Terjemah Kitab Mustholah Hadits
Terjemah Kitab Mustholah Hadits
M.shohibul hilmi
ILMU HADITS
Pertama : dimaksudkan untuk arti memindahkan dan meriwayatkan semua hal yang
disandarkan
kepada Rasulullah SAW. Ilmu hadits dalam arti ini disebut ilmu hadits riwayah.
Kedua : dimaksud untuk arti sistematika atau metodologi yang dibuat rujukan dalam
menentukan kualitas (mutu) suatu hadits dari segi hal ihwal para perowinya, baik penguasaan
haditsnya maupun keadilannya, dan dari segi hal ihwal sanad yang mencakup tersambung dan
terputusnya sanad. Ilmu hadits dalam arti ini dikenal dengan ilmu hadits diroyah.
Ilmu hadits riwayah adalah ilmu yang mencakup pemindahan dan periwayatan segala sesuatu
yang disandarkan kepada rasulillah SAW. Berupa sabda-sabda yang beliau ucapkan dan perilaku
yang tindakan atau ketetapan beliau (yakni sesuatu yang dikerjakan dihadapkan nabi dan beliau
mendiamkannya menetapkannya dengan sikap) atau sifat-sifat beliau (yaitu kepribadian
nabiyullah SAW. Dan kisah perjalanan hidup beliau sebelum diutus dan sesudahnya).
Bahasan ilmu hadits riwayah adalah pribadi rosulillah SAW. Dari segi ucapan, tindakan dan
ketetapan-ketetapan.
Faidah
Faidah / buah ilmu hadits riwayah adalan untuk menjaga sunnah an-nabawiyyah, yang
didalamnya terkandung pula faidah melestarikannya agar tidak musnah, mengetahui dan
menyebarkannya diantara kaum muslimin dengan sungguh-sungguh serta tidak terkikisnya
sunnah an-nabawiyyah.
Menyusun ilmu adalah MUHAMMAD BIN SYIHABUDDIN AZ-ZUHRI disusunpada masa kholifah
pangeran umar bin Abdul aziz..
Ilmu hadits diroyah disebut juga ilmu ushul al-hadits atau ushul riwayatul-hadits atau ilmu
mushtholah al-hadits atau ilmu mushtholah ahli atsar.
Nama ini, yakni ilmu mushtholah hadits atau ilmu mushtholah ahli atsar adalah yang
termasyhur dan lebih gamblang. Nama ini lebih menunjukkan objek yang dimaksud didalamnya
tidak terdapat sesuatu yang samar dan menjadikan salah faham.
Al-hafidz ibnu hajar al-atsqolani juga menggunakan istilah ini. Beliau menamakan
risalahnya yang terkenal itu dengan nuhbatul fikar fi mushtholahil ahli al-atsar. Sedang arti
mushtholah (dalam judul risalah tersebut, pen) adalah sesuatu berupa kaidah-kaidah dan dasar-
dasar yang disepakati para ahli hadits.
Batasan yang terkenal untuk ilmu mushtholah hadits adalah ilmu tentang aturan-aturan
(kaidah, qonun, undang-undang) untuk mengetahui hal ihwal sanad dan matan
Keterangan definisi
Aturan yang dimaksudkan adalah sesuatu yang merangkum parsial-parsial (juz, bagian, segmen)
baik sesuatu itu berupa tarif atau kaidah.
sanad
Adalah jalan (route,lintasan) perhubungan sampai pada matan. Yakni para perowi yang
menghubungkan rangkaian sampai matan hadits dengan proses periwayatan dari guru hingga
mencapai lafadz hadits. (dalam arti lain sanad adalah lintasan berupa rowi untuk sampainya
pada matan hadits, pen). Jalan itu disebut sanad (sandaran) karena bersandarnya para Hafid
ahli hadits kepadanya dalam menilai suatu hadits.
Matan
Isnad
:
( ) :
Musaddad dan rowi sesudahnya sampai abi hurairah inilah yang disebut SANAD. Dan sabda
rasulullah SAW. sampai sempurna hadits ini disebut matan.
Hal ihwal sanad dan matan adalah sesuatu yang mempengaruhi matan berupa :
1. Marfu
2. Mauquf
3. Syadz
4. Shohih
Bila engkau telah mengetahui definisi ilmu hadits diroyah, maka tinggal engkau ketahui
tentang obyek bahasan ilmu hadits diroyah.
Adapun obyek bahasan ilmu hadits diroyah adalah perowi dan yang di riwayatkannya,
dari segi di terimanya atau di tolaknya.
Sedang faidah {buah}. Ilmu hadits diroyah adalah mengetahui hadits yang di terima atau
di tolak.
Dan penyusun ilmu ini adalah qodli abu muhammad al-hasan bin abdir rohman bin
khollad yang masyhur dengan nama arroma hurmuzi. Dia adalah orang yang pertama yang
menyusun disiplin ilmu ini.
Telah banyak hadits dari rasulullah SAW. tentang keutamaan ilmu hadits. Kami akan
sebutkan beberapa hadits yang sudah terkenal
Diriwayatkan dari abi masud r.a. beliau berkata bahwa rasulullah SAW. bersabda: Manusia
yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat adalah mereka yang paling banyak membaca
sholawat kepadaku.(H.R. Turmudzi dan ia menilai sebagai hadits hasan).
Ini adalah martabat yang mulia yang di khususkan bagi para perowi hadits dan penuqilnya.
Karena sesungguhnya tidak di ketahui kelompok ulama yang paling banyak membaca sholawat
selain dari kelompok perowi hadits ini.
( : :
)
Diriwayatkan dari ibnu masud r.a. beliau berkata: saya mendengar rosulullah SAW. bersabda:
semoga membinar-binarkan (memberi cahaya) seseorang yang mendengar sesuatu dariku
kemudian ia menyampaikan sebagaimana ia mendengarnya. Maka banyak sekali orang yang
banyak di beri penyampaian hadits itu lebih paham dari pada orang yang mendengar. (H.R.
turmudzi, dan kata beliau ini hadits hasan atau shohih).
Demikianlah beliau rosulullah SAW. mengkhususkan para perowi dengan doa yang
orang lain dari umat, tidak beliau sertakan.
: : . : :
( )
Diriwayatkan dari ibnu abbas r.a. beliau berkata bahwa rosulullah SAW. bersabda: ya
allah semoga engkau mengasihi para kholifahku (penggantiku). Kami bertanya: wahai
rosulullah, siapakah para kholifah, pengganti tuan? berkata rosulullah SAW. : mereka adalah
yang meriwayatkan hadits-haditsku dan mengajarkannya kepada manusia. (H.R. Thbroni
dalam kitab mujamul ausath).
) , ( :
.
Rosulullah SAW. bersabda: hanya orang-orang yang adil dari setiap generasi peneruslah
yang akan menanggung ilmu hadits ini. Mereka akan menghilangkan perubahan perubahan
yang akan di lakukan para ekstrimis dan uraian-uraian orang-orang pengakuan, juga
penafsiran-penafsiran orang-orang bodoh (H.R. AL Baihaqi dalam kitab al-madkhol dan
Dalam hadits ini juga terkadang penjelasn tentang keailan ahli hadits.
DEVINISI-DEVINISI DASAR
Hadits berarti lawan dari Qodim (dahulu), dan secara istilah berarti sesuatu yang di sandarkan
kpada rosulullah S.A.W. berupa ucapan,perbuatan,tindakan ataupun ketetapan.
Sunnah menurut bahasa berarti jalan, sedangkan menurut istilah berarti sesuatu yang di
sandarkan kepada Nabiyullah muhammad s.a.w. berupa ucapan,perbuatan atau ketetapan
Sunnah dalam arti ini sinonim dengan pengertian hadits di atas.Menurut suatu pndapat, hadits
itu khusus untuk yang berkaitan dengan ucapan dan tindakan beliau muhammad s.a.w. sedang
sunnah bermakna umum (ucapan,tindakan dan ketetapan).
