Aplikasi Radioaktif Di Bidang Industri
Aplikasi Radioaktif Di Bidang Industri
DISUSUN OLEH :
1. CICI PUTRI RAHMAWATI (K3310018)
2. MUKAROMAH (K3310058)
3. RIANI DWI UTARI (K3310072)
Perindustrian saat ini sudah semakin maju dan kreatif. Begitu pula
teknik-teknik yang digunakan dalam mengembangkan industri juga sudah
semakin berkembang. Salah satunya adalah penerapan radioaktif dalam industri.
Berikut ini beberapa aplikasi radioaktif dalam bidang industri:
a. Aplikasi pada pengujian kehausan atau kekeroposan yang terjadi pada
bagian pengelasan
Untuk menentukan kehausan atau keroposan yang terjadi pada bagian
pengelasanatau logam. Radioisotop digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa
yang ditanam di dalam tanah atau dalam beton dengan memasukannya ke dalam
aliran pipa yang diperkirakan terjadi kebocoran pipa di dalamnya sehingga
kebocoran dapat dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembongkaran beton.
Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau
sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. teknik ini berdasarkan
sifat bahwa semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang
diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah
logam merata atau ada bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian
yang berongga itu film akan lebih hitam. Jika bagian pengelasan atau logam ini
disinari dengan sinar gamma dan dibalik bahan itu diletakkan film foto maka pada
bagian yang terdapat kehausan atau keroposam akan memberikan gambar yang
tidak merata. (http://www.scribd.com)
(http://www.scribd.com)
(http://keradioaktifan.tripod.com)
Dalam hal ini radioisotop dipakai sebagai perunut (pencari jejak). Zat
radioisotop itu dimasukkan ke dalam pipa dan dengan pencacah Geiger dapat
diketahui tempat kebocoran pipa. Radioisotop yang digunakan sebagai perunut
untuk menguji kebocoran cairan/gas dalam pipa misalnya isotop radioaktif Na
24 dalam bentuk garan NaCl atau Na2CO3. Radio isotop Na 24 inti dapat
memancarkan sinar gamma yang bisa dideteksi dengan menggunakan alat pencaca
radio aktif geiger cunter. Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa air, garam yang
mengandung radio isotop Na 24 dilarutkan kedalam air kemudian, permukaan
tanah di atas pipa air diperiksa dengan geiger counter.
(http://wahyunuroru.blogspot.com).
Keroposan pada bagian pengelasan antar logam dapat diketahui dengan
radiasi sinar gamma. Bagian yang sudah keropos atau rusak gambarnya tidak
merata. Intensitas radiasi yang berlebihan menunjukkan adanya kebocoran.
Selanjutnya Detektor akan menangkap radiasi pada pipa yang mengalami
kebocoran.
(http://pustakafisika.wordpress.com).
`
(http://keradioaktifan.tripod.com)
Pemilihan sumber radiasi berdasarkan pada ketebalan benda yang
diperlukan karena daya tembus sinar gamma terhadap material berbeda. Pada
sumber pemancar sinar gamma tergantung besar aktivitas sumber. Sedangkan
pemilihan tipe film sangat mempengaruhi pemeriksaan kualitas material. Film
digunakan untuk merekam gambar material yang diperiksa. Pemilihan tipe film
yang benar akan menghasilkan kualitas hasil radiografi yang sangat baik. Pada
umumnya kita mengenal dua macam jenis film, yaitu film cepat dan film lambat.
Pada film cepat butir-butirannya besar, kekontrasan dan definisinya kurang baik.
Sedangkan pada film lambat butir-butirannya kecil, kekontrasan dan definisinya
lebih baik. Penentuan jarak sumber ke film (SFD) juga mempengaruhi hasil
kualitas film radiografi. Penghitungan SFD yang tidak benar mempengaruhi
tingkat kehitaman atau density hasil film radiografi sehingga akan mempengaruhi
tingkat sensitivitas atau tingkat ketelitian. (http://misk-in.blogspot.com)
d. Aplikasi pada pengujian kualitas las pada waktu pemasangan pipa minyak/
gas serta instalasi kilang minyak
Digunakan dalam pengujian kualitas las pada waktu pemasangan pipa
minyak/gas serta instalasi kilang minyak. Teknik radiografi merupakan teknik
yang sering dipakai terutama pada tahap-tahap konstruksi. Pada sektor industri
minyak bumi, teknik ini digunakan dalam pengujian kualitas las pada waktu
pemasangan pipa minyak/gas serta instalasi kilang minyak. Selain bagianbagian
konstruksi besi yang dianggap kritis, teknik ini digunakan juga pada uji kualitas
las dari ketel uap tekanan tinggi serta uji terhadap kekerasan dan keretakan pada
konstruksi beton. Radioisotop yang sering digunakan adalah kobal-60 (60Co).
