Anda di halaman 1dari 6

AKHLAK TASAWUF

Mata Kuliah : Akhlak Tasawuf


Program Studi : Ahwal Al Syakhshiyah
Program : Strata 1 (S-1)
Kelas : NR (Non Reguler)
Ruang : K2-A2
Hari : Jumat, 12.30-14.10 WIB
Bobot : 2 sks

A. Pendahuluan
Agar kita dapat memahami upaya manusia dalam merealisasikan kesempurnaan
moral, pemahaman tentang hakekat realitas dan kebahagiaan rohani dalam
wujud komunikasi dan dialog roh manusia dengan Tuhannya.
1. Kesempurnaan Moral
Pengamal tasawuf selalu berkaitan dengan melakukan amal yang mulia
dan menjahui amal yang tercela. Hal ini selalu berkaitan dengan akhlaq.
Akhlaq yaitu ukuran kebaikan dan keburukan seseorang. Seiring
berkembangnya zaman berubah menjadi belajar bagaimana merasakan
kehadiran Tuhan, berbicara dengan Tuhan. Sampai ada yang mengartikan
proses pendekatan kepada Tuhan sedekat-dekatnya.
Pada masa sekarang, penting sekali membahas Akhlaq Tasawuf,
karena zaman jahiliyah sekarang ini jahiliyah mental. Manusia berperilakuan
seperti hewan/binatang. Untuk itu, agar kita menghindari hal itu, perlu
mengkaji dan memahami Akhlaq Tasawuf, kemudian mengamalkannya.
2. Hakekat Realitas
Kita sebagai manusia hendaknya tidak langsung memvonis suatu
kejadian, hendaknya kita mengambil hikmah dari setiap kejadian yang ada.
Hendaknya kita senantiasa berhusnudhon(baik sangka atau positif thinking)
terhadap Allah. Semua perkara pasti ada hikmahnya.
3. Dialog Roh Manusia dengan Tuhannya
Untuk mencapai dialog dengan Allah, maka diperlukan kekhusyuan
setiap individu. Tentu saja kekhusyuan ini tidak mudah dilakukan, karena
selalu ada rintangan yang semakin tinggi jika orang tersebut melakukan
khusyunya itu semakin intensif. Perlunya landasan mental, dasar agama
yang kuat, logika, rasio, dan semua itu tertuang dalam iman. Jika imannya
kuat, tentu dia akan mempunyai prinsip yang kuat.

B. Tiga Penyakit Jahiliyah Modern dan Jawaban Tasawuf


Jahiliyah yang dimaksud di sini yaitu tentang kemerosotan akhlak/mental
yang ada di dalam diri manusia yang mempengaruhi perbuatannya. Ada 3
penyakit jahiliyah yaitu :
1. Humanisme
Yaitu kesombongan yang ada pada diri manusia. Sehingga membuat
mereka : (a) Merasa bahwa solusi segala masalah adalah otaknya. (b)
Merasa bahwa dirinyalah paling pandai
Jadi humanisme menimbulkan kesombongan-kesombongan pada diri
sendiri. Hingga lupa, masih ada yang lebih darinya yaitu Allah SWT. Jadi
tasawuf di sini fungsinya untuk mengajak manusia agar selalu mengingat
kekuasaan Allah SWT. Segala sesuatu telah diatur oleh Allah SWT. Manusia
hanya bisa berusaha dan tetap saja hasil Allah yang menentukan.
2. Materialisme
Yaitu watak manusia membuatnya ingin hidup bermateri yang lebih
karena menganggap materi segalanya. Hanya materilah yang dapat
membuatnya hidup. Hal itu membuat mereka lalai, jika pada dasarnya
orientasinya hidup yaitu untuk mencari ridho Allah SWT. Harta membutakan
mereka sehingga hartalah segala-galanya.
Jadi Akhlak tasawuf mengajarkan pada diri manusia agar mencari harta
benda untuk kebaikan. Meskipun seperti itu, tetap harus selalu mengingat
Allah SWT, karena dengan ridho-Nya mereka bisa mendapatkan barokah-
Nya.
3. Ateisme
Dimana jahiliyah ini disebabkan karena tidak percaya adanya Tuhan.
Ateis dalam masyarakat sekarang dibagi menjadi dua yaitu : (a) Ateis
konsepsional ; tidak percaya adanya Tuhan karena tidak dapat ditangkap
dengan panca indra. (b) Ateisme ilmiah ; tidak percaya adanya Tuhan
dikarenakan mereka tidak merasakan peran dan kehadiran-Nya disisi
mereka.
Aklaq tasawuf mengajarkan penanaman tentang rohaniyah, proses
untuk mendekatkan diri pada-Nya. Agar bisa lebih dekat dengan Allah.
Hatinya tenang jika mengingat-Nya.

C. Eksistensi Tasawuf bagi Mahasiswa


Allah SWT menciptakan manusia di muka bumi ini dengan penuh
kedahsyatan dan keistimewaan. Hingga dirunkan pula kholifah/wakil Allak di
muka bumi ini. Dengan hal itu, diharapkan manusia selalu mengambil hikmah
dari kejadian yang ada, lekas bertaubat jika berbuat dosa.
Manusia harus bisa memanusiakan manusia yang lainnya. Agar mabnusia
jadi lebih baik. Karena semua itu hanyalah makhluk ciptaan Allah semata.
Seperti pada konsep tasawuf yang terkenal : Barang siapa mengenali dirinya,
maka ia akan mengenal Tuhannya.