Khobar secara lughot adalah lawankata insya (......... / ucapan yang tidak mengandung
kebenaraan dan kesalahan), dan khobar menurut istilah adalah:
2. Menurut suatu pendapat, khobar adalah sesuatu yang datang selain dari nabi muhammad
S.A.W. beranjak dari perbedaan ini maka di katakanlah bagi orang yang berkecimpung dalam
hadits, muhaddits; dan bagi mereka yang berkecimpung dalam tarikh dan sejenisnya, akhbari.
3. Menurut suatu pendapat, hadits lebih khusus dari pada khobar, semua hadits berarti
khobar tetapi tidak bisa sebaliknya.
Atsar secara bahasa adalah bekas- bekas rumah, sedangkan menurut istilah adalah:
2. Menurut suatu pendapat, atsar adalah suatu yang datang dari shohabat, dalam arti
bahwa atsar adalah hadits mauquf. Dan barang kali alasannya bahwa atsar adalah bekas-bekas
sesuatu. Sedangkan khobar adalah sesuatu yang di ceritakan, ketika ucapan para shohabat
adalah bekas (pengaruh) dari ucapan rosululloh saw dan pokok semua khobar adalah dari
rosul, maka pantas bila ucapan shohabat di sebut atsar dan ucapan al musthofa disebut
khobar.
HADITS QUDSI
ia di sesuaikan dengan kata Quds. Quds artinya bersih dan suci. Yang di kehendaki adalah hadits
ilahi (di sesuaikan dengan kata ilah) dan hadits robani (di sesuaikan dengan kata robbi jalla
waala).
Hadits qudsi secara istilah adalah sesuatu yang di sandarkan oleh rosulullah saw. kepada tuhan
beliau allah azza wa jalla selain dari al-quran. Contoh:
... :
Atau seperti ucapan sahabat, misalnya: bersabda rosulullah saw. dalam hadits yang beliau
riwayatkan dari tuhannya azza wa jalla............., demikian.
Hadits qudsi di sebut hadits karena ia berasal dari sabda rosulullah saw. dan dari hikayat beliau
akan isi hadits tersebut dari tuhannya. Dan di sebut hadits qudsi karena hadits tersebut di
sandarkan kepada robbi jalla waala, dari segi bahwa la-lah pembicaranya dan yang
memunculkan isi materi hadits. Dia allah maha suci dari segala yang tidak layak buat dia.
Dengan mengerti hakikat hadits qudsi, maka menjadi jelaslah perbedaan antara hadits qudsi, al-
quran, dan hadits nabawi
1. Keistimewaan dan kekhususan itu al-quran adalah mujizat yang abadi sepanjang masa,
terjaga dari perubahan dan penggantian. Mutawatir lafadznya dalam semua kata, huruf dan
gaya bahasanya.
3. Haram memegangnya bagi orang yang punya hadats dan haram membacanya bagi orang
yang junub dan serupanya
5. Di namakannya al-quran
6. Di buat ibadah dengan membaca setiap huruf dari al-quran menyamai 10 kebaikan
7. Dinamakannya sekelompok dari al-quran dengan sebutan ayat dan di sebutnya ukuran
tertentu dari ayat dengan istilah surat
8. Lafadz dan maknanya dari hariban Allah, dengan wahyu yang jelas dengan kesepakatan
ulama,berbeda dengan hadist khususnya diatas tidak dimiliki oleh hadits.
Kebanyakan ulama membagi hadits nabawi menjadi 2 bagian yaitu: diterima dan ditolak
(maqbul dan mardud).
Hadits maqbul adalah bahwa penuqilnya, yakni mereka yang memindah hadits dan
mengembannya terkumpul pada diri mereka sifat-sifat yang menyebabkan hadits mereka
diterima. karena itulah hadits yang mereka nuqil ditema menurut para ulama.
Sedangkan hadits mardud adalahpara diri penuqil dan pengembannya tidak terdapat
sifat-sifat diterima. Karena itulah hadits yang mereka nuqil ditolak. Hadits maqbul tersebut,
oleh para ulama mustholah dinamakan sebagai hadits shohih, dan hadits yang ditolak mereka
namakan hadits dhoif. Berhubung sifat-sifat yang di terima terkadang terpenuhi secara
sempurna dalam diri perowi dan kadang berkurang sedikit, maka hal tersebut terimplikasi
bahwa hadits maqbul terpilih menjadi 2 derajat; derajat tinggi dan derajat sedikit di bawahnya.
Dari keterangan ini dapat di simpulkan bahwa hadits itu terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
shohih, hasan dan dhoif.
SHOHIH
SHOHIH secara lughot berarti lawan dari sakit. Secara istilah adalah hadits yang
mengandung sifat yang diterima paling tinggi.sifat itu ada lima buah :
pertama sanad yang muttasil (sambung). Arti dari muttasil adalah setiap rowi dari semua rowi
mendengar dari orang diatasnya dengan pasti. Dan orang yang diatasnya tadi mendengar dari
orang diatasnya lagi, demikian seterusnya sampai akhir sanad.
Contoh : perkataan imam bukhori misalnya : abdullah bin yusuf menceritakan hadits kepadaku,
ia berkata: malik memberiku kabar dari abu zinad, dia dari aroj, dari abi hurairah,
sesungguhnya abi hurairah berkata : bahwa rasulullah SAW. bersabda :
Artinya : makanan dua orang itu bisa mencukupi tiga orang. (HR. Bukhori dalam kitab Al-
Athimah)
Ini adalah sanad yang muttasil, artinya imam Bukhori benar-benar telah mendengar
hadits dari abdillah, kemudian abdillah mendengar hadits tersebut dari malik, dan malik
mendengarnya dari abi zinad,dan abi zinad mendengar dari Al-Aroj dan Al-Aroj mendengarnya
dari abi huroiroh dan abi hurairah mendengarnya dari rosulullah SAW.
Kemuttasilan ini berimplikasi wujudnya rowi A pada zaman rowi sebelumnya (rowi B)
dan wujudnya rowi B tersebut pada zaman rowi diatasnya (rowi C) sehingga dengan demikian
kepastian mendengarnya perowi dari orang sebelumnya dan muttasilnya ia dengan orang
diatasnya.
Keduakeadilan sang perowi. Yakni setiap rowi dari perowi perowi hadits dalam sana
tersebut harus adil.
Adil adalah sifat orang muslim yang selamat dari sifat fasiq, dan pernik-pernik
tabiat rendah.
Bisa pula kita katankan bahwa keadilan rowi adalah bersihnya perilaku dan harumnya
biografi mereka. Karakteristik ini berkait dengan satu aspek akhlak perowi. Masih ada sarat
aspek ilmia karena tidak otomatis keberadaan si perowiitu adil, sholih, takwa dalam dirinya,
lantas perowi itu hafidz, maton dan mengkokohkan periwayatanya. Paduan dari syarat-syarat
inilah para ulama menyebutnya dlobit, hafal yang paling paripurna adalah syarat yang ketiga
dari syarat-syarat hadits shohih.
Keempat terbebas dari syadz-syadz artinya seorang rowi tsiqoh riwayatnya tidak berbeda dari
riwayat rowi-rowi lain yang lebih tsiqoh dari pada dia.
Kelima, terbebas dari ilat. Artinya hadits tersebut tidak terdapat ilatnya. Ilat adalah ciri (sifat)
yang samar tang merusak diterimanya hadits, padahal hadits tersebut kelihatan selamat
darinya. Hokum hadits shohih yaitu : dia dibuat hujjah / dalil dalam aqidah dan hukum.
Demikian wajib membatalkannya.
HASAN
Hasan menurut bahasa berarti sesuatu yang disukai nafsu. Sedang secara istilah hadits
hasan adalah hadits yang sambung sanadnya dengan penuqilan rowi adil, yang taraf
kedlobitannya dibawah rowi hadits shohih, juga terlepas dari syadz dan ilat.