Dalam bidang industri, radioisotop digunakan juga sebagai perunut misalnya
untuk menguji kebocoran cairan/gas dalam pipa serta membersihkan pipa, yang
dapat dilakukan dengan menggunakan radioisotop iodoum-131 dalam bentuk
senyawa CH3131l. Radioisotop seng-65 (65Zn) dan fosfor-32 merupakan perunut
yang sering digunakan dalam penentuan efisiensi proses industri, yang meliputi
pengujian homogenitas pencampuran serta residence time distribution (RTD).
Sedangkan untuk kalibrasi alat misalnya flow meter, menentukan volume bejana
tak beraturan serta pengukuran tebal material, rapat jenis dan penangkal petir
dapat digunakan radioisotop kobal-60, amerisium-241 (241Am) dancesium-
137(137Cs) (http://mencoba-nulis.blogspot.com).
2) Pengawetan makanan
g. Aplikasi untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama
mesin bekerja
Radioisotop sebagai pencari jejak dimanfaatkan di berbagai pengujian.
Kebocoran dan dinamika fluida di dalam pipa pengiriman gas maupun cairan
dapat dideteksi menggunakan radioisotop. Zat yang sama atau memiliki sifat
yang sama dengan zat yang dikirim diikutsertakan dalam pengiriman setelah
ditandai dengan radioisotop. Keberadaan radioisotop di luar jalur menunjukkan
terjadinya kebocoran. Keberadaan radioisotop ini dapat dicari jejaknya sambil
bergerak dengan cepat, sehingga pipa transmisi minyak atau gas bumi dengan
panjang ratusan bahkan ribuan km dapat dideteksi kebocorannya dalam waktu
relatif singkat. Radioisotop dapat digunakan pula untuk menguji kebocoran tangki
penyimpanan ataupun tangki reaksi. Pada pengujian ini biasanya digunakan
radioisotop dari jenis gas mulia yang inert (sulit bereaksi), misalnya Xenon-133
(Xe-133) atau Argon-41 (Ar-41), agar tidak mempengaruhi zat atau proses kimia
yang terjadi di dalamnya. Di Pusat Radioisotop darn Radiofarmka BATAN telah
berhasil dibuat Argon-41 untuk perunut gas, Brom-82 dalam bentuk KBr untuk
perunut cairan berbasis air dan brom-82 dalam bentuk dibromo benzena untuk
perunut cairan organik. Selain itu juga radioisotope juga di gunakan utuk
pemeriksaan tanpa merusak, contoh : Memeriksa cacat pada logam, Mengontrol
ketebalan bahan, contoh : Kertas film, lempeng logam,Pengawetan bahan,
contoh:kayu, barang-barang seni, Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah
struktur serat tekstil. Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin
selama mesin bekerja (http://stiebanten.blogspot.com).
http://bennaogest.blogspot.com/2011/06/aplikasi-radioisotop-dalam-bidang.
Diakses 11 Maret 2013
http://stiebanten.blogspot.com/2011/09/manfaat-radioaktif-dalam-bidang.html
Diakses 11 Maret 2013
http://www.scribd.com/doc/35281400/penggunaan-bahan-radioaktif. Diakses 11
Maret 2013
http://www.scribd.com/doc/88427754/Makalah-Radioisotop-Pada-Bidang-
Industri . Diakses 11 Maret 2013
http://misk-in.blogspot.com/2010/01/penggunaan-radioisotop-di-bidang. Diakses
11 Maret 2013
http://mencoba-nulis.blogspot.com/2012/03/manfaat-radioisotop-dalam-berbagai.
Diakses 11 Maret 2013
http://keradioaktifan.tripod.com/kegunaan_bahan_radioaktif. Diakses 11 Maret
2013
http://pustakafisika.wordpress.com/2012/11/27/pemanfaatan-radioisotop-nuklir.
Diakses 11 Maret 2013
http://wahyunuroru.blogspot.com/2012/04/kegunaan-isotop-radioaktif.html
Diakses 11 Maret 2013
http://dewi-al-qudsiah.blogspot.com/2012_11_01_.radioktif dan manfaatnya.
Diakses 11 Maret 2013
(http://anitapartupeker.blogspot.com/2011/12/radiokimia-dalam-bidang-
industri.html). Diakses 11 Maret 2013
(http://misk-in.blogspot.com/2010/01/penggunaan-radioisotop-di-bidang.html).
Diakses 11 Maret 2013