penulis.
39
Informasi ini diberikan oleh seorang aparat desa.
40
Angka ini berdasarkan data potensi desa) yang dikeluarkan pihak pemerintah desa Babakan Pari tahun 2005.
41
Berdasarkan observasi lapangan angka ini diduga jauh lebih besar. Di RT 04/05 Kampung Kuta saja jumlah KK
pengguna sumur mencapai 22 Kepala Keluarga (KK)

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
sebelum adanya eksploitasi air oleh AQUA42 Dengan demikian, secara kuantitas warga Babakan
Pari yang terkena dampak negatif akibat eksploitasi AQUA tersebut, jumlahnya relatif besar.
Turunnya muka air sumur ini tampak dari maraknya pendalaman sumur yang dilakukan
warga beberapa tahun terakhir ini. Besarnya pertambahan kedalaman penggalian sumur
relative bervariasi dan sangat dipengaruhi oleh lokasi di mana sumur itu digali. Berdasarkan
temuan di lapang, didapat selang nilai pertambahan kedalaman sumur yang cukup signifikan
yaitu sekitar 5-8 meter43. Hal ini bisa diartikan bahwa akibat eksploitasi air oleh AQUA, ada
penurunan tinggi muka air tanah pada sumur gali warga sebesar 5-8 m.
Selain turunnya muka air sumur, dampak negatif lain akibat eksploitasi sumber air oleh
AQUA adalah berkurangnya debit air yang mengalir di tempat-tempat pengambilan air milik
umum seperti mata air/pancuran serta berkurangnya air permukaan yang mengalir lewat
saluran/selokan air, sungai, danau (setu) dan lain-lain. Berdasarkan analisis warga, berbagai
dampak negatif ini bias mereka alami karena air bawah tanah yang disedot oleh AQUA
jumlahnya sangat besar. Sehingga, pengaruhnya terasa hingga radius (jarak) yang sangat jauh,
yakni hingga ke kampung-kampung di bagian atas desa (daerah tangkapan air) yang letaknya
jauh dari sumber air. Hal ini cukup logis apabila dikaitkan dengan sifat air yang selalu menuju
tempat yang lebih rendah. Demikian pula berlaku pada air tanah dan air permukaan pada bukit-
bukit sekeliling lembah. Air tersebut akan mengalir turun menuju daerah lembah. Daerah mata
air Kubang yang dieksploitasi AQUA merupakan daerah lembah yang letaknya di bagian paling
bawah dari desa Babakan Pari. Sehingga ketika air bawah tanah yang terdapat di sebelah bawah
(mata air Kubang) disedot secara besar-besaran, otomatis air di sebelah atas akan ikut tersedot.

b. Kurangnya ketersediaan air untuk pertanian (sawah).


Masalah ini dialami oleh petani dari hampir semua kampung yang termasuk lingkungan
Desa Babakan Pari. Pada musim hujan seperti sekarang ini, saat studi ini dilakukan, sawah
masih kekurangan air. Apalagi pada musim kemarau, sawah petani berubah menjadi sawah
tadah hujan karena air di selokan sangat kecil bahkan kebanyakan sawah mengalami
kekeringan. Akibatnya menurut petani pertumbuhan tanaman padi mereka menjadi terganggu.
Fenomena lain yang terjadi akibat masalah ini adalah petani berlomba-lomba saling
mendahului dalam memulai masa tanam padi supaya kebutuhan air sawah bisa tercukupi.
Pendapat komunitas warga mengenai dampak eksploitasi air oleh AQUA terhadap
ketersediaan air untuk pertanian (utamanya sawah), masih beragam. Sebagian warga
mengatakan bahwa dampak eksploitasi AQUA terhadap ketersediaan air untuk pertanian
(sawah) relatif tidak besar. Kebanyakan dari warga yang diwawancarai berpendapat bahwa
kekurangan air untuk irigasi sawah mereka, tidak secara langsung disebabkan oleh adanya

42
Eksploitasi pertama AQUA tahun 1982 terhadap mata air Ciburial, desa Babakan Pari. Eksploitasi besar-besaran
AQUA dimulai sejak tahun 1992 terhadap sumber/mata air Kubang. Menurut keterangan seorang warga di Kp.
Kuta misalnya, penggalian sumur di situ sudah dimulai sejak tahun 1960-an.
43
Nilai ini tidak jauh berbeda dengan informasi selang pertambahan nilai kedalaman sumur yang disebutkan
KRUHA pada bagian pendahuluan laporan ini, yakni sekitar 10 m (lihat TOR Riset dari KRUHA).

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
eksploitasi air oleh AQUA. Pendapat ini didasari oleh kenyataan, bahwa sumber air untuk
mengairi sawah-sawah petani di Desa Babakan Pari tidak berasal dari mata air Kubang yang
dieksploitasi oleh AQUA. Selain itu, posisi mata air Kubang yang terletak di bagian bawah,
secara teknis menyulitkan untuk dimanfaatkan untuk keperluan air irigasi sawah. Walau
demikian, karena air dari mata air Kubang ini terbuang juga ke sungai Citugu dan Cicatih,
pengaruh eksploitasi air oleh AQUA ini diduga masih berpengaruh ke areal pertanian yang ada
di desa-desa lain (mulai daerah kecamatan Parungkuda, Parakan Salak dan seterusnya).

Gambar 11
Debit air warga terus mengecil (foto: SDM)

2. Aspek Sosial-Ekonomi
Dari segi sosial ekonomi, keberadaan AQUA (dan berbagai perusahaan lain) di Desa
Babakan Pari sedikit banyak telah merubah pola mata pencaharian warga. Dahulunya, mata
pencaharian warga umumnya digantungkan pada sektor pertanian. Saat ini, mata pencaharian
warga sudah semakin beragam. Mata pencaharian dari sektor pertanian semakin tergeser oleh
sektor lain seperti industri, jasa dan sektor informal. Perubahan ini disebabkan karena beberapa
hal. Pertama, semakin terbatasnya akses warga (petani) atas tanah (lahan pertanian) akibat
beralihnya pemilikan/penguasaan lahan ke pihak luar serta alih fungsi lahan untuk industri
(termasuk pabrik AMDK). Hingga saat ini ekspansi pembelian lahan oleh pihak luar44 masih
banyak terjadi. Kedua, semakin tidak menariknya sektor pertanian bagi warga setempat akibat
semakin kecilnya tingkat keuntungan ekonomi dari usaha di sektor ini jika dibandingkan
usaha/pekerjaan di sektor lain (non-pertanian).
Generasi muda umumnya sudah tidak mau lagi bekerja di sektor pertanian. Mereka
lebih tertarik bekerja di sektor industri, jasa dan sektor informal. Keberadaan AQUA dan
beberapa perusahaan AMDK lainnya dalam persepsi masyarakat Desa Babakan Pari-
diharapkan membawa dampak secara ekonomi berupa penciptaan lapangan kerja bagi tenaga

44
Dalam hal ini termasuk: perusahaan AMDK, orang kaya (investor/spekulan tanah) dari luar desa, dan perusahaan
lainnya (perusahaan makanan/minuman, garmen dll)