1. Muttasil sanadnya
2. Adil rowinya
Contoh haditsnya Muhammad bin amr bin al-qomah dari abi salamah dari abi huroiroh
ra.muhammad bin amr ini di kenal dengan kejujurannya tetapi tidak paripurna (top) hafalannya
Ia seperti hadits hasan dalam hal kelayakan di buat hujjah, dalil dan di amalkan
walaupun kekuatannya dibawah hadits shohih. Oleh karnanya hadits shohihlebih di dahulukan
ketika terjadi pertentangan hokum.karna taraf hadits shohih lebih tinggi dari pada hadits
hasan,karna rowi- rowi hadits hasan derajatnya di bawah hadits shohih dalam hal kematonan
dan hafalan.sedang rowi-rowi hadits shohih berada pada puncak kedlobitan hafalan.
DLOIF
Dloif secara lughot berasl dari materi dloif( )dengan dlommah dan fathah dlod
berarti lawan kata kuat .
Dan secara istilah dloif adalah hadits yang tidak terkumpul di dalam sifat-sifat hadits shohih
dan tidak pula sifat-sifat hadits hasan.
Hadits dloif di sebut juga dengan hadits mardud (tertolak) contoh nya hadits
Sesungguhnya nabi Muhammad SAW .berwudlu dengan mengusap pada dua jaurob (semacam
kaos kaki).
Hadits ini dloif karna diriwayatkan dari qois al-audi.dia adalah rowi dloif.
hadits dloif tidak bisa di amalkan dalam urusan aqidah dan hukum .tetapi bisa di
amalkan dalam urusan amal-amal fadilah,anjuran berbuat baikdan menakut nakuti dari berbuat
jelek, serta mendasari kisah kebesaran dengan beberapa sarat yg terperinci pada tempatnya .
MARFU
Marfu adalah hadits yang di sandarkan kepada nabi Muhammad SAW berupa ucapan tindakan
atau ketetapan. Hadits tersebut marfu karena tingginya derajat dengan di sandarkannya hadits
tersebut kepada nabi Muhammad SAW, baik sanadnya maupun tidak.
Maka ketika seorang sahabat berkata:Rosulullah SAW telah bersabda demikian atau berbuat
demikian,maka hadits ini di sebut marfu demikian pula kalau seorang tabiin, tabiit tabiin
(generasi sesudah tabiin) atau orang sesudah mereka, berkata:Rosulullah SAW bersabda
demikian atauberbuat demikian,maka yang demikian itu di sebut hadits marfu.
Batasan ini memasukkan hadits muttasil,hadits musnad,juga semua hadits yang tidak di
syaratkan sambung sanadnya, semacam hadits mursal,dan hadits mudol. Serta mengecualikan
hadits maukuf,demikian pula maqthu.
Pertama,marfu tashrihi (marfu dengan jelas).bagian ini adalah hadits yang di dalamnya
terdapat ungkapan:
atau
Kedua, marfuhukmi (marfu secara hukum), bagian ini adalah hadits yang rowinya tidak
menyebut dengan jelas lewat ucapannya:
hadits marfu sekali tempo bila shohih, sekali tempo hasan dan terkadang dloif.
MUSNAD
Musnad dengan fathah nun di maksudkan kitab yang di dalamnya terkumpul hadits yang di
sebut sanadnya oleh seorang sahabat (hadits yang di sandarkan oleh sahabat kepada Rosulillah)
juga di maksudkan untuk hadits yang akan dating definisinya.
Hadits musnad adalah hadits yang muttasil (sambung) dengan di sebut sanad oleh perowi
hadits tersebut hingga baginda nabi Muhammad SAW. Menurut suatu pendapat bukan itu
definisinya.
MUTTASIL
Hadits muttasil adalah hadits yang sanadnya bersambung dengan mendengarnya setiap rowi
dari rowi hadits tersebut,mendengar dari orang di atasnya sampai ke puncak sanad, baik
puncaknya sampai kepada baginda nabi maupun sampai sahabat.Hadits muttasil di sebut juga
hadits mausul atau hadits muttasil.
Dengan penjelasan ini maka menjadi maklumlah bahwa hadits musnad itu lebih khusus dari
pada hadits muttasil. Semua hadits musnad pasti berupa hadits muttasil, dan tidak semua
hadits muttasil itu berupa hadits musnad.
Menurut batasan ini maka hadits mauquf dan maqthu masing-masing terkadang berupa hadits
hadits muttasil .
AL MAUQUF
Bahwa ibnu umar melakukan shalat witir di atas tunggangan dalam perjalanan dan lainnya
Hadits muttasil,munqothi dan mudlol tercakup dalam defenisi hadits mauquf. Sedang hadits
marfu dan mursal tidak termasuk.
AL MAQTHU
Hadits maqthu dalah hdits yang di sandarkan kepada tabiin berupa ucapan atau tindakan,baik
sambung sanadnya atau tidak.
Hadits maqthu (di putus) di namakan demikian karena terputusnya hadits tersebut dari
mencapai sahabat atau baginda nabi Muhammad SAW.
Masuk dalam batasan tersebut;hadits muttashil,mudlol dan mungqothi. Sedang hadits marfu,
mauquf dan mursal tidak termasuk.
Hukumnya tidak bisa di buat hujjah (dalil) kecuali bila terdapat qorinah (kontek,tanda-tanda)
yang menunjukkan marfu, maka bila demikian hadits tersebut menjadi marfu hukmi (marfu
secara hukum). Atau ada qorinah yang menunjukkan mauquf , maka bila demikian hadits
tersebut menjadi hadits mauquf hukmi seperti ucapan seorang tabiin,termasuk sunnah maka
menurut pendapat yang rojih (unggul) hadits demikian di hukumi dengan hadits mauquf.
MUNGQOTHI
Hadits mungqothi adalah hadits yang terlewatkan satu rowi dari sanadnya, dengan syarat, yang
terlewatkan tersebut bukan sahabat.
Dengan demikian maka termasuk dalam batasan ini adalah batas hadits marfu, mursal dan
mauquf.sedang hadits mauttasil terkecuali.
1. Baik rowi yang terlewatkan ini terdapat dalam satu tempat atau banyak tempat,tetapi
dengan bentuk bahwa rowi yang terlewatkan tersebut di setiap tempat tidak lebih dari
satu.maka dengan demikian hadits tersebut menjadi mungqothi pada dua atau tiga tempat.
2. Baik rowi yang terlewatkan tersebut berada pada awal sanad atau tengah nya(atau pada
akhir sanad sebagai mana pada kitab manhalul latif,pen)
Hadits mungqothi adalah salah satu dari sekian macam hadits dloif.
AL-MUDLOL
Akar kata mudlol dengan bentuk isim maful secara etimologis di ambil dari ucapan orang
arab: Adlolahu fulan (fulan menilai berat urusannya), ketika fulan di beratkan oleh urusannya.
Hadits mudlol dinamakan demikian karena orang yang menyebut hadits (muhaddits). Yang
menuturkan hadits ini seakan menemukan kepayahan dan kelelahan pada hadits tersebut,
sehingga orang yang meriwayatkan hadits tersebut darinya, tidak bisa mengabil manfaat.
Hadits mudloladalah hadits yang sanatnya terlewatkan dua rowi lebih pada tempat manapun
dengan syarat berurutan dan beruntutan. Seperti sahabat dan tabiin di lewatkan, atau tabiin
dan tabiit tabiin, atau dua orang rowo sebelum mereka (tabiit tabiin).
Sedangkan bila terlewatkan satu rowi di antara dua rowi kemudian di lewatkan lagi satu rowi di
tempat yang lain dari sanad tersebut, maka yang demikian di sebut mungqothi pada dua
tempat. Sebagaimana keterangan terdahulu dalam hadits mungqothi.
) : (
Hadits ini dari Muhammad bin ajlan dari ayahnya dari abi huroiroh. Hadits ini di sebut secara
muttashil (sambung). Sedemikian di selain muwattho. Maka bisa di lihat bahwa yang gugur
(yang terlewatkan) adalah dua rowi.
