Teknik Tonsilektomi
Teknik Tonsilektomi
1. Teknik Guilottine
Diperkenalkan pertama kali oleh Philip Physick (1828) dari Philadelphia, sedangkan cara
yang masih digunakan sampai sekarang adalah modifikasi Sluder. Di negara-negara maju cara ini
sudah jarang digunakan dan di bagian THT FKUI/RSCM cara ini hanya digunakan pada anak-
Teknik :
a) Posisi pasien telentang dalam anestesi umum. Operator disisi kanan berhadapan dengan
pasien.
b) Setelah relaksasi sempurna otot faring dan mulut, mulut difiksasi dengan pembuka mulut.
c) Untuk tonsil kanan, alat guillotine dimasukkan ke dalam mulut melalui sudut kiri.
d) Ujung alat diletakkan diantara tonsil dan pilar posterior, kemudian kutub bawah tonsil
e) Dengan jari telunjuk tangan kiri pilar anterior ditekan sehingga seluruh jaringan tonsil
f) Picu alat ditekan, pisau akan menutup lubang hingga tonsil terjepit.
g) Setelah diyakini seluruh tonsil masuk dan terjepit dalam lubang guillotine, dengan
bantuan jari, tonsil dilepaskan dari jaringan sekitarnya dan diangkat keluar.
h) Perdarahan dirawat.
Keuntungan :
Kerugian :
2. Teknik Diseksi
Cara ini diperkenalkan pertama kali oleh Waugh (1909). Di Bagian THT FKU1/RSCM
cara ini digunakan pada pembedahan tonsil orang dewasa, baik dalam anestesi umum
maupun lokal.
Teknik :
a) Bila menggunakan anestesi umum, posisi pasien terlentang dengan kepala sedikit
secara tumpul sampai kutub bawah dan selanjutnya dengan menggunakan jerat tonsil,
tonsil diangkat.
e) Perdarahan dirawat.
Keuntungan :
Kerugian :
hemostasis
3. Teknik Elektrokauter
Teknik ini memakai metode membakar seluruh jaringan tonsil disertai kauterisasi untuk
mengontrol perdarahan. Pada bedah listrik transfer energi berupa radiasi elektromagnetik untuk
menghasilkan efek pada jaringan. Frekuensi radio yang digunakan dalam spektrum
elektromagnetik berkisar pada 0,1 hingga 4Mhz. Pada teknik ini elektroda tidak menjadi panas,
panas dalam jaringan terbentuk karena adanya aliran baru yang dibuat dari teknik ini. Teknik ini
menggunakan listrik 2 arah (AC) dan pasien termasuk dalam jalur listrik (electrical pathway).
Teknik bedah listrik yang paling paling umum adalah monopolar blade, monopolar
suction, bipolar dan prosedur dengan bantuan mikroskop. Tenaga listrik dipasang pada kisaran
Keuntungan :
a) perdarahan minimal
Kerugian :
3
a) menyebabkan luka bakar pada jaringan sekitar yang mengakibatkan ketidaknyamanan
pasca operasi
b) memiliki energi listrik yang ditransfer ke atau melalui pasien, sehingga tidak ada stray
energi (energi yang tersasar) yang dapat menyebabkan syok atau luka bakar
4. Teknik Radiofrekuensi
Pada teknik ini elektrode radiofrekuensi disisipkan langsung ke jaringan. Densitas baru di
sekitar ujung elektrode cukup tinggi untuk membuka kerusakan bagian jaringan melalui
pembentukan panas. Selama periode 4-6 minggu, daerah jaringan yang rusak mengecil dan total
Keuntungan :
a) proses ini terjadi pada suhu rendah (400C-700C), sehingga cedera jaringan sekitar
b) nyeri pasca operasi lebih ringan karena tidak terdapat luka operasi yang terbuka
e) jaringan tonsil dapat dibuang seluruhnya, ablasi sebagian atau berkurang volumenya
Kerugian :
mengkoagulasi jaringan dengan kerusakan jaringan minimal. Teknik ini menggunakan suhu yang
lebih rendah dibandingkan elektrokauter dan laser. Dengan elektrokauter atau laser, pemotongan
dan koagulasi terjadi bila temperatur sel cukup tinggi untuk tekanan gas dapat memecah sel
oleh friksi jauh lebih rendah (biasanya 500C -1000C). Sistim skalpel harmonik terdiri atas
generator 110 Volt, handpiece dengan kabel penyambung, pisau bedah dan pedal kaki.