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
kerja setempat, terutama kaum mudanya. Akan tetapi, jumlah tenaga kerja setempat yang bias
diserap oleh perusahaan AMDK AQUA (dan perusahaan AMDK lainnya) dinilai tidak terlalu
signifikan jika dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan.
Kenyataannya, jumlah pemuda yang masih menganggur jauh lebih banyak dibanding dengan
jumlah pemuda yang bisa diterima bekerja di AQUA dan perusahaan AMDK lainnya. Sebagai
misal, di salah satu lingkungan RT kampung Sawah yang warganya diwawancarai penulis, hanya
dua orang pemuda yang diterima bekerja di AQUA (TBP), dua orang yang bekerja di AGRA dan
enam orang yang bekerja di ALTO (PT Tri Banyan Tirta).
Kecenderungan yang sama terjadi pula di kampung lain, seperti di Kampung Babakan
Pari Tengah dan Kampung Kubang Jaya. Keadaan yang lebih parah dijumpai di kampung Kuta.
Tidak ada satupun pemuda di kampung ini yang diterima bekerja di AQUA. Memang hal ini
terkendala karena rendahnya tingkat pendidikan para pemuda di kampung ini. Akan tetapi, ada
pula beberapa pemuda lulusan SLTA dari kp. Kuta yang telah mencoba melamar ke AQUA. Akan
tetapi tidak ada yang diterima. Dugaan mereka ini disebabkan karena tidak adanya uang pelicin
yang mereka berikan saat memasukkan lamaran pekerjaan ke AQUA.
Tenaga kerja yang diterima bekerja di AQUA, kebanyakan merupakan warga dari luar
Desa Babakan Pari. Mereka antara lain berasal dari Bogor, Cibadak, Palabuhan Ratu,
Parungkuda, Jampang, bahkan ada yang dari Jakarta. Dari pihak AQUA sebetulnya sudah ada
kebijakan untuk memprioritaskan rekrutment tenaga kerja dari desa-desa di sekitar pabrik. Tapi
dalam kenyataannya yang banyak diterima bekerja adalah orang-orang dari luar desa. Orang-
orang luar desa biasanya dapat diterima bekerja karena mereka memalsukan identitasnya
(KTP). Modusnya, orang luar desa yang mau bekerja di AQUA mendaftar sebagai warga desa
Babakan Pari (atau desa-desa lain di sekitar pabrik AQUA) kepada ketua RT/RW setempat.
Kemudian pihak RT/RW membuatkan KTP setempat atas nama orang tersebut. Modus ini
seringkali mengandung unsur kolusi di mana sebagai imbalannya pihak RT/RW diberi sejumlah
uang oleh orang yang hendak dibuatkan KTP tersebut. Dengan adanya KTP tersebut,
kemungkinan untuk diterima bekerja di AQUA menjadi lebih besar. Selain itu, dalam proses
lamaran, si pelamar biasanya memberikan sejumlah uang pelicin (jumlahnya berkisar Rp 1-1,5
juta) ke oknum-oknum tertentu agar peluang diterima bekerja semakin besar.
3. Aspek Sosial Politik
Keberadaan AQUA cukup membawa pengaruh terhadap dinamika politik di Desa
Babakan Pari. Akan tetapi, dinamika yang terjadi cenderung bernuansa elitis. Maksudnya,
dinamika politik lebih didominasi oleh sepak terjang golongan elite baik yang berasal dari dalam
maupun dari luar Desa Babakan Pari. Adapun, posisi politik masyarakat biasa (golongan bawah)
cenderung tidak bias berpartisipasi dalam pengambilan keputusan (marjinal) dan cenderung
menjadi partisipan pasif (hanya ikut-ikutan). Sehingga, suara golongan bawah seringkali ter-
subordinasi/dimanipulasi untuk kepentingan golongan/kelompok elitnya. Hal ini bisa terjadi
karena golongan elite lebih menguasai akses informasi atas berbagai peluang yang ada,
memahami jalur birokrasi serta mempunyai kekuasaan (kelompok/organisasi) untuk dapat
berhubungan dengan pihak AQUA. Aktor politik yang dominan (golongan elit) dari dalam desa
yang sempat teridentifikasi saat studi dilakukan- antara lain aparat pemerintah desa (termasuk
RT/RW) dan tokoh masyarakat (seperti tokoh dan guru agama, mantan Kepala Desa dll.). Selain

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
itu, ada pula beberapa organisasi pemuda yang cukup berpengaruh di tingkat desa seperti
Karang Taruna dan Remaja Mesjid. Ada pula Organisasi Tunas Muda yang dibentuk oleh elite di
kampung Pasir Dalem. Organisasi ini dijadikan wadah untuk menuntut pihak perusahaan supaya
mau mempekerjakan para pemuda yang tinggal di sekitar lokasi perusahaan45.
Adapun aktor politik (golongan elite) dari luar desa tapi ikut bermain dalam dinamika
politik yang terkait AQUA di desa, antara lain berasal dari organisasi-organisasi kemasyarakatan
seperti BPPKBB46 (Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten) Dewan Pimpinan Anak
Cabang Wilayah Sukabumi Barat, IPOCI47 (Ikatan Pengendara Ojek Cicurug), dan beberapa LSM
seperti Tut Wuri Handayani (pimpinan Rusli Siregar), Marka (pimpinan Dadang Sopandi),
Tripple48 (pimpinan Ruslan Abdul Fatah), GMNC, AMUK, P2KN, dan IPRADA.
Organisasi-organisasi tersebut -kecuali BPPKBB- ikut memanfaatkan isu eksploitasi air
oleh AQUA dan perusahaan air lain sebagai komoditas politik. Untuk menekan pihak AQUA
supaya mau memenuhi tuntutan/kepentingannya, mereka memanfaatkan massa dari
masyarakat setempat. Organisasi-organisasi tersebut juga membangun semacam forum
bersama (termasuk pengajian rutin tiap malam Sabtu) sebagai media untuk membangun
agenda bersama. Berdasarkan keterangan dari seorang aktivis LSM TWH, forum tersebut
awalnya telah mampu menghasilkan kesepakatan kerjasama yang konkrit berupa rencana aksi
terhadap isu eksploitasi air oleh AQUA.Namun belakangan timbul konflik diantara LSM-LSM
tersebut karena beberapa organisasi tidak ikut menjalankan kesepakatan yang sudah dibuat.
Hal ini diduga karena beberapa organisasi telah menerima dana secara langsung dari pihak
AQUA tanpa koordinasi dengan organisasi lainnya. Akibatnya, sampai saat ini kesepakatan yang
dibangun tidak berjalan/berkelanjutan.
Hubungan antara golongan elite dan AQUA cenderung merupakan hubungan saling
memanfaatkan untuk mencapai kepentingan masing-masing. Oleh pihak elite lokal, keberadaan
AQUA dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan baik secara ekonomi (berupa
material/uang) maupun politik (berupa pengakuan atau dukungan politik/legitimasi kekuasaan
dari warga). Oleh pihak AQUA, keberadaan elit lokal dimanfaatkan sebagai bemper (pengaman)
kepentingan perusahaan, terutama untuk mengatasi gangguan/tekanan dari warga.
Gangguan/tekanan dari warga biasanya muncul ketika kebutuhan/tuntutan warga tidak
diakomodir oleh AQUA.