Hadits marfu, mauquf dan maqtu masuk dalam definisi hadits ini, sedangkan hadits muttashil
tidak masuk.
AL-MURSAL
Dengan bentuk maful dari ucapan irsal yang artinya melepaskan, karena orang
yang memursalkan itu melepaskan hadits tanpa mengikatnya dengan menyebut seluruh rowi
hadits tersebut. Dengan arti seorang rowi tidak menyebut orang yang haditsnya ia irsal-kan.
Hadits Mursal ialah hadits yang dimarufkan Tabiin sampai kepada Nabi Muhammad
saw artinya seorang Tabiin berkata : Rosulullah saw bersabda:
Dari batasan ini ini, maka hadits Muttashil, Mauquf dan Maqthu terkecualikan. Sedang hadits
Mudlol dan Mugqothi bisa masuk.
Dalam hal (Bisa dan tidaknya dibuat hujjah) ini terdapat perbedaan pendapat diantara
para Ulama, risalah ini bukanlah tempat mengupasnya.
Contoh Hadits Mursal : Hadits yang diriwayatkan Imam Malik dalam kitab Muwattho dari Zaid
bin Aslam dari Atho bin Yasar, sesunnguhnya Rosulullah saw bersabda : Bahwa sesungguhnya
panas yang sangat itu adalah sebagian suhu neraka jahannam.. (baca sempurna hadits).
atho ini adalah tabiin sementara ia memarfukan hadits sampai kepada rosulullah saw.
AL-MUALLAQ
Al-muallaq dengan lam yang ditasydid diambil dari lafadz Taaliqul Jidar (terputusnya
bangunan tembok), dan sebagainya, karena persamaan yang dimiliki keduanya dalam hal
putusnya hubungan.
Hadits muallaq adalah hadits yang dibuang permulaan sanadnya, baik yang dibuang itu satu
rowi atau banyak berurutan atau tidak, walaupun sampai akhir sanad.
Contoh hadits muallaq seperti perkataan rowi Rosulullah saw brsabda:. Atau Berkata
Abu Hurairoh . Atau Zuhri berkata demikian ..tanpa ada sanad. Padahal antara si rowi
dan Nabi Muhammad saw sahabat atau tabiin ada banyak rowi bukan cuma satu.
Dengan tarif diatas, maka setiap hadits yang tidak muttashil masuk di dalamnya, sedang ahdits
yang muttashil tidak termasuk.
AL-MUSALSAL
Akar kata Musalsal berasal dari kata Tasalsul, Tasalsul secara lughot berarti Berantai.
Sedangakna secara terminologi berarti hadits yang rowi-rowinya saling menerima dan member
satu sama lain dengan satu cara atau satu sifat.
1. Dalam bentuk ucapan para rowi. Seperti sabda Rosulullah saw kepada Muadz ra.
)) (
(Wahai Allah, Tolonglah aku untuk dzikir pada-Mu dan mensyukuri-Mu dan membagusi ibadah
padamu)
Setiap rowi dari semua rowi hadits ini mengucapkan kepada orang sesudahnya :
( ....)
2. Dalam bentuk perbuatan para rowi. Sepertinya haditsnya Abi Hurairoh : Abul Qosim
(Nabiyullah Muhammad saw) ngapurancang (menjalinkan jemari diantara jemari) pada
tanganku dan beliau berkata : Allah menciptakan bumi pada hari sabtu.
Dalam sifat-sifat cara menerima hadits, seperti mendengar (). Maka setiap rowi
mengucapkan :
(Saya mendengar Fulan berkata : Saya mendengar Fulan sampai akhir. Demikian
seterusnya.
Atau seperti Tasalsul saat meriwayatkan atau tempat meriwayatkan atau semacam itu.
Hadits Musalsal sedikit sekali selamat dari kedloifan dalam bentuk sifat kemusalsalan.
Adapun asal matan, terkadang shohih, tetapi sifat Tasalsaul sanadnya terkadang ada
pembahasan lagi.
AL-GHORIB
Ghorib secara leksikal berarti seseorang yang menyendiri jauh dari negerinya, dan secara istilah
adalah hadits yang seorang rowi sendirian dalam meriwayatkanya. Dengan arti : Orang lain
selain dia tidak meriwayatkan hadits tersebut. Atau dia sendirian dalam hal tambahan matanya
atau penyebutan sanadnya.
Hadits ghorib disebut demikian karena menyendirinya seorang rowi dari rowi lain sebagaimana
orang asing keberadaanya adalah menyendiri jauh dari negerinya atau tanah airnya.
Abdullah bin Dinnar sendirian meriwayatkan hadits tersebut dari Ibnu Umar. Kasus semacam ini
disebut pula dengan Al Fardlu Al Mutlaq (Sendirian secara absolute).
Sbagian dari hadits ghorib ada yang disebut pula Al Fardlu An Nishbi (sendirian secara relative).
Al Fardlu An Nishbi adalah hadits ghorib yang dibatasi dengan adanya seorang rowi
meriwayatkan suatu hadits tertentu sendirian dari gurunya. Kemudian diucapkan :Si Polan
mempunyai riwayat sendiri dari gurunya Si fulan.
Atau suatu hadits dibatasi dengan keberadaanya diriwayatkan oleh satu orang tsiqoh saja,
maka diucapkanlah terhadap hadits tadi. Tidak ada rowi tsiqoh yang meriwayatkan hadits itu
kecuali fulan atau dibatasi dengan keberadaan hadits diriwayatkan sendiri oleh seorang rowi
dari penduduk suatu negeri, maka dikatakanlah untuk hadits tadi, Fulan meriwayatkan
sendirian hadits itu dari penduduk suatu kota.
Hukumnya terkadang Shohih, terkadang Haan dan terkadang Dloif. Dan Dloif inilah yang
banyak.
AL-AZIZ
Aziz adalah hadits yang diriwayatkan tersendiri oleh dua ruang dalam suatu thobaqot
(Tingkatan) dari beberapa thobaqot sanad hadits. Walaupun setelah diriwayatkan oleh dua rowi
tersebut, hadist diriwayatkan oleh seratus rowi.
tidaklah beriman sempurna salah satu dari kamu sekalian sehingga aku lebih dicintainya dari
pada orangtuanya, anaknyadan manusia semua.
Qotadah dan Abdul Aziz Bin Shuhaib meriwayatkan hadist tersebut dari Anas.
AL-MASYHUR
Contoh hadits :
sesungguhnya Allah tidak mengambil ilmu dengan mencopot langsung (dari yang punya ilmu).
AL-MUTAWATIR
Hadist Mutawatir adalah hadist yang diriwayatkan sekelompok banyak dari sekelompok banyak,
tanpa ada batasan. Dalam arti mereka mencapai ukuran ysng secara adat mereka,tidak akan
sepakat untuk berbohong. Dengan syarat peristiwa yang diriwayatkan puncak sanad merek
berupa hal-hal yang diindra atau didengar.
barang siapa menyengaja (sengaja) berbuat dusta atas saya maka hendaklah ia menyiapkan
tempat berdiamnya dari api neraka.
Hadist ini diriwayatkan langsung oleh dua ratus sahabat. Hadist ini memberi faedah llmu
Dhonni. Hal ini adalah bagian dari pembahasan Ushul Fiqih. Dan disana dijabarkan topik ini.
AL-MUAN AN
AL-MUBHAM
Hadits Mubham adalah hadits yang di dalam sanad atau matanya terdapat seseorang
(laki-laki atau perempuan) yang tidak disebut namanya.
contohnya :
Hukumnya, bila ibham (kesamaran, tak bernama, anonim) terdapat dalam sanad dan
tidak diketahui hal ihwal orangnya (ibham), maka hadits yang demikian hukumnya Dloif.
Adapun bila ibham terdapat dalam matan, maka yang demikian itu tidak membahayakan,
karena ketidakjelasan akan sahabat itu tidak membahayakan.