Alatnya memiliki 2 mekanisme memotong yaitu oleh pisau tajam yang bergetar dengan
frekuensi 55,5 kHz sejauh lebih dari 80 m (paling penting), dan hasil dari pergerakan maju
mundur yang cepat dari ujung pemotong saat kontak dengan jaringan yang menyebabkan
berongga dan pemisahan jaringan. Koagulasi muncul ketika energi mekanik ditransfer
kejaringan, memecah ikatan hidrogen tersier menjadi protein denaturasi dan melalui
pembentukan panas dari friksi jaringan internal akibat vibrasi frekuensi tinggi.
Keuntungan :
b) tidak memiliki energi listrik yang ditransfer ke atau melalui pasien, sehingga tidak
ada stray energi (energi yang tersasar) yang dapat menyebabkan shock atau luka bakar
c) lapangan bedah jelas terlihat karena perdarahan minimal. Perdarahan pasca oprasi
juga minimal
seperti pada anak-anak, pasien dengan anemia atau defisiensi faktor VIII dan pasien yang
Kerugian :
a) lapangan bedah tidak terlihat jelas karena lebih banyak perdarahan berbanding
elektrokauter
6. Teknik Coblation
Coblation atau cold ablation merupakan suatu modalitas yang unik karena dapat
memanfaatkan plasma atau molekul sodium yang terionisasi untuk mengikis jaringan.
Mekanisme kerja dari coblation ini adalah menggunakan energi dari frekuensi bipolar untuk
mengubah sodium sebagai media perantara yang akan membentuk kelompok plasma dan
terkumpul di sekitar elektroda. Kelompok plasma tersebut mengandung suatu partikel yang
terionisasi dan akan memecah ikatan molekul jaringan tonsil. Selain memecah ikatan molekular
pada jaringan juga menyebabkan disintegrasi molekul pada suhu rendah yaitu 40-70%, sehingga
Keuntungan :
c) dapat digunakan untuk tonsil yang hipertrofi dan infeksi kronik atau rekuren
Kerugian :
ideal untuk tindakan tonsilektomi, namun tidak ada alat lain yang dapat menyamai ketepatan dan
ketelitian alat ini dalam membersihkan jaringan tonsil tanpa melukai kapsulnya.
Keuntungan :
c) dapat mempertahankan kapsul tonsil untuk melindungi muskulus faringeal dari inflamasi,
komplikasi lambat.
Kerugian :
8. Laser (CO2-KTP)
7
Laser tonsil ablation (LTA) menggunakan CO2 atau Potassium Titanyl Phosphat untuk
Keuntungan :
b) menghilangkan recesses pada tonsil yang menyebabkan infeksi kronik dan rekuren.
c) efektif untuk tonsilitis kronik dan rekuren, nyeri tenggorok kronik, halitosis berat, dan
berkurang
Kerugian :
Daftar Pustaka
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/08Tonsilektomi89.pdf/08Tonsilektomi89.html .
8
2. Fact Sheet : Tonsillectomy Procedures. Didapatkan dari http://surgery.about.com/gi/o.htm?
zi=1/XJ&zTi=1&sdn=surgery&cdn=health&tm=37&f=00&su=p1051.2.336.ip_&tt=2&bt=1
&bts=0&zu=http%3A//www.entnet.org/HealthInformation/tonsillectomyProcedures.cfm .
4. Operasi amandel yang minim sakit dan lebih cepat sembuh. Didapatkan dari
http://www.detikhealth.com/read/2011/03/17/164606/1594704/763/operasi-amandel-yang-