45
Saat studi dilakukan, organisasi ini telah menyurati PT Tri Banyan Tirta (ALTO) supaya perusahaan tersebut bias
mempekerjakan beberapa pemuda kampung yang masih menganggur.
46
Organisasi ini diindikasikan sebagai organisasi yang dipelopori oleh para Jawara dari Banten untuk menjalankan
fungsi pengamanan. Di Babakan Pari, organisasi ini ikut mengamankan armada angkutan beberapa perusahaan
(termasuk AQUA), yang melintasi jalan raya Cidahu dari berbagai gangguan (preman dll.). Di Babakan Pari,
perwakilan organisasi ini adalah seorang Ketua RW bernama John Lego. Berdasarkan informasi dari seorang
karyawan AQUA, John Lego (atau BPPKBB) mendapat dana rutin dari pihak AQUA untuk perbaikan jalan senilai Rp
5 juta/tahun.
47
Organisasi ini dipimpin oleh Dodo dan Jopie
48
Kelahiran LSM ini diduga ikut diinisiasi oleh LSM TWH. Pada tahun 1999, LSM Tripple melakukan investigasi
lapang untuk mendapatkan data tentang eksploitasi air yang dilakukan AQUA. Tripple juga mendapat bantuan dari
AQUA untuk melaksanakan kegiatan khitanan massal, beasiswa dan pembangunan MCK umum.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
Agar fungsi sebagai bemper bisa berjalan efektif, dalam prakteknya, para tokoh/elit local
ini seringkali dijadikan penanggung jawab dan pengelola (eksekutor) dari proyek-proyek
bantuan yang didanai AQUA. Misalnya di kampung Kubang Jaya, ada proyek
pengadaan/instalasi air bersih untuk warga (sudah beroperasi) yang didanai AQUA. Proyek ini
dipimpin oleh Ketua RT setempat, yang juga adalah anggota satuan pengamanan (SATPAM) di
sumber air milik AQUA mata air Kubang. Contoh lain, di Kampung Babakan Pari Tengah, proyek
pengeboran dan pembangunan instalasi air bersih untuk warga yang juga didanai AQUA. Proyek
yang belum selesai ini dipimpin oleh seorang tokoh masyarakat (guru sekolah agama Islam)
setempat bernama Bapak Fenti. Di Kampung Pasir Dalem, ada proyek pengolahan/daur ulang
limbah produk AQUA (kemasan plastik, dll). Proyek yang dipimpin oleh Bapak Hanafi (mantan
Kades Babakan Pari) ini juga didanai secara penuh oleh AQUA. Ada pula proyek
perbaikan/pemeliharaan jalan sepanjang jalan raya Cidahu, khususnya jalur truk yang
mengangkut produk AQUA dari pabrik TBP hingga depan jalan raya Sukabumi. Proyek ini
dikelola oleh seorang ketua RW setempat yang juga merupakan perwakilan BPPKBB Wilayah
Sukabumi Barat. Untuk keperluan proyek ini, AQUA memberi dana sebesar Rp 5 juta per tahun.
Akan tetapi dalam kenyataannya, saat diobservasi jalan dalam keadaan rusak berat. Untuk
keperluan sumbangan/bantuan pada berbagai kegiatan insidental warga seperti hari raya
keagamaan (Islam), hari besar nasional (perayaan 17 Agustus) dan sebagainya, pihak AQUA
biasanya menggunakan jalur formal yaitu lewat pemerintah desa (Kades hingga RT/RW).
Dinamika politik yang didominasi golongan elit secara tidak langsung meminggirkan
golongan masyarakat bawah/kebanyakan. Masyarakat bawah kemudian cenderung menjadi
apatis dan tidak kritis dalam menyikapi keberadaan AQUA secara politik. Pola-pola tersebut
bahkan telah melemahkan inisiatif dan keswadayaan warga dalam memecahkan persoalan
mereka sendiri. Masyarakat cenderung menjadi tergantung dalam arti hanya mengandalkan
pemecahan persoalan mereka pada inisiatif elit lokal. Orientasi elit dan warga hanya sebatas
bagaimana agar bias mendapatkan bantuan atau sumbangan dari pihak luar. Sebagai misal,
untuk mengatasi masalah kekurangan air bersih, solusi yang dipikirkan komunitas warga
hanyalah sebatas bagaimana agar mereka bisa mendapatkan bantuan (berupa dana dan
material) dari pihak AQUA (dan perusahaan lain yang mengeksploitasi sumber air di desa) untuk
membangun fasilitas air bersih.
Dalam dinamika politik lokal, respon warga biasanya hanya berupa kritik secara tidak
terbuka (gerundelan) yang seringkali mereka alamatkan kepada pemerintah desa. Menurut
mereka, pemerintah desa tidak mampu berperan sebagai saluran suara/aspirasi mereka kepada
pihak AQUA, terutama dalam pemecahan persoalan air. Warga sendiri mengaku mengalami
kesulitan untuk menyampaikan aspirasi/keluhannya secara langsung kepada pihak AQUA.
Menurut warga, harusnya ada musyawarah dari perwakilan warga di tiap-tiap RT untuk
membahas persoalan air. Hasil musyawaran tersebut kemudian disampaikan kepada pihak
AQUA.
Dinamika politik para elite dalam menyikapi persoalan AQUA juga terjadi di tingkat
kabupaten. Pada tahun 2001 sejumlah anggota DPRD Sukabumi (25 orang) dan LSM di
Sukabumi (3 orang) pernah melakukan studi banding ke Klaten untuk mempelajari keberhasilan
Pemda, DPRD dan LSM di Klaten dalam memperjuangkan alokasi dana AQUA yang diambil dari
penyisihan keuntungan eksploitasi air sebesar Rp 4/liter- untuk Pemda dan masyarakat Klaten.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
Sebagai tindak lanjut dari studi itu, ada upaya-upaya agar pola di Klaten bisa diterapkan juga di
Sukabumi. Akan tetapi, upaya tersebut belum berhasil.

4.2.2. Strategi dan Kontribusi AQUA


Berdasarkan temuan di lapang, secara umum dapat disimpulkan bahwa baik strategi
maupun kontribusi AQUA di lokasi studi, dimaksudkan untuk 2 hal: pertama, untuk meredam
potensi gangguan dari pihak warga desa terhadap kepentingan mereka di desa (sumber air dan
pabrik) dan kedua untuk membangun citra positif AQUA di mata masyarakat desa. Untuk
meredam gangguan/tekanan dari masyarakat, strategi yang ditempuh AQUA adalah menjawab
secara langsung permasalahan/kebutuhan yang dituntut oleh warga. Adapun dua persoalan
utama yang dituntut warga kepada pihak AQUA adalah:
1. Persoalan kekurangan air bersih untuk keperluan rumah tangga sehari-hari
Persoalan ini ditanggapi AQUA dengan memberikan kontribusi berupa bantuan
fasilitas/instalasi air bersih milik umum. Pembiayaan untuk pembangunan instalasi ini
ditanggung sepenuhnya oleh pihak AQUA. Adapun swadaya masyarakat hampir tidak ada. Saat
studi dilakukan, ditemukan 2 proyek air bersih yang dibiayai oleh AQUA.
Proyek pertama terdapat di Kampung Kubang Jaya. Proyek ini sudah beroperasi (airnya
sudah bisa dimanfaatkan warga). Air untuk instalasi ini diambil dari kelebihan air yang
dieksploitasi AQUA di sumber air Kubang. Selain untuk warga kampung Kubang Jaya, instalasi
tersebut diperuntukkan juga untuk kampung-kampung yang terdapat di sekitar sumber air
seperti kampong Pojok dan kampung Pasir Dalem. Akan tetapi berdasarkan observasi dan
wawancara, air tersebut hanya dinikmati warga dari kampung Kubang Jaya (3 RT) saja.
Proyek air bersih lainnya, terdapat di kampung Babakan Pari Tengah. Proyek ini
dimaksudkan untuk melayani kebutuhan warga di beberapa kampung seperti Babakan Pari,
Darmaga dan Kuta. Menurut informasi warga Kp. Kuta, kontribusi AQUA untuk proyek ini senilai
Rp 100 juta. Penanggung jawab sekaligus pengelola proyek ini adalah seorang tokoh setempat
bernama Bapak Fenti (guru agama). Berdasarkan informasi warga, kedalaman pengeboran
sumur sudah mencapai 65 m. Akan tetapi, air yang didapatkan relatif masih sangat kecil. Karena
kontrak penggalian maksimal hanya 65 m, maka pengeboran tidak akan dilanjutkan. Untuk
menaikkan dan mengalirkan air sampai ke rumah-rumah warga, rencananya akan digunakan
tenaga pompa yang berdaya 3000 Watt. Hingga saat ini, keberadaan proyek air bersih tersebut
masih bermasalah karena airnya belum bisa dinikmati warga.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di lapang, kontribusi AQUA dalam bentuk
proyek instalasi air bersih tidak cukup signifikan dalam menjawab persoalan air warga dalam
skope desa. Hal ini disebabkan karena (1) jumlah warga (KK) yang mengalami kekurangan air
rumah tangga jauh lebih banyak dari kapasitas air yang bisa disediakan oleh instalasi air bersih
yang disponsori AQUA49; (2) partisipasi warga dalam proyek air bersih yang disponsori AQUA

49
Sebagai gambaran, dari 13 kampung yang di desa Babakan Pari, 10 kampung diantaranya bermasalah dalam hal
air rumah tangga. Dari 10 kampung tersebut, baru 1 kampung (kampung Kubang Jaya) yang bisa terlayani oleh
instalasi air bersih yang didanai AQUA