AL-MUDALLAS
Mudallas secara bahasa diambil dari materi Dals. Dals adalah percampuran gelap dan
terang. Hadits Mudallas dinamakan demikian karena perekutuan atau persamaannya, dalam hal
kesamara.
Hadits Mudallas adalah hadits yang disamarkan (dibuat samar) oleh seorang perowi
dengan suatu bentuk dari bentuk-bentuk pembuatan samar.
1. Tadlisul Isnad, yaitu seorng rowi melewatkan (tidak menyebut) gurunya dan berpindah naik
kepada guru-gurunya atau orang diatas guru gurunya berupa orang yang semasa denganya
(rowi tersebut).
Contohnya, dalam suatu sanad terdapat : Zaid dari Amr dari Kholid dari Muhammad. Maka Zaid
meriwayatkan dari gurunya, Amr, dari Kholid. Sedang ia (Zaid) semasa dengan Kholid, artinya
Zaid menjumpai masa hidup Kholid. Kemudian Zaid membuang Amr dari sanad berkata dari
Kholid. Tetapi ia tidak berkata Haddastani Kholidun (Kholid memberiku hadits) atau Samitu
(Saya mendengar Kholid) sehingga ia tidak dengan gambling berarti berdusta. Demikianlah
bentuk penyamaranya disamping memang ada kemungkinan ia (Zaid) mendengar hadits
dengan sesungguhnya dari Kholid Karena ia mendapati masa hidup Kholid.
Hadits yang diriwayatkan rowi Mudallis (pembuat kesamaran) dengan lafadz yang mengandung
kemungkinan dusta dan tidak semacam ( /dari) maka hadits tersebut tidak diterima.
Sedang hadits yang diterangkan oleh seorang Mudallas bahwa ia mendengarkanya semacam
Haddatsana, Samitu, dan Akhbarona, maka hadits tersebut diterima, bila si rowi Mudallis
Tsiqoh (bisa dipercaya).
2. Tadlisusyuyukh, yaitu seorang perowi menyebut gurunya yang ia dengar haditsnya, tidak
dengan namanya yang terkenal atau menyebutnya dengan sifat-sifat yang tidak masyhur,
berupa Kunyah (gelar : anak-bapak), julukan penggolongan (nisbat) kepada negeri atau klan
(qobilah), karena motif agar susah bagi orang lain untuk menyelidikinya. Ada kalanya karena
alasan sang guru dloif atau sang murid menghendaki menunjukkan bahwa ia banyak gurunya,
atau sang guru lebih muda usianya, atau alas an lain.
Contoh Tadlisusyuyukh :
Contohnya adalah Imam Bukhori. Nama ini sungguh terkenal dan banyak dari orang awam ang
tidak mengetahui bahwa nama beliau adalah Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrohim
bin Mughiroh bin Bardizbah Al Bukhori Al Jufi. Kemudian seorang perowi mereka-mereka dan
berkata Abu Abdillah bin Muhammad bin Ismail Al Hafidz memberiku hadits. Maka orang yang
mendengar tidak menyangka bahwa sesungguhnya ia adalah Imam Bukhori. Meskipun
kenyataanya nama Laqob (julukan) dan Kunyah Imam Bukhori sudah sohor. Contoh ini sekedar
untuk memudahkan.
Hadits syad ialah hadits yang di riwayatkan oleh rowi tsiqoh(terpercaya)berbeda dalam matan
atau sanad dengan orang yang lebih tsiqoh dari pada dirinya,dengan bentuk beda,berupa
tambahan-tambahan atau pengurangan serta tidak mungkinnya di lakukan
singkronisasi,dengan arti bila di terima salah satu pasti yang lain tertolak.
Adapun bila masih mungkin di lakukan singkronisasi (penyesuaian) maka hadits tersebut (yang
diriwyatkan rowi yang kalah tsiqoh) bukanlah hadits syadz.
Contohnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh tirmidzi,nasaI dan ibnu majah lewat ibnu
uyainah dari amr bin dinar dari ausajah budak di merdekakannya ibnu abbas-dari ibnu
abbas,sesungguhnya seorang laki-laki wafat pada masa rosulullah s.a.w dan tidak
meninggalkan ahli waris kecuali budak yang ia merdekakan.maka rosulullah s.a.w menyerahkan
warisan laki-laki tersebut kepada si budak(baca sempurna hadits):
...........
Ibnu uyainah dalam hal kemuttasilan hadits sungguh telah di kuatkan (di dukung riwayat
lain,mutabaah) oleh ibnu jurraij lainnya sedang hammad bin zaid berbeda riwayat dengan
mereka. Hammad meriwayatkan dari amr bin dinar dari assaujah tanpa menyebut nama ibnu
abbas bahkan ia meriwayatkannya dengan cara mursal(tanpa menyebut sahabat).
Dengan keterangan ini maka menjadi jelaslah bahwa hammad sendiri dengan riwayatnya secara
mursal.dan berbeda dengan ibnu uyainah juga ibnu juraij dan lainnya yang notabene riwayat
mereka merupakan riwayat yang sambung (maushulah).
Kesimpulannya riwayat hammad adalah syadz dan riwayat ibnu uyainah adalah
mahfudz.padahal masing-masing dari hammad dan ibnu uyainah adalah rowi tsiqoh.(dengan
demikian ibnu uyainah lebih tsiqoh,pen).
Contohnya adalah hadits yang diriwayatkan imam muslim dari nubaisyah al hudzali berkata al
hudzali bahwa rosulullah s.a.w bersabda
Hadits tersebut dating dari banyak jalan dengan lafad tadi.sedang musa bin ulay bin rhabah
meriwayatkan dari ayahnya (ulay) dari uqbah bin amir dengan tambahan:
Maka kesimpulannya hadits riwayat musa adalah syadz, karena dengan tambahan tadi ia
berbeda dengan hadits riwayat kelompok banyak.
Hadits mungkar ialah hadits yang di riwayatkan oleh rowi doif berbeda dengan orang yang
lebih utma dari pada dia,berupa rowi-rowi tsiqoh
Hadits mungkar di banding oleh hadits maruf. Hadits maruf adalah haditsnya rowi tsiqoh yang
tidak dicocoki oleh hadits rowi doif,maka kesimpulannya hadits yang dating melalui rowi tsiqoh
di sebut hadits maruf dan yang dating dari bselain mereka(rowi-rowi tsiqoh) di sebut hadits
mungkar.
Definisi ini adalah yang mutamat (dipakai pegangan) dan masur sebagaimana yang di
unggulkan oleh syaiqul islam ibnu hajar.
Contohnya adalah hadits yang diriwayatkan ibnu abi hatim lewat jalan HUBAYYIB
Dengan dlommah huruf ha""yang tidak bertitik dan tasydid yak""yang bertitik dua di
bawah diantara ba" yang titik satu keduanya, yang pertama di fathah .ibnu habib
dengan fathah ha yang tak bertitik dengan wazan atau padanan lafad karim ()
saudaranya hamzah azzaiyad dari abi ishak dari al aizar bin haris dari ibnu abbas dari nabi
Muhammad s.a.w beliau bersabda:
Hadits tersebutlah yang maruf, sedang hubayyib yang rowinya tidak tsiqoh memarfukan
(menyandarkan hadits sampai rosulullah s.a.w) hadits tersebut.akibatnya hubayyib dan selain
hubayyib hadits-hadits nya menjadi berselisih(yang satu marfu dan lainnya maukuf).
Berhubung yang membuat selisih bukan rowi yang tsiqoh maka hadits rowi tersebut menjadi
hadits mungkar sedang haditsnya rowi tsiqoh menjadi hadits maruf.
Hukumnya adalah doif dan di tolak. Yang bisa di jadikan hujjah Cuma pembandingnya yaitu
hadits maruf.
Al Uluw (tinggi) dan An Nazul (rendah) adalah sebagian dari sifat-sifat sanad, sanad yang Ali
adalah yang sedikit para perowinya,sendang sanad nazil adalah yang banyak para perowinya.