D. Akhlak Tasawuf
1. Urgensi Akhlak Tasawuf dalam kehidupan modern
2. Pengertian, ruang lingkup dan tujuan Ahlak Tasawuf.
3. Pengertian tasawuf secara etimologi dan terminologi.
4. Manajemen Hati sebagi inti Pendidikan Akhlak
5. Manajemen hati sebagai inti pendidikan akhlak
6. Sejarah dan sumber hukum ajaran tasawuf
7. Taubat
8. Sabar
9. Zuhud
10. Kekuatan Sedekah
11. Khouf wa Raja
12. Hubb
13. Tauhid menurut ajaran tasawuf sunni dan falsafi
14. Fana

E. Daftar Bacaan
1. Annemarie Schimel, 1986, Demensi Mistik dalam Islam (terjemahan),
jakarta: Pustaka Firdaus
2. Abdul Qodir Jailani, 1985, Menyingkpa Kegaiban (terjemahan), Bandung:
Mizan
3. Abdul Qodir Jailani, Percikan Cahaya Ilahi (terjemahan), Bandung: Pustakan
Hidayah.
4. Abu Qosim al Qusyairi, 2000, Risalatur Qusyairiyah Induk Ilmu Tasawuf
(terjemahan) Surabaya: Risalah Gusti.
5. AbuAl Wafa al Taftazani, 1985, Sufi dari Zaman ke Zaman (terjemahan),
Bandung: Penerbit Pustaka.
6. Abu Bakar Aceh, 1990, Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawuf, Solo:
Ramadhani.
7. CherieCarter-Scoot, 2003, Hidup sebuah Permainan, Inilah Aturannya
(terjemahan), Bandung: Mizan.
8. Deepak Chopra, 1997, Tujuh Hukum Spiritual Kesuksesan (terjemahan), PT
Kentindo Soho.
9. Al Dhazali, 1992, Ihya Ulumudin Jilid IV (terjemahan), Jakarta: CV Faisan.
10. Hujwiri, 1995, Kasyful Mahjub (terjemahan), Bandung: Mizan.

F. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir semester mahasiswa yang mengambil mata kuliah ini
diharapkan akan dapat memahami upaya manusia dalam merealisasikan
kesempurnaan akhlak, pemahaman tentang hakekat realitas dan kebahagiaan
rohani dalam wujud komunikasi dan dialog antara roh manusia dengan Allah
serta mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep-konsep Tasawuf dalam
mensikapi problema kehidupan.
G. Indikator Kompetensi
1. Mampu menjelaskan urgensi Akhlak Tasawuf dalam kehidupan modern
2. mampu menjelaskan pengertian, ruang lingkup dan tujuan Ahlak Tasawuf.
3. Mampu menjelaskan pengertian tasawuf secara etimologi dan terminologi.
4. Mampu menjelaskan Manajemen Hati sebagi inti Pendidikan Akhlak
5. Mampu menjelaskan beberapa Maqomat dan Ahwal dalam Tasawuf
6. Mampu mengaplikasikan konsep Zuhud dalam kehidupan sehari-hari
7. mampu membuktikan kekuatan sedekah dan doa, sebagai sebuah alternatif
solusi memecahkan problematikan hidup.

H. Jadwal Pertemuan
Pertemuan Materi Waktu Keterangan
Kontrak perkuliahan
1 6, Sep 2013 Dosen
Pengantar Akhlak Tasawuf
Urgensi Akhlak Tasawuf dalam
2 13, Sep 2013 Dosen
kehidupan modern
Pengertian, ruang lingkup dan
3 20, Sep 2013 Dosen
tujuan Ahlak Tasawuf.
Pengertian tasawuf secara etimologi
4 27, Sep 2013 Dosen
dan terminologi.
Manajemen Hati sebagi inti
5 4, Okt 2013 Dosen
Pendidikan Akhlak
Sejarah dan sumber hukum ajaran
6 11, Okt 2013 Dosen
tasawuf
7 Taubat 18, Okt 2013 Dosen
8 Sabar 23, Okt 2013 Dosen
UTS 28-12 Nov 2013
9 Zuhud 15, Nov 2013 Dosen
1. Lintang A M
10 Kekuatan Sedekah 22, Nov 2013
2. Affan DR
1. M Fatoni
11 Khouf wa Raja 29, Nov 2013
2. M Asat
12 Hubb 6, Des 2013 1. Khaerudin
2. M Suharmoko
1. Siti Niamah
Tauhid menurut ajaran tasawuf
13 13, Des 2013 2. Fatkilatul K
sunni dan falsafi
3. Hastuti W
14 Fana 20, Des 2013 Dosen
UAS, 6 18 Januari 2014

I. PENILAIAN
1. Nilai Hasil belajar mahasiswa akan ditentukan oleh tiga hal, yaitu :
a. Ujian Ahir semester nilai maksimal 40
b. Ujian Tengah semester nilai maksimal 30
c. Makalah kelompok tentang tema yang telah ditentukan. Makalah
tersebut dinilai maksimal 30, dengan rincian dari berbagai aspek sebagai
berikut:
1) Secara keseluruhan makalah tersebut membahas tema yang telah
ditentukan.
2) Kejelasan dan konsistensi antara judul dengan pembahasan (isi).
3) Penarikan kesimpulan
4) Teknik penulisan, pengetikan, dan pengemasan makalah.
2. Nilai Mahasiswa.
90 -100 = A
85 - 89 = A
80 - 84 = B +
75 - 79 = B
70 - 74 = B
65 - 69 = C +
60 - 64 = C
< 59% = Tidak lulus

Anda mungkin juga menyukai