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
hamper tidak ada. Umumnya yang dominan terlibat dalam pengelolaan proyek hanyalah
segelintir elite local (termasuk pemerintah desa) yang mengatas namakan warga.
2. Persoalan lapangan pekerjaan untuk warga yang menganggur.
Dalam rekrutmen karyawannya, pihak manajemen AQUA mempunyai kebijakan untuk
memprioritaskan tenaga kerja yang berasal dari desa-desa di sekitar pabrik AQUA. Walau telah
banyak warga (terutama pemuda) Babakan Pari yang telah melamar ke AQUA, dalam
kenyataannya yang diterima bekerja jumlahnya relatif sangat sedikit50. Menurut seorang
pemuda dari Kampung Kubang Jaya, jumlah pemuda di kampungnya yang bekerja di AQUA
(pabrik TBP dan Mekar Sari) diperkirakan sekitar 50 orang51. Informasi dari seorang ketua RW
bahkan menyatakan bahwa jumlah warga desa Babakan Pari yang bisa diterima bekerja di
pabrik AQUA (TBP) tidak lebih dari 15 orang (dari total karyawan TBP sekitar 250-300 orang).
Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa kontribusi AQUA untuk menjawab persoalan
pengangguran warga setempat dinilai tidak signifikan.
Selain kontribusi dalam hal penyediaan air bersih dan lapangan kerja, ada cukup banyak
kontribusi AQUA lainnya yang ditemukan di lokasi studi. Secara umum, bentuk kontribusi
umumnya berupa dana dan material, seperti:
1. Bantuan dana untuk pembangunan (rehabilitasi) SD dan Madrasah Ibtidaiyah
2. Bantuan dana beasiswa untuk anak kurang mampu (SD, SMP, SMA)
3. Bantuan khitanan massal
4. Bantuan hewan kurban (hari raya Idul Adha)
5. Santunan anak yatim (buku/alat tulis, dll.)
6. Bantuan dana untuk pembangunan mesjid dan sarana untuk mesjid (Quran, speaker,
dll.)
7. Bantuan untuk hari raya keagamaan (Idul Fitri, Rajaban, Muludan dll.) dan acara
peringatan 17 Agustus tiap tahun.
Bentuk kontribusi lain dari AQUA yang ditemukan saat studi adalah adanya proyek
pengolahan/daur ulang limbah dari kemasan produk AQUA di kampung Pasir Dalem yang
dipimpin oleh mantan Kades, Bapak Hanafi. Proyek ini tampaknya memakan dana (dari AQUA)
yang cukup besar52.
Berdasarkan obrolan dengan sejumlah warga saat wawancara, bentuk-bentuk
kontribusi AQUA di atas tampaknya cukup mampu membangun citra positif AQUA di mata

50
Hal ini diakui juga oleh seorang ketua RW yang diwawancarai.
51
Informasi ini masih perlu dicek karena tidak berdasarkan hasil pendataan.
52
Saat penulis melakukan observasi, ada monitoring dari staf/tenaga ahli yang datang dari Perancis (DANONE)
untuk melihat perkembangan proyek tersebut.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
warga desa Babakan Pari. Citra positif yang dimaksud adalah citra AQUA sebagai perusahaan
yang berjiwa sosial dan peduli pada (kebutuhan) warga. Akan tetapi, citra positif AQUA diduga
hanya menjadi persepsi dari warga yang merasa telah dibantu (baca: disumbang) secara
langsung oleh AQUA. Dalam kenyataannya, jumlah warga yang tidak terbantu secara langsung
oleh AQUA, jauh lebih besar jumlahnya. Bahkan, dari sejumlah warga yang diwawancarai,
cukup banyak yang menyatakan bahwa keberadaan AQUA tidak membawa dampak positif
terhadap perekonomian mereka. Secara umum, kontribusi AQUA untuk masyarakat dapat
dikelompokkan atas beberapa bentuk:
1. Penyediaan lapangan kerja di pabrik (TBP & Mekarsari) untuk warga setempat
2. Proyek bantuan untuk pembangunan/rehabilitasi sarana/fasilitas umum di desa, seperti
air bersih/MCK, mesjid, sekolah, jalan, dll.
3. Bantuan sosial untuk kaum miskin seperti santunan anak yatim, beasiswa anak kurang
mampu, khitanan massal, dll.
4. Bantuan dana untuk kegiatan sosial warga seperti peringatan hari besar keagamaan,
peringatan 17 Agustusan, dll.
5. Proyek peningkatan ekonomi seperti proyek pengolahan/daur ulang limbah, dll.
Berdasarkan observasi dan wawancara dengan sejumlah narasumber, dapat disimpulkan bahwa
bentuk-bentuk kontribusi AQUA tersebut mempunyai beberapa kelemahan sebagai berikut :
Kontribusi tidak dirancang secara sistematis dalam arti tidak terencana, terprogram
atau terintegrasi dengan baik.
Dikatakan tidak terencana/terprogram karena kontribusi tersebut cenderung bersifat
insidentil dan reaktif. Hal ini terlihat dari kenyataan bahwa kontribusi AQUA hanya
diberikan sebagai respon atas usulan (proposal) kegiatan atau permintaan sumbangan
(dana) yang diajukan berbagai perwakilan/kelompok/organisasi masyarakat baik dari
dalam desa (seperti: pemerintah desa, RT/RW, DKM mesjid, karang taruna, organisasi
pemuda, tokoh masyarakat, dll.) maupun pihak dari luar desa yang mengatasnamakan
masyarakat desa (organisasi masyarakat, LSM, dll.). Jika dilihat dari bentuknya,
kontribusi AQUA cenderung bersifat karitatif (berupa bantuan/sumbangan
uang/material). Menurut seorang aktivis LSM TWH di Cicurug, yang belum terjadi adalah
penyisihan sejumlah dana dari keuntungan AQUA untuk program/kegiatan
pemberdayaan masyarakat di sekitar pabrik/sumber air yang terencana dengan baik dan
melibatkan banyak pihak terkait53.

53
Informasi ini masih sepihak, belum dicross-check secara langsung kepada pihak manajemen AQUA. Pihak LSM
TWH sendiri pernah membuat proposal program pemberdayaan masyarakat (senilai 8 milyar) ditujukan ke pihak
AQUA. Dana tersebut diusulkan diambil dari penyisihan keuntungan AQUA senilai Rp 2/liter/tahun. Tetapi, usulan
tersebut tidak disetujui AQUA.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
Kontribusi cenderung bersifat diskriminatif
Menurut seorang tokoh masyarakat, kontribusi (baca: bantuan/sumbangan) dari AQUA
cenderung masih bersifat diskriminatif. Maksudnya dalam mengabulkan permintaan
warga AQUA masih membeda-bedakan mana yang diberi bantuan dan mana yang tidak,
tanpa alas an yang jelas. Di lapangan, masyarakat merasa bantuan yang diterima dari
AQUA tidak merata. Jauh lebih banyak warga yang merasa kepentingannya tidak
diakomodir. Mereka tidak dilibatkan atau tidak bisa menikmati secara langsung
kontribusi (baca: bantuan) dari AQUA.
Hal ini seringkali memicu kecemburuan bahkan konflik antar warga. Misalnya, adanya
proyek bantuan air bersih dari AQUA di kampung Babakan Pari Tengah, menyebabkan
kecemburuan warga kampung Kuta (kampung tetangga) yang juga mengalami persoalan
air tetapi tidak kebagian bantuan. Contoh lain, seorang ketua RW misalnya dalam kurun
6 tahun terakhir sudah dua kali mengajukan permohonan (proposal) ke AQUA untuk
kegiatan pengolahan limbah oleh masyarakat di RW yang bersangkutan. Tetapi, hingga
saat ini tidak disetujui AQUA. Justru katanya yang disetujui AQUA adalah proposal
pengolahan limbah yang dibuat warga dari luar desa (dari Parakan Salak). Hal ini
menimbulkan rasa sakit hati dari yang bersangkutan.
Proses tidak partisipatif
Dalam berbagai proyek/kegiatan yang didanai oleh AQUA, masyarakat biasanya tidak
dilibatkan secara penuh, baik sejak perencanaan hingga pelaksanaannya.
Proyek/kegiatan umumnya hanya dipegang oleh segelintir elite lokal yang menjadi
pimpinan/penanggung jawab untuk mengelola suatu proyek/kegiatan, termasuk dalam
hal manajemen administrasi dan keuangannya. Masyarakat hanya diposisikan sebatas
pelaksana di lapangan (biasanya setelah dana dari AQUA cair). Pola semacam ini
cenderung membuat beberapa proyek/kegiatan yang didanai AQUA mengalami
kegagalan/tidak berkelanjutan. Sebagai misal, setidaknya sudah ditemukan adanya 2
proyek air bersih yang didanai AQUA yang mengalami kegagalan akibat tidak adanya
partisipasi masyarakat. Selain itu, pola pengelolaan proyek yang hanya mengandalkan
partisipasi elit lokal cenderung memperbesar peluang terjadinya penyimpangan,
terutama dalam hal keuangan.