Hadits Ali adalah hadits yang lebih utama,karena nilai plus dekat dengan baginda nabi
Muhammad s.a.w, atau dekat dengan kitab hadits tertentu atau imam yang sang perowi
bersambung dengannya.
AL-MUDROJ
Di ambil dari materi masdar :IDROJ. Idroj secara leksikal berarti memasukkan.dan secara istilah
Mudroj ada dua macam,Mudrojul matan dan Mudrojul isnad.
Adapun mudrojul matan ialah memasukkannya sebagian rowi akan lafadz-lafadz tambahan
pada matan, sambung langsung dengan hadits tanpa keterangan bahwa yang ia masukkan
bukanlah termasuk hadits ,semisal hadits Aisyah r.a
Nabi muhamamad s.a.w bertahannus di gua hiro tahannus adalah beribadah dalam beberapa
malam yang terbilang
Adapun mudrojul isnad,makaiamempunyai banyak bagian, yang di bahas dalam kitab yang
besar.
AL-MUDABBAJ
Hadits mudabbaj ialah hadits yang di riwayatkan setiap rowi tertentu,dan temannya. Yakni
saudaranya (teman) yang sebaya, dari guru yang sama,proses mudabbaj terjadi dari dua
sahabat dan dari dua tabiin juga dari dua orang sesudah mereka seperti riwayat aisyah ra. Dari
abu hurairah dan sebaliknya
Hadits muttafiq dan muttariq adalah hadits yang terdapat nama orang yang sama lafadz dan
tulisannya tetapi berbeda maksudnya tergambar bahwa yang di namakan sedemikian itu
banyak sekali.
Hadits tersebut masih dalam kaitan padanan lafadz (homonim). Contoh kolil bin ahmad,nama
ini milik enam orang masing-masing di namakan kolil bin ahmad
Hadits mutalif dan mukhtalif adalah hadits yang terdapat persamaan dalam aksara
dan tulisan tetapi berbeda dari segila lafadz (pengucapan)
Contoh :
AL-MAQLUB
Hadits maqlub adalah hadits yang terdapat penukaran sesuatu dengan lain dalam
hadits.
v Mendahulukan dan mengakhirkan nama rowi. Hal ini semacam nama asal seseorang adalah
kaab bin murroh, misalnyakemudian seseorang mengucapkan murroh bin kaab.
v Suatu hadits terkenal diriwayatkan seorang rowi dari sekian rowi, atau dikenal dengan suatu
sanad, kemudian rowi-rowi hadits tersebut ditukar dengan yang sebandingnya (yang seimbang)
Maqlub dalam matan adalah hadits yang didalamnya terdapat kata atau beberapa kata yang
ditempatkan diselain tempatnya yang sudah terkenal.
Seperti contoh hadits Abi Huroiroh dalam kitab shohih muslim tentang 7 orang yang dituduhi
Allah dibawah bayang-bayang Ars-nya dalam hadits tersebut terdapat lafadz :
Dan laki-laki yang bersedekah dengan shodaqoh, lalu ia menyamarkan shodaqoh tersebut
sehingga tangan kanannya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan tangan kirinya.
Lafadz hadits ini termasuk yang tertukar pada salah satu rowinya karena lupa / lalai.Hadits
tersebut sebenarnya adalah :
Wajib hukumnya mengembalikan hadits Maqlub kepada asalnya yang tetap dan mengamalkan
yang asal dan tetap tersebut.
AL-MUDLTHORRIB
Hadits Mudlthorrib adalah hadits yang diriwayatkan dengan beberapa bentuk yang
berbeda-beda,yang kadarnya perbedaannya sama dari rowi,seimbang dengan arti suatu kali ia
(rowi) meiwayatkan suatu hadits begini, lain kali begitu, berbeda dengan yang pertama.
Maka dengan demikian tidak dapat dikatakan Mudlthorrib kecuali bila riwayat-riwayat
yang berbeda tersebut sama shohihnya, dalam arti tidak mungkin mengunggulkan salah
satunya,dan tidak mungkin pula disingkronkan diantara riwayat-riwayat tadi.
Adapun bila masih mungkin diunggulkan salah satu riwayat karena rowinya lebih hafal ataul
ebih sering bergaul dengan orang yang memberinya riwayat (suatu missal), maka riwayat yang
AL-MUALLAL
Al Malul adalah hadits yang dilihat seorang hafidz yang kritis, di dalamnya terdapat
ilat (penyakit).Yang mengganggu dalam keshohihan hadits tersebut padahal kelihatannya hadits
tersebut bersih dari ilat. Seperti pemursalan hadits Muttashil atau pemuttashilan hadits Mursal
atau memasukkan lafadz dalam matan dan sanad, atau memauqufkan hadits Marfu atau
sebaliknya.Semua tadi adalah ilat-ilat yang tidak bisa diketahui kecuali dengan meneliti dan
mengumpulkan sanad-sanad kemudian mengoreksinya.
Hadits Matruk adalah hadits yang diriwayatkan oleh satu orang rowi yang sudah
disepakati kedloifannya.
Dari definisi diatas maka menjadi jelaslah dua hal tentang rowi hadits Matruk :
1. Perowinya disepakati kedloifanya karena dicurigai berbuat bohong atau si rowi dikenal
berbuat bohong di selain hadits, maka ia tidak bisa dijamin tidak berbuat bohong didalam
hadits. Atau dicurigai berbuat fasiq atau karena seringnya salah faham (waham).
2. Rowi hadits tersebut sendirian dalam meriwayatkan hadits. Artinya ia sendirian dari rowi
yang lain dengan riwayat tersebut, tidak ada yang meriwayatkannya kecuali dia.
Contohnya adalah riwayat Amr bin Syamr bin Jabir. Amr ini Matruk haditsnya (ditinggalkan atau
dilewatkan).
Hukumnya tidak diperhitungkan karena dloif, maka hadits tersebut tidak dapat dibuat Hujjah
dan tidak dapat dijadikan penguat hadits-hadits lain.
AL-MAUDLU
Hadits Maudlu adalah hadits yang dipalsukan dan dibuat-buat oleh seseorang, dan
dilakukan kepada Rasulullah saw, sahabat atau tabiin.
Motif pembikin Maudlu ini adalah tidak adanya sifat beragama atau motif
mendukung suatu madzhab atau dominasi kebodohan atau mendekat penguasa dan
memujinya.
Hukum hadits Maudlu itu batil, haram meriwatkanya kecuali untuk mewaspadakan
orang dari hadits tersebut atau mempelajarkanya kepada ahli ilmu dan pengetahuan.
Sahabat adalah orang yang berjumpa dengan Nabi Muhammad saw beriman kepada Nabi
Muhammad saw dan mati dalam keadaan beriman.
Batasan ini menurut kebanyakan Ulama ahli hadits. Sedang Ulama Usul Fiqih
mengharuskan syarat lain yang tidak harus untuk terleasikanya setatus sahabat diantaranya :
Diantaranya lagi :
KEADILAN SAHABAT
Sahabat seluruhnya adil, yang tua dan yang muda, mereka yang ikut terbawa dalam
fitnah yaitu mereka yang mendatangi peperangan antara sahabat Ali r.a dan Muawiyah, atau
tidak menghadiri dalam arti tidak ikut terbawa fitnah. Adil tadi dengan kesepakatan ahli sunnah
karena berbalik sangka pada mereka dan memandang kepada kebajikan perilaku yang
berbentuk kepada mereka, berupa patuh tunduk kepada perintah-perintah Baginda Rasul
sepeninggal beliau saw penaklukan daerah-daerah, penyampaian Al-Quran dan Hadits dari
Rasulullah saw menunjukan manusia itu dislipin sholat, zakat dan macam-macam ibadah yang
bisa mendekatkan Allah serta sifat gagah berani dan superioritas, dermawan, mempriotaskan
orang lain dan akhlaq terpuji yang tidak ditemukan pada umat-umat terdahulu.
Keadilan mereka paten dan sudal diketahui dengan diadilkanya mereka oleh Allah swt
dan diberitakanya akan kesucian mereka juga dipilihnya mereka oleh Allah swt
Dan demikian aku jadikan engkau semuanya sebagai umat yang adil dan pilihan agar engkau
menjadi saksi-saksi atas manusia dan rasul (Nabi Muhammad saw) menjadi saksi atas-Mu
semua. (Q.S. Al Baqoroh : 143)
Engakau adalah sebaik-baiknya umat yang dikeluarkan kepada manusia:. (Q.S Ali Imran : 110)
Muhammad adalah Rasulullah (utusan Allah) dan orang-orang yang bersamanya sangat keras
kepala kepada orang-orang kafir dan sangat mencintai diantara mereka. (Q.S Al Fath : 29)
Adapun hadits-hadits yang menerangkan keutamaan sahabat yang sangat banyak dan akan
kami sebut sebagian :
1. Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim dari Abdullah bin Masud
r.a dari Nabi Muhammad saw beliau bersabda :
2. Hadits riwayat Tirmidzi dan Ibnu Hibban dalam kitab Shohihnya dari Abdullah bin
Mughoffal, dia bekata : Rasulullah bersabda :
Sungguh takutlah kepada Allah dalam urusan sahabatku. Jangan jadikan mereka sasaran
sepeninggalku. Barangsiapa mencintai mereka maka karena mencintai aku, mencintai mereka
dan barangsiapa membenci mereka, maka karena membenci aku, ia membenci mereka. Dan
barangsiapa menyakiti mereka, maka sungguh berarti menyakiti aku. Barang siapa menyakitiku,
3. Hadits riwayat Bukhori Muslim (Rodliyallahu anhuma) dari Abi Said Al Hudlri dari Nabi
Muhammad saw beliau bersabda :
Janganlah engakau semua mencerca sahabt-sahabatku. Demi dzat yang diriku nyawaku berada
pada tanganya, kekuasaanya, seumpaa salah satu dari engkau semua mendermakan emas
sebesar gunung uhud, maka engkau belum bisa mencapai pada ukuran mud salah satu mereka,
belum pula separuhnya mud salah satu mereka.
4. Hadits riwayat Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah juga selain mereka dari Bahz bin Hakim
dari ayah Bahz dari kakek Bahz, Rasulullah saw bersabda :
Engkau semua menyempurnakan (melengkapi) tujuh puluh umat. Engkau semua adalah yang
terbaik dan termulia disisi Allah Azza Wa Jalla.
5. Hadits riwayat Bazzar dari Jabir, Jabir berkata Rasulullah saw, bersabda :
Sesungguhnya Allah memilih sahabat-sahabatku atas jin dan manusia selain para Nabi dan
para Utusan.
Ulama salaf berselisih pendapat dalam hal awal sahabat yang masuk islam
Ibnu Sholah berkata : sikap yang lebih wiraI adalah pernyataan bahwa orang yang pertama
masuk islam dari kelompok dewasa yang merdeka adalah Abu Bakar r.a dari anak-anak atau
remaja adalah Ali r.a, dari kalangan wanita adalah Khodijjah r.anha, dari kalangan budak
merdeka adalah Zaid bin Haritsah r.a, dan dari kelompok budak adalah Bilal bin Robbah r.a.
JUMLAH SAHABAT
Ketahuilah bahwa membatasi sahabat Rodliya Allahu anhum dengan bilangan dan
hitungan itu sulit, karena mereka terpencar-pencar di banyak negeri dan perkampungan. Imam
Bukhori mwriwayatkan dalam SHOHIHNYA bahwa Kaab bin Malik berkata tentang kisah tidak
ikutnya ia dalam perang tabuk : Sahabat-sahabat Rasulullah saw itu banyak sekali tidak
terangkum dalam suatu daftar.
Al-Hafidz Al-Iraqi dalam kitabnya syarh Alfiyah berkata ahlussunnah ijma bahwa
paling utamanya sahabat sepeninggal rosulullah S.A.W. secara mutlak adalah Abu Bakar r.a.lalu
umar ............ sebagian orang yang menceritakan (mengisahkan) kesepakatan ahlussnunah akan
hal tersebut adalah Abul Abbas Al Qurthubi,beliau berkata Tak satupun ulama salaf dan Kholaf
(penerus) berselisih dalam hal ini beliau (Al Qurthubi) melanjutkan. Dan omongan orang ahli
bidah tidak perlu dibuat peduli . karena imam syafii dan lainnya juga meriwayatkannya
kesepakatan sahabat dan tabiin akan masalah tersebut.
Imam Baihaqi berkata dalam kitab AL Itiqot, saya meriwayatkan dari Abi Tsaur dari
Syafii, beliau berkata tidak satupun sahabat dan tabiin berselisih dalam hal megutamakan Abu
bakar dan Uma, dan mendahulukan mereka atas seluruh sahabat. Akan halnya perselisihan
orang yang berselisih dari para sahabat itu cuma dalam masalah Ali dan Utsman.
ASSABIQUNAL AWWALUN
4. Pendapat: mereka adalah orang-orang yang masuk islam sebelum fathul makkah (th. 8 H.)
Pemberi berita gembira dengan masuk surga juga terjadi pada sejumlah sahabat rasulullah
SAW. seperti sahabat-sahabat yang ikut perang badar dan mereka yang ikut menghadiri
perjanjian HUDAIBIYAH diantaranya bilal, ukasyah dan lain-lainnya.
1. Abdullah bin abbas ia adalah sahabat yang paling banyak berfatwa karena nabi
Muhammad SAW. mendoakan doanya dengan doa beliau :
Menurut pendapat yang masyhur sahabat-sahabat yang paling banyak memberikan fatwa
secara mutlak ada tujuh :
Sahabat yang paling belakang wafatnya secara mutlak adalah Abu Thufail
Amir bin Watsilah yang wafat pada tahun 100 H. Di Makkah Al-Mukarromah.
1. Abu Huroiroh
4. Sayyidah Aisyah
TABIIN
Tabiin adalah mereka yang berjumpa dengan sahabat, beriman kepada nabiyullah Muhammad
saw. Dan mati dalam keadaan islam.
Al-quran telah mensucikan (menilai suci,baik). Tabiin dengan penilaian kolektif dalam firman
allah taala.
para pendahulu yang mula-mula dari sahabat muhajirin dan anshor dan generasi yang
mengikuti mereka dengan kebajikan, allah ridlo akan mereka dan mereka ridlo akan allah. Dan
allah menyiapkan untuk mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka
kekal di dalamnya untuk selamanya. Yang demikian adalah keberuntungan yang agung.
Hadits yang memberikan kesaksian untuk mereka yang berupa sabda nabi saw.
.................
kebahagiaan besar bagi mereka yang melihatku dan beiman kepadaku juga kebahagiaan besar
bagi mereka yang melihat orang yang melihatku.
Sedang jumlah para tabiin itu melebihi suatu rangkuman. Mereka terdiri dari generasi-
generasi yang mencapai 15 generasi. Para ulama islam telah bersepakat bahwa akhir periode
tabiin adalah tahun 150 H. dan tahun 220 H. adalah akhir periode tabiit tabiin (generasi
sesudah tabiin).
Para ulama berselisih pendapat tentang tabiin yang paling utama, siapakah dia atas beberapa
pendapat:
2. Dia adalah hasan al-basri. Ini pendapat penduduk basroh. Nama lengkapnya adalah hasan
bin abil hasan yasar al-basri. Imam yang masyhur yang telah di sepakati kebesarannya dalam
setiap disiplin ilmu. Orang alim yang tinggi derajatnya, ahli fiqih yang tsiqoh, terpercaya, yang
ahli ibadah dan berperilaku. Wafat pada tahun 110 H. beliau mendekati umur 90 th.