Selain berkontribusi terhadap komunitas/warga Desa Babakan Pari, AQUA juga


berkontribusi terhadap pemerintahan desa setempat. Berdasarkan wawancara dengan seorang
staf desa (Kepala Urusan Pemerintahan), kontribusi AQUA terhadap kas pemerintah desa
adalah dalam bentuk pembayaran dana PBB dan iuran desa (URDES). Besarnya iuran desa
adalah 30 persen dari jumlah PBB yang dibayarkan. Akan tetapi, belum diperoleh nilai nominal
yang pasti berapa besarnya kontribusi AQUA -dalam bentuk PBB dan URDES- kepada kas Desa
Babakan Pari. Seorang warga menginformasikan bahwa kontribusi AQUA ke kas desa pada
masa Kades Hanafi (tahun 2003) sebesar Rp 5 juta. Tetapi, informasi ini dibantah oleh Kaur
Pemerintahan yang diwawancarai penulis. Walau demikian, berdasarkan wawancara dengan
seorang Ketua RW, didapat informasi bahwa ada kontribusi (dana per bulan) dari AQUA (dan

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
perusahaan-perusahaan lainnya) kepada pemerintah desa. Tetapi dana tersebut tidak sampai
ke RT/RW setempat.
Untuk mengamankan kepentingannya, AQUA juga secara rutin memberikan kontribusi
berupa uang keamanan kepada pihak aparat keamanan seperti Polres, Polsek, Kodim, dan
Koramil54. Karena berbagai keterbatasan, belum didapat data seberapa besar kontribusi yang
diberikan AQUA kepada pihak aparat keamanan tersebut. Selain itu, AQUA juga diduga kuat
memberi uang keamanan kepada organisasi pengamanan swasta seperti BPPKBB (Badan
Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten). Organisasi yang menghimpun para Jawara dari
Banten ini berperan untuk mengamankan operasi pengangkutan barang/produk sejak keluar
dari pabrik.
Kontribusi AQUA terhadap pemerintah (baca: kas negara) diberikan dalam bentuk pajak
air. Besarnya pajak air yang harus dibayar pihak AQUA dihitung berdasarkan besarnya debit air
yang terpakai. Besarnya debit air terpakai bisa dihitung dari pembacaan stand meteran air yang
terpasang pada pipa yang ada di rumah sumber di Kubang. Pembacaan stand meter tersebut
dilakukan secara rutin setiap bulan oleh petugas dari Dinas Pertambangan dan Energi Pemda
Sukabumi. Besarnya retribusi/pajak air menurut ketentuan Pemda Sukabumi adalah Rp 475/m3
atau Rp 4,75/liter55. Pada tahun 2003-2004, pajak air yang dibayar AQUA senilai Rp 634
juta/bulan atau 7,6 milyar per tahun. Pada tahun 2005-2006, nilai pajak air yang dibayar AQUA
meningkat menjadi Rp 875 juta per bulan atau Rp 10,5 milyar per tahun. Berdasarkan UU
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, 30 persen dari jumlah tersebut
(Rp 3,15 milyar) dialokasikan untuk kas pemerintah pusat (disetor melalui pemerintah provinsi).
Sisanya yang 70 persen atau senilai 7,35 milyar, masuk ke kas Pemda Kabupaten Sukabumi. Ada
ketentuan lain yang mengatur bahwa 10 persen dari nilai yang masuk ke Kabupaten tersebut
(Rp 735 juta), seharusnya dikembalikan ke daerah penghasil atau daerah di mana perusahaan
beroperasi (Kecamatan Cidahu dan Cicurug, terutama desa-desa di mana pabrik beroperasi
atau melakukan eksploitasi) untuk kepentingan pembangunan/masyarakat. Mekanisme
penyaluran dana tersebut, bisa melalui pemerintah (dinas terkait/pemerintah kecamatan/
pemerintah desa) atau lembaga/organisasi kemasyarakatan lainnya (BPD/LSM/dll.). Namun
dalam kenyataannya, ketentuan tersebut tidak dijalankan secara baik dan transparan oleh
Pemda Sukabumi.
Dalam bidang pendidikan, sekitar 4 tahun lalu pernah digagas untuk merintis program
kemitraan antara AQUA dan IPB (Institut Pertanian Bogor) dalam bentuk penyelenggaraan
pendidikan strata D1 dengan program studi (khusus) Air/Perairan. Akan tetapi, hingga saat ini
belum terealisasi karena tidak ada respon dari AQUA untuk mengkonkritkan gagasan tersebut.
Ide awal dari penyelenggaraan program tersebut adalah untuk mencetak tenaga kerja lulusan
IPB yang terampil dalam bidangnya (bidang industri air).

54
Keterangan dari seorang tenaga keamanan (SATPAM) AQUA.
55
Keterangan Rusli Siregar, aktivis LSM TWH Cicurug.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
4.2.3. Tanggapan Masyarakat di Lokasi Studi terhadap Keberadaan AQUA
Secara legal-formal, keberadaan AQUA telah disetujui oleh masyarakat dengan adanya
penandatangan persetujuan beroperasinya AQUA oleh pemerintah desa dan perwakilan/tokoh
masyarakat setempat. Persetujuan tersebut diikuti oleh adanya pemberian uang kompensasi
dari AQUA kepada masyarakat. Berdasarkan wawancara dengan sejumlah warga di lokasi studi,
sikap masyarakat cenderung pragmatis dan ambivalen (mendua). Ada golongan masyarakat
yang tidak mempermasalahkan keberadaan AQUA di desanya. Bahkan, mereka bersyukur
karena AQUA dianggap telah banyak membantu masyarakat lewat berbagai bentuk
kontribusinya. Golongan masyarakat tersebut biasanya telah merasakan secara langsung
bantuan/sumbangan dari pihak AQUA. Ada pula golongan masyarakat yang dalam sikap dan
tindakannya cenderung tidak menerima (mengkritik/mempermasalahkan) keberadaan AQUA.
Sikap ini umumnya dipicu oleh ketidakpuasan mereka karena pihak AQUA dinilai tidak/belum
memenuhi permintaan/tuntutan mereka. Permintaan/tuntutan tersebut -dalam kacamata
warga- dilatarbelakangi oleh dua hal:
1. Warga merasa bahwa keuntungan yang diperoleh AQUA dari eksploitasi air di desa
mereka nilainya sangat besar. Sehingga sudah selayaknya apabila AQUA mengabulkan
semua permintaan bantuan dari warga desa.
2. Eksploitasi AQUA dinilai telah membawa dampak negatif yaitu kesulitan/kekurangan air
yang dirasakan banyak warga desa. Sehingga pihak AQUA harus memberikan
kompensasi dalam bentuk sumbangan/bantuan tertentu.
Ada kecenderungan bahwa apabila pihak AQUA telah memenuhi apa yang menjadi
kebutuhan/tuntutan warga, mereka bersikap menerima/menyetujui keberadaan AQUA. Apabila
kebutuhan/tuntutan masyarakat tidak dipenuhi AQUA, mereka biasanya akan mengkspresikan
ketidakpuasannya dengan cara berkonflik secara terbuka. Dalam konflik tersebut, respon warga
diwujudkan lewat berbagai bentuk aksi/tindakan kolektif. Aksi tersebut biasanya melibatkan
unsure pemerintah (RT/RW), tokoh atau organisasi masyarakat setempat seperti Karang Taruna
dan Remaja Mesjid. Seringkali, konflik antara warga dan AQUA juga didukung oleh pihak ketiga
seperti LSM. Kampung Pojok (meliputi 3 RT) misalnya sempat terjadi konflik antara warga
setempat dan AQUA. Hal ini karena pihak AQUA tidak mau memenuhi permintaan warga agar
AQUA membantu pengadaan air bersih untuk mesjid setempat (wudhu). Akibatnya, warga
(terutama terdiri dari anak muda anggota Karang Taruna dan Remaja Mesjid) beramai-ramai
(bersama ketua RT dan ketua RW) melakukan demonstrasi ke pabrik dengan membawa
berbagai alat (gegendil, bambu runcing, dll.). AQUA lalu bereaksi dengan mengabulkan
permintaan/tuntutan wargadengan mengalirkan air dari pabrik ke mesjid. Setelah permintaan
dipenuhi, aksi warga kemudian berhenti dengan sendirinya.
Bentuk konflik lain yang sering terjadi adalah aksi demonstrasi warga (biasanya
pemuda) yang menuntut supaya pihak AQUA mau menerima mereka bekerja di pabrik (TBP dan
Mekarsari). Menurut seorang karyawan AQUA, beberapa kasus aksi demonstrasi menuntut
pekerjaan yang sempat terjadi dilakukan oleh warga dari luar desa Babakan Pari, seperti warga
dari Kampung Nyangkoek (desa Mekarsari, Cicurug), kampung Koramil (desa Nyangkoek),
kampung Lebak Sari (desa Cicurug), dan kampung Lio (desa Mekarsari). Caranya, sekelompok
warga mendatangi pabrik beramai-ramai (jumlahnya sekitar 20 orang, umumnya pemuda)