3. Dia adalah uweis al-Qoroni. Ini pendapat penduduk kufah pendapan ini di nilai bagus oleh
ibnu solah al-iroqi berkata itu adalah pendapat yang benar karena ada riwayat dari imam
muslim dalam kitab sohihnya dari hadits umar bin khottob. Ia berkata saya mendengar
rosulullah saw. Bersabda :
.......
sesungguhnya sebaik-baik tabiin adalah seorang laki-laki yang disebut sebut bernama uweis
baca sempurnannya hadits
Uweis adalah uweis bin Amir Al-Qoroni (dengan fathah qof dan ro.tokoh utama (junjugan)
tabiin dan termasuk wali Allah yang shodiqin ) yang marifat, zuhud dan arif mengatahui akan
Adz dzahabi berkata uweis didapatkan gugur dibarisan ali r.a. (karromallahu wajhah) dalam
perang shiffin, tahun 46 H. demikian tersurat dalam kitab at-tahdzib milik ibnu hajar.
4. Dia adalah atho bin Abi robah Al Maliky Al-Qurosyi . ini adalah pendapat penduduk
makkah. Atho adalah imam negeri makkah dan juru fatwanya yang kondang dan disepakati
atas kebesaran dan keimananya.
Sedang tokoh-tokoh wanita dari generasi tabiin adalah hafsoh binti sirin, ia tsiqoh dan hujjah
(pendapat dibuat rujukan). Lyas bin muawiyah saya tidak mendapatkan seorangpun yang saya
nilai lebih utama dibandingkan hafsoh"
Ibnu abi dawud berkata ia (hafsoh) hafal Al-Quran dalam umur 12 dan wafat tahun 101 H.
dalam usia 78 tahun. Berikutnya ummu darda As-sughro. Ia adalah hujaimah istri abi darda
yang meminta suaminya agar ia tetap menjadi istrinya diakhirat kelak. Kemudian abu darda
berwasiat kepadanya agar tidak bersuami lagi sepeninggalnya . akhirnya muawiyah
melamarnya setelah wafatnya sang suami tetapi ia tidak menerima. Ummu darda orangnya
ahli ibadah . wafat sesudah tahun 81 H. demikian tertuang dalam kitab tahdzibnya ibnu hajar.
Lalu Amroh binti Abdirrohman bin said bin zuroroh Al-Anshoria Al-Madania. Ia adalah orang
yang alim tsiqoh. Tinggal di Hijr (peraduan) Siti Aisyah. Umam bin abdul aziz berkata tak
satupun orang yang lebih alim akan haditsnya Aisyah dari pada Amroh ia wafat tahun 103 H.
Dan sebagian tokoh-tokoh tabiin adalah fuqoha sabah (tujuh ahli fiqih) yang berdiam dihijaz.
Diantaranya :
1) Said bin musayyab bin Hazan Al-Qurosyi Al-Makhzumi. Ulama sepakat akan kebesaran dan
keimanannya serta dalam keunggulannya dalam ilmu. Keutamaan dan bentuk-bentuk
kebajikan, diatas orang-orang semasanya. Ia adalah pemuka penduduk madinah dalam
periodenya dan dinomor satukan dalam fatwa. Juga dijuluki faqihul fuqoha (sepandai-pandai
ahli fiqih) wafat tahun 93 H.
2) Qosim bin Muhammad bin Abu Bakar As-siddiq wafat tahun 106 H.
3) Khorijah bin zaid bin tsabit Al-Anshori. Wafat dimadinah tahun 100 H.
5) Sulaiman bin Yasar Al-Hilal budak merdeka dari siti maimunah wafat tahun 109 H.
7) Yang ketujuh diperselisihkan menurut suatu pendapat sulam bin Abdillah bin umar bin
Khottob wafat tahun 106 H. dimadinah
Menurut pendapat lain Abu Salamah bin Abdurrohman bin auf wafat tahun 94 H. dimadinah.
Tahun 94 adalah tahun para ahli fiqih, para ahli fiqih tersebut semuanya adalah putra-putra
sahabat kecuali sulaiman. Sedangkan sulaiman ayahnya adalah yasir. Dia tidak mendapatkan
prediket sahabat. Sedang Muhammad bin Abi Bakar dan Abdullah bin Utbah serta
Abdurrohman bin harits adalah termasuk sahabat-sahabat yang masih kecil
Beliauadalah Abu Abdillah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir Ashbahi Al-Madani.
Imam negerihijaz. Imam negerihijrah (imamudar al-hijroh)
Beliaumempunyaikitabmuwattho.Beliaumenghabiskanwaktuuntukmenyusunnya.Waliyullah
Ad-dahlawitelahmemaparkanposisiagungkitabmuwattho danderajatnya.
Iamenjadikannyapadaurutanpertamabersamashohihbukhorimuslimdalamkeshohihan.
Diantarakitab-kitabhadits.Iaberkata, kitab-kitabhaditsitubertingkat-tingkat. Kitab-
kitabtersebutdenganmemandangkeshohihandankemasyhuranterbagimenjadi 4 tingkatan :
Beliaumempunyaikitabmusnad.Kitabtersebutmerupakansalahsatudarisekiankodifikasihadits
yang terkenal.Beliaumemilahnyadari 750 haditslebih.
IMAM BUKHORI
ABU DAWUD
ATTURMUDZI
Beliauadalah Abu Isa Muhammad bin Isa bin Surrah bin Musa bin Dhohhak,
berklanSulaim.
Imam Majduddin ibnu Atsir berkata ini (kitabshohih) adalah kitabnya yang terbaikdan yang
paling banyak faidahnya, paling bagus urutannya dan paling sedikit pengulangannya dan
didalamnya terdapat sesuatu yang tidak ditemukan diselainnya. Berupa penuturan madzhab-
madzhab dan bentuk-bentuk istidlal (penggaliandalil, argumentasi) juga menjelaskan macam-
macam hadits shohih, hasan dan ghorib, disana juga ada jarrah wa tadil
AN-NASAI
Beliau adalah Abu Abdirrohman Ahmad bin Syuaib bin Ali bin Bahr bin Sinan An-nasai
Dalam menyusun sunannya, imam nasaI meneliti dengan sepenuh penelitian. Karena itu
ulama berkata sesungguhnya derajat sunan sughroh milik An-nasaI itu diurutkan sesudah
shohihain. Karena kitab itulah kitab sunan yang paling sedikit dloifnya sesudah shohihain
Dalam sunan nasaI as-sughro terdapat hadits shohih, hasan dan dloif tetapi yang terakhir ini
sedikit
IBNU MAJAH
Beliau adalah imam ahli hadits Abu Abdillah Muhammad bin Yazid bin Majah Ar RobI Al-
Qoswini, sebuah penggolang kepada daerah qozwin karena disanalah beliau lahir dan
dibesarkan
Beliau mempunyai kitab sunan, didalamnya terdapat hadits shohih, hasan dan dloif. Sebagian
ulama membahas (mempermasalahkan) hadits yang beliau riwayatkan sendiri tidak oleh enam
kitab lainnya ini adalah pendapat yang mengeritik.
Imam-imam dimuka adalah mereka yang mempunyai kitab-kitab yang masyhur yang
terbukukan dalam ilmu hadits. Kitab-kitab tersebut adalah muwattho, musnad ahmad dan
kutubus sittah(kitab enam) yang adalah shohih bukhori, shohih muslim, sunan abu dawud,
sunan tirmidzi, sunan nasaI dan sunan ibnu majah.
Istilah para ahli hadits telah terbiasa memasukkan lafadz kutubus sittahuntuk arti enam kitab
tersebut.
Saya memohon pada Allah taala semoga menjadikan karangan ini manfaat dan menjadikan
murni karena Dia, yang maha pemurah
Juga semoga tambahan rohmat dan tadzim senantiasa terlimpahkan atas junjungan kita nabi
Muhammad SAW. Dan atas sanak keluarga juga sahabt-sahabt beliau. Dan Alhamdulillahi robbil
alamin segala puji bagi Allah taala Tuhan seluruh alam.