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
dengan diantar oleh aparat pemerintah (RT/RW) setempat. Mereka lalu menyempaikan
tuntutan agar bisa diterima bekerja di AQUA. Tuntutan tersebut biasanya disertai ancaman
bahwa apabila tuntutan warga tidak dikabulkan AQUA, mereka akan merusak fasilitas milik
AQUA.
Berdasarkan informasi dari seorang karyawan AQUA, pengrusakan fasilitas AQUA
(biasanya pipa air) oleh warga sudah sering terjadi dan hingga saat ini masih saja terjadi.
Pengrusakan biasanya dilakukan oleh warga yang merasa tidak puas karena lamaran kerjanya
tidak diterima oleh AQUA. Pengerusakan dilakukan dengan cara melubangi pipa air milik AQUA
yang melewati pemukiman warga. Akibat perusakan tersebut, pihak AQUA terpaksa
mengeluarkan biaya untuk memperbaiki pipa tersebut. Salah satu strategi yang ditempuh
AQUA untuk mencegah pengrusakan pipa airnya adalah dengan mengubur pipa tersebut di
dalam tanah (dengan kedalaman yang cukup) sehingga warga sulit menjangkaunya.
Selain masyarakat setempat, pihak lain yang sering ikut terlibat dalam konflik antar
pihak warga dan AQUA yakni pihak LSM. Menurut keterangan seorang karyawan AQUA, salah
satu LSM yang sangat gencar menggugat AQUA yaitu LSM Tut Wuri Handayani pimpinan Rusli
Siregar. LSM ini pernah mendatangi pabrik AQUA Mekarsari bersama sejumlah massa yang
mengaku warga sekitar pabrik. Massa yang dipimpin Rusli Siregar ini bermaksud menemui
pimpinan AQUA di pabrik untuk berdialog dan menyampaikan tuntutannya. Akan tetapi,
pimpinan AQUA tidak mau menemui. Pihak keamanan (SATPAM) lalu diminta untuk melarang
mereka masuk. Walau demikian, saat ini gangguan tersebut sudah mereda. Diduga hal ini
karena pihak LSM TWH sudah menerima sumbangan dana dari pihak AQUA. Dalam wawancara
dengan Rusli Siregar, yang bersangkutan mengakui telah melakukan aksi advokasi terhadap
AQUA dan Pemda Sukabumi sejak tahun 1998. Dalam aksinya, mereka pernah mengancam
akan membakar truk air AQUA. Hal itu dilakukan ketika memperjuangkan tuntutan mereka
mengenai realisasi alokasi dana dari pajak air yang dibayarkan AQUA untuk kepentingan
masyarakat setempat. Menurutnya, selain menekan AQUA, mereka juga menekan Pemda
Sukabumi dan Pemprov Jawa Barat supaya mau merealisasikan pembagian alokasi dana AQUA
untuk Pemda dan masyarakat setempat (Cicurug dan sekitarnya).

Gambar 12
Pipa Aqua: Sasaran Pengrusakan warga
lokal (foto: SDM)

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
Berdasarkan temuan di lapangan, keberadaan AQUA oleh kebanyakan warga dianggap
tidak banyakmembawa dampak positif bagi perubahan/perbaikan taraf hidup (tingkat ekonomi)
mereka. Bahkan, banyak warga mengeluh bahwa keberadaan AQUA telah membawa dampak
negatif berupa berkurangnya ketersediaan air di lingkungan mereka. Walau demikian, secara
umum masyarakat Desa Babakan Pari cenderung masih menghindari konflik secara
terbuka/frontal dengan AQUA. Memang, ada saat-saat tertentu dimana terjadi konflik terbuka
antara warga dengan AQUA. Akan tetapi, penyebab konflik lebih bersifat pragmatis yakni tidak
dipenuhinya permintaan/tuntutan warga oleh AQUA. Kehadiran pihak ke-3 (organisasi lokal,
LSM dsb.) cenderung mempercepat munculnya konflik terbuka antara warga dan AQUA.
Walau konflik warga-AQUA senantiasa muncul, akan tetapi sejauh ini konflik masih bisa
teratasi/teredam ketika tuntutan warga telah dipenuhi oleh AQUA. Berbagai kontribusi AQUA
terhadap warga (seperti penyediaan air bersih dan berbagai sumbangan/bantuan lainnya),
tampaknya cukup efektif meredam konflik antara warga dan AQUA. Walau ada kecenderungan
bahwa makin banyak warga yang sadar bahwa keberadaan AQUA telah merugikan mereka
(misalnya persoalan kekurangan air), akan tetapi suara-suara kritis dari warga untuk
menggugat/menolak keberadaan AQUA di desa Babakan Pari, belum terdengar. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa, sikap warga umumnya masih bisa mentolerir keberadaan
AQUA.

4.2.4 Isu Konservasi dan Pertanian


Berdasarkan temuan di lokasi studi, isu konservasi sumberdaya alam belum menjadi
wacana yang cukup intens diperbincangkan di kalangan warga desa. Saat studi dilakukan,
ditemukan beberapa keadaan yang menunjukkan bahwa kondisi lingkungan alam di desa
Babakan Pari semakin memburuk. Di beberapa daerah tangkapan air seperti di kampung Kuta
misalnya, keadaan vegetasi penunjang konservasi tanah dan air, sudah mengalami perubahan
ke arah yang semakin tidak menguntungkan. Lahan-lahan yang miring dibiarkan gundul (tidak
ditanami pohon-pohon). Bahkan ada kecenderungan tingginya intensitas penebangan pohon.
Contohnya, hutan bambu yang ada di sepanjang sungai yang melewati beberapa kampung di
desa Babakan Pari, sudah mulai gundul akibat penebangan yang dilakukan pihak PT yang
menguasai lahan tersebut dan juga masyarakat. Selain itu, ada kecenderungan air yang
mengalir di saluran air dan masuk ke sawahsawah, semakin keruh/kotor. Padahal, menurut
warga, di masa lalu kondisi air relatif bersih/bening (tidak keruh). Keruhnya air menunjukkan
adanya tingkat erosi/pengikisan tanah yang tinggi di lokasi studi.
Di pihak lain, berdasarkan wawancara dengan warga dan pemerintah desa Babakan Pari,
belum ada aksi-aksi konservasi (seperti penghijauan dsb.), baik yang dilakukan oleh AQUA
maupun warga setempat, untuk mengantisipasi perubahan lingkungan yang terjadi di desa
mereka. Menurut mereka, kontribusi AQUA untuk kegiatan konservasi lingkungan di desa
Babakan Pari hanya terbatas pada kawasan di sekitar sumber/mata air. Di kawasan sumber air
Kubang, pihak AQUA melakukan penghijauan dengan menanam bambu, pohon buah dan
pohon kayu secara rutin. Tamu-tamuAQUA yang berkunjung ke sumber air Kubang juga ikut
melakukan konservasi dengan cara menanam bibit pohon yang telah disediakanpihak AQUA.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
Selain itu, pihak AQUA jugamempunyai kelompok pencinta alam AQUAPALA yang sering
melakukan aksi penanaman pohon (di kawasan Gunung Salak) dan di sekitar sumber air56.
Sebagai perusahaan yang mengeksploitasi air dalam jumlah sangat besar, AQUA sudah
seharusnya bertanggung jawab untuk memasukkan agenda konservasi lingkungan dalam
program/kegiatan perusahaannya. Isu krusial terkait hal ini adalah sejauh mana laju konservasi
(tanah dan air) yang dilakukan bisa mengimbangi laju eksploitasi air dalam rangka menekan
degradasi/kerusakan lingkungan di sekitar sumber air yang dieksploitasi. Dengan segala
keterbatasan yang dimiliki, persoalan konservasi tampaknya tidak bisa ditangani sendiri oleh
AQUA. Oleh karena itu, AQUA seyogyanya melibatkan para pihak seperti masyarakat, Pemda
dan LSM. Berdasarkan temuan di lapangan, tidak ditemukan adanya program/kegiatan
konservasi yang dilakukan secara kemitraan antara AQUA, masyarakat, pemerintah dan LSM
untuk mengkonservasi kawasan di sekitar sumber air yang dieksploitasi AQUA.

Gambar 13
Konservasi: hanya di kawasan tanah milik Aqua (foto: SDM)

Terkait kerjasama kemitraan di bidang konservasi, pada tahun 2003 sempat muncul
kebijakan berupa Instruksi Gubernur Jawa Barat yang mewajibkan setiap karyawan dari
perusahaanperusahaan (yang mengeksploitasi air) untuk menyumbang 10 buah bibit pohon
untuk keperluan program penghijauan/rehabilitasi lahan. Program ini dalam pelaksanaannya
dikoordinasikan antara Pemerintah Kabupaten, Kecamatan, Desa dan LSM. Akan tetapi,
menurut aktivis LSM TWH Cicurug, dalam kenyataannya kebijakan ini tidak berjalan. Dalam
mekanismenya, bibit seharusnya dikirim oleh pihak perusahaan ke kantor kecamatan. Akan
tetapi, realisasinya sangat memprihatinkan. Kasus di kecamatan Cicurug misalnya, perusahaan
Indomeiji misalnya hanya mengirim 10 bibit pohon, Pocari Sweet hanya mengirim 200 pohon.
Sumbangan bibit dari AQUA bahkan belum masuk. Hal ini terjadi karena dari pihak perusahaan-

56
Informasi tentang program/kegiatan kelompok ini belum banyak tergali.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
tidak mempunyai itikad untuk mengkoordinir pengumpulan bibit pohon dari karyawannya.
Padahal, dari pihak karyawan sebetulnya tidak keberatan untuk melakukan hal ini.
Selain itu, isu krusial lain adalah adanya kontroversi menyangkut bentuk eksploitasi air
yang dilakukan AQUA. Berdasarkan keterangan dari pihak AQUA, air yang mereka eksploitasi
berasal dari pengeboran air bawah tanah yang merupakan sumur artesis. Secara teoritis, sumur
artesis adalah sumur yang diperoleh akibat aktivitas pengeboran yang dilakukan sampai
kedalam lapisan akuifer tertekan (terkekang). Biasanya kedalaman pengeboran lebih dari 200 m
ke dalam tanah. Akibat pengeboran tersebut, air tanah dapat naik sampai ketinggian tertentu
tergantung dari besarnya tekanan air. Sebagaimana diketahu air dari sumur artesis biasanya
keluar/memancardengan sendirinya dari dalam tanah.
Dari hasil wawancara lapang, didapat informasi bahwa kedalaman sumur air yang digali
AQUA hanya sekitar 40-75 meter. Dengan kata lain, sumur air yang dieksploitasi AQUA diduga
belum tergolong sumur artesis karena air bawah tanah yang dieksploitasi bukan berasal dari
lapisan akuifer tertekan melainkan berasal dari lapisan akifer bebas. Hal ini ditunjung dengan
adanyainformasi, bahwa untuk menaikkan air ke atas, pihak AQUA masih menggunakan tenaga
pompa listrik. Berdasarkan petunjuk teknis dari Dinas Pertambangan dan Energi, kedalaman
sumur artesis sebaiknya lebih dari 200 m agar tidak menimbulkan dampak lingkungan berupa
berkurangnya air di sumur-sumur warga. Selain itu, untuk menghindari dampak lingkungan,
pinggiran dari sumur yang dibor harus ditembok/diberi alat tertentu. Apabila kedalaman
pengeboran sumber air artesis AQUA memang hanya 40-75 meter, secara teoritis jelas akan
membawa dampak lingkungan berupa tersedotnya air dari sumur-sumur gali yang dimiliki
warga. Secara teknis operasional, hal tersebut mengindikasikan adanya pelanggaran peraturan
pemerintah terkait sumur artesis oleh pihak AQUA.

Gambar 14.
Empang ikan warga di Kp. Pojok: air terus menyusut... (foto: SDM)

Terkait isu pertanian, berdasarkan pengamatan di lokasi kajian, terlihat bahwa lahan
pertanian (terutama sawah) masih cukup luas. Walau demikian, kegiatan bertani tidak banyak
diminati lagi oleh warga, terutama oleh kaum pemudanya. Usaha tani oleh kaum muda dinilai

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
sangat melelahkan (menguras tenaga yang besar), sedangkan keuntungannya dinilai tidak
memadai. Para pemuda lebih memilih bekerja sebagai buruh lepas, buruh/karyawan di pabrik
(AMDK, garmen, makanan/minuman dll.) atau menjadi tukang ojek. Yang masih mau
menggeluti profesi petani tinggal orang tua yang sudah berumur. Masalah-masalah bidang
pertanian yang ditemukan saat studi antara lain kekurangan air untuk irigasi sawah (mencakup
semua kampung), serangan penyakit pada tanaman padi, mahalnya harga pupuk kimia, lahan
yang semakin tidak subur (butuh banyak pupuk), dan murahnya harga produk pertanian.
Alih fungsi lahan pertanian untuk pembangunan industri/pabrik, perumahan dan usaha
agrobisnis di lokasi studi dinilai sangat tinggi karena tingginya ekspansi perusahaan-perusahaan
ke daerah ini. Akibatnya, pemilikan lahan-lahan pertanian sudah beralih ke orang-orang dari
luar desa. Pembelian lahan dalam skala besar oleh pihak AQUA, jelas telah berdampak pada
makin terbatasnya akses warga terhadap lahan pertanian serta mengganggu akses petani atas
air untuk mengairi sawahnya. Merosotnya kontribusi sektor pertanian terhadap penghidupan
warga, ternyata tidak diimbangi oleh tingginya daya serap sektor industri yang mulai marak
beroperasi di desa Babakan Pari. Hal ini karena keterbatasan pendidikan dan keahlian yang
dimiliki angkatan kerja setempat. Akibatnya, banyak tenaga kerja muda tidak terserap ke
industri/pabrik yang banyak bertebaran di desa Babakan Pari dan sekitarnya. Pengangguran
yang terjadi semakin berkontribusi pada tingginya angka kriminalitas di lokasi studi.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
5. Kesimpulan dan Rekomendasi

Walau dampak negatif eksploitasi air oleh AQUA telah disadari dan dirasakan oleh warga
Babakan Pari, akan tetapi secara umum warga setempat masih bersikap toleran terhadap
keberadaan AQUA.Memang, banyak suara-suara warga yang bernada mengkritik terhadap
keberadaan AQUA. Akan tetapi belum ada gerakan secara kolektif dan meluas dari komunitas
warga untuk menolak/menggugat keberadaan AQUA. Konflik yang terjadi antara warga dan
AQUA lebih bersifat kasuistis/lokal (tingkatRT/kampung).

5.1.Kesimpulan
Eksploitasi sumber air yang dilakukan perusahaan AMDK AQUA di lokasi studi (Desa
Babakan Pari) telah membawa dampak yang merugikan warga setempat yakni makin
terbatasnya akses warga atas sumber daya air. Selain karena penguasaan/pemilikan
kawasan sumber air oleh pihak AQUA (dan perusahaan AMDK lainnya), hal ini terutama
disebabkan karena volume air bawah tanah yang dieksploitasi AQUA jumlahnya sangat
besar. Sehinga terjadi pengurangan ketersediaan air yang sangat parah/drastis pada
sumbersumber air yang biasa dimanfaatkan warga setempat (sumur gali, mata air,
pancuran air).
Walau dampak negatif eksploitasi air oleh AQUA telah disadari dan dirasakan oleh
warga Babakan Pari, akan tetapi secara umum warga setempat masih bersikap toleran
terhadap keberadaan AQUA. Memang, banyak suara-suara warga yang bernada
mengkritik terhadap keberadaan AQUA. Akan tetapi belum ada gerakan secara kolektif

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
dan meluas dari komunitas warga untuk menolak/menggugat keberadaan AQUA. Konflik
yang terjadi antara warga dan AQUA lebih bersifat kasuistis/lokal (tingkat RT/kampung).
Konflik umumnya dipicu oleh ketidakpuasan sekelompok warga karena
tuntutan/permintaannya tidak dipenuhi oleh pihak AQUA. Untuk mengatasinya, strategi
AQUA adalah memenuhi tuntutan warga. Selain itu, AQUA secara rutin juga
memberikan berbagai bantuan/sumbangan kepada komunitas warga dan berbagai
lembaga/organisasi yang ada di desa. Strategi tersebut tampaknya cukup efektif untuk
meredam ekskalasi konflik antara komunitas warga dan AQUA.
Kontribusi dari pihak pemerintah desa, kecamatan hingga kabupaten untuk mengatasi
dampak dan persoalan yang dihadapi komunitas warga di lokasi studi akibat eksploitasi
perusahaan AMDK AQUA, dinilai warga belum memadai. Pihak pemerintah
(desakecamatan- kabupaten) secara umum mendukung secara penuh keberadaan
AQUA. Hal ini tampak dari berbagai aturan/kebijakan pemerintah yang lebih
memberikan kemudahan dan keuntungan bagi AQUA ketimbang membela kepentingan
masyarakat yang dirugikan oleh eksploitasi air yang dilakukan AQUA. Di tingkat
lapangan, pelaksanaan kebijakankebijakan terkait upaya konservasi (tanah dan air) yang
harus dipenuhi AQUA, tampaknya tidak berjalan. Sikap DPRD Sukabumi tampaknya
cukup keras mengkritik pelaksanaan tanggung jawab sosial AQUA terhadap masyarakat
lokal dan konservasi lingkungan. Akan tetapi, karena posisi DPRD yang bukan eksekutor
kebijakan, suara DPRD tampaknya tidak cukup efektif mendorong perubahan di tingkat
lapangan (masyarakat). Pihak eksekutif (Pemkab Sukabumi, pemerintah kecamatan,
pemerintah desa) sendiri, kurang bisa berperan dalam pembuatan dan pelaksanaan
kebijakan dan program yang efektif dalam mengakomodir kepentingan/kebutuhan
masyarakat dan lingkungan setempat. Di pihak lain, peran LSM-LSM setempat, dinilai
belum begitu efektif dalam mendorong perubahanperubahan (sosial, ekonomi, politik)
yang signifikan di tingkat basis (masyarakat). Bahkan, di tingkat tertentu, peran LSM-
LSM tersebut masih sarat dengan kepentingan pragmatis seperti untuk mendapatkan
keuntungan (dana, materi, dll.) bagi organisasinya semata dan prestise/pengakuan di
mata pihak lain. Adapun masyarakat setempat cenderung hanya dimanfaatkan sebagai
alat untuk mencapai kepentingan/tujuan LSM tersebut.
Berbagai kontribusi dari pihak AQUA cenderung hanya digunakan sebagai strategi untuk
membangun citra positif perusahaan di mata masyarakat dan untuk meredam ekskalasi
konflik antara AQUA dan warga setempat. Kontribusi tersebut secara umum belum
mampu menjawab kebutuhan/persoalan riil di tingkat masyarakat seperti kekurangan
air, pengangguran/penyediaan lapangan kerja, peningkatan ekonomi, dan sebagainya.
Selain itu, kontribusi AQUA terhadap konservasi lingkungan setempat tampaknya tidak
cukup signifikan untuk mengimbangi degradasi lingkungan yang terus terjadi sebagai
akibat dari eksploitasi air yang dilakukannya.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
5.2. Rekomendasi
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari studi awal ini, direkomendasikan untuk melakukan tindak
lanjut sebagai berikut:
1. Riset aksi
Riset aksi ini selain untuk kepentingan perancangan strategi dan program advokasi ke
depan (hasil riset), juga perlu dimanfaatkan sebagai media untuk:
Mengidentifikasi dan menggali persoalan dan kebutuhan di tingkat basis
(komunitas/masyarakat) yang lebih luas;
Membangun komunikasi dan relasi dengan para pihak (pemerintah kabupaten,
kecamatan hingga desa, DPRD, LSM, masyarakat lokal);
Melakukan penyadaran di tingkat komunitas basis (kelompok/organisasi masyarakat)
tentang isu hak rakyat atas sumber daya air.

Mengingat banyaknya perusahaan (AMDK, mamin, peternakan, dll.) yang


mengeksploitasi air di wilayah kabupaten Sukabumi maka cakupan dari riset aksi ini perlu
diperluas. Dengan kata lain, riset tidak sebatas pada dampak eksploitasi air oleh perusahaan
AMDK AQUA saja, tetapi juga dampak eksploitasi air yang dilakukan perusahaan-perusahaan
lainnya, termasuk perusahaan milik pemerintah (PDAM, dll.). Konsekuensinya, cakupan wilayah
riset perlu ditingkatkan dari skala desa menjadi skala kabupaten (Sukabumi) atau paling tidak
skala (beberapa) kecamatan di Sukabumi di mana terdapat banyak perusahaan yang ikut
mengeksploitasi air. Aspek-aspek yang perlu dikaji secara mendalam antara lain:
Gambaran ekspolitasi air dan operasi perusahaan;
Dampak terhadap masyarakat dan lingkungan/alam;
Konsep dan implementasi program pertanggungjawaban sosial perusahaan
(CSR/corporate social responsibility) yang mengeksploitasi air terhadap masyarakat lokal
dan konservasi lingkungan (kawasan Gunung Salak);
Transparansi dan akuntabilitas perusahaan dalam hal: eksploitasi sumber air, operasi
pabrik serta rekrutmen dan manajemen tenaga kerja;
Konsep dan implementasi kebijakan pemerintah terkait eksploitasi sumber daya air oleh
perusahaan-perusahaan dan pengelolaan sumber daya air di tingkat lokal (desa-
kabupaten).

2. Strategi dan Program Advokasi


Berdasarkan temuan di lokasi studi didapat kondisi/permasalahan sebagai berikut:
Masyarakat telah merasakan dampak negatif dari eksploitasi air perusahaan AMDK
AQUA dan perusahaan lainnya (perspektif masyarakat sebagai korban);

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!
Pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang: eksploitasi air yang dilakukan
perusahaan AMDK AQUA (dan perusahaan lain), hak-hak rakyat atas sumber daya air,
kebijakan pemerintah terkait eksploitasi air dan tanggung jawab social perusahaan atas
masyarakat dan lingkungan setempat, dinilai masih sangat minim/terbatas.
Aksi/gerakan di tingkat masyarakat dalam menyikapi keberadaan AQUA dan perusahaan
lainnya, masih bersifat pragmatis, sporadis dan sangat lokal (tingkat RT/kampung).
Oleh karena itu, strategi yang perlu ditempuh dalam menjalankan program advokasi ke
depan adalah memberi tempat yang signifikan kepada partisipasi
kelompok/komunitas/organisas masyarakat di tingkat lokal. Untuk itu, diperlukan pemetaan
politik (identifikasi para pihak/kawan-lawan) di tingkat lokal untuk menentukan
kelompok/organisasi lokal mana yang bisa/layak menjadi mitra strategis dalam perencanaan
dan pelaksanaan program advokasi ke depan. Dalam program advokasi yang akan dirancang,
antara lain perlu mencakup kegiatan/agenda:
Penyebarluasan informasi kepada masyarakat lokal mengenai: keberadaan/operasi
perusahaan yang mengeksploitasi air (expose/pemblejetan perusahaan) , dampak
eksploitasi dari sisi lingkungan (diperkuat dasar ilmiah), tanggung jawab sosial
perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan serta aspek kebijakan (termasuk peran
pemerintah/negara dalam menjamin hak-hak rakyat atas sumber daya air). Hal ini
dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat lokal akan
isu sumber daya air;
Penyadaran di tingkat basis/komunitas terutama tentang hak-hak rakyat atas sumber
daya air;
Penguatan kapasitas masyarakat lokal dalam melakukan kampanye dan advokasi isu
sumber daya air serta langkah-langkah membangun gerakan kolektif dalam menyikapi
eksploitasi air yang dilakukan berbagai perusahaan;
Advokasi kebijakan di tingkat lokal terkait pengelolaan sumber daya air dengan pihak
eksekutif (pemerintah kabupaten, kecamatan, desa, dinas terkait, Badan Lingkungan
Hidup, BAPPEDA dll.) serta legislatif (DPRD). Sebelumnya perlu dilakukan kajian
kebijakan sumber daya air di tingkat lokal (kabupaten-kecamatan-desa) yang melibatkan
unsure kelompok/organisasi masyarakat setempat;
Dialog interaktif dengan pihak perusahaan-perusahaan yang mengeksploitasi sumber
daya air;
Penggalangan aliansi dengan pihak-pihak (perorangan/lembaga) yang mempunyai
komitmen, integritas dan kapabilitas dalam isu advokasi hak rakyat dalam pengelolaan
sumberdaya air.

pdfMachine
A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across
nearly all Windows platforms, simply open the document you want to convert, click print, select the
Broadgun pdfMachine printer and thats it! Get yours now!

Anda mungkin juga menyukai